SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

73
SISTEM HUKUM DAN SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL PERADILAN NASIONAL

description

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL. SISTEM HUKUM NASIONAL. Pengertian Hukum : Semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan , ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnya (EM. Meyers). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Page 1: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

SISTEM HUKUM DAN SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONALPERADILAN NASIONAL

Page 2: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

SISTEM HUKUM NASIONALSISTEM HUKUM NASIONAL

Pengertian Hukum :Pengertian Hukum : Semua aturan yang mengandung Semua aturan yang mengandung

pertimbangan kesusilaan , ditujukan pertimbangan kesusilaan , ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman masyarakat, dan menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa negara bagi penguasa-penguasa negara dalam melakukan tugasnyadalam melakukan tugasnya

(EM. Meyers)(EM. Meyers)

Page 3: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Himpunan petunjuk hidup Himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan seharusnya masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, karena yang bersangkutan, karena pelanggaran petunjuk hidup pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tersebut dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.tindakan dari pemerintah.

E. UtrechE. Utrech

Page 4: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Himpunan petunjuk hidup (perintah dan Himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang mengatur tata tertib larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat dan dalam suatu masyarakat dan seharusnya ditaati oleh anggota seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang bersangkutan, karena masyarakat yang bersangkutan, karena pelanggaran petunjuk hidup tersebut pelanggaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan dari dapat menimbulkan tindakan dari pemerintah.pemerintah.

E. UtrechE. Utrech

Page 5: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Leon DuguitLeon Duguit Aturan tingkah laku para anggota Aturan tingkah laku para anggota

masyarakat yang harus masyarakat yang harus diindahkan oleh masyarakat diindahkan oleh masyarakat sebagai jaminan bersama dan sebagai jaminan bersama dan jika dilanggar menimbulkan jika dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaranyang melakukan pelanggaran

Page 6: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

J.C.T. SimorangkirJ.C.T. Simorangkir PeraturanPeraturan yangbersifat yangbersifat memaksamemaksa

yang menentukan tingkah laku yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan manusia dalam lingkungan masyarakat, yang masyarakat, yang dibuat oleh dibuat oleh badan resmibadan resmi yang berwajib, dan yang berwajib, dan pelanggaran terhadap peraturan pelanggaran terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya tadi berakibat diambilnya tindakan dengan hukum tindakan dengan hukum tertentu(tertentu(sanksisanksi))

Page 7: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

O. NotohamidjijoO. Notohamidjijo Keseluruhan peraturan baik tertulis Keseluruhan peraturan baik tertulis

maupun tidak tertulis yang biasanya maupun tidak tertulis yang biasanya bersifat memaksa untuk kelakukan bersifat memaksa untuk kelakukan manusia dalam berjenis pergaulan manusia dalam berjenis pergaulan hidup dan masyarakat negara, yang hidup dan masyarakat negara, yang mengarah pada keadilan, demi mengarah pada keadilan, demi terwujudnya tata damai, dengan terwujudnya tata damai, dengan tujuan memanusiakan manusia tujuan memanusiakan manusia dalam masyarakat.dalam masyarakat.

Page 8: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Unsur-unsur HukumUnsur-unsur Hukum 1. peraturan mengenai tingkah laku 1. peraturan mengenai tingkah laku

manusia dalam pergaulan manusia dalam pergaulan masyarakatmasyarakat

2. peraturan yang dibuat oleh badan 2. peraturan yang dibuat oleh badan resmiresmi

3. bersifat memaksa3. bersifat memaksa 4. adanya sanksi yang tegas atas 4. adanya sanksi yang tegas atas

pelanggaran peraturan tersebutpelanggaran peraturan tersebut

Page 9: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Fungsi HukumFungsi Hukum 1. menjamin kepastian hukum1. menjamin kepastian hukum 2. menjamin ketertiban, 2. menjamin ketertiban,

ketentraman, kedamaian, keadilan, ketentraman, kedamaian, keadilan, kebenarankebenaran

3. menjaga tidak terjadi perbuatan 3. menjaga tidak terjadi perbuatan main hakim sendirimain hakim sendiri

Page 10: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

TUJUAN HUKUMTUJUAN HUKUM

Hukum mengabdi kepada tujuan Hukum mengabdi kepada tujuan negara, karena itu tujuan hukum negara, karena itu tujuan hukum adalah untuk mencapai adalah untuk mencapai kemakmuran dan kebahagiaan kemakmuran dan kebahagiaan seluruh rakyat.seluruh rakyat.

Prof. Soebekti, SHProf. Soebekti, SH

Page 11: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

L.J. ApeldornL.J. Apeldorn

Mengatur pergaulan hidup Mengatur pergaulan hidup manusia secara damaimanusia secara damai

Page 12: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Jeremy BenthamJeremy Bentham Hukum bertujuan untuk mewujudkan Hukum bertujuan untuk mewujudkan

kebahagiaan yang sebesar-besarnya kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi sebanyak mungkin orang.bagi sebanyak mungkin orang.

Page 13: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Van KanVan Kan Tujuan Hukum adalah menjaga Tujuan Hukum adalah menjaga

kepentingan tiap-tiap manusia kepentingan tiap-tiap manusia supaya kepentingan-kepentingan itu supaya kepentingan-kepentingan itu tidak diganggutidak diganggu

Page 14: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

O. NotohamidjojoO. Notohamidjojo 1. Mendatangkan tata dan damai 1. Mendatangkan tata dan damai

dalam masyarakatdalam masyarakat 2. Mewujudkan keadilan2. Mewujudkan keadilan 3. Menjaga supaya manusia 3. Menjaga supaya manusia

diperlakukan sebagai manusia diperlakukan sebagai manusia (memanusiakan manusia) (memanusiakan manusia)

Page 15: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Sumber HukumSumber Hukum Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-Segala sesuatu yang menimbulkan aturan-

aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, aturan yang mempunyai kekuatan memaksa, yaitu aturan-aturan yang kalau dilanggar yaitu aturan-aturan yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata.

Secara formal sumber hukum terdiri dari :Secara formal sumber hukum terdiri dari : Undang-Undang, Undang-Undang, Kebiasaan ( Costum), Kebiasaan ( Costum), Keputusan-Keputusan Hakim (Yurisprudensi)Keputusan-Keputusan Hakim (Yurisprudensi) Traktat (Treaty)Traktat (Treaty) Doktrin ( Pendapat Ahli Hukum)Doktrin ( Pendapat Ahli Hukum)

Page 16: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Undang-undang (Statute)Undang-undang (Statute) 1. Undang-Undang dalam arti formal ; 1. Undang-Undang dalam arti formal ;

setiap keputusan pemerintah yang setiap keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena merupakan undang-undang karena cara pembuatannya.cara pembuatannya.

2. Undang-Undang dalam arti material 2. Undang-Undang dalam arti material ; setiap keputusan pemerintah yang ; setiap keputusan pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung menurut isinya mengikat langsung setiap penduduk.setiap penduduk.

Page 17: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Kebiasaan (Custom)Kebiasaan (Custom) Perbuatan yang dilakukan bersama-Perbuatan yang dilakukan bersama-

sama, menimbulkan kebiasaan sama, menimbulkan kebiasaan hukum, oleh pergaulan hidup hukum, oleh pergaulan hidup dipandang sebagai hukum. dipandang sebagai hukum.

Page 18: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Keputusan Hakim (Yurisprudensi)Keputusan Hakim (Yurisprudensi)

Keputusan hakim terdahulu yang Keputusan hakim terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim yang lain keputusan oleh hakim yang lain mengenai masalah yang sama.mengenai masalah yang sama.

Page 19: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Traktat (Treaty)Traktat (Treaty) Perjanjian yang diadakan oleh dua Perjanjian yang diadakan oleh dua

negara atau lebih.negara atau lebih. Traktat Bilateral ( dua negara)Traktat Bilateral ( dua negara) Traktat Multilateral (lebih dua Traktat Multilateral (lebih dua

negara)negara)

Page 20: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Doktrin (Pendapat Ahli Hukum)Doktrin (Pendapat Ahli Hukum) Pendapat ahli hukum ternama Pendapat ahli hukum ternama

berpengaruh terutama bagi hukum berpengaruh terutama bagi hukum internasional.internasional.

Page 21: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RITATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN RI(Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2000)(Berdasarkan UU No. 10 Tahun 2000)

UUD 1945

Undang-Undang(UU)

Peraturan pemerintahPengganti UU (Perpu)

Peraturan Pemerintah(PP)

Peraturan Presiden(Perpres)

Peraturan Daerah(Perda)

MPR

PRESIDEN

PRESIDEN

PRESIDEN

KEPALA DAERAH-DPRD

PRES+DPR

Page 22: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Sistem Hukum NasionalSistem Hukum Nasional Suatu keseluruhan dari unsur-unsur Suatu keseluruhan dari unsur-unsur

hukum nasional yang saling berkait hukum nasional yang saling berkait dalam rangka mencapai masyarakat dalam rangka mencapai masyarakat yang berkeadilanyang berkeadilan

Terdiri dari tiga(3) bagian :Terdiri dari tiga(3) bagian : 1. Struktur Kelembagaan Hukum.1. Struktur Kelembagaan Hukum. 2. Materi Hukum2. Materi Hukum 3. Budaya Hukum3. Budaya Hukum

Page 23: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Struktur Kelembagaan HukumStruktur Kelembagaan Hukum Merupakan sistem dan mekanisme Merupakan sistem dan mekanisme

kelembagaan yang menopang kelembagaan yang menopang pembentukan dan penyelenggaraan pembentukan dan penyelenggaraan hukum di Indonesia.hukum di Indonesia.

Termasuk di dalamnya adalah Termasuk di dalamnya adalah lembaga peradilan, aparatur lembaga peradilan, aparatur penyelenggara hukum, mekanisme penyelenggara hukum, mekanisme penyelenggaraan hukum, dan sistem penyelenggaraan hukum, dan sistem pengawasan.pengawasan.

Page 24: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Materi HukumMateri Hukum Adalah kaidah-kaidah yang telah Adalah kaidah-kaidah yang telah

dituangkan ke dalam peraturan dituangkan ke dalam peraturan tertulis maupun tidak tertulistertulis maupun tidak tertulis

Page 25: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Budaya HukumBudaya Hukum Budaya hukum menunjuk pada Budaya hukum menunjuk pada

kesadaran hukum masyarakatkesadaran hukum masyarakat Inti budaya hukum adalah kesadaran Inti budaya hukum adalah kesadaran

hukum masyarakathukum masyarakat

Page 26: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

PENGGOLONGAN HUKUMPENGGOLONGAN HUKUM

H

U

K

U

M

BENTUK

R. LINGKUP

WAKTU

SUBJEK

ISI

TGS-FUNGSI

TERTULIS

LOKAL

NASIONAL

IUS CONSTITUTUMIUS CONSTITUENDUM

SATU GOLONGAN

SEMUA GOLONGAN

PUBLIK

PRIVAT

MATERIAL

FORMAL

ANTAR WAKTU

TDK TERTULIS

Page 27: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

HUKUM PUBLIKHUKUM PUBLIK 1. Hukum Tata Negara1. Hukum Tata Negara 2. Hukum Administrasi Negara2. Hukum Administrasi Negara 3. Hukum Pidana3. Hukum Pidana 4. Hukum Acara (Pidana-Perdata)4. Hukum Acara (Pidana-Perdata)

Page 28: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

HUKUM PRIVAT (Hukum Perdata)HUKUM PRIVAT (Hukum Perdata)

1. Hukum perorangan1. Hukum perorangan 2. Hukum keluarga2. Hukum keluarga 3. Hukum Kekayaan3. Hukum Kekayaan 4. Hukum Waris4. Hukum Waris

Page 29: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

SANKSI HUKUMSANKSI HUKUMSanksi Pidana sesuai Pasal 10 KUHPSanksi Pidana sesuai Pasal 10 KUHP

A. Hukuman pokok;A. Hukuman pokok; 1. Hukuman Mati1. Hukuman Mati 2. Hukuman Penjara2. Hukuman Penjara

Hukuman Seumur hidupHukuman Seumur hidup Hukuman Sementara Waktu (1-20 tahun)Hukuman Sementara Waktu (1-20 tahun)

3. Hukuman kurungan (1hari -1 3. Hukuman kurungan (1hari -1 tahun)tahun)

B. Hukuman Tambahan;B. Hukuman Tambahan; 1. Pencabutan hak-hak tertentu1. Pencabutan hak-hak tertentu 2. Perampasan barang tertentu2. Perampasan barang tertentu 3. Pengumuman keputusan hakim3. Pengumuman keputusan hakim

Page 30: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Perbedaan Hukum Pidana dg PerdataPerbedaan Hukum Pidana dg Perdata

Hukum pidana.Hukum pidana. Keseluruhan aturan hukum yang mengatur Keseluruhan aturan hukum yang mengatur

sanksi atau hukuman khusus yang sanksi atau hukuman khusus yang dijatuhkan kepada pelanggar hukum yang dijatuhkan kepada pelanggar hukum yang berupa kejahatan.berupa kejahatan.

Pelanggaran terhadap hukum pidana Pelanggaran terhadap hukum pidana biasanya segera disikapi pengadilan setelah biasanya segera disikapi pengadilan setelah menerima berkas polisi yang mengadakan menerima berkas polisi yang mengadakan penyelidikan dan penyidikan.penyelidikan dan penyidikan.

Hukum Perdata.Hukum Perdata. Hukum yang mengatur hubungan antara org Hukum yang mengatur hubungan antara org

yg satu dan orang lainyg satu dan orang lain Pelanggaran terhadap hukum perdata baru Pelanggaran terhadap hukum perdata baru

disikapi oleh pengadilan setelah ada disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak yang dirugikan. pengaduan dari pihak yang dirugikan.

Page 31: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Perbedaan Hukum Acara Pidana-PerdataPerbedaan Hukum Acara Pidana-Perdata

NNoo

Titik PerhatianTitik Perhatian Perbedaan Hukum AcaraPerbedaan Hukum AcaraHukum Acara PerdataHukum Acara Perdata Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

1.1. PelaksanaanPelaksanaan

2.2. PenuntutanPenuntutan

3.3. Alat-alat buktiAlat-alat bukti

4.4. Kedudukan Kedudukan para pihakpara pihak

5.5. Macam Macam HukumanHukuman

Page 32: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Perbedaan Hukum Acara Pidana-PerdataPerbedaan Hukum Acara Pidana-Perdata

NNoo

Titik Titik PerhatianPerhatian

Perbedaan HUkum AcaraPerbedaan HUkum AcaraHukum Acara PerdataHukum Acara Perdata Hukum Acara PidanaHukum Acara Pidana

1.1. PelaksanaanPelaksanaan Inisiatif datang dari Inisiatif datang dari pihak yang durugikanpihak yang durugikan

Inisiatif datang dari Inisiatif datang dari penuntut umum (jaksa)penuntut umum (jaksa)

2.2. PenuntutanPenuntutan Penuntut adalah pihak Penuntut adalah pihak dirugikan(penggugat) dirugikan(penggugat) berhadapan dengan berhadapan dengan penggugatpenggugat

Jaksa sebagai penuntut Jaksa sebagai penuntut umum atas nama umum atas nama negara berhadapan negara berhadapan dengan terdakwadengan terdakwa

3.3. Alat-alat buktiAlat-alat bukti Tulisan, saksi, Tulisan, saksi, persangkaan,pengakupersangkaan,pengakuan, sumpahan, sumpah

Tulisan, saksi, Tulisan, saksi, persangkaan, persangkaan, pengakuanpengakuan

4.4. Kedudukan Kedudukan para pihakpara pihak

Kedudukan sama, Kedudukan sama, hakim sebagai wasithakim sebagai wasit

Hakim lebih tinggi Hakim lebih tinggi daripada terdakwadaripada terdakwa

55 Macam Macam HukumanHukuman

Denda, kurungan Denda, kurungan sebagai pengganti sebagai pengganti dendadenda

Mati, penjara, Mati, penjara, kurungan, denda, kurungan, denda, tambahantambahan

Page 33: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Peradilan NasionalPeradilan Nasional

Keseluruhan komponen peradilan Keseluruhan komponen peradilan nasional, pihak-pihak dalam proses nasional, pihak-pihak dalam proses peradilan, hirarki kelembagaan, peradilan, hirarki kelembagaan, aspek prosedural yang saling aspek prosedural yang saling berkaitan sehingga terwujud berkaitan sehingga terwujud keadilan hukum.keadilan hukum.

Page 34: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Prinsip Negara HukumPrinsip Negara Hukum Pengakuan dan perlindungan HAMPengakuan dan perlindungan HAM Peradilan yang bebas, tidak memihak Peradilan yang bebas, tidak memihak

serta tidak dipengaruhi kekuatan apa serta tidak dipengaruhi kekuatan apa pun.pun.

Leagalitas hukum dalam segala Leagalitas hukum dalam segala bentuknya (segala tindakan harus bentuknya (segala tindakan harus sesuai dg peraturan perundang-sesuai dg peraturan perundang-undangan)undangan)

Page 35: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Prinsip-prinsip Peradilan NasionalPrinsip-prinsip Peradilan Nasional Peradilan dilakukan Demi Keadilan Peradilan dilakukan Demi Keadilan

Berdasarkan Ketuhanan Yang MahaesaBerdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa Proses Peradilan dilakukan dengan sederhana, Proses Peradilan dilakukan dengan sederhana,

cepat, dan biaya ringancepat, dan biaya ringan Mengadili menurut hukum tanpa membedakan Mengadili menurut hukum tanpa membedakan

status seseorangstatus seseorang Kebebasan kehakiman bersifat menungguKebebasan kehakiman bersifat menunggu Pengadilan tidak boleh menolak untuk Pengadilan tidak boleh menolak untuk

memeriksa dan mengadili suatu perkaramemeriksa dan mengadili suatu perkara Sidang pengadilan adalah terbuka untuk umumSidang pengadilan adalah terbuka untuk umum Para pihak yang berperkara memiliki hak Para pihak yang berperkara memiliki hak

ingkaringkar Semua putusan hakim harus disertai alasan Semua putusan hakim harus disertai alasan

putusanputusan

Page 36: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Aspek Materi HukumAspek Materi Hukum

Hukum materialHukum material ; berisi himpunan ; berisi himpunan peraturan beserta sanksinyaperaturan beserta sanksinya

Hukum formalHukum formal (acara) ; himpunan (acara) ; himpunan peraturan yang memuat tata cara peraturan yang memuat tata cara melaksanakan dan mengajukan melaksanakan dan mengajukan perkara ke pengadilanperkara ke pengadilan

Page 37: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Skema Prosedur Proses PeradilanSkema Prosedur Proses Peradilan

PENYELIDIKAN PENYIDIKAN PENUNTUTAN PERSIDANGAN

Penyelidik Penyidik Penuntut Hakim

Page 38: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Aspek ProseduralAspek Prosedural PenyelidikanPenyelidikan:serangkaian tindakan :serangkaian tindakan

penyelidik unk mencari dan menmukan penyelidik unk mencari dan menmukan suatu peristiwa yang diduga sbag tindak suatu peristiwa yang diduga sbag tindak pelanggaran hukum pelanggaran hukum

PenyidikanPenyidikan : serangkaian tindakanpenyidik : serangkaian tindakanpenyidik untuk mengumpulkan bukti untuk untuk mengumpulkan bukti untuk mendukung perkaramendukung perkara

PenuntutanPenuntutan : tindakan penunut umum : tindakan penunut umum untuk melimpahkan perkara ke pengadilanuntuk melimpahkan perkara ke pengadilan

MengadiliMengadili : tindakan hakim untuk : tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutus menerima, memeriksa, dan memutus perkara di sidang pengadilanperkara di sidang pengadilan

Page 39: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Aspek Budaya HukumAspek Budaya Hukum Komponen budaya hukumk pihak-Komponen budaya hukumk pihak-

pihak yang berkaitan dengan proses pihak yang berkaitan dengan proses peradilan sangat tergantung pada peradilan sangat tergantung pada kesadaran hukum para pihak kesadaran hukum para pihak tersebut.tersebut.

Page 40: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Aspek Hirarki KelembagaanAspek Hirarki Kelembagaan Merupakan susunan lembaga Merupakan susunan lembaga

peradilan yang secara hirarki peradilan yang secara hirarki memiliki fungsi dan kewenangan memiliki fungsi dan kewenangan sesuai dengan lingkungan peradilan sesuai dengan lingkungan peradilan masing-masingmasing-masing

Page 41: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

KEKUASAAN YANG KEKUASAAN YANG MERDEKAMERDEKA

““Kekuasaan kehakiman merupakan Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan” menegakkan hukum dan keadilan” (Ps. 24 ayat 1 UUD ’45)(Ps. 24 ayat 1 UUD ’45)

Kekuasaan kehakiman harus bebas Kekuasaan kehakiman harus bebas dari campur tangan kekuasaan dari campur tangan kekuasaan lainnyalainnya

Segala urusan mengenai peradilan Segala urusan mengenai peradilan berda di bawah Mahkamah Agung berda di bawah Mahkamah Agung (Perubahan UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kehakiman)(Perubahan UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kehakiman)

Page 42: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Sistem kelembagaan peradilan NasionalSistem kelembagaan peradilan Nasional

UUD’ 1945

MAKH. KONSTITUSI MAHKAMAH AGUNG KOMISI YUDISIAL

PENG. NEGERI

PENG.AGAMA

PENG.MILITER

PENG. TINGGI

PT.AGAMA

PM.TINGGI

PENG.TUN

PT. TUN

Perd. Umum

Perd. Agm

Perd.Milt

Perd.TUN

TK.II

TK.I

KASASI

Page 43: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

LatihanLatihanNoNo Lemb. Lemb.

PeradilanPeradilanKedudukaKeduduka

nnWewenangWewenang

1.1. Peng. NegeriPeng. Negeri

2.2. Peng. TinggiPeng. Tinggi

3.3. MAMA

4.4. Mah. Mah. KonstitusiKonstitusi

5.5. Komisi Komisi YudicialYudicial

Page 44: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan NegeriPengadilan Negeri

Berkedudukan di ibu kota kabupaten/kotaBerkedudukan di ibu kota kabupaten/kota Memiliki kewenangan :Memiliki kewenangan : 1. memeriksa, memutus, dan 1. memeriksa, memutus, dan

menyelesaikan perkara pidana dan perdata menyelesaikan perkara pidana dan perdata pada tingkat pertama.pada tingkat pertama.

2. memberi pertimbangandan nasihat 2. memberi pertimbangandan nasihat hukum kepada instansi pemerintah di hukum kepada instansi pemerintah di daerahnya.daerahnya.

Ketua PN wajib melakukan pengawasan Ketua PN wajib melakukan pengawasan terhadap pekerjaan penasihat hukum dan terhadap pekerjaan penasihat hukum dan notaris di daerah hukumnya.notaris di daerah hukumnya.

Page 45: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan TinggiPengadilan Tinggi

Berkedudukan di ibukota provinsiBerkedudukan di ibukota provinsi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Mengadili perkara pidana dan perdata 1. Mengadili perkara pidana dan perdata

pada tingkat bandingpada tingkat banding 2. Mengadili sengketa kewenangan 2. Mengadili sengketa kewenangan

mengadili antar pengadilan negeri di mengadili antar pengadilan negeri di daerhanya.daerhanya.

Memberi pertimbangan dan nasihat hukum Memberi pertimbangan dan nasihat hukum kepada instansi di daerahnya.kepada instansi di daerahnya.

Melakukan pengawasan terhadap peradilan Melakukan pengawasan terhadap peradilan di tingkat pengadilan negeri.di tingkat pengadilan negeri.

Page 46: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan AgamaPengadilan Agama

Berkedudukan di ibukota Berkedudukan di ibukota kabupaten/kotakabupaten/kota

Kewenangannya:Kewenangannya: 1. menyelesaikan perkara orang-orang 1. menyelesaikan perkara orang-orang

yang beragama islam di bidang : yang beragama islam di bidang : perkawinan, kewarisan, wasiat,hibah perkawinan, kewarisan, wasiat,hibah yang dilakukan berdasar hukum islam.yang dilakukan berdasar hukum islam.

Bidang perkawinanBidang perkawinan Bidang kewarisanBidang kewarisan

Page 47: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan Tinggi AgamaPengadilan Tinggi Agama

Berkedudukan di ibukota propinsiBerkedudukan di ibukota propinsi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Mengadili perkara yang menjadi 1. Mengadili perkara yang menjadi

kewenangan pengadilan Agama kewenangan pengadilan Agama tingkat banding.tingkat banding.

2. Mengadili sengketa kewenangan 2. Mengadili sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan-agamamengadili antar pengadilan-agama

Page 48: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan MiliterPengadilan Militer

Kewenangannya:Kewenangannya: Memeriksa dan memutus pada Memeriksa dan memutus pada

tingkat pertama perkara pidana yang tingkat pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang terdakwanya adalah prajurit yang berpangkat kapten ke bawah.berpangkat kapten ke bawah.

Page 49: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan Militer TinggiPengadilan Militer Tinggi Kewenangannya:Kewenangannya: 1. Memeriksa dan memutus perkara 1. Memeriksa dan memutus perkara

pidana yang terdakwa adalah prajurit pidana yang terdakwa adalah prajurit berpangkat mayor ke atas.berpangkat mayor ke atas.

Memutus pada tingkat banding perkara Memutus pada tingkat banding perkara pidana yang diputuskan oleh pengadilan pidana yang diputuskan oleh pengadilan militer.militer.

Memutus sengketa kewenangan mengadili Memutus sengketa kewenangan mengadili antar pengadilan militerantar pengadilan militer

Page 50: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan Militer UtamaPengadilan Militer Utama Memeriksa dan memutus pada Memeriksa dan memutus pada

tingkat banding perkara pidana dan tingkat banding perkara pidana dan sengketa tata usahayang telah sengketa tata usahayang telah diputus pada tingkat pertamadiputus pada tingkat pertama

Page 51: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan Tata Usaha NegaraPengadilan Tata Usaha Negara

Berkedudukan di ibukota Berkedudukan di ibukota kabupaten/kotakabupaten/kota

Berwenang mengadili sengketa tata Berwenang mengadili sengketa tata usaha tingkat pertamausaha tingkat pertama

Page 52: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Pengadilan Tinggi Tata Usaha NegaraNegara

Berkedudukan di ibukota propinsiBerkedudukan di ibukota propinsi Berwenang:Berwenang: 1. Mengadili sengketa tata usaha 1. Mengadili sengketa tata usaha

tingkat bandingtingkat banding 2. Memutuskan sengketa 2. Memutuskan sengketa

kewenagngan mengadili antara kewenagngan mengadili antara pengadilan tata usaha negarapengadilan tata usaha negara

Page 53: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

KD. 4Menganalisis Upaya Pemberantasan Korupsi di Indonesia

Page 54: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Upaya Pemberantasan korupsi di Upaya Pemberantasan korupsi di IndonesiaIndonesia

CorruptioCorruptio : rusak, busuk, : rusak, busuk, menyogok,memutarbalikmenyogok,memutarbalik

Page 55: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Unsur-unsur Tindak Pidana Unsur-unsur Tindak Pidana KorupsiKorupsi

Perbuatan melawan hukumPerbuatan melawan hukum Penyalahgunaan Penyalahgunaan

kewenangan,kesempatan, sarana.kewenangan,kesempatan, sarana. Memperkaya diri sendiri, orang lain Memperkaya diri sendiri, orang lain

atau korporasiatau korporasi Merugikan keuangan negara atau Merugikan keuangan negara atau

perekonomian negaraperekonomian negara

Page 56: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Pemberantasan Korupsi di Pemberantasan Korupsi di IndonesiaIndonesia

Diskusikan dan jelaskan masalah-masalah Diskusikan dan jelaskan masalah-masalah berikut ini !berikut ini !

1. Buatlah sebuah pengertian tentang korupsi !1. Buatlah sebuah pengertian tentang korupsi ! 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang 2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang

menyebabkan timbulnya korupsi !menyebabkan timbulnya korupsi ! 3. Sebutkan dan jelaskan dampak korupsi bagi 3. Sebutkan dan jelaskan dampak korupsi bagi

kehidupan bangsa Indoensia !kehidupan bangsa Indoensia ! 4. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan 4. Jelaskan usaha-usaha yang dapat dilakukan

untuk mengatasi korupsi di Indonesia !untuk mengatasi korupsi di Indonesia ! 5. Apa yang bisa anda lakukan sebagai siswa 5. Apa yang bisa anda lakukan sebagai siswa

dalam mencegah atau mengatasi korupsi di dalam mencegah atau mengatasi korupsi di Indonesia !Indonesia !

Page 57: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Kondisi yang mendukung Kondisi yang mendukung munculnya korupsimunculnya korupsi

Konsentrasi kekuasaan di pengambil Konsentrasi kekuasaan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat.langsung kepada rakyat.

Kurangnya transparansi di pengambilan Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintahkeputusan pemerintah

Kampanye politik yang mahalKampanye politik yang mahal Proyek yang melibatkan uang rakyat Proyek yang melibatkan uang rakyat

dalam jumlah besardalam jumlah besar Lingkungan tertutup yang mementingkan Lingkungan tertutup yang mementingkan

diri sendiri dan jaringan eman lamadiri sendiri dan jaringan eman lama

Page 58: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

lanjutanlanjutan

Lemahnya ketertiban hukumLemahnya ketertiban hukum Kurangnya kebebasan berpendapatKurangnya kebebasan berpendapat Gaji pegawai pemerintah yang relatif kecilGaji pegawai pemerintah yang relatif kecil Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau

mudah dibohongi yanggagal memeberikan mudah dibohongi yanggagal memeberikan perhatian yang cukup pada pemiluperhatian yang cukup pada pemilu

Tidak adanya kontrol yang cukup untuk Tidak adanya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau sumbangan mencegah penyuapan atau sumbangan kampanye.kampanye.

Page 59: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Faktor Manusia :Faktor Manusia : Mentalitas aparat yang burukMentalitas aparat yang buruk Kemampuan kerja aparat yang Kemampuan kerja aparat yang

kurang memadahikurang memadahi Pendapatan aparat yang rendahPendapatan aparat yang rendah Kemiskinan keluargaKemiskinan keluarga

Page 60: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Faktor LingkunganFaktor Lingkungan

Iklim politik yang dibangun Iklim politik yang dibangun berlandaskan loyalitas politik dengan berlandaskan loyalitas politik dengan imbalan material (patrimonial)imbalan material (patrimonial)

Bidaya penguasa menuntut upeti Bidaya penguasa menuntut upeti sebagai bentuk kesetiaan dari rakyat sebagai bentuk kesetiaan dari rakyat (budaya feodal)(budaya feodal)

Manajemen kekuasaan yangkurang Manajemen kekuasaan yangkurang tegas untukmem berantas korupsitegas untukmem berantas korupsi

Page 61: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Upaya pemberantasan korupsi Upaya pemberantasan korupsi secara PREVENTIFsecara PREVENTIF

Pemberlakuan UU yang mempersempit Pemberlakuan UU yang mempersempit peluang korupsipeluang korupsi

Pembentukan berbagai lembaga untuk Pembentukan berbagai lembaga untuk mencegah korupsi mencegah korupsi

Rekrutmen pegawai secara adil dan terbukaRekrutmen pegawai secara adil dan terbuka Peningkatan kualitas kinerja lembaga Peningkatan kualitas kinerja lembaga

pemantau korupsipemantau korupsi Diusahakan kesejahteraan yang memadai Diusahakan kesejahteraan yang memadai

bagi pegawaibagi pegawai

Page 62: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Upaya Penindakan Upaya Penindakan (kuratif dan represif)(kuratif dan represif)

Penindakan tegas para pelaku Penindakan tegas para pelaku korupsikorupsi

Penindakan tegas terhadap aparat Penindakan tegas terhadap aparat yang lembek dan yang meloloskan yang lembek dan yang meloloskan para pelaku korupsipara pelaku korupsi

Pemberian hukuman sosial dalam Pemberian hukuman sosial dalam bentuk isolasi bagi pelaku korupsibentuk isolasi bagi pelaku korupsi

Memberi tekanan langsung kepada Memberi tekanan langsung kepada lembaga penegak hukumlembaga penegak hukum

Page 63: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

PenindakanPenindakan

Page 64: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Lembaga KPKLembaga KPK

Page 65: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Upaya Edukasi MasyarakatUpaya Edukasi Masyarakat

Memiliki tanggung jawab dan kontrol Memiliki tanggung jawab dan kontrol sosial oleh lembaga, masyarakat, media sosial oleh lembaga, masyarakat, media massa, dan kontrol langsung terbuka.massa, dan kontrol langsung terbuka.

Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuhTidak bersikap apatis dan acuh tak acuh Membuka wawasan tentang Membuka wawasan tentang

penyelenggaraan pemerintahanpenyelenggaraan pemerintahan Berperan aktif sebagai subjek dalam Berperan aktif sebagai subjek dalam

pembangunanpembangunan

Page 66: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Kontrol sosialKontrol sosial

Page 67: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Upaya Edukasi LSMUpaya Edukasi LSM ICW ( Indonesian Corruption Watch)ICW ( Indonesian Corruption Watch) TI (Transparency Internasional)TI (Transparency Internasional) SORAKSORAK

Page 68: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

IPK di Indonesia tahun 2004IPK di Indonesia tahun 2004 JakartaJakarta SurabayaSurabaya MedanMedan SemarangSemarang BatamBatam

Page 69: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Indeks persepsi korupsiIndeks persepsi korupsi di dunia, 2006. di dunia, 2006. BiruBiru menunjukkan menunjukkan sedikitsedikit korupsi, korupsi, merahmerah

menunjukkan menunjukkan banyakbanyak korupsi korupsi

Page 70: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

TugasTugas Buatlah Slogan/Poster anti korupsiBuatlah Slogan/Poster anti korupsi

Page 72: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Kebanggaan KorupsiKebanggaan Korupsi

Sabtu, 22 September 2007 Sabtu, 22 September 2007 Saat itu dua Saat itu dua orang lain bangsa sedang diskusi orang lain bangsa sedang diskusi membanggakan negaranya masing masing, membanggakan negaranya masing masing, mereka dari Indonesia dan Amerika. Dan mereka dari Indonesia dan Amerika. Dan mereka terlibat pembicaraan serius demi mereka terlibat pembicaraan serius demi negara mereka: Amerika, “ Apa yang bisa negara mereka: Amerika, “ Apa yang bisa dibanggakan dari negara mu....?” Indonesia, dibanggakan dari negara mu....?” Indonesia, “Banyak,Indonesia negara kaya dan makmur. “Banyak,Indonesia negara kaya dan makmur. “Amerika, “ Apa contohnya,coba “Amerika, “ Apa contohnya,coba sebutkan....?” Indonesia, “ Minyak bumi, sebutkan....?” Indonesia, “ Minyak bumi, kerajinan tangan dan korupsi.”Amerika, “Lho kerajinan tangan dan korupsi.”Amerika, “Lho kok masalah korupsi dibanggakan.”kok masalah korupsi dibanggakan.”

Page 73: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Mana Jamku..Mana Jamku..

Sabtu, 22 September 2007 Sabtu, 22 September 2007 Suatu ketika seorang Suatu ketika seorang pejabat koruptor sedang melaju kencang dengan mobil pejabat koruptor sedang melaju kencang dengan mobil pribadi jenis mewah keluaran terbaru. Tanpa sadar pribadi jenis mewah keluaran terbaru. Tanpa sadar mobilnya diserempet truk kontainer yang juga melaju mobilnya diserempet truk kontainer yang juga melaju kencang dari arah berlawanan. Sang pejabat terkaget-kencang dari arah berlawanan. Sang pejabat terkaget-kaget dan meminggirkan mobilnya yang hancur di kaget dan meminggirkan mobilnya yang hancur di bagian sebelah kanan. Pejabat itu masih terus mencak-bagian sebelah kanan. Pejabat itu masih terus mencak-mencak ketika seorang polisi lalulintas menghampirinya. mencak ketika seorang polisi lalulintas menghampirinya. “Ini mobil baru dibeli kemarin, sudah hancur begini,” “Ini mobil baru dibeli kemarin, sudah hancur begini,” kutuknya.“Maaf, Pak. Sepertinya bapak sangat mencintai kutuknya.“Maaf, Pak. Sepertinya bapak sangat mencintai mobil ini, sehingga bapak tak sadar lagi tangan kanan mobil ini, sehingga bapak tak sadar lagi tangan kanan bapak juga ikut lepas waktu diserempet truk tadi,” polisi bapak juga ikut lepas waktu diserempet truk tadi,” polisi menyela.“Haaa???” sang pejabat terkaget-kaget.“Iya menyela.“Haaa???” sang pejabat terkaget-kaget.“Iya pak, saya lihat potongan tangan bapak terlempar pak, saya lihat potongan tangan bapak terlempar beberapa meter dari sini.”“Wah… mati aku. Di mana jam beberapa meter dari sini.”“Wah… mati aku. Di mana jam Rolex-ku?” Rolex-ku?” ******