Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

41
Qmoel 1 HUKUM ACARA PERADILAN PAJAK HUKUM ACARA PERADILAN PAJAK OLEH : OLEH : EKA SRI SUNART, SH.,M.Si. EKA SRI SUNART, SH.,M.Si. Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA MULYANA, SH., MH MULYANA, SH., MH Fakultas Hukum Fakultas Hukum UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA

description

Hukum Pajak 13 Hukum Acara

Transcript of Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Page 1: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 1

HUKUM ACARA PERADILAN PAJAKHUKUM ACARA PERADILAN PAJAK

OLEH :OLEH :EKA SRI SUNART, SH.,M.Si.EKA SRI SUNART, SH.,M.Si.Drs. YOYOK SATIOTOMO, MADrs. YOYOK SATIOTOMO, MA

MULYANA, SH., MHMULYANA, SH., MH

Fakultas Hukum Fakultas Hukum UNIVERSITAS INDONESIAUNIVERSITAS INDONESIA

Page 2: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 2

DASAR HUKUMDASAR HUKUM

UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK

UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN , DAN TATA CARA PERPAJAKAN , UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2000 , 28 tahun 20072000 , 28 tahun 2007

PERATURAN PELAKSANA TERKAITPERATURAN PELAKSANA TERKAIT

Page 3: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 3

SENGKETA PAJAKSENGKETA PAJAK

PASAL 1 angka 5 UU PPPASAL 1 angka 5 UU PP Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

Page 4: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 4

KEKUASAAN PENGADILAN PAJAKKEKUASAAN PENGADILAN PAJAKPasal 31Pasal 31 UU PP UU PP

Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak. memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.

Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.berlaku.

Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, undang-undang , undang-undang Nomor 28 tahun 2007 Nomor 28 tahun 2007 dan peraturan perundang-undangan dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.perpajakan yang berlaku.

Page 5: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 5

Selain tugas dan wewenang sebagaimana Selain tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pengadilan Pajak dimaksud dalam Pasal 31, Pengadilan Pajak mengawasi kuasa hukum yang memberikan mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang-sidang bersengketa dalam sidang-sidang Pengadilan Pajak.Pengadilan Pajak.

KEKUASAAN PENGADILAN PAJAKKEKUASAAN PENGADILAN PAJAKPasal 32Pasal 32

Page 6: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 6

HUKUM ACARAHUKUM ACARA

Bagian Pertama Kuasa HukumBagian Pertama Kuasa Hukum Bagian Kedua BandingBagian Kedua Banding Bagian Ketiga GugatanBagian Ketiga Gugatan Bagian Keempat Persiapan PersidanganBagian Keempat Persiapan Persidangan Bagian Kelima Pemeriksaan dengan Acara BiasaBagian Kelima Pemeriksaan dengan Acara Biasa Bagian Keenam Pemeriksaan dengan Acara CepatBagian Keenam Pemeriksaan dengan Acara Cepat Bagian Ketujuh PembuktianBagian Ketujuh Pembuktian Bagian Kedelapan PutusanBagian Kedelapan Putusan Bagian Kesembilan Pelaksanaan PutusanBagian Kesembilan Pelaksanaan Putusan Bagian Kesepuluh Pemeriksaan Peninjauan Bagian Kesepuluh Pemeriksaan Peninjauan

KembaliKembali

Page 7: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 7

1. Kuasa Hukum1. Kuasa HukumPasal 34Pasal 34

(1) Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat (1) Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum didampingi atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum dengan Surat Kuasa Khusus.dengan Surat Kuasa Khusus.

(2) Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat (2) Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:sebagai berikut:

Warga Negara Indonesia;Warga Negara Indonesia; mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang

peraturan perundang-undangan perpajakan; peraturan perundang-undangan perpajakan; persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri.

(3) Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau mewakili (3) Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau mewakili pemohon Banding atau penggugat adalah keluarga sedarah pemohon Banding atau penggugat adalah keluarga sedarah atau semenda sampai dengan derajat kedua, pegawai, atau atau semenda sampai dengan derajat kedua, pegawai, atau pengampu, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat pengampu, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diperlukan.(2) tidak diperlukan.

Page 8: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 8

PENGADILAN PAJAKPENGADILAN PAJAK

BANDING GUGATAN

Page 9: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 9

2. Banding2. Banding (Pasal 35)(Pasal 35)

Ruang lingkupRuang lingkup Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak

dalam hal Wajib Pajak tidak dapat dalam hal Wajib Pajak tidak dapat menerima keputusan keberatan atas suatu menerima keputusan keberatan atas suatu surat ketetapan pajak. Dengan demikian surat ketetapan pajak. Dengan demikian ketentuan mengenai banding mengatur ketentuan mengenai banding mengatur tatacara dalam hal terdapat sengketa tatacara dalam hal terdapat sengketa mengenai materi atau dasar pengenaan mengenai materi atau dasar pengenaan pajak antara Wajib Pajak dan fiskus yang pajak antara Wajib Pajak dan fiskus yang telah melalui proses keberatan.telah melalui proses keberatan.

Page 10: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 10

Syarat-syarat pengajuan suatu bandingSyarat-syarat pengajuan suatu banding

Suatu permohonan banding dapat diterima untuk Suatu permohonan banding dapat diterima untuk dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi syarat-dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi syarat-

syarat syarat sebagai berikut :sebagai berikut :a. Diajukan secara tertulis :a. Diajukan secara tertulis : Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak

secara lisan;secara lisan;b. Dalam bahasa Indonesia :b. Dalam bahasa Indonesia : Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak

diperkenankan menggunakan bahasa lain;diperkenankan menggunakan bahasa lain;c. c. Dikemukakan alasan dari banding :Dikemukakan alasan dari banding : Dalam surat banding harus dikemukakan alasan Dalam surat banding harus dikemukakan alasan

mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima atau menyanggah keputusan keberatan. atau menyanggah keputusan keberatan.

Page 11: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 11

d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan dan melampiran salinan keputusan yang dibanding.dan melampiran salinan keputusan yang dibanding.

Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu dilampiran salinan Surat Keputusan Keberatan. dilampiran salinan Surat Keputusan Keberatan.

e.e. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding. sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding. Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan karena banding dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak) sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa (force majeur) tersebut.biasa (force majeur) tersebut.

f.f. Dalam hal banding banding diajukan terhadap Dalam hal banding banding diajukan terhadap

besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh persen).persen).

Page 12: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 12

g. Pengajuan Bandingg. Pengajuan Banding

Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya.hukumnya.

Apabila selama proses Banding, pemohon Banding Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal pemohon Banding atau pengampunya dalam hal pemohon Banding pailit.pailit.

Apabila selama proses Banding pemohon Banding Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan penggabungan, peleburan, melakukan penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggungjawaban karena pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.usaha, atau likuidasi dimaksud.

Page 13: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 13

3. Gugatan 3. Gugatan (Pasal 40)(Pasal 40)

Ruang lingkupRuang lingkup Gugatan merupakan upaya hukum Gugatan merupakan upaya hukum

yang dapat dilakukan oleh Wajib yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. undangan perpajakan yang berlaku.

Page 14: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 14

Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau

Penanggung Pajak :Penanggung Pajak :

a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;

b.b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;

c.c. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat dalam Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak; Tagihan Pajak;

d.d. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak;

Page 15: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 15

Syarat-syarat pengajuan suatu gugatanSyarat-syarat pengajuan suatu gugatan Suatu gugatan dapat diterima untukSuatu gugatan dapat diterima untukdipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi

syarat-syarat-syarat sebagai berikut :syarat sebagai berikut :a. Diajukan secara tertulis :a. Diajukan secara tertulis : Artinya diajukan dengan media tulisan, Artinya diajukan dengan media tulisan,

tidak secara lisan;tidak secara lisan;b. Dalam bahasa Indonesia :b. Dalam bahasa Indonesia : Artinya menggunakan bahasa Indonesia, Artinya menggunakan bahasa Indonesia,

tidak diperkenankan menggunakan bahasa tidak diperkenankan menggunakan bahasa lain;lain;

c. Dikemukakan alasan dari gugatan :c. Dikemukakan alasan dari gugatan : Dalam surat gugatan harus dikemukakan Dalam surat gugatan harus dikemukakan

alasan-alasan yang jelas. alasan-alasan yang jelas.

Page 16: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 16

d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima, d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat pelaksanaan penagihan, atau keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat. dan dilampiri salinan dokumen yang digugat.

e. e. Gugatan diajukan dalam jangka waktu Gugatan diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan

penagihan;penagihan; 30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang 30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang

digugat.digugat. Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak

dapat mengajukan gugatan dalam jangka waktu yang dapat mengajukan gugatan dalam jangka waktu yang ditentukan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan ditentukan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa (force majeur) tersebut.keadaan luar biasa (force majeur) tersebut.

Jangka waktu tersebut mengandung arti bahwa surat Jangka waktu tersebut mengandung arti bahwa surat gugatan sudah diterima oleh Pengadilan Pajak, gugatan sudah diterima oleh Pengadilan Pajak, dengan ketentuan tanggal diterima adalah tanggal dengan ketentuan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung langsung

Page 17: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 17

f. Pengajuan gugatanf. Pengajuan gugatan Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli

warisnya, sorang pengurus, atau kuasa warisnya, sorang pengurus, atau kuasa hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima, jelas, mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat;digugat;

Apabila selama proses Gugatan, penggugat Apabila selama proses Gugatan, penggugat meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.atau pengampunya dalam hal penggugat pailit.

Apabila selama proses Gugatan, penggugat Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan, peleburan, melakukan penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak .yang menerima pertanggungjawaban pihak .yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan, pemecahan/ karena penggabungan, peleburan, pemecahan/ pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud.

Page 18: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 18

4. Persiapan Persidangan 4. Persiapan Persidangan (Pasal 44)(Pasal 44)

Banding Banding

DJP/Terbanding

Wajib Pajak/Pembanding

Pengadilan

Pajak

1. Surat Banding (3

bln)

2. Permintaan Surat Uraian Banding

(14 hari)

3. Surat Uraian Banding 3 bln)

4. Salinan Surat Uraian Banding

(14 hari)

5. S

ura

t Banta

han

(3

0 h

ari)

6. Salinan Surat Bantahan (14 hari)

Page 19: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 19

Persiapan Persidangan GugatanPersiapan Persidangan Gugatan

DJP/Terbanding

Wajib Pajak/Pembanding

Pengadilan

Pajak

1. Surat Gugatan

(14 hari/30 hari)

2. Permintaan Surat Tanggapan

(14 hari)

3. Surat Tanggapan

(1bulan)

4. Salinan Surat Tanggapan

(14 hari)

5. S

ura

t Banta

han

(30 h

ari)

6. Salinan Surat Bantahan (14 hari)

Page 20: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 20

Persiapan PersidanganPersiapan Persidangan1. Penunjukkan Hakim1. Penunjukkan Hakim Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang

Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan memutus Sengketa Pajak.memutus Sengketa Pajak.

Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, Ketua Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, Ketua menunjuk salah seorang Hakim sebagaimana dimaksud menunjuk salah seorang Hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagai Hakim Ketua yang memimpin dalam ayat (1) sebagai Hakim Ketua yang memimpin pemeriksaan Sengketa Pajak.pemeriksaan Sengketa Pajak.

Majelis atau Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud Majelis atau Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersidang pada hari yang ditentukan dalam ayat (1) bersidang pada hari yang ditentukan dan memberitahukan hari sidang dimaksud kepada dan memberitahukan hari sidang dimaksud kepada pihak yang bersengketa.pihak yang bersengketa.

2. Mulainya Persidangan2. Mulainya Persidangan Majelis/Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam Majelis/Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 47 sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 Pasal 47 sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Banding.(enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Banding.

Dalam hal Gugatan, Majelis/Hakim Tunggal sudah Dalam hal Gugatan, Majelis/Hakim Tunggal sudah memulai sidang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan memulai sidang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Surat Gugatan.sejak tanggal diterima Surat Gugatan.

Page 21: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 21

5. Pemeriksaan Acara Biasa5. Pemeriksaan Acara Biasa (Pasal 49) (Pasal 49)

Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Majelis.Majelis.

Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum.sidang dan menyatakan terbuka untuk umum.

Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan.dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan.

Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sepanjang bukan merupakan persyaratan sepanjang bukan merupakan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1) 36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dimaksud dapat diberikan dalam persidangan.dimaksud dapat diberikan dalam persidangan.

Page 22: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 22

6. Pemeriksaan Acara Cepat 6. Pemeriksaan Acara Cepat (Pasal 65)(Pasal 65)

Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal.atau Hakim Tunggal.

Pemeriksanaan dengan acara cepat dilakukan terhadap:Pemeriksanaan dengan acara cepat dilakukan terhadap: Sengketa Pajak tertentu;Sengketa Pajak tertentu; Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2).sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2). tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dimaksud dalam Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak;dan/atau kesalahan hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak;

sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak.merupakan wewenang Pengadilan Pajak.

Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a adalah Sengketa Pajak yang Banding atau ayat (1) huruf a adalah Sengketa Pajak yang Banding atau Gugatannya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana Gugatannya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36 dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1) ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6).dan/atau ayat (6).

Page 23: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 23

Pemeriksaan dengan acara cepat Pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak terhadap Sengketa Pajak dilakukan tanpa Surat Uraian dilakukan tanpa Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan Banding atau Surat Tanggapan dan tanpa Surat Bantahan.dan tanpa Surat Bantahan.

Semua ketentuan mengenai Semua ketentuan mengenai pemeriksaan dengan acara biasa pemeriksaan dengan acara biasa berlaku juga untuk pemeriksaan berlaku juga untuk pemeriksaan dengan acara cepat.dengan acara cepat.

Page 24: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 24

7. Pembuktian7. Pembuktian (Pasal 69) (Pasal 69)

Alat bukti dapat berupa :Alat bukti dapat berupa : surat atau tulisan;surat atau tulisan; keterangan ahli;keterangan ahli; keterangan para saksi;keterangan para saksi; pengakuan para pihak; dan/ataupengakuan para pihak; dan/atau pengetahuan Hakim.pengetahuan Hakim.

Page 25: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 25

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap.akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan berkenaan dengan permohonan sela atas Gugatan berkenaan dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2).

Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung.kepada Mahkamah Agung.

Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim.Hakim.

8. Putusan8. Putusan (Pasal 77) (Pasal 77)

Page 26: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 26

PutusanPutusan

Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa :Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa : menolak;menolak; mengabulkan sebagian atau mengabulkan sebagian atau

seluruhnya;seluruhnya; menambah pajak yang harus dibayar;menambah pajak yang harus dibayar; tidak dapat diterima;tidak dapat diterima; membetulkan kesalahan tulis dan/atau membetulkan kesalahan tulis dan/atau

kesalahan hitung; dan/ataukesalahan hitung; dan/atau membatalkanmembatalkan

Page 27: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 27

Terhadap putusan pengadilan Terhadap putusan pengadilan Pajak tidak dapat diajukan Pajak tidak dapat diajukan Gugatan, Banding atau Kasasi, Gugatan, Banding atau Kasasi, tetapi dapat diajukan Peninjauan tetapi dapat diajukan Peninjauan Kembali ke mahkamah AgungKembali ke mahkamah Agung..

Upaya Hukum

Page 28: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 28

Putusan pemeriksaan dengan Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas :acara biasa atas :

Banding diambil dalam jangka waktu 12 Banding diambil dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak Surat Banding (dua belas) bulan sejak Surat Banding diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.bulan.

Gugatan diambil dalam jangka waktu 6 Gugatan diambil dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Gugatan diterima. Dan (enam) bulan sejak Gugatan diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan dapat dalam hal-hal khusus, dan dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan.

Page 29: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 29

Putusan pemeriksaan dengan acara Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2), dinyatakan dalam Pasal 66 ayat (2), dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu sebagai berikut:jangka waktu sebagai berikut: 30 (tiga puluh) hari sejak batas 30 (tiga puluh) hari sejak batas

waktu pengajuan Banding atau waktu pengajuan Banding atau Gugatan dilampaui;Gugatan dilampaui;

30 (tiga puluh) hari sejak Banding 30 (tiga puluh) hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal atau Gugatan diterima dalam hal diajukan setelah batas waktu diajukan setelah batas waktu pengajuan dilampaui.pengajuan dilampaui.

Page 30: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 30

Putusan/penetapan dengan acara cepat Putusan/penetapan dengan acara cepat terhadap kekeliruan berupa membetulkan terhadap kekeliruan berupa membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau sejak permohonan salah satu pihak diterima.sejak permohonan salah satu pihak diterima.

Putusan dengan acara cepat terhadap Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan sengketa yang didasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga diterima, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Banding atau Gugatan puluh) hari sejak Surat Banding atau Gugatan diterima. Dalam hal putusan Pengadilan Pajak diterima. Dalam hal putusan Pengadilan Pajak diambil terhadap Sengketa Pajak, Pemohon diambil terhadap Sengketa Pajak, Pemohon Banding atau Penggugat dapat mengajukan Banding atau Penggugat dapat mengajukan Gugatan kepada peradilan yang berwenang.Gugatan kepada peradilan yang berwenang.

Page 31: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 31

Pembacaan PutusanPembacaan Putusan

Putusan Pengadilan Pajak harus Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Tidak dipenuhinya ketentuan umum. Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), putusan Pengadilan Pajak tidak sah dan putusan Pengadilan Pajak tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum dan tidak mempunyai kekuatan hukum dan karena itu putusan dimaksud harus karena itu putusan dimaksud harus diucapkan kembali dalam sidang diucapkan kembali dalam sidang terbuka untuk umum.terbuka untuk umum.

Page 32: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 32

Putusan Pengadilan Pajak harus Putusan Pengadilan Pajak harus memuat memuat (Pasal 84)(Pasal 84)

kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADlLAN kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADlLAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". ,BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". ,

nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau identitas lainnya dari pemohon Banding atau penggugat;identitas lainnya dari pemohon Banding atau penggugat;

nama jabatan dan alamat terbanding atau tergugat;nama jabatan dan alamat terbanding atau tergugat; hari, tanggal diterimanya Banding atau Gugatan;hari, tanggal diterimanya Banding atau Gugatan; ringkasan Banding atau Gugatan, dan ringkasan Surat ringkasan Banding atau Gugatan, dan ringkasan Surat

Uraian Banding atau Surat Tanggapan, atau Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan, atau Surat Bantahan, yang jelas;Bantahan, yang jelas;

pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa;diperiksa;

pokok sengketa;pokok sengketa; alasan hukum yang menjadi dasar putusan;alasan hukum yang menjadi dasar putusan; amar putusan tentang sengketa; danamar putusan tentang sengketa; dan hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama

Panitera, dan keterangan tentang hadir atau tidak hadirnya Panitera, dan keterangan tentang hadir atau tidak hadirnya para pihak.para pihak.

Page 33: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 33

Tidak dipenuhinya salah satu Tidak dipenuhinya salah satu ketentuan di atas menyebabkan ketentuan di atas menyebabkan putusan dimaksud tidak sah dan putusan dimaksud tidak sah dan Ketua memerintahkan sengketa Ketua memerintahkan sengketa dimaksud segera disidangkan dimaksud segera disidangkan kembali dengan acara cepat, kecuali kembali dengan acara cepat, kecuali putusan dimaksud telah melampaui putusan dimaksud telah melampaui jangka waktu 1 (satu) tahun.jangka waktu 1 (satu) tahun.

Page 34: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 34

9. Pelaksanaan Putusan9. Pelaksanaan Putusan (Pasal 86) (Pasal 86) Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan

dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur lain.mengatur lain.

Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan perundang-empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.undangan perpajakan yang berlaku.

Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan sela diucapkan.waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan sela diucapkan.

Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterima putusan.terhitung sejak tanggal diterima putusan.

Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam jangka waktu dalam jangka waktu yang ditetapkan yang ditetapkan dikenakan sanksi dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku.sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku.

Page 35: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 35

10. Peninjauan Kembali10. Peninjauan Kembali (Pasal 89)(Pasal 89)

Pasal 77 (3) Pasal 77 (3) ” ”Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan

peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung”kepada Mahkamah Agung”

Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum acara peninjauan kembali adalah hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam Undang-undang ini.diatur secara khusus dalam Undang-undang ini.

Page 36: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 36

Alasan pengajuan diatur dalam Pasal Alasan pengajuan diatur dalam Pasal 91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang 91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang

Pengadilan Pajak, yaitu :Pengadilan Pajak, yaitu :

Permohonan Peninjauan Kembali Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat hanya dapat diajukandiajukan

berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada

suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu;hakim pidana dinyatakan palsu;

b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda;menghasilkan putusan yang berbeda;

Page 37: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 37

c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut, kecuali yang diputus dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c;dan c;

d. apabila mengenai suatu bagian dari d. apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya; ataudipertimbangkan sebab-sebabnya; atau

e. apabila terdapat suatu putusan yang e. apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.undangan yang berlaku.

Page 38: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 38

Jangka waktu pengajuan permohonan Jangka waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92 peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92

UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, yaitu :Pajak, yaitu :

(1)(1) Pengajuan permohonan Peninjauan Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf a dilakukan dalam jangka waktu huruf a dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim muslihat atau sejak putusan Hakim Pengadilan Pidana memperoleh kekuatan Pengadilan Pidana memperoleh kekuatan hukum tetap;hukum tetap;

Page 39: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 39

(2)(2) Pengajuan permohonan Peninjauan Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 dalam jangka waktu paling lambat 3 (bulan) bulan terrhitung sejak ditemukan (bulan) bulan terrhitung sejak ditemukan surat- surat bukti yang hari dan tanggal surat- surat bukti yang hari dan tanggal temukannya harus dinyatakan dibawah temukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh Pejabat yang sumpah dan disahkan oleh Pejabat yang berwenangberwenang

(3)(3) Pengajuan permohonan Peninjauan Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf c, huruf d, dimaksud dalam Pasal 91 huruf c, huruf d, dan huruf e dilakukan dalam jangka waktu dan huruf e dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirimpaling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim

Page 40: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Qmoel 40

Jangka waktu penyelesaian permohonan Jangka waktu penyelesaian permohonan peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93 peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93

UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, yaitu :Pajak, yaitu :

Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali dengan ketentuan :peninjauan kembali dengan ketentuan :a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan

peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa

b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat

Page 41: Hukum Pajak 13 Hukum Acara Peradilan Pajak

Semoga bermanfaat Semoga bermanfaat

Terima kasihTerima kasih

Qmoel 41