SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
description
Transcript of SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM DAN SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALPERADILAN NASIONAL
SISTEM HUKUM NASIONALSISTEM HUKUM NASIONAL
Pengertian Hukum :Pengertian Hukum : Semua aturan yang mengandung Semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan , ditujukan pertimbangan kesusilaan , ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnyadalam melakukan tugasnya
(EM. Meyers)(EM. Meyers)
Himpunan petunjuk hidup Himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, karena yang bersangkutan, karena pelanggaran petunjuk hidup pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.tindakan dari pemerintah.
E. UtrechE. Utrech
Himpunan petunjuk hidup (perintah dan Himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, karena masyarakat yang bersangkutan, karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.pemerintah.
E. UtrechE. Utrech
Leon DuguitLeon Duguit Aturan tingkah laku para anggota Aturan tingkah laku para anggota
masyarakat yang harus masyarakat yang harus diindahkan oleh masyarakat diindahkan oleh masyarakat sebagai jaminan bersama dan sebagai jaminan bersama dan jika dilanggar menimbulkan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaranyang melakukan pelanggaran
J.C.T. SimorangkirJ.C.T. Simorangkir PeraturanPeraturan yangbersifat yangbersifat memaksamemaksa
yang menentukan tingkah laku yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan manusia dalam lingkungan masyarakat, yang masyarakat, yang dibuat oleh dibuat oleh badan resmibadan resmi yang berwajib, dan yang berwajib, dan pelanggaran terhadap peraturan pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya tadi berakibat diambilnya tindakan dengan hukum tindakan dengan hukum tertentu(tertentu(sanksisanksi))
O. NotohamidjijoO. Notohamidjijo Keseluruhan peraturan baik tertulis Keseluruhan peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang biasanya maupun tidak tertulis yang biasanya bersifat memaksa untuk kelakukan bersifat memaksa untuk kelakukan manusia dalam berjenis pergaulan manusia dalam berjenis pergaulan hidup dan masyarakat negara, yang hidup dan masyarakat negara, yang mengarah pada keadilan, demi mengarah pada keadilan, demi terwujudnya tata damai, dengan terwujudnya tata damai, dengan tujuan memanusiakan manusia tujuan memanusiakan manusia dalam masyarakat.dalam masyarakat.
Unsur-unsur HukumUnsur-unsur Hukum 1. peraturan mengenai tingkah laku 1. peraturan mengenai tingkah laku
manusia dalam pergaulan manusia dalam pergaulan masyarakatmasyarakat
2. peraturan yang dibuat oleh badan 2. peraturan yang dibuat oleh badan resmiresmi
3. bersifat memaksa3. bersifat memaksa 4. adanya sanksi yang tegas atas 4. adanya sanksi yang tegas atas
pelanggaran peraturan tersebutpelanggaran peraturan tersebut
Fungsi HukumFungsi Hukum 1. menjamin kepastian hukum1. menjamin kepastian hukum 2. menjamin ketertiban, 2. menjamin ketertiban,
ketentraman, kedamaian, keadilan, ketentraman, kedamaian, keadilan, kebenarankebenaran
3. menjaga tidak terjadi perbuatan 3. menjaga tidak terjadi perbuatan main hakim sendirimain hakim sendiri
TUJUAN HUKUMTUJUAN HUKUM
Hukum mengabdi kepada tujuan Hukum mengabdi kepada tujuan negara, karena itu tujuan hukum negara, karena itu tujuan hukum adalah untuk mencapai adalah untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan kemakmuran dan kebahagiaan seluruh rakyat.seluruh rakyat.
Prof. Soebekti, SHProf. Soebekti, SH
L.J. ApeldornL.J. Apeldorn
Mengatur pergaulan hidup Mengatur pergaulan hidup manusia secara damaimanusia secara damai
Jeremy BenthamJeremy Bentham Hukum bertujuan untuk mewujudkan Hukum bertujuan untuk mewujudkan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang.bagi sebanyak mungkin orang.
Van KanVan Kan Tujuan Hukum adalah menjaga Tujuan Hukum adalah menjaga
kepentingan tiap-tiap manusia kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu supaya kepentingan-kepentingan itu tidak diganggutidak diganggu
O. NotohamidjojoO. Notohamidjojo 1. Mendatangkan tata dan damai 1. Mendatangkan tata dan damai
dalam masyarakatdalam masyarakat 2. Mewujudkan keadilan2. Mewujudkan keadilan 3. Menjaga supaya manusia 3. Menjaga supaya manusia
diperlakukan sebagai manusia diperlakukan sebagai manusia (memanusiakan manusia) (memanusiakan manusia)
Sumber HukumSumber Hukum Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-
aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, yaitu aturan-aturan yang kalau dilanggar yaitu aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.
Secara formal sumber hukum terdiri dari :Secara formal sumber hukum terdiri dari : Undang-Undang, Undang-Undang, Kebiasaan ( Costum), Kebiasaan ( Costum), Keputusan-Keputusan Hakim (Yurisprudensi)Keputusan-Keputusan Hakim (Yurisprudensi) Traktat (Treaty)Traktat (Treaty) Doktrin ( Pendapat Ahli Hukum)Doktrin ( Pendapat Ahli Hukum)
Undang-undang (Statute)Undang-undang (Statute) 1. Undang-Undang dalam arti formal ; 1. Undang-Undang dalam arti formal ;
setiap keputusan pemerintah yang setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena merupakan undang-undang karena cara pembuatannya.cara pembuatannya.
2. Undang-Undang dalam arti material 2. Undang-Undang dalam arti material ; setiap keputusan pemerintah yang ; setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk.setiap penduduk.
Kebiasaan (Custom)Kebiasaan (Custom) Perbuatan yang dilakukan bersama-Perbuatan yang dilakukan bersama-
sama, menimbulkan kebiasaan sama, menimbulkan kebiasaan hukum, oleh pergaulan hidup hukum, oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum. dipandang sebagai hukum.
Keputusan Hakim (Yurisprudensi)Keputusan Hakim (Yurisprudensi)
Keputusan hakim terdahulu yang Keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim yang lain keputusan oleh hakim yang lain mengenai masalah yang sama.mengenai masalah yang sama.
Traktat (Treaty)Traktat (Treaty) Perjanjian yang diadakan oleh dua Perjanjian yang diadakan oleh dua
negara atau lebih.negara atau lebih. Traktat Bilateral ( dua negara)Traktat Bilateral ( dua negara) Traktat Multilateral (lebih dua Traktat Multilateral (lebih dua
negara)negara)
Doktrin (Pendapat Ahli Hukum)Doktrin (Pendapat Ahli Hukum) Pendapat ahli hukum ternama Pendapat ahli hukum ternama
berpengaruh terutama bagi hukum berpengaruh terutama bagi hukum internasional.internasional.
TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RITATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI(Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2000)(Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2000)
UUD 1945
Undang-Undang(UU)
Peraturan pemerintahPengganti UU (Perpu)
Peraturan Pemerintah(PP)
Peraturan Presiden(Perpres)
Peraturan Daerah(Perda)
MPR
PRESIDEN
PRESIDEN
PRESIDEN
KEPALA DAERAH-DPRD
PRES+DPR
Sistem Hukum NasionalSistem Hukum Nasional Suatu keseluruhan dari unsur-unsur Suatu keseluruhan dari unsur-unsur
hukum nasional yang saling berkait hukum nasional yang saling berkait dalam rangka mencapai masyarakat dalam rangka mencapai masyarakat yang berkeadilanyang berkeadilan
Terdiri dari tiga(3) bagian :Terdiri dari tiga(3) bagian : 1. Struktur Kelembagaan Hukum.1. Struktur Kelembagaan Hukum. 2. Materi Hukum2. Materi Hukum 3. Budaya Hukum3. Budaya Hukum
Struktur Kelembagaan HukumStruktur Kelembagaan Hukum Merupakan sistem dan mekanisme Merupakan sistem dan mekanisme
kelembagaan yang menopang kelembagaan yang menopang pembentukan dan penyelenggaraan pembentukan dan penyelenggaraan hukum di Indonesia.hukum di Indonesia.
Termasuk di dalamnya adalah Termasuk di dalamnya adalah lembaga peradilan, aparatur lembaga peradilan, aparatur penyelenggara hukum, mekanisme penyelenggara hukum, mekanisme penyelenggaraan hukum, dan sistem penyelenggaraan hukum, dan sistem pengawasan.pengawasan.
Materi HukumMateri Hukum Adalah kaidah-kaidah yang telah Adalah kaidah-kaidah yang telah
dituangkan ke dalam peraturan dituangkan ke dalam peraturan tertulis maupun tidak tertulistertulis maupun tidak tertulis
Budaya HukumBudaya Hukum Budaya hukum menunjuk pada Budaya hukum menunjuk pada
kesadaran hukum masyarakatkesadaran hukum masyarakat Inti budaya hukum adalah kesadaran Inti budaya hukum adalah kesadaran
hukum masyarakathukum masyarakat
PENGGOLONGAN HUKUMPENGGOLONGAN HUKUM
H
U
K
U
M
BENTUK
R. LINGKUP
WAKTU
SUBJEK
ISI
TGS-FUNGSI
TERTULIS
LOKAL
NASIONAL
IUS CONSTITUTUMIUS CONSTITUENDUM
SATU GOLONGAN
SEMUA GOLONGAN
PUBLIK
PRIVAT
MATERIAL
FORMAL
ANTAR WAKTU
TDK TERTULIS
HUKUM PUBLIKHUKUM PUBLIK 1. Hukum Tata Negara1. Hukum Tata Negara 2. Hukum Administrasi Negara2. Hukum Administrasi Negara 3. Hukum Pidana3. Hukum Pidana 4. Hukum Acara (Pidana-Perdata)4. Hukum Acara (Pidana-Perdata)
HUKUM PRIVAT (Hukum Perdata)HUKUM PRIVAT (Hukum Perdata)
1. Hukum perorangan1. Hukum perorangan 2. Hukum keluarga2. Hukum keluarga 3. Hukum Kekayaan3. Hukum Kekayaan 4. Hukum Waris4. Hukum Waris
SANKSI HUKUMSANKSI HUKUMSanksi Pidana sesuai Pasal 10 KUHPSanksi Pidana sesuai Pasal 10 KUHP
A. Hukuman pokok;A. Hukuman pokok; 1. Hukuman Mati1. Hukuman Mati 2. Hukuman Penjara2. Hukuman Penjara
Hukuman Seumur hidupHukuman Seumur hidup Hukuman Sementara Waktu (1-20 tahun)Hukuman Sementara Waktu (1-20 tahun)
3. Hukuman kurungan (1hari -1 3. Hukuman kurungan (1hari -1 tahun)tahun)
B. Hukuman Tambahan;B. Hukuman Tambahan; 1. Pencabutan hak-hak tertentu1. Pencabutan hak-hak tertentu 2. Perampasan barang tertentu2. Perampasan barang tertentu 3. Pengumuman keputusan hakim3. Pengumuman keputusan hakim
Perbedaan Hukum Pidana dg PerdataPerbedaan Hukum Pidana dg Perdata
Hukum pidana.Hukum pidana. Keseluruhan aturan hukum yang mengatur Keseluruhan aturan hukum yang mengatur
sanksi atau hukuman khusus yang sanksi atau hukuman khusus yang dijatuhkan kepada pelanggar hukum yang dijatuhkan kepada pelanggar hukum yang berupa kejahatan.berupa kejahatan.
Pelanggaran terhadap hukum pidana Pelanggaran terhadap hukum pidana biasanya segera disikapi pengadilan setelah biasanya segera disikapi pengadilan setelah menerima berkas polisi yang mengadakan menerima berkas polisi yang mengadakan penyelidikan dan penyidikan.penyelidikan dan penyidikan.
Hukum Perdata.Hukum Perdata. Hukum yang mengatur hubungan antara org Hukum yang mengatur hubungan antara org
yg satu dan orang lainyg satu dan orang lain Pelanggaran terhadap hukum perdata baru Pelanggaran terhadap hukum perdata baru
disikapi oleh pengadilan setelah ada disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak yang dirugikan. pengaduan dari pihak yang dirugikan.
Perbedaan Hukum Acara Pidana-PerdataPerbedaan Hukum Acara Pidana-Perdata
NNoo
Titik PerhatianTitik Perhatian Perbedaan Hukum AcaraPerbedaan Hukum AcaraHukum Acara PerdataHukum Acara Perdata Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana
1.1. PelaksanaanPelaksanaan
2.2. PenuntutanPenuntutan
3.3. Alat-alat buktiAlat-alat bukti
4.4. Kedudukan Kedudukan para pihakpara pihak
5.5. Macam Macam HukumanHukuman
Perbedaan Hukum Acara Pidana-PerdataPerbedaan Hukum Acara Pidana-Perdata
NNoo
Titik Titik PerhatianPerhatian
Perbedaan HUkum AcaraPerbedaan HUkum AcaraHukum Acara PerdataHukum Acara Perdata Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana
1.1. PelaksanaanPelaksanaan Inisiatif datang dari Inisiatif datang dari pihak yang durugikanpihak yang durugikan
Inisiatif datang dari Inisiatif datang dari penuntut umum (jaksa)penuntut umum (jaksa)
2.2. PenuntutanPenuntutan Penuntut adalah pihak Penuntut adalah pihak dirugikan(penggugat) dirugikan(penggugat) berhadapan dengan berhadapan dengan penggugatpenggugat
Jaksa sebagai penuntut Jaksa sebagai penuntut umum atas nama umum atas nama negara berhadapan negara berhadapan dengan terdakwadengan terdakwa
3.3. Alat-alat buktiAlat-alat bukti Tulisan, saksi, Tulisan, saksi, persangkaan,pengakupersangkaan,pengakuan, sumpahan, sumpah
Tulisan, saksi, Tulisan, saksi, persangkaan, persangkaan, pengakuanpengakuan
4.4. Kedudukan Kedudukan para pihakpara pihak
Kedudukan sama, Kedudukan sama, hakim sebagai wasithakim sebagai wasit
Hakim lebih tinggi Hakim lebih tinggi daripada terdakwadaripada terdakwa
55 Macam Macam HukumanHukuman
Denda, kurungan Denda, kurungan sebagai pengganti sebagai pengganti dendadenda
Mati, penjara, Mati, penjara, kurungan, denda, kurungan, denda, tambahantambahan
Peradilan NasionalPeradilan Nasional
Keseluruhan komponen peradilan Keseluruhan komponen peradilan nasional, pihak-pihak dalam proses nasional, pihak-pihak dalam proses peradilan, hirarki kelembagaan, peradilan, hirarki kelembagaan, aspek prosedural yang saling aspek prosedural yang saling berkaitan sehingga terwujud berkaitan sehingga terwujud keadilan hukum.keadilan hukum.
Prinsip Negara HukumPrinsip Negara Hukum Pengakuan dan perlindungan HAMPengakuan dan perlindungan HAM Peradilan yang bebas, tidak memihak Peradilan yang bebas, tidak memihak
serta tidak dipengaruhi kekuatan apa serta tidak dipengaruhi kekuatan apa pun.pun.
Leagalitas hukum dalam segala Leagalitas hukum dalam segala bentuknya (segala tindakan harus bentuknya (segala tindakan harus sesuai dg peraturan perundang-sesuai dg peraturan perundang-undangan)undangan)
Prinsip-prinsip Peradilan NasionalPrinsip-prinsip Peradilan Nasional Peradilan dilakukan Demi Keadilan Peradilan dilakukan Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang MahaesaBerdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa Proses Peradilan dilakukan dengan sederhana, Proses Peradilan dilakukan dengan sederhana,
cepat, dan biaya ringancepat, dan biaya ringan Mengadili menurut hukum tanpa membedakan Mengadili menurut hukum tanpa membedakan
status seseorangstatus seseorang Kebebasan kehakiman bersifat menungguKebebasan kehakiman bersifat menunggu Pengadilan tidak boleh menolak untuk Pengadilan tidak boleh menolak untuk
memeriksa dan mengadili suatu perkaramemeriksa dan mengadili suatu perkara Sidang pengadilan adalah terbuka untuk umumSidang pengadilan adalah terbuka untuk umum Para pihak yang berperkara memiliki hak Para pihak yang berperkara memiliki hak
ingkaringkar Semua putusan hakim harus disertai alasan Semua putusan hakim harus disertai alasan
putusanputusan
Aspek Materi HukumAspek Materi Hukum
Hukum materialHukum material ; berisi himpunan ; berisi himpunan peraturan beserta sanksinyaperaturan beserta sanksinya
Hukum formalHukum formal (acara) ; himpunan (acara) ; himpunan peraturan yang memuat tata cara peraturan yang memuat tata cara melaksanakan dan mengajukan melaksanakan dan mengajukan perkara ke pengadilanperkara ke pengadilan
Skema Prosedur Proses PeradilanSkema Prosedur Proses Peradilan
PENYELIDIKAN PENYIDIKAN PENUNTUTAN PERSIDANGAN
Penyelidik Penyidik Penuntut Hakim
Aspek ProseduralAspek Prosedural PenyelidikanPenyelidikan:serangkaian tindakan :serangkaian tindakan
penyelidik unk mencari dan menmukan penyelidik unk mencari dan menmukan suatu peristiwa yang diduga sbag tindak suatu peristiwa yang diduga sbag tindak pelanggaran hukum pelanggaran hukum
PenyidikanPenyidikan : serangkaian tindakanpenyidik : serangkaian tindakanpenyidik untuk mengumpulkan bukti untuk untuk mengumpulkan bukti untuk mendukung perkaramendukung perkara
PenuntutanPenuntutan : tindakan penunut umum : tindakan penunut umum untuk melimpahkan perkara ke pengadilanuntuk melimpahkan perkara ke pengadilan
MengadiliMengadili : tindakan hakim untuk : tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutus menerima, memeriksa, dan memutus perkara di sidang pengadilanperkara di sidang pengadilan
Aspek Budaya HukumAspek Budaya Hukum Komponen budaya hukumk pihak-Komponen budaya hukumk pihak-
pihak yang berkaitan dengan proses pihak yang berkaitan dengan proses peradilan sangat tergantung pada peradilan sangat tergantung pada kesadaran hukum para pihak kesadaran hukum para pihak tersebut.tersebut.
Aspek Hirarki KelembagaanAspek Hirarki Kelembagaan Merupakan susunan lembaga Merupakan susunan lembaga
peradilan yang secara hirarki peradilan yang secara hirarki memiliki fungsi dan kewenangan memiliki fungsi dan kewenangan sesuai dengan lingkungan peradilan sesuai dengan lingkungan peradilan masing-masingmasing-masing
KEKUASAAN YANG KEKUASAAN YANG MERDEKAMERDEKA
““Kekuasaan kehakiman merupakan Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan” menegakkan hukum dan keadilan” (Ps. 24 ayat 1 UUD ’45)(Ps. 24 ayat 1 UUD ’45)
Kekuasaan kehakiman harus bebas Kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur tangan kekuasaan dari campur tangan kekuasaan lainnyalainnya
Segala urusan mengenai peradilan Segala urusan mengenai peradilan berda di bawah Mahkamah Agung berda di bawah Mahkamah Agung (Perubahan UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kehakiman)(Perubahan UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kehakiman)
Sistem kelembagaan peradilan NasionalSistem kelembagaan peradilan Nasional
UUD’ 1945
MAKH. KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG KOMISI YUDISIAL
PENG. NEGERI
PENG.AGAMA
PENG.MILITER
PENG. TINGGI
PT.AGAMA
PM.TINGGI
PENG.TUN
PT. TUN
Perd. Umum
Perd. Agm
Perd.Milt
Perd.TUN
TK.II
TK.I
KASASI
LatihanLatihanNoNo Lemb. Lemb.
PeradilanPeradilanKedudukaKeduduka
nnWewenangWewenang
1.1. Peng. NegeriPeng. Negeri
2.2. Peng. TinggiPeng. Tinggi
3.3. MAMA
4.4. Mah. Mah. KonstitusiKonstitusi
5.5. Komisi Komisi YudicialYudicial
Pengadilan NegeriPengadilan Negeri
Berkedudukan di ibu kota kabupaten/kotaBerkedudukan di ibu kota kabupaten/kota Memiliki kewenangan :Memiliki kewenangan : 1. memeriksa, memutus, dan 1. memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara pidana dan perdata menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.pada tingkat pertama.
2. memberi pertimbangandan nasihat 2. memberi pertimbangandan nasihat hukum kepada instansi pemerintah di hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya.daerahnya.
Ketua PN wajib melakukan pengawasan Ketua PN wajib melakukan pengawasan terhadap pekerjaan penasihat hukum dan terhadap pekerjaan penasihat hukum dan notaris di daerah hukumnya.notaris di daerah hukumnya.
Pengadilan TinggiPengadilan Tinggi
Berkedudukan di ibukota provinsiBerkedudukan di ibukota provinsi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Mengadili perkara pidana dan perdata 1. Mengadili perkara pidana dan perdata
pada tingkat bandingpada tingkat banding 2. Mengadili sengketa kewenangan 2. Mengadili sengketa kewenangan
mengadili antar pengadilan negeri di mengadili antar pengadilan negeri di daerhanya.daerhanya.
Memberi pertimbangan dan nasihat hukum Memberi pertimbangan dan nasihat hukum kepada instansi di daerahnya.kepada instansi di daerahnya.
Melakukan pengawasan terhadap peradilan Melakukan pengawasan terhadap peradilan di tingkat pengadilan negeri.di tingkat pengadilan negeri.
Pengadilan AgamaPengadilan Agama
Berkedudukan di ibukota Berkedudukan di ibukota kabupaten/kotakabupaten/kota
Kewenangannya:Kewenangannya: 1. menyelesaikan perkara orang-orang 1. menyelesaikan perkara orang-orang
yang beragama islam di bidang : yang beragama islam di bidang : perkawinan, kewarisan, wasiat,hibah perkawinan, kewarisan, wasiat,hibah yang dilakukan berdasar hukum islam.yang dilakukan berdasar hukum islam.
Bidang perkawinanBidang perkawinan Bidang kewarisanBidang kewarisan
Pengadilan Tinggi AgamaPengadilan Tinggi Agama
Berkedudukan di ibukota propinsiBerkedudukan di ibukota propinsi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Mengadili perkara yang menjadi 1. Mengadili perkara yang menjadi
kewenangan pengadilan Agama kewenangan pengadilan Agama tingkat banding.tingkat banding.
2. Mengadili sengketa kewenangan 2. Mengadili sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan-agamamengadili antar pengadilan-agama
Pengadilan MiliterPengadilan Militer
Kewenangannya:Kewenangannya: Memeriksa dan memutus pada Memeriksa dan memutus pada
tingkat pertama perkara pidana yang tingkat pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang terdakwanya adalah prajurit yang berpangkat kapten ke bawah.berpangkat kapten ke bawah.
Pengadilan Militer TinggiPengadilan Militer Tinggi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Memeriksa dan memutus perkara 1. Memeriksa dan memutus perkara
pidana yang terdakwa adalah prajurit pidana yang terdakwa adalah prajurit berpangkat mayor ke atas.berpangkat mayor ke atas.
Memutus pada tingkat banding perkara Memutus pada tingkat banding perkara pidana yang diputuskan oleh pengadilan pidana yang diputuskan oleh pengadilan militer.militer.
Memutus sengketa kewenangan mengadili Memutus sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan militerantar pengadilan militer
Pengadilan Militer UtamaPengadilan Militer Utama Memeriksa dan memutus pada Memeriksa dan memutus pada
tingkat banding perkara pidana dan tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usahayang telah sengketa tata usahayang telah diputus pada tingkat pertamadiputus pada tingkat pertama
Pengadilan Tata Usaha NegaraPengadilan Tata Usaha Negara
Berkedudukan di ibukota Berkedudukan di ibukota kabupaten/kotakabupaten/kota
Berwenang mengadili sengketa tata Berwenang mengadili sengketa tata usaha tingkat pertamausaha tingkat pertama
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Pengadilan Tinggi Tata Usaha NegaraNegara
Berkedudukan di ibukota propinsiBerkedudukan di ibukota propinsi Berwenang:Berwenang: 1. Mengadili sengketa tata usaha 1. Mengadili sengketa tata usaha
tingkat bandingtingkat banding 2. Memutuskan sengketa 2. Memutuskan sengketa
kewenagngan mengadili antara kewenagngan mengadili antara pengadilan tata usaha negarapengadilan tata usaha negara
KD. 4Menganalisis Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia
Upaya Pemberantasan korupsi di Upaya Pemberantasan korupsi di IndonesiaIndonesia
CorruptioCorruptio : rusak, busuk, : rusak, busuk, menyogok,memutarbalikmenyogok,memutarbalik
Unsur-unsur Tindak Pidana Unsur-unsur Tindak Pidana KorupsiKorupsi
Perbuatan melawan hukumPerbuatan melawan hukum Penyalahgunaan Penyalahgunaan
kewenangan,kesempatan, sarana.kewenangan,kesempatan, sarana. Memperkaya diri sendiri, orang lain Memperkaya diri sendiri, orang lain
atau korporasiatau korporasi Merugikan keuangan negara atau Merugikan keuangan negara atau
perekonomian negaraperekonomian negara
Pemberantasan Korupsi di Pemberantasan Korupsi di IndonesiaIndonesia
Diskusikan dan jelaskan masalah-masalah Diskusikan dan jelaskan masalah-masalah berikut ini !berikut ini !
1. Buatlah sebuah pengertian tentang korupsi !1. Buatlah sebuah pengertian tentang korupsi ! 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya korupsi !menyebabkan timbulnya korupsi ! 3. Sebutkan dan jelaskan dampak korupsi bagi 3. Sebutkan dan jelaskan dampak korupsi bagi
kehidupan bangsa Indoensia !kehidupan bangsa Indoensia ! 4. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan 4. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan
untuk mengatasi korupsi di Indonesia !untuk mengatasi korupsi di Indonesia ! 5. Apa yang bisa anda lakukan sebagai siswa 5. Apa yang bisa anda lakukan sebagai siswa
dalam mencegah atau mengatasi korupsi di dalam mencegah atau mengatasi korupsi di Indonesia !Indonesia !
Kondisi yang mendukung Kondisi yang mendukung munculnya korupsimunculnya korupsi
Konsentrasi kekuasaan di pengambil Konsentrasi kekuasaan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat.langsung kepada rakyat.
Kurangnya transparansi di pengambilan Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintahkeputusan pemerintah
Kampanye politik yang mahalKampanye politik yang mahal Proyek yang melibatkan uang rakyat Proyek yang melibatkan uang rakyat
dalam jumlah besardalam jumlah besar Lingkungan tertutup yang mementingkan Lingkungan tertutup yang mementingkan
diri sendiri dan jaringan eman lamadiri sendiri dan jaringan eman lama
lanjutanlanjutan
Lemahnya ketertiban hukumLemahnya ketertiban hukum Kurangnya kebebasan berpendapatKurangnya kebebasan berpendapat Gaji pegawai pemerintah yang relatif kecilGaji pegawai pemerintah yang relatif kecil Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau
mudah dibohongi yanggagal memeberikan mudah dibohongi yanggagal memeberikan perhatian yang cukup pada pemiluperhatian yang cukup pada pemilu
Tidak adanya kontrol yang cukup untuk Tidak adanya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau sumbangan mencegah penyuapan atau sumbangan kampanye.kampanye.
Faktor Manusia :Faktor Manusia : Mentalitas aparat yang burukMentalitas aparat yang buruk Kemampuan kerja aparat yang Kemampuan kerja aparat yang
kurang memadahikurang memadahi Pendapatan aparat yang rendahPendapatan aparat yang rendah Kemiskinan keluargaKemiskinan keluarga
Faktor LingkunganFaktor Lingkungan
Iklim politik yang dibangun Iklim politik yang dibangun berlandaskan loyalitas politik dengan berlandaskan loyalitas politik dengan imbalan material (patrimonial)imbalan material (patrimonial)
Bidaya penguasa menuntut upeti Bidaya penguasa menuntut upeti sebagai bentuk kesetiaan dari rakyat sebagai bentuk kesetiaan dari rakyat (budaya feodal)(budaya feodal)
Manajemen kekuasaan yangkurang Manajemen kekuasaan yangkurang tegas untukmem berantas korupsitegas untukmem berantas korupsi
Upaya pemberantasan korupsi Upaya pemberantasan korupsi secara PREVENTIFsecara PREVENTIF
Pemberlakuan UU yang mempersempit Pemberlakuan UU yang mempersempit peluang korupsipeluang korupsi
Pembentukan berbagai lembaga untuk Pembentukan berbagai lembaga untuk mencegah korupsi mencegah korupsi
Rekrutmen pegawai secara adil dan terbukaRekrutmen pegawai secara adil dan terbuka Peningkatan kualitas kinerja lembaga Peningkatan kualitas kinerja lembaga
pemantau korupsipemantau korupsi Diusahakan kesejahteraan yang memadai Diusahakan kesejahteraan yang memadai
bagi pegawaibagi pegawai
Upaya Penindakan Upaya Penindakan (kuratif dan represif)(kuratif dan represif)
Penindakan tegas para pelaku Penindakan tegas para pelaku korupsikorupsi
Penindakan tegas terhadap aparat Penindakan tegas terhadap aparat yang lembek dan yang meloloskan yang lembek dan yang meloloskan para pelaku korupsipara pelaku korupsi
Pemberian hukuman sosial dalam Pemberian hukuman sosial dalam bentuk isolasi bagi pelaku korupsibentuk isolasi bagi pelaku korupsi
Memberi tekanan langsung kepada Memberi tekanan langsung kepada lembaga penegak hukumlembaga penegak hukum
PenindakanPenindakan
Lembaga KPKLembaga KPK
Upaya Edukasi MasyarakatUpaya Edukasi Masyarakat
Memiliki tanggung jawab dan kontrol Memiliki tanggung jawab dan kontrol sosial oleh lembaga, masyarakat, media sosial oleh lembaga, masyarakat, media massa, dan kontrol langsung terbuka.massa, dan kontrol langsung terbuka.
Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuhTidak bersikap apatis dan acuh tak acuh Membuka wawasan tentang Membuka wawasan tentang
penyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan Berperan aktif sebagai subjek dalam Berperan aktif sebagai subjek dalam
pembangunanpembangunan
Kontrol sosialKontrol sosial
Upaya Edukasi LSMUpaya Edukasi LSM ICW ( Indonesian Corruption Watch)ICW ( Indonesian Corruption Watch) TI (Transparency Internasional)TI (Transparency Internasional) SORAKSORAK
IPK di Indonesia tahun 2004IPK di Indonesia tahun 2004 JakartaJakarta SurabayaSurabaya MedanMedan SemarangSemarang BatamBatam
Indeks persepsi korupsiIndeks persepsi korupsi di dunia, 2006. di dunia, 2006. BiruBiru menunjukkan menunjukkan sedikitsedikit korupsi, korupsi, merahmerah
menunjukkan menunjukkan banyakbanyak korupsi korupsi
TugasTugas Buatlah Slogan/Poster anti korupsiBuatlah Slogan/Poster anti korupsi
Kebanggaan KorupsiKebanggaan Korupsi
Sabtu, 22 September 2007 Sabtu, 22 September 2007 Saat itu dua Saat itu dua orang lain bangsa sedang diskusi orang lain bangsa sedang diskusi membanggakan negaranya masing masing, membanggakan negaranya masing masing, mereka dari Indonesia dan Amerika. Dan mereka dari Indonesia dan Amerika. Dan mereka terlibat pembicaraan serius demi mereka terlibat pembicaraan serius demi negara mereka: Amerika, “ Apa yang bisa negara mereka: Amerika, “ Apa yang bisa dibanggakan dari negara mu....?” Indonesia, dibanggakan dari negara mu....?” Indonesia, “Banyak,Indonesia negara kaya dan makmur. “Banyak,Indonesia negara kaya dan makmur. “Amerika, “ Apa contohnya,coba “Amerika, “ Apa contohnya,coba sebutkan....?” Indonesia, “ Minyak bumi, sebutkan....?” Indonesia, “ Minyak bumi, kerajinan tangan dan korupsi.”Amerika, “Lho kerajinan tangan dan korupsi.”Amerika, “Lho kok masalah korupsi dibanggakan.”kok masalah korupsi dibanggakan.”
Mana Jamku..Mana Jamku..
Sabtu, 22 September 2007 Sabtu, 22 September 2007 Suatu ketika seorang Suatu ketika seorang pejabat koruptor sedang melaju kencang dengan mobil pejabat koruptor sedang melaju kencang dengan mobil pribadi jenis mewah keluaran terbaru. Tanpa sadar pribadi jenis mewah keluaran terbaru. Tanpa sadar mobilnya diserempet truk kontainer yang juga melaju mobilnya diserempet truk kontainer yang juga melaju kencang dari arah berlawanan. Sang pejabat terkaget-kencang dari arah berlawanan. Sang pejabat terkaget-kaget dan meminggirkan mobilnya yang hancur di kaget dan meminggirkan mobilnya yang hancur di bagian sebelah kanan. Pejabat itu masih terus mencak-bagian sebelah kanan. Pejabat itu masih terus mencak-mencak ketika seorang polisi lalulintas menghampirinya. mencak ketika seorang polisi lalulintas menghampirinya. “Ini mobil baru dibeli kemarin, sudah hancur begini,” “Ini mobil baru dibeli kemarin, sudah hancur begini,” kutuknya.“Maaf, Pak. Sepertinya bapak sangat mencintai kutuknya.“Maaf, Pak. Sepertinya bapak sangat mencintai mobil ini, sehingga bapak tak sadar lagi tangan kanan mobil ini, sehingga bapak tak sadar lagi tangan kanan bapak juga ikut lepas waktu diserempet truk tadi,” polisi bapak juga ikut lepas waktu diserempet truk tadi,” polisi menyela.“Haaa???” sang pejabat terkaget-kaget.“Iya menyela.“Haaa???” sang pejabat terkaget-kaget.“Iya pak, saya lihat potongan tangan bapak terlempar pak, saya lihat potongan tangan bapak terlempar beberapa meter dari sini.”“Wah… mati aku. Di mana jam beberapa meter dari sini.”“Wah… mati aku. Di mana jam Rolex-ku?” Rolex-ku?” ******