Sistem Koordinasi

78
Kelompok 8 Jhon P Purba (4153311017) Josephine Halcynon Sinaga (4153311019) Respina Simanjuntak (415331130) SISTEM KOORDINASI TUBUH ORGANISME

description

Biologi

Transcript of Sistem Koordinasi

Page 1: Sistem Koordinasi

Kelompok 8

Jhon P Purba (4153311017)Josephine Halcynon Sinaga (4153311019)

Respina Simanjuntak (415331130)

SISTEM KOORDINASI TUBUH ORGANISME

Page 2: Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF1. Pengertian Sistem Saraf2. Sel Penyusun Saraf3. Impuls Saraf4. Proses Terjadinya Gerak5. Sistem Saraf pada Manusi

a6. Sistem Saraf pada Hewan7. Gangguan pada Sistem Sa

raf

Page 3: Sistem Koordinasi

1. Pengertian Sistem Saraf

Merupakan sistem koordinasi atau sistem kontrol yang bertugas menerima rangsang, menghantarkan rangsang ke seluruh tubuh, dan memberikan respon terhadap rangsangan tersebut.

Merasakan perubahan atau rangsangan yang berasal dari luar ataupun dalam tubuh seperti: suhu, cahaya, suara, bau, tekanan, rasa lapar, haus dll.

Page 4: Sistem Koordinasi

3 Komponen yang harus dimiliki sistem syaraf

a.Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah organ indera.

b.Konduktor (Penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri. Sistem saraf terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron.

c.Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar (hormon).

Page 5: Sistem Koordinasi

Gambar 1: Pengenalan informasi oleh sistem syaraf

Alat Indera

Efektor

Neuron motorik

Pengolahan

Neuron sensorik

Sistem Syaraf Tepi (SST)

Sistem Syaraf Pusat (SSP)

Page 6: Sistem Koordinasi

2. Sel Penyusun Saraf

•Sistem syaraf manusia disusun oleh 2 jenis sel:a. Sel Syaraf / Neuronb. Sel pendukung / Glia

Selubung MyelinNodus Ranvier

Sel SchwanSel Schwan

Nucleus Sel Schwann

Akson

Selubung myelin

Nodus Ranvier

0.1 µm

Akson

Page 7: Sistem Koordinasi

a. Neuron

•Bagian-bagian neuron: • Badan sel • Dendrit • Akson

•Fungsi neuron: •Menghantarkan impuls

•Fungsi khusus seperti

berpikir, mengontrol

kontraksi otot, dsb

Page 8: Sistem Koordinasi

Neuron berdasarkan jumlah ulurannya

(a) Neuron unipolar, (b) neuron bipolar, dan (c) neuron multipolar.

Page 9: Sistem Koordinasi

Neuron berdasarkan fungsinya:

Page 10: Sistem Koordinasi

Sinaps

• Sinaps

• Sambungan antara neuron yang satu dengan neuron yang lain.

• Skema sinaps dan proses pelepasan neurotransmitter.

Page 11: Sistem Koordinasi

• Neuron • pra sinaps

• Vesikelsinapsis

• mengandungneurotransmitter

• Membran • paska • sinaps

• Celah sinaps

• Ligan (pintu gerbang ion)

• Na+

• K+

• Ligan

• Membran • neuron

• Neuro-transmitter

NeuronPasca sinaps

Page 12: Sistem Koordinasi

b. Sel pendukung/ Glia

•Sel Glia adalah sel pendukung sistem syaraf.

•Berfungsi :• Mendukung neuron• Regulasi konsentrasi ekstraseluler ion dan neurotransmiter• Memberi nutrisi

•5

0 µ

m

Page 13: Sistem Koordinasi

3. Impuls Saraf•Impuls syaraf adalah pesan syaraf yang dialirkan sepanjang akson dalam bentuk gelombang listrik.•Impuls berjalan dari satu neuron ke neuron yang lain melalui sinapsis.

• a. Polarisasi

• b. Ada Rangsangan

• c. Depolarisasi

d. Impuls syaraf berjalan

e. Neuron kembali terpolarisasi

Page 14: Sistem Koordinasi

• Dendrit

• Badan Sel

• Nukleus

• Akson• Arah Jalannya• impuls

• Sinapsis

• Selubung Myelin

• Terminal sinapsis

• Neuron Pra Sinaps • Neuron Pasca Sinaps

Arah Jalannyaimpuls

Page 15: Sistem Koordinasi

4. Proses Terjadinya Gerak

•Gerak biasa•Reseptor neuron sensorik pusat syaraf neuron motorik efektor

•Gerak refleks

•Reseptor neuron sensorik neuron konektor neuron motorik efektor

Page 16: Sistem Koordinasi

5. Sistem Saraf

• Sistem • Syaraf

• Sistem syaraf pusat

• Sistem syaraf tepi

• Otak

• Sumsum tulang belakang

• Sistem syaraf sadar

• Sistem tidak • sadar

• Syaraf simpatik

• Syaraf simpatetik

Page 17: Sistem Koordinasi

a. Sistem Saraf Pusat

1. OTAK• OTAK

Otak besar/depan/cerebrum

Otak belakang

Otak tengah/diencefalon

Page 18: Sistem Koordinasi

•Pusat syaraf utama, terletak di dalam rongga tengkorak, •berat ± 1,4 kg•Dibagi menjadi 3 daerah:

1.Otak depan/otak besar/CerebrumBagian paling menonjol. T.d 2 belahan besarmasing-masing belahan ini dibagi menjadi 4 lobus : frontal, parietal, oksipital, dan temporalLobus frontal dan parietal dipisahkan oleh sulkus sentralis/celah RolandoFungsi : berkaitan dg intelijensi, memori, pertimbangan, dan kesadaran Anterior sulkus sentralis gerakan sadarPosterior sulkus sentralis daerah sensoriBawah korteks bicaraAnterior lobus frontalis berpikirLobus temporal pendengaranUjung Lobus oksipital penglihatanUjung Anterior lobus temporal pengecap dan pembau

Page 19: Sistem Koordinasi

2. Otak Tengah/Diencefalon/MesencephalonTerletak di depan otak kecil dan jembatan varolBagian terbesarnya adalah lobus optikusMengandung pusat yang mengendalikan

keseimbangan dan serabut syaraf yang menghubungkan otak belakang-otak depan dan otak depan-mata

Page 20: Sistem Koordinasi

3. Otak BelakangT.d jembatan varol (pons varolii), sumsum lanjutan (medula oblongata), dan otak kecil (cerebelum). Ketiganya membentuk batang otakJembatan varol berisi serabut syaraf yg menghubungkan lobus kiri-kanan otak kecil dan otak kecil-korteks otak besarSumsum lanjutan sebagai pusat pengatur pernapasan dan gerak refleksOtak kecil adalah bagian terbesarnya, ada di bawah lobus oksipital cerebrum, t.d 2 belahan, permukaan berlekuk-lekuk, fungsi mengatur posisi tubuh, keseimbangan dan koordinasi gerakan otot secara sadar

Page 21: Sistem Koordinasi

2. SUMSUM TULANG BELAKANG

• Ada di dalam rongga ruas-ruas tulang belakang• Tersusun atas 2 lapisan :

– Lapisan luar/korteks berwarna putih berisi dendrit dan neurit

– Lapisan dalam berwarna abu-abu berisi badan sel syaraf• Penampang melintang bag.dalam yg berwarna abu-abu, t.d :

- Sayap dorsal mengandung sel sensori- Sayap ventral mengandung sel motori- Saluran pusat mengandung cairan cerebrospinal yg berhubungan dg rongga ventrikel otak

Page 22: Sistem Koordinasi

• Sedangkan bag.putih yg di tepi dan mengelilingi bag.abu-abu berisi :

• - serabut syaraf spinal yg datang dari bag.abu-abu

• - serabut syaraf sepanjang STB yg menghubungkan syaraf spinal-otakFungsi : pusat gerak refleks, penghantar impuls dari kulit/otot otak dan membawa impuls motor dari otak otot tubuh

Page 23: Sistem Koordinasi

b. Sistem Saraf Tepi

•Sistem saraf tepi dinamakan pula sistem saraf perifer. Sistem saraf tepi merupakan bagian dari sistem saraf tubuh yang meneruskan rangsangan (impuls) menuju dan dari system saraf pusat. Karena itu, di dalamnya terdapat serabut saraf sensorik (saraf aferen) dan serabut saraf motorik (saraf eferen).

Berdasarkan arah impuls yang dibawanya

Sistem syaraf aferen

Sistem syaraf eferen

• Berdasarkan asalnya

• Sistem syaraf kepala

• Sistem saraf tulang belakang

Page 24: Sistem Koordinasi

Saraf Sadar

Page 25: Sistem Koordinasi

12 pasang urat saraf otak

No. Serabut Saraf Fungsi1 olfaktori Penciuman

2 optik Penglihatan

3 okulomotorik Menghantarkan rangsang ke otot

4 Troklear Menghantarkan rangsang ke otot oblikus superior

5 Trigeminal mengunyah

6 abdusen Menghantarkan rangsang ke otot rekus lateral

7 fasial Mengecap, mengatrur mimik wajah

8 auditori Pendengaran & keseimbangan

9 glosofaringeal Mengecap & menelan

10 vagus Lapar, menelan, sekresi getah lambung

11 Spinal Mengatur otot leher

12 hipoglosal Menghantarkan rangsang ke otot lidah

Page 26: Sistem Koordinasi

Saraf Tak Sadar

Page 27: Sistem Koordinasi

Contoh kerja sistem saraf simpatik dan saraf parasimpatikNo. Sistem Saraf Simpatik Sistem Saraf Parasimpatik

1 Memperlebar pupil Mempersempit pupik

2 Menghambat pengeluaran ludah Merangsang pengeluaran ludah

3 Memperbesar bronkus & brokiolus

memperkecil bronkus & bronkiolus

4 Mempercepat denyut jantung Memprlambat denyut jantung

5 Menghambat kerja lambung Merangsang kerja lambung

6 Menghambat kerja pakreas Merangsang kerja pankreas

7 Sekresi adrenalin Merangsang kerja hati

8 Relaksasi kantung kemih Kontraksi kantung kemih

9 Meningkatkan tekanan darah Menurunkan tekanan arah

10 Menghambat gerak peristaltik Merangsang gerakan peristaltik

Page 28: Sistem Koordinasi

6. Sistem Saraf pada Hewan• Pada vermes adalah susunan saraf tangga tali,

sedangkan cacing pipih terdiri dari 3 macam ganglion

• Pada insecta disebut sistem saraf tangga tali, terdapat sederetan simpul saraf atau ganglion yang merupakan pusat pengolahan rangsang

• Pada aves terdapat otak yang terdiri dari otak tengah dan otak kecil

• Pada reptilia terdiri dari empat bagian, otak besar, kecil, tengah dan sumsum lanjutan

• Pada amphibia otak yang paling berkembang adalah otak tengah.

• Pada pisces otaknya memanjang seperti otak amphibia. Otak kecilnya berukuran lebih besar karena berhubungan dengan pusat saraf keseimbangan dan koordinator gerak otot waktu berenang

Page 29: Sistem Koordinasi

SISTEM SARAF HEWAN

Cnidarian

nervenet

FlatwormPlatyhelminthes

nerve cords

associativeneurons

Echinoderm

radial nervenerve

ribs

brain

ventralnerve cords

Arthropod

Mollusk

brain

giantaxon

Earthworm

central nervous system

peripheralnerves

Page 30: Sistem Koordinasi

7. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Saraf

1. Meningitis2. Neuritis3. Epilepsi4. Penyakit parkinson5. Hidrosefalus6. Sakit kepala/ pusing7. Alzheimer8. Poliomyelitis9. Amnesia10. Gegar otak11. Stroke

Page 31: Sistem Koordinasi

SISTEM INDERA

•Alat indra adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu.•Manusia memiliki 5 indera, yaitu:

1.Indera Penglihatan2.Indera Pendengaran3.Indera Pengecap4.Indera Penciuman5.Indera Peraba

Page 32: Sistem Koordinasi

1. Indera Penglihatan

• Mata dan bagian-bagiannya.

•Mata adalah alat indra yang peka terhadap cahaya yang digunakan untuk melihat.•Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata dan kelenjar air mata.

Page 33: Sistem Koordinasi
Page 34: Sistem Koordinasi

2. Indera Pendengaran

•Telinga adalah organ yang peka terhadap suara.

•Telinga terdiri dari:-Telinga luar-Telinga tengah-Telinga dalam

Page 35: Sistem Koordinasi

Bagian-bagian Telinga

Page 36: Sistem Koordinasi

3. Indera Pengecap

•Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air.

Page 37: Sistem Koordinasi

4. Indera Penciuman•Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas, yaitu bau.

Page 38: Sistem Koordinasi

5. Indera Peraba•Kulit adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin.

Page 39: Sistem Koordinasi

SISTEM KOORDINASI PADA TUMBUHAN

• Jaringan• tumbuhan

• Jaringan meristem

• Jaringan permanen

• Promeristem:

• Meristem primer:

• Meristem sekunder:

• Meristem apikal:

• Meristem interkalar:

• Meristem lateral:

• Meristem pada tingkat embrio

• Terdapat pada tumbuhan yang masih tumbuh

• Contohnya kambium

• Terdapat di ujung akar dan batang

• Terletak antara jaringan meristem dewasa

• Menghasilkan pertumbuhan sekunder

• Jaringan epidermis

• Jaringan parenkim

• Jaringan penyokong

• Jaringan pengangkut

• Jaringan gabus

Page 40: Sistem Koordinasi

Macam-macam jaringan permanen pada tumbuhan

Jaringan epidermis

Jaringan parenkim

Jaringan penyokong

Jaringan pengangkut

Jaringan gabus

StomataTrikomataDuriVelamenSel kipasSel kersik

Parenkim asimilasiParenkim penimbunParenkim airParenkim pengangkutAerenkimParenkim penutup luka

KolenkimSklerenkim

XilemFloem

FelodermFelem

Page 41: Sistem Koordinasi

• Tunas apikal• terdiri dari

meristem • apikal

• Kambium• (meriste

m• lateral)

• Kambium

• vaskuler

• Meristem yang akan• membentuk akar lateral

• Akar lateral• Meristem apikal akar

• Rambut akar

• Meristem apikal akar di

• dekat tudung akar

Page 42: Sistem Koordinasi

Jaringan epidermis dan modifikasinya

• Stomata • Trikomat

a

• Duri

• Velamen

• Sel kersik

Page 43: Sistem Koordinasi

Macam-macam jaringan

• Jaringan parenkim • Jaringan penyokong • Jaringan pengangkut

• Parenkim • Kolenkim

• Sklerenkim

• Xilem

• Floem

Page 44: Sistem Koordinasi

Organ pada tumbuhan

Page 45: Sistem Koordinasi

Organ pada tumbuhan

• 1. Akar

• Epidermis

• Korteks

• Stele

Page 46: Sistem Koordinasi

• Endodermis

• Floem

• Stele

• Xilem

• Perisikel

• Akar dikotil • Akar monokotil

Page 47: Sistem Koordinasi

2. Batang

• Epidermis

• Korteks

• Berkas vaskuler

• Stele

• Xilem

• Floem

• Trakeid xilem

• Floem

• Rongga udara

Page 48: Sistem Koordinasi

3. Daun

• Epidermis atas

• Parenkim palisade

• Parenkim spons

• Epidermis bawah

• Kutikula

• Berkas pembuluh

• Stoma

• Floem

• Xilem

• Sel penjaga

• Kutikula • Kolenkim

Page 49: Sistem Koordinasi

SISTEM HORMON

1. Pengertian Hormon2. Kelenjar Penghasil Hormon3. Ciri – ciri Hormon4. Hubungan Saraf dan Hormon5. Perbedaan Sistem Hormon dan Sistem Saraf6. Kelenjar Penghasil Hormon7. Faktor Penyebab Ketidakseimbangan Hormon8. Gangguan/ Kelainan pada Sistem Hormon

Page 50: Sistem Koordinasi

1. Pengertian Hormon

Hormon (dari bahasa Yunani όρμή: horman artinya menggerakkan) adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan.Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.

Page 51: Sistem Koordinasi

2. Kelenjar Penghasil Hormon

Page 52: Sistem Koordinasi

A. Kelenjar Pineal

Terletak diatas kelenjar Hipofise.Menghasilkan hormon Melatonin yang berfungsi mengatur sekresi yang dilakukan oleh Corpus Lutheum dan mengaktifkan sel melanosit menghasilkan melatonin untuk warna kulit.

Page 53: Sistem Koordinasi

B. Kelenjar Hipofisis

Page 54: Sistem Koordinasi

Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis:

No Hormon Prinsip Kerja

1 Hormon Somatotrof Pertumbuhan sel dan anabolisme sel

2 Sel Tiroid (TSH) Mengontrol sekresi hormon oleh kelenjar tiroid

3 Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)

Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal

4 Follicle Stimulating Hormon (FSH) a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen

b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma

5 Prolaktin Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu

6 Luteinizing hormone (LH) a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum

b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron

Page 55: Sistem Koordinasi

Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis

No. Hormon Prinsip Kerja

1 Oksitosin Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan

2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah.

Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis

No. Hormon Prinsip Kerja

1 Melanocyte stimulating hormon (MSH)

Mempengaruhi warna kulit individu

Page 56: Sistem Koordinasi

C. Kelenjar Tiroid

Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.

Page 57: Sistem Koordinasi

Hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid:

No. Hormon Pinsip Kerja

1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf

2 Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf

3 Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Page 58: Sistem Koordinasi

D. Kelenjar Timus

Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

Page 59: Sistem Koordinasi

Kelenjar Paratiroid•Berjumlah empat buah terletak di belakang kelenjar tiroid•Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan.•Tiroksin berfungsi mengatur kecepatan pertumbuhan dan metabolis-me, Triiiodotironin mengatur kecepatan metabolisme karbohidrat, Kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah•Parathormone berfungsi mengatur fosfat dan kalsium plasma darah

Page 60: Sistem Koordinasi

Kelenjar Adrenal•Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Page 61: Sistem Koordinasi

Hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal:

No. Hormon Prinsip Kerja

1 Bagian korteks adrenal a. Mineralokortikoid b. Glukokortikoid Mengontol metabolisme ion anorganik

Mengontrol metabolisme glukosa

2 Bagian Medula AdrenalAdrenalin (epinefrin) dan noradrenalin

Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut :a. dilatasi bronkiolusb. vasokonstriksi pada arteric. vasodilatasi pembuluh darah otak dan ototd. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hatie. gerak peristaltikf. bersama insulin mengatur kadar gula darah

Page 62: Sistem Koordinasi

Kelenjar Pankreas

Page 63: Sistem Koordinasi

Kelenjar pankreas merupakan sekelompok sel yang terletak pada pankreas, sehingga dikenal dengan pulau – pulau langerhans.

Kelenjar pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin mempermudah gerakan glukosa dari darah menuju ke sel – sel tubuh menembus membrane sel.

Di dalam otot glukosa dimetabolisasi dan disimpan dalam bentuk cadangan.

Di sel hati, insulin mempercepat proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan pembentukan lemak (lipogenesis).

Kadar glukosa yang tinggi dalam darah merupakan rangsangan untuk mensekresikan insulin. Sebaliknya glukogen bekerja secara berlawanan terhadap insulin.

Page 64: Sistem Koordinasi

Pengaturan kadar gula darah

Page 65: Sistem Koordinasi

Kelenjar Kelamin

Page 66: Sistem Koordinasi

a. ovariumMerupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSHEstrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LHProgesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.

Page 67: Sistem Koordinasi
Page 68: Sistem Koordinasi

Diagram siklus mentruasi

Page 69: Sistem Koordinasi

b. testis•Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.

•Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.

•Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.

Page 70: Sistem Koordinasi
Page 71: Sistem Koordinasi

2. Ciri – ciri Hormon

1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil.

2. Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target.3. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang

terdapat dalam sel target.4. Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus.5. Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel

target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

Page 72: Sistem Koordinasi

Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).

Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung.

3. Hubungan Saraf dan Hormon

Page 73: Sistem Koordinasi

4. Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf

NO Aspek Pembeda Sistem Hormon Sistem Saraf

1 Aksi Bersifat lambat Cepat dan segera

2 Pengaturan Jangka panjang, misal pertumbuhan dan perkembangan

Jangka pendek, misal denyut jantung dan kontraksi otot

3 Sekresi Hormon neurotransmitter

4 komunikasi Komunikasi antar neuron melalui sinapsis

Komunikasi melalui sistem sirkulasi

Page 74: Sistem Koordinasi

6. Faktor Penyebab Ketidakseimbangan Hormon

Page 75: Sistem Koordinasi

7. Gangguan/ Kelainan pada Sistem Hormon

1. Hipertiroidisme/ Tirotoksikosis2. Hipotiroidisme3. Thyroiditis4. Gigantisme5. Akromegali6. Dwarfisme7. Kretinisme8. Hiperpharathormon9. Diabetes tipe 1,2,3

Page 76: Sistem Koordinasi

Video Sistem Saraf Sistem Endokrin (Hipothalamus) Keajaiban Otak Manusia 10 Fakta tentang Otak

Page 77: Sistem Koordinasi

SELESAI• Terima Kasih

• Pelajari boleh, bajak jangan!!!

Page 78: Sistem Koordinasi