Sistem Pencernaan Pada Manusia

40
SISTEM PENCERNAAN pada manusia ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Kelompok 1 1

description

sistem pencernaan manusia

Transcript of Sistem Pencernaan Pada Manusia

Kelompok 11

SISTEM PENCERNAAN pada manusia

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

Kelompok 12

APA ITU SISTEM PENCERNAAN ?

Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam makhluk hidup multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut.

Kelompok 13

Sistem Pencernaan

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian dan 2 proses pencernaan, yaitu : Proses pencernaan kimiawi mencakup

proses penghancuran makanan dan proses penyerapan sari-sari makanan.

Proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung, makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim pencernaan.

proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus.

Proses pencernaan mekanis yang mencakup proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Kelompok 14

Sistem pencernaan Kelenjar ludah Parotis Submandibularis (bawah rahang) Sublingualis (bawah lidah) Rongga mulut Tekak / Faring Lidah Kerongkongan / Esofagus Pankreas Lambung Saluran pankreas Hati Kantung empedu Usus dua belas jarii (duodenum) Saluran empedu Usus tebal / Kolon Kolon datar (tranverse) Kolon naik (ascending) Kolon turun (descending) Usus penyerapan (ileum) Sekum Umbai cacing Poros usus / Rektum Anus

Kelompok 15

Sistem pencernaan Berdasarkan letak proses pencernaannya,

pencernaan dibedakan menjadi 2 macam yaitu pencernaan ekstraseluler dan intraseluler.

Proses pencernaan di dalam usus tergolong pencernaan di luar sel (ekstraseluler), karena bahan makanan itu dihancurkan ketika masih berada di luar sel.

Pada organisme bersel satu terjadi proses pencernaan intraseluler, karena makanan akan dicerna setelah masuk ke dalam sel.

Kelompok 16

1. Mulut Proses pencernaan pertama

kali terjadi di dalam rongga mulut. Di dalam rongga mulut, makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi, dibantu oleh lidah. Dalam rongga mulut juga ada enzim yang membantu pencernaan yaitu enzim amilase. Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.

Kelompok 17

Gigi Lapisan luar akar gigi disebut sementum (semen

gigi). Di dalam gigi terdapat rongga gigi atau pulpa. Rongga pada bagian dalam gigi berisi serabut

saraf dan pembuluh darah. Gigi mulai tumbuh pada bayi umur 6-7 bulan

sampai 26 bulan. Gigi pada anak-anak disebut gigi susu. Gigi susu

berjumlah 20 buah.

Kelompok 18

Gigi orang dewasa disebut gigi tetap dan berjumlah 32 buah.

Gigi seri berfungsi memotong makanan, gigi taring sebagai pengoyak, gigi geraham sebagai pengunyah.

Kelompok 19

Lidah

PAHIT

ASINASAM

MANIS

Lidah berfungsi untuk:1.membantu

mengatur letak makanan saat dikuyah di dalam mulut.

2.membantu menelan makanan.

3.mengecap makanan, yaitu rasa asin, manis, pahit, dan masam.

4.peka juga terhadap dingin, panas, dan tekanan.

10

Kelenjar ludah

Kelompok 1

Ludah dihasilkan oleh 3 pasang kelenjar ludah yang dialirkan melalui saluran ludah yang bermuara ke dalam rongga mulut.

Ada 3 macam kelenjar ludah, yaitu kelenjar ludah parotid (di dekat pelipis), kelenjar ludah rahang bawah dan kelenjar ludah bawah lidah.

Ludah mengandung air, lendir, garam, dan enzim ptialin.

Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula yaitu maltosa dan glukosa.

Kelompok 111

2. Faring Faring, dari bahasa Yunani, pharynx, adalah

tenggorok atau kerongkongan. Istilah ini terutama dipakai dalam kalangan ilmu kedokteran.

Faring digunakan sebagai alat pernafasan dan pencernaan. Pada manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi.

Kelompok 112

3. Kerongkongan (Esofagus) Kerongkongan/Esofagus (dari bahasa yunani

οiσω, oeso - "membawa", dan έφαγον, phagus - "memakan"). Setelah dicerna di dalam mulut, makanan akan masuk ke dalam kerongkongan. Makanan didorong oleh otot kerongkongan menuju lambung. Gerakan otot ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik inilah yang menyebabkan makanan terdorong hingga masuk ke lambung.

Kerongkongan bertemu dengan faring– yang menghubungkan dengan rongga mulut – pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, kerongkongan dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Kelompok 113

Kerongkongan

gerakan periltastik yang terjadi di dalam kerongkongan

Kerongkongan merupakan saluran panjang sebagai jalan makanan dari mulut menuju ke lambung. Panjang kerongkongan ± 20cm dan lebar ± 2cm. Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik yaitu gerakan melebar, menyempit, bergelombang dan meremas-remas, untuk mendorong makanan masuk ke lambung. Selama di dalam esofagus, makanan tidak mengalami proses pencernaan.

Kelompok 114

4. Lambung/ventrikulus

Lambung adalah organ tubuh setelah kerongkongan yang berfungsi untuk menghancurkan atau mencerna makanan yang ditelan dan menyerap sari atau nutrisi makanan yang penting bagi tubuh. Makanan di lambung dicampur dengan enzim-enzim pencernaan.

Kelompok 115

Lambung Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah

kardiak, fundus dan pilorus. Makanan dicerna secara kimiawi di dalam lambung. Lambung juga melakukan gerak peristaltik untuk

mengaduk-aduk makanan. Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-

kelenjar yang menghasilkan getah lambung.

Kelompok 116

• Getah lambung mengandung asam lambung (HCl) dan beberapa enzim-enzim pencernaan.

• Asam lambung berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin.

• Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul-molekul yang lebih kecil.

• Sedikit demi sedikit makanan meninggalkan lambung menuju ke usus halus.

• Setelah 2 sampai 5 jam, lambung pun menjadi kosong.

Kelompok 117

5. Pankreas

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

pankreas

Kelompok 118

6. Kantung Empedu Kantung empedu atau kandung empedu

(gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan. Pada manusia, panjang kantung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau gelap - bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran empedu.

Kelompok 119

7. Hati

Hati adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia.

Organ ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan penetralan obat, juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan. Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.

Kelompok 120

Kelompok 121

8. Usus Halus Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari

saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Di dalam usus dua belas jari, terjadi pencernaan makanan dengan bantuan getah pankreas. Getah pankreas dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Getah pankreas mengandung enzim-enzim, seperti enzim amilase, enzim tripsin, dan enzim lipase.

Kelompok 123

Enzim Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding

usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:

Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;

Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;

Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa; Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa; Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida; Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino; Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam

lemak; Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

Kelompok 124

Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili).

Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.

Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

Kelompok 125

9. Jejunum

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).

Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong.

Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.

Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti "lapar" dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti "kosong.

Kelompok 126

Kelompok 127

10. IleumUsus penyerapan atau ileum adalah

bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

Kelompok 128

Gambar Ileium

29

11. Usus Besar (Colon)

Kelompok 1

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengatur kadar air sisa makanan.

Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum.

Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

Kelompok 130

Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang membusukkan sisa-sisa makanan menjadi kotoran (feses).

Dengan demikian kotoran menjadi lunak dan mudah dikeluarkan.

Bakteri Escherichia coli pada umumnya tidak mengganggu kesehatan manusia, bahkan ada yang menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu.

Bagian akhir usus besar disebut rektum. Rektum bermuara pada anus.

Anus mempunyai dua otot, yaitu otot tak sadar dan otot sadar.

Kelompok 131

12. Usus Buntu/Sekum

Usus buntu atau sekum (caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

Kelompok 132

13. Umbai Cacing/Apendiks

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Kelompok 133

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

Kelompok 134

14. Rektum Rektum (regere, "meluruskan, mengatur") adalah

organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Kelompok 135

Kelompok 136

15. Anus

Dalam anatomi, anus adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.

Kelompok 137

Kelainan pada sistem pencernaan

Apenditis (usus buntu) adalah peradangan pada apendiks (umbai cacing) yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Diare atau mencret adalah gangguan penyerapan air didalam usus besar sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.

Kelompok 138

Kelainan pada sistem pencernaan

Muntah-muntah adalah keluarnya makanan dan cairan lambung melalui mulut yang disebabkan karena keracunan, mabuk perjalanan, dan gangguan peredaran darah.

Ulkus (radang lambung) adalah peradangan dinding lambung akibat produksi asam lambung lebih banyak daripada jumlah makanan yang masuk.

Kanker lambung, biasanya disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan sering mengkonsumsi makanan awetan.

Kolitis atau radang usus besar, gejalanya berupa diare, kram perut, atau konstipasi, bahkan dapat terjadi pendarahan dan luka pada usus.

Kelompok 139

Kolik adalah rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus yang kuat.

Peritonitis adalah luka dan peradangan pada selaput rongga perut. Peritonitis disebabkan oleh tukak lambung dan apendisitis yang kronis.

Sembelit atau konstipasi adalah kesulitan membuang air besar disebabkan oleh feses yang keras.

Kelompok 140

KELOMPOK 11. HARDIANA2. JESSICA CHRISTIEN3. KARINA SIHOMBING4. MARIA K Y NGASAR5. MARTHA ANINAM6. NURJANNAH7. SELLY P SALIKIN8. REGINA KLEMBIAB9. REZA ARIYADI