sistem digestive

20
Mekanisme Sistem Pencernaan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta 11510 [email protected] PENDAHULUAN Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup seseorang, karena sistem ini mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga mudah di absorpsi. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan yang mempunyai fungsi khusus. Tanpa adanya saluran pencernaan ini makanan yang dimakan mungkin tidak bisa dicerna dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi. Sistem pencernaan bekerja secara mekanik dalam menghaluskan makanan dan bekerja secara kimia dalam memecah molekul-molekul makanan sehingga dapat diserap bagi tubuh. Sistem pencernaan juga dapat kehilangan fungsinya atau rusak apabila tidak dijaga dengan baik, hal ini akam menimbulkan banyak gangguan bagi organ-organ lain. 1

description

blok 9 sistem digestive

Transcript of sistem digestive

Mekanisme Sistem Pencernaan

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No. 6, Jakarta 11510

[email protected]

PENDAHULUAN

Sistem pencernaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup seseorang, karena sistem ini mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrien yang dicerna sehingga mudah di absorpsi.

Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan yang mempunyai fungsi khusus. Tanpa adanya saluran pencernaan ini makanan yang dimakan mungkin tidak bisa dicerna dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi.

Sistem pencernaan bekerja secara mekanik dalam menghaluskan makanan dan bekerja secara kimia dalam memecah molekul-molekul makanan sehingga dapat diserap bagi tubuh.

Sistem pencernaan juga dapat kehilangan fungsinya atau rusak apabila tidak dijaga dengan baik, hal ini akam menimbulkan banyak gangguan bagi organ-organ lain.

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Dalam skenario dikatakan bahwa seorang karyawati erusia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri ulu hati disertai dengan rasa mual, sejak 1 bulan terakhir. Setelah diperiksa, dokter menyatakan bahwa wanita tersebut menderita gangguan pencernaa. Dari skenario tersebut, organ terkait adalah lambung .ISI

Struktur makroskopis, mikroskopis organ pencernaan

Gambar 1. PencernaanLambung

Lambung adalah ogan berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen di bawah diafragma. 1 berupa kantong penyimpanan makanan. Lambung terdiri dari tiga bagian yaitu : kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir).2 -Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus

-Badan lambung adalah bagian yang berdilatasi di bawah fundus, yang membentuk duapertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil, tepi lateralnya yang konfeks di sebut kurvatura besar.

-Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfingter pylorus muskularis tebal.Lambung melakukan gerakan peristaltik untuk meremas dan mengaduk makanan yang masuk. Di dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan seperti asam khlorida (HCl), enzim pepsin dan enzim renin. Enzim ptialin dalam air ludah tidak dapat bekerja di dalam lambung karena terlalu asam (pH sekitar 1,5 sampai 3). Makanan berada di lambung kira-kira 3 sampai 4 jam atau sampai 7 jam untuk bahan makanan yang mengandung banyak lemak. Makanan yang sudah hancur sedikit demi sedikit masuk ke usus halus. Di gaster terdapat 2 sfingter yaitu gastereshopagus yang menghubungkan gaster dengan eshopagus, dan sfingter pilorus yang menghubungkan gaster dengan deudonum.1,2 Di lambung terdapat rugae yang terdiri dari mukosa dan submukosa lambung. Gaster merupakan pembesaran tractus digestivus yang berbentuk sebagai kantong. Dalam keadaan kosong ruang di dalamnya tidak jauh lebih besar daripada ruang usus. Makanan dan minuman dari eosophagus akan bermuara dalam cardia. Disebelah kiri cardia, dinding ventriculus sedikit lebih membesar, dimana terdapat fundus ventriculi. Sisi yang melengkung di sebelah kanan dan kiri masing-masing disebut sebagai curvatura minor dan curvatura mayor. Kedua sisi ini membatasi permukaan facies anterior dan fascies pesterior. Bagian terbesar yaitu corpus ventriculi yang melanjutkan diri dengan menyempit disebut pylorus ventriculi. Selanjutnya pylorus akan bermuara dalam duodenum.3

Gambar 2. Lambung

struktur mikroskopisnya Lambung terdiri dari empat lapisan: 4 Lapisan peritoneal luar yang merupakan lapisan serosa.

Lapisan muskularis yang terdiri atas tiga lapisan,

1. serabut longitudinal, yang tidak dalam dan bersambung dengan otot oesophagus

2. serabut sirkuler yang paling tebal dan terletak di pilorus serta membentuk otot sfingter dan berada dibawah lapisan pertama

3. serabut oblik yang terutama dijumpai pada fundus lambung dan berjalan dari orifisium cardiac, kemudian membelok ke bawah melalui kurvatura minor (lengkung kecil).

Lapisan submukosa yang terdiri atas jaringan areolar berisi pembuluh darah dan saluran limfe.

Lapisan mukosa yang terletak di sebelah dalam, tebal, dan terdiri atas banyak kerutan atau rugae, yang hilang bila organ itu mengembang karena berisi makanan. Membran mukosa dilapisi epitelium silindris dan berisi banyak saluran limfe. Semua sel-sel itu mengeluarkan sekret mukus. Permukaan mukosa ini dilintasi saluran-saluran kecil dari kelenjar-kelenjar lambung. Semua ini berjalan dari kelenjar lambung tubuler yang bercabang-cabang dan lubang-lubang salurannya dilapisi oleh epitel silinder. Epitel ini bersambung dengan permukaan mukosa dari lambung. Epitel dari bagian kelejar yang mengeluarkan sekret berubah-ubah dan berbeda-beda di beberapa daerah lambung.

Gambar 3.Struktur LambungFungsi Lambung

1. Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung tidak memilikiperan mendasar dalam kehidupan dan dapat di angkat, asalkan makanan yang di makan sedikt dan seriang

2. Produksi kimus. Aktivitas lambung menyebabkan terbentuknya kimus(massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.

3. Digesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan asam klorida.

4. Produksi mucus. Mucus yang dihasilkan oleh kelenjar membentuk bariel setebal 1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.

5. Produksi factor intrinsic

- Factor intrinsic adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal

- Vitamin B12, di dapat dari makanan yang dicerna di lambung, terikat pada factor intrinsic. Kompleks factor intrinsic vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorbsi.

6. Absorpsi. Absorpsi nutrient yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alcohol diabsorpsi pada dinding lambung. Zat terlarut dalam ait terabsorpsi dalam jumlah yang tidak jelas.

Mekanisme Sistem PencernaanFungsi utama sistem pencernaan adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrien, air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Dalam proses memindahkan zat tersebut sistem pencernaan melaksanakan 4 proses mendasar, yaitu motilitas, sekresi, digesti/pencernaan, dan absorpsi/penyerapan. 51. Motilitas

Kontraksi otot mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan). Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan :Gerakan propulsif

yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak secara sangat lambat.

Gerakan mencampur

gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus. Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama disaluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur.

2.Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke lumen saluran pencernaan oleh kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik seperti enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi ini memerlukan ATP, baik untuk transport aktif bahan-bahan ke dalam sel maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh Retikulum Endoplasma. Sekresi tersebut dikeluarkan ke lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormon yang sesuai.

3.Digesti/pencernaan

proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan-ikatan yang menyatukan subunit-subunit. Karbohidrat atau polisakarida menjadi monosakarida, lemak yang pada umumnya adalah trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak, sedangkan protein diubah menajdi asam-asam amino.4.Absorbsi

Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan kedalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.

Sistem Penceraan pada OrganMulut

Hal pertama dalam proses pencernaan adalah mengunyah, motilitas yang dilakukan mulut melibatkan pengirisan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Fungsi mengunyah adalah untuk menggiling dan memecahkan makanan menjadi potongan yang lebih kecil sehingga makanan mudah untuk ditelan , untuk mencampur makanan dengan liur, dan untuk merangsang kuncup kecap. Yang terakhir tidak saja menghasilkan rasa nikmat kecap yang subyektif tetapi juga, melalui mekanisme feed forward, secara refleks meningkatkan sekresi liur, lambung, pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan.5

Liur, merupakan saliva hasil sekresi yang berkaitan dengan mulut. Liur mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein yang terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim Sekresi liur yang terjadi secara terus-menerus tanpa adanya rangsangan yang ditimbulkan oleh stimulasi konstan tingkat rendah oleh ujung saraf simpatis yang berakhir di kelenjar liur. Sekresi basal ini penting untuk menjaga mulut dan tenggorokan agar selalu basah.

Motilitas yang berkaitan dengan faring dan esofagus adalah menelan. Menelan sebenarnya adalah keseluruhan proses pemindahan makanan dari mulut melalui esofagus hingga ke lambung.5 Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kemudian mengirim impuls aferen ke pusat menelan di medula. Pusat menelan kemudian secara refleks mengaktifkan serangkaian otot yang terlibat dalam proses menelan. Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung. Peristaltik mengacu pada kontraksi berbentuk cincin otot polos sirkuler yang bergerak secara progresif ke depan dengan gerakan mengosongkan, mendorong bolus di depan kontraksi. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esopagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Sekresi esofagus seluruhnya bersifat protektif dan berupa mukus, mukus disekresikan disepanjang saluran pen cernaan.Lambung

Sekresi

Mukosa lambung mempunyai dua tipe kelenjar tubular yang penting, yaitu kelenjar Oksintik (disebut juga kelenjar gastrik) dan kelenjar pilorik. Kelenjar oksintik menyekresi asam hidroklorida, pepsinogen, faktor intrinsik, dan mukus. Kelenjar pilorik terutama menyekresi mukus untuk melindungi mukosa pilorus dari asam lambung. Kelenjar pilorik juga menyekresi hormon gastrin.1Sel-sel parietal secara aktif mengeluarkan HCl ke dalam lumen kantung lambung, hal ini menyebabkan pH lumen turun sampai 2. HCl membantu fungsi pencernaan, antara lain:

1.Mengaktifkan prekursor enzim pepsinogen menjadi enzim aktif pepsin.

2.Membantu penguraian serat otot dan jaringan ikat, sehingga partikel makanan berukuran besar dapat dipecah menjadi partikel kecil.

3.Bersama dengan lisososm mematikan sebagian besar mikroorganisme yang masuk bersama makanan.

Pepsinogen merupakan enzim inaktif yang disintesa oleh aparatus golgi dan retikulum endoplasma kemudian disimpan di sitoplasma dalam vesikel sekretorik yang dikenal dengan granula zimogen. Pepsinogen mengalami penguraian oleh HCl menjadi enzim bentuk aktif yaitu pepsin. Sekresi mukus berfungsi sebagai sawar protektif dari cedera terhadap mukosa lambung karena sifat lubrikalis dan alkalisnya dengan menetralisasi HCl yang terdapat didekat mukosa lambung. Hormon gastrin disekresikan oleh sel-sel gastrin ( G sel ) yang terletak di daerah kelenjar pilorus lambung, gastrin merangsang peningkatan sekresi getah lambung yang bersifat asam, dan mendorong pertumbuhan mukosa lambung dan usus halus, sehingga keduanya dapat mempertahankan kemampuan sekresi mereka.6 Motilitas

Motilitas lambung bersifat kompleks dan dikontrol oleh beberapa faktor, terdapat 4 aspek motilitas lambung:

1.Pengisian lambung: Volume lambung jika kosong sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter ketika makan. Akomodasi perubahan volume ini akan menyebabkan ketegangan pada dinding lambung dan meningkatkan tekanan intralambung, tapi hal ini tidak akan terjadi karena adanya faktor plastisitas otot polos lambung dan relaksasi resesif lambung pada saat terisi. Plastisitas adalah kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar, dengan demikian pada saat serat-serat otot polos lambung teregang pada pengisian lambung, serat-serat tersebut melemas. Peregangan dalam tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel-sel pemacu, sehingga mendekati potensial istirahat yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai ambang dan mencetuskan aktivitas kontraktil.

2.Penyimpanan lambung: Selama makanan masuk ke lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris makanan di bagian oral lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan pembukaan esofagus dan makanan yang yang paling akhir terletak paling dekat dengan dinding luar lambung. Normalnya bila makanan meregangkan lambung refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kemudian kembali ke lambung akan mengurangi tonus di dalam dinding otot korpus lambung sehingga dinding menonjol keluar secara progresif, menampung jumlah makanan yang makin lama makin banyak sampai suatu batas saat lambung berelaksasi sempurna, yaitu 0,8 sampai 1,5 liter.

3.Pencampuran lambung: Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Apabila kimus terdorong oleh kontraksi peristaltik yang kuat akan melewati sfingter pilorus dan terdorong ke duodenum tetapi hanya sebagian kecil saja. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas keluar, gelombang peristaltik sudah mencapai sfingter pilorus menyebabkan sfingter berkontraksi lebih kuat, menutup dan menghambat aliran kimus ke dalam duodenum. Sebagian besar kimus antrum yang terdorong ke depan tapi tidak masuk ke duodenum berhenti secara tiba-tiba pada sfingter yang tertutup dan bertolak kembali ke dalam antrum, hanya untuk didorong ke depan dan bertolak kembali pada saat gelombang peristaltik yang baru datang. Gerakan maju mundur tersebut disebut retropulsi, menyebabkan kimus bercampur secara merata di antrum.

4.Pengosongan lambung: Kontraksi peristaltik antrum, selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong untuk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang masuk ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter pilorus tertutup tergantung pada kekuatan peristaltik. Intensitas peristaltik antrum sangat bervariasi tergantung dari pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum.1,6Intestinum tenue ( usus halus )

Motilitas

Segmentasi adalah metode motilitas utama usus halus yaitu proses mencampur dan mendorong secara perlahan kimus, dengan cara kontraksi bentuk cincin otot polos sirkuler di sepanjang usus halus, diantara segmen yang berkontraksi terdapat daerah yang berisi kimus. Perjalanan isi usus biasanya memerlukan waktu 3-5 jam untuk melintasi seluruh panjang usus halus, sehingga tersedia cukup waktu untuk berlangsungnya proses pencernaan dan penyerapan.1Sekresi

Sekresi usus halus tidak mengandung enzim pencernaan, kelenjar eksokrin yang terletak di mukosa usus halus mengeluarkan sekitar 1,5 liter larutan garam dan mukus cair (sukus enterikus) ke dalam lumen. Mukus berfungsi sebagai proteksi dan lubrikasi.

Digestive

Pencernaan di dalam lumen usus halus dilaksanakan oleh enzim-enzim pankreas dan sekresi empedu. Enzim pankreas meyebabkan lemak direduksi menjadi satuan-satuan monogliserida dan asam lemak bebas yang dapat diserap, protein diuraikan menjadi fragmen peptida kecil dan beberapa asam amino, dan karbohidrat direduksi menjadi disakarida dan beberapa monosakarida.3Absorbsi

Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ilieum.

Intestinum crassum ( usus besar )

Rata-rata kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap harinya, isi usus yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna (misal selulosa), komponen empedu yang tidak diserap dan sisa cairan, bahan ini akhirnya yang disebut feses.

Motilitas

Motilitas yang terjadi pada kolon adalah kontraksi haustra yaitu gerakan mengaduk isi kolon dengan gerakan maju mundur secara perlahan yang menyebabkan isi kolon tersalurkan ke mukosa absortif. Peningkatan motilitas terjadi setiap 3-4 kali sehari setelah makan yaitu terjadi kontraksi simultan segmen-segmen besar di kolon asendens dan transversum sehingga feses terdorong sepertiga sampai seperempat dari panjang kolon, gerakan ini disebut gerakan massa yang mendorong isi kolon ke bagian distal usus besar sebagai tempat defekasi. Sewaktu gerakan masa di kolon mendororng isi kolon ke dalam rektum, terjadi peregangan rektum dan merangsang reseptor regang di dinding rektum serta memicu refleks defekasi.1Sekresi

Sekresi kolon terdiri dari larutan mukus alkalis (HCO3-) yang fungsinya adalah melindungi mukosa usus besar dari cedera kimiawi dan mekanis, juga menghasilkan pelumasan untuk memudahkan feses lewat.

Absorbsi

Dalam keadaan normal kolon menyerap sebagian besar garam dan air. Natrium zat yang paling aktif diabsorpsi dan, Klorida diabsorpsi secara pasif mengikuti penurunan gradien listrik, dan air diabsorpsi secara osmosis.Proses pencernaan makanan ( zat makanan )

Karbohidrat

Tersusun dari Carbon (C), Hidrohen (H) dan Oksigen (O).

Fungsi :

1.Penghasil energy. Setiap 1 gram karbohidrat mengandung sebesar 4,1 kalori.

2.Menjaga keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.

3.Bahan pembentuk senyawa organik lain, seperti Protein dan Lipid/Lemak.

4.Berperan penting dalam metabolisme tubuh. Karbohidrat diserap dengan mudah oleh tubuh dalam bentuk yang paling sederhana yaitu glukosa (C6H10O6). Kadar glukosa normal dalam tubuh berkisar 70 100 mg/100 ml darah. Bila kadar glukosa dibawah normal disebut hipoglikemia dan bila diatas batas normal disebut hiperglikemia. Kelebihan glukosa akan disimpan dalam hepar/hati dalam bentuk glikogen.1- Protein

Protein tersusun dari unsur-unsur C, H, O dan Nitogen (N). Beberapa protein juga mengandung Phosphor (P), dan Sulfur/belerang (S). Penyusun paling sederhana adalah asam amino yang akan mudah diserap oleh tubuh. Berdasarkan macamnya asam amino dibedakan menjadi dua yaitu asam amino esensial dan asam amino nonesensial yang berbeda dari proses pencernaannya, asam amino esensial: Tidak dapat diproses secara alami oleh tubuh. Harus dibantu dari makanan, dan asam amino nonesensial: Dapat diproses dalam tubuh secara alami. Berdasarkan dari sumbernya dibedakan jadi Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan dan Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan. Dalam 1 gram protein mengandung 4,1 kalori. Kebutuhan protein manusia adalah 1gr/kg berat badan. Kebutuhan rata-rata orang Indonesia adalah 46,2 gram/orang/hari.

Fungsi protein:

1.Penghasil energy.

2.Perbaikan dan pemelihraan sel yang rusak dan pembangun sel.

3.Pengatur, penjaga keseimbangan asam-basa dan cairan dalam jaringan dan pembuluh darah.

4.Pengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh.

5.Membantu tubuh dalam menghancurkan atau menetralkan zat asing yang masuk dalam tubuh.

6.Penghasil substansi penting seperti hemoglobin, enzim,antibody dan hormone. Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan karena bersifat racun yaitu Ureum (NH3). Dan diolah dengan cepat oleh hati serta dikeluarkan oleh ginjal dalam bentuk urine.1-Lemak

Lemak Tersusun dari unsur C, H, O. Perbedaan dengan karbohidrat adalah kandungan Oksigennya lebih sedikit dan jumlah Hidrogennya lebih banyak. Lipid disimpan di bawah kulit dan setiap 1 gram mengandung 9,3 kalori. Merupakan sumber energi yang terbesar bagi tubuh. Diserap oleh tubuh dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Dapat disimpan oleh tubuh bila kelebihan lemak, dibagian bawah kulit. Bersadarkan sumbernya lemak dibagi menjadi dua yaitu Lemak nabati yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan, dan Lemak hewani yaitu lemak yang berasal dari hewan. Lemak dapat dibedakan berdasarkan tingkat kejenuhannya yaitu Asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang dapat disintesis sendiri oleh tubuh dengan bahan baku dari makanan. Umumnya berbentuk padat dan terdapat pada hewan. Asam lemak tidak jenuh yaitu asam lemak yang tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh, sehingga harus diperoleh dari luar/bahan makanan. Umumnya berbentuk cair dan terdapat pada lemak nabati.

Fungsi lemak:

1.Sumber energi terbesar.

2.Pelarut vitamin A, D, E dan K.

3.Pelindung organ dalam tubuh.

4.Pelindung tubuh dari suhu rendah.

5.Cadangan makanan yang disimpan di bagian bawah kulit.

6.Komponen bagian sel tertentu seperti membrane sel. Jumlah lemak yang dibutuhkan oleh tubuh sekitar 20 25 % dari jumlah kalori yang dibutuhkan tiap hari.1PENUTUP

Kesimpulan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu. Jika pada salah satu organ tersebut tidak menjalankan fungsinya dengan baik maka akan terjadi gangguan. HCL membantu dalam proses pencernaan, Pada skenario dikatakan wanita mengeluh nyeri ulu hati dan mual, hal itu dikarnakan sekresi HCL pada lambung yang berlebihan sehingga wanita tersebut mual.

Daftar Pustaka

1. Sloane E. Sistem Pencernaan. dalam: Widyastuti P, editor. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004. hlm. 281-7.

2. William L, Wilkins. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2006.

3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008. hlm. 439-504. Pearce EC. Sistem Pencernaan . dalam: Handoyo SY, editor. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama; 2009. hlm. 218

5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011. hlm . 641-92.6. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-20. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.

1