SK C BLOK 6

77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok homeostasis, stres dan adaptasi adalah blok keenam pada semester 2 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang memaparkan kasus Nn.Sofi, 23 tahun seorang gadis dengan BB 83 kg dan TB 150 cm,ingin menurunkan berat badan dengan cepat agar kelihatan menarik. Hasil pemeriksaan fisik : TD : 130/80 mmHg ; RR :20x/menit; nadi :90x/menit skin fat calipers 4%. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario mengenai homeostasis. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. 1

description

SK C BLOK 6

Transcript of SK C BLOK 6

Page 1: SK C BLOK 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok homeostasis, stres dan adaptasi adalah blok keenam pada semester 2 dari

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang

memaparkan kasus Nn.Sofi, 23 tahun seorang gadis dengan BB 83 kg dan TB 150

cm,ingin menurunkan berat badan dengan cepat agar kelihatan menarik. Hasil

pemeriksaan fisik : TD : 130/80 mmHg ; RR :20x/menit; nadi :90x/menit skin fat

calipers 4%.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario mengenai homeostasis.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1

Page 2: SK C BLOK 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

TUTORIAL SKENARIO A

Tutor : Indri Ramayanti S.Si, M.Sc

Moderator : Ringga Alfiandika M

Sekretaris meja : Siti Septin Maulina

Sekretaris papan : Heni Ayu Purnama

Waktu : Selasa dan Kamis, 24 dan 26 Mei 2011

Rule tutorial : 1. Alat komunikasi di silentkan;

2. Semua anggota tutorial harus mengeluarkan pendapat;

3. Kalau ingin berpendapat, harus tunjuk tangan terlebih dahulu

2.2 Skenario kasus

Nn. Sofi, 23 tahun,seorang gadis dengan BB 83 kg dan TB 150 cm,ingin menurunkan

berat badan dengan cepat agar kelihatan menarik. Karena alasan itu, dia selalu melakukan

olahraga(aerobik) selam 2 jam setiap harinya dan tidak mengkonsumsi sedikit lemak maupun

protein. Dia juga hanya mengkonsumsi buah – buahan dn sayuran serta sedikit nasi. Selain

itu, dia tidak pernah lupa minum teh pelangsing (slimming tea) sehingga berat badannya

turun 14 kg dalam waktu 2 bulan. Saat ini, dia mengeluh cepat lelah dan sering menderita

flu., menstruasinya sering terlambat dan tidak teratur. Menurut sofi kedua orang tuanya juga

menderita obesitas.

Hasil pemeriksaan fisik :

TD : 130/80 mmHg; RR : 20x/menit; Nadi : 90x/menit. Skin fat calipers 4 %

2

Page 3: SK C BLOK 6

2.3 Data seven jump steps

2.3.1 Klarifikasi Istilah

1. Aerobik : latihan gerak badan untuk menguatkan dan

menyehatkan badan secara terus menerus.

2. Obesitas : peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan

rangka dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak

berlebihan dalam tubuh

3. Menstruasi : sekret fisiologik darah dan jaringan mukosa serta

bersiklus yang melalui vagina dari uterus yang tidak

hamil.

4. Flu : infeksi virus akut pada pernapasan

5. Lelah : penat,tidak bertenaga

6. Skin fat calipers : jangka dengan dua kaki yang bengkok atau

melengkung yang digunakan untuk mengukur ketebalan

lemak

7. Lemak : zat minyak yang melekat pada daging,gemuk.

8. Protein : bahan organik yang susuanannya sangat

majemuk yang terdiri atas beratus – ratus asam

amino dan merupakan bahan utama

pembentukan sel dan inti sel.

3

Page 4: SK C BLOK 6

9. Respiration rate : frekuensi pernapasan dalam 1 menit

10. Slimming tea : teh pelangsing

2.3.2 Identifikasi Masalah

1. Nn.Sofi, 23 tahun BB 83 KG dan TB 150 cm, ingin menurunkan BB dengan

cepat sehingga melakukan olahraga (aerobik) selama 2 jam setiap hari dan

tidak mengkonsumsi sedikitpun lemak maupun protein.

2. hanya mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran serta sedikit nasi.

3. Nn.sofi selalu minum teh pelangsing sehingga BB turun 14 kg dalam waktu 2

bulan

4. Nn. Sofi cepat lelah dan sering flu , menstruasi sering terlambat dan tidak

teratur

5. Kedua orang tua sofi menderita obesitas

6. Pemeriksaan fisik : TD : 130/80 mmHg; RR : 20x/menit ; Nadi : 90x/menit

Skin fat calipers 4%

2.3.3 Analisis Permasalahan dan Jawaban

1. a. Bagaimana BB ideal sofi ?

Jawab :

(rumus menurut brocca) BB ideal = 90% x (TB-100)

= 90% x (150 – 100)

= 90% x 50

= 45 kg

(menurut katsura)

1. BBI = TB -105(untuk orang dewasa dengan TB < 160 cm)

2. BB I = TB – 110 (untuk orang dewasa dengan TB > 160 cm)

4

Page 5: SK C BLOK 6

b. apa faktor – faktor yang mempengaruhi BB dan TB ?

Jawab :

BB :

internal : hereditas dan metabolisme

eksternal : aktivitas fisik dan makanan

TB :

genetik

kualitas tidur

nutrisi

olahraga teratur

c. berapa jam waktu yang ideal untuk berolahraga dalam 1 hari?

Jawab :

waktu berolahraga yang baik dalam 1 hari secara teratur 30 menit per hari,

pemanasan, latihan inti dan pendinginan.

d. bagaimana interpretasi TB dan BB Nn. Sofi menurut BMI?

Jawab : 83/(1,5)2 = 36,9 (obesitas II)

e. berapa konsumsi lemak dan protein per hari?

Jawab :

Konsumsi lemak :

WHO (1990) menganjurkan konsumsi lemak sebanyak 20-30% kebutuhan energi

total.

Konsumsi Protein :

Angka Kecukupan Protein (AKP) orang dewasa menurut penelitian adalah 0,75

gram/kg berat badan.

f. apa fungsi lemak dan protein bagi tubuh?

5

Page 6: SK C BLOK 6

Jawab :

Fungsi lemak :

a. sumber energi

b. alat angkut vitamin

c. penghemat protein

d. sebagai pelumas

e. memelihara suhu tubuh

f. mensintesis hormon

g. pelindung organ – organ tubuh

Fungsi protein :

a. Sumber energib. Pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan yang rusakc. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodid. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sele. Zat pengatur, protein berperan mengatur berbagai sistem di dalam tubuhf. Bahan bakar, protein akan dibakar ketika kebutuhan energi tubuh tidak

dapat dipenuhi oleh hidrat arang dan lemak

g. apakah dengan tidak mengkonsumsi lemak dan protein dapat mencukupi asupan

nutrisi Nn. Sofi?

Jawab :

Tidak memenuhi asupan nutrisi karena tidak dapat menghasilkan energi,

apabila tidak mengkonsumsi protein dan lipid akan mengakibatkan ketosis dan

menurunnya imunitas

h. apakah dampak yang terjadi apabila tidak mengkonsumsi lemak dan protein yang

cukup?

Jawab :

Dampak tidak mengkonsumsi lemak yaitu cepat lelah sebagaimana fungsi

lemak sebagai sumber energi.

6

Page 7: SK C BLOK 6

Dampak tidak mengkonsumsi protein yaitu tidak dapat membentuk antibodi

sistem imun menurun mudah terserang infeksi.

i.bagaimana cara menurunkan berat badan secara efektif?

Jawab :

1. Memperhatikan jenis makanan - minuman yang dikonsumsi / perbaiki

menu makan. Intinya semua makanan, selama memiliki kandungan gizi

yang baik dan seimbang, adalah makanan yang baik. Makanan - minuman

yang kita konsumsi bisa mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin

dan mineral.

2. Mengurangi porsi makan.Tapi ingat, mengurangi porsi makannya harus perlahan dan bertahap, jangan langsung dikurangi sampai setengahnya, karena perubahan yang tiba-tiba ini malah akan membuat kita gampang merasa lapar dan bisa muncul keluhan lainnya, seperti pusing-pusing dan lemas. Itu yang tidak kita harapkan. 

3. penurun yang bermakna orang yang obesitas dengan cara meningkatkan

aktivitas fisik

4. Minum air putih. sangat dianjurkan untuk minum air putih sampai 6 - 8

gelas perharinya. 

5. Olah raga. Olah raga memang diakui bisa membantu untuk menurunkan

berat badan. Prinsipnya adalah pembakaran kalori dari timbunan

karbohidrat dan lemak yang ada di tubuh. Olah raga dengan cukup intens

pada beberapa bagian tubuh tertentu yang ada timbunan lemak dan

karbohidrat, maka timbunan itu akan hilang, dan digantikan pembentukan

jaringan otot.

6. Disiplin Kalau anda ingin menurunkan berat badan, pertama kali anda

harus tanamkan dalam diri anda sikap disiplin

j. bagaimana respon tubuh terhadap diet?

Jawab :

mudah lemas kurang bertenaga

Pada kasus ini Sofy tidak mengkonsumsi lemak dan protein tetapi hanya

mengkonsumsi sedikit karbohidrat. Disini dapat dikatakan sofy melakukan diet

7

Page 8: SK C BLOK 6

tinggi terhadap lemak.Tubuh seseorang akan beradaptasi terhadap pemakaian

asam asetoasetat yang lebih banyak daripada biasa dan pada keadaan ini, asam

asetoasetat adalah benda keton yang menyebabkan terjadinya glikogenolisis.

k. bagaimana pandangan islam terhadap diet ketat?

Jawab :

Al-a’raf ayat 31 : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan . Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

At-tiin ayat 4 : “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk

yang sebaik- baiknya”

2. a. Apa kandungan yang terdapat dalam buah dan sayur?

Jawab :

o Karbohidrat, karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. zat ini

berfungsi untuk aktivitas otak, pembentukan sel darah mereh dan sistem saraf,

serta membantu dalam proses metabolisme protein dan lemak. karbohidrat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat

sederhana. karbohidrat kompleks terdiri dari polisakarida (patidekstrin, dan

glikogen) serta serat. sementara karbohidrat sederhana terdiri dari

monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, manosa, dan pentosa), disakarida

(sukrosa, maltosa, laktosa, dan trebalosa), gula alkohol (sorbitol, manitol, dan

inositol), serta oligosakarida (rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan).

karbohidrat yang terdapat pada buah dan sayuran umumnya berupa pati dan

selulosa. beberapa jenis buah dan sayuran yang banyak mengandung pati dan

selulosa yaitu pisang, mangga, labu kuningh, dan kentang.

o Protein, protein berfungsi sebagai bahan dasar pembentuk sel-sel dan jaringan

tubuh. selain itu, protein juga berperan dalam proses pertumbuhan,

pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh yang mengalami kerusakan.

protein merupakan molekul besar yang terdiri dari rangkaian asam amino.

asam amino penting yang harus ada dalam konsumsi makanan sehari-hari

8

Page 9: SK C BLOK 6

dikenal dengan istilah asam amino esensial. tanaman pangan sering

kekuranagan satu atau lebih asam amino esensial sehingga perlu digabungkan

atau dikombinasi dengan bahan protein lainnya. dengan demikian, bahan satu

dan lainnya akan saling melengkapi. sayuran yang mengandung protein adalah

yang berasal dari biji-bijian, seperti kacang panjang, buncis, dan kecambah.

o Vitamin, vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam

jumlah yang sangat kecil. di dalam tubuh, vitamin berperan sebagai zat

pengatur. vitamin dikelompokan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam

lemak ( vitamin A, D, E, dan K) dan vitamin yang larut dalam air (B1, B2, B3,

B4, B5, B6, B12, asam folat, biotin, dan vitamin C).

o Mineral, mineral memegang peranan penting dalam memelihara fungsi tubuh,

baik pada tingkat sel, jaringan, organ, maupun fungsi tubuh secara

keseluruhan. di samping itu, mineral juga berperan sebagai katalis dan

kofaktor aktivitas berbagai ezim dalam setiap tahap metabolisme. mineral

digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. mineral makro

mineral yang dibutuhkan dalam jumlah besar (lebih dari 100 mg/hari),

sedangkan mineral mikro dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil (kurang dari

15 mg/hari).

o Air, buah dan sayuran merupakan bahan pangan yang kandungan airnya

cukup tinggi. hal ini membuat buah dan sayuran memberikan efek rasa segar

ketika konsumsi. air dalam tubuh berfungsi sebagai pelarut dan alat angkut

zat-zat gizi, terutama vitamin larut air dan mineral. selain itu, air juga

berfungsi sebagai katalisator, pelumas, fasilitator pertumbuhan, pengatur suhu,

dan peredam benturan. kandunagn air yang tinggi menyebabkan buah dan

sayuran mudah mengalami kerusakan (perishable). hal ini disebabkan air

merupakan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme penyebab

kebusukan.

b. Apa manfaat mengkonsumsi buah dan sayur?

Jawab :

Manfaat mengkonsumsi buah :

9

Page 10: SK C BLOK 6

Buah mengandung banyak vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh,

antara lain: vitamin A (beta-karoten), C dan E, magnesium, zinc, fosfor, dan asam

folat. Riset menunjukkan asam folat berkhasiat mengurangi kadar homosistein, zat

yang meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Buah 100% bebas kolesterol. Terlalu banyak kolesterol berbahaya bagi tubuh kita.

Buah-buahan tidak/sangat sedikit mengandung kolesterol yang dapat menyebabkan

penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan penyakit-penyakit lainnya.

Buah merangsang kemampuan otak. Buah berperan positif terhadap kemampuan

mengingat dan mengolah informasi di otak serta mencegah kepikunan (Alzheimer).

Buah bermanfaat mencegah dan mengobati kanker. Terapi dengan diet jus buah

dan sayuran yang terprogram dapat mengobati kanker dan berbagai macam penyakit.

Buah-buahan yang berwarna merah dan ungu, seperti tomat, strawberry dan buah

merah, mengandung banyak lycopene dan anthocyanins yang berkhasiat mengatasi

kanker.

Buah adalah makanan yang paling alami. Buah adalah makanan yang tidak perlu

diolah dan sangat alami (tentu saja, bila diproduksi tanpa pestisida berlebihan).

Buah mengandung banyak serat yang bermanfaat mencegah sembelit (sulit buang

air besar), ambeien dan kanker kolon.

Buah adalah sumber utama antioksidan, zat yang menetralisir radikal bebas yang

berperan terhadap penuaan dini dan penyebab berbagai penyakit. Produksi radikal

bebas di dalam tubuh terutama dipicu oleh polusi, sinar matahari berlebihan, merokok

dan alkohol.

Manfaat mengkonsumsi sayur :

Manfaat sayur terletak pada kandungan klorofil (hijau daun). Klorofil memberi

banyak manfaat bagi manusia, seperti membantu pembentukan sel darah merah,

menurunkan kolesterol dan tekanan darah, serta membentuk sistem ketahanan tubuh.

Klorofil juga berfungsi menghambat laju pertumbuhan bakteri dan mengakibatkan

tubuh menghasilkan enzim yang melawan kanker.

c. Berapa konsumsi normal karbohidrat dalam sehari ?

Jawab :

50 – 65% konsumsi total dari karbohidrat kompleks

50-100 gr/hari

10

Page 11: SK C BLOK 6

d. Apa dampak bagi tubuh apabila kurang mengkonsumsi karbohidrat?

Jawab :

Jika asupan karbohidrat ditiadakan, maka cadangan lemak dalam jaringan

adiposa akan dimobilisasi sedemikian cepatnya, sehingga tubuh tidak dapat

mengoksidasi karbohidrat seluruhnya menjadi CO2 dan H2O. Sebagian dari hasil

pemecahan lemak itu akan diubah menjadi substansi yang disebut dengan keton

bodies. Walaupun tubuh dapat menggunakan keton bodies ini sebagai penghasil

enersi dan dieksresikan melalui urine, produksi dalam jumlah besar akan teljadi

penumpukan keton bodies di dalam darah dan mengakibatkan terjadinya ketosis.

Hal ini sangat berbahaya dan dapat terjadi pada penderita Diabetes Mellitus

yang tidak terkontrol. Jumlah asupan karbohidrat juga mempengaruhi penggunaan

protein sebagai penghasil enersi. Jika asupan karbohidrat rendah, tubuh akan

memecah asam amino untuk menghasilkan enersi dan mensintesa glukosa tubuh,

sehingga jaringan yang membutuhkan gula ini akan mampu menjalankan fungsinya.

Oleh karena sebagian protein tubuh digunakan untuk tujuan ini, maka sedikit

karbohidrat dapat menyebabkan pemecahan dari jaringan otot untuk menghasilkan

enersi.

3. a. Apa komposisi slimming tea?

Jawab :

Pada kemasan “teh pelangsing” tercantum daftar komposisi bahan. Umumnya berupa campuran daun teh Theae folium dan bahan tambahan berupa empat macam bahan tradisional. Dengan perbandingan Theae folium 80% dan ekstrak bahan tambahan 20%, meliputi kayu rapat, adas, jati belanda, dan temu giring. Ada lagi yang menambahkan akar wangi, akar alang-alang, dan Mengandung bahan diuretik dan bahan tradisional.

b. apa dampak penurunan BB secara cepat bagi tubuh?

Jawab :

Secara umum :

11

Page 12: SK C BLOK 6

1. akan terjadi gangguan metabolisme

2. menyebabkan tubuh mudah lemas

3. kurang cairan

4. daya tahan tubuh menurun

5. terjadi gangguan proses berpikir

6. kurang asupan gizi

7. gangguan emosional

c. Berapa nilai ideal penurunan barat badan dalam 2 bulan?

Jawab :

2,5 kg / perbulan dengan catatan orang yang melakukan diet harus dengan

olahraga 30 menit dengan rutin dan memakan buah - buahan dan sayur-

sayuran serta mengurangi sedikit mkanan karbohidrat.jadi nilai ideal

penurunan berat badan dalm 2 bulan adalah 5 kg.

d. Apa dampak mengkonsumsi slimming tea setiap hari?

Jawab :

3 efek samping mengkonsumsi slimming tea, antara lain: a. Jangka pendek : perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang

berlangsung berhari-hari. b. Kronis: Dalam laporan FDA disebutkan orang-orang yang mengkomsumsi

lebih lama akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi pembuangan usus yang rusak itu.

c. Parah/akut: Pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin membawa kepada kematian.

4. a. Apa yang menyebabkan sofi cepat lelah?

Jawab :

Saat terserang flu, daya tahan tubuh sofi menurun. Olahraga berat yang tidak

disertai dengan fase recovery, menyebabkan penumpukkan asam laktat, berakibat

pada sofi merasakan tubuhnya lemah untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Pada

12

Page 13: SK C BLOK 6

saat berolahraga berat, tubuh sofi dipaksa untuk meningkatkan kadar gula dalam

darah melalui glikogenolisis dan glukoneogenesis. Sehingga sofi mampu

melaksanakan olahraga berat. Namun setiap ia selesai berolahraga, ia merasakan

tubuhnya sangat lemah. Ditambah lagi ia melakukan diet ketat, berakibat asupan

nutrisi dan sumber energy aktivitas sel berkurang.

Tidak ada atau berkurangnya energy pada otot menyebabkan otot kelelahan dan

dapat menyebabkan gemetar saat atau setelah mengangkat sesuatu yang berat.

b. Apa yang menyebabkan sofi sering flu?

Jawab :

Stress fisik dan neurologis (olahraga berat dan diet)-->kortisol meningkat--

>menekan fungsi limfosit-->S. Imun menurun-->mudah terinfeksi-->salah satunya flu

Sebagai akibat dari malnutrisi yang dialami sofi, energy serta bahan dasar bagi

berbagai komponen yang dibutuhkan tubuh sofi akan berkurang. Dengan melakukan

olahraga berat dan diet ketat serta pengkonsumsian minuman pelangsing dapat

menyebabkan peningkatan kortisol dalam darah sehingga menekan produksi limfosit

dan berakibat pada penurunan respon imunitas. Penurunan respon imunitas serta

berkurangnya kadar antioksidan akibat dari siet ketat menyebabkan sofi mudah

terserang penyakit yang menyerang daya tahan tubuh terutama flu.

c. Apa yang menyebabkan menstruasi sofi sering terlambat dan tidak teratur?

Jawab :

Hal ini berhubungan dengan olahraga berlebihan yang dilakukan sofi dan asupan

nutrisinya.

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan terjadinya disfungsi hipotalamus yang

menyebabkan gangguan pada sekresi GnRH. Hal tersebut menyebabkan terjadinya

menarche yang tertunda dan gangguan siklus menstruasi. Faktor utama penyebab

supresi GnRH atlet wanita adalah penggunaan energi berlebihan yang melebihi

pemasukan energi pada atlet. Beberapa penelitian juga menyebutkan adanya

13

Page 14: SK C BLOK 6

hubungan antara olahraga yang menginduksi ketidakteraturan siklus menstruasi

dengan perubahan metabolisme steroid, khususnya, peningkatan aktivitas dari

catecholestrogen mengakibatkan peningkatan kadar noreadrenaline intracerebral

(norepinephrin ) yang mempengaruhi release atau penglepasan gonadotrophin.

Disfungsi hipotalamus yang berhubungan dengan latihan fisik yang berat dan

gangguan pada pulsasi GnRH, dapat menyebabkan menarche yang terlambat dan

gangguan siklus menstruasi

Faktor kekurangan nutrisi merupakan faktor penting penyebab keadaan hipoestrogen

pada atlit wanita. Pada kasus ini, sofi mengalami gangguan makan yang berakibat

terjadinya ketidakseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran energi sehingga

terjadi defisiensi energi kronik. Ketidakseimbangan energi berhubungan dengan

menurunnya kadar estrogen, gangguan metabolisme, dan terjadinya amenorrhea atau

oligomenorrhea.

d. Sistem apa saja yang terganggu apabila menurunkan berat badan secara cepat?

Jawab :

Sistem syaraf : karena pada system ini terdapat hypothalamus, hypothalamus

berfungsi mengatur mekanika proses makan.

Sistem pencernaan : menguraikan makanan menjadi molekul – molekul kecil zat gizi

yang dapat diserap ke dalam plasma untuk didistribusikan ke

seluruh sel.

sistem imunitas : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.sistem ini

juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel

yang tua atau cedera

e. Bagaimana siklus menstruasi normal ?

Jawab :

2-8 hari adalah waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari.

Siklus Menstruasi NormalSikuls menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium (indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi. Perubahan di dalam rahim

14

Page 15: SK C BLOK 6

merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan didalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.

f. Sistem apa saja yang terkait pada saat mensturasi?

Jawab :

Sistem reproduksi : fungsi reproduksi wanita dikontrol oleh sistem kontrol

umpan-balik negatif yang siklis dan kompleks antara hipotalamus, hifofisis

anterior dan ovvarium

Sistem Endokrin : Sistem endokrin yang mengawsi siklus haid merupakan

proses yang majemuk. Endometrium dipengaruhi secara siklik oleh estrogen dan

progesterone, dan hormone steroid ini oleh hormon gonadotropin dari

adenohipofisis. Suatu sistem yang terdiri atas releasing hormone dari

hipotalamus, zat ini dialirkan ke adenohiposis melalui pembuluh portal

hipotalamus hipofisis. Sistem kedua merupakan mekanisme umpan balik steroid.

Sistem Saraf : Hipotalamus mempengaruhi adenohipofisis dengan

mengeluarkan zat yang disebut dengan releasing factor (RF) atau releasing

hormon (RH). Disamping itu hipotalamus juga mengeluarkan zat yang

menghambat adenohipofisis yang disebut dengan inhibiting factor (IF) atau

inhibing hormon (IH).

g. Faktor apa saja yang mempengaruhi siklus menstruasi?

Jawab :

Menstruasi yang teratur Menstruasi yang tidak teratur

- Kematangan poros reproduksi - Usia muda (youth)

- Siklus ovulasi yang mapan - Nulliparitas

- Usia dewasa - Penurunan berat badan

- Ibu-ibu (motherhood) - Penurunan lemak tubuh

- Peningkatan berat badan - Tata-gizi rendah kalori

- Peningkatan lemak tubuh - Latihan dengan dosis intensitas tinggi

- Peningkatan aktivitas berangsur - Beban kerja meningkat cepat

15

Page 16: SK C BLOK 6

- Latihan dengan intensitas rendah - Stress psikologik

h. Apakah ada hubungan antara cepat lelah, sering flu dan menstruasi tidak teratur

terhadap diet yang dilakukan sofi?

Jawab :

ada hubungan nya .. karena nn.sofi mengkonsumsi karbohidrat sedikit jadi

glukosa yang utk energy berkurang sehingga menyebabkan lelah dan karena juga

tidak mengkonsumsi sedkit pun protein sehingga tidak tebentuk nya antibody lalu

daya tahan tubuh menurun menyebabkan flu dan terjadi nya menstruasi terganggu

karena olahraga yang berlebihan lalu disfungsi hipotalamus nutrisi sehingga

menurunnya kadar esterogen.

i. Sistem apa yang terlibat pada keadaan cepat lelah?

Jawab :

Sistem respirasi : mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.

Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2 pembentuk asam,

sistem respirasi juga penting untuk mempertahankan pH lingkungan

internalyang sesuai.

sistem rangka : memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ –

organ. Bersama sistem otot, sistem rangka juga memungkinkan

timbulnya gerakan tubuh yang bisa menyebabkan lelah.

sistem otot : menggerakkan tulang – tulang yang melekat padanya.

sistem saraf : sistem ini mengontrol dan mengkoordinasikan aktivitas tubuh yang

memerlukan respon cepat.

j. sistem apa yang terlibat pada saat flu?

Jawab :

16

Page 17: SK C BLOK 6

Sistem imun : mempertahankan tubuh dari serangan benda asing.sistem ini

juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel

yang tua atau cedera

Sistem respirasi : mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan

eksternal.Dengan menyesuaikan kecepatan pengeluaran CO2

pembentuk asam, sistem respirasi juga penting untuk

mempertahankan pH lingkungan internalyang sesuai.

saraf endokrin : hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal

5. a. Apakah ada hubungan antara sofi yang menderita obesitas dengan orang tua sofi

yang obesitas?

Jawab :

ada hubungannya, yaitu anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan

makan dan pola aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini

menunjukkan bahwa 20 sampau 25 persen kasus obesitas disebabkan factor

genetic. Gen dapat berperam dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan

satu atau lebih jaras yang mengatur pusat makan dan pengeluaran energy dan

penyimpanan lemak.

b. apa saja faktor penyebab obesitas?

Jawab :

1. gangguan emosi dengan makan berlebihan yang menggantikan rasa puas

lainnya.

2. Pembentukan sel –sel lemak dalam jumlah berlebihan akibat pemberian

makanan berlebihan

3. Gangguan endokrin tertentu,misalnya hipotiroidisme

4. Gangguan pusat penggatur kenyang-selera makan di hipotalamus

5. Kecenderungan herediter

6. Kelezatan makanan yang tersedia

7. Kurang berolahraga

17

Page 18: SK C BLOK 6

c. bagaimana patofisiologi obesitas?

Jawab :

PATOFISIOLOGI

Obesitas terjadi karena adanya  kelebihan energi yang disimpan dalam bentuk jaringan

lemak. Gangguan keseimbangan energi ini dapat disebabkan oleh faktor eksogen

(obesitas primer) sebagai akibat nutrisional (90%) dan faktor endogen (obesitas

sekunder) akibat adanya kelainan hormonal, sindrom atau defek genetik (meliputi

10%).

Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh hipotalamus melalui 3 proses

fisiologis,  yaitu : pengendalian rasa lapar dan kenyang, mempengaruhi laju

pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon. Proses dalam pengaturan

penyimpanan energi ini terjadi melalui sinyal-sinyal eferen (yang berpusat di

hipotalamus) setelah mendapatkan sinyal aferen dari perifer (jaringan adipose,  usus

dan jaringan otot). Sinyal-sinyal tersebut bersifat anabolik (meningkatkan rasa lapar

serta menurunkan pengeluaran energi) dan dapat pula bersifat katabolik (anoreksia,

meningkatkan pengeluaran energi) dan dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sinyal pendek

dan sinyal panjang.  Sinyal pendek mempengaruhi porsi makan dan waktu makan, serta

berhubungan dengan faktor distensi lambung dan peptida gastrointestinal, yang

diperankan oleh kolesistokinin (CCK) sebagai stimulator dalam peningkatan rasa lapar.

Sinyal panjang diperankan oleh fat-derived hormon leptin dan insulin yang mengatur

penyimpanan dan keseimbangan  energi.

Apabila asupan energi melebihi dari yang dibutuhkan, maka jaringan adiposa

meningkat disertai dengan peningkatan kadar leptin dalam peredaran darah. Leptin

kemudian merangsang anorexigenic center di hipotalamus agar menurunkan produksi

Neuro Peptide –Y (NPY), sehingga terjadi penurunan nafsu makan. Demikian pula

sebaliknya bila kebutuhan energi lebih besar dari asupan energi, maka jaringan adiposa

berkurang dan terjadi rangsangan pada orexigenic center di hipotalamus yang

menyebabkan peningkatan nafsu makan. Pada sebagian besar penderita obesitas terjadi

resistensi leptin, sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu

makan.

18

Page 19: SK C BLOK 6

d. penyakit apa saja yang rentan diderita oleh orang yang obesitas?

Jawab :

1. diabetes mellitus

2. hipertensi

3. kolesterol HDL

4. arteri koronaria

5. osteocarthritis

6. stroke

7. kanker

e. bagaimana gejala orang yang mengalami obesitas?

Jawab :

a. penimbunan lemak berlebihan

b. gangguan pernapasan

c. lesu/lemas

d. sulit tidur

6. a. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik sofi?

Jawab :

TD : 130/80 mmHg ( normal) RR : 20x/menit(normal) Nadi :

90x/menit(normal).

b. apa saja pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui obesitas selain

pemeriksaan fisik?

Jawab :

Cara pemeriksaan :

1. anamnesis

2. pemeriksaan fisik

3. pemeriksaan penunjang

4. pemeriksaan antropometri

19

Page 20: SK C BLOK 6

c. apakah ada hubungan antara hasil pemeriksaan fisik dangan obesitas?

Jawab :

Tidak ada hubungan dengan hasil pemeriksaan fisik

d. berapa kisaran normal SFC?

Jawab :

SFC normal : 15 – 15,8%

e. bagaimana interpretasi Skin Fat Calipers Sofi?

Jawab :

Interpretasi SFC sofi : sangat kurus.

20

Page 21: SK C BLOK 6

2.3.4 Kerangka Konsep

2.3.5 Hipotesis

Nn. Sofi melakukan diet ketat sehingga mengalami gangguan imunitas.

21

Fak.genetik

Ortu obesitas

Sofi obesitas

Diet ketat

olahraga Tidak mengkonsumsi karbohidrat

Tidak mengkonsumsi protein

Tidak mengkonsumsi lemak

Konsumsi buah & sayur

Imunitas terganggu

flu

Sintesis hormon terganggu

Menstruasi tidak teratur

Estrogen & progesteron

Konsumsi slimming tea

Page 22: SK C BLOK 6

2.3.6 Merumuskan Keterbatasan Pengetahuan

Pokok Bahasan What I Know What I Don’t

Know

What I Have to

Prove

How I

Will

Learn

1. Diet ketat

2. Obesitas

3. Metabolism

e protein

4. Metabolism

e

karbohidrat

5. Metabolism

e lemak

definisi

pengertian

zat yang

terkandung

dan fungsinya

zat yang

terkandung

dan fungsinya

Jenis diet yang

baik,faktor

yang

berpengaruh

Cara

pemeriksaan,g

ejala dan faktor

penyebab

Penggunaan

protein(mekani

sme dalam

tubuh)

Peranannya

bagi tubuh

Peranannya

bagi tubuh

Jenis obesitas

Internet

dan text

book

22

Page 23: SK C BLOK 6

6. Imunitas

7. Menstruasi

8. BMI

9. Hipoglikem

ia

Definisi

Definisi

Definisi

Definisi

Faktor yang

mempengaruhi

Siklus

normal,faktor

penghambat

siklus

Rumus,nilai

normal

Ciri-ciri,faktor

penyebab

2.3.7 Learning Issue

1. Diet ketat

2. Obesitas

3. Metabolisme protein

4. Metabolisme karbohidrat

5. Metabolisme lemak

6. Imunitas

7. Menstruasi

8. BMI (Body Mass Index)

9. Hipoglikemi

23

Page 24: SK C BLOK 6

SINTESIS

1. Diet Ketat

Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme

tertentu. Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang

dianut masyarakat tertentu. Walaupun manusia pada dasarnya adalah omnivora, suatu

kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan terhadap beberapa jenis

makanan.

Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih sering

ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan nutrisi

tertentu. Artikel ini akan membahas mengenai diet dalam pengertian yang kedua.

Dalam pekembangannya, diet dalam konteks upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi

beberapa jenis, yaitu:

Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin

menjaga penampilannya.

Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga

yang ingin meningkatkan massa otot.

Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah

karbohidrat dan gula).

Asupan nutrisi seseorang sangat berpengaruh terhadap masssa tubuhnya.

Faktor yang memengaruhi massa tubuh

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi massa tubuh. Faktor-faktor itu dikelompokkan

menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup faktor-faktor

hereditas seperti gen, regulasi termis, dan metabolisme. Faktor eksternal mencakup aktivitas

fisik, dan asupan makanan.

Faktor internal

24

Page 25: SK C BLOK 6

Faktor internal yang bertanggung jawab terhadap massa tubuh adalah suatu faktor yang tidak

dapat dikendalikan secara sadar oleh orang-orang yang melakukan diet.

Faktor genetik

INSIG2

Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Medis Universitas Boston menemukan bahwa gen

bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab

dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian

gen INSIG2 memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini

akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari sepuluh

orang (10%) diduga membawa varian gen ini.

FTO

Gen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah gen FTO. FTO adalah nama gen

yang terletak pada kromosom 16 manusia. Berdasarkan hasil penelitian orang-orang yang

memiliki varian tertentu dari FTO dan memiliki pasangan alel homozigot varian tersebut di

dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg lebih berat dari

orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa.

Regulasi termis

Manusia pada dasarnya adalah makhluk berdarah panas yang menghabiskan energi untuk

mempertahankan suhu tubuhnya. Selain membutuhkan energi untuk mempertahankan suhu

tubuhnya (rata-rata 37 oC), sejumlah energi juga diperlukan untuk mempertahankan aktivitas

organ-organ vital seperti jantung dan paru-paru. Energi yang diperlukan ini berasal dari

makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.

Metabolisme

Metabolisme, secara singkat, adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat-

zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme lemak merupakan

salah satu faktor penentu dalam diet. Seseorang dapat meningkatkan pembakaran lemak

dengan meningkatkan massa otot di dalam tubuh. Ketika massa otot meningkat, metabolisme

makanan akan meningkat. Proses ini akan meningkatkan nilai BMR dan kebutuhan kalori.

25

Page 26: SK C BLOK 6

Faktor eksternal

Berdasarkan riset yang dilakukan terhadap populasi penduduk Amerika Serikat, terdapat

60,5% penduduk berusia dewasa mengalami kondisi berat badan berlebih (data tahun 2005)

Berdasarkan data tersebut, beberapa ahli yakin bahwa kebiasaan hidup dan pola makan

memegang faktor yang lebih dominan dalam memengaruhi berat badan seseorang bila

dibandngkan faktor internal. Dua faktor eksternal yang sangat dominan adalah aktivitas fisik

dan asupan nutrisi. Seseorang dapat dengan mudah mengurangi berat badannya tanpa perlu

mengonsumsi obat-obatan pembakar lemak dan semacamnya dengan meningkatkan aktivitas

serta mengurangi asupan makanan ke dalam tubuhnya

Aktivitas fisik

Untuk melakukan aktivitas fisik, manusia memerlukan sejumlah energi. Jika energi yang

diberikan oleh makanan tidak cukup, maka energi diperoleh dari hasil pemecahan lemak di

dalam tubuh. Berikut ini adalah contoh aktivitas fisik beserta kalori yang dibakar perjam

(dalam kkal/jam) yang diperlukan setiap melakukan aktivitas tersebut.

Aktivitas 50 kg (kkal/jam) 70 kg (kkal/jam)

Bersepeda 10 km/jam 165 240

Bersepeda 20 km/jam 270 410

Berlari 9 km/jam 440 660

Berlari 16 km/jam 850 1.280

Berenang 23 m/menit 185 275

Berjalan 3 km/jam 160 240

Asupan nutrisi

Berat badan dapat diturunkan dengan mudah dengan cara membatasi asupan nutrisi. Faktor

pengali untuk energi yang umum diterima oleh banyak orang adalah sebagai berikut: 1 gram

karbohidrat menghasilkan 4 kkal, 1 gram protein 4 kkal, dan 1 gram lemak 9 kkal. Dengan

menjumlahkan nilai BMR dengan kebutuhan kalori peraktivitas, seseorang dapat dengan

mudah memprediksi hasil dietnya.

26

Page 27: SK C BLOK 6

Jika kalori masuk > kalori keluar, maka sisa kalori akan disimpan dalam tubuh.

Jika kalori masuk < kalori keluar, maka simpanan kalori (lemak) akan digunakan

untuk menutupi defisit energi.

Kalori masuk adalah kalori yang diperoleh dari makanan sedangkan kalori keluar adalah

kebutuhan kalori untuk BMR ditambah dengan kalori peraktivitas.

Misalnya seseorang dengan berat badan 70 kg, memiliki besar energi yang diperlukan untuk

Kisaran Metabolisme Basal sebesar 1.450 kkal. Dalam satu hari, ia melakukan aktvitas

berikut:

Berjalan (normal) dengan kecepatan 3 km/jam dengan waktu total 3,5 jam (840 kkal).

Ia juga berenang (normal) dengan kecepatan 23 m/menit (bolak-balik kolam renang

dengan kecepatan normal) total waktu 1 jam (275 kkal).

Kalori masuk > Kalori keluar

Energi yang tersisa (165 kkal, dari 2730 kkal - 2565 kkal) akan disimpan dalam tubuh dan

salah satu bentuk penumpukan energi tersebut adalah lemak.

Makanan diet

World Health Organization (WHO) menganjurkan setiap individu untuk memiliki energi dan

berat badan yang sehat dan seimbang . Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan adalah

dengan memperbanyak aktivitas (berolah raga), mengurangi asupan kalori (mengurangi porsi

makan tetapi tetap menjaga nilai gizi). Beberapa gejala yang mungkin menyertai cara diet

yang keliru antara lain pingsan, pusing, lemas, dan malnutrisi.

Pada contoh sebelumnya, orang yang kelebihan 165 kkal tadi dapat mengurangi asupan

kalorinya dengan memperbanyak aktivitasnya (misalnya berlari selama 1 jam) atau

mengganti makan pagi atau makan malamnya dengan makanan lain yang lebih rendah

kalorinya (mengganti menu sarapanya dengan hanya mengonsumsi makanan dengan 200

kalori pada saat sarapan atau makan malamnya dapat mempertahankan atau bahkan

menurunkan berat badannya).

27

Page 28: SK C BLOK 6

Saat ini, cukup banyak produk makanan diet yang dijual bebas di pasar Indonesia dengan

kalori dan gizi terkontrol. Jenis makanan yang direkomendasikan untuk menemani diet yaitu

air minum, gandum, kacang merah, kacang almond, apel, bayam, blueberri, brokoli, salmon,

ubi, susu dan kedelai.Pengaturan asupan kalori dapat dilakukan dengan mengikuti program-

program tersebut. Pengaturan asupan kalori secara mandiri juga dapat dilakukan dengan

melihat informasi gizi yang dicantumkan pada kemasan, sesuai dengan ketentuan BPOM.

Dengan demikian total kalori yang masuk dalam satu hari sebesar 1300 kkal. Jika total

pengeluaran energi seseorang dalam satu hari adalah 1500 kkal. Maka ia akan defisit 200

kkal. Tubuh akan merespon kondisi kekurangan energi tersebut dengan menggunakan

simpanan energi yang umumnya berupa lemak. Hal ini akan berakibat pada turunnya massa

tubuh.

Berikut adalah contoh makanan dan perkiraan kalorinya

Makanan atau Minuman Jumlah (g) Perkiraan Kalori (kkal)Jus Apel 248 (1 gelas) 117Pisang 118 (1 buah) 105Kue Coklat 64 (1 potong) 235Coca Cola 330 140Daging Ayam 86 (1/2 dada) 142Kopi Instan 179 4Telur Goreng 46 (1 butir) 92Es Krim McDonald 66 (1/2 gelas) 133Susu WRP 25 (1 gelas) 200Jeruk 131 (1 buah) 62Kentang 156 (1 buah) 145Nasi 175 (1 mangkuk) 200

Fase Plato

Fasa Plato adalah fase dimana pelaku diet tiba-tiba tidak mengalami penurunan berat badan

lagi. Fase ini adalah salah satu fase yang sering dialami oleh para pelaku diet. Pelaku diet

dapat saja dengan cepat mengalami penurunan berat badan di awal masa-masa diet tetapi

kemudian tidak mengalami penurunan lagi. Hal ini disebabkan karena perubahan kebutuhan

kalori di saat berat badan seeorang mengalami penurunan. Karena berat badan seseorang

menurun, BMR orang tersebut ikut berubah sehinggal prosi makanan dietnya menjadi tidak

tepat lagi. Fase Plato dapat diatasi dengan memperbanyak aktivitas atau mengurangi jumlah

kalori yang dikonsumsi tetapi dengan tetap menjaga nilai gizi.

28

Page 29: SK C BLOK 6

2. Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang

berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat

panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang

lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat

badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh

lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat

badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak

5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada

lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita

cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga

memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di

sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan

merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan

beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.

Penyebab Obesitas

29

Page 30: SK C BLOK 6

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan

oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini

masih belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab

genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan

kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk

memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan

bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat

badan seseorang.

Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus

obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti.

Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan

berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak

dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan

aktivitasnya.

Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi kebiasaan

makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini

merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa

menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman

dalam pergaulan sosial.

Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:

o Hipotiroidisme

o Sindroma Cushing

o Sindroma Prader-Willi

o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

Obat-obatan.

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan

penambahan berat badan.

30

Page 31: SK C BLOK 6

Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya)

menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh. Penderita

obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel

lemak sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya

normal. Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan

hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu

penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat

yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori.

Seseorang yang cenderung mengonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan

aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.

Gejala obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada

bisa menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas,

meskipun penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan

bisa terjadi pada saat tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara

waktu (tidur apneu), sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri

punggung bawah dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut

dan pergelangan kaki). Juga kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang

menderita obesitas memiliki permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan

dengan berat badannya, sehingga panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan

mengeluarkan keringat yang lebih banyak. Sering ditemukan edema (pembengkakan

akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah tungkai dan pergelangan kaki.

Komplikasi

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan

yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang.

Obesitas meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)

31

Page 32: SK C BLOK 6

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Stroke

Serangan jantung (infark miokardium)

Gagal jantung

Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)

Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

Gout dan artritis gout

Osteoartritis

Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang tidur,

menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan

ngantuk).

Diagnosa

Mengukur lemak tubuh

Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan

peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:

Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan kemudian

lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.

BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah

seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk

mengukur lemak tubuh.

DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang. Sinar X

digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.

Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:

Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur dengan jangka

(suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).

Bioelectric impedance analysis (analisa tahanan bioelektrik), penderita berdiri diatas

skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya dialirkan ke seluruh

tubuh lalu dianalisa.

32

Page 33: SK C BLOK 6

Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga

ahli.

Tabel berat badan-tinggi badan

ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan

berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.

Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus

digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang

berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang

lainnya tidak.

Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan

kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal

sesungguhnya tidak.

Pengobatan

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling

penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam

mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan

perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko

kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan

obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

Resiko rendah : BMI < 27

Resiko menengah : BMI 27-30

Resiko tinggi : BMI 30-35

Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-

beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

33

Page 34: SK C BLOK 6

Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500

kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200

kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-

obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.

Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus

dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin,

mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.

Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara

perlahan dan stabil.

Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan

kesehatan secara menyeluruh.

Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan

berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari

pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan

makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa

lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus

menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan

yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.

Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu

keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.

Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif,

setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang

3. Metabolisme Protein

34

Page 35: SK C BLOK 6

Penggunaan protein untuk membentuk protein atau asam amino tidak esensial

Bila sel membutuhkan protein tertentu, sel tersebut akan membentuknya dari asam

amino yang tersedia. Bila sel membutuhkan asam amino tidak esensial tertentu untuk

pembentukan protein, sel akan membuatnya dengan cara memecah asam amino lain yang

tersedia dan menggabungkan gugus aminonya dengan unit-unit karbon-karbon fragmen yang

berasal dari glukosa.

Penggunaan Asam Amino untuk Membentuk Ikatan-ikatan lain

Sel juga dapat membentuk ikatan-ikatan lain dari asam amino. Misalnya, asam amino

tirosin merupakan prekursor pengantar saraf norepinefrin dan epinefrin yang mengantarkan

pesan-pesan saraf ke seluruh tubuh. Tirosin juga dapat di ubah menjadi melanin, yaitu

pigmen tubuh, atau menjadi tiroksin, hormon yang mengatur laju metabolisme. Triptofan

merupakan prekursor pengantar saraf serotonin dan vitamin niasin.

Penggunaan Asam Amino sebagai Energi

Walaupun fungsi utama protein adalah untuk pertumbuhan, bilamana tubuh

kekurangan zat energi fungsi protein untuk menghasilkan energi atau untuk membentuk

glukosa akan didahulukan. Bila glukosa atau asam lemak di dalam tubuh terbatas,sel terpaksa

menggunakan protein untuk membentuk glukosa dan energi. Glukosa di butuhkan sebagai

sumber energi sel-sel otak dan sistem saraf. Pemecahan protein tubuh guna memenuhi

kebutuhan energi dan glukosa pada akhirnya akan menyebabkan melemahnya otot-otot. Oleh

karena itu, dibutuhkan konsumsi karbohidrat dan lemak yang cukup untuk tiap hari sehingga

protein dapat digunakan sesuai fungsi utamanya, yaitu untuk pembentukan sel-sel tubuh.

Kelebihan asam amino dalam tubuh, setelah terlebih dahulu melepas gugus NH2-nya melalui

proses deaminasi, akan memasuki jalur metabolisme yang sama dengan yang digunakan oleh

karbohidrat dan lipida.

Deaminase Asam Amino

Deaminase atau melepaskan gugus amino (NH2) dari asam amino akan menghasilkan

sisa berupa amonia dalam sel. Amonia yang bersifat racun akan masuk ke dalam peredaran

darah dan dibawa ke hati. Hati akan mengubah amonia menjadi ureum yang bersifat racunnya

lebih rendah, dan mengembalikannya ke peredaran darah. Ureum dikeluarkan dari dalam

35

Page 36: SK C BLOK 6

tubuh melalui ginjal dan urine. Ureum diproduksi dari asam amino bebas di dalam tubuh

yang tidak digunakan dan dari pemecahan protein jaringan tubuh.

Penggunaan Kelebihan Protein untuk Pembentukan Lemak

Dalam keadaan berlebihan, protein akan mengalami deaminase. Nitrogen dikeluarkan

dari tubuh dan sisa-sisa ikatan karbon akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam

tubuh. Dengan demikian, makan protein secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan.

Persediaan metabolik Asam Amino

Di dalam tubuh tidak ada persediaan besar asam amino. Kelebihan asam amino untuk

keperluan sintesis protein dan berbagai ikatan nitrogen-bukan-ikatan protein akan

dimetabolisme. Akan tetapi di dalam protein sel-sel ada persediaan metabolik asam amino

yang berada dalam keseimbangan dinamis yang dapat setiap waktu digunakan. Perubahan

protein secara terus-menerus pada orang dewasa diperlukan untuk memelihara persediaan

asam amino untuk memenuhi kebutuhan segera asam amino oleh berbagai sel dan jaringan

guna pembentukan protein. Jaringan yang paling aktif dalam perubahan protein adalah

protein plasma, mukosa saluran cerna, pankreas, hati, dan ginjal. Jaringan otot dan kulit

biasanya tidak terlalu aktif.

4. Metabolisme Karbohidrat

Glikogenesis

36

Page 37: SK C BLOK 6

Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi

piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke

dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi.

Proses di atas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, mencerna

makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka

dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui proses glikogenesis.

Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan amilum pada

tumbuhan. Glikogen terdapat didalam hati (sampai 6%) dan otot jarang melampaui jumlah

1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan

glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum,

glikogen merupakan polimer -D-Glukosa yang bercabang.

Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri.

Sedangkan glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna

mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya di antara waktu makan. Setelah 12-18 jam

puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras

setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.

Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut:

1. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim terjadi juga

pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati

oleh glukokinase.

2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan bantuan

katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami fosforilasi dan

gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya

adalah glukosa 1,6-bifosfat.

Enz-P + Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat Enz-P + Glukosa 1-fosfat

3. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk membentuk

uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim UDPGlc

pirofosforilase.

37

Page 38: SK C BLOK 6

UTP + Glukosa 1-fosfat UDPGlc + PPi

Glikogenolisis

Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk

mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.

Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya tidak

demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen diperlukan

enzim fosforilase. Enzim ini spesifik untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen

untuk menghasilkan glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar

molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa

yang tersisa pada tiap sisi cabang 16.

(C6)n + Pi (C6)n-1 + Glukosa 1-fosfat

Glikogen Glikogen

Glukan transferase dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu

cabang ke cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 16 terpajan. Hidrolisis ikatan

16 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang

spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase selanjutnya dapat

berlangsung.

Glukoneogenesis

Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh

adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah

memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai

pembangun tubuh.

Jadi bisa disimpulkan bahwa glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari

senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.

Secara ringkas, jalur glukoneogenesis dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai

berikut:

38

Page 39: SK C BLOK 6

1. Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam

lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk dalam siklus

Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk dalam jalur glikolisis.

2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus Kreb’s.

5. Metabolisme Lemak

METABOLISME LEMAK

Trigliserida merupakan lipida utama dalam makanan. Fungsi utamanya adalah sebagai

energi. Simpanan lemak dalam tubuh terutama dilakukan di dalam sel lemak dalam

jaringan adiposa. Sel-sel adiposa mempunyai enzim khusus pada permukaannya, yaitu

lipoprotein lipasse (LPL) yang dapat melepas trigliserida dan lipoprotein,

menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel. Di dalam sel terdapat

enzim lain yang merakit energi. Sel-sel adiposa menyimpan lemak setelah makan

bilamana kilomikron dan VLDL yang mengandung lemak melewati sel-sel tersebut.

Bila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel adiposa menghidrolisis

simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam

pembuluh darah. Di sel-sel yang membutuhkan, komponen-komponen ini kemudian

dibakar dan menghasikan energi, CO2 dan H2O. Pada tahap akhir hidrolisis, setiap

pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya

dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis

secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil

antara pembakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan

ketosis.

Tubuh mempunyai kapasitas tak terhingga untuk menyimpan lemak. Namun, lemak

tidak sepenuhnya dapat menggantikan karbohidrat sebagai sumber energi. Otak,

sistem saraf dan sel darah merah membutuhkan glukosa sebagai sumber energi.

 

6. Imunitas

39

Page 40: SK C BLOK 6

sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh

sel dan organ khusus pada suatu organisme.jika sistem kekebalan bekerja dengan

benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta

menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistem kekebalan

melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan

patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam

tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan

terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa

jenis kanker.

fungsi sistem imun :

1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan &

menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan

virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh

2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.

3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal. Leukosit merupakan sel imun

utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

Respons Imun

Tahap:

1. Deteksi & mengenali benda asing

2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons

3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons

4. Destruksi atau supresi penginvasi

Pertahanan tubuh ada 2 yaitu :

1. Non spesifik ,natural atau sudah ada dalam tubuh (pembawaan )

merupakan pertahanan tubuh terdepan dalam melawan mikroorganisme disebut

nonspesifik karena tidak ditujukan terhadap mikroorganisme tertentu meliputi :

a. pertahanan fisik ; kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan

b. pertahanan kimia ; bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus

kulit, kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan

40

Page 41: SK C BLOK 6

oleh makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat,

ludah , air mata dan air susu ( melawan kuman gram + )

c. pertahanan humoral - komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif

bakteri dan parasit ( menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang

mengarahkan makrofag ke tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg

memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya

- interferon --- suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus

dan dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.

2. adaptasi atau yang muncul ( diperoleh) atau spesifik mempunyai kemampuan untuk

mengenal benda asing. sistem imun spesifik dapat bekerja sendiri untuk

menghancurkan benda asing yang berbahaya, tetapi umumnya terjalin kerjasama yang

baik antara antibodi, komplemen , fagosit dan antara sel T makrofag. sistem imun

spesifik ada 2 yaitu;

a. sistem imun spesifik humoral

b. sistem imun spesifik selular

Kerja dari sistem imun sendiri cukup menarik, dan dapat dibagi menjadi:

1. Innate immunity, atau sering disebut imunitas alamiah, merupakan mekanisme

pertama yang akan terjadi saat infeksi berlangsung, terjadi secara cepat terhadap

infeksi mikrobia, dan terjadi antara jam ke-0 sampai jam ke-12 infeksi.  Mekanisme

tersebut melibatkan (1) penghalang fisik dan kimiawi, seperti epitel dan senyawa

antimikrobia yang dihasilkan oleh sel epitel, (2) sel fagosit (neutrofil dan maktofag)

dan sel natural killer, (3) protein darah, termasuk sistem komplemen dan mediator

inflamasi lainnya, dan (4) protein sitokin yang mengatur sel-sel pada mekanisme ini. 

Innate immunity terjadi karena tubuh dapat mengenali struktur mikroba yang masuk,

bisa karena sebelumnya mikroba tersebut sudah pernah menginfeksi tubuh, atau

karena struktur mikroba tersebut mirip seperti struktur mikroba lain yang pernah

menginfeksi tubuh. Kelemahan dari mekanisme ini adalah tidak dapat mengenali

struktur yang sama sekali baru menginfeksi tubuh. Untuk infeksi tersebut, adaptive

immunity yang berperan.

2. Adaptive immunity, atau imunitas spesifik, terjadi ketika innate immunity gagal

menghalau infeksi karena benda asing yang masuk memiliki struktur yang sama

41

Page 42: SK C BLOK 6

sekali baru bagi tubuh.  Mekanisme ini terjadi sekitar 1 hingga 5 hari setelah infeksi.

Secara singkat, makanisme ini akan mencoba membuat "ingatan" baru tentang

struktur benda asing yang masuk ke tubuh, kemudia bereaksi untuk menghalau benda

asing tersebut. Sel yang terlibat pada mekanisme ini adalah limfosit, baik sel T

limfosit maupun sel B limfosit. Adaptive immunity sendiri terbagi menjadi 2, yaitu:

a. Imunitas humoral, yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah,

yang disebut antibodi.  Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas

ini ditujukan untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau

jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan

memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu

molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi

akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau

berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit.

b. Imunitas selular, yaitu imunitas yang dimediasi oleh sel T limfosit. Mekanisme ini

ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus)

sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi. T limfosit kemudian akan menginduksi 2

hal: (1) fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi, dan (2) lisis sel yang

terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh

antibodi.

7. Menstruasi

Siklus Menstruasi

1) Gambaran klinis menstruasi

Sebagian besar wanita pertengahan usia reproduktif, perdarahan menstruasi terjadi setiap 25-

35 hari dengan median panjang siklus adalah 28 hari. Wanita dengan siklus ovulatorik, selang

waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase folikular – bervariasi lamanya. Siklus

yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi. Selang waktu antara awal

perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata 14 ± 2 hari pada

kebanyakan wanita (Grenspan, 1998).

42

Page 43: SK C BLOK 6

Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari,

tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi

terdiri dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang

banyaknya tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya

terlalu besar, bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan

darah menstruasi yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di

dalam endometrium.

Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi

telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14

gr per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi

dan menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk

setiap hari siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham, 1995).

2) Aspek hormonal selama siklus menstruasi

Mamalia, khususnya manusia, siklus reproduksinya melibatkan berbagai organ, yaitu uterus,

ovarium, vagina, dan mammae yang berlangsung dalam waktu tertentu atau adanya

sinkronisasi, maka hal ini dimungkinkan adanya pengaturan, koordinasi yang disebut

hormon. Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, yang langsung

dialirkan dalam peredaran darah dan mempengaruhi organ tertentu yang disebut organ target.

Hormon-hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi ialah ;

a) Hormon-hormon yang dihasilkan gonadotropin hipofisis :

o Luteinizing Hormon (LH)

o Folikel Stimulating Hormon (FSH)

o Prolaktin Releasing Hormon (PRH)

b) Steroid ovarium

Ovarium menghasilkan progestrin, androgen, dan estrogen. Banyak dari steroid yang

dihasilkan ini juga disekresi oleh kelenjar adrenal atau dapat dibentuk di jaringan perifer

43

Page 44: SK C BLOK 6

melalui pengubahan prekursor-prekursor steroid lain; konsekuensinya, kadar plasma dari

hormon-hormon ini tidak dapat langsung mencerminkan aktivitas steroidogenik dari ovarium.

3) Mekanisme siklus menstruasi

Selama haid, pada hari bermulanya diambil sebagai hari pertama dari siklus yang baru. Akan

terjadi lagi peningkatan dari FSH sampai mencapai kadar 5 ng/ml (atau setara dengan 10

mUI/ml), dibawah pengaruh sinergis kedua gonadotropin, folikel yang berkembang ini

menghasilkan estradiol dalam jumlah yang banyak. Peningkatan serum yang terus-menerus

pada akhir fase folikuler akan menekan FSH dari hipofisis. Dua hari sebelum ovulasi, kadar

estradiol mencapai 150-400 pg/ml. Kadar tersebut melebihi nilai ambang rangsang untuk

pengeluaran gonadotropin pra-ovulasi. Akibatnya FSH dan LH dalam serum akan meningkat

dan mencapai puncaknya satu hari sebelum ovulasi. Saat yang sama pula, kadar estradiol

akan kembali menurun. Kadar maksimal LH berkisar antara 8 dan 35 ng/ml atau setara

dengan 30-40 mUI/ml, dan FSH antara 4-10 ng/ ml atau setara dengan 15-45 mUI/ml.

Terjadinya puncak LH dan FSH pada hari ke-14, maka pada saat ini folikel akan mulai pecah

dan satu hari kemudian akan timbul ovulasi. Bersamaan dengan ini dimulailah pembentukan

dan pematangan korpus luteum yang disertai dengan meningkatnya kadar progesteron,

sedangkan gonadotropin mulai turun kembali. Peningkatan progesteron tersebut tidak selalu

memberi arti, bahwa ovulasi telah terjadi dengan baik, karena pada beberapa wanita yang

tidak terjadi ovulasi tetap dijumpai suhu basal badan dan endometrium sesuai dengan fase

luteal.

Awal fase luteal, seiring dengan pematangan korpus luteum. Sekresi progesteron terus

menerus meningkat dan mencapai kadar antara 6 dan 20 ng/ml. Estradiol yang dikeluarkan

terutama dari folikel yang besar yang tidak mengalami atresia, juga tampak pada fase luteal

dengan konsentrasi yang lebih tinggi daripada selama permulaan atau pertengahan fase

folikuler. Produksi estradiol dan progesteron maksimal dijumpai antara hari ke-20 dan 23

(Jacoeb, 1994).

ASPEK ENDOKRIN DALAM SIKLUS HAID

Dalam proses terjadinya ovulasi harus ada kerjasama antara korteks serebri,

hipotalamus, hipofisis, ovarium, glandula tiroidea, glandula supra renalis dan kelenjar

44

Page 45: SK C BLOK 6

kelenjar endokrin lainnya. Yang memegang peranan penting dalam proses tersebut adalah

hubungan antara hipotalamus, hipofisis dan ovarium (hyopothalamic-pituitary-ovarian

axis).

Siklus haid (siklus ovarium) normal di bagi menjadi :

1. Fase follikuler

2. Fase Luteal

8. BMI (Body Mass Index)

Body Mass Index / Indeks Masa Tubuh (IMT)

Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

BMI Klasifikasi< 18.5 berat badan di bawah normal

18.5–24.9 Normal25.0–29.9 normal tinggi30.0–34.9 Obesitas tingkat 135.0–39.9 Obesitas tingkat 2

≥ 40.0 Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan

dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau

nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi

badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI

sebesar 30 atau lebih.

Rumus:

Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram / meter2

Rumus : BMI = b / t2

dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam

meter.

45

Page 46: SK C BLOK 6

IMT digunakan berdasarkan rekomendasi FAO/WHO/UNO tahun 1985: batasan BB

normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Body Mass Index (BMI/IMT). IMT merupakan

alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia 18 tahun ke atas),

khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan BB.

IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan. Juga

tidak dapat diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti edema, asites dan

hepatomegali. Cara menghitung IMT dapat dihitung dengan rumus di bawah ini:

IMT = BB (kg)

TB2 (m)

Batas Ambang IMT menurut FAO membedakan antara laki-laki (normal 20,1-25,0 ) dan

perempuan (normal 18,7-23,8). Untuk menentukan kategori kurus tingkat berat pada laki-laki

dan perempuan juga titentukan ambang batas. Di Indonesia, dimodifikasi berdasarkan

pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang.

Kategori Ambang Batas IMT untuk Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0

Kekurangan BB tingkat ringan 17,0-18,5

Normal > 18,7-25,0

Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0-27,0

Kelebihan BB tingkat berat > 27,0

46

Page 47: SK C BLOK 6

HUBUNGAN DENGAN SKENARIO

Pada kasus ini IMT Sofy :

IMT = 83 (kg) = 36,888

(1,5)2 (m)

Kategori IMT Sofy ditinjau dari hasil di atas yaitu kelebihan berat badan

tingkat berat yang dapat pula dinyatakan bahwa Sofy mengalami obesitas.

9. Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal

rendah.

Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL.

Pada diabetes, kadar gula darah terlalu tinggi; pada hipoglikemia, kadar gula darah terlalu

rendah.

Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami

kelainan fungsi.

Otak merupakan organ yang sangat peka terhdap kadar gula darah yang rendah karena

glukosa merupakan sumber energi otak yang utama.

Otak memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendah dan melalui sistem saraf,

merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin).

Hal in akan merangsang hari untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.

Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

PENYEBAB

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:

# Pelepasan insulin yang berlebihan oelh pankreas

# Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada penderita

47

Page 48: SK C BLOK 6

diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya

# Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal

# Kelaiana pada penyimpanan karbohidra atau pembentukan glukosa di hati.

Secara umum, hipogklikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan dengan obat

dan yang tidak berhubungan dengan obat.

Sebagian besar kasus hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan

obat.

Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi menjadi:

- Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa

- Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan, biasanya

karbohidrat.

Hipoglikemia paling sering disebabkan oleh insulin atau obat lain (sulfonilurea) yang

diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya.

Jika dosisnya lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini bisa terlalu banyak

menurunkan kadar gula darah.

Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat.

Hal ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal

dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal

tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang rendah.

Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa

menyebabkan hipoglikemia.

Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan psikis yang secara diam-diam

menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk dirinya.

Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa

menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.

Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan

hipoglikemia.

48

Page 49: SK C BLOK 6

Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia hanya jika terdapat penyakit lain (terutama

penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi sejumlah besar alkohol.

Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan sehingga tubuh tidak dapat

mempertahankan kadar gula darah yang adekuat.

Pada orang-orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan

hipoglikemia.

Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang memetabolisir gula bisa

mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.

Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami hipoglikemia diantara

jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis hipoglikemia reaktif).

Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga merangsang pembentukan

insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan penurunan kadar gula darah

yang cepat.

Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani pembedahan.

Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena memakan makanan

yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino leusin.

Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin merangsang

pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas.

Akibatnya terjadi kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan

yang mengandung zat-zat tersebut.

Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol yang dicampur

dengan gula (misalnya gin dan tonik).

Pembentukan insulin yang berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa

terjadi pada tumor sel penghasil insulin di pankreas (insulinoma).

Kadang tumor diluar pankreas yang menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa

menyebabkan hipoglikemia.

49

Page 50: SK C BLOK 6

Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang

menyerang insulin.

Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena pankreas menghasilkan

sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut.

Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes.

GEJALA

Pada awalnya tubuh memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan

melepasakan epinefrin (adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf.

Epinefrin merangsang pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala

yang menyerupai serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung

berdebar-debar dan kadang rasa lapar).

Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan

menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa, tidak

mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma.

Hipoglikemia yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen.

Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi secara

perlahan maupun secara tiba-tiba.

Hal ini paling sering terjadi pada orang yang memakai insulin atau obat hipoglikemik per-

oral.

Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari setelah

puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan olah raga

sebelum sarapan pagi.

Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-lama

serangan lebih sering terjadi dan lebih berat.

50

Page 51: SK C BLOK 6

DIAGNOSA

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.

Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan hasil pemeriksaan

kadar gula darah.

Penyebabnya bisa ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan

pemeriksaan laboratorium sederhana.

Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah untuk

mengetahui adanya antibodi terhadap insulin.

Untuk mengetahui adanya tumor penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin

dalam darah selama berpuasa (kadang sampai 72 jam).

Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk menentukan

lokasi tumor.

PENGOBATAN

Gejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita

mengkonsumsi gula (dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air

gula atau segelas susu.

Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes), hendaknya

selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula

yang konsisten.

Baik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan

makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama (misalnya roti atau biskuit).

Jika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan

gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intravena untuk mencegah kerusakan

otak yang serius.

51

Page 52: SK C BLOK 6

Seseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu

membawa glukagon.

Glukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang

pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati.

Glukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam

waktu 5-15 menit.

Jadi Nn. Sofi, 23 tahun, selalu melakukan olahraga(aerobik) selam 2 jam setiap

harinya dan tidak mengkonsumsi sedikit lemak maupun protein. Dia juga hanya

mengkonsumsi buah – buahan dan sayuran serta sedikit nasi. Selain itu, dia minum teh

pelangsing (slimming tea). Dia mengeluh cepat lelah dan sering menderita flu.,

menstruasinya sering terlambat dan tidak teratur, sehingga Nn. Sofi mengalami penurunan

berat badan drastic dan mengakibatkan imunitasnya menurun.

52

Page 53: SK C BLOK 6

Daftar Pustaka

Almatsier,Sunita.2009.Prinsip Dasar Ilmu Gizi.Jakarta: EGC

Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2.Jakarta: EGC

Guyton, Arthur dan John E. Hall. 2006. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Kumar, Vinay dan Ramzi Cotran. 2007. Buku Ajar Patologi. Jakarta : EGC

Nuswantari, Dyah (ed). 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC

53