Sistem imun

8
SITEM IMUN 1. PERBEDAAN ANTARA RESPON SPESIFIK DAN NO SPESIFIK JAWAB : A. RESPON SPESIFIK : Dapat membentuk antibodi, yang berperan adalah limfosit. didominasi selT dan sel B, bersifat memori / diperlukan pajan pertama dan efektik untuk pajanan berikutnya dengan antigen yang sama, cara kerja kualitas meningkat karna memiliki sifat memory. B. RESPON NON SPESIFIK : didominasi sel polimorfonuklear, bersifat general/ umum, cara kerja cepat, tidak dapat membentuk antibodi, Yang berperan adalah kulit, Sel-sel fagositt dan protein antimikroba. 2. MACAM – MACAM PERTAHANAN A. LAPIS PERTAMA Sekresi kelenjar keringat dan minyak pada kulit mengakibat kan pH kulit berkisar 3 – 5, hal ini menyebabkan mikroorganisme yg hidup pada pH normal mati selain itu sel kulit mengandung protein keratin yg tidak dapat didekomposisi oleh mikroorganisme. Air liur, air mata dan sekresi kelenjar mukosa juga mengandung berbagai jenis protein anti mikro - organisme ( misal lisozim pada lisosom ). Keringat menyediakan zat makanan bagi bakteri / jamir yg hidup sebg mikroflora normal dan menghasilkan bahan-bahan sisa yang

Transcript of Sistem imun

Page 1: Sistem imun

SITEM IMUN

1. PERBEDAAN ANTARA RESPON SPESIFIK DAN NO SPESIFIK

JAWAB :

A. RESPON SPESIFIK : Dapat membentuk antibodi, yang berperan adalah limfosit. didominasi

selT dan sel B, bersifat memori / diperlukan pajan pertama dan efektik untuk pajanan

berikutnya dengan antigen yang sama, cara kerja kualitas meningkat karna memiliki sifat

memory.

B. RESPON NON SPESIFIK : didominasi sel polimorfonuklear, bersifat general/ umum, cara kerja

cepat, tidak dapat membentuk antibodi, Yang berperan adalah kulit, Sel-sel fagositt dan

protein antimikroba.

2. MACAM – MACAM PERTAHANAN

A. LAPIS PERTAMA

Sekresi kelenjar keringat dan minyak pada kulit mengakibat kan pH kulit berkisar 3 – 5, hal

ini menyebabkan mikroorganisme yg hidup pada pH normal mati selain itu sel kulit

mengandung protein keratin yg tidak dapat didekomposisi oleh mikroorganisme. Air liur, air

mata dan sekresi kelenjar mukosa juga mengandung berbagai jenis protein anti mikro -

organisme ( misal lisozim pada lisosom ).

Keringat menyediakan zat makanan bagi bakteri / jamir yg hidup sebg mikroflora normal dan

menghasilkan bahan-bahan sisa yang bersifat asam (as. Laktat) sehingga membantu

menurunkan pH kulit.

Kulit : Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang

menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,

mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang

fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.

Page 2: Sistem imun

Membran Mukosa: Mukus (sekresi lendir) oleh sel-sel goblet pada saluran pernafasan akan

mengikat pathogen yang berasal dari udara dan akan dikeluarkan melalui bersin. Mukus

yang disekresikan oleh membran mukosa saluran pencernaan juga akan menghambat

pertumbuhan pathogen.

Sekresi alami :

Bakteri alami :

B. LAPIS KEDUA

1. Aktivitas fagositosis oleh berbagai jenis sel darah putih.

a. Neutrofil ; dapat meninggalkan pembuluh darah dgn gerak amoeboid,

b. Monosit ; bermigrasi ke jar. menjadi makrofag .

2). Protein anti mikro organisme/ senyawa anti mikroba .jenisnya ;

a. protein komplemen : 20 jenis protein serim yg bekerja sama dalam proses lisis mikro

organisme penginfeksi.

b. interferon : molekul glioprotein yg dihasilkan sel untuk melawan virus.

3). Reaksi Radang / inflamasi

patogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui perusakan jaringan, jaringan yg rusak akan

mengeluarkan kinin dan histamin yg akan menaikkan permea bilitas pembuluh darah.

Peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan mengakibatkan reaksi pembengkakan

atau radang.

5).Sel NK :

INTERFERON : suatu protein yang membantu melindungi sel-sel tubuh yang

sehat terhadap serangan virus. Fungsi interferon adalah menghambat

perkembangbiakan virus. hormon berbentuk sitokina berupa protein berjenis glikoprotein

yang disekresi oleh sel vertebrata karena akibat rangsangan biologis, seperti virus, bakteri, protozoa,

mycoplasma, mitogen, dan senyawa lainnya. Pengeluaran interferon adalah mekanisme

pertahanan bawaan juga. Interferon dikeluarkan dari sel yang terinfeksi virus. Interferon

Page 3: Sistem imun

secara singkat menghasilkan resistensi nonspesifik terhadap infeksi virus dengan secara

transien mengganggu replikasi virus yang sama atau yang tidak berkaitan di sel-sel pejamu

laain. Memang, interferon diberi nama karena kemampuannya mengganggu (interfere)

replikasi virus.

Ada dua efek interferon , yaitu:

1. Efek Antivirus Interferon.Ketika suatu virus menginvasi sebuah sel, sebagai respon terhadap adanya asam nukleat virus, sel membentuk dan mengeluarkan interferon. Setelah dilepaskan ke dalam CES dari sel yang terinfeksi virus, interferon berikatan dengan reseptor di membran plasma sel-sel sehat sekitar atau bahkan ke sel yang terletak jauh yang dicapai melalui darah, memberi sinyal kepada sel-sel tersebut untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan virus. Karena itu, interferon berfungsi sebagai "pemberi peringatan", memberi tahu sel-sel sehat akan kemungkinan serangan virus dan membantu sel-sel tersebut bersiap. Interferon tidak memiliki efek antivirus langsung; zat ini memicu pembentukan enzim penghambat virus oleh sel pejamu potensial. Ketika interferon berikatan dengan reseptor tersebut, sel mensintesis enzim-enzim yang dapat menguraikan mRNA virus dan menghambat sintesis protein. Kedua proses ini esensial bagi replikasi virus. Meskipun masih mampu untuk menginvasi sel-sel yang telah diberitahu ini, namun  virus tidak dapat mengatur sintesis protein sel untuk replikasinya sendiri.

Enzim-enzim inhibitorik yang baru terbentuk tersebut tetap inaktif dalam sel pejamu potensial sampai sel tersebut terinfeksi virus; saat sel diaktifkan oleh adanya asam nukleat virus. Prasyarat pengaktifan ini melindungi mRNA dan perangkat pembentuk protein milik sel dari inhibisi oleh enzim-enzim ini seandainya tidak terjadi infeksi virus. Karena pengaktifan hanya dapat berlangsung dalam rentang waktu terbatas maka mekanisme pertahanan ini bersifat jangka pendek.

Interferon dibebaskan secara nonspesifik dari semua sel yang terinfeksi oleh jenis virus apapun dan, pada gilirannya, dapat menginduksi aktivitas proteksi diri temporer terhadapa berbagai virus di sel yang dapat dicapainya. Karena itu, interferon membentuk strategi pertahanan umum dan cepat terhadap invasi virus sampai mekanisme respon yang spesifik tetapi muncul lebih lambat beraksi.

Selain mempermudah inhibisi replikasi virus, interferon juga memperkuat aktivitas imun lain. Sebagai contoh, bahan ini meningkatkan aktivitas fagositik makrofag, merangsang pembentukan antibodi, dan meningkatkan kemampuan sel-sel pemusnah.

2. Efek Antikanker InterferonInterferon memiliki efek antikanker selain antivirus. Bahan ini sangat meningkatkan efek sel-sel pemusnah (natural killer cell) dan tipe khusus limfosit T, sel T sitotoksik - yang menyerang dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker. Selain

Page 4: Sistem imun

itu, interferon itu sendiri memperlambat pembelahan sel dan menekan pertumbuhan tumor.

INFLAMASI : patogen dapat masuk ke dalam tubuh melalui perusakan jaringan, jaringan yg rusak akan mengeluarkan kinin dan histamin yg akan menaikkan permea bilitas pembuluh darah. Peningkatan permeabilitas pembuluh darah akan mengakibatkan reaksi pembengkakan atau radang.

Lapis Ketiga :

a. Limfosit

Limfosit merespons kontak terhadap mikroba dengan cara membangkitkan respons kekebalan yang efisiens dan efektif, yg bekerja dis eluruh tubuh untuk mengeluarkan penyerang tersebut ( juga terhadap organ yg dicangkokkan, tumor).

b. kekebalan tubuh terhadap penyakit/imunitas/antibodi

Mempunyai ciri, yaitu :

1) kespesifikan ; antibodi yg diinduksi hanya dapat bereaksi dengan antigen peninduksinya saja.

2) Keanekaragaman ; tubuh mampu menghasilkan berbagai jenis antibodi sebagai respon terhadap berbagai virus dan berbagai mikroorganisme.

3) Pengenalan diri sendiri atau bukan.Penyakit autoimun : sistem imun menghancurkan jaringan tubuh yang berasal dari tubuh sendiri.

Macam imunitas1. Imunitas aktifa. Dapat diperoleh secara alami ( dari penyakit yg menyerang ) buatan ( vaksinasi )Imunitas pasif.b. Dapat diperoleh secara alami ( transfer antibodi ibu melalui plasenta, ASI ), buatan (misal : imunisasi polio )

B. Antigen dan Antibodi.

1. Antigen : protein makromolekul atau polisakarida asing yang membangkitkan respons imun tubuh baik secara seluler atau humoral .2. Bagian antigen yang terlibat dengan ikatan antibodi disebut determinan antigen / epitop yg menentukan kekhasan reaksi antigen antibodi.3. Antibodi : protein globulin yg bereaksi dengan antigen.4. Antibodi berbentuk huruf Y5. Terdiri atas gabungan rantai polipeptida.6. Macam antibodi :a. Imunoglobulin M / IgMb. IgGc. IgAd. IgDe. IgE

Page 5: Sistem imun

Cara Kerja antibodi

1. Penetralan2. Pengendapan / presipitasi3. Pelakatan, antibodi melekat pada antigen sebagai opsonin sehingga antigen dapat dihancurkan oleh neutrofil.4. Aktivasi protein komplementer, melekat pada dinding sel antigen dan mengidentifikasi mereka untuk sel T

Imunoglobulin G

1. Terdapat dalam darah, getah bening ,usus2. sifat : anti bakteri, virus dan racun3. karena kemampuan dan ukurannya sangat kecil , IgG satu-satunya antibodi yang dapat melalui plasenta ibu

Imunoglobulin A

1. terdapat pada bagian tubuh yg ditutupi selapat lendir misal : lubanh hidung, mata , paru-paru, usus, darah, air mata, ASI,2. fungsi : melindung janin ( antibodi tidak dibuat oleh bayi )

Imunoglobulin M

1. Terdapat dalam darah, getah bening, permukaan sel B2. sifat : antibodi pertama yg dihaslkan untuk melawan antigen3. terbentuk segera setelah terjadi infeksi s/d 1-3 bulan4. Janin usia 6 bulan dapat memproduksi Ig M

Imunoglobulin D

1. Terdapat dalam darah, getah bening , permukaan sel B2. sifat : membantu sel T menangkap antigen.

Imunoglobulin E

1. Terdapat dalam darah,2. sifat : penting dalam melawan infeksi parasit

3. Cara kerja pertahanan Tubuh Spesifik.

3 jenis sel yg terlibat :a. sel makrofagb. limfosit-B / sel B§ Dihasilkan oleh sel-sel batang / stem cell yg ada dalam sumsum tulang§ jumlahnya 25 % dari jumlah total limfosit tubuh.c. limfosit-T/ sel T· Hasil perubahan limfosit B yang migrasi menuju kelenjar Tymus· berasal dari kelenjar Tymus· jumlahnya 70 % dari jumlah total limfosit tubuh.

Page 6: Sistem imun

4. Gangguan pada sistem kekebalan.

1. Autoimun2. Penyakit defisiensi imun. misal : AIDS

Perbedaan sel t dan B