SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

57
1 OLEH : RAHMANU ALI JUWONO, SH., M.Si SMK TARUNA BAKTI KUR 2013

description

HUKUM PADA HAKEKATNYA MERUPAKAN PAGAR PEMBATAS, SUPAYA KEHIDUPAN AMAN DAN DAMAI, MULAI DARI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BEERNEGARA

Transcript of SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Page 1: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

1

OLEH : RAHMANU ALI JUWONO, SH., M.SiSMK TARUNA BAKTI

KUR 2013

Page 2: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

Topik:

Memahami sistem hukum dan peradilan nasional dalam lingkup NKRI

Kompetensi Dasar :5.1. Mendeskripsikan pengertian sistem

hukum dan peradilan nasional.

5.2. Menganalisis peranan lembaga-

lembaga peradilan.

5.3. Menunjukkan sikap yang sesuai de-

ngan ketentuan hukum yang berlaku

5.4. Menganalisis upaya pemberantasan

korupsi di Indonesia

5.5. Menampilkan peran serta masyarakat

dalam penegakan hukum

2

Page 3: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Waktu : 4 x 45 Menit

Topik:

Memahami sistem hukum dan peradilan nasional

Kopetensi Inti :

5.1. Menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

3

Page 4: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

4

Kompetensi Dasar :

5.1. Siswa memahami sistem hukum dan

peradilan nasional.

5.2. Siswa dapat menganalisis peranan lembaga-

lembaga peradilan.

5.3. Siswa dapat menunjukkan sikap yang sesuai

dengan ketentuan hukum yang berlaku

5.4. Siswa dapat menganalisis upaya pemberantasan

korupsi di Indonesia

5.5. Siswa dapat menampilkan peran serta masyarakat

dalam penegakan hukum

Page 5: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Sistem Hukum

Sistem

Hukum

1. Mr. E.M. Meyers

2. E. Utrecht, SH

3. S.M Amin, SH. dll

Penggolongan

Hukum

Peradilan Nasional

1. Wujud

2. Ruang

3. Waktu

4. Pribadi

5. Isi

6. Tugas & Fungsi

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

Sumber Hukum

1. Undang-undang

2. Kebiasaan

3. Yurisprudensi

4. Traktat

5. Doktrin

1. P. Umum

2. P. Agama

3. P. Militer

4. P. T. Ush Negara

5. M. Konstitusi

Tujuan Hukum

5

Page 6: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Kata “sistem” dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengandung arti susunan kesatuan-kesatuan yang masing-

masing tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi berfungsi membentuk kesatuan secara keseluruhan.

1.Sistem Hukum & Peradilan Internasional

a. Pengertian Sistem

Unsur-unsur dalam sistem mencakup :• Seperangkat komponen, elemen, bagian.• Saling berkaitan dan tergantung.• Kesatuan yang terintergrasi.• Memiliki peranan dan tujuan tertentu.• Interaksi antar sistem membentuk sistem lain yang

lebih besar.

6

Page 7: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

b. Pengertian Hukum

1. Prof. Mr. E.M. Meyers, hukum adalah semua aturan yang

mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah

laku manusia dalam masyarakat, dan menjadi pedoman bagi

penguasa negara dalam melaksanakan tugasnya.

2. Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku anggota

masyarakat, aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu

diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari

kepentingan bersama & yang pelanggaran terhadapnya akan

menimbulkan reaksi bersama terhadap pelakunya.

3. Drs. E. Utrecht, S.H., hukum adalah himpunan peraturan (perintah

dan larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan

karenya harus ditaati oleh masyarakat itu.

7

Page 8: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Unsur-unsur Dalam Pengertian Hukum :• Peraturan mengenai tingkah laku manusia

dalam pergaulan masyarakat ;• Peraturan itu diadakan oleh badan-badan

resmi yang berwenang; • Peraturan itu bersifat memaksa;dan• Adanya sanksi yang tegas terhadap

pelanggaran peraturan tersebut.

Bertolak dari pengertian sistem & hukum yang telah dikemukakan di atas, yang dimaksudkan dengan sistem hukum adalah satu kesatuan hukum yang berlaku pada suatu negara

tertentu yang dipatuhi dan ditaati oleh setiap warganya.

8

Page 9: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

c. Tujuan Hukum

No Tokoh/ Pakar Pendapat Yang Dikemukakan

1. Subekti, S.H. Hukum itu mengabdi pada tujuan negara, yang

mendatangkan atau ingin mencapai kemakmu-ran dan

kebahagiaan pada rakyatnya.

2. Van Apeeldoorn Mengatur pergaulan oleh hukum dengan melin-dungi

kepentingan-kepentingan hukum manusia tertentu,

(kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda) dari

pihak yang merugikan.

3. Y. Van Kant Tujuan hukum adalah untuk menjaga agar

kepentingan tiap-tiap manusia tidak diganggu.

4. Geny Hukum bertujuan semata-mata untuk mencapai

keadilan. Sebagai unsur keadilan, ada kepenti-ngan

daya guna dan kemanfaatan.

Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Tujuan dibuatnya hukum menurut sebagian pakar adalah sbb :

9

Page 10: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Sumber hukum adalah segala yang menimbulkan aturan yang mempu-nyai kekuatan memaksa, yakni aturan-aturan yang pelanggarannya dikenai sanki yang tegas dan nyata. Sumber hukum dibedakan antara sumber hukum “material” dan sumber hukum “formal” .

d. Sumber Hukum

Macam-macam Sumber Hukum :

1. Undang-undang,

2. Traktat,

3. Kebiasaan (hk tidak tertulis),

4. Doktrin, dan

5. Yurisprudensi,

10

Page 11: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan, merupakan pedoman pembuatan aturan hukum di bawahnya. Tata urutan peraturan perundang-undangan Indonesia adalah sebagai berikut :1. Undang-undang Dasar 1945 ; 2. Undang-undang (perpu); 3. Peraturan Pemerintah ;4. Peraturan presiden ;5. Peraturan Daerah; dan

Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan(TAP MPR No. III/MPR/2003)

11

Page 12: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

1. Tuliskan pengertian hukum berdasarkan pendapat para ahli yang

anda ketahui dan berikan intisari pendapatnya !

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sistem Hukum, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan sbb :

2. Hukum mempunyai sifat mengatur dan memaksa, oleh sebab itu

perlu dibuat tujuan hukum. Berikan pendapat dari tokoh ybs. !

Prof. Subekti, S.H. Prov. Y. Van Kant

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1

No Tokoh Hukum Intisari Pendapat

1 ………………………………………………… ……………………………………………………

2 ………………………………………………… ……………………………………………………

3 ………………………………………………… ……………………………………………………

3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa setiap warga negara di

dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus berpedoman

pada hukum/aturan ! ................................................................................

12

Page 13: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

e. Penggolongan Hukum

Hukum

WujudTertilis

Tidak Tertulis

Tempat berlakunya

Waktu

Pribadi

Internasional

Asing

GerejaIus Contitutum

Ius Contituendum

Hukum AlamSatu Golongan

Semua

GolonganAntar Gol.

I s i

Publik

Privat/Perdat

a

Hk. Tata

NegaraHk. Adm.

NegaraHk. Pidana

Hk. Acara Hk. Perorangn

Hk. Keluarga

Hk. Kekayaan

Hk. WarisTugas

dan

Fungsi

Material

Formal

Pidana Formal

Perdata Formal13

Nasional

Page 14: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

f. Sanksi Hukum

Macam-macam sanksi Pidana (Pasal 10 KUHP) :

1. Hukuman Pokok, yang terdiri dari :

a. Hukuman Mati

b. Hukuman Penjara, yang terdiri dari :

1) Hukuman seumur hidup

2) Hukuman sementara waktu (setinggi-tingginya 20

tahun dan

sekurang-kurangnya 1 tahun)

c. Hukuman Kurungan (setinggi-tingginya 1 tahun dan

sekurang-

kurangnya 1 hari).

2. Hukuman Tambahan, yang terdiri dari :

a. Pencabutan hak-hak tertentu.

b. Perampasan (penyitaan) barang-barang tertentu.

c. Pengumuman keputusan hakim.14

Page 15: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

BERDA-SARKAN

ISI

Hukum Pidana, pelanggar hukum pada umumnya

segera disikapi oleh pengadilan setelah menerima

berkas polisi yg mengadakan penyelidikan dan

penyidikan. Tindakan Pidana (delik) disengaja disebut

delik doloes, & yg tidak sengaja disebut delik coelpa.

Hukum Perdata, pelanggar hukum perdata baru dapat

disikapi oleh pengadilan setelah ada pengaduan dari pihak

yang merasa dirugikan. Di sini, ada pihak yg mengadu

(penggugat) dan pihak yang diadukan (tergugat).

g. Perbedaan Hukum Pidana Dan Perdata

15

Page 16: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 1

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Penggolongan Hukum, Sanksi Hukum dan Perbedaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab pertanyaan atau pernyataan setelah menyimak wacana (hal 53 – 54) sebagai berikut :

1. Jelaskan, apa yang mendasari pemikiran penulis dengan judul “Hukuman Mati Bukan Solusi Tapi Problem” !

2. Menurut pendapat anda, sudah benarkah negara Indonesia menerapkan hukuman mati bagi mereka yang bersalah (seperti terhadap kasus Tibo Cs. di Poso). Berikan alasan !

3. Tuliskan bagaimana proses peninjauan kembali (PK) oleh Mahkamah Agung dan pemberian grasi oleh Presiden !

4. Berikan tanggapan, bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh Pengadilan di Indonesia dengan telah diratifikasinya penghor-matan terhadap hak asasi manusia terhadap kasus Tibo Cs. yang dihukum mati !.

16

Page 17: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

h. Peradilan Nasional

Pasal 1 UU No. 4/2004, bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh MA dan badan peradilan di bawahnya dalam lingkungan ; Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, Peradilan

Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

Mahkamah

Agung

Pengadilan Tinggi

Umum/Sipil

Pengadilan

Tinggi

Pengadilan Tinggi

Militer

Pengadilan Tinggi Tata

Usaha Negara

Pengadilan Negeri

Umum/Sipil

Pengadilan

Negeri

Pengadilan

Militer

Pengadilan Tata

Usaha Negara

17

Page 18: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum

dan peradilan nasional

Kompetensi Dasar :

5.2. Menganalisis peranan

lembaga-lembaga

Peradilan

5.3. Menunjukkan sikap yg

sesuai dengan keten-

tuan hukum yg berlaku18

Page 19: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan fungsi pengadilan negeri, tinggi dan MA.

Mendeskripsikan tugas dan kewenangan pengadilan negeri, tinggi dan MA.

Menganalisis wewenang dan kewajiban Mahkamah Konstitusi.

Mendeskripsikan dengan memberi contoh bentuk sikap terbuka, objektif atau rasional, dan mengutamakan kepentingan umum

19

Page 20: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Pengadilan Negeri

Pengadilan Tinggi

Mahkamah Agung

Mahkamah Konstitusi

Peranan Lembaga-Lembaga Peradilan

Fungsi

Tugas

WewenangFungsi

Tugas

Wewenang

Fungsi/Tugas

Wewenang

Kewajiban

Wewenang

20

Page 21: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Dasar Hukum Lembaga

Peradilan Pancasila (sila ke 5)

UUD 1945 bab IX Ayat (2,3)

UU RI No.31 Th 1997 tentang peradilan militer

UU RI No 24 th 2003 tentang Mahkamah Konstitusi

UU RI No 4 Th 2004 tentang kekuasaan kehakiman

UU RI No.5 Th 2004 tentang Mahkamah Agung

UU RI No.8 Th 2004 tentang peradilan umum

UU RI No.9 Th 2004 tentang PTUN

21

Page 22: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

a. Pengadilan Negeri (Tingkat Pertama)

Fungsi pengadilan negeri adalah memeriksa tentang sah atau tidaknya suatu penangkapan atau penaha-nan yg diajukan

oleh tersangka, keluarga atau kuasanya kpd Ketua Pengadilan dengan menyebutkan alasan-alasannya.

Tugas dan wewenang pengadilan negeri adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata di tingkat pertama.

Tindak pidana yg pemeriksaannya hrs didahulukan, yaitu :Korupsi, Terorisme, Narkotika/psikotropika, Pencucian

uang, atau yang ditentukan oleh UU dan perkara yang terdakwanya berada di dalam Rumah Tahanan Negara.

2. Peranan Lembaga-lembaga Peradilan

22

Page 23: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Tugas dan kewenangannya, mencakup :

• Menyatakan sah atau tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian

penyelidikan, atau penghentian tuntutan.

• Tentang ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya

dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.

• Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum kepada

instansi Pemerintah di daerahnya, apabila diminta.

• Mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim,

Panitera, Sekretaris, dan Juru Sita di daerah hukumnya.

• Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan dan menjaga agar

peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya.

• Memberikan teguran dan peringatan yg dipandang perlu dng tidak mengurangi

kebebasan Hakim dlm memeriksa & memutus perkara.

• Melakukan pengawasan atas pekerjaan notaris di daerah hukumnya, dan

melaporkan hasil pengawasannya kepada Ketua Pengadilan Tinggi, Ketua

Mahkamah Agung, dan Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi

jabatan notaris.

23

Page 24: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

b. Pengadilan Tinggi (Tingkat Kedua)

Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota Provinsi, dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi (Pengadilan

Tingkat Banding).

Fungsi Pengadilan Tinggi adalah.

• Menjadi pemimpin bagi pengadilan-pengadilan Negeri di dalam daerah hukumnya.

• Melakukan pengawasan terhadap jalannya peradilan di dalam daerah hukumnya dan menjaga supaya peradilan itu diselesaikan dengan seksama dan sewajarnya.

• Mengawasi dan meneliti perbuatan para hakim pengadilan negeri di daerah hukumnya.

• Untuk kepentingan negara dan keadilan, Pengadilan Tinggi dpt memberi peringatan, teguran, & petunjuk yg dipandang perlu kepada Pengadilan Negeri dalam daerah hukumnya.

24

Page 25: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Wewenang Pengadilan Tinggi adalah :

• Mengadili perkara yang diputus oleh pengadilan negeri dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding.

• Berwenang untuk memerintahkan pengiriman berkas-berkas perkara dan surat-surat untuk diteliti dan memberi penilaian tentang kecakapan dan kerajinan para hakim.

25

Page 26: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

3. Mahkamah Agung (Tingkat Kasasi)

Daerah hukum MA meliputi seluruh Indonesia dan kewajiban utamanya adalah melakukan pengawasan tertinggi atas tindakan-

tindakan segala pengadilan lainnya diseluruh Indonesia, dan menjaga/menjamin agar hukum dilaksanakan dengan sepatutnya.

Tugas atau Fungsi Mahkamah Agung :

• Melakukan pengawasan tertinggi thd penyelenggaraan peradilan di semua lingkungan peradilan dlm menjalankan kekuasaan kehakiman.

• Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para Hakim disemua lingku-ngan peradilan dalam menjalankan tugasnya.

• Mengawasi dengan cermat semua perbuatan-perbuatan para hakim di semua lingkungan peradilan.

• Untuk kepentingan negara dan keadilan Mahkamah Agung memberi peringatan, teguran, dan petunjuk yang dipandang perlu baik dengan surat tersendiri, maupun dengan surat edaran.

26

Page 27: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Wewenang Mahkamah Agung :

• Memeriksa dan memutus permohonan kasasi, (terhadap putusan

Pengadilan Tingkat Banding atau Tingkat Terakhir dari semua

Lingkungan Peradilan),

• Memeriksa dan memutus sengketa tentang kewenangan mengadili,

• Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali putusan

Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,

• Menguji secara materiil hanya terhadap peraturan perundang-

undangan di bawah undang-undang,

• Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dengan teknis

peradilan dari semua Lingkungan Peradilan,

• Memberi teguran, atau peringatan yang dipandang perlu kepada

Pengadilan di semua Lingkungan Peradilan, dengan tidak mengurangi

kebebasan Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

• Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada tingkat

pertama dan terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap.

27

Page 28: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Permohonan kasasi, dapat dilakukan dalam perkara :

• Perdata

• Pidana

Dalam hal kasasi, yg menjadi wewenang MA,dikarenakan :

• Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang,

• Salah menerapkan atau karena melanggar hukum yang berlaku,

• Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan

perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya

putusan yang bersangkutan.

Asas-asas penuntutan bagi seseorang yang dianggap bersalah,

• Asas Opportunitas

• Asas Legalitas28

Page 29: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Mahkamah Konstitusi sesuai UU No. 24/2003, memiliki

wewenang dan kewajiban :

• Wewenang, mengadili pada tingkat pertama dan terakhir

yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap

UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang

kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus

pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan

Pemilihan Umum.

• Kewajiban, yaitu memberi putusan atas pendapat DPR

mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil

Presiden menurut UUD 1945.

d. Mahkamah Konstitusi

29

Page 30: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

e. Pengadilan Tata Usaha Negara

-

30

Page 31: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Sikap Terbuka

Contoh : Mau mengatakan benar atau salah, dan berupaya selalu jujur dalam memahami ketentuan hukum.

Sikap Obyektif/Rasional

Contoh : sanggup menyatakan ya atau tidak dalam ketentuan hukum dengan segala konsekuensinya.

Sikap Mengutamakan Kepentingan Umum

Contoh : Merelakan tanah atau bangunan diambil pemerintah untuk kepentingan sarana jalan atau jembatan.

e. Sikap Sesuai Ketentuan Hukum

31

Page 32: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Penugasan Praktik Kewarganegaraan 2

Setelah mempelajari materi-materi tentang : PeradilanNasional, lakukan Strategi Pembelajaran dengan PenugasanCooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)atau Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Langkah-langkah :

1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 3 – 4 orang.2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai dengan topik pem-

belajaran.3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan &

menemukan ide pokok serta memberi tanggapan terhadapwacana/kliping, dan ditulis pada lembar kertas.

4. Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.5. Buatlah kesimpulan bersama.6. Penutup.

32

Page 33: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Menampilkan sikap positif terhadap sistem

hukum dan peradilan nasional

Kompetensi Dasar :

2.4. Menganalisis upaya pemberantasan

korupsi di Indonesia

2.5. Menampilkan peran serta dalam

upaya pemberantasan korupsi di

Indonesia

33

Page 34: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian korupsi dan persepsi masyarakat tentang korupsi.

Menganalisis fenomena korupsi di Indonesia.

Mendeskripsikan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Menampilkan sikap peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

34

Page 35: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Pengertian Korupsi

Gambaran Umum Korupsi

Persepsi Masyarakat

Peran Serta Upaya

Pemberantasan

Korupsi DI

Indonesia

Upaya Pencegahan

Fenomena Korupsi

Upaya Penindakan

Upaya Edukasi Masyarakat

Upaya Edukasi LSM

35

Page 36: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

a. Pengertian Korupsi

Kata “korupsi” mrp penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) dsb. untuk keuntungan pribadi atau orang lain.

Perbuatan korupsi selalu mengandung unsur “penyelewengan” atau “ketidak jujuran”.

Kolusi, adalah permufakatan

atau kerja sama secara melawan

hukum antar penyelenggaraan

negara atau antara

penyelenggara negara dan lain

yang merugikan orang lain,

masyarakat dan atau negara.

Nepotisme, adalah setiap

perbuatan penyelenggara

negara secara melawan hukum

yang menguntungkan

kepentingan keluarga dan atau

kroninya di atas kepentingan

masyarakat bangsa dan negara.

3. Upaya Pemberantasan Korupsi

36

Page 37: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Pengertian Gratifikasi Menurut Penjelasan Pasal 12B UU No. 20 Tahun 2001

Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberianuang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpabunga, tiket perjalanan,fasilitas penginapan, perjalananwisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.

Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negerimaupun di luar negeri dan yang dilakukan denganmenggunakan sarana elektronik atau tanpa saranaelektronik.

Pengecualian, yaitu sesuai Pasal 12 C ayat (1) :

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12B ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Lanjutan ……………….

37

Page 38: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

b. Gambaran Umum Korupsi

Tuntutan masyarakat untuk megakkan supremasi hukum dan pembe-

rantasan KKN, dituangkan dalam TAP MPR No.IV/MPR/1999 dan UU

No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas

dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Beberapa contoh kasus :

Beberapa perusahaan dan pejabat Indonesia yang menerima suap dari perusahaan Jepang sehingga mampu memenangkan proyek milyaran yen (Media Indonesia, 15/10/1999),

Berdasarkan audit Price Waterhouse Cooper (PWC), terdapat in-efisiensi di Pertamina sejak 1 April 1996 s.d. 31 Maret 1998 sebesar US $ 6,1 milyar (Kompas, 20/7/1999).

38

Page 39: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Rank Negara IPK Rank Negara IPK

1 Finlandia 9,7 47 Korea Selatan 4,5

2 New Zealand 9,6 50 Suriname 4,3

3 Denmark 9,5 66 Thailand 3,6

4 Islandia 9,5 70 Srilanka 3,5

5 Singapura 9,3 71 China 3,4

6 Swedia 9,2 72 Saudi Arabia 3,4

7 Swiss 9,1 92 India 2,8

8 Norwegia 8,9 103 Papua N. Guinea 2,6

9 Australia 8,8 104 Philipina 2,6

16 Hongkong 8,0 106 Vietnam 2,6

24 Jepang 6,9 132 Pakistan 2,1

30 Uni Emirat Arab 6,1 137 Indonesia 2,0

35 Taiwan 5,6 143 Myanmar 1,7

39 Malaysia 5,0 145 Bangladesh 1,5

Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2004

Transparency International

Lanjutan ……………….

39

Page 40: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Ijin-ijin usaha (ijin domisili, ijin usaha, ijin ekspor, angkut

barang, ijin bongkar muat barang, dll.).

Pajak (restitusi pajak, penghitungan pajak, dispensasi

pajak).

Pengadaan barang dan jasa pemerintah (prosedur tender,

penunjukan langsung, mark up dll.).

Proses pengeluaran dan pemasukan barang di pelabuhan

(bea cukai).

Pungutan liar oleh oknum polisi, imigrasi, tenaga kerja.

Proses pembayaran termin proyek dari KPPN.

Praktek-praktek Korupsi Dalam Urusan Bisnis

Lanjutan ……………….

40

Page 41: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Tidak kurang dari 2,7 triliun rupiah uang negara yang

dikorupsi pada tahun 2004

(Lap. Cawu II ICW).

AKTOR PELAKU KORUPSIKorupsi pada Januari - Agustus 2004

Lanjutan ……………….

41

Page 42: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

1. Kelompok mahasiswa sering menanggapi masalah

korupsi dengan protes-protes terbuka. Mereka sangat

sensitif terhadap perbuatan korup dan yang merugikan

negara dan masyarakat luas.

2. Pada umumnya, mereka masih memiliki idealisme tinggi

dan berfikir jauh kedepan.

3. Kritik-kritik mahasiswa, pada umumnya karena faktor

ketidak puasan dan kegelisahan psikologis (psychological

insecurity). Tema-tema demonstrasi sering mengangkat

permasalahan “penguasa yang korup” dan “derita

rakyat”.

c. Persepsi Masyarakat Tentang Korupsi

42

Page 43: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

d. Fenomena Korupsi di Indonesia

Pada kehidupan masyarakat yang mengalami proses

perubahan, selalu muncul kelompokkelompok sosial baru

yang ingin berpartisipasi dalam bidang politik, namun

sesungguhnya banyak diantara mereka yang tidak mampu.

Di lembaga-lembaga politik, mereka (politikus instan) sering hanya ingin

memuaskan ambisi pribadinya dengan dalih “kepentingan rakyat”.

Tapi tidak jarang diantara mereka sering terjebak pada ambisi pribadi

dan kepentingan kelompok tertentu.

43

Page 44: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Lanjutan ……………….

Sebagai akibatnya, terjadilah hal-hal berikut :

• Munculnya “oknum” pemimpin yang lebih mengedepankan kepentingan-kepentingan pribadi daripada kepentingan umum, sehingga kesejahteraan umum mudah dikorbankan. Lembaga-lembaga politik cenderung dimanipulir oleh oknum-oknum pemimpinnya.

• Pada sebagian oknum pemimpin politik, partisipan dan kelompoknya, berlomba-lomba untuk mencapai “obyek politik” dalam bentuk keuntungan materiil, sehingga terjadi “kehampaan motivasi perjuangan”.

• Terjadilah erosi loyalitas kepada bangsa dan negara, karena lebih menonjolkan dorongan pemupukan harta kekayaan dan kekuasaan. Jadi, mulailah penampilan pola tingkah laku yang korup.

44

Page 45: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Penyebab Utama Korupsi di Indonesia

Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum;

Rendahnya integritas dan profesio-nalisme ;

Adanya peluang di lingkungan kerja, karena jabatan dan lingkungan masyarakat;

Merasa selalu kurang dalam memperoleh penghasilan (gaji PNS);

Sikap yang tamak, lemah iman, kejujuran dan rasa malu.

Lanjutan ……………….

Dorongan

Kesempatan Rasionalisasi

Segitiga Korupsi

45

Page 46: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

e. Upaya Pemberantasan Korupsi

1) Upaya Pencegahan, antara lain :

Para pemimpin dan pejabat selalu dihimbau untuk memberikan keteladanan, dengan mematuhi pola hidup sederhana, dan memiliki rasa tanggungjawab sosial yang tinggi.

Menanamkan aspirasi, semangat dan spirit nasional yang positif dengan mengutamakan kepentingan nasional, kejujuran serta pengabdian pada bangsa dan negara melalui sistem pendidikan formal, non formal dan pendidikan agama.

Melakukan sistem penerimaan pegawai berdasarkan prinsip achievement atau keterampilan teknis dan tidak lagi berdasarkan norma ascription yang dapat membuka peluang berkembangnya nepotisme.

46

Page 47: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Rencana Aksi Nasional (RAN)

Pemberantasan Korupsi

Pencanangan sebuah Rencana Aksi Nasional yang efektif,

terpadu, dan menyeluruh (national integrity system) dalam

mencegah dan memberantas korupsi dengan melibatkan

seluruh komponen bangsa (masyarakat madani, swasta,

eksekutif, legislatif, yudikatif, media dan pemuka agama)

RAN diharapkan dapat mengidentifikasi gap antara

Konvensi PBB menentang Korupsi dan situasi dalam negeri

saat ini.

Dalam pencanangan RAN pada tanggal 9 Desember 2004,

Presiden mengeluarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004

tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Lanjutan ……………….

47

Page 48: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

2) Upaya Penindakan, antara lain :

UU No. 30/2002 merupakan amanat dari UU No.

31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi pasal 43 yang mengatakan perlu dibentuk

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

melalui Undang-Undang sehingga lahirlah …….

48

Page 49: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

a. Tahap Putusan Pengadilan Tipikor dan Sekarang Kasasi Kasus pembelian tanah yang merugikan Keuangan

Negara Rp10M lebih, atas nama Tersangka M.H. (Kabag. Keu Ditjend Hubla) dan T.W. (mantan Sekditjen Hubla, masing-masing diputuskan 8 dan 7 tahun Penjara;

Tahap Penuntutan

KPU (MWK)b. Tahap Penyidikan

Kasus PLCC Pertamina Kasus di KPU (Buku Panduan, Asuransi Kecelakaan) Penjualan aset negara (indosat)

c. Dilimpahkan ke Kepolisian dan Kejaksaand. Dihentikan Penyelidikannyae. Pendingf. Tahap Penyelidikan – Pengumpulan alat bukti

Strategi Penindakan Kasus Ditangani Sendiri Oleh KPK & Yang & Dilimpahkan

Lanjutan ……………….

49

Page 50: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Beberapa contoh penanganan kasus & penindakan yg sudah dilakukan oleh pemerintah melalui KPK :

• Dugaan korupsi dalam pengadaan Helikopter jenis MI-2 Merk Ple Rostov Rusia milik Pemda NAD (2004).

• Dugaan korupsi dalam pengadaan Buku dan Bacaan SD, SLTP, yang dibiayai oleh Bank Dunia (2004),

• Dugaan penyalahgunaan jabatan oleh Kepala Bagian Keua-ngan Dirjen Perhubungan Laut dalam pembelian tanah yang merugikan keuangan negara Rp10 milyar lebih. (2004),

• Dugaan korupsi pada penyalahgunaan fasilitas preshipmentdan placement deposito dari BI kepada PT Texmaco Group melalui Bank BNI (2004).

Lanjutan ……………….

50

Page 51: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Kasus Pembelian Helikopter MI-2 merk PLC (Rusia) dgn terdakwa A.P. (Gub. NAD).

Putusan

PN = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 3,683 M

PT = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 3,683M

MA = divonis 10 tahun, denda Rp 500 jt & membayar uang pengganti Rp 6,4 M

Lanjutan ……………….

Contoh Kasus

Korupsi Yang telah diputuskan Pengadilan

51

Page 52: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

3) Upaya Edukasi Masyarakat, antara lain :

1. Memiliki rasa tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik

dan kontrol sosial, terkait dengan kepentingan-kepentingan publik,

2. Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh, karena hal ini justru

akan merugikan masyarakat itu sendiri,

3. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan, terutama yang

dilaksanakan oleh pemerintahan desa, kecamatan dan seterusnya

sampai tingkat pusat/nasional,

4. Membuka wawasan seluas-luasnya pemahaman tentang

penyeleng-garaan pemerintahan negara dan aspek-aspek

hukumnya,

5. Mampu memposisikan diri sebagai subyek pembangunan dan

berperan aktif dalam setiap pengambilan keputusan untuk

kepentingan masyarakat luas.

52

Page 53: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

4) Upaya Edukasi Masyarakat, antara lain :

Indonesia Corruption Watch atau disingkat ICW adalah sebuah

organisasi non-pemerintah (NGO) yang mempunyai misi untuk

mengawasi dan melaporkan kepada publik mengenai aksi korupsi

yang terjadi di Indonesia. ICW memiliki komitmen untuk

memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat

untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan

terhadap praktek korupsi.

Transparency International (TI), adalah sebuah organisasi

internasional yang bertujuan memerangi korupsi politik. Publikasi

tahunan terkenal yang diluncurkan TI adalah Laporan Korupsi

Global. Survei Tahun 2005, IPK Indonesia adalah 2,2, sejajar dengan

Azerbaijan, Kamerun, Etiopia, Irak dan Uzbekistan, Menurut hasil

survei ini, Islandia adalah negara paling bebas korupsi.

53

Page 54: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

Makin meningkatnya beban

masyarakat akibat badan usaha

milik Negara kurang efisien

dalam mengelola kebutuhan

publik seperti telekomunikasi,

bahan bakar minyak, listrik dan

lain sebagainya.

Rendahnya kualitas pelayanan

publik;

Rendahnya kualitas sarana dan

prasarana yang dibangun

pemerintah,

Dampak Korupsi di Indonesia

Lanjutan ……………….

54

Page 55: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

SOAL ESSAY/URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan perbedaan Hukum Pidana dan Hukum Perdata di tinjau dari Proses Hukumnya !

2. Apakah yg dimaksud dengan Yurisprudensi. Mengapa keputusan Hakim terdahulu dijadikan landasan hukum bagi Hakim dalam memutuskan suatu perkara. Jelaskan Jawaban Anda !

3. Mengapa suatu Perkara dilanjukan ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi. Hal apasajakah yang menyebabkan seseorang melakukan proses Kasasi di Mahkamah Agung !

4. Identifikasikan faktor-faktor apasajakah yang menyebabkan gejala korupsi tumbuh subur di dalam suatu negara !

5. Sebutkan upaya apasajakah yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam meminimalisir dampak korupsi di Indonesia !

55

Page 56: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

INQUIRI

Bagilah kelas anda ke dalam 8 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang, kemudian kerjakan tugas-tugas sebagai berikut !

1. Susunlah daftar pertanyaan terbuka (10 pertanyaan) dengan topik bahasan sekitar perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan ketentuan hukum !

2. Tentukan sendiri lokasi atau tempat yang akan dijadikan obyek observasi dan wawancara (misalnya : sekitar pasar, sekolah, terminal atau masyarakat sekitar anada) !

3. Setelah wawancara, identifikasikanlah perbuatan-perbuatan yang sesuai dan yang bertentangan dengan hukum !

4. Buatlah kesimpulan dari hasil analisis kelompok anda, dan berikan tanggapan dengan berpedoman pada dua hal berikut :a. Cara meningkatkan kesadaran bagi masyarakat yang sudah

melaksanakan perbuatan yang sesuai dengan hukum !b. Cara membina/menertibkannya bagi masyarakat yang masih

melaksanakan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum !

56

Page 57: SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL (PKN SMK KURIKULUM 2013)

57