5.Peradilan dalam Hukum Pajak

21

description

from Wirawan B Ilyas & Richard Bourton 5th Edition

Transcript of 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

Page 1: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak
Page 2: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PEMBAGIAN HUKUM PAJAKHukum Pajak dapat dibedakan menjadi 2 :

1. Hukum Administrasi : Umumnya berupa sanksi administratif (bunga, denda,

tambahan pokok pajak, maupun kenaikan dan dijatuhan oleh Fiskus) yang

berkaitan dgn masalah ketidaktaatan Wajib Pajak dlm melaksanakan kewajiban.

Contoh: Tidak menyampaikan SPT, atau menyampaikan SPT tapi tidak benar dan

tidak lengkap yg dikarenakan alpa, dll

2. Hukum Pidana : Berkaitan dengan denda pidana maupun hukum penjara dan

dijatuhkan oleh Hakim. Hukum Pidana berkaitan dgn perbuatan yg masuk kategori

kejahatan. Contoh : Sengaja tidak mendaftarkan diri utk memperoleh NPWP,

memperlihatkan pembukuan, pencatatan atau dokumen2 lain yg palsu atau

dipalsukan seolah2 benar, dll

Page 3: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PEMERIKSAAN SENGKETA PAJAK

Pengadilan pajak sebagai pengadilan pertama dan terakhir

pemeriksaan sengketa pajak hanya dilakukan oleh pengadilan

pajak, sehingga putusan pengadilan pajak tidak dapat diajukan

gugatan kepengadilan umum, peradilan tatausaha Negara atau

badan peradilan lain kecuali putusan berupa “tidak dapat

diterima” yang menyangkut kewenangan / kompetensi.

Page 4: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PERADILAN ADMINISTRASI PAJAK

Peradilan Administrasi Pajak umumnya melibatkan 2 pihak, yaitu:

1. Pihak Wajib Pajak

2. Aparat Pajak (Fiskus)

Peradilan Administrasi Pajak dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Peradilan Administrasi TIDAK murni

Disebut Peradilan Tidak Murni krn HANYA melibatkan 2 pihak, yaitu Pihak

Wajib Pajak dan Pihak Fiskus (sebagai pihak yang bersengketa sekaligus menjadi pihak

yang mengambil keputusan dalam perselisihan pajak yang bersangkutan). Wajib Pajak

mengajukan KEBERATAN (doleansi) karena adanya PERSELISIHAN mengenai

BESARNYA jumlah utang pajak, karena itu ada 2 hal yg harus diperhatikan, yaitu :

Page 5: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PERADILAN ADMINISTRASI PAJAK (Lanjutan…)

Terhadap surat KEBERATAN yg masuk HARUS diambil keputusan.

Phk yg mengambil keputusan adalah APARATUR pajak (Dirjen Pajak, Kakanwil

Pajak, Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai kewenangan msg2, yg disebut sbg

hakim DOLEANSI. Rochmat Soemitro memasukkan peradilan DOLEANSI ini ked

lm kategori peradilan SEMU atau peradilan KUASI.

2. Peradilan Administrasi Murni

Peradilan yg melibatkan 3 (tiga) pihak, yaitu Wajib Pajak, Fiskus dan

Hakim yang mengadili. Wajib Pajak dan Fiskus Pihak yg bersengketa. Hakim

atau Majelis Hakim Pihak yg akan memutuskan sengketa tersebut.

Page 6: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK

1. Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang MEMERIKSA dan

memutuskan sengketa pajak

2. Pengadilan Pajak DALAM HAL banding, HANYA memeriksa dan memutus

sengketa atas keputusan keberatan, KECUALI ditentukan lain oleh

peraturan per UUan yg berlaku.

3. Pengadilan Pajak DALAM HAL gugatan, memeriksa dan memutuskan

sengketa atas pelaksanaan penagihan pajak atau keputusan pembetulan

dan keputusan lainnya. Gugatan Wajib Pajak atau penanggung pajak thd:

a) Pelaksanaan Surat Paksa, surat perintah melaksanakan penyitaan,

atau pengumuman lelang

Page 7: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK (lanjutan…)

b) Keputusan yg berkaitan dg pelaksanaan keputusan perpajakan

c) Keputusan pembetulan yg berkaitan dg pelaksanaan keputusan

perpajakan.

5. Pengadilan Pajak adalah Pengadilan TINGKAT PERTAMA dan terakhir

dalam memeriksa dan memutuskan sengketa pajak

Page 8: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

KEBERATANDalam pelaksanaan peraturan perundang-undangan perpajakan kemungkinan

terjadi bahwa wajib pajak merasa kurang atau tidak puas atas suatu ketetapan pajak

yang dikenakan padanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak di tempat Wajib Pajak

tersebut terdaftar.

•Syarat Pengajuan Keberatan

1.Keberatan diajukan scr tertulis dlm Bahasa Indonesia dgn mengemukakan

jumlah pajak yg terutang, jumlah pajak yg dipotong/dipungut, jumlah rugi menurut

perhitungan WP dg disertai alasan yg mjd dasar perhitungan

Page 9: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

Keberatan (lanjutan…)

• Syarat Pengajuan Keberatan

2. WP wajib melunasi pajak yg hrs dibayar PALING sedikit sejumlah yg telah

DISETUJUI WP dlm pembahasan sebelum Surat Keberatan disampaikan.

3. Jk waktu PELUNASAN pajak ats jumlah pajak yg belum dibayar pd saat pengajuan

keberatan TERTANGGUHKAN s/d 1 bulan sejak tgl penerbitan surat keputusan

keberatan.

4. Jika WP mengajukan banding atas PUTUSAN keberatan, jk waktu pelunasan pajak

atas jumlah pajak yg BELUM dibayar pd saat Pengajuan Keberatan Tertangguhkan

s/d 1 bulan sejak tanggal penerbitan surat keputusan banding.

5. Satu keberatan HARUS diajukan utk satu jenis dan satu tahun/masa pajak.

Page 10: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

BANDING• Pengertian Banding

Adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung

pajak terhadap suatu keputusan yang dapat diajukan Banding, berdasar Peraturan

Perundang-undangan Perpajakan yang berlaku.

• Pengajuan Banding dan Permasalahannya

1. Banding dapat diajukan oleh WP, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa

hukumnya

2. Terhadap 1 (satu) keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding

3. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas dan dicantumkan

tanggal diterima surat keputusan yang dibanding

Page 11: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

Banding (lanjutan…)

• Pengajuan Banding dan Permasalahannya

4. Pada Surat Banding dilampiri salinan keputusan yang dibanding. Pengertian

salinan ini termasuk fotokopi atau lembaran lainnya.

5. Banding diajukan dalam bahasa Indonesia, dan hanya dapat diajukan apabila

jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar 50%

• Pencabutan Banding

Banding yang telah diajukan dengan Surat Banding dapat diajukan pencabutan

dengan surat pernyataan pencabutan yang diajukan kepada Pengadilan Pajak.

Banding yang telah dicabut tidak dapat diajukan Banding kembali.

Page 12: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

GUGATAN DAN PENGAJUAN GUGATAN

• Pengertian Gugatan

Gugatan adalah upaya hukum yang dapat dilakukan oleh WP atau penanggung pajak terhadap

pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan

berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.

Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan tidajk dapat diajukan kembali.

Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau kewajiban

perpajakan.

• Pihak yang Melakukan Gugatan

1. Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seseorang pengurus, atau kuasa

hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima,

pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang

digugat

Page 13: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

GUGATAN DAN PENGAJUAN GUGATAN (lanjutan..)

• Pihak yang Melakukan Gugatan

2. Apabila selama proses Gugatan, penggugat meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh

ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal penggugat

pailit.

3. Selama proses Gugatan, ternyata penggugat melakukan penggabungan, peleburan,

pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh

pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan,

pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud

• Pencabutan Gugatan

1) Penggugat dapat mengajukan surat pernyataan pencabutan atas Gugatan yang telah

diajukan kepada Pengadilan Pajak

2) Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan atau putusan tidak dapat diajukan kembali

3) Dengan Gugatan tidak menunda atau menghalangi dilaksanakannya penagihan pajak atau

kewajiban perpajakan pihak penggugat

Page 14: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PERSIAPAN PERSIDANGANSecara administrasi kegiatan dalam persiapan persidangan perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

1.Pengadilan Pajak meminta Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan atas

Surat Banding atau Surat Gugatan kepada terbanding atau tergugat dalam jangka

waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima Surat Banding atau Surat Gugatan.

2.Dalam hal pemohon Banding mengirimkan surat atau dokumen susulan kepada

Pengadilan Pajak untuk melengkapi Surat Banding nya agar memenuhi ketentuan

yang berlaku, jangka waqktu 14 (empat belas) hari sebagaimana dimaksud pada butir

1 dihitung sejak tanggal diterima surat atau dokumen susulan dimaksud.

3.Salinan Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan pada butir 3 oleh

Pengadilan Pajak dikirim kepada pemohon Banding atau penggugat dalam jangka

waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima.

Page 15: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PELAKSANAAN PERSIDANGAN

Dalam pelaksanaan persidangan, Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari tiga

orang Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.

Apabila pemeriksaanya dilakukan oleh majelis, maka ketua menunjuk salah seorang

hakim tersebut sebagai hakim ketua yang memimpin pemeriksaan sengketa

pajak.Majelis atau hakim tunggal bersidang pada hari yang ditentukan dan

memberitahukan hari siding dimaksud kepada pihak yang bersengketa. Pemohon

banding atau penggugat dapat hadir dalam persidangan dengan terlebih dahulu

memberitahukan pada ketua untuk memberikan keterangan lisan.

Page 16: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PEMBUKTIANDalam hal pembuktian, pengadilan pajak menganut prinsip pembuktian bebas.

Majelis atau hakim tunggal sedapat mungkin mengusahakan bukti berupa surat atau

tulisan sebelum menggunakan alat bukti lain. Alat bukti tersebut dapat berupa :

1.Surat atau tulisan yang terdiri dari :

a) Akta autentik, yaitu surat yang dibuat oleh atau dihadapan seorang pejabat

umum yang menurut peraturan perundang-undangan berwenang membuat

surat itu dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat bukti tentang

peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya

b) Akta dibawah tangan, yaitu surat yang dibuat dan ditandatangani oleh pihak-

pihak yang bersangkutan dengan maksud untuk dipergunakan sebagai alat

bukti tentang peristiwa hukum yang tercantum di dalamnya.

Page 17: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PEMBUKTIAN (lanjutan…)

c) Surat keputusan atau surat ketetapan yang diterbitkan oleh pejabat yang

berwenang

d) Surat-surat lain atau tulisan yang tidak termasuk hurufa.b, dan c yang ada

kaitannya dengan banding atau gugatan

2. Keterangan ahli, yaitu pendapat orang yang diberikan di bawah sumpah dalam

persidangan tentang hal yang ia ketahui menurut pengalaman dan

pengetahuannya

3. Keterangan parasaksi, dianggap sebagai barang bukti apabila keterangan itu

berkenaan dengan hal yang dialami, dilihat, atau didengar sendiri oleh saksi

4. Pengakuan para pihak, tidak dapat ditarik kembali, kecuali berdasarkan alasan

yang kuat dan dapat diterima oleh majelis hakim atau hakim tunggal.

5. Pengetahuan hakim, yaitu hal yang diketahui dan diyakini kebenarannya

Page 18: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PUTUSANPutusan pengadilan pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian dan berdasarkan

peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan serta berdasarkan keyakinan

hakim. Putusan pengadilan pajak dapat berupa :

a) Menolak

b) Mengabulkan sebagian atau seluruhnya

c) Menambah pajak yang harus dibayar

d) Tidak dapat diterima

e) Membetulkan kesalahan teknis dan atau kesalahan hitung

f) Membatalkan

Sebagai putusan akhir dan mempunyai kekuatan hokum tetap, maka keputusan pengadilan

pajak tidak dapat diajukan gugatan kepengadilan umum, peradilan tata usaha Negara, atau

badan peradilan lain, kecuali putusan berupa “tidak dapat diterima” yang menyangkut

kewenangan / kompetensi.

Page 19: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PELAKSANAAN PUTUSAN

Putusan Pengadilan Pajak ini langsung dapat dilaksanakan dengan tidak

memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali putusan perundang-

undangan mengatur lain. Apabila putusan dimaksud me nyebabkan kelebihan

pembayaran pajak sebagai contoh putusan pengadilan pajak menyebabkan Pajak

Penghasilan menjadi lebih bayar. Dalam hal demikian kepada KPP masih harus

menerbitkan Surat Perintah membayar kelebihan pajak (SPMKP) yang diperlukan

pembayar pajak untuk dapat memperoleh kelebihan pajak.

Putusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian atau seluruh banding,

kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2

persen sebulan untuk paling lama 24 bulan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Page 20: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

PELAKSANAAN PUTUSAN (lanjutan…)

Dalam pelaksanaannya salinan putusan atau salinan penetapan

pengadilan pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh sekretaris

dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal putusan pengadilan pajak

diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 hari sejak tanggal putusan diucapkan.

Putusan pengadilan pajak harus dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang

dalam jangka waktu 30 hari terhitung sejak tanggal diterima putusan. Pejabat

tidak melaksanakan putusan pengadilan pajak dalam jangka waktu tersebut,

dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku.

Page 21: 5.Peradilan dalam Hukum Pajak

Sekian dan Terima Kasih