Sistem koordinasi

183
SISTEM KOORDINASI/REGULASI

description

From SMAN 1 Pareper south sulawesi,,,,,Wunder Biologie

Transcript of Sistem koordinasi

Page 1: Sistem koordinasi

SISTEM KOORDINASI/REGULASI

Page 2: Sistem koordinasi

SK/KD : Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu,kelainan dan atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya.

TUJUANPEMBELAJARAN : Menjelaskan keterkaitan antara

struktur , fungsi dan proses serta Kelainan/penyakit yang terdapat pada

sistem Regulasi manusia (saraf, endokrin, pengindraan)

Page 3: Sistem koordinasi

INDIKATORMenjelaskan struktur sel saraf kaitannya dengan kemampuan menghantarkan rangsang Menjelaskan susunan sistem saraf manusia dan fungsi masing- masing komponen penyusun sistem saraf Mendiskripsikan pembagian saraf pada manusia Mendiskripsikan gerak sadar dan gerak reflek Memahami pengaruh narkoba pada sistem saraf Mengidentifikasi kelainan pada sistem saraf pada manusia Memahami struktur, fungsi dan cara kerja alat indra manusia Menjelaskan kelainan pada alat indraMengidentifikasi struktur dan cara kerja sistem endokrin serta dapat menyebutkan jenis dan fungsi hormon yang dihasilkan Mengidentifikasi kelainan pada sistem endokrin

Page 4: Sistem koordinasi

SISTEM KOORDINASI

SISTEM SARAF

Sistem koordinasi/ pengaturan merupakan sistem yang mengatur kerja dari organ-organ tubuh dalam memberi tanggapan/ respon terhadap rangsangan.

SISTEM PENGIND

RAAN

SISTEM HORMON

Page 5: Sistem koordinasi

SISTEM SARAF

PERHATIKAN ILUSTRASI DI BAWAH

Alat Indera

Efektor

Neuron motorik

Pengolahan

Neuron sensorik

Sistem Syaraf Tepi (SST)

Sistem Syaraf Pusat (SSP)

Page 6: Sistem koordinasi

FUNGSI SISTEM SYARAF

1. alat koordinasi untuk mengatur dan mengendalikan kerja alat-alat tubuh

2. alat komunikasi untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh

3. merupakan pusat kesadaran dan kemauan

4. Mengendalikan fungsi fisiologi organ organ tubuh

Page 7: Sistem koordinasi

SEL SARAF• Dendrit

• Badan Sel

• Nukleus• Akson• Arah Jalannya• impuls

• Sinapsis

• Selubung Myelin

• Terminal sinapsis

• Neuron Pra Sinaps • Neuron Pasca Sinaps

Page 8: Sistem koordinasi

Penyusun Sel Saraf

1. Badan Sel Ada inti sel, anak inti, sitoplasmagranuler yg mengandung badannissl dan neuro fibril

Protein badan nisll berguna untukpertumbuhan neuron, perbaikansaraf, sumber energi

Dalam sistem saraf pusat, kumpulanbadan sel membentuk nukleus, jikaberkumpulnya bukan disaraf pusatdisebut ganglion

Page 9: Sistem koordinasi

2.Denrit Uluran pendek yg

keluar dari badan sel Mengandung Nissl dan

organel Tidak ada selubung

mielin maupun neurolema

Peranannya menghantarkan impuls ke badan sel

Page 10: Sistem koordinasi

3. Akson Penghantar impuls

menjauhi badan sel Mengandung neurofibril,

tidak mengandung Nissl Memiliki selubung mielin

yang berguna untuk isolator, pemberi nutrisi akson, mempercepat jalan impuls.Mielin dibentuk dari sel schwan

(mielinasi) Terdapat simpul Ranvier

Page 11: Sistem koordinasi

MIELINISASI

• Myelinisasi adalah suatu proses pembentukana membran myelin sepanjang axon. Periode myelinisasi terjadi dalam waktu yang panjang, dimulai pada trimester II dan berlanjut hingga usia dewasa. Myelinisasi pada belahan otak merupakan proses yang sangat cepat yang terjadi setelah lahir. Proses myelinisasi dimulai dengan proliferasi oligodendroglia yang akan memanjang sesuai dengan tepi axon. Membran plasma oligodendroglia akan berubah menjadi membran myelin SSP. Proses myelinisasi terdiri dari 2 fase: pertama proliferasi ligodendroglia dan diferensiasi, dan kedua terjadi penumpukan myelin sepanjang axon.

Page 12: Sistem koordinasi

FUNGSI BAGIAN-BAGIAN SEL SARAF

NO NAMA BAGIAN FUNGSI

1 Inti sel Pengatur seluruh kegiatan sel2 Dendrit Penghubung impuls rangsang dari reseptor ke badan sel

3 Badan sel Penerima impuls rangsang dari dendrit dan melanjutkannya ke akson

4 Akson Menghubngkan impuls rangsang ke sel saraf berikutnya atau efektor (organ yang disarafi)

5 Selubung mielin Pelindung akson (neurit) dari kerusakan

6 Sel schwann Membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan dan membantu regenerasi neurit (akson)

7 Nodus ranvier Mempercepat tramisi impuls rangsang

8 Sinapsis Penghubung antara ujung akson suatu sel saraf dengan dendrit sel saraf yang lain.

Page 13: Sistem koordinasi

MACAM-MACAM NEURON

1.BIPOLAR : Memiliki 2 saluran, yaitu

denrit dan akson

2.UNI POLAR : Memiliki 1 uluran yg

keluar dari badan sel

3.MULTI POLAR : Memiliki satu akson

dan beberapa denrit

Page 14: Sistem koordinasi

PERBEDAAN ANTAR NEURON

Page 15: Sistem koordinasi

FUNGSI SEL SARAF

1. Neuron sensorik : membawa impul rangsang dari reseptor (penerima rangsang/ indera) menuju pusat saraf.

2. Sel saraf motorik: membawa impuls dari pusat saraf menuju efektor (misal: otot).

3. Sel saraf konektor (neuron asosiasi): penghubung antara sel saraf sensorik dan sel saraf motorik. Sel saraf konektor terdapat pada pusat saraf.

Page 16: Sistem koordinasi

MACAM-MACAM SEL SARAF

Page 17: Sistem koordinasi

SINAPSIS Impuls yang menuju pusat saraf berupa rangsangan kimia,panas,dan mekanik.Impuls

diterima oleh reseptor kemudian dihantarkan oleh dendrit ke badan sel saraf,selanjutnya malalui akson akan diteruskan ke dendrit neuron yang lain. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara neuron yang satu dengan neuron

yang lain.Sinapsis ada dua macam, yaitu SINAPSIS LISTRIK dan SINAPSIS KIMIA.a) SINAPSIS LISTRIK

Impuls saraf dapat berlangsung karena adanya loncatan listrik antarneuron yang disebut proses konduksi .Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut.

Dalam keadaan istirahat,serabut saraf tidak menghantarkan impuls.Sebelah dalam serabut saraf bermuatan listrik negatif karena kelebihan ion K+ dan anion organik, sedangkan sebelah luar bermuatan positif karena kelebihan kation Na+ ,yang kemudian berdifusi ke dalam sehingga bagian dalam bermuatan negatif.

Page 18: Sistem koordinasi

• b) SINAPSIS KIMIA– Bila impuls telah sampai di ujung akson, ujung akson akan mengeluarkan zat yang

disebut Neurohormon atau dikenal dengan Neurotrasmiter .Zat ini bersifat memacu dan menghantarkan impuls ke ujung dendrit neuron berikutnya.Beberapa Neurotransmiter yang dikenal sebagai berikut :

1. Asetilkolin, merupakan neurotransmiter yang terdapat pada penghubung antara neuron dengan neuron berikutnya,neuron dengan otot serat lintang,dan neuron otot polos usus. Asetilkolin ini terdapat di seluruh sistem saraf.

2. Dopamin dan Serotonin terdapat di otak.Neurotransmiter utama pada mamalia adalah asetilkolin atau noradrenalin (norepinefrin). Prinsip penghantaran impulsnya sebagai berikut.

Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis .Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran presinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan.Sedang permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran postsinapsis berfungsi sebagai penerima transmisi rangsang.Kedua membran tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis.

SINAPSIS

Page 19: Sistem koordinasi

• Pada sitoplasma tombol sinapsis (Gelembung sinapsis) terdapat mitikondria dan vesikula (kantong kecil) yang berisi substansi neurotransmiter yang berupa asetilkolin. Jika impuls tiba di tombol sinapsis, terjadi peningkatan permeabilitas membran presinapsis terhadap ion Ca2+ masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran presinapsis sambil melepaskan neurontransmiternya ke celah sinapsis. Neurontransmiter ini membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah menyampaikan impuls, neurontransmiter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis kemudian disimpan di gelembung sinapsis untuk di pergunakan lagi.Enzim tersebut misalnya Asetilkolinestrerase yang dihidrolisis menjadi kolin dan etanoat asetat.

SINAPSIS

Page 20: Sistem koordinasi

SINAPSIS

SINAPSIS LISTRIK

Page 21: Sistem koordinasi

SINAPSIS

SINAPSIS KIMIA

Page 22: Sistem koordinasi

TEORI PENGHANTARAN IMPULS PADAAKSON

• . Dalam keadaan tidak ada rangsang, neuron dalam keadaan istirahat.

• Saat neuron istirahat, muatan listrik diluar neuron bermuatan positif. Sedangkan muatan listrik di dalam neuron bermuatan negatif (Polarisasi)

• Apabila ada rangsangan maka bagian tubuh akan mengenalinya (reseptor) dan kemudian menimbulkan impuls syaraf.

• . Impuls syaraf terjadi karena terjadinya perubahan dari keadaan polarisasi menjadi depolarisasi (muatan listrik di luar neuron bermuatan negatif dan muatan listrik di dalam neuron bermuatan positif).

• . Proses depolarisasi ini berlangsung cepat dan berjalan sepanjang neuron. Inilah yang dimaksud dengan impuls syaraf.(Impuls bisa mencapai kecepatan 1/1000 detik).

• Setelah impuls berlalu, neuron akan kembali ke keadaan semula (polarisasi).

• . Saat impuls berjalan sampai di teminal sinapsis, impuls akan dibawa oleh neurotransmiter menuju neuron lainnya. Begitu seterusnya sampai impuls berjalan menuju otak.

• Di otak, impuls akan diterjemahkan dan ditanggapi dalam bentuk yang disesuaikan dengan bentuk rangsangannya

a. Polarisasi

b. Ada Rangsangan

c. Depolarisasi

Page 23: Sistem koordinasi

NEUROGLIA

Neuroglia ( berasal dari kata ‘nerve glue glue’) yang pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Virchow pada tahun 1854.Neuroglia tersusun atas berbagai macamsel yang secara keseluruhan menyokong, melindungi dan berperan sebagai sumber nutrisi bagi sel saraf (Neuron), baik pada susunan saraf pusat (SSP) maupun pada susunan saraf tepi (SST). Sel-sel glia memegang peranan sangatpenting dalam menunjang aktivitas neuron. Sel ini sangat penting bagi integritas struktur sistem saraf dan bagifungsi normal neuron.

Page 24: Sistem koordinasi

NEUROGLIA

Di dalam SSP, ada tiga Neuroglia penting yang berhasil diidentifikasi

yaitu:1. Oligodendrosit2. Astrosit3. Mikroglia

Page 25: Sistem koordinasi

NEUROGLIA

Oligodendrosit merupakan sel glia yangberperan membentuk selaput mielindalam SSP. Astrosit atau Astroglia berfungsi sebagai“sel pemberi makan makan“ bagi neuron yangada di dekatnya. Mikroglia Berperan dalam penghancuranpatogen dan penghapusan neuron mati.

Page 26: Sistem koordinasi

PEMBAGIAN SISTEM SARAF MANUSIA

Page 27: Sistem koordinasi

SISTEM SARAF PUSAT

• Sistem saraf pusat adalah bagian yang terpenting dari seluruh sistem saraf dalam tubuh. Sistem saraf pusat adalah bagian yang anatomi tubuh yang sangat lunak, Sehingga secara evolusi, bagian ini dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang. Sistem saraf pusat, dibagi menjadi dua bagian yaitu otak/cerebrum (ensenphalon) dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).

• Encephalon (cerebrum, cerebellum, dan brainstem) dan medulla spinalis secara histologi terbagi menjadi dua komponen utama yaitu substansi grisea dan substansi alba.

- Substansi grisea : Jaringan saraf berisi banyak perikarya atau soma dari neuron, dendrit, glia, pembuluh darah, dan sedikit serabut saraf yang bermyelin. Karakter utama dari substansi grisea ini berwarna kelabu karena adanya badan sel saraf yang relatif besar, nukleus bulat dikelilingi badan Nissl. Substansi grisea pada otak berada di perifer, membentuk cortex cerebrum dan cerebellum. Tetapi pada medulla spinalis berada di sentral berbentuk H.- Substansi alba: Kontras dengan substansi grisea. Substansi alba berwarna putih, tidak mempunyai perikarya, axon bermyelin secara merata. Terletak pada lapisan dalam otak. Tidak termasuk nuclei dan ganglia. Di otak dalam juga terdapat substansi grisea yang dikelilingi sedikit atau banyak substansi alba, inilah yang disebut nuclei.

Page 28: Sistem koordinasi

OTAK

Fungsi Otak :1.Menerima rangsang sensori

dari dalam dan luar tubuh2.Memroses dan mengatur

tanggapan terhadap rangsang3.Mempertahankan aktivitas

yang tidak kita sadari4.Memprakarsai aktivitas yg kita

sadari5.Penalaran, daya ingat,

pengetahuan, dll

Page 29: Sistem koordinasi

• Selaput Meninges (meninges kranial) mempunyai susunan sebagai beikut :

Piameter: Lapisan terdalam yang mempunyai bentuk disesuaikan dengan lipatan-lipatan permukaan otak, dan banyak mengandung pembuluh darah.

Arachnoidea mater: disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah-labah. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut liquor cerebrospinalis; semacam cairan limfa yang mengisi sela sela membran araknoid. Fungsi selaput arachnoidea adalah sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.

Durameter: terdiri dari dua lapisan, yang terluar bersatu dengan tengkorak sebagai endostium, dan lapisan lain sebagai duramater yang mudah dilepaskan dari tulang kepala. Di antara tulang kepala dengan duramater terdapat rongga epidural.

Ruang Subarakhnoid : yaitu ruang yang berisi cairan pelindung yang disebut serebrospinal dan berada di antara arakhnoid dan piameter.

Page 30: Sistem koordinasi

OTAK• Otak dilindungi oleh tengkorak kepala.Permukaan otak berlipat-lipat. Bagian luar

berwarna kelabu karena mengandung banyak sel saraf. Bagian dalam berarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson– Otak terdiri atas Otak besar ( serebrum), Otak tengah (mesensefalon) , Otak depan

( Diensefalon) , Otak kecili ( Serebelum ), dan jembatan varol.

– Otak manusia dewasa memiliki berat ± 1,5 kg dan wujudnya dalam keadaan lembek seperti alpukat yang matang. Berkat adanya tulang tengkorak itulah, maka otak dapat terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia itu ibarat komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila Anda ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali semacam rekaman atas peristiwa itu. Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan.

Page 31: Sistem koordinasi

OTAK BESAR• Otak BesarOtak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan

serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain. Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.

(1) KorteksKorteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian ini terbuat dari bahan abu-abu, yaitu

massa badan sel. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permukaannya.

(2) Lapisan DalamPada lapisan ini terdapat serabut saraf bermielin yang disusun dari bahan putih.

Secara anatomis, otak dibagi menjadi 4 lobus yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda:

Page 32: Sistem koordinasi

• Lobus Frontal• Terlihat dalam mental, emosi dan fungsi fisik, bagian anterior (depan atas)

mempunyai peran dalam tingkah laku tidak sadar. Misalnya: kepribadian, tingkah laku social, memberi pendapat dan aktifitas intelektual, bagian sentral posterior (depan belakang) mengatur fungsi motorik.

• Lobus Pariental• Menterjemahkan input sensorik, sensasi yang dirasakan pada suatu sisi bagian

tubuh yang diterjemahkan melalui lobus pariental bagian lateral, rangsangan yang diterima adalah nyeri, temperature, sentuhan, tekanan, dan proprioseption. Lobus pariental juga menterjemahkan input sensorik stereognasis dan juga berfungsi sebagai pengembangan gambaran diri.

• Lobus Occipital • Berfungsi pada daerah visceral (bagian dalam) visual (bagian luar). Misalnya

penglihatan, menerima informasi dan menafsirkan warna, juga berperan dalam refleks visual untuk menentukan mata pada sebuah objek yang diam dan bergerak, Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis. .

• Lobus Temporal• Menerima input dari tiga indera perasa, yaitu: pendengaran, pengecap, dan

penciuman dan mempunyai peran dalam proses memori.

Page 34: Sistem koordinasi

Belahan otak besar

Page 35: Sistem koordinasi

OTAK TENGAH

• Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Fungsi utamanya adalah untuk memberikan impuls antara otak depan dengan otak belakang dan otak dengan mata. Di samping itu juga berfungsi menjaga keseimbangan.

• Melalui pusat medula oblongata dan otak tengah menuju ke atas merupakan jaringan serabut saraf yang disebut dengan formasi retikuler yang berfungsi dalam mengaktifkan atau membangunkan otak depan. Aksi formasi retikular sangat selektif, artinya formasi retikular ini dapat mengakibatkan kematian.

• Otak tengah dan otak belakang bersama-sama membentuk brainstem.- Otak tengah terlibat dalam tanggapan pendengaran dan visual serta fungsi motorik.

Page 36: Sistem koordinasi

OTAK TENGAH

Page 37: Sistem koordinasi

OTAK DEPAN• Menerima dan memproses informasi sensorik, berpikir, memahami, produksi dan

pemahaman bahasa, dan pengendalian fungsi motorik. Ada dua divisi utama dari otak depan - Diencephalon : berisi struktur seperti talamus dan hipotalamus yang bertanggung jawab atas fungsi seperti kontrol motorik, menyampaikan informasi sensorik, dan pengendalian fungsi otonom.- Telencephalon berisi bagian terbesar dari otak, korteks cerebral. Sebagian besar pemrosesan informasi aktual di otak terjadi dalam korteks cerebral.

• Thalamus adalah sebuah massa avoi dabu-abu yang besar disekitar ventrikel otak. Daerah spesifik dalam thalamus menerima akson dari medulla, batang otak, serebellum, basal ganglia dan bagian variasi dari serebellum. Hubungan ini memberi pengaruh terhadap fungsi motorik dan mempunyai peran dalam respons emosional, terjemahan sensasi-sensasi yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.

• Hipothalamus adalah bagian kecil tetapi daerah yang sangat penting dijaringan otak yang letaknya dibawah thalamus yang bertugas mempetahankan beberapa fungsi keseimbangan, pengaturan sejumlah aktifitas yang juga dipengaruhi kelenjar pytuitari dan system saraf otonom (bekerja sendiri). Hipothalamus menerima input dari seluruh bagian tubuh. Pengaruh hypothalamus didalam aktivitas system saraf otonom termasuk pengaturan denyut jantung, tekanan darah, dan temperature tubuh, juga mengatur nafsu makan, mempengaruhi fungsi genital dan aktivitas seksual.

Page 39: Sistem koordinasi

OTAK KECIL

• Otak kecil (Cerebellum) merupakan bagian terbesar otak belakang. Otak kecil ini terletak di bawa lobus oksipital serebrum. Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk-lekuk. Fungsi otak kecil adalah untuk mengatur sikap atau posisi tubuh, keseimbangan, dan koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar. Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi, misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Page 40: Sistem koordinasi

OTAK KECIL (CEREBLUM)

• Berfungsi mengatur keseimbangan tubuh dan sebagai pusat koordinasi otot saat bergerak.

• Terdiri 2 bagian: kiri dan kanan.

• Antara belahan kiri dan kanan terdapat jembatan penghubung yang disebut jembatan varol.

• Jembatan varol berfungsi mengahntarkan impuls otot-otot kanan dan kiri tubuh.

Page 41: Sistem koordinasi

MEDULA OBLONGATA {Sumsum Lanjutan}

• Terdiri dari otak tengah, pons dan medulla obolongata, masing-masing struktur m mempunyai tanggung jawab yang unik. Ketiganya sebagi unit untuk menghantarkan saluran inpuls yang disampaikan ke dan dari saluran serebri dan lajur dibagian otak tengah. Bagian atas dari batang otak mengandung system pons afferent dan efferent yang membawa impuls ke dan dari hemisfer serebri. Pons terletak diantara otak tengah dan medulla oblongata pada serebellum bagian anterior. Bagian ini mengandung serabut saraf yang memberikan komunikasi antara tengkorak atas dan bawah dari susunan saraf pusat dan serebellum. Sepertiga bagian bawah pons mengandung pusat-pusat refleks pernapasan.

Bagian ini tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah. Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli).

• Medula oblongata adalah daerah super penting yang mengatur dan mengendalikan proses bernapas, tidur bangun,jantung, dan peredaran darah.

Page 43: Sistem koordinasi

JEMBATAN VAROL • Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil

bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.Sumsum tulang belakang (medula spinalis)Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor

Page 44: Sistem koordinasi

JEMBATAN VAROL { PONS VAROLI }

Page 45: Sistem koordinasi

MEDULA SPINALIS ( Sumsum Tulang Lanjutan)

• Merupakan jalan atau saluran untuk menghantarkan informasi dari dan ke otak dari perifer (ditepi) seperti kulit. Tempat jalannya refleks medulla spinalis berisi badan putih yang mengandung serabut-serabut myelin (akson) yang menghantarkan informasi asenden dan desenden. Badan kelabu yang terisi badan sel berikut prosesnya terjadi dalam menstimulus (rangsang) masuk ke stimulus medulla spinalis yang berintegrasi dalam badan kelabu. Respon dapat terjadi secara/ditransmisikan ke atas asenden. Semua kegiatan motorik disalurkan melalui medullan spinalis dan akson perifer.

• Terletak memanjang dalam rongga tulang belakang mulai ruas-ruas tulang leher sampai ruas kedua tulang pinggang.

• Dibungkus selaput meninges.• Bagian luar:

– berwarna putih (substansi alba), banyak mengadung akson yang dilindungi mielin.– Berfungsi mengahntarkan impuls ke otak, dari otak ke efektor.

Page 46: Sistem koordinasi

• Bagian dalam:– berwarna kelabu (substansi grissea), banyak mengandung srabut saraf yang tidak

dilindungi mielin.– Dibedakan dua, yaitu:

• Akar dorsal atau akar posterior, mengandung neuron sensorik.• Akar ventral atau akar anterior, mengandung neuron motorik.

• Mengandung neuron sensorik, neuron motorik, neuron penghubung.• Berfungsi:

– Penghantar impls dari otak dan ke otak– Pusat pengatur gerak reflek.

Page 47: Sistem koordinasi

MEDULA SPINALIS

Page 48: Sistem koordinasi

• Susunan saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal). Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang. Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya. Sistem saraf tepi terdiri atas serabut saraf sensorik dan motorik yang membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat.

• Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat.

• Kerjasama antara sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkungan.

• Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

• Susunan saraf yang membentuk sistem saraf tepi dilihat dari fungsinya :– a) Sistem aferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari

reseptor ke susunan sraf pusat – b) Sistem eferen : yaitu lanjutan saraf yang membawa impuls saraf dari

reseptor ke susunan saraf pusat

SISTEM SARAF TEPI

Page 49: Sistem koordinasi

Macam-macam sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi

Sistem saraf

somatis

Sistem saraf

otonom

Page 50: Sistem koordinasi

SISTEM SARAF SOMATIS

• Sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar.

• Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini dipengaruhi saraf sadar, berarti kita dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

• Sistem saraf somatis terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.

Page 51: Sistem koordinasi

Sistem saraf

somatis

12 pasang saraf

kranial

31 pasang saraf sumsum

tulang belakang

Page 52: Sistem koordinasi

SARAF KRANIAL• Saraf kranial adalah simpul-simpul saraf yang berada di kepala

(cranium = kepala). Saraf kranial terdiri dari 12 simpul saraf yang berperan vital dalam menggerakkan otot-otot yang ada dibagian kepala, seperti otot mata, pipi (face), lidah, gerakan mengunyah, berkedip, mendenger dan lain-lain.

Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:

1) saraf sensorik : Saraf olfaktori, saraf optik, dan saraf auditori2) saraf motorik : Saraf okulomotori, troklear, abdusen, spinal,

hipoglosal.3) saraf gabungan sensorik dan motorik : Saraf trigeminal, fasial,

glossofaringeal, dan vagus.Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X

(saraf vagus), sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik

Page 53: Sistem koordinasi
Page 54: Sistem koordinasi

• Terdapat 12 pasang syaraf cranial yaitu:

a. SK I (olfactorius) Adalah saraf sensorikFungsi : penciuman , Sensori Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses

sebagai sensasi bau IIMekanisme : Sistem olfaktorius dimulai dengan sisi yang menerima rangsangan olfaktorius Saraf ini merupakan

saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dari sini, traktus olfaktorius berjalan dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.

b. SK II (Opticus) Adalah saraf sensorikFungsi : Penglihatan, input refleks fokusing dan konstriksi pupil di limbic, Sensori Menerima rangsang dari mata

dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III Mekanisme : Saraf Optikus merupakan saraf sensorik murni yang dimulai di retina. Serabut-serabut saraf ini, ini

melewati foramen optikum di dekat arteri optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk membentuk kiasma optikum, Serabut-serabut dari lapangan visual temporal (separuh bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visual nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei saraf okulomotorius. Sisa serabut yang meninggalkan kiasma berhubungan dengan penglihatan dan berjalan di dalam traktus optikus menuju korpus genikulatum lateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian posterior kapsula interna dan berakhir di korteks visual lobus oksipital.

Dalam perjalanannya serabut-serabut tersebut memisahkan diri sehingga serabut-serabut untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital kanan dan sebaliknya.

Page 55: Sistem koordinasi

c. SK III (Okulomotorius) Adalah saraf motorikFungsi : Pergerakan bola mata elevasi alis, konstriksi pupil dan memfokuskan lensa,

Saraf ini mengontrol sebagian besar gerakan mata, konstriksi pupil, dan mempertahankan terbukanya kelopak mata (saraf kranial IV dan VI juga membantu pengontrolan gerakan mata.)

d. SK IV (Trochlearis) Adalah saraf motorikFungsi: Pergerakan bola mata ke bawahe. SK V (Trigeminus) Adalah saraf motorik dan saraf sensorik Fungsi : 1) oV1(Syaraf optalmik) adalah saraf sensorik fungsi : input dari kornea, rongga hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal,

dahi, bagian atas alis, konjungtiva kelenjar air mata2) oV2 (Syaraf maksilari) adalah saraf sensorikfungsi : input dari dagu, bibir atas, gigi atas, mukosa rongga hidung, palatum, faring3) oV3 (Syaraf Mandibular)adalah saraf motorik dan sensorik fungsi : a) sensorik : input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagub) motorik : mengunyah

Page 56: Sistem koordinasi

f. SK VI (Abdusen) Adalah saraf motorikFungsi : Pergerakan mata ke lateralg. SK VII (Fasialis) Adalah saraf motorik dan sensorik1) Fungsi :a) Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses

di otak sebagai sensasi rasab) Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah2) Mekanisme :Saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi motorik

berasal dari Nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari tegmentum pontin bawah dekat medula oblongata. Fungsi sensorik berasal dari Nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis yang berjalan ke lateral ke dalam kanalis akustikus interna.Serabut motorik saraf fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah terdiri dari otot orbikularis okuli, otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot digastriktus posterior serta otot platisma. Serabut sensorik menghantar persepsi pengecapan bagian anterior lidah.

Page 57: Sistem koordinasi

h. SK VIII(Vestibulocochlearis): Adalah saraf sensorik1) Fungsi : Vestibular untuk keseimbangan, cochlearis untuk pendengaran2) Mekanisme : Saraf vestibulokoklearis terdiri dari dua komponen yaitu serabut-serabut aferen yang mengurusi

pendengaran dan vestibuler yang mengandung serabut-serabut aferen yang mengurusi keseimbangan. Serabut-serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial dan kemudian menuju girus superior lobus temporalis. Serabut-serabut untuk keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan serabut-serabut auditorik di dalam kanalis fasialis. Serabut-serabut ini kemudian memasuki pons, serabut vestibutor berjalan menyebar melewati batang dan serebelum.

i. SK IX(Glossofaringeus) Adalah saraf motorik dan sensorik,1) Fungsi : a) Motoris : membantu menelan b) Sensoris : Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi

rasa2) Mekanisme :Saraf Glosofaringeus menerima gabungan dari saraf vagus dan asesorius pada waktu meninggalkan

kranium melalui foramen tersebut, saraf glosofaringeus mempunyai dua ganglion, yaitu ganglion intrakranialis superior dan ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan sepertiga posterior lidah.

Page 58: Sistem koordinasi

j. SK X (vagus) Adalah saraf motorik dan sensorik1) Fungsi : Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam XI 2) Mekanisme : Nervus vagus meninggalkan anterolateral bagian atas medula oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan

pedunculus serebelaris inferior. Serabut saraf meninggalkan tengkorak melalui foramen jugulare. Nervus vagus memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru kanan untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus fagus kanan kemudian akan didistrubusikan ke permukaan posterior gaster melalui cabang celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai sepertiga kolon transversum.

k. SK XI(Aksesorius) Adalah saraf motorik 1) Fungsi :

Motorik: Mengendalikan pergerakan kepal2) Saraf aksesoris adalah saraf motorik yang mempersarafi otot sternokleidomastoideus dan bagian atas otot

trapezius, otot sternokleidomastoideus berfungsi memutar kepala ke samping dan otot trapezius memutar skapula bila lengan diangkat ke atas.

3) Mekanisme :Nervus asesoris merupakan saraf motorik yang dibentuk oleh gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix

spinalis berasal dari C1-C5 dan masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot sternocleidomastoid dan trapezius di leher yang berfungsi untuk menggerakkan leher dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi motorik brakial di faring, laring, dan palate.

l. SK XII(Hipoglosus) Adalah saraf motorikFungsi : Pergerakan lidah saat bicara, mengunyah.

Page 59: Sistem koordinasi

Saraf spinal (sumsum tulang belakang)

Sistem saraf spinal (tulang belakang) berasal dari arah dorsal, sehingga sifatnya sensorik. Berdasarkan asalnya, saraf sumsum tulang belakang yang berjumlah 31 dibedakan menjadi:

• a) 8 pasang saraf leher (saraf cervical)• b) 12 pasang saraf punggung (saraf thorax) • c) 5 pasang saraf pinggang (saraf lumbar)• d) 5 pasang saraf pinggul (saraf sacral)• e) 1 pasang saraf ekor (saraf coccyigeal).

Page 60: Sistem koordinasi
Page 61: Sistem koordinasi
Page 62: Sistem koordinasi

• Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.

• Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.

• Sistem saraf otonom berfungsi untuk mempertahankan keadaan tubuh dalam kondisi terkontrol tanpa pengendalian secara sadar. Sistem saraf otonom bekerja secara otomatis tanpa perintah dari sistem saraf sadar. Sistem saraf otonom juga disebut sistem saraf tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran.

• Struktur jaringan yang dikontrol oleh sistem saraf otonom yaitu otot jantung, pembuluh darah, iris mata, organ thorakalis, abdominalis, dan kelenjar tubuh. Secara umu, sistem saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis.

Sistem saraf otonom

Page 63: Sistem koordinasi

Sistem saraf

otonom

Sistem saraf simpatik

Sistem saraf para simpatik

Page 64: Sistem koordinasi

Sistem saraf simpatik• Sistem saraf simpatik disebut juga sistem saraf torakolumbar,

karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang.

• Saraf ini terletak di depan ruas tulang belakang. Fungsi saraf ini terutama untuk memacu kerja organ tubuh, walaupun ada beberapa yang malah menghambat kerja organ tubuh. Fungsi memacu, antara lain mempercepat detak jantung, memperbesar pupil mata, memperbesar bronkus. Adapun fungsi yang menghambat, antara lain memperlambat kerja alat pencernaan, menghambat ereksi, dan menghambat kontraksi kantung seni.

Page 65: Sistem koordinasi

Sistem saraf parasimpatik• Sistem saraf parasimpatik disebut juga dengan sistem saraf

kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf simpatik.

• Saraf ini memiliki fungsi kerja yang berlawanan jika dibandingkan dengan saraf simpatik. Saraf parasimpatik memiliki fungsi, antara lain menghambat detak jantung, memperkecil pupil mata, memperkecil bronkus, mempercepat kerja alat pencernaan, merangsang ereksi, dan mepercepat kontraksi kantung seni. Karena cara kerja kedua saraf itu berlawanan, maka mengakibatkan keadaan yang normal.

Page 66: Sistem koordinasi
Page 67: Sistem koordinasi

GERAK

GERAK BIASA /SADAR

GERAK TAK SADAR /REFLEKS

Page 68: Sistem koordinasi

GERAK SADAR• Gerak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang

disadari. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. Skema gerak sadar adalah sebagai berikut:

Page 69: Sistem koordinasi

GERAK SADAR

Page 70: Sistem koordinasi

GERAK REFLEK • Pernahkah kaki Anda tanpa sengaja menginjak duri atau benda tajam lainnya?

Apa yang terjadi seketika itu? Pasti Anda akan dengan cepat menarik kaki, mungkin dibantu dengan gerakan tangan, dan sambil berteriak secara spontan. Gerakan yang Anda lakukan tersebut merupakan contoh gerak refleks. Gerak refleks merupakan gerakan yang tidak kita sadari. Proses gerak ini lebih cepat daripada gerak sadar. Gerak refleks ini sebenarnya merupakan mekanisme dalam rangka mengelak dari suatu rangsang yang berbahaya, seperti contoh di atas. Refleks di atas merupakan refleks penarikan. Aksiaksi yang terjadi pada peristiwa itu, antara lain:

1. Rangsang dari luar diterima oleh reseptor;2. Impuls-impuls saraf neuron sensorik pada reseptor tersebut dilanjutkan ke

sistem saraf pusat, yaitu sumsum tulang belakang;3. Di sumsum tulang belakang ini impuls dilanjutkan oleh interneuron dari neuron

sensorik ke neuron motorik;4. Dari neuron, motorik impuls dilanjutkan ke efektor kemudian efektor

dirangsang untuk berkontraksi, akibatnya terjadi gerakan secara spontan dengan menarik kaki sambil berteriak.

Page 71: Sistem koordinasi

GERAK REFLEK • Gerak refleks merupakan gerakan yang terjadi tanpa dipengaruhi kehendak

atau tanpa disadari terlebih dahulu. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan.

• Rangkaian (jalur) saraf yang terlibat dalam aktivitas refleks disebut lengkung refleks, yaitu terdiri dari 5 komponen dasar: (1) reseptor, (2) jalur aferen sensorik, (3) pusat pengintegrasi, (4) jalur aferen motorik, (5) efektor. Respon merespon stimulus yang merupakan suatu perubahan atau kimia dalam lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor mengubah energi stimulus menjadi energi bioelektrik disebut potensial reseptor yang berbentuk potensial bertingkat. Potensial reseptor ini akan dirambatkan ke pusat pengintegrasi refleks-refleks dasar, sedangkan bagian otak yang lebih tinggi memproses refleks yang dipelajari. Pusat pengintegrasian memproses semua informasi yang dapat diperoleh dari reseptor tersebut termasuk semua informasi dari input lain, kemudian membuat suatu keputusan tentan respon yang sesuai. Instruksi dari pusat pengintegrasi diteruskan melalui lintasan eferen ke efektor (suatu otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan. Berikut adalah macam-macam gerak refleks berdasarkan pengklasifikasiannya, antara lain:

Page 72: Sistem koordinasi

a. Gerak Refleks Berdasarkan Prosesnya (dipelajari/tidak dipelajari).Terdapat dua tipe refleks menurut prosesnya, yaitu:

Refleks sederhana atau refleks dasar: refleks yang menyatu tanpa dipelajari, seperti mengedipkan mata pada saat ada benda yang menuju ke arahnya.

Refleks yang dipelajari atau dikondisikan: refleks yang dihasilkan dari berbuat dan belajar, seperti membelokkan mobil kalau mau menabrak benda. Kita mengerjakan hal tersebut secara otomatis, tetapi hanya setelah banyak berlatih secara sadar.

b. Gerak Refleks Berdasarkan Pusat Pengintegrasinya.Terdapat dua tipe refleks menurut pusat pengintegrasinya, yaitu:

Refleks Kranial: refleks yang diintegrasikan oleh otak. Semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen pada otak. Contoh: refleks mengedipkan mata.

Refleks Spinal: refleks yang diintegrasikan oleh sumsum tulang belakang, semua komponen yang diperlukan untuk menyambung input aferen ke respon aferen berada dalam sumsum tulang belakang.

Page 73: Sistem koordinasi

• c. Gerak Refleks Berdasarkan Jumlah sinaps dalam lengkung refleksnya.

• Terdapat dua tipe refleks menurut jumlah sinapsnya, yaitu:Refleks Monoseptik: refleks yang melibatkan satu sinaps. Contoh: refleks regangan pada patela yang melibatkan satu sinaps, yaitu antara neuron aferen yang berasal dari reseptor regangan dalam otot kerangka, yang bersinapsis dengan neuron eferen untuk otot rangka yang sama. Contoh salah satu gerak refleks monosinaptik adalah ketika kaki kita meregang.

• Refleks Polisinaptik: refleks yang melibatkan banyak sinaps. Contoh: refleks menarik tangan ketika terkena api.

Page 74: Sistem koordinasi

MEKANISME GERAK REFLEK

Page 75: Sistem koordinasi

• Mekanisme Gerak Refleks Monosinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:

Page 76: Sistem koordinasi

Neuron motorik lalumerangsang otot pahauntuk berkontraksi meng-Angkat kaki.

5

Neuron sensorikmembawa impuls menujusumsum tulang belakang.

3 Neuron mendeteksirangsangan pada dengkul.

2

Gerak refleks adalah gerakcepat yangtidak disadari.

1

Sumsum TulangBelakang

Neuron Sensorik

Neuron Motorik

Neuron Penghubung

Di sumsum tulang belakang impulsditeruskan ke neuron motorik atau melalui neuronpenghubung untuk ditanggapi

4

Neuron penghubung

Gerak Refleks Monoseptik

Page 77: Sistem koordinasi

• Mekanisme Gerak Refleks Polisinaptik dapat diskemakan sebagai berikut:

Page 78: Sistem koordinasi

Gerak Refleks Polisinaptik

Page 79: Sistem koordinasi

PENGARUH OBAT-OBATAN DANNARKOBA TERHADAP SISTEM

SARAF• 1. ALKOHOL• menyebabkan adiksi fisiologis, yaitu• kecanduan• 2. Golongan OBAT SEDATIF• Obat yang berefek sebagai penenang.• (valium, barbiturat)• 3. Golongan STIMULAN• Obat yang berefek pada meningkatkan kerja• otak sehingga memberi efek tidak kantuk,• tubuh selalu prima• Penekan rasa sakit• 4. Golongan HALUSINOGEN• Memberi efek halusinasi (daya khayal), misal• ganja, ekstasi, sabu, atropin, scopelamin• 5. Golongan Penahan Rasa Nyeri• Menekan rasa nyeri, opium, morfin, kokain

Page 80: Sistem koordinasi

EFEK NEGATIF OBAT-OBATANTERLARANG DAN NARKOTIKA

• 1.Hilangnya koordinasi tubuh karenakekurangan dopamin, yg merupakanneurotransmiter• 2.Hilangnya kendali otot gerak• 3.Denyut jantung lemah• 4.Kerusakan alat respirasi• 5.Terganggunya sistem sirkulasi• 6.Hilangnya nafsu makan• 7.Serosis Hati

Page 81: Sistem koordinasi

• 1. Penyakit ParkinsonPenyakit parkinson biasanya menyerang orang yang

berusia 40 tahun ke atas. Penyakit ini disebabkan karena berkurangnya neurotransmitter dopanmin pada basal ganglia. Gejala penyakit ini, yaitu gemetar pada tangan, kaku otot, sehingga sulit bergerak.

Kerusakan yang terjadi pada kumpulan sel-sel saraf di bagian bawah otak besar akan menyebabkan gerakan-gerakan yang tidak perlu pada bagian-bagian anggota tubuh. Misalnya, otot-otot pada lengan yang kadang-kadang kontraksi dan relaksasi sehingga tangan menjadi bergetar atau tremor. Kerusakan itu juga dapat menyebabkan kontraksi yang berkelanjutan pada otot bagian tubuh yang lain, misalnya pada otot wajah, yang menyebabkan wajah menjadi kaku, sehingga kelihatan seperti topeng. Keadaan seperti inilah yang disebut penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson tidak menyerang batang otak, sehingga penglihatan, pendengaran, dan kecerdasan penderita tidak terganggu.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 82: Sistem koordinasi

• 2. EpilepsiEpilepsi disebabkan karena

beberapa hal, antara lain karena terdapatnya jaringan parut pada otak, tumor, gangguan metabolisme, dan lain-lain. Epilepsi ditandai dengan kejang-kejang dan hilang kesadaran.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 83: Sistem koordinasi

• 3. StrokeStroke dapat dipicu oleh tekanan

darah tinggi (hipertensi). Hipertensi dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga akan mengganggu fungsi otak. Gejala stroke, antara lain pusing-pusing, apabila sudah parah diikuti dengan gejala lain, yaitu sulit berbicara, tidak dapat melihat, lumpuh, bahkan mati separuh.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 84: Sistem koordinasi

• 4. MeningitisMeningitis merupakan

peradangan selaput pembungkus otak yaitu meninges. Meningitis disebabkan oleh virus, sehingga dapat menular.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 85: Sistem koordinasi

• 5. NeuritisNeuritis merupakan penyakit

radang saraf yang disebabkan karena benturan fisik misalnya pukulan, patah tulang. Ada juga yang disebabkan oleh defisiensi vitamin, antara lain vitamin B1, B6, dan B12. Gejala neuritis, antara lain kesemutan dan terasa sakit pada daerah yang disarafi.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 86: Sistem koordinasi

• 5. Hidrocephalus • Tanda hidrocephalus

berupa pembengkakan kepala karena kelebihan cairan yang ada di sekitar otak.

• Akibatnya, dapat menyebabkan gangguan metabolisme dan gangguan organ tubuh.

KELAINAN-KELAINAN SISTEM SARAF

Page 87: Sistem koordinasi

• Manusia dapat berinteraksi dengan lingkungan atau berinteraksi dengan sesama manusia karena adanya alat indra. Manusia memiliki panca indra yang tersiri atas indra penglihat, indra pendengar, indra peraba, indra pembau, dan indra pengecap.Apabila indra diberi Impuls maka akan memberikan tanggapan sehingga kita dapat melihat dengan mata, mendengar dengan telinga, membaui dengan hidung, merasakan sentuhan, dan menikmati berbagai rasa makanan.

• Indra adalah alat tubuh yang dapat mengindra atau menangkap rangsang karena memiliki ujung saraf sensorik tertentu. Penerima rangsang pada Indra sangat spesifik terhadap macamnya rangsang.

• Penerima rangsang tersebut antara lain :A. Eksteroreseptor ( penerima rangsang dari luar tubuh)B. Interoreseptor ( penerima rangsang dari dalam tubuh )C. Proprioreseptor ( penerima rangsang yang berada di dalam otot )Indra manusia mempunyai reseptor khusus untuk menangkap atau menerima rangsang.

Indra manusia adalah mata ( penglihat), telinga ( pendengar), kulit ( peraba ),hidung ( pembau) dan lidah ( pengecap).Kelima indra tersebut disebut panca indra. Indra manusia disebut juga kinestesis yang merupakakn proprioreseptor.Indrab menusia membantu pengaturan sikap tubuh dan perasaan tertentu.

SISTEM PENGINDRAAN

Page 88: Sistem koordinasi

FUNGSI INDRA

Sebagai alat proteksi tubuh dari rangsangan yang merusak.ex : panas yang membakar, dingin yang membekukan, sakit, sinar yang terang, dan sebagainya sehingga kerusakan tubuh dapat dihindari.

Sebagai alat komunikasi dengan lingkungan, sehingga orang dapat memberikan persepsi terhadap keadaan lingkungan. ex : pemandangan yang indah, suara yang merdu, tubuhnya miring, kain yang halus, makanan yang enak, dan lain-lain

Page 89: Sistem koordinasi

PANCA INDRA BEKERJABAIK JIKA :

1. Tidak ada gangguan pada alat penerima rangsang

2. Tidak ada gangguan pada sistem saraf

3. Tidak ada gangguan pada pusat saraf di otak

Page 90: Sistem koordinasi

MATA

• Mata mempunyai struktur yang sangat kompleks. Terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. di dalam lekuk mata juga terdapat saraf penglihatan dan alat tambahan. Bola mata berbentuk bulat, hanya bidang depannya meyimpang dari bentuk bola sempurna karena selaput bening lebih menonjol ke depan.

• Mata memiliki reseptor yang peka terhadap cahaya yang disebut fotoreseptor.

Page 91: Sistem koordinasi

ANATOMI MATA

Page 92: Sistem koordinasi

KETERANGAN

1. Sklera : melindungi dan mempertahankan bentuk bola mata2. Konjungtiva : membatasi bagian dalam kelopak mata dg

bagian dalam sklera3. Kornea : untuk membiaskan cahaya guna membantu

memfokuskan cahaya ke retina4. Koroid : berfungsi memberi nutrisi pada retina, mencegah

pemantulan cahaya dibagian dalam bola mata retina

5. Badan siliaris : mengatur cembung pipihnya lensa untuk menyesuaikan pemusatan cahaya

6. Retina : mendeteksi ada tidaknya cahaya. Mengandung sel fotoreseptor serta sel saraf.

Page 93: Sistem koordinasi

7. Fovea/pusat mata : tersusun atas sel kerucut, tempat difokuskannya cahaya

8. Bintik buta : tempat serabut saraf bertemu membentuk saraf optik,tidak mengandung sel batang dan sel kerucut

9. Iris : tersusun atas otot radial dansirkuler, memberi warna pada mata, bagian depan membentuk pupil mata

10. Pupil : Berperan sebagai diafragma dalam mengatur banyak sedikitnya cahaya yg masuk ke mata.

11. Lensa Mata: berfungsi untuk mengatur fokus cahaya dalam membentuk bayangan benda yang dilihat. Di

depan lensa mengandung aqueous humour dan dibelakang

lensa mengandung vitreous humour

KETERANGAN

Page 94: Sistem koordinasi

Lensa membagi bagian dalam bola mata menjadi dua

bagian Rongga Depan: daerah di depan

lensa,dipisahkan lagi oleh iris dan jasad bersilia menjadi bilik depan dan bilik belakang.Kapiler pada jasad bersilia menghasiolkan cairan bening,humor berair yang mengalir ke bilik belakang,melewati pupil,dan menuju bilik depan.Humor berair kemudian mengalir ke vena lewat saluran (sinus vena skelara atau saluran Schlemm) yang mengelilingi mata di mana kornea dan sklera bersatu.Humor berair secara terus-menerus diperbarui,menyedikan tekanan untuk mempertahankan bentuk bagian depan,dan memasok oksigen dan nutrien lainnya ke lensa avaskular dan kornea.

Rongga Posterior : daerah di belakang lensa,diisi oleh gel bening,humor bening ( vitrous humor).Humor bening,yantg dihasilkan selama perkembangan embrio dan tidak pernah diperbarui,menahan lensa dan retina di tempatnya dan mempertahankan bentuk mata.

Page 95: Sistem koordinasi

13. SARAF OPTIK : Membawa rangsang dari retina ke otak

14. OTOT MATA :Menggerakkan bola matai. M. rektus medialis = menarik bola mata ke dalamii. M. rektus lateralis = menarik bola mata ke sampingiii. M. rektus superior = menarik bola mata ke atasiv. M. rektus inferior = menarik bola mata ke bawahv. M. obligus inferior = memutar ke samping atasvi. M. obligus superior = memutar ke samping dalam.

KETERANGAN

Page 96: Sistem koordinasi

OTOT BOLA MATA

Page 97: Sistem koordinasi

PERJALANAN CAHAYA SAMPAI KE RETINA

• Mekanisme Kerja Indra Penglihat sebagai berikut :a. Cahaya berturut-turut masuk pada kornea mata, aqueoos humor,

pupil, lensa, Vitreous humor, dan retina.b. Oleh lensa mata,cahaya dibiaskan dan diatur sehingga jatuh tepat

pada bintik kuning. Caranya dengan mencembung dan memipihkan lensa mata.

c. Pada siang hari atau di tyempat yang terang, cahaya yang kuat jatuh kuat pada bintik kuning di daerah retina. Cahaya tersebut akan merangsang pigmen iodopsin pada sel konus yang peka terhadap warna.Pigmen iodopsin berperan dalam penglihatan pada siantg hari.

d. Pada malam hari atau di tempat yang agak gelap, cahaya lemah tidak berpengaruh pada pigmen iodopsin, sementara itu pigmen rodopsin tidak memudar sehingga objek benda masih dapat terlihat.

e. Reseptor dalam retina meneruskan impuls cahaya ke saraf optik dalam susunan saraf kranial.

Page 98: Sistem koordinasi

• Mata dapat melihat benda dengan jelas, karena bentuk lensa mata dapat berubah-ubah yaitu mencembung dan memipih.Kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih disebut daya akomodasi.Jika benda berada di dekat mata,lensa mata mata mencembung. Sebaliknya, jika benda berada jauh dari mata, lensa mata memipih.Lensa mata mencembung dan memipih bertujuan agar beyangan benda dapat tepat jatuh pada bintik kuning. Lensa mata yang daya mencembung dan memipihnya tidak sempurna berarti mengalami gangguan atau cacat mata.

• Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat adalah mata dalam keadaan normal.Mata normal ( emetropi), yaitu mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik terjauh ( punctum remotum) berada pada jarak sejauh-jauhnya. Titik terdekat ( punctum proximum) berada pada jarak baca ideal (25 cm) di depan mata.

KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN

Page 99: Sistem koordinasi

KEMAMPUAN LENSA MATA MEMFOKUSKAN BAYANGAN

Page 100: Sistem koordinasi

SARAF MATA

Page 101: Sistem koordinasi

Sel Batang (sel bacillus) RHODOPSIN

Di bagian retina terdapat kurang lebih 125 juta sel batang.sel ini mampu menerima rangsang tidak berwarna.Sel batang mengadung rodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa antara vitamin A dengan protein tertentu. Bila terkena sinar terang, rodopsin terurai dan akan terbentuk kembali dalam keadaan gelap. berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih(sangat peka terhadap cahaya).Pada proses pembentukan rodopsin diperlukan waktu yang disebut waktu adaptasi rodopsin.Dalam waktu adaptasi,mata kurang dapat melihat. Oleh karena itu, jika mata kita melihat cahaya matahari terang,setelah itu kita masuk ke dalam rumah,untuk beberapa saat mata kita tidak dapat melihat.

SARAF MATA

Page 102: Sistem koordinasi

SEL KERUCUT (IODOPSIN) CONUS

Di bagian retina terdapat kurang lebih 6,5 juta sel kerucut. Sel ini mampu menerima rangsang sinar kuat dan berwarna.Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin,yaitu: senyawa retinin dan opsin. ada 3 macam sel kerucut yang masing – masing peka terhadap warna tertentu. Yaitu merah,merah,biru,hijau. (hanya peka pada cahaya terang).Dari kombinasi ketiga warna ini kita dapat menerima spektrum warna ungu sampai warna merah.Kerusakan sel konus menyebabkan buta warna merah, biru, atau kuning.M isalnya dikromat atau monokromat.Dikromat adalah orang yang hanya dapat menyerasikan spektrum warna dengan mencampur dua warna saja. Monokromat merupakan orang yang hanya dapat membedakan hitam dan putih serta bayangan kelabu.

SARAF MATA

Page 103: Sistem koordinasi

KELAINAN MATA

1. Katarak sejenis kerusakan mata

yang menyebabkan lensa mata berselaput dan rabun. Lensa mata menjadi keruh dan cahaya tidak dapat menembusinya.

Page 104: Sistem koordinasi

2. Glaukoma :Penyakit dimana tekanan di

dalam bola mata meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkanpenurunan fungsi penglihatan.

KELAINAN MATA

Page 105: Sistem koordinasi

3. Rabun Dekat (Hipermetropi)- Hipermetropi atau rabun dekat adalah mata yang

tidak dapat memfokuskan benda pada jarak dekat. Rabun dekat ini merupakan kebalikan dari rabun jauh. Walaupun penderita rabun dekat (Hipermetropi) (benda-benda jauh biasanya terlihat jelas, titik dekat (PP) agak lebih besar dari mata “normal” 25 cm, yang menyebabkan penderita rabun dekat atau hipermetropi sulit membaca. Kelainan rabun dekat atau hipermetropi disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan benda yang dilihat terbentuk di belakang retina. Cacat mata rabun dekat atau hipermetropi dapat ditolong dengan lensa konvergen (cembung), tampak seperti pada Gambar 1. Memperbaiki mata rabun dekat.

KELAINAN MATA

Page 106: Sistem koordinasi

KELAINAN MATA

• Pterigium adalah munculnya suatu timbunan atau selaput pada mata yang bentuknya seperti segitiga dengan puncak berada di arah kornea mata. Pterigium oleh sebagian orang dikenal sebagai “daging tumbuh” di selaput bening mata

Page 107: Sistem koordinasi

•Jangan menggosok atau mengucek mata terlalu kuat terutama bila ada benda asing yang masuk ke mata.

• Penuhi Kebutuhan Vitamin A, karena kecukupan vitamin A membantu transmisi sinyal cahaya di dalam sel-sel retina. Salah satu sumber vitamin A adalah sayuran yang memiliki warna orange seperti baby wortel, juga buah aprikot

• .Jangan menatap layar komputer atau televisi secara terus menerus, berilah jeda sebentar saja. Dan sering-seringlah mengedipkan mata supaya mata tetap lembab

• Bila mata anda terasa gatal dan merah, cobalah anda celupkan handuk kecil kedalam air dingin dan kompreslah mata anda hingga anduknya terasa hangat.Basuhlah mata dengan air dingin beberapa kali dalam sehari (Berwudhu' lebih baik). Terapi ini akan mengurangi insflamasi, melembabkan mata, merilekskan mata dan mengatasai mata merah.

Merawat mata

Page 108: Sistem koordinasi

• Telinga memiliki reseptor untuk menangkap bunyi yang disebut fonoreseptor.Secara garis besar, telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

TELINGA

Page 109: Sistem koordinasi

ANATOMI TELINGA

Page 110: Sistem koordinasi

TELINGA LUAR

• Telinga luar terdiri atas bagian-bagian berikut :1) Daun telinga, yaitu bagia telinga terluar berupa

gelambir yang berguna untuk mengumoulkan dan menyalurkan gelombang bungyi ke dalam telinga.

2) Liang Telinga, yaitu saluran sepanjang 2,5 cm menuju membran timpani yang berfungsi membantu mengonsentrasikan gelombang suara.

3) Rambut, yaitu bulu-bulu halus untuk menahan dan menjerat kotoran yang melewati lubang telinga.

4) Kelenjer Minyak, menghasilkan cairan seperti malam ( wax) untuk meminyaki dan menjerat kotoran yang melewati luabang teling.

5) Membran Timpani ( Selaput gendang), yaitu berupa selaput tipis tetapi kuat, berguan untuk menangkap getaran bunyi dan menyalurkannya ke tulang-tulang pendengar

Page 111: Sistem koordinasi

• Telinga tengah terdiri atas bagian-bagian berikut.• 1. Tulangh-tulang pendengar ( Osikula), yaitu tulang martil ( maleus), tulang

landasan (inkus), dan tulang sanggurdi ( stapes).• 2. Tingkap Oval, yaitu membran pembatas antara telinga tengah dan telinga

dalam.Telinga tengah ( rongga timpani ) adalah rongga di dalam tulang temporal.Di

dalam telinga tengah terdapat tiga tulang kecil,Osikel auditori.Tulang-tulang tersebut,yang disebut maleus (martil),paron (landasan),dan stapes ( sangguardi),bertindak sebagai sistem tuas yang meneruskan dan memperbesar getaran yang dibawa dari gendang telinga ke telinga dalam. Maleus pada salah satu ujung terhubung ke gendang telinga,sementara stapes di sisi lain, ditempeli oleh ligamen ke tingkap oval,lubang kecil tertutup membran yang membuka jalan ke telinga dalam.Sendi sinovial menghubungkan paron,tulang tengah osikel auditori,ke maleus dan stapes di sampingnya.Lubang kedua yang juga ditutupi membran menuju ke telinga dalam,tingkap bulat (membran timpani sekunder),terdapat persis di bawah tingkap oval.

TELINGA TENGAH

Page 112: Sistem koordinasi

• Lubang ketiga menuju tabung auditori ( tabung Eustachio),yang menghubungkan telinga tengah dangan tenggorokan atas.Tabung auditori berfungsi menyamakan perbedaan tekanan di antara telinga.Dua otot pada telinga tengah,otot sensor timpani dan otot sangguardi,menghubungkan maleus dan stapes.Kontraksi kedua oto ini membatasi pergerakan gendang telinga dan osikel auditori,mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi ketika terjadi getaran besar dari suara yang keras.Apabila saluran ini tersumbat oleh lendir,maka tekanan udara di dalam telinga tidak sama dengan tekanan di luar.Jika perbedaan tekanan ini cukup besar,dapat menyebabkan pecahnya membran timpani.

TELINGA TENGAH

Page 113: Sistem koordinasi

• Telinga dalam terdiri atas bagian-bagian berikut.• 1. Tiga saluran setengah lingkaran ( Kanalis

semisirkularis),yaitu tiga saluran berlengkung-lengkung yang berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh.

• 2. Sakulus dann Utrikulus, yaitu kantong kecil tempat tiga saluran setengahn lingkaran berpangkal yang berisi cairan endolimfea dan butiran kalsium karbonat.bagian ini berguna dalam menjaga keseimbangan tubuh.

• 3. Rumah siput (Koklea), yaitu saluran seperti spiral yantg berisi cairan endolimfe. Rumah siput terbagi menjadi tiga saluran, yaitu kanal vestibular,kanal timpani,dan kanal tengah.

• 4. Orga Korti, yaitu bagian koklea yang peka terhadap rangsang bunyi

Indra pendengar ( telinga) peka terhadap rangsang bunyi atau suara,dengan frekuensi antara 30-20.000 hertz.

TELINGA DALAM

Page 114: Sistem koordinasi
Page 115: Sistem koordinasi

Mekanisme Kerja Indra Pendengar

• A. getaran suara ditangkap oleh daun telinga kemudian berbelok masuk melewati saluran telinga.

• B. Getaran suara mmenggetarkan membran timpani,diteruskan ke tulang-tulang pendengar ( martil,landasan, dan sangguardi). Di bagian ini getaran suara diperkuat, selanjutnya masuk ke bagian telinga melewati tingkap oval.

• C. Getaran suara diteruskan ke rumah siput sehingga menggetarkan cairan di dalam saluran vestibular, kanal timpani, dan kanal tengah hingga di bagian dasar ko0klea. Getaran suara yang sampai dasar koklea mengakibatkan sel-sel rambut bergetar

• D. Getaran sel-sel rambut menggetarkan membran tektorial dan membran basiler. Getaran akan menekan sel sensorik pada organ korti dan menghasilkan impuls saraf.

• E. Impuls saraf akhirnya menuju pusat pendengaran di otak melalui saraf pendengaran.

Page 116: Sistem koordinasi

KESEIMBANGAN

• Keseimbangan dipertahankan sebagai tanggapan terhadap dua macam gerakan :

• Keseimbangan Statis mempertahankan posisi kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan linear tubuh,seperti mulai berjalan atau berhenti.

• Keseimbangan Dinamis mempertahankan posisi kepala sebagai tanggapan terhadap gerakan rotasi tubuh,seperti mengayun-ayun ( seperti jika berada di kapal) atau berbalik badan.

Page 117: Sistem koordinasi

KESEIMBANGAN

Page 118: Sistem koordinasi

KELAINAN PADA TELINGA

• 1. TULI• Tuli sensorineural: tterjadi

karena gangguan pada model sentral sampai garis yang memisahkan telinga dalam dengan koklea, misalnya: gangguan pada koklea

• Tuli konduksi: ketidakmampuan organ telinga yang berperan sebagai menghantarkan bunyi dari luar telinga ke dalam telinga

Page 119: Sistem koordinasi

KELAINAN PADA TELINGA

• 2)LabirintitisLabirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran.

Page 120: Sistem koordinasi

• 3. OTITIS Media

Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat memecahkan gendang telinga.

KELAINAN PADA TELINGA

Page 121: Sistem koordinasi

KELAINAN PADA TELINGA

• Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan kartilago telinga luar

Page 122: Sistem koordinasi

MERAWAT TELINGA• 1. Bersihkan Bagian Luar Saja. Dalam keadaan normal, telinga memiliki

kemampuan untuk membersihkan dirinya. Bentuk lubang telinga yang bersudut serta lapisan bulu-bulu halus menjaga telinga Anda dari masuknya kotoran berlebih. Jadi, Anda tak perlu repot membersihkan sampai bagian dalam, cukup sampai daun telinga atau bagian luar lubang. Namun, jika dirasa kotoran telah menumpuk dan menyebabkan pendengaran sedikit terganggu, sebaiknya jangan mengoreknya sendiri. Datanglah ke dokter THT untuk mendapat penanganan tepat.

• 2. Jangan Dikorek. Kebiasaan mengorek bagian dalam telinga menggunakan cutton bud, alat pembersih dengan bahan keras, sama sekali tidak disarankan. Cutton bud berukuran besar bisa mendorong kotoran telinga masuk lebih dalam dan menumpuk di dalam. Kotoran yang menumpuk berpotensi menutup saluran dan mengganggu pendengaran. Tanpa Anda sadari,cotton bud bisa saja masuk terlalu dalam dan melukai gendang telinga. Sedang alat lain dengan bahan keras tentu bisa menyebabkan dinding telinga tergores dan infeksi. Gunakan cutton bud hanya untuk membersihkan bagian luar.

Page 123: Sistem koordinasi

KULIT

• Kulit merupakan indra peraba karena mempunyai reseptor yang peka terhadap tekanan, sentuhan,panas, dingin, dan nyeri. Indra yang terdapat di kulit ini disebut Tungoreseptor. kulit merupakan alat indra karena di dalam kulit terdapat berbagai macam reseptor.

FUNGSI KULIT1.Melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran,kuman penyakit, panas, bahan kimia, dll2.Mengatur suhu tubuh3.Sebagai alat ekskresi, berupa keringatminyak4.Sebagai alat peraba

Page 124: Sistem koordinasi

ANATOMI KULIT

Page 125: Sistem koordinasi

LAPISAN EPIDERMIS

LAPISAN DERMIS

STRUKTUR KULIT

Page 126: Sistem koordinasi

EPIDERMIS

• Merupakan lapisan terluar, pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan syaraf.

• Lapisan epidermis terdiri dari 4 lapis sel (gambar): stratum korneum terdiri dari sel kulit mati yang mudah mengelupas. Disebut juga lapisan tanduk.Stratum lusidum : berupa lapisan transparan.Stratum granulosum : terdapat pigmen.Stratum germinativum : lapisan yang selalu mengadakan pembelahan secara terus

Page 127: Sistem koordinasi

• Pada bagian ini terdapat pembuluh darah, pangkal akar rambut,kelenjar keringat, syaraf, dan berbagai macam reseptor

• Berbagai macam resptor yang tedeapat di dalam kulit • adalah :

korpuskel pacini : ujung syaraf perasa tekanan.Ujung syaraf sekeliling rambut : ujung syaraf peraba.Korpuskel ruffini : ujung syaraf peraba.Ujung syaraf krause : ujung syaraf perasa dingin.Korpuskel meissner : ujung syaraf perabaUjung syaraf tanpa selaput : perasa nyeriLempeng merkel : ujung syaraf perasa sentuhan

dan tekanan ringan

DERMIS

Page 128: Sistem koordinasi

Saraf Sensorik pada Kulit

Page 129: Sistem koordinasi

Mekanisme kerja alat peraba :

Ada tekanan di kulit

Korpuskel paccini berubah bentuk

Terjadi depolarisasi yaitu Na+ masuk dan K+ keluar.

terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan dalam bentuk impuls oleh saraf sensorik ke otak.

Impuls diolah

timbul sensasi tekanan di kulit Misalnya

sensasi tekanan

Page 130: Sistem koordinasi

LIDAH

• Indra penecap terdapat lidah, mampu menerima rangsangan dari zat yang larut. Indra penecap ini memiliki reseptor yang peka terhadap rangsang rasa, misalnya manis, asin, asam, dan pahit. Reseptor pengecap berda pada kuncup-kuncup pengecap ( Papila). Di dalam kuncup terdapat bulu-bulu saraf ( Gustatory hair) yang berfungsi mengantarkan Impuls ke otak. Kemampuan mengecap rasa dapat berkurang pada penderita epilepsi, penyakit saraf, dan ibu-ibu hyang sedang hamil.

Page 131: Sistem koordinasi

ANATOMI LIDAH

Page 132: Sistem koordinasi

stuktur tonjolan pada permukaan lidah• Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu

dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur.

• Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

• Lidah mempunyai 3 macam papila yaitu :

• A. Papila berbentuk benang ( Papila filiformis) merupakan peraba. Papila ini menyebar di seluruh permukaan lidah.

• B. Papila yang dilingkari saluran ( Papila Sirkumvalata ). Papila ini tersusun dalam lengkungan yang berbentuk huruf V. terdapat 7-9 buah yang terletak di dekat pangkal lidah dan merupakan papila pengecep.

• C. Papila bentuk Martil merupakan papila pengecap yang terdapat di tepi lidah.

Page 133: Sistem koordinasi

PAPILA LIDAH

Page 134: Sistem koordinasi

Empat Macam Sensai Rasa

Page 135: Sistem koordinasi

terbentuknya potensial aksi yang dihantarkan oleh saraf sensoris dalam bentuk impuls listrik ke otak untuk diolah

Mekanisme kerja indra perasa

Zat kimia dalam bentuk larutan sampai ke puting pengecap di lidah

terjadi depolarisasi yaitu masuknya Na+ dan keluarnya K+ dari sel reseptor

timbul sensasi rasa.

Page 136: Sistem koordinasi

HIDUNG

• Bau adalah molekul bahan kimia yang menguap dan melayang di udara. Apabila bau terhitup melalui lubang hidung,partikel-partikel tersebut akan menyentuh epitelium olfaktori yang terdapat di rongga hidung. Epitelium olfaktori ini dilapisi bahan bening berupa mukosa olfaktori yang berperan penting bagi indra pembau. berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Mukosa ini berfungsi melarutkan molekul bau agar dapai oleh

silia ( rambut getar) yang menjulur ke dalam mukosa dari sel-sel reseptor di dalam selaput itu.

Page 137: Sistem koordinasi

ANATOMI HIDUNG

Page 138: Sistem koordinasi

Gambar struktur indra pembau

Page 139: Sistem koordinasi

terjadinya depolarisasi yaitu Na+ masuk dan K+ keluar dari reseptor (ujung syaraf)

Mekanisme kerja indra pembau :

Gas yang masuk ke dalam hidung larut dalam lendir hidung di bagian atas rongga hidung

Merangsang ujung syaraf pembau

menyebabkan terjadinya potensial aksi dan dihantarkan dalam bentuk impuls ke otak untuk diolah

bau dapat tercium

Page 140: Sistem koordinasi

• Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya. Hipofisa (Pituitary). Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormone yang letaknya di otak. Hormon adalah zat kimia dalam bentuk senyawa organic yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Hormon mengatur aktivitas seperti : metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan

• Pengaruh hormon dapat terjadi dalam beberapa detik, hari, minggu, bulan, dan bahkan beberapa tahun.Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkankan melalui suatu saluran tetapi langsung masuk kedalam pembuluh darah. Hormon dari kelenjar endokrin mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh hingga mencapai organ – organ tertentu. Meskipun semua hormone mengadakan kontak dengan semua jaringan dalam tubuh, namun hanya sel / jaringan yang mengandung reseptor yang spesifik terhadap hormon tertentu yang terpengaruh hormon tersebut.

SISTEM HORM0N

Page 141: Sistem koordinasi
Page 142: Sistem koordinasi

Hormon mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

• Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil

• Diangkut oleh darah menuju ke sel/jaringan target• Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus

yang terdapat dalam sel target• Mempunyai pengaruh mengaktifkan enzim khusus• Mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu

sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

Page 143: Sistem koordinasi

Dilihat dari aktivitasnya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :

1. kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan pada proses metabolisme

2. kelenjar yang bekerjanya mulai saat tertentu, misalnya hormon kelamin

3. kelenjar yang bekerja hanya sampai saat tertentu saja, misalnya kelenjar timus

Page 144: Sistem koordinasi

PENGGOLONGAN HORMON

SECARA KIMIAWI HORMON DIBAGI MENJADI TIGA KELAS - HORMON STEROID , yang larut dalam lemakCiri utama hormon steroid adalah adanya struktur multisiklikTESTOSTERON,ESTROGEN,PROGESTERON CORTISOL – HORMON PEPTIDA , Polipeptida dan katekolamin,

yang larut dalam airINSULIN, PROLAKTIN

– HORMON DERIVAT ASAM AMINO NOREPINEPHRIN, EPINEPHRIN & HYROKSIN

Page 145: Sistem koordinasi

Dilihat dari aspek dan macam lokasinya, kelenjar endokrin dapat dibedakan menjadi :

No. Kelenjar endokrin Lokasi

1 Kelenjar hipofisis Terletak pada dasar otak besar, pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji

2 Kelenjar tiroid Terletak di daerah leher

3 Kelenjar paratiroid Terletak di dekat kelenjar tiroid

4 Kelenjar pankreas Terletak di dekat ventrikulus (perut besar)

5 Kelenjar adrenal Terletak di bagian atas ginjal

6 Ovarium Terletak di daerah abdomen (perut)

7 Testis Terletak di buah zakar dalam skrotum

Page 146: Sistem koordinasi

Hubungan Saraf dan hormon

• Hormon bekerja atas perintah dari sistem saraf. Sistem yang mengatur kerjasama antara saraf dan hormon terdapat pada daerah hipotalamus. Daerah hipotalamus sering disebut daerah kendali saraf endokrin (neuroendocrine control).

• Hormon berfungsi dalam mengatur homeostasis, metabolisme, reproduksi dan tingkah laku. Homeostasis adalah pengaturan secara otomatis dalam tubuh agar kelangsungan hidup dapat dipertahankan. Contohnya pengendalian tekanan darah, kadar gula dalam darah, dan kerja jantung

Page 147: Sistem koordinasi

Perbedaan sistem hormon dan sistem saraf

No. Aspek pembeda Sistem hormon Sistem saraf

1 Aksi Bersifat lambat Bersifat cepat/segera

2 Pengaturan Jangka panjang, misalnya

pertumbuhan dan perkembangan

Jangka pendek, misalnya denyut jantung dan kontraksi otot

3 Sekresi Hormon neurotransmitter

4 Komunikasi Komunikasi antar neuron melalui synapsis

Komunikasi melalui sistem sirkulasi

Page 148: Sistem koordinasi

Kelenjar Hipofisis (pituitary)

• AnatomiBerukuran lebih 1 cm dengan berat 500mgTerletak di sella tursica dari tulang sphenoidKelenjar hipofi sis terletak pada dasar otak dan

di bawah kendali hipotalamus. Di dalam tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali disebut pula sebagai master of gland, sebab hormone yang dihasilkan dapat memengaruhi fungsi endokrin yang lain.

Terdapat 3 kelenjar yaitu :1. Hipofise anterior2. Hipofise Intermedia 3. Hipofise posterior

Page 149: Sistem koordinasi

Kelenjar Hipofisis Anterior

• Kelenjar hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tumbuh ke arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon. Selain itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ

• Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja, kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau kekerdilan (kretinisme).

Page 150: Sistem koordinasi

1. GH (Growth Hormon)Pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lemakMeningkatkan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemakMeningkatkan glukosa darah dengan menurunkan penggunaan glukosaMeningkatkan sintesa proteinMeningkatkan kadar asam lemak bebas, lipolisis dan pembentukan ketonMeningkatkan retensi elektrolit dan cairan ekstraseluler

2. Prolaktin (PRL)Target organ : payudara & gonadProses laktasiPengatur fungsi reproduksi pada pria dan wanita

PERSIAPAN PRODUKSI AIR SUSU IBU (ASI)

Kelenjar Hipofisis Anterior

Page 151: Sistem koordinasi

3. Thyroid stimulating hormon (TSH)Target organ : tiroidPerlu untuk pertumbuhan dan fungsi tiroid MEMPENGARUHI KEL THYROID MENGHASILKAN THYROKSIN (T4), LIOTIRONIN (T3) & KALSITONIN

4. Adrenokortikoid-stimulating hormon (ACTH)Target organ: kortek adrenalPertumbuhan dan mempertahankan ukuran kortek adrenalMengontrol pelepasan glukokortikoid dan androgen adrenal

a. GLUKOKORTIKOID PENGHASIL GULA b. MINERALOKORTIKOID MENGATUR KESEIMBANGAN ION Na & ION K c. GONADOKORTIKOID

UTK WANITA ESTRONE & PROGESTRONE UTK PRIA TESTOSTERONE

Kelenjar Hipofisis Anterior

Page 152: Sistem koordinasi

5. Folikel stimulating hormon (FSH)6. Luteinizing hormon (LH)

Kedua hormon target organ : gonaddimana menstimulasi gametogenesisdan produksi seks pada pria menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron dan wanita bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum

Kelenjar Hipofisis Anterior

Page 153: Sistem koordinasi

No. Hormon Prinsip kerja

1 Melanocyte stimulating hormon (MSH)

Mempengaruhi warna kulit individu

Kelenjar Hipofisis Intermedia

• makin banyak melanin makin hitam pigmen kulit, makin sedikit melanin makin putih pigmen kulit

Page 154: Sistem koordinasi

No. Hormon Prinsip kerja

1 Oksitosin Saat proses melahirkan anak, oksitosin bekerja membuat kontraksi keras pada uterus, supaya janin terdorong keluar.

Selama masa laktasi oksitosin membuat kontraksi mioepithelium kelenjar susu sehingga ASI dikeluarkan.

2 Hormon ADH Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah, mencegah agar urin yang keluar

tidak terlalu banyak ( in put = out put)

3 Hormon Relaxin membukanya simphisis pubis

Kelenjar Hipofisis Posterior

Page 155: Sistem koordinasi

KELENJAR TIROID• Anatomi • Bentuk seperti kupu-kupu dan terletak pada leher

bagian bawah di sebelah anterior trakea• Terdiri dari 2 lobus lateral yang dihubungkan oleh

sebuah istmus• Panjang 5 cm,lebar 3 cm,berat 30 gr• Aliran darah sangat tinggi (5 ml/mnt/gram tiroid) yaitu 5

kali aliran darah ke dalam hati• Hormon yang dihasilkan : Tiroksin (T4) dan

triiodotironin (T3) keduanya disebut hormon tiroid, kalsitonin (menurunkan kadar kalsium plasma dgn meningkatkan jumlah kasium dalam tulang)

• Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

Page 156: Sistem koordinasi

• HORMON TIROID • Merupakan as amino dgn sifat unik yg mengandung

mol iodium yg terikat pd struktur as.amino• Kedua hormon ini disintesis dengan keadaan terikat

dengan protein dalam sel-sel kel.tiroid, pelepasannya kedalam aliran darah hanya jika diperlukan saja

• Kurang lebih 75 % hormon tiroid terikat dengan globulin pengikat-protein, hormon tiroid yg lain terikat dgn albumin dan prealbumin pengikat tiroid

KELENJAR TIROID

Page 157: Sistem koordinasi

No. Hormon Prinsip kerja

1 Tiroksin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf

2. Triiodontironin Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf

3. Kalsitonin Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

KELENJAR TIROID

Page 158: Sistem koordinasi

• Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.

• Pada orang dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit pembengkakan demikian dinamakan gondok.

KELENJAR TIROID

Page 159: Sistem koordinasi

KELENJAR TIROID

Page 160: Sistem koordinasi

• ANATOMI • kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dalam leher dan

tertanam di permukaan posterior kelenjar tiroid• kelenjar ini berukuran kecil dan sulit dilihat sehingga dapat

terangkat tanpa sengaja sewaktu tiroidktomi

• FISIOLOGI• Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon yg disebut Parathormon• Parathormon mengatur metabolisme kalsium dan fosfor• Peningkatan sekresi Parathormon mengakibatkan absorbsi kalsium

di ginjal, intestinum, dan tulang shg terjadi kenaikan kadar kalsium dlm darah

KELENJAR PARATIROID

Page 161: Sistem koordinasi

• Kelenjar ini menghasilkan parathormon (PTH) yang berfungsi untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang.

• Hormon paratiroid meningkatkan kalsium darah dengan cara merangsang reabsorpsi kalsium di ginjal dan dengan cara penginduksian sel –sel tulang osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada osteoklas untuk merombak matriks bermineral pada tulang sejati dan melepaskan kalsium ke dalam darah

• Manusia jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon). Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot atau tetani. Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat menimbulkan berba gai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.

KELENJAR PARATIROID

Page 162: Sistem koordinasi

• Pakreas merupakan kelenjar endokrin dan eksokrin. • Bagian eksokrin terdiri atas acini pankreas dan duktus pankreas yang

mensekresi enzim dan bikarbonat untuk pencernaan di usus. • Bagian endokrin dari pankreas adalah pulau-pulau langerhans terdiri

atas satu sampai dua pulau sel-sel tersebar di antara bagian eksokrin. • Sel alfa menghasilkan glukagon, sel beta menghasilkan insulin dan sel

delta menghasilkan somatostatin.• Kelenjar prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau

Langerhans. Pulau Langerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait dengan saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum. Namun, sel-sel kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.

• Sekresi yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin, sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick Banting pada tahun 1922

KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)

Page 163: Sistem koordinasi

• . Hormon insulin berperan saat proses pengubahan gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di dalam hati. Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun. Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes melitus atau penyakit kencing manis. Gejala penyakit kencing manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi. Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak, justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa.

• Selain hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon. Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.

KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)

Page 164: Sistem koordinasi

KELENJAR LANGERHANS ( PANKREAS)

1. SEL A / ALPHA menghasilkan glukagon menghasilkan gula bila tubuh kekurangan gula

2. SEL B/ BETA menghasilkan insulin menguraikan gula bila berlebihan menjadi glikogen dalam otot

3. SEL D/ DELTA menghasilkan somatostatin tergantung dr kebutuhan tubuh membantu sel a bila kekurangan gula & membantu sel b bila kelebihan gula

4. SEL F menghasilkan pankreopeptida membantu dalam proses pencernaan makanan terutama protein

Page 165: Sistem koordinasi

• Letak : dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung• Sangat penting untuk perkembangan sistem limfatik• Kelenjar ini mempunyai 2 lapisan :

1. Kortek terbungkus sempurna dengan limfosit2. Medula menstimulasi sel limfosit untuk membelah dan

kemampuan untuk mengenali dan menyerang benda asing.• Kelenjar timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon

somatotrof atau hormon pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.

• Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.

KELENJAR TIMUS

Page 166: Sistem koordinasi

KELENJAR TIMUS

Page 167: Sistem koordinasi

• Kelenjar kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon. Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin perempuan berada pada ovarium.

KELENJAR Gonad ( kelamin)

Page 168: Sistem koordinasi

OVARIUM

• Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone.

• Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH

• Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus.

• Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH• Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat

menerima sel telur yang sudah dibuahi.• Fisiologi menstruasi

Page 169: Sistem koordinasi

• Siklus Menstruasi Normal• Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi 2 segmen yaitu, siklus ovarium

(indung telur) dan siklus uterus (rahim). Siklus indung telur terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu siklus folikular dan siklus luteal, sedangkan siklus uterus dibagi menjadi masa proliferasi (pertumbuhan) dan masa sekresi.

• Perubahan di dalam rahim merupakan respon terhadap perubahan hormonal. Rahim terdiri dari 3 lapisan yaitu perimetrium (lapisan terluar rahim), miometrium (lapisan otot rehim, terletak di bagian tengah), dan endometrium (lapisan terdalam rahim). Endometrium adalah lapisan yangn berperan di dalam siklus menstruasi. 2/3 bagian endometrium disebut desidua fungsionalis yang terdiri dari kelenjar, dan 1/3 bagian terdalamnya disebut sebagai desidua basalis.

• Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi adalah:• FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone) yang dikeluarkan

hipotalamus untuk merangsang hipofisis mengeluarkan FSH• LH-RH (luteinizing hormone releasing hormone) yang dikeluarkan hipotalamus

untuk merangsang hipofisis mengeluarkan LH • PIH (prolactine inhibiting hormone) yang menghambat hipofisis untuk

mengeluarkan prolaktin

OVARIUM

Page 170: Sistem koordinasi

OVARIUM

Page 171: Sistem koordinasi

• Testis pada mammalian terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus.

• Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara.

• Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.

• Regulasi hormone jantan• Menghasilkan steroid laki-laki • Testoteron : memacu pertumbuhan dan perkembang organ kelamin dan

perkembangan seks sekunder pada pria. Produksi testoteron yang stabil akan :• Mempertahankan spermatogenesis• Meningkatkan aktivitas anabolik serta kekuatan otot serta tulang • Meningkatkan produksi sel darah merah dalam sumsum tulang merah• Meningkatkan libido dan sikap agresivitas normal

TESTIS

Page 172: Sistem koordinasi

TESTIS

Page 173: Sistem koordinasi

• Berbentuk seperti bola atau topi terletak di atas ginjal.• Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis

yang terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

• Terletak didalam jaringan retroperitoneal yang menutupi kutub atas ginjal (ada 2 buah organ adrenal).

• Masing –masing adrenal mempunyai 2 buah kelenjar yaitu:

1. Kortek adrenal2. Medula adrenal

KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)

Page 174: Sistem koordinasi

• Kelenjar adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).

• Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah.

• Sementara itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air.

• Penyakit manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau intramuskular.

KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)

Page 175: Sistem koordinasi

• Kelenjer Adrenal manghasilkan hormon-hormon berikut :

1. Hormon kortikoid, berperan menyerap natrium dalam darah dan mereabsorbsi air pada ginjal.

2. Hormon glukortikoid, berperan dalam menaikkan kadar glukosa darah dan mengubah protein menjadi glikogen di hati.

3. Hormon androgen, bersama-sama dengan hormon gonad berperan membentuk sifat kelamin sekunder pada pria.

4. Hormon epinefrin atau adrenalin, berperan menaikkan frekuensi denyut jantung, memperkuat denyut jantung, dan membantu mengubah glikogen ( dalam otot) menjadi glukosa dalam darah.

KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)

Page 176: Sistem koordinasi

KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)

Page 177: Sistem koordinasi

No. Hormon Prinsip kerja

1 Bagian korteks adrenal

a. Mineralokortikoid

b. Glukokortikoid

Mengontol metabolisme ion anorganik

Mengontrol metabolisme glukosa

2 Bagian Medula Adrenal

Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin

Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam hal berikut:

a. dilatasi bronkiolus

b. vasokonstriksi pada arteri

c. vasodilatasi pembuluh darah otak dan otot

d. mengubah glikogen menjadi glukosa dalam hati

e. gerak peristaltik

f. bersama insulin mengatur kadar gula darah

KELENJARADRENAL ( KELENJER ANAK GINJAL)

Page 178: Sistem koordinasi

• Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari, seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum diketahui.

KELENJAR PINEAL

Page 179: Sistem koordinasi

Kelainan – Kelainan Akibat Kelebihan atau Kekurangan Hormon

No. Kelenjar Hormon yang dihasilkan Gangguan /

kelainan

Ciri - ciri

1 Hipofisis Kekurangan hormon (hiposekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)

Dwarfisme Penderita tampak bertubuh pendek (hanya sekitar satu meter atau bahkan kurang) tapi tetap memiliki proporsi tubuh yang normal

Kelebihan hormon (hipersekresi) hormon pertumbuhan (growth hormone)

Gigantisme (giantism) Terjadi pada masa kanak – kanak, dimana terjadi pertumbuhan berlebihan bahkan dapat sampai mencapai 8 kaki

Akromegali Terjadi pada saat dewasa, penderita mengalami pembesaran tulang rahang dan wajah. Kulit bertambah tebal, diikuti gangguan akibat penekanan saraf oleh massa tulang yang bertambah

Page 180: Sistem koordinasi

2. Tiroid Hipersekresi hormone tiroksin

(Hipertiroidisme)

Grave’s disease/ morbus basedow

Penderita ini mengalami metabolisme yang amat meningkat; penderita cenderung bertambah kurus walaupun disaat yang sama penderita memiliki nafsu makan yang meningkat . Keringat berlebihan, denyut nadi yang cepat, tidak tahan panas dan kelemahan badan. Dapat juga ditemukan penonjolan bola mata (exophtalmus)

Hiposekresi hormon tiroid (Hipotiroidisme)

Kretinisme (Kerdil) Terjadi pada masa kanak – kanak, cirinya penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal

Mix Oedema (Miksedema)

Terjadi pada orang dewasa, cirinya laju metabolisme rendah, berat badan berlebihan, bentuk badan menjadi kasar, dan rambut rontok

Page 181: Sistem koordinasi

3 Paratiroid Hipersekresi hormon paratiroid

Hiperparathormon Kelainan pada tulang seperti tulang rapuh, bentuk abnormal dan mudah patah. Kelebihan kalsium yang diekskresikan dalam air seni bersama ion fosfat dapat menyebabkan batu ginjal

Hiposekresi hormon paratiroid

Hipoparathormon Terjadi gejala kekejangan otot (tetani)

4 Kelenjar gonad

Hiposekresi hormon kelenjar gonad

- dapat mengakibatkan gangguan terutama dalam proses reproduksi manusia.

5 Pankreas Hiposekresi hormon insulin Diabetes tipe I Penyakit ini sepenuhnya bergantung dengan insulin, penyakit ini sering didapatkan pada anak-anak atau dewasa muda. Pengobatan dengan mengganti insulin sesuai dengan jumlah yang diperlukan

Page 182: Sistem koordinasi

5 Korteks Adrenal

Hipersekresi hormon kelenjar adrenal

Cushing’s syndrome

penderita mengalami peningkatan tekanan darah, gula darah akibat pengeluaran hormon kortisol yang berlebihan.

Hiposekresi hormon kelenjar adrenal

Addison’s disease

Gejala berupa

· Hipoglikemia (kadar gula dalam darah menurun),

· Gangguan pembentukan glukosa oleh jaring (glukoneogenesis)

· Penurunan kadar glikogen di liver yang menjadi cadangan glukosa dalam tubuh

· Gangguan akibat kekurangan aldosteron seperti pengeluaran natrium dan cairan yang berlebihan di ginjal.

· Dehidrasi,

· Penurunan tekanan darah

· Shock yang dapat menimbulkan kematian, terutama bila tidak ditangani secara cepat.

Page 183: Sistem koordinasi

CUSHING SYNDROME

GIGANTISME

AKROMEGALI