SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KUD SAWIT JAYA PADA …repository.amikom.ac.id/files/publikasi...
Transcript of SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KUD SAWIT JAYA PADA …repository.amikom.ac.id/files/publikasi...
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KUD SAWIT JAYA PADA PT. SDK 1 BATU BUIL KALIMANTAN BARAT
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh
Hartanto A’rifin
07.11.1707
kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
YOGYAKARTA 2012
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM AT THE “KUD SAWIT JAYA” PT. SDK 1
BATU BUL KALIMANTAN BARAT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KUD SAWIT JAYA PADA PT SDK 1
BATU BUIL KALIMANTAN BARAT
Hartanto A’rifin Jurusan Teknik Informatika
Bambang Sudaryatno
STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Along with the speed of the modern era of the all development, advancement of science and technology is developing very rapidly. In the field of technology, humans are pampered in doing a job. Almost all jobs can save you time, effort, and cost. No exception to the Kud Sawit Jaya which is still doing all the work manually. With the advanced technology currently Kud Sawit jaya want to replace the old system is a computerized manual. It can be expected to increase the effectiveness of the work that led to the convenience of working.
In the spirit of the changes made by the Kud Sawit Jaya encourage the creation of a formula of how to make the system easy to use Kud information? How does this system can record all transactions in Kud? And even this system has the objective to introduce a new computerized system to Kud Sawit Jaya in terms of service transactions and data storage at the moment still using manual systems. In this thesis I am trying to research by observing and interviewing Kud Sawit Jaya chairman of the issues on the old system. Then from the results of my research seeks to analyze the problems that existed until the creation of a new system aimed at Kud Sawit Jaya. Having held the introduction, the new system is more effective than the old system that is manually. Key Words: information technology, computerized system, Kud Sawit Jaya
1. Pendahuluan
Seiring dengan lajunya perkembangan zaman yang serba modern, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Di bidang teknologi, manusia
dimanjakan dalam melakukan suatu pekerjaan. Hampir semua pekerjaan dapat
menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
Komputer merupakan salah satu trend teknologi tersebut yang saat ini
berkembang pesat dibandingkan dengan teknologi lainnya.
Kemajuan teknologi informasi dan komputer, mendorong munculnya berbagai
inovasi baru dalam penyajian informasi. Sekarang ini informasi berkembang sejalan
dengan perkembangan komputer. Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan
bagi semua pihak. Sebagai contohnya bagi pihak perusahaan atau manajemen.
Informasi sudah menjadi kebutuhan yang sangat pokok. Suatu perusahaan pasti memiliki
sistem informasi yang berfungsi sebagai penghasil informasi untuk pihak manajemen.
Dalam sebuah KUD juga selalu membutuhkan sistem untuk mengumpulkan,
menyimpan, dan menyalurkan informasi. Sistem pengolahan data merupakan salah satu
fungsi dari kegiatan administrasi dan memberikan pelayanan pada masyarakat dan untuk
memenuhi setiap tuntutan informasi pihak pengelola. Sistem informasi yang baik
senantiasa dapat mengatasi masalah yang terjadi dan dapat menghasilkan informasi
yang cepat, tepat, dan akurat. Dan komputer merupakan alat penghasil informasi yang
tepat tersebut dengan akses kerja manusia. Dengan adanya media komputer diharapkan
dapat memberikan pelayanan yang efektif dan efisien kepada pihak pengelola dan
pelanggan serta mempercepat dalam pembuatan laporan yang dibutuhkan, terutama
laporan mengenai data-data yang berkaitan dengan bengkel.
Dari uraian diatas, maka dalam penulisan skripsi ini Penulis mengambil judul
“SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KUD SAWIT JAYA PADA PT. SDK 1 BATU BUIL
KALIMANTAN BARAT”.
2. Landasan Teori
2.1 Sistem Informasi
2.1.1 pengertian Sistem
Sistem dapat didefinisikan menjadi dua pendekatan yaitu yang menekankan
pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.1
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.2
2.1.2 pengertian Informasi
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman atau instruksi. Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa –
peristiwa tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses
komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan
informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi
stastistik. Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses
atau ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai
pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman atau instruksi dan alirannya.
Teknologi informasi dapat dijabarkan sebagai usaha/rekayasa manusia dalam
menyampaikan informasi dari pihak pengirim kepada pihak penerima sehingga
memenuhi ketentuan cepat penyampaiannya, luas penyebarannya dan tahan lama
penyimpanan informasi tersebut.
2.1.3 pengertian Sistem Informasi
Menurut Gorgon B. Davis, sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan data yang mendukung operasi,
1 Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stalling, Jr., Fundamentals of System Analysis
(edisi kedua: New York: john willey & Sons, 1981), hal.5 2 Richard F. Neuchel. Management by system. (edisi kedua: New York: McGrawHill, 1960),
hal.10
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi tertentu dengan laporan
yang diperlukan.3
2.1.4 pengertian Sistem Informasi manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah kumpulan dari manusia dan sumber-
sumber daya modern di dalam suatu organisasi, berfungsi mengumpulkan dan mengolah
data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di
dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
2.1.5 komponen Sistem Informasi Manajemen
Komponen sistem informasi manajemen menurut Stair (1992) menjelaskan
bahwa sistem informasi berbasis computer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari
komponen-komponen berikut:
1. Perangkat keras, yaitu komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan
data, memproses data, dan keluaran data.
2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna
sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan
kerja yang efektif.
5. Manusia, yaitu personil dari sistem informasi meliputi manager, analis,
programmer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
2.1.6 Definisi Sistem Informasi Manajemen KUD Sawit Jaya
Sistem informasi manajemen KUD yaitu suatu sistem informasi yang bertujuan
untuk mempermudah pihak manajemen KUD dalam proses pencatatan semua transaksi
di KUD yang meliputi pembayaran kepada petani, proses potongan pembayaran, proses
pendataan kapling dan pendataan petani sehingga informasi yang didapat bisa lebih
cepat dan akurat.
3 Gorgon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Suatu Pengantar (Jakarta:
Pustaka Binaman Ressindo,1993)
2.1.7 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) atau disebut juga Diagram Alir Data (DAD) sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang
akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data mengalir
atau lingkungan fisik data tersebut akan disimpan. Dalam DFD dibahas fungsi-fungsi apa
saja yang diperlukan oleh suatu sistem dan aliran data yang terdapat diantara proses
didalamnya. DFD dapat dikembangkan dari level yang paling rendah ke level yang paling
tinggi.
Ada beberapa tahapan dalam pembuatan DFD:
a. Diagram konteks, digunakan untuk menggambarkan sistem secara global.
b. Digram level nol, digunakan untuk menggambarkan tahapan-tahapan proses
yang ada dalam diagram konteks.
Digram detail (level satu), digunakan untuk menggambarkan arus data lebih mendetail
dalam proses diagram level nol.
2.1.8 Teori Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logikal desain sebuah basis data
atau database, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk
struktur relasi yang baik (tanpa redudansi).
Kegunaan normalisasi:
a. Meminimasi pengulangan informasi.
b. Memudahkan identifikasi entity atau obyek.
c. Menghindari kehilangan data tanpa sepengetahuan.
Langkah-langkah normalisasi:
1. Normal Pertama (1st
Normal Form)
Aturan:
a. Mendefinisikan atribut kunci
b. Tidak adanya group berulang
c. Semua atribut bukan kunci tregantung pada atribut kunci
2. Normalisasi Kedua (2nd
Normal Form)
Aturan :
a. Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu.
b. Sudah tidak ada ketergantungan parsial, dimana seluruh field hanya tergantung
pada sebagian field kunci.
3. Normalisasi Ketiga (3nd
Normal Form)
Aturan :
a. Sudah berada dalam bentuk normal kedua.
b. Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field bukan kunci tergantung pada
field bukan kunci lainnya).
Catatan :
Normal seharusnya berada dalam bentuk normal tertinggi dan bergerak dari
bentuk normal satu dan seterusnya untuk setiap kali membatasi hanya satu jenis
redudansi.
Keseluruhanya cuma ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama
menekankan redudansi yang muncul dari Function Dependencies sedangkam bentuk
keempat dan kelima menekankan redudansi yang muncul.
3. Analisis Dan Perancangan Sistem
3.1 Gambaran Objek penelitian
PT. sinar dinamika Kapuas ( sdk – unit 1) salah satu unit usaha lyman
agro, mulai melakukan kegiatan pembangunan pada akhir 1991 di desa batu buil
belimbing.
Pada awalnya PT. SDK mendapat pencadangan areal di kabupaten Pontianak
(kecamatan menyuke, kec. Ngabang dan kec. Air besar).
Karena kondisi areal yang kurang memenuhi syarat (topography) disamping
kurangnya dukungan dari masyarakat, maka management mengjukan permohonan
perpindahan ke kecamatan belimbing kabupaten sintang.
Melalui izin lokasi No. 01-IL-94 tangal 24 juni 1994, pencadangan areal PT. SDK
: 22.500 Ha.
Mencakup 18 ( delapan belas) desa, 12(dua belas) desa terletak di kecamatan
belimbing dan 6 ( enam) desa berada di kec. Sei. Tebelian kabupaten sintang.
Dalam hal ini Kud Sawit jaya yang berada di desa Batu nanta mempunyai 1000 Ha,
dalam sati kapling mempunyai luas 2 Ha jadi keseluruhan petani yang memiliki kapling
yaitu sebanyak 500 kk.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem didefinisikan sebagai suatu penguraian suatu sistem informasi
yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi berbagai permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap
desain sistem. Tahap ini merupakan tahap yang kritis karena kesalahan dalam tahap ini
akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Adapun beberapa langkah yang
harus dilakukan dalam tahap analisis sistem adalah:
1. Identify, mengidentifikasi masalah,
2. Analyze, menganalisis sistem,
3. Design, perancangan sistem.
3.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada KUD PT.SDK 1 Batubuil
Kalimantan Barat, diidentifikasi bahwa sistem kerja yang dijalankan masih kurang efektif.
Hal ini dapat terlihat dari proses atau pencatatan hasil panen maupun dalam hal
penggajiannya, juga dalam proses pembuatan laporan memerlukan waktu dan
sumberdaya yang banyak. Keberadaan masalah diatas dikarenakan sistem pencatatan
semua data dan proses penggajian pada petani yang masih bersifat manual. Masalah
inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat tercapai. Adapun
permasalahan-permasalahan yang timbul didalam KUD PT.SDK 1 Batu Buil Kalimantan
Barat adalah lambatnya proses pencatatan data dan Penghitungan gaji pada petani
harus melalui arsip dokumen yang ditulis secara manual dan keadaan ini memerlukan
waktu yang cukup lama. Apabila semua proses dalam pengolahan data pada KUD
PT.SDK 1 Batu Buil Kalimantan Barat telah menggunakan sistem ini maka koefisien kerja
akan tercapai.
3.3 Analisis Kelemahan Sistem
Tujuan utama dari analisis sistem adalah untuk mengevaluasi dan menetukan
permasalahan yang dihadapi suatu organisasi. Dalam hal ini KUD PT. SDK1 batu buil
Kalimantan barat bertujuan agar analisis tersebut dapat diketahui permasalahan yang
berkaitan dengan perkembangan organisasi dan juga untuk mengetahui kelemahan
system yang lama atau yang baru.
Analisis terhadap kelemahan sistem dipandang dari beberapa aspek yaitu
kinerja, informasi, keamanan aplikasi, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal
dengan PIECES analysis (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, dan
Service).
3.4 Analisis Kebutuhan Sistem
Untuk merancang rencana pengembangan system secara keseluruhan maka
harus memahami dengan sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru dan
mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan
bahwa sebenarnya pengemabangan sistem baru tidak dibutuhkan. Dan kita dapat
memahami bagian sistem yang akan dilakukan perbaikan dan penggantian serta sistem
mana yang akan dipertahankan.
3.4.1 Kebutuhan Fungsional
a. Sistem dapat melakukan pengolahan data petani
b. Sistem dapat melakukan pengolahan data hamparan
c. Sistem dapat melakukan pengolahan data kapling (kebun)
d. Sistem dapat melakukan pengolahan data transaksi
e. Sistem dapat melakukan pengolahan data potongan
f. Sistem dapat melakukan pengolahan data pembayaraan
g. Sistem dapat melakukan pengolahan laporan-laporan
3.4.2 Kebutuhan Non Fungsional
Perencanaan dan pengembangan sistem memiliki tujuan agar dapat
memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat serta meningkatkan kualitas kerja.
Kebutuhan teknologi atau peralatan yang diperlukan dalam pengembangan sistem terdiri
dari:
a. Kebutuhan Perangkat Keras (hardware)
1. Tahapan Pembuatan
Motherboard Intel Pentium Dual Core
Processor Intel Pentium Dual Core
RAM 1GB DDR2
Hardisk 160 GB
DVD RW Super Multi DL
Monitor Acer 14”
Keyboard + Mouse
2. Tahapan Implementasi
Perangkat keras yang digunakan dalam penerapan sistem ini dengan
menggunakan komputer spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan
oleh sistem ini adalah:
Tabel 3.1 Rincian Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat Keras
Motherboard Intel Pentium Dual Core
Processor Intel Pentium Dual Core
RAM 1 GB DDR2
Hardisk 160 GB
DVD RW Samsung 22x Sata Tray
Monitor Viewsonic 16"
Keyboard + Mouse PS 2 Standart
Power Supply 450W
Printer Inkjek
b. Kebutuhan Perangkat Lunak (software)
1. Tahapan Pembuatan
Untuk pembuatan aplikasi, maka hanya dibutuhkan beberapa perangkat
lunak saja yaitu: Microsoft Visual Basic 6.0, SQL MySql V. 5.0.5 dengan
menggunakan sistem operasi Windows 7 ultimate dalam pembuatannya.
2. Tahapan Implementasi
Saat diimplementasikan, perangkat lunak yang dibutuhkan yaitu
menggunakan sistem operasi Windows 7 ultimate.
c. Kebutuhan Perangkat Manusia (brainware)
1. Tahapan Pembuatan
Programmer : membuat suatu program dengan membuat perintah-
perintah yang dimengerti oleh mesin.
Analis Sistem : seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perencanaan, pengkoordinasian, dan
merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan
sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis atau
perusahaan.
2. Tahapan Implementasi
Admin : seseorang yang mengatur dan membatasi hak akses
terhadap sistem
Operator : bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat,
meliputi proses input data, edit data, pemeliharaan data,
dan pembuatan laporan.
3.5 Analisis Kelayakan Sistem
Analisis kelayakan sistem merupakan proses mempelajari dan menganalisis
masalah yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan akhir yang akan dicapai. Tujuan
dari analisis ini adalah untuk menguji apakah sistem baru yang akan diterapkan sebagai
pertimbangan sistem layak pakai atau tidak. Adapun beberapa kelayakan yang akan
dipertimbangkan antara lain:
3.5.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis digunakan untuk menilai dan menjawab pertanyaan “Apakah
teknologi yang ada dapat diterapkan pada sistem?”. Kelayakan ini mencakup empat hal
pokok yang harus dipertimbangkan yaitu:
a. Ketersediaan teknologi dipasaran
Jika kita akan mengimplementasikan sebuah sistem informasi data barang
berbasiskan komputer, apakah teknologi yang ada sekarang cukup dapat
mensuplay keperluan tersebut.
b. Ketersediaan ahli yang mengoperasikan
Kelayakan teknis yang mencakup ketersediaan sumber daya manusia yang
mengoperasikan serta memelihara sistem.
c. Pemrograman database MySql dan Microsoft Visual Basic 6.0 memberi
kemampuan dan kemudahan dalam mengelola input data sebagai informasi.
Sistem dapat dikonversikan sesuai dengan perkembangan teknologi baru. Sekarang
sudah banyak tersedia teknologi untuk membuat sistem seperti ketersediaan komputer,
sumber daya manusia, pemrograman bahwa sudah ada sistem informasi sejenis yang
sudah dikembangkan sebelumnya berdasarkan uraian diatas sistem secara teknologi.
3.5.2 Kelayakan Hukum
Penerapan sistem yang baik tidak boleh menimbulkan masalah
dikemudian hari karena menyimpang dari hukum yang berlaku terutama dalam perijinan
menggunakan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan
harus resmi dan sesuai dengan perijinan yang ada, sehingga tidak menyimpang dari
ketentuan hukum yang berlaku dan tidak menimbulkan masalah hukum baik pada waktu
sekarang maupun yang akan datang.
3.5.3 Kelayakan Ekonomi
Kelayakan ekonomi pada penerapan pengembangan sistem lebih
menyangkut pada masalah pendanaan yaitu besarnya pendanaan yang dikeluarkan
dengan harapan manfaat yang diperoleh dari pengembangan sistem tersebut lebih
besar. Dari segi ekonomi, penggunaan sistem baru ini akan memberi keuntungan yang
layak bagi pihak instansi. Hal ini dapat dilihat pada perhitungan biaya dan manfaat, yang
mana dengan penggunaan sistem baru akan mengalami peningkatan kinerja dan dapat
menghemat biaya.
4. Implementasi Sisterm
Implementasi sistem (system implementation) adalah tahap meletakkan suatu
sistem supaya siap untuk dioperasikan. Dalam tahap implementasi sistem ini terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut:
4.1 Rencana Implementasi
Rencana implementasi merupakan suatu arah dan batasan yang harus
dilaksanakan. Rencana tersebut mencakup anggaran dan biaya dengan tujuan untuk
memberikan pengendalian pengeluaran biaya. Selain fungsi anggaran, terdapat juga
penjadwalan jam yang berfungsi untuk pengendalian terhadap waktu implementasi.
Adapun rencana kegiatan yang dilakukan dalam tahap
implementasi adalah sebagai berikut:
Pemrograman dan Implementasi Database
Pengetesan Program
Instalasi Program
Pengetesan Sistem
Pemilihan dan Pelatihan Personil
Konversi Sistem
Penggunaan Sistem
4.2 Kegiatan Implementasi
Melaksanakan kegiatan implementasi adalah proses pembuatan dari aplikasi
yang akan diimplementasikan tersebut. Dimana langkah pembuatan tersebut dimulai dari
pengetikan program hingga uji coba program terhadap kesalahan-kesalahan yang
mungkin terjadi sebelum memasuki implementasi sistem. Kegiatan berikut ini didasarkan
pada bentuk-bentuk kegiatan dalam tahapan implementasi. Adapun bentuk kegiatan
yang dilakukan sebagai berikut:
4.2.1 Pemrograman Dan Implementasi Database
Pemrograman merupakan tahap implementasi dimana dilakukannya
pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga
berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah direncanakan.
Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual
Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah My Sql.
4.2.2 Pembuatan Database
Setelah proses instalasi selesai lalu dilanjutkan dengan pembuatan database
dan table. Pembuatan database dan table merupakan langkah yang selalu dilakukan
dalam membangun sebuah basis data, tidak bagi perorangan ataupun bahasa
pemrograman, semua programmer, semua program manajemen database akan
melakukan hal yang sama, yaitu akan dimulai dengan langkah pembuatan database dan
dilanjutkan pembuatan table serta hasil eksekusinya, seperti telah dibahas sebelumnya
bahwa pembuatan database sistem, penulis menggunakan MySql.
Untuk membuat database bisa mengakses http://localhost/phpmyadmin,
kemudian tuliskan nama database di bagian form craete new database.
4.2.3 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, perlu dilakukan pengetesan terhadap program
untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Pengetesan dilakukan
pada tiap-tiap modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah
dirangkai. Pengetesan program dilakukan bersamaan dengan pada saat pembuatan
program, yaitu dengan pengentrian data, pengeditan data, dan penghapusan data.
Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk
kesalahan, yaitu:
Kesalahan Bahasa, yang disebut juga dengan kesalahan penulisan (sintax error). Yaitu
kesalahan didalam penulisan source code program yang tidak sesuai dengan yang telah
diisyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan diperbaiki, karena compiler akan
memberitahukan letak dan sebab kesalahan sewaktu program dijalankan.
4.2.4 Pemeliharaan Sistem
Maksud dan tujuan dari proses pemeliharaan sistem ini adalah untuk mencegah
dan memperbaiki, menjaga, mengoreksi kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi agar
sistem tetap berjalan serta tepat guna sebagaimana mestinya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan sistem yaitu:
1. Dari hasil implementasi sistem harus dilihat kembali apakah sudah sesuai
dengan rancangan yang telah disusun sebelumnya, dan apakah telah mampu
menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan pemakai. Jika belum sesuai
maka kita bisa mengoreksi atau memperbaiki program sehingga sesuai dengan
kebutuhan.
2. Menyiapkan perbaikan sistem saat sistem sudah mulai digunakan. Pada sistem
baru biasanya memang terjadi beberapa bug, oleh karena itu administrator harus
terus melakukan pemantauan terhadap sistem.
3. Terus melakukan update konten pada sistem secara berkala, agar user selalu
mendapatkan informasi-informasi yang terus up to date.
Menyiapkan backup dan keamanan software maupun hardware. Backup data
ataupun backup program dilakukan untuk menantisipasi terjadinya gangguan mekanisme
sistem yang sedang berjalan, seperti hilangnya program karena hardware dalam kondisi
rusak atau ada pemadaman listrik secara mendadak. Backup data dan backup program
harus dijaga keamanannya dari orang-orang yang tidak berkepentingan.
5. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan di KUD Sawit Jaya PT. SDK 1
Batu Buil Kalimantan barat, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Pengolahan data yang efisien sangat dibutuhkan guna menghasilkan informasi
yang cepat dan akurat.
2. Pada KUD Sawit Jaya proses pengolahan data dan transaksi di Kud masih
dengan sistem manual sehingga berdampak lambatnya perolehan informasi dan
tentu saja hal ini menghambat pihak manajemen dalam mengambil keputusan.
Dengan adanya sistem baru pada KUD Sawit Jaya PT. SDK 1 Batu Buil
Klimantan Barat dimaksudkan untuk:
1. Mempercepat dalam pelayanan terhadap petani.
2. Menyelenggarakan manajemen kud yang benar, cepat dan akurat.
3. Membantu kelancaran, ketepatan, dan efisiensi mekanisme kerja dari
pengolahan semua data dan transaksi di kud sehingga dapat diperoleh informasi
yang tepat.
4. Membantu dalam menyusun laporan sehingga dapat memberikan informasi yang
cepat dan akurat tentang semua data dan transaksi dikud.
Sistem baru yang berjalan di KUD Sawit Jaya PT.SDK 1 Batu Buil Kalimantan
Barat mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:
1. Dapat menghemat waktu dalam proses pencarian data.
2. Dapat meningkatakan kinerja sistem dalam menyelesaikan tugas pada
bagian pembuatan laporan semua data dan transaksi dikud Sawit jaya.
3. Informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga memudahkan pihak
manajemen dalam mengambil keputusan.
4. Tata letak dan bentuk output dari program diatas dibuat sedemikian rupa
sehingga mudah dimengerti.
5. Tingkat keamanan data lebih terjamin.
Selain memiliki kelebihan-kelebihan diatas, tak dapat dipungkiri pula bahwa
sistem baru itu sendiri juga mempunyai kelemahan, yaitu sistem tidak dapat
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi jika terjadi pembaharuan secara mendasar.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern / Hanif Al Fatta; Yogyakarta: ANDI
Gordon B. Davis. 1993 Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Suatu Pengantar,
Jakarta: Pustaka Binaman Ressindo
Jogiyanto, HM. 1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Tersruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta: Andi Ofset
Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data /Linda Marlinda.; -Ed.I. – Yogyakarta: ANDI
Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman database dengan Visual Basic dan Ms.SQL, ANDI