SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta...

159
SISTEM PENG DAN KET BANTU Diajukan untuk M Guna Mencapai De Fakultas Ekon F GENDALIAN INTERN PEMERINT TERANDALAN LAPORAN KEUAN PENGELOLAAN DANA UAN OPERASIONAL SEKOLAH (B TESIS Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi S erajat Magister Sains Program Studi Magis nomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Oleh: YUSTINA UMI SAPTARI NIM : S431308042 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2015 i TAH (SPIP) NGAN BOS) Syarat-Syarat ister Akuntansi Surakarta perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Transcript of SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta...

Page 1: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

i

i

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN DANABANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:YUSTINA UMI SAPTARI

NIM : S431308042

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

i

i

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN DANABANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:YUSTINA UMI SAPTARI

NIM : S431308042

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

i

i

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN DANABANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

TESIS

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-SyaratGuna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:YUSTINA UMI SAPTARI

NIM : S431308042

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

ii

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

iii

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

iv

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Setiap tulisan pada karya ini merupakan wujud dari KeEsaan dan Berkat yang

diberikan oleh Allah kepada umatNya.

Dan wujud kesetiaan sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus.

Karya sederhana ini didedikasikan untuk :

Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta,

Orang tua, Saudara, serta

Keluarga tercinta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

vi

vi

HALAMAN MOTTO

Wherever you go

Listen to something that makes you know more,

Say something that makes you feel happier about yourself,

And do something that makes you more helpful to others.

Never be enywhere on the face of the earth.

Without becoming a person that makes life nicer for you and for others.

If life in not for goodness, what else is it for?

(Mario Teguh)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

vii

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena

senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulisan tesis dengan

judul “Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Keterandalan Laporan

Keuangan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)” ini dapat

diselesaikan sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi dan mencapai derajat

Magister Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari penelitian ini tidak sempurna dan tidak lepas dari

kesalahan dan kekurangan akibat dari kurangnya pengetahuan dan pengalaman.

Penyelesaian tesis ini bukan hasil jerih payah penulis sendiri, akan tetapi

melibatkan beberapa pihak yang memberikan bantuan, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Dengan segala kerendahan

hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Republik

Indonesia yang telah berkenan memberikan bantuan kepada peneliti berupa

beasiswa State Accountability Revitalization (STAR) dalam menyelesaikan

studi di program studi Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret.

2. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Wonogiri yang telah memberikan

kesempatan tugas belajar bagi penulis, serta rekan-rekan Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Wonogiri atas semangat dan bantuannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

viii

viii

3. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Dr. Hunik Sri Sawitri, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Dr. Payamta, M.Si., Ak., CPA., selaku Ketua Program Studi Magister

Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan sabar, meluangkan

waktu dan pikiran, serta memotivasi dan membagikan ilmunya untuk

keberhasilan penulisan tesis ini.

7. Dra. Y. Anni Aryani, M. Prof. Acc., Ph.D., Ak., CA selaku Sekretaris

Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

8. Tim Penguji tesis yang telah berkenan memberikan saran dan masukan.

9. Teman-teman penerima Beasiswa STAR BPKP, terima kasih atas

pembelajaran, persahabatan dan persaudaraan yang terjalin selama ini.

10. Pihak-pihak lain yang telah membantu pelaksanaan penelitian hingga

selesainya tesis ini.

Surakarta, 25 Juni 2015

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

ix

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

ABSTRACT..................................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS .... 11

A. Landasan Teori.............................................................................. 11

1. Teori Keagenan (Agency Theory) ............................................. 11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

x

x

2. Keterandalan Laporan Keuangan ............................................. 14

3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ....................... 19

4. Program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)............... 29

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 34

C. Pengembangan Hipotesis .............................................................. 37

1. SPIP ......................................................................................... 38

2. Lingkungan pengendalian ....................................................... 40

3. Penilaian resiko ....................................................................... 41

4. Aktivitas pengendalian ............................................................ 42

5. Informasi dan komunikasi ....................................................... 43

6. Pemantauan ............................................................................. 44

D. Kerangka Berpikir......................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 47

A. Metode Penelitian ......................................................................... 47

B. Cara Pengumpulan Data................................................................ 48

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................ 50

D. Teknik Analisis ............................................................................. 55

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 55

2. Statistik Deskriptif.................................................................... 57

3. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 57

a. Uji Normalitas ................................................................... 57

b. Uji Multikolonieritas ......................................................... 58

c. Uji Heterekodastisitas........................................................ 58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xi

xi

d. Uji Autokorelasi ................................................................ 59

4. Alat Analisis Data ......................................................................... 59

5. Pengujian Hipotesis....................................................................... 61

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN....................................... 63

A. Statistik Deskriptif ....................................................................... 63

1. Populasi dan Sampel................................................................. 63

2. Variabel .................................................................................... 67

3. Persepsi responden setiap variabel ........................................... 68

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 69

C. Hasil Uji Asumsi Klasik................................................................. 72

1. Hasil Uji Normalitas................................................................. 72

2. Hasil Uji Multikolonieritas....................................................... 74

3. Hasil Uji Heterokedastisitas ..................................................... 75

4. Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 76

D. Pengujian Hipotesis....................................................................... 77

E. Pembahasan................................................................................... 86

BAB V PENUTUP........................................................................................... 99

A. Kesimpulan...................................................................................... 99

B. Keterbatasan ................................................................................... 100

C. Saran ................................................................................................ 100

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 102

LAMPIRAN..................................................................................................... 109

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xii

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Penyebaran Kuesioner Penelitian........................................................ 64

Tabel 2 Deskripsi Responden Penelitian.......................................................... 65

Tabel 3 Statistik Deskriptif .............................................................................. 67

Tabel 4 Tanggapan Responden ........................................................................ 68

Tabel 5 Hasil Uji Validitas Pilot Test .............................................................. 70

Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test .......................................................... 71

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 72

Tabel 8 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................. 75

Tabel 9 Hasil Uji Heterokedastisitas................................................................ 76

Tabel 10 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 77

Tabel 11 Hasil Uji Regresi Linier Berganda.................................................. 79

Tabel 12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 81

Tabel 13 Hasil Uji Simultan (F-test) ............................................................... 82

Tabel 14 Hasil Uji Partial (t-test) .................................................................... 84

Tabel 15 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis .............................................. 86

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xiii

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Mekanisme Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ...................... 27

Gambar 2 Model Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah

(BOS) ............................................................................................................ 46

Gambar 3 Grafik Normal ................................................................................. 83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xiv

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 109

2. Surat Rekomendasi Melakukan Penelitian ............................................... 113

3. Kuesioner Penelitian ................................................................................. 114

4. Statistik Deskriptif ................................................................................... 123

5. Hasil Uji Validitas .................................................................................... 124

6. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 130

7. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 136

a. Hasil Uji Normalitas............................................................................. 136

b. Hasil Uji Multikolonieritas................................................................... 138

c. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................................. 139

d. Hasil Uji Autokorelasi......................................................................... 140

8. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................... 141

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 141

b. Hasil Uji Simultan (F-test) .................................................................. 142

c. Hasil Uji Partial (t-test) ....................................................................... 143

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xv

xv

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)DAN KETERANDALAN LAPORAN KEUANGAN

PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)

Yustina Umi Saptari, S.E.NIM : S431308042

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh SistemPengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mengacu kepadaPeraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 terhadap KeterandalanLaporan Keuangan Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS). Pengujian dilakukan terhadap 68 sekolah SD dan SMPpenerima dana BOS di wilayah Kabupaten Wonogiri. Pengumpulandata menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujianmenggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa unsur-unsur SPIP yaitu lingkungan pengendalian,penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,serta pemantauan berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalanlaporan keuangan pengelolaan dana BOS. Hal ini sesuai dengan salahsatu tujuan diterapkannya SPIP yaitu untuk meningkatkanketerandalan laporan keuangan.

Kata kunci : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), KeterandalanLaporan Keuangan, Dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

xvi

xvi

GOVERNMENT INTERNAL CONTROL SYSTEM AND THERELIABILITY OF FINANCIAL REPORT OF THE MANAGEMENT

SCHOOL OPERATIONAL FUND

Yustina Umi Saptari, S.E.NIM : S431308042

ABSTRACT

This research aims to examine the impact of GovernmentInternal Control System according PP No 60/2008 on the reliability offinacial report of the management school operational fund. Sampleconsist of 68 school elementary school and secondary school whichaccept school operational fund at Wonogiri Regency Government.Data is collected by using questionnaire. This study employs multipleregresion analysis. The results indicate that environmen control, riskassessment, control activity, communication and information, andmonitoring hase a positive and significant effect on the reliability offinancial report management of school operational fund. Based on thisfinding, it can be concluded that the implementation of GovernmentInternal Control System was to enhance the reliability financial report.

Keyword : Government Internal Control System , Reliability of FinancialReport, School Operational Fund.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Program dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai salah satu

bentuk pendanaan pendidikan dasar yang signifikan dari sumber dana Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Program tersebut merupakan program

nasional di bidang pendidikan yang menyerap anggaran besar dan langsung

berhubungan dengan hajat hidup masyarakat luas. Program BOS bertujuan untuk

meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka

wajib belajar sembilan tahun.

Program dana BOS telah sepuluh tahun bergulir sejak dicanangkan pada

bulan Juli 2005, namun belum mampu memenuhi harapan masyarakat menikmati

pendidikan dasar gratis seperti yang diamanatkan Undang-undang Dasar. Dalam

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

disebutkan bahwa setiap warga negara berusia 7 sampai 15 tahun wajib mengikuti

pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 Undang-undang Dasar Negara Republik

Indonesia menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin

terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa

memungut biaya.

Dana BOS yang disediakan pemerintah tidak sedikit dan cenderung terus

bertambah, tetapi sosialisasi dana BOS ini belum dilakukan dengan baik.

Penyimpangan dana BOS pun terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

2

Penyimpangan terjadi karena ketidaktahuan wali murid tentang dana BOS.

Kurangnya informasi ini dimanfaatkan oleh pihak sekolah untuk memungut biaya

dari siswa yang sebenarnya dapat dibiayai dari dana BOS. Penyusunan rencana

penggunaan BOS yang diajukan oleh sekolah tidak mengikutsertakan wali murid

dan tidak dicantumkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah

(RAPBS). Hal ini mengakibatkan banyak wali murid yang tidak mengetahui BOS

maupun penggunaannya. Pada tingkat SD ataupun SMP dan sederajat, pungutan

sebelum serta sesudah mendapat dana BOS tetap marak. Padahal logikanya,

bertambahan anggaran seharusnya dapat membuat biaya penyelenggaraan sekolah

lebih murah. (Wiguna 2008).

Berdasarkan audit BPK atas pengelolaan dana BOS tahun anggaran 2007 dan

semester I 2008 pada 3.237 sekolah sampel di 33 provinsi, ditemukan nilai

penyimpangan dana BOS kurang lebih Rp 28 miliar. Penyimpangan terjadi pada

2.054 atau 63,5 persen dari total sampel sekolah itu. Rata-rata penyimpangan

setiap sekolah mencapai Rp 13,6 juta. Penyimpangan dana BOS yang terungkap

antara lain dalam bentuk pemberian bantuan transportasi ke luar negeri, biaya

sumbangan PGRI, dan insentif guru PNS.

Indonesia Corruption Watch (ICW) melakukan penelitian di bidang

pendidikan dan menyatakan bahwa terjadi penyelewengan dana BOS (Hendri

2009). Sekitar 60 persen sekolah menyelewengkan dana BOS dan tetap

melakukan pungutan di sekolah. Dana BOS yang diselewengkan mencapai Rp

13,7 juta per sekolah. Berdasarkan audit Badan Pengawas Keuangan (BPK)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

3

diketahui bahwa terdapat 6 dari 10 sekolah menyimpangkan dana BOS. Selain itu,

ICW juga menemukan beberapa dinas kabupaten/kota mengarahkan pengelolaan

dana alokasi khusus (DAK) kepada pihak ketiga. Temuan ICW, terdapat pula

dana sekitar Rp 852,7 miliar yang berpotensi diselewengkan dalam pengelolaan

anggaran Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). ICW mengemukakan

bahwa Depdiknas dinilai gagal dalam mengelola anggaran pendidikan yang besar,

karena laporan keuangan Depdiknas hanya mendapat status opini Wajar Dengan

Pengecualian pada tahun 2008 dari BPK.

BPK memberikan catatan atas ketidakwajaran pengelolaan dana BOS

disebabkan karena sistem pengendalian intern yang tidak memadai dan

ketidakpatuhan pada peraturan perundang-undangan yang selanjutnya dirumuskan

dalam temuan audit. BPK Perwakilan Jakarta, misalnya, menemukan indikasi

penyelewengan pengelolaan dana sekolah, terutama dana BOS tahun 2007-2009,

sebesar Rp 5,7 miliar di tujuh sekolah di DKI Jakarta. Sekolah-sekolah tersebut

terbukti memanipulasi surat perintah jalan (SPJ) dengan kuitansi fiktif dan

kecurangan lain dalam SPJ. Contoh manipulasi antara lain kuitansi percetakan

soal ujian sekolah di bengkel AC mobil oleh SDN 012 RSBI Rawamangun. SPJ

dana BOS sekolah tersebut ternyata menggunakan meterai yang belum berlaku.

Bahkan pada kasus yang lebih parah, BPK tidak menemukan adanya SPJ dana

BOS 2008 karena semua SPJ hilang (Kompas, 15 Januari 2011).

Berdasarkan temuan pemeriksaan BPK tersebut menunjukkan bahwa laporan

keuangan pengelolaan dana BOS belum sepenuhnya andal karena tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

4

memenuhi karakteristik penyajian yang jujur. Informasi laporan keuangan harus

menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya

disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan (PP 71 Tahun

2010). Kriteria laporan keuangan yang andal lainnya adalah bebas dari pengertian

yang menyesatkan dan kesalahan material, dapat diverifikasi dan bersifat netral

(PP 71 Tahun 2010).

Keterandalan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh pengendalian intern

(Indriasari dan Nahartyo 2008; Darwanis dan Mahyani 2009; Prapto 2010; Mitra,

Hossain, dan Marks 2012). Weygandt et al. (2005) mengungkapkan bila suatu

pengendalian internal telah ditetapkan maka semua operasi, sumber daya fisik,

dan data akan dimonitor serta berada di bawah kendali, tujuan akan tercapai,

risiko menjadi kecil, dan informasi yang dihasilkan akan lebih berkualitas.

Dengan ditetapkannya pengendalian internal dalam sistem akuntansi, maka sistem

akuntansi akan menghasilkan informasi akuntansi yang lebih berkualitas (tepat

waktu, relevan, akurat, dan lengkap), dan dapat diaudit (auditabel).

Latar belakang pentingnya menerapkan pengendalian internal karena

beberapa isu pokok dalam pengelolaan keuangan negara, antara lain adanya opini

disclaimer (tidak memberikan pendapat) oleh BPK atas laporan keuangan. Opini

disclaimer yang diberikan BPK dapat mengakibatkan menurunnya kepercayaan

publik terhadap kemampuan pemerintah dalam mengelola keuangan

negara/daerah. Yudi et al. (2008) menyatakan bahwa salah satu penyebab

dikeluarkan opini disclaimer oleh BPK adalah lemahnya sistem pengendalian

pemerintah. Peran SPI adalah untuk meningkatkan kinerja, transparansi, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

5

akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara. Sistem pengendalian intern

ditetapkan pada tahun 2008 yaitu PP nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Pada periode tahun 2004-2009, kejaksaan dan kepolisian seluruh

Indonesia berhasil menindak 33 kasus korupsi terkait dengan dana operasional

sekolah, termasuk dana BOS. Kerugian negara dari kasus ini lebih kurang Rp 12,8

miliar. Selain itu, sebanyak 33 saksi yang terdiri dari kepala sekolah, kepala dinas

pendidikan, dan pegawai dinas pendidikan telah ditetapkan sebagai tersangka

(Kompas, 15 Januari 2011). Hal semacam ini juga terjadi di lingkungan entitas

pemerintah Kabupaten Wonogiri. Pada tahun 2012 terdapat temuan sebanyak 692

kasus penggunaan dana BOS dan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan

di Kabupaten Wonogiri. Dari temuan tersebut, sebanyak 487 temuan (atau 70,38

persen) diantaranya karena belum dijalankannya SPIP secara efektif dan efisien.

Terungkap pula, selama 2012 dalam pemeriksaan regular BOS dan DAK

pendidikan terdapat temuan finansial senilai Rp 1,1 miliar. Dari jumlah temuan

fiancial tersebut, Inspektorat Kabupaten Wonogiri telah menindaklanjuti sebesar

Rp. 998 juta (91,34%). Sementara itu yang berdasarkan dari pengaduan

masyarakat terdapat temuan finansial Rp 192 juta dan baru sekitar Rp12,7 juta

(6,59%) yang ditindaklanjuti, sehingga masih terdapat tunggakan Rp 179 juta

(93,41%) (Kedaulatan Rakyat, 7 November 2013).

Pada tahun 2013, dana BOS SD di Kabupaten Wonogiri kembali menjadi

salah satu hasil temuan pengawasan Inspektorat Kabupaten Wonogiri. Selama

tahun 2013 dari 630 temuan 68 diantaranya merupakan temuan pada penggunaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

6

anggaran BOS dengan rincian 47 temuan ketidakpatuhan terhadap peraturan

pengelolaan dana BOS, 18 temuan kelemahan sistem pengendalian intern dan 3

temuan 3 E (efisiensi, efektifitas dan ekonomis). Dari hasil audit regular dan

khusus tahun 2013 temuan finansial sebesar Rp 1,07 milyar dan telah

ditindaklanjuti sebesar Rp 1,06 milyar sehingga masih terdapat sisa yang belum

ditindaklanjuti sebesar Rp 11 juta (Website Humas Kabupaten Wonogiri, 29

Oktober 2014).

Berdasarkan uraian di atas, keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS di Kabupaten Wonogiri masih terdapat beberapa masalah yang harus

dibenahi. Masih banyaknya tunggakan tindaklanjut pada hasil pemeriksaan tahun-

tahun sebelumya, disebabkan karena kurang proaktifnya obyek pemeriksaan

terhadap rekomendasi yang diberikan. Pemerintah berharap para pimpinan SKPD

untuk meningkatkan pengawasan melekat di lingkungan kerjanya secara

berjenjang sehingga tidak terjadi temuan yang berulang. Penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui apakah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

berpengaruh terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana Bantuan

Operasional Sekolah (BOS) (studi empiris pada Pemerintah Kabupaten

Wonogiri).

B. Perumusan Masalah

Penelitian terdahulu (Darwanis dan Mahyani 2009; Indriasari dan Nahartyo

2008; Prapto 2010; Mitra dkk. 2012) menunjukkan bahwa keterandalan pelaporan

keuangan dipengaruhi oleh pengendalian intern. Triantoro et al. (2011)

menyatakan bahwa sistem pengendalian intern dapat menunjang efektivitas sistem

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

7

akuntansi keuangan daerah sehingga dapat menghasilkan informasi laporan

keuangan yang berkualitas. Permasalahan dalam pelaporan pemerintah berasal

dari masalah pengendalian internal (Modlin 2012).

Secara lebih terperinci, kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah

dipengaruhi oleh unsur-unsur dalam SPIP berupa lingkungan pengendalian,

penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan

pemantauan (Kartika 2013). Demikian pula dengan Zoebaidha (2014) yang

menyatakan bahwa lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Sebaliknya,

Herawati (2014) menyatakan bahwa unsur penilaian resiko dan pemantauan tidak

berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelaporan keuangan pemerintah daerah.

Penelitian yang mengambil obyek penelitian dunia pendidikan dan

mengambil judul berkaitan dengan pengendalian intern masih jarang dilakukan di

Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan dari hasil penelitian yang terbit dalam

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) selama 10 tahun terakhir mulai dari tahun

2004 di Denpasar sampai dengan tahun 2013 di Manado dengan jumlah 957 judul

penelitian dan hanya 14 judul penelitian yang berkaitan dengan pengendalian

intern di bidang pendidikan.

Penelitian pengaruh SPIP terhadap kualitas pelaporan keuangan pemerintah

daerah telah dilakukan oleh Herawati (2014), Kartika (2013), dan Zoebaidha

(2014) sedangkan keterandalan laporan pengelolaan di bidang pendidikan

khususnya dana BOS belum dilakukan. Untuk itu penulis tertarik untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

8

melakukan penelitian SPIP terhadap laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Lembaga yang melaksanakan SPIP (PP 60 Tahun 2008) pada pengelolaan dana

BOS adalah sekolah-sekolah penerima dana BOS se-kabupaten/kota.

Penelitian ini mengembangkan konsep Dabbagoglu (2012) yaitu

organisasi perlu membangun SPI yang efektif dengan menetapkan unsur-unsur

dasar pembentuknya secara efektif pula. SPI yang dibangun sangat bermanfaat

dalam memberikan efektivitas dalam mencegah dan/atau mendeteksi kecurangan.

Adapun unsur-unsur yang perlu diperhatikan adalah : (i) lingkungan

pengendalian; (ii) penilaian resiko; (iii) informasi dan komunikasi; (iv) aktivitas

pengendalian; dan (v) pemantauan. Berdasarkan uraian pada latar belakang,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah SPIP berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan Keuangan

pengelolaan dana BOS?

2. Apakah lingkungan pengendalian berpengaruh positif terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

3. Apakah penilaian resiko berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS?

4. Apakah aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

5. Apakah informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

6. Apakah pemantauan berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

9

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan penelitian akan dijelaskan

sebagai berikut ini.

1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh SPIP terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh lingkungan pengendalian

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

3. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penilaian resiko terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

4. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh aktivitas pengendalian

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

5. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh informasi dan komunikasi

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

6. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh pemantauan terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS?

Motivasi penelitian ini adalah menunjukkan bukti empiris bahwa Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berpengaruh terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

10

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai

berikut.

1. Bagi pemerintah daerah, hasil penelitian penelitian ini diharapkan dapat

membantu menentukan kebijakan terkait dengan unsur SPIP yang berpengaruh

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

2. Bagi sekolah, penelitian penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk

mengetahui unsur SPIP yang dibutuhkan oleh sekolah yang berpengaruh

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

3. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

pengetahuan, gambaran, dan bukti empiris tentang unsur SPIP yang berpengaruh

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori Keagenan (Agency Theory) menurut Jensen dan Meckling (1976)

mendasarkan hubungan kontrak agar anggota-anggota dalam perusahaan, dimana

prinsipal dan agen sebagai pelaku utama. Pemilik atau pemegang saham sebagai

prinsipal, sedangkan managemen sebagai agen. Prinsipal merupakan pihak yang

memberikan mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal, sedangkan

agen merupakan pihak yang diberi amanat oleh prinsipal untuk menjalankan

perusahaan. Agen berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah

diamanahkan oleh prinsipal kepadanya.

Menurut Eisenhard (1989), teori keagenan dilandasi oleh 3 buah asumsi.

Asumsi yang pertama tentang sifat manusia, asumsi ini menekankan bahwa

manusia memiliki sifat untuk mementingkan diri sendiri (self interest), memiliki

keterbatasan rasionalitas (bounded rationality), dan tidak menyukai resiko (risk

aversion). Asumsi yang kedua tentang keorganisasian, yaitu adanya konflik antar

anggota organisasi,efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asymmetric

information (AI) antara prinsipal dan agen. Asumsi yang ketiga tentang

informasi, yaitu menyebutkan bahwa informasi dipandang sebagai barang

komoditi yang bisa diperjualbelikan.

11

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

12

Aplikasi Agency Theory dapat terwujud dalam kontrak kerja yang akan

mengatur proporsi hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tetap

memperhitungkan kemanfaatan secara keseluruhan. Kontrak kerja merupakan

seperangkat aturan yang mengatur mengenai mekanisme bagi hasil, baik yang

berupa keuntungan, return maupun resiko-resiko yang disetujui oleh prinsipal dan

agen. Kontrak kerja akan menjadi optimal bila kontrak bersifat fairness yaitu

mampu menyeimbangkan antara prinsipal dan agen yang secara matematis

memperlihatkan pelaksanaan kewajiban yang optimal oleh agen dan pemberian

insentif/imbalan khusus yang memuaskan dari prinsipal ke agen. Scott (2000)

mengemukakan inti dari Agency Theory atau teori keagenan adalah pendesainan

kontrak yang tepat untuk menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen dalam

hal terjadi konflik kepentingan. Untuk mengatasi konflik kepentingan tersebut

diperlukan pemisahan kekuasaan dan pengendalian (Aikins 2012).

Penerapan teori keagenan dalam pengelolaan keuangan dana BOS yaitu

masyarakat sebagai principal dan pemerintah sebagai agen. Masyarakat dalam

hal ini diwakili oleh lembaga perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

(DPRD), sedangkan pemerintah daerah dalam hal ini adalah lembaga eksekutif.

Lauth (2002) menyatakan bahwa perwujudan bentuk pemisahan kekuasaan pada

lingkungan pemerintahan daerah adalah lembaga perwakilan dan lembaga

eksekutif di daerah. Lembaga perwakilan rakyat dalam hal ini DPRD yang

mempunyai fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan kebijakan jalannya

pemerintahan, sedangkan lembaga eksekutif yaitu pemerintah kabupaten/kota

merupakan pihak yang melaksanakan fungsi pemerintahan di daerah. Pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

13

daerah mempunyai pengetahuan dan informasi yang lebih dibandingkan

masyarakat dalam pengelolaan keuangan daerah sehingga mempunyai porsi yang

besar dalam mengelola keuangan daerahnya (Bennet 2010). Masyarakat sebagai

principal mempunyai kepentingan yaitu menikmati hasil dan manfaat dari

kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah.

Secara spesifik, teori keagenan juga dapat diterapkan dalam pengelolaan

keuangan dana BOS secara internal pada lembaga eksekutif. Kepala daerah yang

mempunyai kekuasaan untuk mengelola keuangan daerah sebagai principal

diwakili oleh satuan kerja pengelola keuangan daerah (SKPKD) selaku pejabat

pengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) dan kepala satuan

kerja perangkat daerah (SKPD) selaku pengguna anggaran sebagai agen. Kepala

SKPD mempunyai pengetahuan dan informasi yang lebih dalam pengelolaan

keuangan pada internal SKPD dibandingkan SKPKD sehingga menimbulkan

konflik kepentingan. Untuk mengatasi konflik kepentingan tersebut diperlukan

pengendalian oleh inspektorat kabupaten melalui auditor internal pemerintah.

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang efektif,

efisien, transparan, dan akuntabel pimpinan daerah wajib melakukan pengendalian

atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan (PP Nomor 60 Tahun 2008).

Pengendalian secara internal dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP 60 Tahun

2008). Pengendalian internal dapat meningkatkan keterandalan informasi dalam

laporan keuangan (Mitra et al. 2012).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

14

2. Keterandalan Laporan Keuangan

Menurut Suwardjono (2005: 111), nilai informasi adalah kemampuan

informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keyakinan pemakai dalam

pengambilan keputusan. Selanjutnya Suwardjono (2005: 165) menegaskan agar

manfaat dan tujuan penyajian laporan keuangan pemerintah dapat dipenuhi maka

informasi yang disajikan merupakan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang

berkepentingan dengan informasi tersebut. Informasi akan bermanfaat kalau

informasi dapat dipahami dan digunakan oleh para pemakai serta informasi juga

bermanfaat kalau pemakai mempercayai informasi tersebut.

Informasi yang bermanfaat bagi para pemakai adalah informasi yang

mempunyai nilai. Agar informasi tersebut dapat mendukung dalam pengambilan

keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai, maka informasi akuntansi harus

mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang disyaratkan. Karakteristik

kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu

diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang wajib digunakan

entitas pemerintah sebagai acuan dalam menyajikan Laporan keuangan adalah

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). SAP disusun oleh KSAP dengan strategi

adaptasi terhadap International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). Hal

ini berarti bahwa secara prinsip pengembangan SAP berorientasi pada IPSAS

namun tetap disesuaikan terlebih dahulu dengan kondisi di Indonesia. Kondisi

yang dimaksud adalah peraturan perundang-undangan yang berlaku, praktek-

praktek keuangan yang ada, dan kesiapan sumber daya para pengguna SAP.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

15

Penetapan SAP dimuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2005

yang telah diperbaharui menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.

Sampai saat ini, Peraturan Pemerintah tersebut digunakan sebagai dasar entitas

pemerintah dalam menyajikan Laporan Keuangan sebagai bentuk transparansi dan

akuntabilitas kepada berbagai pihak.

Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan pemerintah menurut

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah sebagai berikut.

1. Relevan, yaitu informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi

keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa

lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan, serta mengoreksi hasil

evaluasi mereka di masa lalu. Informasi yang relevan memiliki unsur-unsur

berikut ini.

a. Manfaat umpan balik (feedback value). Informasi memungkinkan pengguna

untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi mereka di masa lalu.

b. Manfaat prediktif (predictive value). Informasi dapat membantu pengguna untuk

memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian

masa kini.

c. Tepat waktu (timeliness). Informasi yang disajikan secara tepat waktu dapat

berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan.

d. Lengkap, yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi

pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi

utama yang termuat dalam laporan keuangan diungkapkan dengan jelas agar

kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

16

2. Andal, yaitu informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang

menyesatkan dan kesalahan material, dapat diandalkan pemakainya sebagai

penyajian yang jujur, dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar

diharapkan dapat disajikan. Keterandalan adalah ciri-ciri yang memungkinkan

para pemakai tergantung dan yakin kepada informasi tersebut. Keterandalan

berarti bahwa berdasarkan semua keadaan khusus sekitar transaksi tertentu atau

kejadian. Metode yang dipilih untuk mengukur dan/atau mengungkapkan

efeknya menghasilkan informasi yang mencerminkan substansi dari kejadian

atau transaksi.

3. Dapat dibandingkan, yaitu informasi yang termuat dalam laporan keuangan

akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode

sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.

4. Dapat dipahami, yaitu nformasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat

dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang

disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna pada umumnya.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, keterandalan

pelaporan keuangan merupakan informasi dalam laporan keuangan bebas dari

pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta

secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika

hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi

tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi

karakteristik berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

17

a. Penyajian jujur. Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa

lainnya yang seharusnya disajikan atau secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan.

b. Dapat diverifikasi (verifiability). Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan

dapat diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang

berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

c. Netralitas, yaitu informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan pihak tertentu.

Dalam penyusunan informasi yang perlu diperhatikan adalah informasi

tersebut dapat mendukung suatu keputusan, sehingga informasi yang disajikan

benar-benar dapat diandalkan dan bebas dari kesalahan. Akurasinya informasi

keuangan dapat diidentifikasikan dari rendahnya tingkat kesalahan yang akan

digunakan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan. Dalam kamus

akuntansi menurut Syahrul dan Alfali (2000: 6) menyatakan pengertian akurasi

(accuracy) adalah sebagai berikut:

“Akurasi (accuracy) merupakan keakuratan suatu pos akuntansi (Misalnyasaldo perkiraan, faktur, laporan keuangan) disebut juga accurate resentation.Konsep ini menunjukkan pada suatu tujuan akuntansi dimana pos tersebutbenar-benar merefleksikan dan menilai sekumpulan fakta yang ada didalamnya, termasuk seluruh implikasi ekonomi dari transaksi-transaksi danperistiwa-peristiwa penting”.

Menurut Widjayanto (1992: 206), akurasi informasi adalah kecermatan,

sehingga informasi yang bebas dari kesalahan adalah informasi yang tinggi

akurasinya. Pengertian di atas menjelaskan bahwa akurasi informasi akuntansi

adalah meminimkan tingkat kesalahan informasi tersebut, sehingga setiap input

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

18

akuntansi diperlukan bukti-bukti yang benar dan tepat serta dapat

dipertanggungjawabkan oleh semua lini manajemen.

Kualitas laporan keuangan dapat dikatakan baik, apabila informasi yang

disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan

pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan,

kesalahan material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat

dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya. Perlu disadari bahwa laporan

keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Secara umum, laporan keuangan

menggambarkan pengaruh dari kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk

menyediakan informasi non keuangan (Yosefrinaldi, 2013). Mahmudi (2010)

mengatakan, memang laporan keuangan bukan merupakan satu-satunya informasi

sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Terdapat informasi lain selain informasi

akuntansi yang juga sangat membantu, misalnya laporan statistik, proyeksi dan

prospektus, berita dimedia, hasil penelitian terkait dan sebagainya. Namun,

keberadaan informasi keuangan tidak dapat diabaikan dan dihilangkan begitu saja,

karena tanpa informasi tersebut keputusan yang diambil menjadi kurang berkualitas.

Informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut dapat mendukung

pengambilan keputusan dan andal (Ariesta, 2013). Arfianti (2011) juga

mengemukakan bahwa, informasi yang bermanfaat bagi para pemakai adalah

informasi yang mempunyai nilai. Menurut Darwanis dan Mahyani (2009), dalam

penyusunan informasi yang perlu diperhatikan adalah informasi tersebut dapat

mendukung suatu keputusan, sehingga informasi yang disajikan benar-benar dapat

diandalkan dan bebas dari kesalahan. Akurasinya informasi keuangan dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

19

diidentifikasikan dari rendahnya tingkat kesalahan yang akan digunakan oleh

manajemen untuk pengambilan keputusan.

Karakteristik kualitatif dari informasi laporan keuangan sebagai elemen

penting kualitas laporan keuangan (Stergios dan Bekiaris 2012). Keterandalan

laporan keuangan merupakan tujuan yang akan dicapai dari pengendalian intern

(COSO 1994). Suwardjono (2005: 245) menyatakan bahwa keterandalan laporan

keuangan dipengaruhi oleh pengendalian intern. Pengendalian intern (Glance

2006; Amudo dan Inanga 2009) membantu pencapaian tujuan organisasi.

Muraleetharan (2011) menemukan pengendalian internal dan kinerja keuangan

secara signifikan berpengaruh pada pencapaian kinerja. Pengendalian internal

terdiri dari beberapa unsur-unsur seperti lingkungan pengendalian, penilaian

resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi dan monitoring (COSO

1994). Pihak-pihak yang bertanggungjawab dalam pengendalian internal adalah

management, board of directors, internal auditors dan other personal (COSO

1994).

3. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Berdasarkan Internal Control – Integrated Framework yang diterbitkan

oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO 1994: 3), pengendalian intern didefinisikan sebagai suatu proses yang

dipengaruhi oleh dewan komisaris, direksi atau top manajemen, personel-personel

lainnya, yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan yang memadai tentang

pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut : (i) keterandalan dari pelaporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

20

keuangan; (ii) kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku;

dan (iii) efektifitas dan efisiensi operasi.

Konsep-konsep dasar yang terkandung dalam definisi COSO adalah sebagai

berikut.

a. Pengendalian Intern adalah suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu.

Pengendalian intern terdiri dari serangkaian pengawasan yang melekat dan

terintegrasi dalam infrastruktur suatu usaha.

b. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia. Pengendalian intern bukan hanya

terdiri dari pedoman, kebijakan, dan formulir namun dijalankan oleh orang setiap

jenjang organisasi yang mencakup dewan komisaris, manajemen, dan personel

lainnya.

c. Pengendalian intern hanya diharapkan mampu memberikan keyakinan memadai,

bukannya keyakinan penuh, bagi manajemen dan dewan komisaris satuan usaha

karena adanya kelemahan bawaan yang melekat pada seluruh sistem pengendalian

intern dan manfaat yang bersangkutan dengan penetapan pengendalian tersebut.

d. Pengendalian intern adalah alat untuk mencapai tujuan-tujuan dalam berbagai hal

yang satu sama lain saling melengkapi yaitu pelaporan keuangan, kesesuaian dan

operasi.

Dari beberapa pengertian tersebut, nampak bahwa pengendalian intern

merupakan pengendalian kegiatan (operasional) perusahaan yang dilakukan

pimpinan perusahaan untuk mencapai tujuan secara efisien, yang terdiri dari

kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan untuk mencapai

tujuan tertentu dari operasi perusahaan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

21

Pengendalian intern yang digunakan dalam sebuah entitas merupakan faktor

yang menentukan keterandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas

tersebut (Baihaqi 2004). Oleh karena itu, sebelum auditor melakukan audit secara

mendalam atas informasi yang tercantum dalam laporan keuangan harus

memahami terlebih dahulu pengendalian intern.

Pengendalian intern sebagai suatu sarana yang diciptakan oleh dan untuk

kepentingan organisasi sejalan dengan definisi yang dikemukakan oleh Committe

on Auditing Procedure dari American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA 1936) sebagai berikut :

“Internal Control comprises the plan of organization on and all of coordinatemethods and measures adopted within a business to safeguard its assets,check the accuracy and reliability of its accounting data, promote operasionalefficiency, and encourage to prescribed managerial policies.”

Pengendalian intern terdiri atas lima komponen yang meliputi control

environment, risk assesment , control activities, information and communication,

dan monitoring (COSO 1994, Konrath 2002, Whittington 2001: 242).

Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah menetapkan

adanya suatu sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) yang harus

dilaksanakan, baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah melalui

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Sistem pengendalian intern

dimaksud adalah suatu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keterandalan pelaporan keuangan, pengamanan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

22

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem

pengendalian intern tersebut berguna untuk mengendalikan kegiatan pemerintahan

dalam rangka mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,

transparan, dan akuntabel.

Pengertian SPIP menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

mengarah pada empat tujuan yang ingin dicapai dengan dibangunnya SPIP adalah

sebagai berikut ini.

1) Kegiatan yang efektif dan efisien

Kegiatan instansi pemerintah dikategorikan efektif bila telah ditangani

sesuai dengan rencana dan hasilnya telah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan. Lebih lanjut, kegiatan instansi pemerintah dikategorikan efisien

dikaitkan dengan pemanfaatan aset untuk mendapatkan hasil. Efisien bila mampu

menghasilkan produksi yang berkualitas tinggi (pelayanan prima), dengan bahan

baku (sumber daya) yang sesuai dengan standar.

2) Laporan keuangan yang dapat diandalkan

Tujuan ini didasarkan pada pemikiran utama bahwa informasi sangat

penting untuk pengambilan keputusan. Agar keputusan yang diambil tepat sesuai

dengan kebutuhan, maka informasi yang disajikan harus andal/layak dipercaya,

dan menggambarkan keadaaan yang sebenarnya. Jika laporan yang tersaji tidak

memadai dan tidak benar, maka akan menyesatkan dan dapat mengakibatkan

keputusan yang salah serta merugikan organisasi.

3) Pengamanan Aset

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

23

Aset diperoleh dengan membelanjakan dana yang berasal dari masyarakat,

terutama dari penerimaan pajak dan bukan pajak, yang harus dimanfaatkan untuk

kepentingan Negara/daerah. Pengamanan aset merupakan isu penting yang

mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini disebabkan

karena kelalaian dalam pengamanan asset akan berakibat mudahnya terjadi

pencurian, penggelapan, dan bentuk manipulasi lainnya.

4) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan

Setiap kegiatan dan transaksi merupakan suatu perbuatan hukum. Oleh karena

itu, pelaksanaan transaksi atau kegiatan harus taat terhadap kebijakan, prosedur

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pelanggaran terhadap aspek

hukum dapat mengakibatkan tindakan pidana maupun perdata berupa kerugian.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang SPIP disebutkan

Pengendalian Intern terdiri dari 5 (lima) unsur yang berhubungan. Unsur- unsur

SPIP tersebut meliputi sebagai berikut.

1) Lingkungan pengendalian

Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi dan

mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak yang terdapat dalam organisasi

tersebut. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen

pengendalian interen yang lain, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

24

pengendalian meliputi penegakan integritas dan nilai etika, komitmen terhadap

kompetensi, kepemimpinan yang kondusif, pembentukan struktur organisasi yang

sesuai kebutuhan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat,

penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya

manusia, perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif,

dan hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait.

2) Penilaian resiko

Penilaian resiko diawali dengan penetapan maksud dan tujuan instansi

pemerintah yang jelas dan konsisten baik pada tingkat instansi maupun pada

tingkat kegiatan. Selanjutnya instansi pemerintah mengidentifikasi secara efisien

dan efektif resiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut, baik yang

bersumber dari dalam maupun dari luar instansi. Resiko yang telah diidentifikasi

kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan.

Pimpinan instansi pemerintah merumuskan pendekatan manajemen resiko dan

kegiatan pengendalian resiko yang diperlukan untuk memperkecil resiko.

3) Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan dilaksanakannya arahan pimpinan instansi pemerintah

untuk mengurangi resiko yang telah diidentifikasi selama proses penilaian resiko.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

25

Aktivitas pengendalian yang diterapkan dalam suatu instansi pemerintah dapat

berbeda dengan yang diterapkan pada instansi pemerintah lain. Perbedaan

penerapan ini antara lain disebabkan oleh perbedaan visi, misi dan tujuan,

lingkungan dan cara beroperasi, tingkat kerumitan organisasi, sejarah dan latar

belakang serta budaya, serta resiko yang dihadapi.

Aktivitas pengendalian harus efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan

organisasi. Sub unsur dalam aktivitas pengendalian dapat terdiri atas: (i) reviu atas

kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan; (ii) pembinaan sumber daya

manusia; (iii) pengendalian atas pengelolaan sistem informasi; (iv) pengendalian

fisik atas aset; (v) penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja; (vi)

pemisahan fungsi; (vii) otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting; (viii)

pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian; (ix)

pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya; (x) akuntabilitas terhadap

sumber daya dan pencatatannya; dan (xi) dokumentasi yang baik atas sistem

pengendalian intern serta transaksi dan kejadian penting.

4) Informasi dan komunikasi

Informasi yang berhubungan perlu diidentifikasi, ditangkap dan

dikomunikasikan dalam bentuk dan kerangka waktu yang memungkinkan para

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

26

pihak memahami tanggung jawab. Sistem informasi menghasilkan laporan,

kegiatan usaha, keuangan dan informasi yang cukup untuk memungkinkan

pelaksanaan dan pengawasan kegiatan instansi pemerintah. Informasi yang

dibutuhkan tidak hanya internal namun juga eksternal. Komunikasi yang efektif

harus meluas di seluruh jajaran organisasi dimana seluruh pihak harus menerima

pesan yang jelas dari manajemen puncak yang bertanggungjawab pada

pengawasan. Informasi disajikan dalam suatu bentuk dan sarana tertentu serta

tepat waktu, sehingga memungkinkan pimpinan instansi pemerintah

melaksanakan tanggungjawab dan pengendalian.

5) Pemantauan

Pemantauan sistem pengendalian intern dilaksanakan melalui pemantauan

berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan

reviu lainnya. Pemantauan berkelanjutan diselenggarakan melalui kegiatan

pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi dan tindakan lain yang

terkait dalam pelaksanaan tugas. Evaluasi terpisah diselenggarakan melalui

penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas Sistem pengendalian intern yang

dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal

pemerintah dengan menggunakan daftar uji pengendalian intern. Tindak lanjut

rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan

dilaksanakan sesuai dengan mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan

reviu lainnya yang ditetapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

27

Menurut Mueller (2007: 4), model internal control versi COSO dapat

digambarkan sebagai rubic cube. Penerapan kelima unsure dalam internal

control saling menguatkan disesuaikan dengan bentuk organisasinya dengan

kepatuhan pelaporan operasi keuangan melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keterandalan laporan keuangan, pengamanan aset, dan ketaatan peraturan. Rubic

cube yang dimaksudkan COSO dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut.

Gambar 1Mekanisme Sistem Pengendalian Intern PemerintahSumber : Diolah oleh penulis (2015) dari Mueller (2007)

Konsep dasar pengendalian memandang bahwa sistem pengendalian intern

bukan suatu kejadian atau keadaan yang terjadi sesaat dan mandiri, akan tetapi

merupakan suatu rangkaian tindakan yang mencakup seluruh kegiatan instansi

yang dilakukan untuk mendapatkan keyakinan yang wajar bahwa tujuan akan

dicapai. Konsep ini memberikan prinsip umum yang harus diperhatikan dalam

menerapkan SPIP menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 yaitu

sebagai berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

28

1) Sistem pengendalian intern sebagai proses yang integral dan menyatu dengan

instansi atau kegiatan secara terus menerus

Sistem pengendalian intern akan efektif apabila dibangun ke dalam

infrastruktur suatu instansi dengan menjadi bagian dari organisasi yang dikenal

dengan istilah built-in. Pengertian built-in adalah suatu proses yang terintegrasi

dengan kegiatan, dan akan menyatu dengan pelaksanaan fungsi manajemen, mulai

dari perencanaan sampai evaluasi.

2) Sistem pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia

Efektifitas sistem pengendalian intern sangat bergantung pada manusia

yang melaksanakannya. Manajemen menetapkan tujuan, merancang dan

melaksanakan mekanisme pengendalian, memantau serta mengevaluasi

pengendalian. Selanjutnya, seluruh pegawai dalam instansi memegang peranan

penting untuk melaksanakan sistem pengendalian intern secara efektif.

3) Sistem pengendalian intern memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan

yang mutlak

Betapapun baiknya perancangan dan pengoperasian sistem pengendalian

intern dalam suatu instansi, tidak dapat memberikan jaminan keyakina yang

mutlak bahwa tujuan instansi dapat tercapai. Hal ini disebabkan kemungkinan

pencapaian tujuan tetap dipengaruhi oleh keterbatasan yang melekat dalam

seluruh sistem pengendalian intern, seperti kesalahan manusia, pertimbangan yang

keliru, dan adanya kolusi.

4) Sistem pengendalian intern diterapkan sesuai dengan kebutuhan ukuran,

kompleksitas, sifat, tugas dan fungsi instansi pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

29

Bentuk, luasan dan kedalaman pengendalian akan tergantung pada tujuan

dan ukuran instansi, serta sesuai dengan kebutuhan dan ciri kegitan serta

lingkungan yang melingkupinya, karakter operasi dan lingkungan dimana

kegiatan instansi dilaksanakan. Dengan konsep ini, tidak ada pengendalian yang

dimiliki suatu instansi yang langsung dapat ditiru dan diterapkan pada instansi

lain.

Berdasarkan uraian SPIP di atas, dapat disimpulkan bahwa jika SPIP

kurang bagus, maka akan mengakibatkan keamanan kekayaan organisasi tidak

terjamin, informasi akuntansi tidak dapat dipercaya, kegiatan operasional tidak

efektif dan efisien serta tidak dapat dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang

ditetapkan.

4. Progam Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Program dana Bantuan Operasional Sekolah (program BOS) merupakan

pengembangan lebih lanjut dari Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) bidang

pendidikan, yang dilaksanakan pemerintah pada kurun 1998-2003, dan program

kompensasi pengurangan subsidi BBM yang dilaksanakan dalam kurun 2003-

2005. Program dana BOS dimaksudkan sebagai subsidi biaya operasional sekolah

kepada semua peserta didik wajib belajar. Dengan program dana BOS, satuan

pendidikan diharapkan tidak lagi memungut biaya operasional sekolah kepada

siswa.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

30

mengikuti pendidikan dasar, yang dikenal dengan program wajib belajar

pendidikan dasar 9 Tahun. Pasal 34 ayat 2 UUD Tahun 1945 menyebutkan bahwa

pemerintah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang

pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan

bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan

oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Konsekuensi dari hal tersebut maka pemerintah wajib memberikan layanan

pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD/MI dan

SMP/Mts serta satuan pendidikan yang sederajat) dengan menjamin bahwa

peserta didik tidak terbebani oleh biaya pendidikan.

Pelaksanaan program dana BOS diatur dengan 3 (tiga) peraturan menteri,

yaitu pertama, peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mengatur

mekanisme pengalokasian dana BOS dan penggunaan dana BOS di sekolah.

Peraturan tersebut adalah Permendikbud Nomor 101 Tahun 2013 tentang petunjuk

teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS tahun 2014.

Kedua, peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur mekanisme pengelolaan

dana BOS di daerah dan mekanisme penyaluran dari kas daerah ke sekolah.

Peraturan tersebut adalah Permendagri No. 62 Tahun 2011 tentang pedoman

pengelolaan BOS. Ketiga, peraturan Menteri Keuangan yang mengatur

mekanisme penyaluran dana BOS ke kas umum daerah serta pelaporannya.

Peraturan tersebut adalah peraturan peraturan Menteri Keuangan Nomor 201

Tahun 2013 tentang pedoman umum dan alokasi BOS tahun anggaran 2014. Tiga

peraturan tersebut saling melengkapi, artinya hal-hal yang diatur dalam peraturan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

31

Menteri Keuangan dan peraturan Menteri Dalam Negeri tidak diatur kembali

dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Menurut Permendikbud Nomor 101 Tahun 2013, standar biaya operasi

non personalia adalah standar biaya yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

operasi non personalia selama 1 (satu) tahun sebagai bagian dari keseluruhan dana

pendidikan agar satuan pendidikan dapat melakukan kegiatan pendidikan secara

teratur dan berkelanjutan sesuai standar nasional pendidikan. Program BOS

adalah program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan

pendanaan biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai

pelaksana program wajib belajar. Adapun beberapa jenis pembiayaan investasi

dan personalia diperbolehkan dibiayai dengan dana BOS sesuai aturan tertentu.

Dalam buku panduan BOS (Kemdiknas 2010: 2) dinyatakan bahwa secara

khusus program BOS bertujuan untuk : (i) membebaskan seluruh siswa SD dan

SMP dari biaya operasi sekolah; (ii) membebaskan seluruh siswa miskin dari

pungutan apapun baik di sekolah negeri maupun swasta; dan (iii) meringankan

biaya operasional sekolah terutama bagi sekolah swasta. Pencapaian tujuan

program BOS mulai tampak berdasarkan hasil penelitian badan penelitian dan

pengembangan Kemendiknas yang menyebutkan bahwa penyaluran BOS

berdampak positif antara lain : (i) program BOS mengurangi beban orangtua

untuk biaya pendidikan anak. Program BOS terbukti meningkatkan jumlah siswa

yang terbebas dari pungutan biaya operasional sekolah/madrasah yaitu dari 28,4%

pada tahun 2004-2005 menjadi 70,3% pada tahun 2005-2006; (ii) program BOS

berhasil menurunkan angka putus sekolah dari 0,60% menjadi 0,40%,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

32

menurunkan tingkat ketidakhadiran dari 2,71% menjadi 2,14%, dan menurunkan

angka mengulang kelas dari 1,73% menjadi 1,24%, serta meningkatkan angka

melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dari 94,27% menjadi 96,70%, setelah

digulirkannya program BOS sejak tahun 2005.

Dengan adanya program dana BOS, sekolah dituntut kemampuannya

untuk dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta

mempertanggungjawabkan pengelolaan biaya-biaya pendidikan secara transparan

kepada masyarakat dan pemerintah. Pengelolaan pembiayaan pendidikan akan

berpengaruh secara langsung terhadap mutu pendidikan sekolah, terutama

berkaitan dengan sarana prasarana dan sumber belajar.

Pengelola BOS tidak terlepas dari peranan kepala sekolah dalam

pengertian cara kepala sekolah mengatur alokasi pembiayaan untuk operasional

sekolah. Mulyasa (2006: 194) menyatakan bahwa kepala sekolah profesional

dituntut memiliki kemampuan memanajemen keuangan sekolah, baik melakukan

perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi dan pertanggungjawabannya. Aspek

mendasar dari manajemen adalah perencanaan, dalam hal pembiayaan yang

disebut penganggaran. Sa’ud dan Makmun (2009: 17) menyatakan perencanaan

merupakan proses penyusunan berbagai keputusan yang akan dilaksanakan pada

masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal ini

menunjukkan bahwa kemampuan kepala sekolah merencanakan keuangan untuk

rencana kegiatan beserta sumber daya pendukung lainnya yang ada di sekolah

merupakan sesuatu yang sangat penting.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

33

Dalam manajemen pembiayaan, satu diantara instrumen yang penting

adalah penyusunan Rencana Anggaran Pendapat dan Belanja Sekolah (RAPBS).

Penyusunan RAPBS mendasari pelaksanaan (akuntansi) dan evaluasi (auditing)

program secara transparan, akuntabel dan demokratis. Penyusunan anggaran dan

pengembangan RAPBS mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: (i) laju

pertumbuhan peserta didik; (ii) inflasi; (iii) pengembangan program dan

perbaikan; dan (iv) proses pengajaran dan pembelajaran.

Dana BOS diberikan kepada sekolah untuk meringankan beban

masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun

yang bermutu. Dalam buku panduan dana BOS (Kemdiknas 2010: 28-29)

disebutkan bahwa penggunaan dana BOS dialokasikan pada beberapa jenis

kegiatan yaitu: penerimaan siswa baru, pembelian buku referensi dan buku teks

pembelajaran, biaya pembelajaran tambahan dan ekstrakurikuler, biaya ulangan

dan ujian, pembelian barang habis pakai, langganan daya dan jasa serta perawatan

sekolah, honor guru dan kegiatan pengembangan profesi, transport siswa miskin,

biaya pengelolaan dana BOS, pembelian komputer desktop, media pembelajaran

dan mebeler (jika masih ada sisa dana). Penggunaan dana BOS di sekolah harus

didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara tim manajemen dana

BOS sekolah, dewan guru dan komite sekolah. Hasil kesepakatan di atas harus

dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh

peserta rapat.

Untuk menjaga agar tidak terjadi penyimpangan dalam penyaluran maupun

penggunaan dana BOS di tingkat sekolah diperlukan evaluasi pelaksanaan program

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

34

BOS tersebut. Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi pengelolaan keuangan.

Mulyasa (2006: 205) menyatakan evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan

sekolah dapat diidentifikasikan ke dalam 3 (tiga) hal yaitu pendekatan pengendalian

penggunaan alokasi dana, bentuk pertanggungjawaban keuangan sekolah, dan

keterlibatan pengawasan pihak eksternal sekolah.

Agar pengelolaan dana BOS berjalan sesuai dengan tujuan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah, maka dibentuklah tim manajemen dana BOS mulai

dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten hingga tingkat sekolah. Pada tingkat

sekolah, penanggung jawab pelaksanaan program dana BOS adalah kepala

sekolah dengan anggota bendahara dana BOS sekolah dan satu orang dari unsur

wali siswa di luar komite sekolah. Khusus untuk wakil wali siswa akan dipilih

oleh kepala sekolah dan komite sekolah dengan mempertimbangkan

kredibilitasnya untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan. Pengelolaan

dana BOS yang menjadi fokus penelitian ini adalah pengelolaan yang

dilaksanakan oleh internal sekolah dalam hal ini manajemen dana BOS sekolah.

B. Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah menguji pengaruh SPIP, seperti yang diamanatkan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, terhadap kualitas laporan

keuangan. Herawati (2014); Zoebaidha (2014); dan Kartika (2013) mendapatkan

kesimpulan yang sama bahwa SPIP secara simultan berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan. Sebaliknya pada uji secara partial unsur SPIP pertama yaitu

lingkungan pengendalian, unsur SPIP kedua yaitu penilaian resiko, dan unsur

SPIP keempat yaitu informasi dan komunikasi terdapat beberapa variasi hasil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

35

Menurut Herawati (2014); Zoebaidha (2014); Kartika (2013) secara partial

lingkungan pengendalian, penilaian resiko, serta informasi dan komunikasi

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Kesimpulan berbeda terkait

dengan unsur SPIP ketiga yaitu aktivitas pengendalian Herawati (2014)

menyatakan bahwa aktivitas pengendalian tidak berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan, sedangan Zoebaidha (2014); Kartika (2013) menyatakan

bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Untuk kesimpulan terkait dengan unsur SPIP kelima yaitu pemantauan juga

masih terdapat perbedaan hasil, yaitu Herawati (2014) menyatakan bahwa

pemantauan tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan, sedangkan

Zoebaidha (2014); Kartika (2013) menyatakan sebaliknya.

Fadzil et al. (2005) melakukan penelitian dengan 45 sub hipotesis yang

berkaitan dengan praktek audit internal untuk sistem pengendalian intern

memberikan hasil bahwa lima unsur sistem pengendalian intern dari COSO saat

ini telah disetujui dan diadopsi dalam standart auditing Malaysia sebagai pedoman

bagi direksi perusahaan publik yang terdaftar (MIA 2001). Penelitian yang

dilakukan Pratolo (2007) juga memberikan hasil bahwa pengendalian intern

berpengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan

kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian yang

dilakukan Esya (2008) berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pemahaman sistem informasi akuntansi terhadap kinerja auditor baik

secara parsial maupun simultan. Shinta dan Banu (2014) melakukan penelitian

pada Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota di Wilayah Eks Karesidenan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

36

Surakarta melalui Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(DPPKAD) dengan hasil bahwa pengendalian internal berpengaruh terhadap

keterandalan maupun ketepatwaktuan pelaporan keuangan daerah.

Teketel dan Berhanu (2009) memberikan temuan utama bahwa manajer

usaha kecil serta menengah menyadari pentingnya pengendalian intern untuk

operasi bisnis, meskipun tingkat kesadaran bervariasi dari satu Usaha Kecil

Menengah (UKM) dengan yang lainnya. Penelitian Fadilah (2011) menunjukkan

bahwa (1) secara simultan implementasi pengendalian intern dan implementasi

total quality management berpengaruh signifikan terhadap penerapan good

governance (2) terdapat pengaruh secara langsung variabel implementasi total

quality management dan secara tidak langsung dalam hubungannya dengan

implementasi pengendalian intern terhadap penerapan good governance.

Dabbagoglu (2012) menyimpulkan bahwa organisasi perlu membangun

SPI yang efektif dengan menetapkan unsur-unsur dasar pembentuknya secara

efektif pula. SPI yang dibangun sangat bermanfaat dalam memberikan efektivitas

dalam mencegah dan/atau mendeteksi kecurangan. Adapun hal-hal yang perlu

diperhatikan adalah : (i) lingkungan pengendalian; (ii) penilaian resiko; (iii)

informasi dan komunikasi; (iv) aktivitas pengendalian; dan (v) pemantauan.

Oseifuah dan Agyapong (2013) dengan salah satu temuan utamanya

bahwa praktek pengendalian intern sektor usaha kecil di Kabupaten Vhembe

rendah, karena hanya 45 persen dari perusahaan yang disurvei memiliki sistem

pengendalian intern yang memadai. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang terkait

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

37

dengan penelitian ini yang dilakukan oleh Tausikal (2007) menguji pengaruh

pemahaman sistem akuntansi dan pengeloaan keuangan daerah terhadap kinerja

SKPD di Kabupaten Maluku Tengah. Hasil penelitian menunjukan secara simultan

dan parsial variabel independen berpengaruh terhadap kinerja SKPD. Penelitian yang

dilakukan Indriasari dan Nahartyo (2008) menguji pengaruh kapasitas SDM,

pemanfaatan teknologi informasi dan sistem pengendalian intern terhadap nilai

informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah, diperoleh hasil pemanfaatan

teknologi informasi dan sistem pengendalian intern berpengaruh signifikan positif

terhadap nilai informasi laporan keuangan pemerintah daerah sedangkan kapasitas

SDM tidak memiliki pengaruh.

C. Pengembangan Hipotesis

Untuk mencapai keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS,

pemerintah daerah melaksanakan kegiatan sistem pengendalian intern yang

dilakukan oleh lembaga eksternal yaitu inspektorat kabupaten maupun internal

satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Sistem pengendalian intern yang

dilaksanakan oleh lembaga eksternal yaitu inspektorat kabupaten melalui aktivitas

fungsi auditor internal pemerintah. Pengendalian internal satuan kerja perangkat

daerah (SKPD) dilaksanakan oleh manajemen dana BOS yang mempunyai

kompetensi dibidangnya seperti pengguna anggaran (PA)/kuasa pengguna

anggaran (KPA), pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK), pejabat

penatausahaan keuangan (PPK) dan bendahara. Kegiatan pengendalian internal

SKPD diantaranya pelaksanaan prosedur akuntansi kas dan non kas, pemisahan

tugas, otorisasi transaksi oleh pejabat berwenang, pencatatan akuntansi atas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

38

transaksi secara tepat waktu, rekonsiliasi dengan lembaga eksternal dan

dokumentasi.

Aktivitas auditor internal pemerintah pada inspektorat kabupaten berdasar

PP 60 Tahun 2008 dan Permendagri 60 Tahun 2013 adalah (a.) audit; (b.) reviu

laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD); dan (c.) evaluasi SPI. SPIP

berdasar penelitian Herawati (2014) diproksikan menjadi: (i) lingkungan

pengendalian; (ii) penilaian resiko; (iii) aktivitas pengendalian; (iv) informasi

dan komunikasi; dan (v) pemantauan (COSO 1994). Berdasar uraian tersebut,

dikembangkan hipotesis terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

1. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mendefenisikan Sistem

Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian intern yang

diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan

pemerintah daerah.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

39

Untuk meyakinkan stakeholders maupun publik tentang keakuratan dan

keandalan laporan keuangan yang dibuat pemerintah maka dibutuhkan sistem

pengendalian intern yang optimal. Pengendalian intern diharapkan mampu

mencegah atau mendeteksi terjadinya kesalahan dalam proses akuntansi serta

dapat memberikan perlindungan bagi data organisasi dari adanya ancaman

penyelewengan atau sabotase sistem. Pengendalian intern disusun agar pelaporan

keuangan dapat memenuhi asas ketertiban yang merupakan cerminan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan. Perwujudan dari asas ketertiban tersebut

adalah dengan penyampaian pelaporan keuangan secara andal dan tepat waktu

(Shinta dan Banu 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Prapto (2010)

menunjukkan bahwa pengendalian intern berpengaruh terhadap keterandaan dan

ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian

tersebut penulis menduga terdapat pengaruh Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP) terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana

BOS, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1 : Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) berpengaruh positif

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

40

2. Pengaruh lingkungan pengendalian terhadap Keterandalan Laporan

Keuangan Pengelolaan dana BOS.

Penjelasan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mendefinisikan

lingkungan pengendalian adalah kondisi dalam instansi pemerintah yang

mempengaruhi efektifitas pengendalian intern. Kondisi lingkungan pengendalian

yang baik tercermin dari komitmen terhadap kompetensi dan dimilikinya prosedur

yang efektif untuk memantau hasil kewenangan dan tanggung jawab yang

didelegasikan. Arens et al. (2008) menyebutkan bahwa lingkungan pengendalian

meliputi integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, partisipasi

dewan pengawas, filosofi manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi,

pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta kebijaksanaan dan praktek

sumber daya manusia. Lebih lanjut, COSO (1994) menegaskan bahwa lingkungan

pengendalian merupakan pondasi bangunan sistem pengendalian intern.

Lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah (Herawati 2014). Fakta juga membuktikan bahwa lingkungan

pengendalian berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas pengelolaan

keuangan sekolah (Zoebaidha 2014). Berdasarkan uraian tersebut penulis

menduga terdapat pengaruh lingkungan pengendalian terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1.1 : Lingkungan pengendalian berpengaruh positif terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

41

3. Pengaruh penilaian resiko terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Penilaian resiko menurut penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam

pencapaian tujuan dan sasaran instansi pemerintah. Resiko yang mugkin terjadi

dapat diakibatkan oleh perubahan-perubahan dalam pemerintahan, ekonomi,

industri, peraturan, operasional atau kondisi lain yang dapat mempengaruhi

tercapainya maksud dan tujuan organsasi. Teketel dan Berhanu (2009) memberi

definisi penilaian resiko adalah upaya penting bagi perusahaan pada semua ukuran

karena setiap entitas menghadapi berbagai resiko dari sumber eksternal dan

internal yang harus dinilai. Penilaian resiko diawali dengan proses perumusan

tujuan baik tujuan instansi maupun tujuan kegiatan, dilanjutkan dengan

pengidentifikasian terhadap resiko serta analisis resiko (Istiningrum 2011).

Penilaian resiko berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah (Herawati 2014). Demikian pula dengan Zoebaidha (2014) yang

menyimpukan bahwa penilaian resiko berpengaruh terhadap efisiensi dan

efektifitas pengelolaan keuangan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut penulis

menduga terdapat pengaruh penilaian resiko terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1.2: Penilaian resiko berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

42

4. Pengaruh aktivitas pengendalian terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS.

Menurut Teketel dan Berhanu (2009) dan Boynton et al. (2003), aktivitas

pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa

arahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas pengendalian membantu memastikan

bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan resiko telah diambil untuk

pencapaian tujuan organisasi. Elemen kegiatan aktivitas pengendalian tersebut

meliputi persetujuan, otorisasi, dan verifikasi. Aktivitas pengendalian perlu

dilakukan untuk mengatasi resiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan

prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi resiko telah dilaksanakan

secara efektif (Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008). Zoebaidha (2014)

menyimpukan bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap efisiensi dan

efektifitas pengelolaan keuangan sekolah. Kartika (2013) juga menemukan

bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan di

lingkungan pemerintah daerah. Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga

terdapat pengaruh aktivitas pengendalian terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1.3 : Aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

43

5. Pengaruh informasi dan komunikasi terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pada abad ke 18, Immanuel Kant seorang filsuf Jerman dalam Dittenhofer

dan John (1995) menyatakan bahwa kejujuran diperlukan masyarakat sebagai

dasar komunikasi. Komunikasi yang efektif harus meluas di seluruh jajaran

organisasi dimana seluruh pihak harus menerima pesan yang jelas dari manajemen

puncak yang bertanggung jawab pada pengawasan. Menurut Teketel dan Berhanu

(2009) komunikasi yang efektif merupakan pusat pengendalian intern yang

efektif. Untuk mendorong supaya pengendalian intern menjadi efektif, informasi

terkait harus diidentifikasi, ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan

waktu yang memungkinkan orang dapat melaksanakan tanggung jawabnya

(COSO 1994: 3). Dalam peraturan pemerintah No. 60 Tahun 2008 menyebutkan

bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan

mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat serta

diselenggarakan secara efektif. Instansi perlu meningkatkan informasi dan

komunikasi dengan menggunakan berbagai bentuk komunikasi yang sesuai

dengan kebutuhannya serta mengelola, mengembangkan, dan memperbaiki sistem

informasinya dalam upaya meningkatkan komunikasi secara berkesinambungan

(Herawati 2014). Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga terdapat pengaruh

informasi dan komunikasi terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS, maka hipotesis yang diajukan adalah:

H1.4 : Informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

44

6. Pengaruh pemantauan terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS.

Pemantauan adalah perekat yang menghubungkan lima komponen

pengendalian intern yang efektif (COSO 1994: 3). Pemantauan harus dapat

menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi

hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti. Menurut Mcnally

(2013) pengendalian intern yang efektif juga mensyaratkan lima komponen

pengendalian intern beroperasi bersama-sama secara terpadu. Sementara Li et al.

(2013) menyatakan bahwa untuk memastikan efektifitas pengendalian intern,

diperlukan proses pemantauan yang terus menerus. Kualitas pengendalian intern

perlu dinilai secara berkelanjutan melalui mekanisme pemantauan seperti

pemantauan terus menerus dan evaluasi terpisah. Tujuan dari kegiatan tersebut

adalah untuk memastikan bahwa pengendalian intern dirancang dengan baik dan

patut diterapkan. Zoebaidha (2014) menyimpukan bahwa pemantauan

berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan sekolah,

sejalan dengan Kartika (2013) yang menemukan bahwa pemantauan berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan di lingkungan pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian tersebut penulis menduga terdapat pengaruh pemantauan

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS, maka hipotesis

yang diajukan adalah:

H1.5 : Pemantauan berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

45

D. Kerangka Berpikir

Keterandalan laporan keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu

tujuan dari pengendalian intern (peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2008).

Untuk melaksanakan pengelolaan keuangan yang tertib, patuh pada ketentuan

peraturan perundang-undangan dibutuhkan penerapan unsur-unsur SPIP meliputi

lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan

komunikasi dan peantauan. Pihak yang terlibat dalam pengendalian intern dalam

pengelolaan adalah auditor internal pemerintah dan pejabat pengelola keuangan

pada SKPD.

Adanya kasus-kasus penyimpangan pengelolaan dana BOS seharusnya tidak

terulang lagi apabila pejabat pengelola keuangan pada SKPD yaitu manajemen

dana BOS berpedoman kepada peraturan pemerintah yang mengatur pengelolaan

BOS dan peraturan pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dalam peraturan-peraturan tersebut

terkandung unsur-unsur yang melandasi pengelolaan dana Program BOS sehingga

diharapkan apabila diterapkan terpenuhi maka akan meningkatkan keterandalan

kaporan keuangan seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 . Berdasarkan uraian di atas, maka skema konseptual penelitian ini

diusulkan sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

46

Gambar 2Model Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terhadap KeterandalanLaporan Keuangan Dana Bantuan Operasioanl Sekolah (BOS)

Variabel independen : lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan

Variabel dependen : keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP)

(X)

Lingkungan Pengendalian (X1)

Penilaian Resiko (X2)

Aktivitas Pengendalian (X3)

Informasi dan Komunikasi (X4)

Keterandalan LaporanKeuangan Pengelolaan DanaBOS

(Y)H1.4

Pemantauan(X5)

H1.5

H1.3

H1.2

H1.1

H1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

47

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian “Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Keterandalan Laporan Keuangan

Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)” ini menggunakan desain

deskriptif kuantitatif analitik, yang mencari besarnya pengaruh antara variabel-

variabel dalam penelitian

Dalam penelitian ini variabel penelitian tidak dikenai perlakuan karena untuk

memperoleh data, peneliti melakukannya dengan menyebarkan kuesioner kepada

manajemen dana BOS. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009: 5)

mengenai metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki

dengan menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang,

lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta yang

ditunjukkan atau sebagaimana adanya, sedangkan kuantitatif analitik berguna

untuk mendapatkan besarnya pengaruh serta model regresi antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Obyek dalam penelitian direncanakan adalah semua orang yang terlibat dalam

manajemen dana BOS yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

pengelola dana BOS pada Instansi Pendidikan SD dan SMP di Kabupaten

Wonogiri. Pemilihan obyek dilakukan di wilayah ini dikarenakan faktor pertama,

adanya beberapa temuan terkait penyelewengan pengelolaan dana BOS di

47

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

48

Kabupaten Wonogiri, kedua harapan dari penelitian ini hasilnya dapat digunakan

sebagai tambahan masukan bagi perbaikan pengelolaan dana BOS di wilayah

Kabupaten Wonogiri.

B. Cara Pengumpulan Data

Populasi penelitian ini adalah manajemen dana BOS yang terdiri dari kepala

sekolah, bendahara, dan wali murid yang mempunyai tugas pokok dan fungsi

sebagai pengelola dana BOS. Alasan dipilihnya populasi tersebut karena

manajemen dana BOS memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan dana

BOS. Manajemen dana BOS tersebut berada pada sekolah SD dan SMP se-

Kabupaten Wonogiri. Jumlah SD sebanyak 782 (tujuh ratus delapan puluh dua)

sekolah, sedangkan jumlah SMP sebanyak 122 (seratus dua puluh dua) sekolah,

sehingga total populasi adalah sebanyak 904 (sembilan ratus empat) sekolah.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan menggunakan teknik

nonprobability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu

pengambilan sampling dengan pertimbangan tertentu (Sekaran dan Bougie 2013:

252). Kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah : (i) manajemen dana

BOS yang berpengalaman dalam melakukan pengelolaan dana BOS sekurang-

kurangnya 1 tahun dan (ii) manajemen dana BOS SD atau SMP yang sekolahnya

telah diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri pada periode tahun 2013 dan

2014. Setiap sekolah yang dijadikan sampel akan diwakili oleh 3 (tiga) orang

responden yaitu kepala sekolah, bendahara, dan wakil wali murid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

49

Dari kriteria purposive sampling tersebut di atas, penulis memperoleh

informasi dari Tim Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat

Kabupaten Wonogiri bahwa pada periode tahun 2013 dan 2014 terdapat 86

(delapan puluh enam) sekolah telah diaudit oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri.

Berdasrakan ketentuan tersebut, apabila setiap manajemen dana BOS diambil 3

(tiga) orang responden, maka jumlah responden dalam penelitian ini adalah 258

(dua ratus lima puluh delapan) orang.

Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan metode survei berupa kuesioner. Data diperoleh dengan

menggunakan instrumen berupa daftar pernyataan dalam sebuah kuesioner yang

akan diberikan kepada responden untuk diisi dengan tujuan agar mendapatkan

informasi dari pengelola dana BOS.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berisi 6 (enam) buah

instrumen, yaitu instrumen untuk mengukur : (1) lingkungan pengendalian; (2)

penilaian resiko; (3) aktivitas pengendalian; (4) informasi dan komunikasi; (5)

pemantauan dan (6) keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS. Untuk

mendapatkan respon yang terkait dengan obyek, peneliti menggunakan skala

penilaian dengan skala likert enam poin yaitu 1: sangat tidak setuju, 2: tidak

setuju, 3: netral, 4: setuju, 5: sangat setuju, dan 6 : amat sangat setuju. Responden

diminta untuk menyatakan pendapatnya terhadap pernyataan yang diajukan sesuai

dengan kondisi riil.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

50

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Defininisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Keterandalan

Laporan Keuangan Pengelolaan dana BOS. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71

Tahun 2010 menyatakan bahwa informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian

yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta

dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan, tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak

dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat

menyesatkan.

Variabel dependen ini diukur menggunakan skala Likert 6 poin dengan skala

interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat setuju).

Pengukuran variabel dengan menggunakan 10 item pernyataan yang mengacu

pada instrumen penelitian yang digunakan Indriasari dan Nahartyo (2008) yang

sudah disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintahan. Pernyataan tersebut berkaitan dengan penyajian

setiap fakta informasi dalam laporan keuangan, dalam hal ini Laporan Keuangan

Pengelolaan dana BOS secara jujur, penyajian informasi dalam laporan keuangan

yang dapat diverifikasi, serta penyajian informasi dalam laporan keuangan yang

diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

51

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Dalam konteks penyelenggaraan

pemerintahan, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pemerintah

menetapkan adanya suatu sistem pengendalian intern yang harus dilaksanakan,

baik pada tingkat pemerintah pusat maupun daerah. Sistem pengendalian intern

dimaksud adalah suatu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang

dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk

memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keterandalan pelaporan keuangan, pengamanan

aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 bahwa unsur sistem

pengendalian intern dalam peraturan pemerintah mengacu pada unsur sistem

pengendalian intern yang telah dipraktekkan di lingkungan pemerintah berbagai

negara, yang meliputi lingkungan pengendalian (X1), penilaian resiko (X2),

aktivitas pengendalian (X3), informasi dan komunikasi (X4) serta pemantauan

(X5).

a. Lingkungan Pengendalian (X1)

Lingkungan pengendalian menggambarkan keseluruhan sikap organisasi

yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan personil organisasi mengenai

pengendalian. Berbagai faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam

suatu entitas menurut Bastian (2011: 11) adalah nilai intregritas dan etika,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

52

komitmen terhadap kompetensi, filosofi dan gaya operasi manajemen, struktur

organisasi, pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab, serta

kebijakan dan praktek sumber daya manusia. Lingkungan pengendalian disebut

efektif anggota organisasi kompeten memahami tanggung jawaban dan batas-

batas kewenangan masing-masing, berpengetahuan, sadar, dan berkomitmen

untuk melakukan yang benar dengan cara yang benar (Teketel dan Berhanu 2009).

Variabel lingkungan pengendalian ini diukur menggunakan skala Likert 6

poin dengan skala interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat

setuju) menggunakan instrumen penelitian yang digunakan Herawati (2014).

b. Penilaian resiko (X2)

Menurut Bastian (2011: 12), penilaian resiko untuk tujuan pelaporan

keuangan adalah proses identifikasi, analisis, dan pengelolaan resiko entitas yang

berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum. Penilaian resiko mencakup 2 (dua) hal, pertama, identifikasi

resiko, diawali dengan penetapan maksud dan tujuan instansi pemerintah yang

jelas dan konsisten baik pada tingkat kegiatan. Instansi pemerintah

mengidentifikasi secara efisien dan efektif risiko yang dapat menghambat

pencapaian tujuan tersebut, baik yang bersumber dari dalam maupun luar instansi.

Kedua, analisis resiko yaitu menentukan dampak dari resiko yang telah

diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan instansi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

53

Variabel penilaian resiko ini diukur menggunakan skala Likert 6 poin

dengan skala interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat

setuju) menggunakan instrument penelitian yang digunakan Herawati (2014).

c. Aktivitas pengendalian (X3)

Menurut Bastian (2011: 12), aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan

prosedur yang dibuat untuk memastikan pelaksanaan petunjuk yang dibuat oleh

manajemen. Kebijakan dan prosedur tersebut dibangun oleh manajemen untuk

mencapai tujuan laporan keuangan yang obyektif. Aktivitas pengendalian

mencakup otorisasi yang memadai, perancangan dan penggunaan dokumen dan

pencatatan yang memadai, pengecekan secara independen, pemisahan fungsi yang

memadai, pengendalian fisik atas kekayaan pemda dan catatan, serta peninjauan

atas kinerja.

Variabel aktivitas pengendalian ini diukur menggunakan skala Likert 6

poin dengan skala interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat

setuju) menggunakan instrumen penelitian yang digunakan Herawati (2014).

d. Informasi dan komunikasi (X4)

Kebijakan dan prosedur pengendalian yang berkaitan dengan sistem

akuntansi dilaksanakan dengan mencegah terjadinya salah saji potensial terhadap

pernyataan manajemen dalam laporan keuangan (Bastian 2011: 12). Suatu

organisasi membutuhkan jalinan komunikasi yang intensif antar komponennya

dengan informasi yang berkualitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

54

Instansi pemerintah harus memiliki informasi yang relevan dan dapat

diandalkan baik informasi keuangan maupun non keuangan yang berhubungan

dengan peristiwa-peristiwa eksternal dan internal. Instansi juga wajib

menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi serta

mengelola, mengembangkan dan memperbarui sistem informasi secara terus

menerus.

Variabel informasi dan komunikasi ini diukur menggunakan skala Likert 6

poin dengan skala interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat

setuju) menggunakan instrumen penelitian yang digunakan Herawati (2014).

e. Pemantauan (X5)

Pemantauan menurut Bastian (2011: 13) adalah proses penilaian kualitas

kinerja dari struktur pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan

dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak

lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. Pemantauan berkelanjutan

diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan,

rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam pelaksanakan tugas. Evaluasi

terpisah diselenggarakan melalui penilaian sendiri, reviu, dan pengujian efektifitas

sistem pengendalian intern yang dapat dilakukan oleh aparat pengawasan intern

pemerintah atau pihak eksternal pemerintah. Tindak lanjut rekomendasi hasil

audit dan reviu lainnya harus segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan

mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang

ditetapkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

55

Pemantauan dilakukan untuk meminimalisir penyimpangan dan efektifitas

pencapaian tujuan organisasi. Besar kecilnya aktivitas pemantauan yang

diperlukan suatu organisasi tergantung dari keempat unsur SPIP yang lain.

Sinamo (2010: 24) mengartikan pemantauan sebagai proses menilai kualitas

kinerja pengendalian intern dalam suatu periode tertentu yang mencakup penilaian

design, operasi pengendalian, dan melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan

melalui pemantauan berkelanjutan (on going monitoring), evaluasi terpisah

(separate evaluation), dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya

Variabel pemantauan ini diukur menggunakan skala Likert 6 poin dengan

skala interval. Jawaban 1 (sangat tidak setuju) hingga 6 (amat sangat setuju)

menggunakan instrumen penelitian yang digunakan Herawati (2014).

D. Teknik Analisis

1. Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas tetap dilakukan terhadap kuesioner dalam

penelitian ini, walaupun telah dilakukan uji yang sama oleh peneliti terdahulu.

Responden pilot test adalah mahasiswa Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta program beasiswa

Starmaksi BPKP dan program Beasiswa Unggulan sebanyak 30 orang.

Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan program SPSS. Suatu alat ukur atau instrumen pengumpul data

harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas, sehingga jika diolah data yang

diperoleh dari pengukuran tidak memberikan hasil yang menyesatkan atau bias.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

56

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau validnya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali 2011: 52). Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS

versi 19. Teknik yang digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan

menggunakan koefisien korelasi pearson correlation. Data dikatakan valid

apabila korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor

setiap konstruknya signifikan pada level 0,05 atau 0,01 maka pertanyaan

tersebut dikatakan valid (Ghozali 2011: 55).

Uji reliabilitas untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Ghozali (2011) mengatakan bahwa reliabilitas adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator variabel atau

konstruk. Kuesioner disebut reliabel atau handal jika responden menjawab

dengan konsisten atau stabil dalam menjawab kuesioner penelitian. Uji

reliabilitas penelitian ini menggunakan uji statistic cronbach’s alpha dengan

bantuan program SPSS for Windows versi 19. Item-item pernyataan disebut

reliabel apabila memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,70 (Nunnally 1994);

(Ghozali 2011: 48).

Instrumen penelitian ini menggunakan skala Likert 6 poin yaitu

Sangat tidak setuju (skor : 1); Tidak setuju (skor : 2); Netral (skor : 3); Setuju

(skor : 4); Sangat setuju (skor : 5); dan Amat sangat setuju (skor : 6).

Penyusunan instrumen penelitian ini dilengkapi dengan kalimat pernyataan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

57

negatif, sehingga pada pengolahan data menggunakan SPSS versi 19, skor

yang diberikan untuk pernyataan negatif akan dibalik atau direverse.

2. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik umum

yang berupa statistik deskriptif yang bertujuan mengetahui distribusi data yang

menjadi sampel di dalam penelitian. Selain itu statistik deskriptif bermanfaat untuk

memberikan gambaran data dengan kriteria nilai rata-rata, standar deviasi, varian,

maksimum dan minimum dengan menginterpretasikan untuk jawaban dari pernyataan

yang diajukan.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghindari timbulnya masalah dalam

analisis regresi berganda (Gujarati 2003). Penelitian ini melakukan 4 (empat)

uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolonieritas, uji

heterokedastisitas, dan uji autokorelasi (Ghozali 2011:105-106).

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali 2011:

160). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Uji normalitas data tersebut dapat dilakukan melalui 3 cara

yaitu uji kolmogorov-smirnov, grafik histogram dan kurva penyebaran p-plot.

Uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05, yakni

dasar penarikan kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila

ρ-kolmogorov- smirnov test > 0,05. Grafik histogram dan pola penyebaran p-

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

58

plot yakni bila pola penyebaran memiliki garis normal maka dapat disimpulkan

data berdistribusi normal (Ghozali 2011: 160-165).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas/independen, karena model

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas (Ghozali 2011:

105). Apabila variabel bebas saling berkorelasi maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal dimana variabel bebas yang dinilai korelasi antar semua variabel

bebas sama dengan nol, untuk mendeteksinya dengan melihat pada nilai toleran

dan Variance Inflation Factor (VIF) (Ghozali 2011: 105-106). Jika nilai

toleransi > 0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10, artinya tidak ada korelasi

antar variabel bebas atau tidak terjadi multikolonieritas antar variabel bebas

(Ghozali 2011: 106).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dengan variabel independen

dalam penelitian (Ghozali 2011: 139). Jadi bila varian dari residual variabel

independen yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan bila berbeda

disebut heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heterokedastisitas adalah dengan uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk

meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Gujarati 2003);

Ghozali (2011: 142). Jika ternyata signifikan secara statistik, berarti dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

59

data terdapat heteroskedastisitas. Apabila tidak signifikan, berarti asumsi

homoskedastisitas dapat diterima (Gujarati 2003); Ghozali (2011: 143). Nilai

residual muncul dari selisih antara nilai regresi hipotetik dikurangi dengan nilai

data faktual dari variabel dependen. Hal ini bisa dilihat dari p-value-nya,

apabila p-value-nya lebih besar dari nilai α = 0,05 menunjukkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas pada masing-masing komponen dalam variabel

dependen.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 atau sebelumnya (Ghozali 2011: 110). Salah satu

cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin

Watson Test, yaitu untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang

tinggi. (Ghozali 2011: 111). Bila nilai DW lebih besar daripada batas atas (du)

dan kurang dari 4-du, berarti tidak ada autokorelasi positif atau negatif, maka

dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi (Ghozali 2011: 113).

4. Alat Analisis Data

Alat analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yang

dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan

bantuan software SPSS (Statistical Package For Social Science). Analisis

regresi digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh antar variabel

yang satu dengan variabel lainya. Sifat hubungan ini juga dapat dijelaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

60

antara variabel yang satu sebagai penyebab sedangkan variabel lainya sebagai

akibat dalam bentuk variabel dependen dan variabel independen.

Model analisis yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen menggunakan model regersi linier

berganda. Model ini dipilih disebabkan penelitian ini dirancang untuk meneliti

variabel-variabel bebas yang berpengaruh terhadap variabel terkait. Variabel

dependen untuk model adalah keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana

BOS. Sedangkan variabel independen adalah unsur SPIP yang tediri dari 5 sub

unsur yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktifitas pengendalian,

informasi dan komunikasi, dan pemantauan untuk menguji H1.1, H1.2, H1.3, H1.4,

dan H1.5.

Model yang digunakan dalam penelitian ini dengan 1 (satu) variabel

dependen dan 5 (lima) variabel independen disajikan dalam persamaan sebagai

berikut.

Y = α + β1 X1 + β2 X2 +β3 X3 +β4 X4 + +β5 X5 e

Keterangan:

Y = Keterandalan Laporan Keuangan Pengelolaan Dana BOS

α = Nilai intercept

β1 – β5 = Koefisien regresi

X1 = Lingkungan Pengendalian

X2 = Penilaian Resiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

61

X3 = Aktivitas Pengendalian

X4 = Informasi dan Komunikasi

X5 = Pemantauan

e = error (variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model)

5. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa besar kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali 2011: 97). Nilai R2

adalah diantara nol dan satu (Ghozali 2011: 97). Nilai R2 yang kecil

menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu maka

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali 2011: 97).

Penelitian ini menggunakan Adjusted-R2 karena nilai Adjusted-R2 bisa naik

atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model.

Semakin tinggi nilai Adjusted-R2 maka semakin tinggi variabel independen

dapat menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali 2011:97).

b. Uji Simultan (F-test)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

62

bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen (Ghozali 2011: 98).

Nilai F dalam penelitan ini dihitung dengan tingkat signifikan sebesar 5%

(α = 0,05).

c. Uji Partial t (t-test)

Uji Partial atau uji statistik t pada dasarnya untuk mengetahui pengaruh

satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel

dependen secara signifikan (Ghozali 2011: 101). Nilai t dalam penelitan ini

menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% (α = 0,05). Jika probabilitas sig.

< 0,05 maka variabel independen secara individual mempengaruhi variabel

dependen (Ghozali 2011: 102).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

63

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Statistik Deskriptif

1. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah manajemen dana BOS yang terdiri dari kepala

sekolah, bendahara, dan wali murid yang mempunyai tugas pokok dan fungsi

sebagai pengelola dana BOS. Manajemen dana BOS tersebut berada pada sekolah

SD dan SMP se-Kabupaten Wonogiri. Jumlah SD sebanyak 782 (tujuh ratus

delapan puluh dua) sekolah, sedangkan jumlah SMP sebanyak 122 (seratus dua

puluh dua) sekolah, sehingga total populasi adalah sebanyak 904 (sembilan ratus

empat) sekolah.

Sampel dalam penelitian ini merupakan manajemen dana BOS yang sesuai

dengan kriteria purposive samping yaitu : (i) manajemen dana BOS yang

berpengalaman dalam melakukan pengelolaan dana BOS sekurang-kurangnya 1

tahun dan (ii) manajemen dana BOS SD atau SMP yang sekolahnya telah diaudit

oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri pada periode tahun 2013 dan 2014.

Menurut informasi dari Tim Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)

Inspektorat Kabupaten Wonogiri bahwa pada periode tahun 2013 dan 2014

terdapat 86 (delapan puluh enam) sekolah telah diaudit oleh Inspektorat

Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan ketentuan tersebut, apabila setiap manajemen

dana BOS diambil 3 (tiga) orang responden, maka jumlah responden dalam

penelitian ini adalah 258 (dua ratus lima puluh delapan) orang.

63

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

64

Setelah dilakukan penyebaran terhadap 86 sekolah, jumlah kuesioner yang

kembali adalah 68 (enam puluh delapan) sekolah atau 204 (dua ratus empat)

eksemplar dengan respon rate sebesar 79,1%. Dari 204 kuesioner yang kembali

tersebut, terdapat 2 (dua) kuesioner yang tidak terisi lengkap, sehingga kuesioner

yang dapat digunakan untuk pengolahan data lebih lanjut adalah 202 (dua ratus

dua) eksemplar dengan rate kuesioner sebesar 78,3%. Penyebaran kuesioner

penelitian secara rinci disajikan dalam Tabel 1 berikut.

Tabel 1Penyebaran Kuesioner Penelitian

No Keterangan JumlahSekolah Responden

1 Kuesioner yang disebarkan 86 2582 Kuesioner yang dikembalikan 68 2043 Respon Rate pengembalian

kuesioner79,1% 79,1%

4 Kuesioner yang tidak lengkap/rusak 1 25 Kuesioner yang dapat digunakan 68 2026 Rate kuesioner yang dapat

digunakan78,3% 78,3%

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Untuk meminimalkan terjadinya bias dalam proses pengisian kuesioner,

penulis memberikan penjelasan mengenai definisi dari variabel-variabel penelitian

yang digunakan. Selain itu dalam pengukuran variabel, penulis juga menggunakan

pernyataan negatif dalam kuesioner untuk mengetahui tingkat ketelitian

responden.

Gambaran tentang responden dalam penelitian ini dapat dijelaskan dengan

menggunakan tabel frekuensi yang diolah menggunakan software IBM SPSS

versi 19. Deskripsi responden merupakan profil dari 202 responden yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

65

berpartisipasi dan memenuhi syarat dalam pengisian kuesioner penelitian. Penulis

menyajikan deskripsi mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, dan masa

kerja sebagai pengelola dana BOS. Deskripsi mengenai informasi responden

selengkapnya disajikan dalam Tabel 2 berikut.

Tabel 2Deskripsi Responden Penelitian

No Keterangan Jumlah %1 Jenis kelamin

a. Laki-lakib. Perempuan

98104

48,551,5

Total 202 1002 Usia

a. < 30 thb. 30 – 40 thc. 41 – 50 thd. > 50 th

93011845

4,514,958,422,2

Total 202 1003 Pendidikan terakhir

a. SMAb. D3c. S1d. S2

42113443

210,466,321,3

Total 202 1004 Masa kerja sebagai pengelola dana BOS

a. < 2 tahunb. 2 – 4 thc. 5 – 7 thd. 8 – 10 th

15783233

7,538,615,816,3

e. > 10 th 44 21,8Total 202 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Dari Tabel 2 di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah responden laki-laki dalam

penelitian ini sebanyak 98 (48,5%) dan perempuan sebanyak 104 (51,5%). Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan relatif sama yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

66

mencerminkan adanya kesamaan gender dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil

rekapitulasi demografi umur responden, secara terinci sebaran umur responden

sebagian besar responden berada pada usia kerja produktif 41 sampai 50 tahun

yaitu sebanyak 118 (58,4%). Pada kondisi ini umumnya para pengelola dana BOS

mempunyai kemampuan fisik dan berfikir yang lebih baik dalam hal menghadapi

dan menerima keadaan, serta hal-hal yang baru bila dibandingkan dengan umur

yang lebih muda maupun lebih tua.

Pendidikan formal secara langsung maupun tidak langsung sangat

berpengaruh terhadap kinerja para pengelola dana BOS berkaitan dengan pola

pemikiran dan sistem kerja. Tingkat pendidikan para pengelola dana BOS di

daerah penelitian tergolong tinggi yaitu S1 sebanyak 134 responden (66,3%). Hal

ini akan berpengaruh terhadap kemampuan para pengelola dana BOS dalam

mengelola keuangan sekolah, terutama sikap dan pola fikir yang dapat

berkembang karena mudah menerima perubahan. Pendidikan merupakan faktor

yang dapat mempercepat kemajuan sekolah. Seorang pengelola dana BOS yang

berpendidikan baik, akan mudah mengadopsi teknologi baru, mengembangkan

keterampilan dan memecahkan masalah yang ditemui.

Masa kerja posisi saat ini adalah lamanya seseorang menduduki jabatan/tugas

tambahan sebagai pengelola dana BOS yang dinyatakan dalam tahun. Sebaran

responden berdasarkan masa kerja posisi saat ini masing-masing didapatkan

bahwa sebagian besar para pengelola dana BOS telah memiliki pengalaman

selama 2 sampai 4 tahun yaitu sebanyak 78 responden (38,6%). Pengalaman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

67

masa kerja ini berpengaruh pada kemampuan memahami pengelolaan dana BOS

baik secara teori maupun praktek.

2. Variabel

Untuk mengetahui distribusi data jawaban responden dilakukan uji statistik

deskriptif. Hasil uji statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian dapat

dilihat dalam Tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3Statistik Deskriptif

Variabel Min Max Mean Std. Dev

Lingkungan Pengendalian 39 53,3 46,4941 2,82457Penilaian Resiko 39 55,7 46,9765 3,64422Aktivitas Pengendalian 39 55 47,6824 2,65965Informasi dan Komunikasi 38 52,7 48,9529 2,79544Pemantauan 41,3 54 48,0250 2,22613Keterandalan LK 38 54,7 47,9838 2,20167Valid N (listwise) 68 68 68 68

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Hasil pengujian statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel lingkungan

pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,

pemantauan dan keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS memiliki

distribusi jawaban dari responden mendekati nilai maksimal. Hal ini dapat dilihat

dari rata-rata aktual (mean) apabila ditambah atau dikurangi dengan nilai standar

deviasi menghasilkan nilai yang cenderung mendekati nilai maksimal pada

variabel tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

68

3. Persepsi responden setiap variabel

Persepsi responden atas setiap pernyataan yang ada dalam kuesioner

ditabulasi dan diolah dengan program SPSS versi 19. Berdasarkan pernyataan

yang berkaitan dengan variabel lingkungan pengendalian, penilaian resiko,

aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan dan keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS dapat diketahui informasi tentang

rentang kuesioner, rentang hasil kuesioner, mean kuesioner, dan mean hasil

kuesioner sebagai berikut.

Tabel 4Tanggapan Responden

Variabel RentangKuesioner

RentangHasil

Kuesioner

MeanKuesioner

MeanHasil

KuesionerLingkungan Pengendalian 10-60 41-56 35 46,65Penilaian Resiko 10-60 39-58 35 47,05Aktivitas Pengendalian 10-60 39-56 35 47,87Informasi dan Komunikasi 10-60 35-56 35 49,08Pemantauan 10-60 39-58 35 47,67Keterandalan LK 10-60 41-58 35 48,04

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Dari Tabel 4 diperoleh informasi tanggapan responden atas masing-masing

variabel bahwa nilai terendah rentang hasil kuesioner lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai terendah rentang kuesioner, sedangkan nilai tertinggi rentang hasil

kuesioner meskipun lebih rendah daripada rentang kuesioner namun mendekati

yang mungkin terjadi. Mean hasil kuesioner untuk seluruh responden terhadap

semua variabel lebih tinggi daripada mean kuesioner, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tanggapan responden terhadap semua variabel adalah tinggi. Standar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

69

deviasi untuk semua variabel lebih kecil dari pada mean hasil kuesioner yang

berarti bahwa variansi data relatif lebih kecil.

B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum menganalisa data, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen

atau pilot test. Periode pelaksanaan pilot test ini pada pertengahan bulan Februari

2015. Pengujian instrumen kuesioner menggunakan software IBM SPSS Versi 19.

Kuesioner yang disebarkan merupakan kuesioner hasil penyesuaian dari

instrumen penelitian Herawati (2014), Indriasari dan Nahartyo (2008) serta

disesuaiakan dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, pedoman teknis

penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud 2012), dan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan. Responden pilot test adalah mahasiswa Magister Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta

program beasiswa Starmaksi BPKP dan program Beasiswa Unggulan sebanyak

30 orang. Hasil uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.

1. Hasil uji validitas

Menurut Ghozali (2011) uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau

valid tidaknya suatu kuesioner, karena suatu kuesioner dikatakan valid apabila

pernyataan yang diungkapkan dalam kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur dalam kuesioner. Dari 3 alternatif cara pengujian

validitas menurut Ghozali (2011), penelitian ini menggunakan korelasi bivariat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

70

antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Teknik yang

digunakan untuk melakukan uji validitas adalah dengan menggunakan koefisien

korelasi pearson correlation. Data dikatakan valid apabila korelasi antar skor

masing-masing butir pertanyaan dengan total skor setiap konstruknya signifikan

pada level 0,05 atau 0,01 maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali

2011: 55).

Deskripsi mengenai hasil uji validitas pilot test selengkapnya disajikan dalam

Tabel 5 berikut.

Tabel 5Hasil Uji Validitas Pilot Test

NoPernyata

an

Koefisien Korelasi Pearson

KetLingk.Pengendalian

PenilaianResiko

AktivitasPengendalian

InformasidanKomunikasi

Pemantauan

KeterandalanLaporanKeuangan

1 0,508** 0,622** 0,446* 0,758* 0,488** 0,407* valid2 0,473** 0,516** 0,446* 0,473** 0,496** 0,440* valid3 0,600** 0,508** 0,611** 0,455* 0,510** 0,467** valid4 0,449* 0,494** 0,413* 0,431* 0,671** 0,472** valid5 0,438* 0,403** 0,495** 0,678** 0,431** 0,444* valid6 0,561** 0,581** 0,595** 0,733** 0,452* 0,578** valid7 0,516** 0,496** 0,501** 0,466** 0,460* 0,529** valid8 0,419* 0,500** 0,422* 0,481** 0,492** 0,420* valid9 0,427* 0,467** 0,418* 0,481** 0,416* 0,530** valid10 0,416* 0,590** 0,808** 0,401* 0,588** 0,515** valid

*. Signifikan pada 0,05**. Signifikan pada 0,01

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui bahwa keseluruhan variabel memiliki

tingkat signifikansi < 0,05 dan < 0,01 sehingga disimpulkan secara statistik bahwa

semua variabel adalah valid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

71

2. Hasil uji reliabilitas

Reliabilitas menurut Ghozali (2011) adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator variabel atau konstruk. Pengukuran

reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan nilai batas cronbac’s alpha

dimana konstruk dikatakan reliabel jika nilai batas cronbach’s alpha yang dapat

diterima adalah lebih besar dari 0,70 (Nunnally 1994); (Ghozali 2011: 48). Hasil

uji reliabilitas pilot test selengkapnya disajikan dalam Tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test

Variabel

Cronbach'sAlpha Based on

StandardizedItems

Jmlpernyataan

Jmlresponden

Lingkungan Pengendalian 0,628 10 30Penilaian Resiko 0,696 10 30Aktivitas Pengendalian 0,701 10 30Informasi dan Komunikasi 0,722 10 30Pemantauan 0,659 10 30Keterandalan LK 0,616 10 30

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai cronbach’s alpha

untuk variabel keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS (Y) yang

terdiri dari 10 item pernyataan adalah sebesar 0,616. Lingkungan pengendalian

(X1) yang terdiri dari 10 item pernyataan diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar

0,628. penilaian resiko (X2) yang terdiri dari 10 item pernyataan diperoleh nilai

cronbach’s alpha sebesar 0,696. Aktivitas pengendalian (X3) yang terdiri dari 10

item pernyataan diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,701. Informasi dan

komunikasi (X4) yang terdiri dari 10 item pernyataan diperoleh nilai cronbach’s

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

72

alpha sebesar 0,722. Pemantauan (X5) yang terdiri dari 10 item pernyataan

diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,659. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa instrumen dalam penelitian ini reliabel (handal) karena nilai

cronbach’s alpha dari keenam variabelnya lebih besar dari 0,70.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

Untuk menghindari timbulnya masalah dalam analisis regresi linier berganda

maka dilakukan uji asumsi klasik (Gujarati 2003). Hasil uji asumsi klasik dalam

penelitian ini adalah sebagi berikut.

1. Uji Normalitas

Untuk menunjukkan bahwa data yang dipakai dalam penelitian ini tidak

melanggar asumsi normalitas, dilakukan uji normalitas data menggunakan

software IBM SPSS 19 berdasarkan pengujian Kolmogorov-Smirnov serta

Skewness dan Kurtosis. Uji dalam penelitian ini menggunakan uji one-sample

Kolmogorov-Smirnov (KS) dengan melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat

signifikansi berada di atas 0,05 maka variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas disajikan dalam Tabel 7

sebagai berikut :

Tabel 7Hasil Uji Normalitas

N KomolgorovSmirnov

Keterangan

68 0,200 Normal

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

73

Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui nilai signifikansi untuk pengujian

normalitas berdasarkan Kolmogorov-Smirnov. Untuk pengujian Kolmogorov-

Smirnov nilai signifikansi semua variabel sebesar 0,200 dan nilai tersebut > 0,05

sehingga memenuhi asumsi distribusi normal menurut Ghozali (2011).

Untuk lebih memperjelas tentang sebaran data dalam penelitian ini maka

akan disajikan dalam grafik normal histogram sebagai berikut.

Gambar 3

Grafik Normal

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2015

Menurut Ghozali (2011), jika sumbu menyebar sekitar grafik histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari grafik histogram atau tidak

3.000002.000001.000000.00000-1.00000-2.00000-3.00000

Unstandardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 1.4335755E-14Std. Dev. = 1.13414339N = 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

74

mengikuti arah grafik histogram, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

Berdasarkan tampilan grafik normal histogram pada Gambar 3 tersebut di

atas dapat disimpulkan bahwa grafik normal. Dalam gambar terlihat tampilan

grafik histogram menyebar disekitar residualnya, serta arah penyebarannya

mengikuti arah residualnya. Artinya bahwa tidak terdapat perbedaan sebaran data

dengan garis normalnya. Dengan demikian, dari hasil grafik tersebut

menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji MultikolonieritasUji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

dalam penelitian seharusnya tidak ada korelasi antar masing-masing variabel

independen. Tolerance value, Variance inflation factor (VIF) dapat digunakan

untuk menentukan adanya problem multikolonieritas dalam satu persamaan

regresi (Gujarati 2003). Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolonieritas dapat

dilihat dari nilai tolerance dan varian inflantion factor (VIF) dari masing-masing

variabel independen, nilai VIF yang kurang dari 10 dan angka tolerance lebih dari

0,1 mengindikasikan tidak adanya multikolonieritas (Ghozali 2011). Pada Tabel

8 berikut dilihat hasil uji multikolonieritas antar variabel independen untuk model

regresi penelitian ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

75

Tabel 8Hasil Uji Multikolonieritas

Variabel IndependenCollineary

Statistic KeteranganTolerance VIF

Lingkungan Pengendalian 0,699 1,431 Tdk terdapat multikolonieritasPenilaian Resiko 0,660 1,514 Tdk terdapat multikolonieritasAktivitas Pengendalian 0,776 1,289 Tdk terdapat multikolonieritasInformasi dan Komunikasi 0,658 1,521 Tdk terdapat multikolonieritasPemantauan 0,597 1,674 Tdk terdapat multikolonieritas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa angka tolerance dari variabel

independen mempunyai nilai tolerance kurang dari 10 sehingga dapat dikatakan

bahwa masing-masing komponen dari variabel independen tidak saling

berhubungan. Hasil perhitungan nilai Variance Inflantion Factor (VIF) juga

menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun variabel independen yang

memiliki nilai VIF lebih dari 10. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat

disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi multikolonieritas antar variabel

independen tersebut, sehingga model regresi bebas dari korelasi antar variabel

independen. Hal ini menunjukkan bahwa syarat tidak terjadinya multikolonieritas

telah dipenuhi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk

semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

suatu observasi ke observasi yang lain. Uji ini dapat dianalisa melalui uji glejser

dengan melihat tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada diatas 5%

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

76

maka model regresi ini bebas dari masalah heterokedastisitas (Gujarati 2003);

Ghozali (2011). Dengan kata lain, hal ini bisa dilihat dari dari p-value-nya, apabila

p-value-nya lebih besar dari nilai α = 0,05 menunjukkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada masing-masing komponen dalam variabel pemahaman

para pengelola dana BOS tentang SPIP. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat

pada Tabel 9 berikut ini.

Tabel 9Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel IndependenP - Value

Keterangan

Lingkungan Pengendalian 0,152 Tdk terdapat heterokedastisitasPenilaian Resiko 0,086 Tdk terdapat heterokedastisitasAktivitas Pengendalian 0,307 Tdk terdapat heterokedastisitasInformasi dan Komunikasi 0,395 Tdk terdapat heterokedastisitasPemantauan 0,702 Tdk terdapat heterokedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan nilai p-value pada model regresi diperoleh nilai p-value lebih

dari nilai α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing komponen

dari variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini menunjukkan

bahwa syarat tidak terjadinya heteroskedastisitas telah dipenuhi.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana faktor pengganggu pada model

berkorelasi dengan kesalahan pengganggu sebelumnya. Hal ini mengakibatkan

terjadinya autokorelasi, maka dapat diperoleh nilai bias dalam mengestimasikan

(α) yang ditunjukkan adanya varian yang besar. Metode yang digunakan adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

77

analisis Durbin Watson Test. Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 10

berikut ini.

Tabel 10Hasil Uji Autokorelasi

RDurbinWatson Keterangan

0,857 2,162 Tdk terdapat autokorelasiSumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Menurut Gozali (2011), metode analisis Durbin Watson Test dapat

digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi jika du < d < 4-du.

Berdasarkan Tabel 10 diperoleh nilai Durbin Watson Test pada model regresi

sebesar 2,162 yang berarti berada di daerah antara du = 1,73345 sampai dengan

4-du = 4-1,73345 = 2,26655 sehingga tidak terjadi autokorelasi. Karena syarat

tidak terjadinya autokorelasi dipenuhi berarti menunjukkan bahwa pola data yang

dianalisis dari kuesioner benar-benar diperoleh kasus yang acak.

D. Hasil Uji Hipotesis

Seelah memenuhi hasil uji asumsi klasik, maka proses berikutnya adalah

melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi linier berganda.

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk membuktikan hipotesis sekaligus sebagai jawaban dari tujuan

penelitian, maka diperlukan analisis regresi linear berganda antara SPIP sebagai

variabel independen dengan keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana

BOS sebagai variabel dependen. Adapun rumus analisis regresi berganda sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

78

Y = α + β1 X1 + β2 X2 +β3 X3 +β4 X4 + +β5 X5 e

Keterangan:

Y = Keterandalan Laporan Keuangan Pengelolaan Dana BOS

α = Nilai intercept

β1 – β5 = Koefisien regresi

X1 = Lingkungan Pengendalian

X2 = Penilaian Resiko

X3 = Aktivitas Pengendalian

X4 = Informasi dan Komunikasi

X5 = Pemantauan

e = error (variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model)

Pengujian regresi linier berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software IBM SPSS versi 19. Data yang diregres dalam penelitian

ini adalah rata-rata tiap sekolah. Untuk mendapatkan data rata-rata tiap sekolah,

harus diketahui terlebih dahulu data rata-rata tiap responden sebanyak 202

responden. Kemudian dari data rata-rata tiap responden tersebut digabungkan

untuk dirata-rata per sekolah dan menjadi data rata-rata untuk 68 sekolah. Hasil

secara rinci pengujian regresi linier berganda ini dapat dilihat pada Tabel 11

sebagai berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

79

Tabel 11Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Model

UnstandardizedCoefficients

Sig

βStd.

Error(Constant) 2,251 3,643 0,539Lingkungan Pengendalian 0,135 0,061 0,030Penilaian Resiko 0,103 0,049 0,038Aktivitas Pengendalian 0,172 0,061 0,007Informasi dan Komunikasi 0,215 0,064 0,001Pemantauan 0,330 0,084 0,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Dari rangkuman hasil analisis pada Tabel 11 diperoleh hasil taksiran nilai

masing masing koefisien pada regresi adalah sebagai berikut:

Bilangan konstanta (α) = 2,251

Bilangan regresi Lingkungan Pengendalian (β1) = 0,135

Bilangan regresi Penilaian Resiko (β2) = 0,103

Bilangan regresi Aktivitas Pengendalian (β3) = 0,172

Bilangan regresi Informasi dan Komunikasi (β4) = 0,215

Bilangan regresi Pemantauan (β5) = 0,330

sehingga dari hasil nilai diatas dapat disusun persamaan regresi linear berganda

adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

80

PPP = 2,251 + 0,135 Lingkungan Pengendalian + 0,103 Penilaian Resiko

+ 0,172 Aktivitas Pengendalian + 0,215 Informasi dan

Komunikasi + 0,330 Pemantauan + e

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diatas, dapat dilihat bahwa

konstanta (α) bernilai positif yaitu sebesar 2,251 yang memiliki arti jika nilai

lingkungan pengendalian (X1), penilaian resiko (X2), aktivitas pengendalian (X3),

informasi dan komunikasi (X4), dan pemantauan (X5) sama dengan 0 maka

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS akan bernilai positif

sebesar nilai konstanta sebesar 2,251. Nilai konstanta ini akan menunjukkan

besarnya nilai variabel dependen (Y) jika variabel independen (X) adalah 0.

Sedangkan nilai β menunjukkan besarnya perubahan variabel dependen (Y)

jika variabel independen (X) berubah sebesar satu satuan. Koefisien variabel

bebas dari analisis pada Tabel 11 dapat dilihat variabel independen yang bernilai

positif yaitu lingkungan pengendalian (X1) dengan nilai 0,135 ini dapat diartikan

bahwa variabel lingkungan pengendalian berpengaruh positif terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS, dan jika nilai variabel

lingkungan pengendalian, maka keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana

BOS akan semakin baik. Penjelasan demikian juga berlaku bagi variabel bebas

lainya dalam penelitian ini yaitu, penilaian resiko (X2), aktivitas pengendalian

(X3), informasi dan komunikasi (X4), dan pemantauan (X5) bernilai positif

dengan masing-masing dengan nilai masing-masing : 0,103; 0,172; 0,215; dan

0,330 berarti variabel penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan

komunikasi ,dan pemantauan berpengaruh positif terhadap keterandalan laporan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

81

keuangan pengelolaan dana BOS, jika nilai masing-masing variabel tersebut

meningkat, maka keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS akan

semakin baik, demikian pula sebaliknya.

1.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan varasi variabel dependen. Perhitungan

pada tampilan output model summary untuk mengetahui koefisien determinasi

tampak pada Tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Variabel IndependenValue

R 0,857R Square 0,735Adjusted R Square 0,713Std Error of the Estimate 1,17899Std Deviation 3,643

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Besarnya nilai adjusted R2 (koefisien determinasi yang telah disesuaikan)

adalah 0,713. Nilai ini menunjukkan bahwa 71,3% variasi keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS dapat dijelaskan oleh variasi dari lingkungan

pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,

dan pemantauan, sedangkan sisanya sebesar 28,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

82

Standard Error of Estimate (SEE) pada Tabel 12 diketahui sebesar 1,17899

apabila dibandingkan dengan standard deviation variabel dependen keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS adalah 3,643 adalah memiliki nilai

lebih kecil. Hal ini mengindikasikan variabel-variabel independen lebih baik

dalam memprediksi variasi dependen keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS daripada rata-rata keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana

BOS itu sendiri.

1.2 Uji Simultan (F-test)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen yang dimasukkan mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Hasil pengujian terhadap uji simultan anova atau F-

test seperti yang ditampilkan pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13

Hasil Uji Simultan (F-test)

Variabel IndependenValue

Mean Square 47,718F 34,329Siq (p-value) 0,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan hasil pada Tabel 13 diperoleh nilai Fhitung sebesar 34,329

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi F hitung lebih kecil

dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

83

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan pada rata keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS adalah layak (fit).

Secara lebih rinci, nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dimana jika

Fhitung>Ftabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Pada taraf α = 0,05 dengan derajat

kebebasan pembilang/df1 (k) = 5 (jumlah variabel independen) dan derajat

kebebasan penyebut/df2 (n-k-1) = 62, diperoleh nilai Ftabel 2,25. Hasil

penghitungan mendapatkan nilai Fhitung 34,329 lebih besar dari nilai Ftabel (2,25).

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa variabel

SPIP (lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian,

informasi dan komunikasi, dan pemantauan) secara bersama-sama mempengaruhi

variabel keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

1.3 Uji Parsial (t-test)

Pengujian secara parsial dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-

variable independen yang digunakan dalam model penelitian secara individual

mampu menjelaskan variabel dependen yang dilakukan dengan regresi linear

berganda. Hipotesis H1.1, H1.2, H1.3, H1.4, dan H1.5 akan diuji dengan partial

correlation. Pengujian signifikansi dilakukan melalui t-test secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 14 sebagai berikut .

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

84

Tabel 14Hasil Uji Parsial (t-test)

Model β tstatistic

Lingkungan Pengendalian 0,135 0,030Penilaian Resiko 0,103 0,038Aktivitas Pengendalian 0,172 0,007Informasi dan Komunikasi 0,215 0,001Pemantauan 0,330 0,000

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan Tabel 14 di atas, dapat dijabarkan penjelasan sebagai berikut .

a. Pengaruh lingkungan pengendalian terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik satu (H1.1) memiliki nilai β1= 0,135 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,030 (sig<0,05), sehingga H1.1 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

lingkungan pengendalian berpengaruh positif pada terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri .

b. Pengaruh penilaian resiko terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik dua (H1.2) memiliki nilai β2 = 0,103 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,038 (sig<0,05), sehingga H1.2 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

penilaian resiko berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

85

c. Pengaruh aktivitas pengendalian terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik tiga (H1.3) memiliki nilai β3 = 0,172 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,007 (sig<0,05), sehingga H1.3 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

aktivitas pengendalian berpengaruh positif pada terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

d. Pengaruh informasi dan komunikasi terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik empat (H1.4) memiliki nilai β4 = 0,215 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,001 (sig<0,05), sehingga H1.4 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

informasi dan komunikasi berpengaruh positif pada terhadap keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

e. Pengaruh pemantauan terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik lima (H1.5) memiliki nilai β5 = 0,330 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), sehingga H1.5 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel

pemantauan berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

86

F. Pembahasan

Sebagaimana telah dijelaskan pada Bab I, tujuan dari penelitian ini adalah

mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terhadap

keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana Bantuan Operasioanal Sekolah

(BOS) di Kabupaten Wonogiri. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penelitian

ini mengajukan 1 hipotesis (terdiri dari 5 sub hipotesis) dan pengujian hipotesis

menggunakan software IBM SPSS versi 19. Secara keseluruhan, hasil pengujian

hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dapat djelaskan dalam

pembahasan sebagai berikut.

Tabel 15Ringkasan hasil pengujian hipotesis

Hipotesis p-value Ket

H1SPIP berpengaruh terhadap keterandalan laporankeuangan pengelolaan dana BOS

H1.1

Lingkungan pengendalian berpengaruh positif terhadapketerandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

0,030 Didukung

H1.2

Penilaian resiko berpengaruh positif terhadapketerandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

0,038 Didukung

H1.3

Aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadapketerandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

0,007 Didukung

H1.4

Informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadapketerandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

0,001 Didukung

H1.5Pemantauan berpengaruh positif terhadap keterandalanlaporan keuangan pengelolaan dana BOS

0,000 Didukung

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

87

1. Pengaruh lingkungan pengendalian terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS

Pengujian hipotesis satu titik satu (H1.1) memiliki nilai β1= 0,135 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,030 (sig<0,05), sehingga H1.1 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian

berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.1 secara statistik, maka

dapat dinyatakan bahwa semakin baik lingkungan pengendalian suatu sekolah

maka akan semakin handal pula laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Herawati (2014) dan Kartika

(2013) yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan. Herawati (2014) menyimpulkan lingkungan

pengendalian secara langsung menentukan perubahan-perubahan kualitas laporan

keuangan. Hasil perhitungan bahkan memperlihatkan bahwa lingkungan

pengendalian memiliki porsi pengaruh yang paling besar dibandingkan dengan

variabel lainnya. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Zoebaidha (2014) yang

menyimpukan bahwa lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap efisiensi

dan efektivitas pengelolaan keuangan sekolah.

Tony (2008) menyebutkan bahwa lingkungan pengendalian merupakan

pengendalian yang mempengaruhi keseluruhan organisasi dan menjadi atmosfir

individu organisasi di dalam melakukan aktivitas dan melaksanakan tanggung

jawab atas pengendalian yang menjadi bagiannya. Lingkungan pengendalian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

88

merupakan pondasi dasar yang mendasari suatu sistem pengendalian intern

pemerintah. Apabila lingkungan pengendalian menunjukan kondisi yang baik,

maka dapat memberi pengaruh yang cukup baik bagi suatu organisasi, namun

sebaliknya, apabila lingkungan pengendalian buruk, mengindikasikan bahwa

organisasi tersebut tidak sehat.

Penegakkan lingkungan pengendalian ini merupakan bentuk soft control dari

para pelaksana kegiatan sebagaimana yang disampaikan Boynton et al.(2003).

Lingkungan pengendalian menentukan irama sebuah organisasi, membentuk

kesadaran pengendalian dari orang-orangnya dan menjadikannya sebagai dasar

dari semua unsur pengendalian intern dengan penegakan disiplin dan tata

kelolanya.

Lingkungan pengendalian meliputi integritas dan nilai etika, komitmen

terhadap kompetensi, partisipasi dewan pengawas, filosofi manajemen dan gaya

operasi, struktur organisasi, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta

kebijaksanaan dan praktek sumber daya manusia Pratolo (2007). Hal tersebut

diperkuat oleh Mustafa (2004) yang mengatakan bahwa kondisi lingkungan

pengendalian dalam instansi pemerintah mempengaruhi efektivitas pengendalian

intern.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa lingkungan pengendalian berpengaruh

positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di

Kabupaten Wonogiri. Lingkungan pengendalian telah diterapkan sebagai soft

control untuk membangun etika, moral, integritas, kejujuran, disiplin, kompetensi,

komitmen dari para pelaksana kegiatan untuk dapat mewujudkan keterandalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

89

laporan keuangan. Hal tersebut tentu saja perlu didukung dengan hard control

yang baik supaya selalu terbentuk komitmen dari manajemen dana BOS untuk

menerapkan SPIP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Pengaruh penilaian resiko terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS

Pengujian hipotesis satu titik dua (H1.2) memiliki nilai β2 = 0,103 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,038 (sig<0,05), sehingga H1.2 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian resiko

berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.2 secara statistik, maka

dapat dinyatakan bahwa semakin baik penilaian resiko suatu sekolah maka akan

semakin semakin handal pula laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Herawati (2014) dan Kartika

(2013) yang menyatakan bahwa penilaian resiko berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan. Demikian pula dengan penelitian Zoebaidha (2014) yang

menyimpukan bahwa penilaian resiko berpengaruh terhadap efisiensi dan

efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Menurut Zoebaidha (2014) penilaian

resiko apabila dikaitkan dengan persepsi efektivitas pengelolaan keuangan

sekolah dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan indikator komponen

penilaian resiko berpengaruh signifikan terhadap persepsi efektivitas pengelolaan

keuangan sekolah. Indikator komponen penilaian resiko yang paling dominan

mempengaruhi persepsi efektivitas pengelolaan keuangan sekolah adalah

pengelola keuangan sekolah wajib mempertimbangkan potensi salah saji material

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

90

karena kecurangan secara eksplisit dalam menilai risiko berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah.

Penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Istiningrum (2011) bahwa

penilaian resiko diawali dengan proses perumusan tujuan baik tujuan instansi

maupun tujuan kegiatan, dilanjutkan dengan pengidentifikasian terhadap resiko

serta analisis rsiko. Pendapat tersebut dperkuat oleh Teketel dan Berhanu (2009)

yang mengungkapkan bahwa suatu persyaratan untuk penilaian resiko adalah

identifikasi tujuan yang jelas. Penilaian resiko dianggap efektif jika dapat

membantu menentukan apa resiko, kontrol apa yang dibutuhkan, dan bagaimana

resiko harus dikelola.

Penilaian resiko terkait dengan aktivitas bagaimana entitas

mengidentifikasikan dan mengelola resiko sehingga entitas dapat meminimalisasi

terjadinya kegagalan dalam mencapai tujuan organisasi. Melalui proses penilaian

resiko ini, setiap entitas dapat mengantisipasi setiap kejadian yang dapat

menghambat pencapaian tujuan organisasi secara optimal (Tony 2008). Menurut

Anindita (2006), penilaian resiko untuk tujuan pelaporan keuangan adalah

identifikasi, analisis dan pengelolaan resiko dari suatu pemerintahan daerah yang

berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan, sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum dan disesuaikan dengan ketetapan peraturan perundang-

undangan.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penilaian resiko berpengaruh positif

pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di

Kabupaten Wonogiri. Langkah awal dalam mengelola resiko dengan baik telah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

91

dilakukan dengan melakukan risk assessment (identifikasi dan evaluasi resiko

yang melekat pada organisasi) sehingga menghasilkan daftar pemetaan dan

kuantitas resiko serta daftar respon resiko. Untuk menghasilkan laporan keuangan

yang handal, langkah awal tersebut belum cukup karena masih berupa mengenali

resiko-resiko dan bagaimana cara mengatasinya dari hasil evaluasi kegiatan-

kegiatan sebelumnya. Perlu untuk dapat meningkatkan kinerja dan tata kelola

organisasi diperlukan adanya penyatuan manajemen resiko terpadu (enterprise

risk management), pengendalian intern dan pencegahan kecurangan (fraud

detterence).

3. Pengaruh aktivitas pengendalian terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS .

Pengujian hipotesis satu titik tiga (H1.3) memiliki nilai β3 = 0,172 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,007 (sig<0,05), sehingga H1.3 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas

pengendalian berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.3 secara

statistik, maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik aktivitas pengendalian suatu

sekolah maka akan semakin handal pula laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Zoebaidha (2014) yang

menyimpukan bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap efisiensi dan

efektivitas pengelolaan keuangan sekolah terutama untuk aspek pengelola

sekolah wajib mengambil tindakan untuk mengatasi dan mengintegrasikan isu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

92

resiko terhadap pencapaian tujuan pelaporan keuangan sekolah. Hasil penelitian

juga sejalan dengan penelitian Kartika (2013) yang menyimpukan bahwa

aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Herawati (2014) yang menyatakan

bahwa aktivitas pengendalian tidak berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan. Meskipun instrumen kuesioner penelitian ini mengadaptasi instrumen

penelitian Herawati (2014) namun hasil yang didapatkan pada penelitian ini

berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan adanya perbedaan responden dan kondisi

riil penelitan di lapangan sehingga tingkat pemahaman responden mengenai

konsep aktivitas pengendalian menjadi berbeda pula. Misalnya terjadi perbedaan

kebijakan pimpinan dalam hal melakukan pemisahan tugas sesuai dengan

pemisahan fungsi yang ditetapkan.

Aktivitas pengendalian salah satunya dilakukan dengan pemisahan fungsi

berdasarkan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Halim dan Abdullah (2006)

dalam teori keagenan, dinas sebagai kepanjangan tangan dari eksekutif melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan atas anggaran dinas yang merupakan

manifestasi dari pelayanan publik dengan melaksanakan pemisahan fungsi untuk

melaksanakan tugas pokok yang diembannya dengan memberikan

pertanggungjawaban atas pelaksanaannya.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh

positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di

Kabupaten Wonogiri. Aktivitas pengendalian membantu memastikan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

93

tindakan yang diperlukan berkenaan dengan pengendalian telah diambil untuk

mewujudkan keterandalan laporan keuangan dana BOS. Elemen kegiatan

pengendalian meliputi persetujuan, otorisasi, dan verifikasi. Jadi dapat

disimpulkan bahwa aktivitas pengendalian memberikan pemisahan tugas dan

tanggungjawab setiap manajemen dana BOS sehingga tujuan dapat dicapai secara

efektif dan efisien. Dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 menyebutkan

bahwa pimpinan instansi pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi

instansi pemerintah yang bersangkutan.

4. Pengaruh informasi dan komunikasi terhadap keterandalan laporan

keuangan pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik empat (H1.4) memiliki nilai β4 = 0,215 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,001 (sig<0,05), sehingga H1.4 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi dan

komunikasi berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.4 secara

statistik, maka dapat dinyatakan bahwa semakin baik informasi dan komunikasi

suatu sekolah maka akan semakin handal pula laporan keuangan pengelolaan dana

BOS.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Herawati (2014) dan Kartika

(2013) yang menyatakan bahwa informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan. Demikian pula dengan penelitian Zoebaidha (2014)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

94

yang menyimpukan bahwa informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap

efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan sekolah. Para pengelola keuangan

sekolah wajib mengidentifikasi, mencatat, memanfaatkan dan

mengkomunikasikan informasi secara tepat untuk mendukung pencapaian tujuan

pelaporan keuangan sekolah.

Suatu organisasi membutuhkan jalinan komunikasi yang intensif antar

komponennya dengan informasi yang berkualitas. Menurut Yuwono et al. (2005),

pengendalian dapat dilakukan dengan sistem akuntansi dengan menerapkan sistem

informasi akuntansi dan berbagai bentuk aplikasi komputer dengan karakteristik

double entry yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih reliabel.

Sehingga, dalam menghadapi resiko yang mungkin muncul dapat dipecahkan

dengan informasi yang berkualitas dan terkomunikasikan dengan baik untuk dapat

dilakukan pengambilan keputusan yang tepat.

Laporan keuangan yang dihasilkan melalui sistem akuntansi adalah salah satu

bentuk informasi yang paling penting karena diciptakan untuk

mengidentifikasikan, merakit, menganalisa dan melaporkan transaksi serta

menyelenggarakan pertanggung jawaban kekayaan dan utang dari suatu entitas.

Komunikasi yang baik yang terjalin antar personel dapat memudahkan terjadinya

perputaran informasi, hal ini akhirnya dapat menambah akurasi dari suatu laporan

keuangan (Anindita 2006).

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa informasi dan komunikasi

berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Informasi harus mengalir di seluruh organisasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

95

sehingga individu memahami perannya dalam sistem pengendalian intern dan

menyadari bahwa pekerjaannya berhubungan dengan pekerjaan orang lain. Agar

pengendalian intern menjadi efektif, informasi terkait harus diidentifikasi,

ditangkap dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan

orang dapat melaksanakan tanggung jawabnya. Komunikasi yang efektif dalan

manajemen dana BOS merupakan pusat pengendalian intern yang efektif,

sehingga mampu mewujudkan keterandalan laporan keuangan. Informasi sebagai

alat komunikasi yang efektif dengan tingkat akurasi yang tinggi yang

disampaikan dalam laporan-laporan program/kegiatan menjadi bahan evaluasi

untuk perbaikan perencanaan selanjutnya.

5. Pengaruh Pemantauan terhadap keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS.

Pengujian hipotesis satu titik lima (H1.5) memiliki nilai β5 = 0,330 dengan

tingkat signifikansi sebesar 0,000 (sig<0,05), sehingga H1.5 didukung.

Berdasarkan hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemantauan

berpengaruh positif pada terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana BOS di Kabupaten Wonogiri. Dengan menerima H1.5 secara statistik maka

dapat dinyatakan bahwa semakin baik pemantauan suatu sekolah maka semakin

handal pula laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

Kesimpulan penelitian ini sejalan dengan penelitian Zoebaidha (2014)

yang mengatakan bahwa pemantauan berpengaruh terhadap efisiensi dan

efektivitas pengelolaan keuangan sekolah dengan faktor yang paling dominan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

96

adalah pengelola sekolah wajib melaksanakan pemantauan secara berkelanjutan

atau pemantauan dengan evaluasi terpisah untuk menentukan bahwa pengendalian

intern atas pelaporan keuangan sekolah berfungsi. Hasil penelitian juga sejalan

dengan penelitian Kartika (2013) yang menyimpukan bahwa pemantauan

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Sebaliknya, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Herawati

(2014) yang menyatakan bahwa pemantauan tidak berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan. Meskipun instrumen kuesioner penelitian ini mengadaptasi

instrumen penelitian Herawati (2014) namun hasil yang didapatkan pada

penelitian ini berbeda. Hal tersebut dapat disebabkan adanya perbedaan responden

dan kondisi riil penelitian di lapangan sehingga tingkat pemahaman responden

mengenai konsep pemantauan menjadi berbeda pula. Perbedaan terjadi

diantaranya karena : (i) waktu penyelesaian evaluasi dan penyampaian laporan

dilakukan tepat waktu, serta telah dimanfaatkan oleh pimpinan; dan (ii) pimpinan

telah menetapkan pegawai yang bertugas menyelesaikan TLHP (Tindak Lanjut

Hasil Pemeriksaan).

Menurut Wawan (2009) pelaksanaan pengawasan intern yang dilakukan

secara efektif dapat mengakibatkan sistem akuntansi keuangan yang ditetapkan

berjalan dengan baik, agar tidak terjadi penyimpangan dan penyelewengan dalam

pelaksanaan sistem akuntansi keuangan, pemberian wewenang dan keleluasaan

harus diikuti dengan pengawasan yang kuat. Oleh karena itu, pengawasan yang

dilakuakan dapat menjadi jaminan yang cukup tidak hanya untuk sistem akuntansi

keuangan, namun memberikan pula jaminan yang cukup bagi sasaran kinerja yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

97

ingin dicapai, dilaksanakannya pengawasan intern yang efektif dan kontinyu pada

kegiatan dapat menjamin kinerja tercapai dengan baik.

Fuadi (2008: 15) menunjukkan bahwa dalam pengawasan preventif dijadikan

sebagai pengendalian awal terhadap pelaksanaan anggaran. Realisasi anggaran

yang dilakukan akan lebih terarah dalam pencapaian sasaran anggaran dan

penyimpangan lebih terminimalisir karena pelaksanaan anggaran telah diatur

dengan prosedur pelaksanaa.

Penelitian ini membuktikan bila pemantauan berpengaruh positif pada

terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di Kabupaten

Wonogiri. Pemantauan diselenggarakan melalui kegiatan monitoring/kontrol

pengelolaan rutin terkait dalam pelaksanaan tugas baik oleh atasan langsung

maupun kontrol dalam bentuk koordinasi antar bidang untuk memberikan

masukan-masukan, pemanggilan secara langsung oleh kepala dinas pendidikan

jika membutuhkan informasi terkait dengan permasalahan pengelolaan dana BOS.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kontrol dibentuk oleh lingkungan, artinya

lingkungan yang mengendalikan. Hal tersebut tercermin dari bagaimana seorang

pimpinan harus bersikap terhadap bawahannya, dan sebaliknya, sehingga

komunikasi yang terjadi antara atasan dan bawahan menjadi salah satu bentuk

kontrol yang dilakukan secara dini. Evaluasi kegiatan dana BOS diselenggarakan

melalui penilaian sendiri dan aparat pengawasan internal (Inspektorat) atau pihak

eksternal (BPK). Evaluasi yang dilakukan oleh Inspektorat dalam bentuk

pemeriksaan reguler/insidental sebagai early warning system terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

98

pelaksanaan kegiatan BOS, dengan menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan

(LHP) untuk ditindaklanjuti.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

99

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan

dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Wonogiri. Berdasarkan

analisis dan pembahasan, maka kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan dalam penelitian ini

menunjukkan dukungan pada keseluruhan hipotesis yang diajukan. Artinya

bahwa unsur-unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang

terdiri dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian,

informasi dan komunikasi, dan pemantauan terbukti berpengaruh sinifikan

positif terhadap keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS di

Kabupaten Wonogiri. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik

pelaksanaan SPIP di sekolah, maka laporan keuangan pengelolaan dana BOS

yang dihasilkan akan semakin handal.

2. SPIP memiliki kontribusi pengaruh sebesar 0,713 atau 71,3%. Artinya bahwa

SPIP berpengaruh sebesar 713% terhadap keterandalan laporan keuangan.

Hal ini sesuai dengan tujuan diterapkannya SPIP di sekolah yaitu untuk

meningkatkan keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS.

99

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

100

B. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan penelitian dan kelemahan di dalam penelitian ini antara

lain sebagai berikut.

1. Penelitian ini hanya meneliti SD dan SMP di Kabupaten Wonogiri,

sehingga memungkinkan adanya perbedaan hasil penelitian apabila

penelitian dilakukan pada obyek dan daerah penelitian yang berbeda.

2. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner.

Kelemahan kuesioner yang dialami dalam penelitian ini antara lain : (i)

Kurangnya sikap kepedulian dan keseriusan responden dalam menjawab

semua pernyataan; (ii) masalah subjektivitas dari responden dapat

mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban

responden.

C. Saran

1. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.

a. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa 71,3% variabel keterandalan

laporan keuangan pengelolaan dana BOS dapat dijelaskan oleh

variabel dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan, sedangkan

sisanya sebesar 28,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

masuk ke dalam model penelitian. Penelitian selanjutnya disarankan

untuk menambah variabel lain misalnya komitmen pimpinan. Jamiyla

dan Burhanuddid (2013) melakukan penelitian pada SKPD di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

101

Sumatera Selatan dan menemukan bahwa faktor perilaku organisasi

seperti kejelasan tujuan, komitmen pimpinan, dan diklat berpengaruh

terhadap kinerja sistem akuntansi pemrintah daerah. Berhasilnya

kinerja sistem akuntansi pemerintah daerah dapat dilihat dari

keterandalan pengelolaan laporan keuangan daerah.

b. Untuk menguatkan dan mendukung hasil penelitian ini, maka perlu

dilakukan pengujian kembali untuk melihat konsistensi penelitian ini

dengan penelitian terdahulu dan penelitian berikutnya. Misalnya

memperbaiki terlebih dahulu kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini dan melengkapi metoda survai dengan wawancara

kepada responden.

2. Saran untuk lembaga yang diteliti adalah sebagai berikut.

Untuk dapat meningkatkan keterandalan laporan keuangan

pengelolaan dana BOS, pemerintah daerah Kabupaten Wonogiri disarankan

senantiasa meningkatkan kegiatan pengendalian. Pengendalian dapat

dilakukan dengan mempertimbangkan pelimpah tugas secara sistematik ke

sejumlah orang untuk memberikan keyakinan adanya checks and balances.

Sebaiknya aparat pengawasan (Inspektorat daerah) hendaknya lebih efektif

dalam melakukan pembinaan seperti melakukan kontrol secara rutin pada

sekolah-sekolah yang menerima dana BOS di Kabupaten Wonogiri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

102

DAFTAR PUSTAKA

Aikins, Stephen Kwamena. 2012. Determinants of Auditee Adoption of AuditRecommendations: Local Government Auditor’s Perspective. J. of PublicBudgeting Accounting and Financial Management 24 (2).

American Association of Accountants (AICPA). 1936. Review of FinancialStatements by Public Accountants.

Amudo, A., dan Inanga, E.L. 2009. Evaluation of Internal Control Systems: ACase Study From Uganda. Internatioal Research Journal of Finance andEconomisc, 3.

Anindita, Primastuti. 2006. Kualitas Sistem Pengendalian Intern Sebagai PenentuTingkat Kepercayaan Laporan Keuangan Suatu Pemerintah Daerah.Widyapraja 32 (3).

Arens, Alvin, A., Elder., Randa, J., dan Beasle,, Mark. S,. 2008. Auditing andAssurance Services: An Integrated Approach. Pearson : Prentice Hall Inc.

Arfianti, Dita. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai InformasiPelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Tesis, Universitas Diponegoro.

Ariesta, Fadila. 2013. Pengaruh Kualitas Sumberdaya Manusia, PemanfaatanTeknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap NilaiInformasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada SatuanKerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pasaman Barat). Tesis,Universitas Negeri Padang.

Badan Pemeriksa Keuangan. 2008. Laporan Hasil Pemeriksaan Semester 1.

Baihaqi, M. 2004. Pengendalian Intern dan Pemberantasan Korupsi. Artikel WartaPengawasan. Jakarta : BPKP.

Bastian, Indra. 2011. Audit Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Bennet, R. 2010. Decentralizing Authority After Suharto: Indonesia’s Big Bang,1998-2010. Innovations for Successsful Societies. Princeton University: 1-11.

Boynton, William, C., Raymon, N, Jhonson., Walter, G., dan Kell. 2003. ModernAuditing. Richard D. USA : Irwin Inc.

Committee of Sponsoring Organizations of the Tradway Commission (COSO).1994. Internal Control - Integrated Framework. USA : AICPA.

102

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

103

Dabbagoglu, K. 2012. Fraud in Businessees and Internal Control System. Journalof Modern Accounting and Auditing ISSN 1548-6583 July 8 (7) : 983-989.

Dana BOS Jadi Temuan Pengawasan Inspektorat. Website Humas KabupatenWonogiri 29 Oktober 2014. Diakses tanggal 22 Desember 2014http://humas.wonogirikab.go.id/web/berita/detail/805/superadmin/dana-bos-sd-jadi-temuan-pengawasan-inspektorat

Darwanis., dan Mahyani, D, D. 2009. Pengaruh Kapasitas Sumberdaya Manusia,Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern AkuntansiTerhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. JurnalTelaah & Riset Akuntansil Juli 2 (2) :133-151.

Dittenhofer, M., dan John, S. 1995. Ethics and the internal auditor phase II: acomparison of 1983 and 1994 surveys (a digest version). ManagerialAuditing Journal 10 (4) : 35-43.

Eisenhardt, K. 1989. Agency Theory : An Assesment and Review. Academy ofManagement Review 14 : 57-74.

Esya, F, P. 2008. Pengaruh Kompetensi Auditor dan Pemahaman SistemInformasi Akuntansi Terhadap Kinerja Auditor Bea dan Cukai di WilayahJakarta. Tesis, Universitas Sumatera Utara.

Fadillah, S. 2011. Pengaruh Implementasi Pengendalian Intern dan Total QualityManagement Terhadap Penerapan Good Governance (Studi padaLembaga Amil Zakat Seluruh Indonesia). SNA XIV, Padang..

Fadzil, F, H., Haron, H., dan Jantan, M. 2005. Internal Auditing Practices andInternal Control System. Managerial Auditing Journal 20 (8) : 844-866.

Fuadi, Arif. 2008. Pengaruh Pengawasan Prefentif dan Pengawasan DetektifTerhadap Efektivitas Pengendalian Anggaran (Studi empiris pada SatuanKerja Perangkiat Daerah di Kota Bukittinggi). Jurnal Akuntansi I (1).

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. 2003. Basic Econometrics. New York : McGraw-Hill.

Halim, A., dan Syukriy, A. 2006. Hubungan dan Masalah Keagenan diPemerintahan Daerah : (Sebuah Peluang Penelitian Anggaran danAkuntansi). Jurnal Akuntansi Pemerintah : 53-64.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

104

Hendri, A, A. 2009. Cabut Sekolah Gratis. Suara Pembaharuan 28 September2009. Diakses tanggal 3 Januari 2015http://www.maharprastowo.com/2009/10/cabut-iklan-sekolah-gratis.html

Hendri, A, A. 2011. Skandal Dana BOS. Kompas 15 Januari 2011. Diaksestanggal 3 Januari 2015http://edukasi.kompas.com/read/2011/01/15/03155795/Skandal.Dana.BOS

Herawati, Tuti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap KualitasLaporan Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah PemdaCianjur). Study & Accounting Research XI (1) : 1-14.

Indriasari, D., dan Nahartyo, E. 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber DayaManusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian InternAkuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan PemerintahDaerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabupaten OganIllir). Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Istiningrum, A, Ari. 2011. Implementasi Penilaian Resiko dalam MenunjangPencapaian Tujuan Instansi Pendidikan. Jurnal Pendidikan AkuntansiIndonesia IX (2).

Jensen, M., dan W, Meckling. 1976. Theory of the Firm; Managerial Behaviour,Agency Cost, and Ownership Structure, Jurnal of Financial Economics 3(4) : 305-360.

Jamiyla dan Burhanuddin. 2013. Perilaku Organisasi dan Kinerja SistemAkuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) Pada Pemerintah Daerah diSumatera Selatan. Simposium Nasional Akuntansi XVI, Manado.

Kartika, Indriya. 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)Terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya TerhadapAkuntabilitas Keuangan (Penelitian Pada Laporan Realisasi Anggaran diPemerintah Daerah Kabupaten Wilayah Provinsi Jawa Barat). Tesis,Universitas Pendidikan Indonesia.

Kementrian Pendidikan Nasional. 2010. Buku Panduan Bantuan OperasionalSekolah (BOS) Untuk Pendidikan Gratis dalam Rangka Wajib Belajar 9Tahun yang Bermutu.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Pedoman TeknisPenyelenggaraan SPIP di Lingkungan Kemendikbud.

Konrath, Laweey, F. 2002, Auditing Concepts and Applications, A Risk-AnalysisApproach. West Publishing Company.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

105

Lauth, Thomas, P. 2002. The Separation of Power Principle and Budget DecisionMaking, Budget Theory in the Public Sector 42-76.

Li, Z., Hongwei, H., dan Yanli, M. 2013. Research on Effectiveness of InternalControl in China-based on Panel Data from the Listed ManufacturingCompanies in China. ProQuest Journal of Applied Science : 3435-3438.

Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Daerah: Panduan Bagi Eksekutif,DPRD, dan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial,dan Politik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

McNally, J, S. 2013. The 2013 COSO Framework & SOX Compliance. OneAprroach To An Effective Transition Strategic Finance June.

Mitra., Santanu., Hossain., Mahmud dan Marks., Barry, R. 2012. CorporateOwnership Characteristics and Timeliness of Remediation of InternalControl Waekness. Managerial Auditing Journal 27 (9).

Modlin, Steve. 2012. County Government Finance Practices: What IndependentAuditors Are Finding And What Makes Local Government Susceptible. J.of Public Budgeting, Accounting and Financial Management 24 (4).

Mueller, Robert, R. 2007. COSO Enterprise Risk Management: UnderstandingThe New Integrated ERM Framework. New Jersey : John Wiley & SonsInc.

Mulyasa, E. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah : Konsep, Strategi, danImplementasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Muraleetharan, P. 2011. Internal Control and Impact Of Financial Performance ofthe Organizations (Special Reference Public and Private Organizations inJaffna District). ICBI 2011 Faculty of Commerce and ManagementStudies, Department of Accounting Faculty of Management and Studiesand Commerce University of Jaffna.

Mustafa, I, B. 2004. Pengendalian Intern dan Pemberantasan Korupsi. ArtikelWarta Pengawasan Januari 11 (1) : 6-10.

Nunnaly, J., dan Bernstein, I, H. 1994. Psychometric Theory. New York :McGraw-Hill.

Oseifuah, E, K., dan Aqyapong, B, G. 2013. Internal Control In Small andMicroenterprise In The Vhembe District, Limpopo Province, South Africa.European Scientific Journal. February 9 (4) : ISSN 1857-7881Print)e –ISSN 1857 – 7431.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

106

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2013. Kebijakan PengawasanAtas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah..

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 62 Tahun 2011. Pedoman PengelolaanBOS.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 201 Tahun 2013. Pedoman Umum danAlokasi BOS Tahun Anggaran 2014.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 101 Tahun 2013. PetunjukTeknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOSTahun 2014.

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian InternPemerintah : Lembaran Negara Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi Pemerintahan :Lembaran Negara Republik Indonesia.

Prapto, Susilo. 2010. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi danPengendalian Intern Akuntansi Terhadap Keterandalan danKetepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (StudiPadaPemerintah Kabupaten Sragen). Tesis, UNS.

Pratolo, S. 2007. Good Corporate Governance Dan Kinerja BUMN di Indonesia :Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern Sebagai VariabelEksogen Serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan. Simposium NasionalAkuntansi X, Makasar.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 : Lembaran NegaraRepublik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional : LembaranNegara Republik Indonesia.

Sa’ud, U, S., dan Makmun, A, S. 2009. Perencanaan Pendidikan SuatuPendekatan Komprehensif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. USA : Prentice-Hall.

Sekaran, Uma., dan Bougie, Roger. 2013. Research Method for Business, A SkillBuilding Approach. New York : John Wiley & Sons Inc.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

107

Shinta, P, S., dan Banu, W. 2014. Keterandalan dan Ketepatwaktuan PelaporanKeuangan Daerah Ditinjau Dari Sumber Daya Manusia, PengendalianInternal, dan Pemanfaatn Teknologi Informasi. Seminar Nasional dan CallFor Paper. ISBN : 978-602-70429-1-9 : 418-425.

Sinamo, Jansen, H. 2010. Monitoring Sebagai Alat Kendali Kualitas SPIP. WartaPengawasan : Membangun Good Governance Menuju Clean GovernmentJuni XVII (2). ISSN: 0854-0519 : 24.

Stergios, Tasios., dan Bekiaris, Michalis. 2012. Auditor’s Perceptions of FinancialReporting Quality : The case of Greece. International Journal ofaccounting and Financial Reporting 2 (1).

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi : Perekayasaan Pelaporan Keuangan.Yogyakarta : BPFE.

Syahrul, Muhammad., dan Alfali, Nizar. 2000. Kamus Akuntansi. Jakarta : CitraHarta Prima.

Tausikal, Askam. 2007. Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem AkuntansiKeuangan dan Pengelolaan Keuangan terhadap Kinerja Unit Satuan KerjaPerangkat Daerah Pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Maluku. JurnalKeuangan dan Perbankan 10 (1) : 66-82.

Teketel, T., dan Berhanu, Z. 2009. Internal Control In Swedish Small and MediumSize Enterprises. Master Tesis, Umea School of Bisiness – USBE.

Temuan Kasus Bantuan Operasi Sekolah SD dan Dana Alokasi Khusus.Kedaulatan Rakyat 7 November 2013. Diakses tanggal 17 November 2014http://krjogja.com/read/192938/692-temuan-kasus-bos-sd-dan-dak-pendidikan.kr

Tony, Triyulianto. 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) BersamaKita Bisa Menyongsong Masa Depan BPKP yang Lebih Cerah. BulletinPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Oktober 1 (4).

Triantoro., dan Wiyantoro. 2011. Hubungan Efektivitas Sistem AkuntansiKeuangan Daerah Dan Pengendalian Intern Dengan Kualitas AkuntansiKeunagan : Kualitas Informasi Laporan Keuangan Sebagai VariabelIntervening. Simposium Nasional Akuntansi, Aceh.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

108

Wawan, Sukmana., dan Lia, Anggarsari. 2009. Pengaruh Pengawasan Intern danPelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap KinerjaPemerintah Daerah (Survei pada Satuan Kerja Perangkat Daerah KotaTasikmalaya). Jurnal Akuntansi FE UNSIL 4 (1).

Weygandt, J, J., et al. 2005. Accounting Principles. New York : John Wiley &Sons.

Whittington, O, Ray., dan Pany, Kurt. 2001. Principles of Auditing and OtherAssurance Services. New York : McGraw-Hill.

Widjayanto, Nugroho. 1992. Sistem Pengawasan Manajemen. Yogyakarta : AndiOfset.

Wiguna. 2008. ICW Temukan Penyimpangan BOS. Tempo Interaktif 28 Oktober2008. Diakses 3 Januari 2015 http://www.tempointeraktif.com

Yosefrinaldi. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan PemanfaatanTeknologi Informasi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan PemerintahDaerah Dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian InternPemerintah (Studi Empiris pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan AsetDaerah Se-Sumatera Barat. Tesis, Universitas Negeri Padang.

Yudi, Sukoharsono., Eko, Ganis., dan Affandy, Didied. 2008. StudiFenomenologis Terhadap Pelaksanaan Pengendalian Akuntansi SektorPublik pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah kota Pusako diProvinsi Jambi dalam Pemahaman Functionalism Structural Parsons.Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak.

Yuwono., Sony., Tengku, A,I., Hariyandi. 2005. Penganggaran Sektor Publik:Pedoman Praktis Penyusunan, Pelaksanaan, dan PertanggungjawabanAPBD (Berbasis Kinerja). Malang : Bayumedia.

Zoebaidha, Siti. 2014. Pengaruh Pemahaman Para Pengelola Sekolah TentangSistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terhadap PersepsiEfektivitas Dan Efisiensi Pengelolaan Keuangan Sekolah Di Madiun.Tesis, UNS.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

109

LAMPIRAN

Lampiran 1. Penelitian terdahulu

No Peneliti Topik Metode Penelitian Hasil1 Herawati 2014 Pengaruh sistem

pengendalianintern terhadapkualitas laporankeuanganpemerintahdaerah

Respondeninspektorat daerahyang membina danmengawasi OPD(OrganisasiPerangkat Daerah)Kabupaten Cianjur.

Metode analisisjalur

DV : Keterandalanlaporan keuanganIV : Lingkunganpengendalian,penilaian resiko,aktivitaspengendalian,informasi dankomunikasi,pemantauan

Lingkunganpengendalian, penilaianresiko, aktivitaspengendalian, informasidan komunikasi,pemantauan secarasimultan mempengaruhikualitas laporankeuangan pemerintahdaerah. Secara parsial,hanya lingkunganpengendalian, penilaianresiko, dan informasidan komunikasi yangmempengaruhi kualitaslaporan keuanganpemerintah daerah.

2 Darwanis danMahyani 2009

Pengaruhkapasitassumber dayamanusia,pemanfaatantehnologiinformasi danpengendalianintern akuntansiterhadapketerandalanpelaporankeuanganpemerintahdaerah

Responden bagianakuntansi/keuanganpada seluruh SKPD(Satuan KerjaPerangkat Daerah)di NAD

Metode regresilinier bergandadengan programSPSS

DV : Keterandalanlaporan keuanganIV : KapasitasSDM, pemanfaatanTI, SPI akuntansi

Kapasitas SDM,Pemanfaatan TI dan SPIakuntansi secarasimultan dan parsialmempengaruhiketerandalan pelaporankeuangan pemerintahdaerah

3 Idriasari danNahartyo 2008

Pengaruhkapasitassumber dayamanusia,pemanfaatan

Responden KepalaSKPD pada PemkotPalembang danOgan Hilir

Pemanfaatan TI dan SPIakuntansimempengaruhiketerandalan danketepatwaktuan

109

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

110

tehnologiinformasi danpengendalianintern akuntansiterhadap nilaiinformasipelaporankeuanganpemerintahdaerah

Metode regresilinier bergandadengan programSPSS

DV : Keterandalandanketepatwaktuanpelaporan keuanganIV : KapasitasSDM, pemanfaatanTI, SPI akuntansi

pelaporan keuanganpemerintah daerahsedangan kapasitasSDM tidak berpengaruh

4 Prapto 2010 Pengaruhpemanfaatantehnologiinformasi danpengendalianintern akuntansiterhadap nilaiinformasipelaporankeuanganpemerintahdaerah

Responden bagiansekretariat SKPD diPemkab SragenMetode regresilinier bergandadengan programSPSSDV : Keterandalandanketepatwaktuanpelaporan keuanganIV : KapasitasSDM, pemanfaatanTI, SPI akuntansi

Pemanfaatan TI tidakmempengaruhiketerandalan danketepatwaktuanpelaporan keuanganpemerintah daerahsedangan SPI akuntansiberpengaruh

5 Triantoro danWiyantoro2011

Hubunganeffektifitassistem akuntansikeuangan daerahdanpengendalianintern dengankualitaskeuangan :kualitasinformasilaporankeuangansebagai variabelintervening

Sampel LRApemda di seluruhPropinsi Jawa Barat

Metode analisisjalur

DV : Kualitasinformasi laporankeuanganIV : SPI akuntansi,efektifitas danefisiensi sistemakuntansi keudaerahIV : Kualitasakuntabilitaskeuangan

Hubungan kausalitasefektifitas sitemakuntansi keuangandaerah dan sistempengendalian interndengan kualitasinformasi laporankeuangan memilikitingkat hubungan yangcukup berarti

6 Kartika 2013 Pengaruh SPIPterhadapkualitas laoran

Respondeninspektoratkabupaten di

~ Sistem pengendalianinternpemerintah berpengaruh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

111

keuangan danimpliksainyaterhadapakuntabilitaskeuangan

seluruh propinsiJawa Barat

Metode analisisjalur

Variabel Eksogen :SPIP dankualitaslaporankeuanganVariabel Endogen :Akuntabilitaskeuangan

positif terhadap kualitaslaporan keuangan.~ Sistem pengendalianintern pemerintah dankualitas laporankeuanganberpengaruh positifterhadap akuntabilitaskeuangan.~ Secaralangsung, sistempengendalian internpemerintah tidakberpengaruh terhadapakuntabilitas keuangan,sementara kualitaslaporan keuanganberpengaruh positifterhadap akuntabilitaskeuangan.

7 Zoebaidha2014

PemahamanSPIP parapengelelolakeuangansekolah terhadapefektifitas danefisiensipelaporankeuangansekolah

Respondenpengelola keuangansekolah SMK diKabupaten Madiun

Metode regresilinier bergandadengan programSPSS

DV : efektifitas danefisiensipengelolaankeuangan sekolahIV : Lingkunganpengendalian,penilaian resiko,aktivitaspengendalian,informasi dankomunikasi,pemantauan

Pemahaman parapengelola sekolahtentang lingkunganpengendalian, penilaianresiko, aktivitaspengendalian, informasidan komunikasi,pemantauanberpengaruh secarasimultan maupunparsial terhadapefektifitas dan efisiensipengelolaan keuangansekolah

8 Mitra et al.2012

Hubunganantarakarakteristikpemilikperusahaan dankelemahanketeparwaktuan

Sampel 695perusahaan ASyang melaporkankelemahanpengendalianinternal untukpertama kalinya

Karakteristik pemilikperusahaan danpengendalian internberpengaruh terhadaplaporan keuangan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

112

pengendalianintern dengankualitas laporankeuangan

Metode regresibinery logistik

9 Dabbagoglu2012

Sistempengendalianintern dan frauddalam bisnis

Metode kualitatifdengan studiliteratur hasilpenelitian yangdilakukanpemerintah Turkipada146perusahaan di tahun2009

Sistem pengendalianintern yang terdiri darilingkunganpengendalian, penilaianresiko, aktivitaspengendalian, informasidan komunikasi,pemantauan sangatbermanfaaat dalammencegah/mendeteksikeurangan dalam bisnis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

113

Lampiran 2. Surat rekomendasi melakukan penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

114

Lampiran 3. Kuesioner Penelitian

Surakarta, 10 April 2015

Kepada Yth : Bapak/Ibu/Sdr/i manajemen dana BOSdi tempat

Dengan hormat,Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yustina Umi SaptariNIM : S431308042NIP : 19780718 201001 2 013Unit Kerja : BKD Kabupaten Wonogiri

adalah mahasiswa Program Studi Magister (S2) Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret yang sedang melaksanakanpenelitian dalam rangka menyelesaikan tesis yang berjudul “SistemPengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan keterandalan laporan keuanganpengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)”. Penelitian inibertujuan untuk menguji unsur-unsur SPIP yang tertuang di dalam PP Nomor 60Tahun 2008 tentang SPIP terhadap keterandalan laporan keuangan sesuai denganPP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Responden dari penelitian ini adalah manajemen dana BOS SD dan SMPse-Kabupaten Wonogiri yang telah berpengalaman sebagai pengelola dana BOSminimal selama 1 (satu) tahun di sekolah yang sudah diaudit InspektoratKabupaten Wonogiri. Setiap sekolah akan dipilih sebayak 3 (tiga) orangresponden yang terdiri dari Kepala Sekolah, Bendahara BOS, dan Wakil WaliMurid.

Penulis sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i manajemen danaBOS untuk mengisi kuesioner terlampir. Informasi yang penulis peroleh hanyaakan dipergunakan dalam penelitian ini dan sesuai dengan kode etik penelitiandata responden akan dijamin kerahasiaannya.

Demikian, atas perhatian dan kesediaannya mengisi kuesioner ini, penulismengucapkan terima kasih.

Hormat Penulis

Yustina Umi Saptari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

115

Petunjuk Pengisian

1. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk membaca dan memahami terlebihdahulu penjelasan pada bagian informasi variabel sehingga memilikigambaran yang jelas mengenai permasalahan yang ditanyakan.

2. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuaiatas pernyataan, dengan memilih skor yang tersedia dengan cara disilang(X). Jika menurut Bapak/Ibu/Saudara/i tidak ada jawaban yang tepat, makajawaban dapat diberikan pada pilihan yang mendekati. Setiap pernyataanhanya boleh ada satu jawaban.

3. Tersedia 6 (enam) pilihan jawaban untuk setiap pernyataan yaitu ASS(Amat Sangat Setuju), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS(Tidak Setuju) , dan STS (Sangat Tidak Setuju).

4. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk mengembalikan kuesioner yang telahdiisi secara lengkap kepada penulis selambat-lambatnya tanggal 30 April2015 dengan cara :a. Menghubungi penulis melalui Telp/SMS 08122598974 kemudian

penulis akan mengambil kuesioner yang telah diisi, ataub. Mengirimkan ke kantor penulis yaitu BKD Kabupaten Wonogiri,

Jl. Kabupaten No. 5-6 Wonogiri, Telp. 0273-321515, up. BagianSekretariat.

Informasi VariabelSistem Pengendaian Intern Pemerintah (SPIP)Pengertian SPIP sesuai dengan PP Nomor. 60 Tahun 2008 adalah proses yangintegral pada kegiatan dan tindakan yang dilakukan secara terus-menerus olehpimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atastercapainya tujuan organisasi, melalui kegiatan yang efektif dan efisien,keterandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, serta ketaatanterhadap peraturan perundang-undangan. SPIP terdiri dari lima unsur, yaitu : (a)lingkungan pengendalian; (b) penilaian risiko; (c) kegiatan pengendalian;(d) informasi dan komunikasi; serta (e) pemantauan.

A. Lingkungan PengendalianLingkungan pengendalian menggambarkan keseluruhan sikap organisasi

yang mempengaruhi kesadaran dan tindakan personil organisasi mengenaipengendalian.

B. Penilaian ResikoPenilaian risiko diawali dengan penetapan maksud dan tujuan instansi

pemerintah yang jelas dan konsisten. baik pada tingkat instansi maupun padatingkat kegiatan. Selanjutnya instansi pemerintah mengidentifikasi secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

116

efisien dan efektif resiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut,baik yang bersumber dari dalam maupun dari luar instansi.

C. Aktivitas PengendalianAktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan dilaksanakannya arahan pimpinan instansi pemerintahuntuk mengurangi resiko yang telah diidentifikasi selama proses penilaianresiko.

D. Informasi dan KomunikasiInstansi pemerintah harus memiliki informasi yang relevan dan dapat

diandalkan baik informasi keuangan maupun non keuangan, yang berhubungandengan peristiwaperistiwa eksternal dan internal, yang menyediakan danmemanfaatkan berbagai bentuk dan sarana komunikasi serta mengelola,mengembangkan dan memperbarui sistem informasi secara terus menerus.

E. PemantauanPemantauan Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilaksanakan melalui

pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasihasil audit dan reviu lainnya.

F. Keterandalan Laporan KeuanganBerdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, keterandalan

pelaporan keuangan merupakan informasi dalam laporan keuangan bebas daripengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap faktasecara jujur, serta dapat diverifikasi.

Informasi Identitas Responden1. Nama Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

[ ]

2. Jenis Kelamin Bapak/Ibu/Saudara/i Responden[ ] Laki-laki[ ] Perempuan

3. Usia Bapak/Ibu/Saudara/i Responden[ ] < 30 th[ ] 30-40 th[ ] 41-50 th[ ] > 50 Tahun

4. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Saudara/i Responden

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

117

[ ] SMA[ ] D3[ ] S1[ ] S2

5. Masa kerja Bapak/Ibu/Saudara/i Responden menduduki posisi sebagaimanajemen dana BOS[ ] < 2 th[ ] 2 – 4 th[ ] 5 – 7 th[ ] 8 – 10 th[ ] > 10 th

A. Lingkungan pengendalian

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

1 Sekolah telah dilengkapi denganbagan (struktur organisasi) danuraian tugas

2 Struktur organisasi dan uraiantugasnya tidak perlu disosialisasikankepada seluruh pegawai

3 Pimpinan telah menetapkankebijakan operasional terhadapkeandalan laporan keuanganpengelolaan dana BOS

4 Kebijakan telah disosialisasikankepada pelaksana kegiatan

5 Sekolah menerapkan latar belakangpendidikan SDM sebagai salah satudasar penetapan tim pengelola danaBOS

6 Apabila terjadi pelanggaran, sekolahtidak perlu menegakkansanksi/tindakan korektif kepada parapengelola dana BOS

7 SOP pelaksanaan kegiatanpengelolaan dana BOS telah disusundan ditetapkan

8 Terdapat nilai dasar dan kode etik diinstansi sekolah

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

9 Dilakukan sosialisasi atas nilai-nilai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

118

dasar dan kode etik untuk menjaminagar aturan dan kebijakan dipahamidan dipatuhi oleh para pengeloladana BOS

10 Komitmen dari para pengelola danaBOS tidak diperlukan untukmematuhi aturan perilaku dankebijakan yang terkait dengan nilai-nilai dasar dan kode etik

B. Penilaian resiko

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

1 Kegiatan pengelolaan dana BOStelah dibuatkan Kerangka AcuanKegiatan (KAK)

2 KAK memuat tahapan kegiatan,tujuan, target dan jadwalpelaksanaan

3 Tujuan pada KAK telah selarasdengan kebijakan pada RKT danRenstra

4 KAK tidak perlu mendeskripsikanresiko pada tahapan kegiatan yangdominan (titik kritis)

5 Pimpinan telah menyusun danmenetapkan kriteria untukmengantisipasi terjadinya resiko

6 Pimpinan melakukan pertemuan(insidentil/berkala) guna penangananresiko pengelolaan dana BOS

7 Pimpinan tidak perlumendokumentasikan tindak lanjutpenanganan resiko secara tertulis

8 Pimpinan tidak perlu melaporkankepada Inspektorat bilamanakendala/resiko yang dihadapiternyata sulit dikendalikan

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

9 Pimpinan telah membuat prosedur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

119

pemantauan dan evaluasi resiko,didokumentasikan dan telahdilengkapi dengan saran danrekomendasi

10 Saran/dan rekomendasi telahditindaklanjuti antara lain padaPenyusunan KAK kegiatan terbaru,telah mempelajari kelemahan KAKkegiatan tahun sebelumnya

C. Kegiatan pengendalian

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

1 Pimpinan telah menetapkan visi,misi organisasi secara tertulis di unitkerja

2 Visi, misi dan tujuan tidak perlumengacu pada tupoksi dari unitkerja

3 Pengendalian atas pengelolaansistem informasi, seperti pembatasanakses berdasarkan tanggung jawab

4 Pimpinan telah melakukanpemisahan tugas sesuai denganpemisahan fungsi yang ditetapkan

5 Pengendalian berupa updating datasecara berkala tidak perlu dilakukan

6 Pimpinan telah melakukan kegiatanreview capaian indikator kinerjasecara berkala terhadap pengelolaanDana BOS

7 Pendokumentasian atas SPIterhadap transaksi/kejadian pentingdi unit kerja tidak diperlukan

8 Pimpinan telah melakukan kasopname setiap 3 (tiga) bulan

9 Pimpinan telah melakukan stockopname setiap setahun sekali

10 Instansi telah menyelenggarakanSistem Akuntansi Pemerintahan(SAP)

D. Informasi dan Komunikasi

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

120

1 Pengelolaan informasi terkaitpengelolaan dana BOS telahmenghasilkan keluaran berupalaporan

2 Laporan hasil pengelolaan dana BOStelah menyajikan kondisi lapangan,kendala dan rekomendasi untukmengatasi permasalahan yangdihadapi

3 Laporan tersebut telah disampaikankepada pimpinan

4 Laporan hasil pengelolaan dana BOStelah berisi penilaian keberhasilandan kegagalan dalam mencapaitujuan dan sasaran

5 Materi kendala dan rekomendasitelah dilaporkan dalam laporantersebut untuk mengatasipermasalahan yang dihadapi

6 Pengelola dana BOS tidak wajibmelaksanakan komunikasi internalyang mendukung pemahaman danpelaksanaan tujuan pengendalianinternal di lingkungan sekolah

7 Pengelola dana BOS wajib menjalinkomunikasi yang efektif denganpihak eksternal mengenai hal-halrelevan yang dapat mempengaruhipencapaian tujuan pelaporankeuangan dana BOS

8 Sekolah tidak perlu memilikiprosedur tertulis untukpengembangan sistem informasi dankomunikasi

9 Pimpinan telah menetapkan tim ataupetugas khusus yang memantau danmengembangan sistem informasi dankomunikasi

10 Pimpinan tidak perlu memantautindaklanjut atas rekomendasi timpengelola sisteminformasi/komunikasi

E. Pemantauan

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

121

1 Pimpinan menetapkanmekanisme/prosedur secara tertulismengenai pemantauan berkelanjutan

2 Mekanisme/prosedur pemantauanberkelanjutan tidak perlu digunakansebagai acuan dalam pelaksanaanpemantauan pengelolaan dana BOS

3 Laporan hasil pemantauandisampaikan tepat waktu dankelemahan yang ditemukanditindaklanjuti oleh pimpinaninstansi

4 Rapat dengan pegawai digunakanuntuk meminta masukan tentangefektivitas pengendalian intern

5 Pimpinan tidak perlu menetapkanmekanisme/prosedur secara tertulismengenai pelaksanaan evaluasi

6 Waktu penyelesaian evaluasi danpenyampaian laporan dilakukantepat waktu

7 Pelaporan hasil evaluasi tidak perludiarsipkan dengan rapi

8 Pimpinan telah menetapkan pegawaiyang bertugas menyelesaikan TLHP(Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan)

9 Pimpinan telah memiliki mekanismesecara tertulis guna menindaklanjutitemuan/rekomendasi LHP

10 Pimpinan secara berkalamenyampaikan perkembanganpenanganan TLHP kepadaInspektorat

F. Keterandalan laporan keuangan

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

1 Transaksi dalam pengelolaankeuangan disajikan tidak wajar dantidak jujur dalam pelaporankeuangan dana BOS

No Pernyataan ASS SS S N TS STS

2 Informasi yang disajikan dalamlaporan keuangan dana BOS dapat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

122

diuji dan diverifikasi kebenarannnya.3 Informasi dalam laporan keuangan

dana BOS bersifat tidak netral dandapat berpihak kepada pihak yangmenguntungkan

4 Laporan keuangan dana BOSmenyajikan Neraca, LaporanRealisasi Anggaran dan Catatan ataslaporan keuangan.

5 Laporan keuangan dana BOS dapatdiverifikasi oleh bidang akuntansiDPPKAD.

6 Apabila terdapat perbedaan hasilverifikasi dapat dilakukanpenelusuran pada bukti pendukung.

7 Verifikasi tidak diperlukan dalampelaporan keuangan dana BOS.

8 Laporan keuangan dana BOSmemerlukan rekonsiliasi secaraperiodik dengan bidang akuntansiDPPKAD dan pihak eksternal sepertiBank.

9 Informasi dalam laporan keuangandana BOS untuk kebutuhan umumdan tidak berpihak pada kebutuhanpihak tertentu

10 Laporan keuangan dana BOS yangjujur, netral dan dapat diverifikasiakan membantu dalam audit BPK.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

123

LAMPIRAN 4. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

68 39.00 53.30 46.4941 2.8245768 39.00 55.70 46.9765 3.6442268 39.00 55.00 47.6824 2.6596568 38.00 52.70 48.9529 2.7954468 41.30 54.00 48.0250 2.2261368 38.00 54.70 47.9838 2.2016768

X1X2X3X4X5YValid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

124

LAMPIRAN 5. Uji Validitas

Validitas variabel lingkungan pengendalian

Correlations

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 B9 B10 Valid

B1 Pearson Correlation 1 .191 .214 .278 .283 .168 .101 .000 -.073 .162 .508**

Sig. (2-tailed) .313 .256 .137 .130 .375 .597 1.000 .703 .393 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B2 Pearson Correlation .191 1 .078 .022 -.092 .182 .346 .050 .263 .337 .473**

Sig. (2-tailed) .313 .684 .907 .628 .335 .061 .793 .161 .069 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B3 Pearson Correlation .214 .078 1 .022 .273 .273 .304 .241 .211 .277 .600**

Sig. (2-tailed) .256 .684 .910 .144 .144 .102 .200 .263 .138 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B4 Pearson Correlation .278 .022 .022 1 .159 .276 .071 .194 .128 -.028 .449*

Sig. (2-tailed) .137 .907 .910 .400 .140 .710 .303 .501 .881 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B5 Pearson Correlation .283 -.092 .273 .159 1 .126 -.157 .490** .078 -.187 .438*

Sig. (2-tailed) .130 .628 .144 .400 .506 .408 .006 .682 .323 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B6 Pearson Correlation .168 .182 .273 .276 .126 1 .177 .000 .231 .284 .561**

Sig. (2-tailed) .375 .335 .144 .140 .506 .351 1.000 .218 .129 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B7 Pearson Correlation .101 .346 .304 .071 -.157 .177 1 .000 .277 .332 .516**

Sig. (2-tailed) .597 .061 .102 .710 .408 .351 1.000 .138 .073 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B8 Pearson Correlation .000 .050 .241 .194 .490** .000 .000 1 .000 -.064 .419*

Sig. (2-tailed) 1.000 .793 .200 .303 .006 1.000 1.000 1.000 .738 .021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B9 Pearson Correlation -.073 .263 .211 .128 .078 .231 .277 .000 1 .111 .427*

Sig. (2-tailed) .703 .161 .263 .501 .682 .218 .138 1.000 .558 .019

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

B10 Pearson Correlation .162 .337 .277 -.028 -.187 .284 .332 -.064 .111 1 .416*

Sig. (2-tailed) .393 .069 .138 .881 .323 .129 .073 .738 .558 .022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .508** .473** .600** .449* .438* .561** .516** .419* .427* .416* 1

Sig. (2-tailed) .004 .008 .000 .013 .015 .001 .004 .021 .019 .022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

125

Validitas variabel penilaian resiko

Correlations

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8 C9 C10 Valid

C1 Pearson Correlation 1 .230 .223 .164 .482** .234 .257 .061 .083 .439* .622**

Sig. (2-tailed) .221 .237 .387 .007 .214 .171 .750 .662 .015 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C2 Pearson Correlation .230 1 .274 .057 -.138 .405* .338 .124 .102 .140 .516**

Sig. (2-tailed) .221 .143 .766 .468 .027 .068 .514 .591 .462 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C3 Pearson Correlation .223 .274 1 .032 .171 .032 .175 .207 .274 .374* .508**

Sig. (2-tailed) .237 .143 .867 .367 .867 .355 .272 .143 .042 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C4 Pearson Correlation .164 .057 .032 1 .044 .199 .247 .407* .414* .033 .494**

Sig. (2-tailed) .387 .766 .867 .817 .292 .188 .026 .023 .861 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C5 Pearson Correlation .482** -.138 .171 .044 1 .224 -.015 .209 -.037 .263 .403*

Sig. (2-tailed) .007 .468 .367 .817 .233 .939 .269 .846 .160 .027

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C6 Pearson Correlation .234 .405* .032 .199 .224 1 .104 .207 .190 .213 .581**

Sig. (2-tailed) .214 .027 .867 .292 .233 .584 .272 .313 .258 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C7 Pearson Correlation .257 .338 .175 .247 -.015 .104 1 .406* .011 .244 .496**

Sig. (2-tailed) .171 .068 .355 .188 .939 .584 .026 .954 .194 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C8 Pearson Correlation .061 .124 .207 .407* .209 .207 .406* 1 .031 .139 .500**

Sig. (2-tailed) .750 .514 .272 .026 .269 .272 .026 .871 .465 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C9 Pearson Correlation .083 .102 .274 .414* -.037 .190 .011 .031 1 .223 .467**

Sig. (2-tailed) .662 .591 .143 .023 .846 .313 .954 .871 .236 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

C10 Pearson Correlation .439* .140 .374* .033 .263 .213 .244 .139 .223 1 .590**

Sig. (2-tailed) .015 .462 .042 .861 .160 .258 .194 .465 .236 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .622** .516** .508** .494** .403* .581** .496** .500** .467** .590** 1

Sig. (2-tailed) .000 .004 .004 .006 .027 .001 .005 .005 .009 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

126

Validitas variabel aktivitas pengendalian

Correlations

D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D10 Valid

D1 Pearson Correlation 1 .061 .259 .150 -.006 .083 .026 .129 .302 .378* .446*

Sig. (2-tailed) .749 .166 .428 .973 .661 .893 .498 .105 .039 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D2 Pearson Correlation .061 1 .327 -.048 .212 .142 .140 .201 .000 .380* .446*

Sig. (2-tailed) .749 .077 .800 .261 .455 .461 .287 1.000 .038 .013

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D3 Pearson Correlation .259 .327 1 .032 .104 .278 .046 .395* .347 .401* .611**

Sig. (2-tailed) .166 .077 .868 .584 .137 .810 .031 .060 .028 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D4 Pearson Correlation .150 -.048 .032 1 .107 .253 .385* -.102 .205 .128 .413*

Sig. (2-tailed) .428 .800 .868 .572 .178 .035 .592 .278 .499 .023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D5 Pearson Correlation -.006 .212 .104 .107 1 .370* .378* -.016 -.150 .456* .495**

Sig. (2-tailed) .973 .261 .584 .572 .044 .039 .933 .429 .011 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D6 Pearson Correlation .083 .142 .278 .253 .370* 1 .218 .028 .133 .412* .595**

Sig. (2-tailed) .661 .455 .137 .178 .044 .247 .881 .482 .024 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D7 Pearson Correlation .026 .140 .046 .385* .378* .218 1 .169 .149 .231 .501**

Sig. (2-tailed) .893 .461 .810 .035 .039 .247 .372 .433 .220 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D8 Pearson Correlation .129 .201 .395* -.102 -.016 .028 .169 1 .000 .331 .422*

Sig. (2-tailed) .498 .287 .031 .592 .933 .881 .372 1.000 .074 .020

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D9 Pearson Correlation .302 .000 .347 .205 -.150 .133 .149 .000 1 .358 .418*

Sig. (2-tailed) .105 1.000 .060 .278 .429 .482 .433 1.000 .052 .021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

D10 Pearson Correlation .378* .380* .401* .128 .456* .412* .231 .331 .358 1 .808**

Sig. (2-tailed) .039 .038 .028 .499 .011 .024 .220 .074 .052 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .446* .446* .611** .413* .495** .595** .501** .422* .418* .808** 1

Sig. (2-tailed) .013 .013 .000 .023 .005 .001 .005 .020 .021 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

127

Validitas variabel informasi dan komunikasi

Correlations

E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Valid

E1 Pearson Correlation 1 .301 .325 .335 .433* .480** .315 .206 .180 .392* .758**

Sig. (2-tailed) .106 .080 .070 .017 .007 .090 .274 .342 .032 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E2 Pearson Correlation .301 1 -.160 .156 .352 .028 .093 .022 .278 .447* .473**

Sig. (2-tailed) .106 .398 .411 .056 .881 .626 .910 .137 .013 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E3 Pearson Correlation .325 -.160 1 -.123 .228 .464** .195 .352 .390* -.180 .455*

Sig. (2-tailed) .080 .398 .517 .227 .010 .302 .057 .033 .342 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E4 Pearson Correlation .335 .156 -.123 1 .206 .416* .111 .219 -.138 .141 .431*

Sig. (2-tailed) .070 .411 .517 .276 .022 .561 .246 .466 .457 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E5 Pearson Correlation .433* .352 .228 .206 1 .479** .296 .124 .159 .222 .678**

Sig. (2-tailed) .017 .056 .227 .276 .007 .113 .513 .401 .237 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E6 Pearson Correlation .480** .028 .464** .416* .479** 1 .404* .334 .404* -.017 .733**

Sig. (2-tailed) .007 .881 .010 .022 .007 .027 .071 .027 .928 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E7 Pearson Correlation .315 .093 .195 .111 .296 .404* 1 .122 -.026 -.112 .466**

Sig. (2-tailed) .090 .626 .302 .561 .113 .027 .519 .890 .556 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E8 Pearson Correlation .206 .022 .352 .219 .124 .334 .122 1 .214 .117 .481**

Sig. (2-tailed) .274 .910 .057 .246 .513 .071 .519 .256 .538 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E9 Pearson Correlation .180 .278 .390* -.138 .159 .404* -.026 .214 1 .224 .481**

Sig. (2-tailed) .342 .137 .033 .466 .401 .027 .890 .256 .234 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

E10 Pearson Correlation .392* .447* -.180 .141 .222 -.017 -.112 .117 .224 1 .401*

Sig. (2-tailed) .032 .013 .342 .457 .237 .928 .556 .538 .234 .028

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .758** .473** .455* .431* .678** .733** .466** .481** .481** .401* 1

Sig. (2-tailed) .000 .008 .012 .017 .000 .000 .010 .007 .007 .028

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

128

Validitas variabel pemantauan

Correlations

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8 F9 F10 Valid

F1 Pearson Correlation 1 .219 .047 .085 .233 .220 .041 .051 .386* .098 .488**

Sig. (2-tailed) .244 .806 .654 .216 .243 .831 .787 .035 .606 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F2 Pearson Correlation .219 1 .376* .557** -.025 .283 .285 -.057 -.067 .202 .496**

Sig. (2-tailed) .244 .040 .001 .895 .130 .127 .766 .726 .284 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F3 Pearson Correlation .047 .376* 1 .344 .182 .112 .258 .137 -.033 .129 .510**

Sig. (2-tailed) .806 .040 .062 .336 .554 .168 .471 .865 .499 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F4 Pearson Correlation .085 .557** .344 1 -.032 .204 .549** .287 .074 .392* .671**

Sig. (2-tailed) .654 .001 .062 .868 .279 .002 .124 .698 .032 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F5 Pearson Correlation .233 -.025 .182 -.032 1 .164 -.182 .307 .237 .293 .437*

Sig. (2-tailed) .216 .895 .336 .868 .387 .335 .099 .207 .116 .016

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F6 Pearson Correlation .220 .283 .112 .204 .164 1 .195 -.123 .272 .094 .452*

Sig. (2-tailed) .243 .130 .554 .279 .387 .302 .517 .146 .621 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F7 Pearson Correlation .041 .285 .258 .549** -.182 .195 1 -.091 .262 .209 .460*

Sig. (2-tailed) .831 .127 .168 .002 .335 .302 .631 .162 .267 .010

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F8 Pearson Correlation .051 -.057 .137 .287 .307 -.123 -.091 1 .102 .517** .492**

Sig. (2-tailed) .787 .766 .471 .124 .099 .517 .631 .592 .003 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F9 Pearson Correlation .386* -.067 -.033 .074 .237 .272 .262 .102 1 -.112 .416*

Sig. (2-tailed) .035 .726 .865 .698 .207 .146 .162 .592 .557 .022

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

F10 Pearson Correlation .098 .202 .129 .392* .293 .094 .209 .517** -.112 1 .588**

Sig. (2-tailed) .606 .284 .499 .032 .116 .621 .267 .003 .557 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .488** .496** .510** .671** .437* .452* .460* .492** .416* .588** 1

Sig. (2-tailed) .006 .005 .004 .000 .016 .012 .010 .006 .022 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

129

Validitas variabel keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

Correlations

G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 Valid

G1 Pearson Correlation 1 .103 .229 .008 -.128 .113 -.054 .037 .288 .364* .407*

Sig. (2-tailed) .587 .223 .967 .502 .553 .776 .845 .123 .048 .026

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G2 Pearson Correlation .103 1 .114 .138 .204 .211 .000 .164 .153 -.060 .440*

Sig. (2-tailed) .587 .549 .467 .279 .262 1.000 .388 .420 .751 .015

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G3 Pearson Correlation .229 .114 1 .095 .089 -.193 .388* .216 .399* .174 .467**

Sig. (2-tailed) .223 .549 .617 .638 .307 .034 .251 .029 .358 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G4 Pearson Correlation .008 .138 .095 1 .217 .366* .338 .028 -.027 .116 .472**

Sig. (2-tailed) .967 .467 .617 .249 .047 .068 .882 .889 .541 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G5 Pearson Correlation -.128 .204 .089 .217 1 .351 .428* -.147 .098 -.027 .444*

Sig. (2-tailed) .502 .279 .638 .249 .057 .018 .438 .606 .887 .014

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G6 Pearson Correlation .113 .211 -.193 .366* .351 1 .133 .278 .065 .230 .578**

Sig. (2-tailed) .553 .262 .307 .047 .057 .484 .137 .733 .221 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G7 Pearson Correlation -.054 .000 .388* .338 .428* .133 1 -.074 .527** .148 .529**

Sig. (2-tailed) .776 1.000 .034 .068 .018 .484 .699 .003 .436 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G8 Pearson Correlation .037 .164 .216 .028 -.147 .278 -.074 1 .099 .323 .420*

Sig. (2-tailed) .845 .388 .251 .882 .438 .137 .699 .603 .082 .021

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G9 Pearson Correlation .288 .153 .399* -.027 .098 .065 .527** .099 1 .104 .530**

Sig. (2-tailed) .123 .420 .029 .889 .606 .733 .003 .603 .583 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

G10 Pearson Correlation .364* -.060 .174 .116 -.027 .230 .148 .323 .104 1 .515**

Sig. (2-tailed) .048 .751 .358 .541 .887 .221 .436 .082 .583 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Valid Pearson Correlation .407* .440* .467** .472** .444* .578** .529** .420* .530** .515** 1

Sig. (2-tailed) .026 .015 .009 .008 .014 .001 .003 .021 .003 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

130

LAMPIRAN 6. Uji Reliabilitas

Reliabilitas variabel lingkungan pengendalian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.628 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

B1 4.67 .661 30

B2 5.10 .548 30

B3 4.43 .568 30

B4 4.60 .563 30

B5 4.63 .615 30

B6 5.40 .621 30

B7 4.73 .691 30

B8 4.50 .630 30

B9 4.33 .479 30

B10 5.23 .430 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

131

Reliabilitas variabel penilaian resiko

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.696 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

C1 4.73 .691 30

C2 4.77 .679 30

C3 4.53 .507 30

C4 5.23 .568 30

C5 4.23 .504 30

C6 4.67 .711 30

C7 5.30 .466 30

C8 5.33 .547 30

C9 4.77 .679 30

C10 4.67 .606 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

132

Reliabilitas variabel aktivitas pengendalian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.701 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

D1 4.63 .556 30

D2 5.50 .509 30

D3 4.60 .621 30

D4 4.70 .702 30

D5 5.27 .640 30

D6 4.63 .718 30

D7 5.20 .484 30

D8 4.40 .675 30

D9 4.67 .479 30

D10 4.90 .803 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

133

Reliabilitas variabel informasi dan komunikasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.722 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

E1 4.77 .774 30

E2 4.40 .563 30

E3 4.70 .535 30

E4 4.53 .629 30

E5 4.63 .765 30

E6 5.23 .430 30

E7 4.67 .661 30

E8 5.23 .568 30

E9 4.67 .661 30

E10 5.30 .466 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

134

Reliabilitas variabel pemantauan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.659 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

F1 4.83 .791 30

F2 5.23 .430 30

F3 4.77 .774 30

F4 4.47 .681 30

F5 5.17 .531 30

F6 4.67 .661 30

F7 5.30 .535 30

F8 4.80 .847 30

F9 4.93 .640 30

F10 4.73 .740 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

135

Reliabilitas variabel keterandalan laporan keuangan pengelolaan dana BOS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.616 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

G1 5.23 .626 30

G2 4.67 .711 30

G3 5.23 .568 30

G4 4.70 .702 30

G5 4.83 .791 30

G6 4.63 .765 30

G7 5.20 .407 30

G8 4.93 .691 30

G9 4.73 .740 30

G10 5.10 .803 30

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

136

LAMPIRAN 7. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Explore

Case Processing Summary

68 100.0% 0 .0% 68 100.0%Unstandardized ResidualN Percent N Percent N Percent

Valid Missing TotalCases

Descriptives

.0000000 .13753509-.2745212

.2745212

.0098412

.08138371.286

1.134143-2.670412.405585.075991.45604

-.092 .291-.196 .574

MeanLower BoundUpper Bound

95% ConfidenceInterval for Mean

5% Trimmed MeanMedianVarianceStd. DeviationMinimumMaximumRangeInterquartile RangeSkewnessKurtosis

Unstandardized ResidualStatistic Std. Error

Tests of Normality

.063 68 .200* .985 68 .584Unstandardized ResidualStatistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance.*.

Lilliefors Significance Correctiona.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

137

Lanjutan Uji Normalitas

3.000002.000001.000000.00000-1.00000-2.00000-3.00000

Unstandardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Freq

uenc

y

Mean = 1.4335755E-14Std. Dev. = 1.13414339N = 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

138

b. Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

2.251 3.643 .618 .539.135 .061 .173 2.217 .030 .699 1.431.103 .049 .171 2.120 .038 .660 1.514.172 .061 .208 2.800 .007 .776 1.289.215 .064 .274 3.391 .001 .658 1.521.330 .084 .334 3.941 .000 .597 1.674

(Constant)X1X2X3X4X5

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

139

c. Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

3.153 2.044 1.542 .128.050 .034 .207 1.451 .152

-.048 .027 -.256 -1.745 .086-.036 .035 -.140 -1.029 .307-.031 .036 -.126 -.857 .395.018 .047 .059 .384 .702

(Constant)X1X2X3X4X5

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABSa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

140

d. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

.857a .735 .713 1.17899 2.162Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4a.

Dependent Variable: Yb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

141

LAMPIRAN 8. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Variables Entered/Removedb

X5, X3, X1,X2, X4

a . Enter

Model1

VariablesEntered

VariablesRemoved Method

All requested variables entered.a.

Dependent Variable: Yb.

Model Summaryb

.857a .735 .713 1.17899 2.162Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

Durbin-Watson

Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4a.

Dependent Variable: Yb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

142

b. Uji Simultan (F-test)

ANOVAb

238.591 5 47.718 34.329 .000a

86.181 62 1.390324.772 67

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), X5, X3, X1, X2, X4a.

Dependent Variable: Yb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DAN ... · data menggunakan instrumen kuesioner serta analisis pengujian menggunakan program IBM SPSS versi 19. Hasil penelitian menunjukkan

143

c. Hasil Uji Partial (t-test)

Coefficientsa

2.251 3.643 .618 .539.135 .061 .173 2.217 .030 .699 1.431.103 .049 .171 2.120 .038 .660 1.514.172 .061 .208 2.800 .007 .776 1.289.215 .064 .274 3.391 .001 .658 1.521.330 .084 .334 3.941 .000 .597 1.674

(Constant)X1X2X3X4X5

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig. Tolerance VIFCollinearity Statistics

Dependent Variable: Ya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user