Sitoskleton Dan Mitokondria
Transcript of Sitoskleton Dan Mitokondria
SITOSKELETONPengertian Sitoskeleton
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma
dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat di sel eukariota, sitoskeleton ternyata juga dapat
ditemukan pada sel prokariota.Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh,
berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.
Sitoskeleton terdiri atas:
A. Mikrofilamen (struktur mirip “rod” yang berupa protein globular),
monomernya adalah tubulin
B. Filamen intermediate (protein serabut), monomernya adalah fibrous
(protein)
C. Mikrotubul (tabung berlubang terdiri atas protein globular) ,
monomernya adalah actin.
Ketiga macam serabut itu dihubungkan dan dilekatkan ke organel-organel oleh
tipe filamen ke empat yang disebut filamen trabekula dan membentuk kisi-kisi
mikrotrabekula (“microtabecular lattice”). Penempatan ke tiga serabut
penyusun sitoskeleton didalam sel adalah:
Mikrotubul: Tersusun acak, memanjang radial dari pusat sel, melekat dan
mengelilingi batas sel, tersebar di korteks sel dan tempat terjadinya gerakan
Mikrofilamen: Terorientasi secara paralel di seluruh bagian dalam sel atau
berkelompok dekat perifer sel
Filamen intermediet: Menyebar di seluruh sel, dekat permukaan sel. Pola jalinan
seperti sarang laba-laba, keberadaannya dalam tumbuhan belum jelas.
Sitoskeleton eukariota.Aktin digambarkan dengan warna merah dan
mikrotubulus dengan warna hijau.Struktur berwarna biru ialah inti sel.
Fungsi dari skeleton adalah memberikan kekuatan mekanik pada sel, menjadi
kerangka sel, membantu gerakan substansi dari satu bagaian sel ke bagian lain,
peran sitoskeleton secara rinci di dalam sel adalah sebagai berikut:
1. Menentukan bentuk dan ketahanan sel
2. Penempatan berbagai organel dalam sel
3. Pergerakan materi-materi dan organel-organel dalam sel
4. Pergerakan sel
5. Tempat untuk “anchoring” mRNA dan membantu translasi mRNA menjadi
poplipeptida
6. Komponen penting dalam proses pembelahan sel
7. Memberikan kekuatan mekanik pada sel
8. Menjadi kerangka sel
Sitoskeleton juga penting untuk beberapa jenis motilitas sel, seperti: perubahan
tempat sel dan pergerakan sel yang lebih terbatas. Motilitas sel membutuhkan
interaksi sitoskeleton dengan protein, pada umumnya untuk melihat fungsi
sitoskeleton secara langsung, dilakukan pengamatan fungsi mikrotubul dengan
mengamati gerak pada Paramaecium dan Chlamydomonas.Paramaecium
dipelajari untuk melihat gerak silia, sementara Chlamydomonas diamati untuk
melihat gerak pada flagela.Silia bisanya terdapat dalam jumlah banyak pada
permukaan sel, sedangkan flagela hanya satu atau beberapa sel saja. Silia
bergerak maju mundur, dengan kibasan yang saling bergantian, sementara
flagela geraknya berombak-ombak yang mirip dengan ular yang menggerakan
sel dalam arah yang sama.
Mikrotubulus
Mikrotubula atau mikrotubulus adalah tabung yang disusun dari
mikrotubulin.bersifat lebih kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi
organel di dalam sel. Mikrotubulus memiliki dua ujung: ujung negatif yang
terhubung dengan pusat pengatur mikrotubulus, dan ujung positif yang berada
di dekat membran plasma.
Organel dapat meluncur di sepanjang mikrotubulus untuk mencapai posisi yang
berbeda di dalam sel, terutama saat pembelahan sel.Mikrotubulus merupakan
serabut penyusun sitoskeleton terbesar.
Ada dua macam mikrotubulus di dalam sel yang dibedakan atas stabilitasnya,
yaitu mikrotubulus stabil dan mikrotubulus labil.Contoh mikrotulus stabil adalah
pembentuk silia dan flagela.Sedangkan mikrotubulus labil contohnva
mikrotubulus pembentuk gelendong pembelahan.
Mikrotubulus sitoplasmik didalam sel berfungsi sebagi kerangka dalam yang
menetukan bentuk sel dan untuk transfer molekul di dalam sel. Mikrotubulus ini
berbentuk serabut tunggal dengan diameter lebih kurang 25 nanometer.
Beberapa organel yang tersusun dari mikrotubulus adalah sentriol, silia dan
flagella.
Ciri-ciri mikrotubul, antara lain:
Mikrotubulus tersusun atas bola-bola molekul yang disebut tubulin.
Diameter mikrotubulus kira-kira 25 nm, panjangnya 200 nm.
Dindingnya terdiri dari 13 kolom molekul tubulin.
Setiap molekul tubulin terdiri atas dua subunit polipeptida yang serupa,
alpha tubulin dan betha tubulin. Mikrotubula memanjang dengan
menambah molekul tubulin diujung-ujungnya.
Mikrotubula dapat dibongkar dan tubulinnya digunakan untuk membangun
mikrotubula dimana saja di dalam sel.
Di bawah ini adalah gambar struktur dari mikrotubul:
Fungsi mikrotubul antara lain:
1. Membantu dalam pembelahan mitosis dengan mengendalikan gerakan
kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing pada anaphase
2. Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel
3. Mengarahkan gerakan komponen-komponen sel
4. mempertahankan bentuk sel dan sebagai “rangka sel.
Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis,
terdiri dari protein yang disebut aktin.Mikrofilamen berdiameter antara 5-6
nm.Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop
elektron.
Ciri-ciri mikrofilamen:
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang bertaut dan tipis.
Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin.
Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot.
Mikrofilamen mempunyai diameter 7 nm sehingga pengamatannya harus
menggunakan mikroskop elektron.
Fungsi mikrofilamen adalah:
Motilitas, perubahan bentuk sel, sitokinesis
Membantu pergerakan : kontraksi otot, pembelahan sel
Support mekanik : pengait protein – membran sel, mikrovili
Filamen intermediet
Berbentuk serat mirip tali, filamen intermediet memberi kekuatan mekanis pada
sel sehingga sel tahan terhadap tekanan dan peregangan yang terjadi pada
dinding sel. Filamen ini juga memberi kekuatan pada dinding sel. Disebut
serabut intermediar karena ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan
mikrotubulus.
Fungsi filamen intermediet adalah:
Penyokong sel dan inti sel
Pada sel epitel, filamen intermediet membentuk anyaman yang berfungsi
untuk menahan tekanan dari luar. Contoh filamen entermediet antara lain
adalah kertin, vimentin, neurofilamen, lamina nuclear, dan keratin.
Ciri-ciri filamen intermediet antara lain:
Filamen intermediet memiliki diameter antara 8-10 pm
Berbentuk pembuluh, tersusun atas 4-5 protofilamen yang tersusun
melingkar
Bersifat liat, stabil, dan tersusun atas protein fibrosa
Letak filamen inibiasanya terpusat disekitar inti.
rantai protein yang berbentuk untaian yang salin melilit tersusun atas
protein yang disebut fimetin, tetapi tidak semua sel filamen
intermediarnya tersusun atas fimentin.
Misalnya sel kulit filamennya tersusun atas protein keratin. Lihat gambar
dibawah:
gambar filamen intermediet
Berikut adalah gambar dari sitoskeleton dan serabut-serabutnya:
https://ernatb.wordpress.com/2011/12/01/sitoskeleton/
MITOKONDRIA
Fungsi utama Mitokondria Sebagai Respirasi Sel. Mitokondria adalah organel terbesar kedua dalam sel. Mari kita memahami fungsi mitokondria melalui artikel ini.
Fungsi utama Mitokondria Sebagai Respirasi Sel
Sebuah entitas hidup bertahan dengan respirasi.Oksigen dihirup ditransmisikan sepanjang tubuh untuk mempertahankan fungsi normal dari semua organ dalam. Tapi apakah Anda pernah bertanya-tanya, bagaimana proses ini respirasi terjadi pada tingkat sel. Sebelum memahami itu, kita harus tahu mana organel sel yang bertanggung jawab untuk respirasi sel. Ini adalah mitokondria, yang juga disebut sebagai pusat kekuatan sel. Setiap sel tubuh kita mengandung organel ini.
Bagian mitokondriaSeperti semua organel sel lainnya, mitokondria juga merupakan membran tertutup organel sel, yang terkandung dalam sitosol (cairan intraseluler) sel eukariotik (sel yang mengandung inti). Struktur ini tersusun dari bagian-bagian berikut:
Membran luar: ini didasari dari semi permeabel fosfolipid bilayer, terbuat dari porins (struktur protein). Lapisan ini adalah permeabel terhadap ion, ATP (adenosine triphosphate), ADP (adenosin difosfat) dan molekul nutrisi.
Membran dalam: Ini adalah membran yang kompleks tapi permeabel terbuat dari molekul kompleks dari sistem transpor elektron, ATP sintetase kompleks dan protein transpor. Lapisan ini memungkinkan oksigen, air dan karbon dioksida.
Krista: krista adalah rak seperti lipatan pada membran batin. Mereka membantu dalam perluasan struktur membran sel dalam ketika ada kebutuhan untuk lebih banyak ruang untuk mengakomodasi lebih banyak molekul DNA mitokondria.
Ruang antarmembran: ini adalah ruang antara membran luar dan membran dalam. Ruang antarmembran terutama bertanggung jawab untuk fosforilasi oksidatif.
Matriks sitoplasma: matriks sitoplasma mengandung molekul DNA (bertanggung jawab untuk respirasi sel), enzim (bertanggung jawab untuk reaksi siklus asam sitrat), gas-gas terlarut (seperti oksigen, karbon dioksida), intermediet didaur ulang (berfungsi sebagai angkutan energi) dan air.
Fungsi MitokondriaSekarang kita tahu bagian-bagian dari mitokondria, mari kita memahami fungsi penting dari organel ini. Salah satu fungsi utama dalam mitokondria sel adalah respirasi selular. Jadi apa respirasi seluler setelah semua? Ini adalah proses kimia melepaskan energi yang tersimpan dalam glukosa. Energi yang digunakan dalam pemecahan glukosa
disediakan oleh molekul ATP.Dan molekul ATP diproduksi oleh sel ini organel. Seluruh proses respirasi selular aerobik adalah 3 langkah proses. Langkah-langkah adalah sebagai berikut:
Glikolisis: Istilah glikolisis sendiri berarti Memisahkan “gula”. Ini adalah tahap pertama dari respirasi selular. Glukosa adalah gula enam karbon. Enzim-enzim dalam matriks sitoplasma memulai glikolisis di mana molekul glukosa dioksidasi menjadi 2 molekul gula tiga karbon. Produk glikolisis adalah dua molekul ATP, dua molekul asam piruvat dan dua NADH (Nicotinamide adenine dinucleotide) molekul (molekul yang membawa elektron)
Siklus Asam Sitrat: ini adalah fase kedua dari respirasi selular. Siklus Asam Sitrat juga dikenal sebagai Siklus Krebs. Tiga molekul karbon yang telah diproduksi sebagai hasil dari glikolisis diubah menjadi senyawa asetil. Namun, reaksi perantara dari proses ini menghasilkan molekul ATP energi dan NAD dan FAD (flavin adenin dinukleotida) molekul juga. NAD dan molekul FAD yang jauh berkurang dalam siklus Kerb untuk elektron energi tinggi.
Transportasi Elektron: Rantai transpor elektron didasari dari serangkaian pembawa elektron yang dihasilkan dalam membran mitokondria, dari siklus Krebs itu. Molekul-molekul ATP selanjutnya dihasilkan oleh reaksi kimia dari molekul pembawa elektron. Sebuah sel eukariotik menghasilkan sekitar 36 molekul ATP setelah respirasi selular.
Fungsi lainnya termasuk: Sel sinyal untuk neuron mengelola apoptosis Mengontrol siklus sel pemantauan Diferensiasi sel pertumbuhan dan perkembangan