Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

27
SKALA PENGUKURAN GUTTMAN DAN RATING SCALE A. Pengertian Skala Pengukuran Skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur atau pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Kaidah-kaidah yang berbeda menghendaki skala serta pengukuran yang berbeda pula. Misalnya, orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik : umur, tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat pendapatan. Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka, penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat 1

description

scale gutman

Transcript of Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

Page 1: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

SKALA PENGUKURAN GUTTMAN DAN RATING SCALE

A. Pengertian Skala Pengukuran

Skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol lain

kepada sejumlah ciri dari suatu objek

Pengukuran adalah proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses

sistimatik dalam menilai dan membedakan sesuatu obyek yang diukur atau

pemberian angka terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu.

Pengukuran tersebut diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Kaidah-kaidah

yang berbeda menghendaki skala serta pengukuran yang berbeda pula.

Misalnya, orang dapat digambarkan dari beberapa karakteristik : umur,

tingkat pendidikan, jenis kelamin, tingkat pendapatan.

Tiga buah kata kunci yang diperlukan dalam memberikan definisi

terhadap konsep pengukuran. Kata-kata kunci tersebut adalah angka,

penetapan, dan aturan. Pengukuran yang baik, harus mempunyai sifat

isomorphism dengan realita. Prinsip isomorphism, artinya terdapat kesamaan

yang dekat antara realitas sosial yang diteliti dengan ”nilai” yang diperoleh

dari pengukuran. Oleh karena itu, suatu instrumen pengukur dipandang baik

apabila hasilnya dapat merefleksikan secara tepat realitas dari fenomena yang

hendak diukur.

Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk

mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable. Dalam melakukan

analisis statistik, perbedaan jenis data sangat berpengaruh terhadap pemilihan

1

Page 2: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

model atau alat uji statistik. Tidak sembarangan jenis data dapat digunakan

oleh alat uji tertentu. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dengan

operasi matematik /peralatan statistik yang digunakan akan menghasilkan

kesimpulan yang tidak tepat/relevan.

B. Macam-Macam Skala Pengukuran Untuk Instrumen

Skala pengukuran yang umumnya digunakan dalam penelitian meliputi

Skala Likert , Skala Guttman, Semantic Differential atau Rating Scale. Pada

makalah ini yang kami bahas yaitu skala Guttman dan skala Rating Scale.

1. Skala Guttman

Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Sesuai dengan namanya, skala

ini pertama kali diperkenalkan oleh Louis Guttman (1916–1987). Dalam

penggunaannya, skala guttman menghasilkan binary skor (0 – 1), dan

digunakan untuk memperoleh jawaban yang tegas dan konsisten seperti

‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat

berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi, kalau pada

Skala Likert terdapat 1,2,3,4,5 interval, dari kata ‘sangat setuju’ sampai

‘sangat tidak setuju’, maka pada Skala Guttman hanya ada dua interval

yaitu ‘setuju’ atau ‘tidak setuju’. Penelitian menggunakan Skala Guttman

dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu

permasalahan yang ditanyakan. Skala ini mempunyai ciri penting, yaitu

merupakan skala kumulatif dan mengukur satu dimensi saja dari satu

variabel.

Contoh:

2

Page 3: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

1. Pernahkah kepala sekolah anda melakukan pemeriksaan di ruang

kerja anda ?

a. Pernah

b. Tidak pernah

2. Apakah anda setuju dengan kebijakan perusahaan menaikkan harga

jual?

a. Setuju

b. Tidak Setuju

Guttman mengembangkan teknik ini guna mengatasi problem yang

dihadapi oleh Likert maupun Thurstone. Di samping itu, skala Guttman

mempunyai asumsi, seperti yang dinyatakan (Babbie, 1983:184) is based

on the fact that some items under consideration may prove to be harder

indicators of the variable than others. (Dasar dari fakta di mana beberapa

item di bawah pertimbangan yang harus dibuktikan menjadi petunjuk kuat

satu variabel dibanding variabel lainnya).

Teknik tersebut dilihat dari sifat-sifatnya sebagai skala yang memiliki

dimensi tunggal. Tujuan utama pembuatan skala model ini pada prinsipnya

adalah untuk menentukan, jika sikap yang diteliti benar-benar mencakup

satu dimensi, (Miller, 1977:89). Sikap dikatakan berdimensi tunggal bila

sikap tersebut menghasilkan skala kumulatif. Sebagai contoh, jika seorang

responden yang setuju terhadap item 2, maka ia berarti juga setuju

terhadap item nomor 1, sedangkan seorang responden yang setuju dengan

item 3 juga berarti ia setuju pada item nomor 2 dan 1 dan seterusnya.

3

Page 4: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

Dengan kata lain, seseorang yang setuju pada item tertentu dalam tipe

skala akan mempunyai skor yang lebih tinggi pada skala total daripada

seseorang yang tidak setuju pada item tersebut.

Responden, sebagai contohnya ditanyakan tentang apakah setuju atau tidak

terhadap peran organisasi guru dan orang tua.

a. Asosiasi guru-orang tua murid mempunyai peran penting dalam

perkembangan sekolah.

b. Asosiasi guru-orang tua murid mempunyai pengaruh kuat terhadap

perkembangan sekolah.

c. Asosiasi guru-orang tua murid merupakan organisasi penting untuk

meningkatkan kualitas sekolah.

Ketika membuat skala kumulatif, seorang peneliti harus menentukan,

pertama, apakah semua item membentuk skala berdimensi tunggal. Untuk

mencapai hal tersebut, perlu dapat menganalisis reproduksi jawaban, yaitu

proporsi prediksi kemudian dibuat dengan menggunakan jawaban item-

item utama. Kemudian bentuk jawaban yang sebenarnya dipelajari, dan

pengukuran dibuat dengan mempertimbangkan respons yang reproduktif

terhadap skor total. Skala Guttman mungkin merupakan teknik skala

pengukuran yang paling populer dan banyak digunakan pada penelitian

social.

Dalam prosedur Guttman, suatu atribut universal mempunyai dimensi satu

jika menghasilkan suatu skala kumulatif yang sempurna, yaitu semua

responsi diatur sebagai berikut:

4

Page 5: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

Setuju dengan tidak setuju dengan

Skor

4

3

2

1

0

4 3 2 1

x x x x

x x

x

x x

x

4 3 2 1

x

x x

x x x

x x x

x

Pada pertanyaan yang lebih banyak pola ini tidak ditemukan secara utuh.

Adanya beberapa kelainan dapat dianggap sebagai error yang akan

diperhitungkan dalam analisa nantinya.

Kelemahan pokok dari Skala Guttman, yaitu:

1. Skala ini bisa jadi tidak mungkin menjadi dasar yang efektif baik intuk

mengukur sikap terhadap objek yang kompleks atau pun untuk

membuat prediksi tentang perilaku objektersebut.

2. Satu skala bisa saja mempunyai dimensi tunggal untuk satu kelompok

tetapi ganda untuk kelompok lain, ataupun berdimensi satu untuk satu

waktu dan mempunyai dimensi ganda untuk waktu yang lain.

Jenis skala ini hanya mengukur satu dimensi dari satu variabel yang

memiliki beberapa dimensi. Misalnya seorang peneliti ingin

mengumpulkan data tentang kebutuhan mahasiswa, ditentukan 4 macam

kebutuhan yaitu : Berteman, Belajar, Rekreasi dan istirahat, salah satu

5

Page 6: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

dimensi dari keempat dimensi tadi akan dibagi menjadi 5 pernyataan

dalam kuesioner. Maka Skala Guttman akan menggunakan kelima

pernyataan tersebut sebagai item :

Contoh : dimensi belajar dibagi menjadi 5 pernyataan (dari kebutuhan

yang paling rendah dahulu) :

1)      Untuk mencari ilmu

2)      untuk melanjutkan pendidikan

3)      Untuk mendapatkan gelar

4)      Untuk mendapatkan ijazah

5)      Untuk syarat dalam mencari kerja

Hirarki kebutuhan

1.)    Kebutuhan akan syarat mencari kerja

2.)    Kebutuhan akan ijazah

3.)    Kebutuhan akan gelar

4.)    Kebutuhan untuk melanjutkan pendidikan

5.)    Kebutuhan akan ilmu

Dalam bentuk pertanyaan :

1. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam mencari

ilmu (Ya/Tidak)

2.  Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam

melanjutkan pendidikan ? (Ya/Tidak)

3. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam

mendapatkan gelar ?  (Ya/Tidak)

6

Page 7: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

4. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam

mendapatkan ijazah ?  (Ya/Tidak)

5. Apakah dengan belajar akan terpenuhi kebutuhan anda dalam

memenuhi syarat mencari kerja ? (Ya/Tidak)

Hasil penilaian dari 10 responden. diatur dari kiri ke kanan, mulai dari

pertanyaan yang paling banyak memiliki jawaban YA (positif) sampai

yang paling sedikit

RespondenPertanyaan

Total5 4 3 2 1

A X X 2

B X X 2

C X X 2

D X X X X 4

E X X X X 4

F X X X X X 5

G X X X X X 5

H X X X X X 5

I X X X X X 5

J X X X 3

Total Ya 9 8 7 7 6 37

7

Page 8: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

2. Rating Scale

Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab, senang atau

tidak senang, setuju atau tidak setuju, pernah atau tidak pernah adalah

merupakan data kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden

tidak akan menjawab salah satu dari jawaban kualitatif yang telah

disediakan, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah

disediakan. Oleh karena itu Rating Scale ini lebih fleksibel, tidak terbatas

untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden

terhadap fenomena lainnya, seperti skala untuk mengukur status sosial

ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.Yang penting dalam

Rating Scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan

pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu

memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu

sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan

angka 2. Contoh “Beri tanda silang (x) pada angka yang sesuai dengan

penilaian Anda terhadap pelayanan PT. Telkomsel !”

Sangat                                                                       Sangat

Buruk                                                                                                   Baik

1          2          3          4          5          6          7          8          9          10

Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi

untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi.  Rating

Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap

8

Page 9: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

sebagai butir-butir atau item. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat

disimpulkan pengertian Rating Scale adalah salah satu alat untuk

memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat / ciri-

ciri tingkah laku yang ingin diselidiki yang harus dicatat secara

bertingkat.

Penilaian yang diberikan oleh observer berdasarkan observasi spontan

terhadap perilaku orang lain, yang berlangsung dalam bergaul dan

berkomunikasi sosial dengan orang itu selama periode waktu tertentu.

Unsur penilaian terdapat dalam pernyataan pandangan pribadi dari orang

yang menilai subyek tertentu pada masing-masing sifat atau sikap yang

tercantum dalam daftar. Penilaian itu dituangkan dalam bentuk penentuan

gradasi antara sedikit sekali dan banyak sekali atau antara tidak ada dan

sangat ada.

Karena penilaian yang diberikan merupakan pendapat pribadi dari

pengamat dan bersifat subyektif, skala penilaian yang diisi oleh satu

pengamat saja tidak berarti untuk mendapatkan gambaran yang agak

obyektif tentang orang yang dinilai. Untuk itu dibutuhkan beberapa skala

penilaian yang diisi oleh beberapa orang, yang kemudian dipelajari

bersama-sama untuk mendapatkan suatu diskripsi tentang kepribadian

seseorang yang cukup terandalkan dan sesuai dengan kenyataan.

a. Kegunaan Pemakaian Rating Scale

Hasil observasi dapat dikuantifikasikan beberapa pengamat menyatakan

penilaiannya atas seorang siswa terhadap sejumlah alat/sikap yang sama

9

Page 10: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

sehingga penilaian-penilaian itu ( ratings ) dapat dikombinasikan untuk

mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.

b. Kesalahan-kesalahan dalam Rating Scale

1) Pengamat membuat generalisasi mengenai sikap atau sifat seseorang

karena bergaul akrab dengan siswa

2) Pengamat tidak berani untuk memberikan penilaian sangat baik atau

sangat kurang dan karena itu menilai suatu item dalam daftar pada

gradasi cukupan (error ofcentral tendency ).

3) Pengamat membiarkan dirinya terpengaruh oleh penilaiannya

terhadap satu dua sikap atau sifat yang dinilai sangat baik atau sangat

kurang, sehingga penilaiannya terhadap item lain cenderung jatuh

pula pada gradasi sangat baik atau sangat kurang ( hallo effect ).

Misalnya bila guru sudah mempunyai kesan negatif terhadap seorang

siswa ( A ) yang penampilannya kurang menarik dan kemudian

memilih gradasi kurang pada item-item yang lain.

4) Pengamat tidak menangkap maksud dari butir-butir dalam daftar dan

kemudian mengartikannya menurut interprestasi sendiri ( logical

error )

5) Pengamat kurang memisahkan jawaban terhadap butir yang satu dari

jawaban terhadap butir yang lain ( carry over effect ).

c. Bentuk-bentuk Rating Scale

Terdapat beberapa bentuk rating scale antara lain :

1) Skala Numerik/Kuantitatif

10

Page 11: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

Skala ini menggunakan angka-angka ( skor-skor ) untuk

menunjukan gradasi-gradasi, disertai penjelasan singkat pada

masing-masing angka.

2) Skala Penilaian Grafis

Skala menggunakan suatu garis sebagai kontinum. Gradasi-gradasi

ditunjuk pada garis itu dengan menyajikan deskripsi-deskripsi

singkat di bawah garisnya Pengamat memberikan tanda silang di

garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi yang dipilih.

3) Daftar Cek

Skala ini mempunyai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif

dengan type pilihan berganda ( multiple choice ). Pada masing-

masing sifat atau sikap yang harus dinilai, disajikan empat sampai

lima pilihan dengan deskripsi singkat pada masing-masing pilihan.

Pengamat memberikan tanda cek pada pilihan tertentu di ruang

yang disediakan.

Contoh: Seberapa baik ruang kerja yang ada di perusahaan anda?

Beri jawaban angka :

4 bila tata ruang itu sangat baik

3 bila tata ruang itu cukup baik

2 bila tata ruang itu kurang baik

1 bila tata ruang itu sangat tidak baik

11

Page 12: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia :

No. Item

Pertanyaan tata ruang kantor Interval jawaban

1 Penataa meja kerja sehingga arus kerja menjadi pendek 4 3 2 1

2 Pencahayaan alam tiap ruangan 4 3 2 13 …………….

KESIMPULAN12

Page 13: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

1. Skala pengukuran merupakan seperangkat aturan yang diperlukan untuk

mengkuantitatifkan data dari pengukuran suatu variable.

2. Skala pengukuran yang umumnya digunakan dalam penelitian meliputi

Skala Likert , Skala Guttman, Semantic Differential atau Rating Scale.

3. Skala Guttman merupakan skala kumulatif dan digunakan untuk

memperoleh jawaban yang tegas dan konsisten terhadap permasalahan yang

ditanyakan. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio

dikhotomi (dua alternatif).

4. Rating Scale adalah salah satu alat untuk memperoleh data yang berupa

suatu daftar yang berisi tentang sifat / ciri-ciri tingkah laku yang ingin

diselidiki yang harus dicatat secara bertingkat.

5. Bentuk-bentuk Rating Scale terdiri dari :

a) Skala Numerik/Kuantitatif

b) Skala Penilaian Grafis

c) Daftar Cek

RUBRIK & RATING SCALE13

Page 14: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

A.    RUBRIK1.      Pengertian Penilaian Rubrik

Rubrik adalah pedoman penskoran atau penilaian (Iryanti, 2004:13). Heidi Goodrich Andrade (1997) dalam Zainul (2003: 5.17) mendefinisikan rubric sebagai suatu alat penskoran yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung. Menurut Heidi Goodrich Andrade (1997) dalam Zainul (2003;5.17) mendefinisikan rubrik sebagai suatu alat penskoran yang terdiri atas daftar seperangkat kriteria atau apa yang harus dihitung. Arends mendefinisakn scoring rubric sebagai deskripsi terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk menilainya (2008:244). Menurut Bernie Dodge dan Nancy Pickett, rubrik adalah alat skoring untuk asesmen yang bersifat subjektif, yang di dalamnya terdapat satu set kriteria dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diakses ke anak didik.digunakan untuk mengukur kinerja.

2.      Jenis-jenis penialain rubrikPenilaian rubrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu rubrik analitik  dan

rubrik holistik.a)      Rubrik analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang

ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini, dapat dianalisa kelemahan dan kelebihan siswa dalam mempresentasikan tugas, serta kemampuan siswa dalam mengerjakan soal uraian yang berkaitan dengan pemahaman siswa mengenai materi.

b)      Menurut Iryanti (2004:13). Rubrik holistik  adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. Jadi semua aspek dalam penerapan konsep secara individual bisa dinilai dalam rubrik ini. Untuk rubrik holistik format penilaiannya bisa mengunakan angka 4 (memuaskan), 3 (memuaskan dengan sedikit kekurangan), 2 (memuaskan dengan banyak kekurangan, dan 1 (tidak memuaskan).

3.      Model-model rubrikAda 5 model yang bisa digunakan untuk mengkonstruk rubrik, yaitu:

a)      Model PresentationDalam model ini mulai dari tahap refleksi, listing, sampai dengan grouping dan labelingsemua dilakukan oleh pengajar/dosen. Namun pada tahap aplikasinya, dosen dan mahasiswa melakukan refleksi dan saling curah pendapat berdasarkan pemahaman mereka tentang rubric yang akan digunakan.

b)      Model FeedbackDalam model ini mulai dari tahap refleksi, listing, sampai dengan grouping dan labelingsemua dilakukan oleh pengajar/dosen. Namun pada tahap aplikasinya, pengajar/dosen bersama mahasiswa melakukan penyuntingan untuk kejelasan rubric yang akan digunakan.

14

Page 15: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

c)      Model Pass-the hatDalam model ini refleksi dilakukan oleh dosen, listing bisa dilakukan oleh dosen atau mahasiswa, grouping dan labeling dilakukan oleh dosen dan sekelompok mahasiswa ikut berkontribusi didalamnya. Pada tahap aplikasinya dosen danmahasiswa secara bersama menyelesaikan rubric sampai tuntas.

d)     Post-itDalam model ini refleksi dilakukan oleh dosen, listing dilakukan olehmahasiswa, grouping dan listing dilakukan oleh dosen dan mahasiswa yang sebelumnya sudah dibentuk dalam kelompok untuk memfasilitasi mereka dalammengembangkan berdasarkan fakta yang mereka miliki. Pada tahap aplikasinya dosen dan mahasiswa secara bersama menyelesaikan rubric sampai tuntas.

e)      Model 4x4mengembangkan berdasarkan fakta yang mereka miliki. Pada tahap aplikasinya dosen dan mahasiswa secara bersama menyelesaikan rubric sampai tuntas.

4.      Template rubrikUntuk memudahkan dalam membuat rubrik, mertler membuat templatenya

sebagai berikut:a)      Rubrik Holistik

Skor Deskripsi

5 Memperlihatkan pemahaman yang lengkap tentang permasalahannya.Seluruh persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons.

4 Memperlihatkan pemahaman yang cukup tentang permasalahannya.Seluruh persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons.

3 Memperlihatkan pemahaman parsial tentang pemahamannya.Kebanyakan persyaratan tugas dimasukkan ke dalam respons.

2 Memperlihatkan pemahaman terbatas tentang permasalahannya.Banyak persyaratan tugas yang tidak tampak dalam respons.

1 Memperlihatkan sama sekali tidak memahami permasalahannya.

15

Page 16: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

b)      Rubrik Analitik

Kriteria Mulai Mengembangkan Menguasai Exemplary Skor

1 Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatpemula

merefleksikanpergeseran ke arahkinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja palingtinggi

2 Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatpemula

merefleksikanpergeseran ke arahkinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja palingtinggi

3 Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatpemula

merefleksikanpergeseran ke arahkinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja palingtinggi

4 Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatpemula

merefleksikanpergeseran ke arahkinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja tingkatmenguasai

Deskripsi yangmerefleksikankinerja palingtinggi

Dari template yang sudah dihadirkan dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya rubric memiliki stuktur yang terdiri (Zainul dan Mulyana, 2003: 5.18): pertama adalah senarai, yaitu daftar kriteria yang diwujudkan dengan dimensidimensi kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan kedua adalah gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai dengan tingkat yang paling buruk. Elemen-elemen yang ada dalam didalamnya : 1) dimensi yang akan dijadikan dasar menilai kinerja siswa, 2) definisi dari contoh, yang merupakan penjelasan dari setiap dimensi, 3) skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi, 4) standar untuk setiap kategori kinerja.

16

Page 17: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

B.       RATING SCALE1.         Pengertian Rating Scale

Menurut Depdikbud (1975), Rating Scale adalah alat pengumpul data yang digunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, menilai individu atau situasi.Rating Scale dapat juga diartikan sebagai alat pengumpul data yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri tingkah laku atau sifat yang harus dicatatsecara bertingkat Bimo Walgito, (1987).  Sedangkan WS. Winkel (1995) berpendapat bahwa Rating Scale merupakan sebuah daftar yang menyajikan sejumlah sifat atau sikap sebagai butir-butir atau item. Menurut Padmono (2009), Rating Scale adalah hasil observasi yang dicatat oleh observer tentang kekuatan atau kelemahan dari salah satu sifat atau sikap yang disebutkan dalam skal itu.

          Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Rating Scale adalah salah  satu alat untuk memperoleh data yang berupa suatu daftar yang berisi tentang sifat atau ciri-ciri tingkah laku tentang kekuatan atau kelemahan dari salah satu sifat yang ingin diselediki yang harus dicatat secara bertingkat.

2.          Jenis-Jenis Rating Scalea.        Numerical Rating Scale

Jenis ini merupakan rating scale yang paling sederhana bentuk dan pengadministrasiannya. Bentuk ini terdiri dari pernyataan tentang suatu karakteristik tertentu dari aspek tertentu yang diukur, diikuti, oleh angka yang menunjukan kualitas.

b.        Graphic Rating ScaleRating Scale jenis ini hampir sama dengan numerical rating scale, hanya dalam graphic rating scale yang digunakan bukan angka sebagai tanda deskripsi tingkah laku atau hasil tugas. Pengukuran karakteristik dilakukan dengan memberi tanda pada suatu kontinum grafis.

c.        Ranking Methods Rating ScaleDua macam cara menyusun ranking, yaitu : (1) menyusun ranking kedudukan murid suatu kelas dalam aspek tertentu atau keseluruhan aspek hasil belajar.   (2) memeriksa kemampuan murid untuk menentukan kedudukan relatif suatu komponen dalam suatu prosedur tertentu. Penyusunan ranking sebaiknya dilakukan secara simultan dan disusun dari ranking tertinggi atau terendah dan seterusnya.

d.      Comparative Rating ScaleJenis ini berupa pembuatan kriteria atau alat pembading. Kelemahan yang sulit dihindari dengan cara ini adalah menentukan kriteria yang akan digunakan sebagai pembanding. Cara yang termudah adalah

17

Page 18: Skala Pengukuran Guttman Dan Rating Scale1

melakukan analisis hasil kerja murid dalam jangka waktu lama, kemudian dipilih dan disusun dalam bentuk skala.

e.          Paired Comparison Rating ScaleJenis ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil kerja seorang murid dengan hasil kerja murid lainnya. Setiap hasil kerja atau tugas dilakukan pembandingan secara pemasangan, sehingga hasil perbandingan dapat diketahui hasil kerja manakah yang paling baik dan paling kurang.

3.        Kegunaan Pemakaian Rating Scalea.       Hasil observasi dapat dikuantifikasikan.b.      Beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa

terhadapsejumlah alat atau sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu (ratings) dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.

4.      Kelebihan Rating Scalea.       Dapat diperoleh adanya tingkatan-tingkatan dari setiap sifat.b.      Memudahkan observer, karena hanya tinggal memberi tanda-tanda tertentu pada

tingkatan sifat-sifat tertentu.c.       Observer tidak perlu memberikan evaluasi yang panjang lebar terhadap individu

yang diamati.d.      Dalam penyusunan dan administrasinya tidak mahal, latihan yang diperlukan

penilai hanya sedikit, tidak memakan waktu, dan dapat digunakan terhadap jumlah karyawan yang besar.

e.       Praktis, satu form dapat digunakan untuk hampir semua jenis pekerjaan seniman.f.       Memerlukan waktu yang cukup singkat.g.      Bisa dikurangi dengan memberikan deskripsi atas faktor-faktor yang dinilai.5.      Kekurangana.       Item-item dalam skala penilaian diartikan lain-lain oleh mereka yang

memberikan.b.      Penilaian sangat subyektif.c.       Sifat atau sikap yang harus dinilai tidak dapat diamati.d.      Gradasi-gradasi pada masing-masing item dalam daftar tidak

jelas,terlalu banyak atau terlalu sedikit.e.       Dibutuhkan banyak waktu untuk mengisi skala penilaian, banyak  siswa

dan mengolahnya satu persatu.

18