04 Sosialisasi Spip 121208
-
Upload
panwaslu-pematangsiantar -
Category
Documents
-
view
71 -
download
15
Transcript of 04 Sosialisasi Spip 121208
Banyaknya Pejabat Publik berurusan dengan hukum!
Banyaknya Pejabat Publik berurusan dengan hukum!
Umumnya karena kasus: pengambilan keputusan yang menyebabkan terjadi penyelewengan
kerugian negara!
Umumnya karena kasus: pengambilan keputusan yang menyebabkan terjadi penyelewengan
kerugian negara!
AkibatnyaAkibatnya
• Ketidaktahuan + tidak ada yang mengingatkan• Keserakahan (niatan)• Sistem lemah • Tidak sadar risiko
Penyebab utamanyaPenyebab utamanya
KEBUTUHAKEBUTUHANNperangkatPengamandalam Proses Pencapaian Tujuan
KEBUTUHAKEBUTUHANNperangkatPengamandalam Proses Pencapaian Tujuan
4
1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat yang
diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No. KEP/46/M.PAN/2004:Unsur-unsur Waskat adalah :
2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
28 AGUSTUS 200828 AGUSTUS 2008
Apa sebenarnya SPI dan SPIP?
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 1)SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
SPIP adalah sistem pengendalian intern (SPI) yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(PP 60/2008, Bab I Ps. 1 butir 2)
7
Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP).
Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
8
9
NO
URAIAN WASKAT SPIP
1 Definisi Alat Proses
2 Sifat Statis Dinamis
3 Framework 8 unsur Sisdalmen 5 komponen
4 Tanggungjawab Pelaksanaan
Atasan Langsung Seluruh pegawai dalam organisasi
5 Keberadaan Berdiri Sendiri Terintegrasi
6 Penekanan Pengawasan Atasan Langsung
Pengawasan Fungsional
• Lingkungan Pengendalian
• Penilaian Risiko
10
PEMANTAUAN PENGENDALIAN INTERN
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
KEGIATAN PENGENDALIAN
PENILAIAN RISIKO
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
UNITA
UNITB
KEGIATAN1
KEGIATAN2
PENGAM
ANANASE
T
EFEK
TIVITAS
OPERASI
EFISI
ENSI
PELAPORAN
KEUANGAN
KETAATA
N
SPIP
PemantauanPengendalian
Intern
Informasi & Komunikasi
Kegiatan Pengendalian
Penilaian Risiko
Lingkungan Pengendalian
Identifikasi Risiko
Analisis Risiko
Sarana Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi
Pemantauan BerkelanjutanEvaluasi Terpisah
Tindak Lanjut
Pembinaan Sumber Daya ManusiaPengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas AsetPenetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan FungsiOtorisasi Transaksi dan Kejadian PentingPencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber DayaAkuntabilitas terhadap Sumber Daya
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDMPendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Struktur Organisasi yang Sesuai KebutuhanKepemimpinan yang Kondusif
Komitmen terhadap KompetensiPenegakan Integritas dan Etika
Peran APIP yang EfektifHubungan Kerja yang Baik
Ps. 4
Ps. 13
Ps. 18
Ps. 41
Ps. 43
SPIPLingkungan
Pengendalian
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat
Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Kepemimpinan yang Kondusif
Komitmen terhadap Kompetensi
Penegakan Integritas dan Etika
Peran APIP yang Efektif
Hubungan Kerja yang Baik
SPIP Penilaian RisikoIdentifikasi Risiko
Analisis Risiko
SPIPKegiatan
Pengendalian
Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Pemisahan Fungsi
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
SPIP Informasi & Komunikasi
Sarana Komunikasi
Manajemen Sistem Informasi
SPIPPemantauan
Pengendalian Intern
Pemantauan Berkelanjutan
Evaluasi Terpisah
Tindak Lanjut
17
KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
18
PEMERINTAH PUSAT (K/L) DUKUNG AKUNT.
PRESIDEN
PEMERINTAH DAERAHDUKUNG AKUNT. PRESIDEN
RAKYAT
P O A CStrong Internal Control
(Risk Management & Good Governance)
RPJM
RKP/D
AKUNTABILITAS PRESIDEN NKRI
RESPONSIBILITAS
President’s Accountability Systems (PASs)
1. Pengamanan Aset2. Ketaatan Operasi3. Keandalan Lap Keu4. Efektif & Efisien
FRAMEWORKPENGAWASAN INTERN PEMERINTAH PASCA PP SPIP
19
SS
SS
SS
AAMMSS
PRESIDEN NKRI
KONFIGURASI DOMAIN PENGAWASANAKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA
Siapa
KATEGORIRUANG
LINGKUPTUJUAN
KOMPE-TENSI
(KSA)
KSA: Knowledge, Skill, Attitude
S
S
S
+ M
+M
+M
(PASs)
SPIP: SistemPengendalianIntern Pemerintah
Melakukan
+ A
+ A
+A
Apa (Obyek)
BupatiWkota
M: Menteri; G: Gubernur
BUN
BUN: BendaharaUmumNegara
M& G
B P K P
> 75% 25%
Akuntansi
Mgmn
Berjen-
jang
Akunta-bilitas
Bupati/Wkota
Akunta-bilitas
Akunta-bilitas
Menteri& Gubernur
Presiden
STRA-
TAKTIS
TEGIS
TEKNIS
NASIO-NALKasusbesar(Big Fish)
K/LProv
Kasusregional
fungsipengawasan
fungsipengawasan
fungsipengawasan
PemKab/kotaKasus-kasusSektoraldaerah
AK
UN
TA
BIL
ITA
S
PE
NG
EL
OL
AA
N
KE
UA
NG
AN
N
EG
AR
A
Lap
ora
nK
euan
gan
dan
Kin
erja
Back Up
- Teknis
- SDM
Itjen/Irtama/Inspekt
Inspektorat
Bawasda
COSOSISDAL RISIKO
1
Sistem
Ruang
Lingkup
Sistem Pengend . Intern (K3I)Aparat
Was
KewenanganLapis
Kemampuan KetKetMoni-
toring
RECEIVING Dis -
patchin g
Con-
trolling
Nasional
Presiden X BPKP
Reviu LKPP, Diklat ,
Pendmpngan , Audit, Eval ,
Invest, Tuj Ttt.
Strategik/Nasional
XX
Irjen/Irtama Reviu
TupoksiDept/ LPND
(TAKTIS)
XX
Bawasda ReviuTupoksiPemda
(TEKNIS)
Sistem
Ruang
Lingkup
Sistem Pengend . Intern (K3I)Aparat
Was
KewenanganLapis
Kemampuan KetKetMoni-
toring
RECEIVING Dis -
patchin g
Con-
trolling
Nasional
Presiden X BPKP
Reviu LKPP, Diklat ,
Pendmpngan , Audit, Eval ,
Invest, Tuj Ttt.
Strategik/Nasional
XX
Irjen/Irtama Reviu
TupoksiDept/ LPND
(TAKTIS)
XX
Bawasda ReviuTupoksiPemda
(TEKNIS)
M: Menteri G: GubernurU: UPT B/W: Bupati/Walikota
Pulahta Info Display
Feedback
GM
B/ W
> 75%25%
Disiplin
ilmu lain
Spesifik
COSO: Committee of Sponsoring Organization ttg Int Control
PASs : President’s Accountability Systems
(C3I)
C3I : Command, Control, Communication & Information System
SistemPengendalianIntern Pemerintah(SPIP)
SIM PIP
&
&
SIM PIP : Sistem Inf Manajemen Pengend. Intern Pemerintah
Melakukan pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang terdiri atas aspek keuangan dan nonkeuangan dalam rangka terwujudnya akuntabilitas tunggal presiden sebagai
pemegang kekuasaan negara untuk tujuan bernegara.
Melakukan pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang terdiri atas aspek keuangan dan nonkeuangan dalam rangka terwujudnya akuntabilitas tunggal presiden sebagai
pemegang kekuasaan negara untuk tujuan bernegara.
WAS INTERN AKUNTABILITAS KEU. NEGARA
Melalui audit ,reviu, evaluasi & pengawasan
lainnya utk meningkatkan:•Governance process
•Risk management•Control
Obligation to answer pertanggungjawaban
keberhasilan dan kegagalan pencapaian
misi
•Objek: Semua hak & kewajiban ngr yg dpt dinilai dg uang (moneter, fiskal, kek ngr yg dipisahkan) & sgl sst yg dpt dijadikan milik ngr•Subyek: seluruh obyek yg dimiliki/dikuasai Pem Pst/Daerah , BUMN/D, & badan lain yg terkait•Proses: Perumusan kebijakan s.d. pertgjwban•Tujuan: Sel. kebijakan, kegiatan & hub hkm yg berkaitan dg pengelolaan obyek•Macro perspective: Keu Ngr digunakan utk pencapaian tujuan bernegara
NEW BPKP SBG
AUDITOR PRESIDEN
PEMBINAAN SPIPPEMBINAAN SPIP•Pedoman, Sosialisasi, Diklat, Bim&Kons, Peningkatan Kompetensi Auditor
•Pedoman, Sosialisasi, Diklat, Bim&Kons, Peningkatan Kompetensi Auditor
UNSUR SPIPUNSUR SPIP•Lingkungan Dal, Penilaian Risiko, Kegiatan Dal, Info & komunikasi, Pemantauan Dal Intern
•Lingkungan Dal, Penilaian Risiko, Kegiatan Dal, Info & komunikasi, Pemantauan Dal Intern
PRESIDENT’S ACCOUNTABILITY SYSTEMS PRESIDENT’S ACCOUNTABILITY SYSTEMS (PASs)(PASs)
PRESIDENT’S ACCOUNTABILITY SYSTEMS PRESIDENT’S ACCOUNTABILITY SYSTEMS (PASs)(PASs)
EXPERTISEEXPERTISEEXPERTISEEXPERTISE
CAPACITY BUILDINGCAPACITY BUILDING
CURRENT ISSUES
CLEARING HOUSE
AKUNTABILITAS
PEMERINTAH
AKUNTABILITAS
PEMERINTAH
CHECK & BALANCE
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANPENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
DOMAIN BPKP (4Cs)
DOMAIN BPKP (4Cs)
PSL 59PSL 59PSL 59PSL 59 PSL 49PSL 49PSL 49PSL 49
Non Justicia(Professional Judgment)
Non Justicia(Professional Judgment)
Pro Justicia(Bukti Material TPK)
Pro Justicia(Bukti Material TPK)
BPKBPK BPKP & APIPBPKP & APIP KPK, POLRI, kEJAGUNGKPK, POLRI, kEJAGUNG
GENERAL AUDIT(OPINI)
GENERAL AUDIT(OPINI)
OPERASIONAL AUDIT
(TEMUAN MGMN)
OPERASIONAL AUDIT
(TEMUAN MGMN)PENYIDIKANPENYIDIKAN
AUDIT INVESTIGASI(PENYELIDIKAN)
AUDIT INVESTIGASI(PENYELIDIKAN)
GELAR KASUS / PERKARA(CLEARING HOUSE)
GELAR KASUS / PERKARA(CLEARING HOUSE)
24
Data warehouse yang komprehensif & historis
Mengkolaborasikan informasi Yang tersebar di masing-masing Instansi (dep/lemb/pemda/BUMN/D/L)Untuk kepentingan analisis dan penelitian
Pengetahuan-pengetahuanterdokumentasi secara komprehensif dan uptodate
Perencanaan kegiatanberdasarkan analisaResiko dan Prioritas
Presiden memperoleh informasi dan pengetahuan yang Credible Sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat
Sumber Data/Informasi
Integration of Information (PASs)Integration of Information (PASs)
ManagementManagementDecision MakingDecision Making
Collaborative Analysis & Research
Collaborative Analysis & Research
Knowledge CreationKnowledge Creation
Intelligence-basedPlanning
Intelligence-basedPlanning
Lembaga PemdaKemen-
terian
PRESIDEN
BUMN/D/L LAINNYA 24
NO FASE KEBUTUHAN KEGIATAN PRODUK TIME FRAME
1 Knowing • Pemahaman,• Penyamaan persepsi
Penelitian, Kajian, Benchmarking,Sosialisasi, Diklat
Laporan pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan bergantung
pada besarnya dukungan
pimpinan dan organisasi tersebut.
2 Mapping Kondisi, Tujuan, Gap Diagnostic assessment
IC Map
3 Norming Membangun fondasi / infrastruktur sistem
•Kebijakan s.d. SOP: Draft Pedoman Umum dan Draft Pedoman Teknis (Limited Hearing,Public Hearing, Pilotting)•Pembuatan Modul Diklat•Pengembangan Kompetensi: Diklat,
•Pedoman Umum•Pedoman Teknis•Modul Diklat•Aturan-aturan intern•Lap pelaks.•Satgas-satgas dan produknya
4 Forming Membangun unsur-unsur SPI
•Implementasi•Internalisasi
Laporan tahapan pengembangan SPI BPKP
5 Performing Pemanfaatan SPI(memetik kegunaan)
•Monitoring •Evaluasi
Laporan Hasil Evaluasi
TAHAPAN PENGEMBANGAN SPIP
Program Kerja Pengawasan BPKPProgram Kerja Pengawasan BPKP
Pasal 49
Lintas Sektoral:•Program Pemerintah di bidang antara lain Ketahanan Pangan, Pendidikan, Kesejahteraan Masyarakat•LAKIP, LKPDBendahara Umum Negara (BUN):•Dana Dekon, Dana Bagi Hasil, Subsidi, Dana Alokasi KhususPenugasan Presiden:•Strategis berdampak Nasional
Pasal 49
Metodologi:•Evaluasi Program•Audit Kinerja•Analisis Kebijakan•Survey•Audit Ketaatan•Penilaian Risiko dan Good Governance•Forensic Auditing
Lain:• Laporan Keuangan BUMD• Laporan Keuangan Proyek
BLN• Investigasi
Program Kerja Pengawasan BPKPProgram Kerja Pengawasan BPKP
Pasal 59Pembinaan
•Sistem Pengendalian Intern (Manajemen Aset/SDM/ Persediaan/Keuangan/Risiko)•Good Corporate Governance (BUMD)•Good Local Governance•Akuntansi Keuangan & Biaya
Pasal 59
Metodologi:•Sosialisasi•Evaluasi•Penilaian Mandiri (Self Assessment)•Focus Group Discussion•Pendidikan dan Pelatihan•Bimbingan Teknis•Pendampingan
• Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. (Bab I Ps. 1 hrf 2).
• Seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Bab I Ps.1 hrf. 3).
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP
b. Sosialisasi SPIPc. Pendidikan & pelatihan SPIPd. Pembimbingan & konsultansi SPIPe. Peningkatan kompetensi auditor APIP
Ps. 59 (1)
Was intern thd akuntabilitas keuangan negara:
Was intern thd akuntabilitas keuangan negara:
a. Lingkungan pengendalianKondisi dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan sistem pengendalian intern dalam lingkungan kerjanya.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
b. Penilaian risikoKegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah. Penilaian risiko terdiri dari identifikasi risiko dan analisis risiko. penilaian risiko, pimpinan Instansi Pemerintah menetapkan tujuan instansi pemerintah dan tujuan pada tingkat kegiatan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
c. Kegiatan pengendalianTindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
d. Informasi dan komunikasiInformasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
e. Pemantauan Pengendalian InternProses penilaian atas mutu kinerja sistem pengendalian intern dan proses yang memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti. Pemantauan pengendalian intern dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PERATURAN
PEMERINTAH
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan kerjanya, melalui:a. penegakan integritas dan nilai etika;b. komitmen terhadap kompetensi;c. kepemimpinan yang kondusif;d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia; g.perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif; danh. hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
Lingkungan Pengendalian
Pasal 4
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.
(2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. identifikasi risiko; danb. analisis risiko.
Bagian KetigaPenilaian Risiko
Pasal 13
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.
(2) Penyelenggaraan kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada kegiatan pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan proses penilaian risiko;
Bagian KeempatKegiatan
PengendalianPasal 18
c. kegiatan pengendalian yang dipilih disesuaikan dengan sifat khusus Instansi Pemerintah;d. kebijakan dan prosedur harus ditetapkan secara tertulis;e. prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan sesuai yang ditetapkan secara tertulis; danf. kegiatan pengendalian dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti yang diharapkan.
Bagian KeempatKegiatan
PengendalianPasal 18
(3) Kegiatan pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:a. reviu atas kinerja Instansi
Pemerintah yang bersangkutan;b. pembinaan sumber daya manusia;c. pengendalian atas pengelolaan
sistem informasi;d. pengendalian fisik atas aset;e. penetapan dan reviu atas indikator
dan ukuran kinerja;f. pemisahan fungsi;g. otorisasi atas transaksi dan kejadian
yang Penting;
Bagian KeempatKegiatan
PengendalianPasal 18
h. pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian;
i. pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya;
j. akuntabilitas terhadap sumber daya dan pencatatannya; dan
k. dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian penting.
Bagian KeempatKegiatan
PengendalianPasal 18
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasi kan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.
Bagian KelimaInformasi dan Komunikasi
Pasal 41
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern.
(2) Pemantauan Sistem Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
Bagian KeenamPemantauanPemantauan
Pasal 43
(1) Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan masing-masing.
(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan:a. pengawasan intern atas penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara; dan
b. pembinaan penyelenggaraan SPIP.
BAB IIIPENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Bagian KesatuUmum
Pasal 47
(1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf a dilakukan oleh aparat pengawasan intern pemerintah.
(2) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan intern melalui:a. audit;b. reviu;c. evaluasi;d. pemantauan; dane. kegiatan pengawasan lainnya.
Bagian KeduaPengawasan Intern atas
Penyelenggaraan Tugas danFungsi Instansi Pemerintah
Pasal 48
Pasal 49
(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:
a. BPKP;b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang
secara fungsional melaksanakan pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dand. Inspektorat Kabupaten/Kota.
(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;b. kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
(3) Dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern untuk kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan Instansi Pemerintah lainnya..
Pasal 49
(4) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan pengawasan intern melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi kementerian negara/lembaga yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
(5) Inspektorat Provinsi melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah provinsi yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi.
(6) Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang didanai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota.
(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b meliputi:a. penyusunan pedoman teknis
penyelenggaraan SPIP;b. sosialisasi SPIP;c. pendidikan dan pelatihan SPIP;d. pembimbingan dan konsultansi SPIP;
dane. peningkatan kompetensi auditor
aparat pengawasan intern pemerintah.
(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPKP.
Bagian KetigaPembinaan Penyelenggaraan Sistem
PengendalianIntern Pemerintah
Pasal 59
Bagian KetigaPembinaan Penyelenggaraan Sistem
PengendalianIntern Pemerintah
Pasal 59
Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara diatur dengan Peraturan Presiden.