Sindrom Guillain Barre / SGB

34

description

Neurology

Transcript of Sindrom Guillain Barre / SGB

Page 1: Sindrom Guillain Barre / SGB
Page 2: Sindrom Guillain Barre / SGB

• Kelainan sistem saraf akut & menyeluruh akibat demielinisasi yang mengenai beberapa radiks & saraf tepi dan dapat mengenai saraf kranial

biasanya timbul setelah didahului oleh suatu infeksi

Page 3: Sindrom Guillain Barre / SGB

Penyebab paling sering dari paralisis generalisata akut atau subakut.

Dilaporkan 1916 oleh Guillain, Barre, dan Strohl Klinis: Paralisis ascendens, simetris, progresif,

akut/subakut dengan parestesi distal dan refleks tendo yang menurun atau menghilang pada pasien yang sebelumnya sehat.

LCS disosiasi sitoalbumin Demielinisasi dan infiltrasi mononuklear pada radiks dan

rami saraf tepi.

Page 4: Sindrom Guillain Barre / SGB

0,6-1,9 kasus per 100.000 populasi/ tahun Dapat mengenai semua pasien dari semua tingkat sosial

ekonomi, ras dan umur, walaupun jarang dijumpai pada umur-umur ekstrim.

Insiden sedikit memuncak pada usia 30 dan 50 tahun, dengan umur rata-rata 45 tahun

Tidak didapatkan faktor-faktor genetik yang meningkatkan kerentanan terhadap SGB, juga tidak didapatkan bukti bahwa SGB menular.

Page 5: Sindrom Guillain Barre / SGB

Infeksi respiratorik atau gastrointestinal ringan mendahului gejala neuropati selama 1-3 minggu pada 60% kasus yang khas adalah ISPA yang tidak dapat digolongkanHampir semua demam karena infeksi dan imunisasi dilaporkan mendahului SGB

Page 6: Sindrom Guillain Barre / SGB

Patogen-patogen yang sering berperan sebagai pencetus:- Campylobacter jejuni- CMV- EBV- Mycoplasma

Pencetus lain:

- Vaksinasi, Pembedahan, Kanker (penyakit Hodgkin)

1/3 pasien tidak memiliki pencetus/penyakit yang mendahului

Page 7: Sindrom Guillain Barre / SGB

•Etiologi yang pasti sampai saat ini masih belum jelas.•Infeksi (virus/ bakteri) pencetus terjadinya SGB•Bukti-bukti mendukung adanya reaksi imunologi yang diperantarai oleh sel pada nervus perifer

Page 8: Sindrom Guillain Barre / SGB

Infeksi yang mendahului SGB antigen neurogenik pd selubung mielin

Tubuh membentuk antibodi / imunitas seluler terhadap sistem saraf tepi.

Rx Ag-Ab edema tekan radiks saraf, kerusakan selubung mielin terkelupasnya selubung mielin dari akson (demielinisasi).

Page 9: Sindrom Guillain Barre / SGB

Penekanan radiks saraf mempengaruhi kemampuan penghantaran saraf

Awal : anggota gerak terasa seperti kesemutan,lalu menyebar ~ memakai sarung tangan & kaos kaki

Hantaran saraf dihambat oleh demielinisasi segmental, kelumpuhan asenderen cepat, gangguan fungsi sensorik.

Page 10: Sindrom Guillain Barre / SGB

PA : penghancuran selaput mielin pada saraf tepi, pada pangkalnya (radiks) / daerah yang lebih distal.

Saraf yg terkena : bagian anterior dari radiks saraf, bisa mengenai bagian posterior

Fungsi selaput mielin : mempercepat konduksi saraf

Selaput mielin hancur konduksi saraf menjadi lambat / terhenti gangguan motorik dan sensorik.

Page 11: Sindrom Guillain Barre / SGB

•Komplemen faktor penting pada serangan awal mielin

•Tanda paling awal yang dapat dideteksi oleh Hafer-Macko dkk deposisi komplemen pada lapisan dalam mielin

•Histologi saraf tepi infiltrasi monosit perivaskuler endoneurial dan demielinasi multifocal. Saraf-saraf tepi dapat terkena dari radiks sampai akhiran saraf distal (poliradikuloneuropati)

Page 12: Sindrom Guillain Barre / SGB

Teori-teori Imun:

mimikri molekuler struktur mikroba & gangliosid

faktor humoral (antibodi terhadap gangliosid)

repon seluler (aktivasi makrofag)

antibodi terhadap glikolipid, termasuk GM1, GQ1b, berbagai gangliosid lain, seluruh komponen membran akson

Page 13: Sindrom Guillain Barre / SGB
Page 14: Sindrom Guillain Barre / SGB

Pathogenesis

Page 15: Sindrom Guillain Barre / SGB

Parestesi dan nyeri

Abnormalitas motorik (kelemahan)

- mengikuti gejala sensorik, khas: mulai dari tungkai,

ascenden ke lengan

- 10% dimulai dengan kelemahan lengan

- Walaupun jarang, kelemahan bisa dimulai dari wajah

(cervical-pharyngeal-brachial)

- Kelemahan wajah terjadi pd setidaknya 50% pasien

dan biasanya bilateral

- Refleks: hilang / pada sebagian besar kasus

Page 16: Sindrom Guillain Barre / SGB

Abnormalitas sensorik

- Klasik : parestesi terjadi 1-2 hari sebelum kelemahan,

glove & stocking sensation, simetris, tak jelas batasnya

- Nyeri bisa berupa mialgia otot panggul, nyeri radikuler,

manifes sebagai sensasi terbakar, kesemutan

- Ataksia sensorik proprioseptif terganggu

- Variasi : parestesi wajah & trunkus

Page 17: Sindrom Guillain Barre / SGB

Disfungsi Otonom

- Hipertensi

- Hipotensi

- Sinus takikardi / bradikardi

- Aritmia jantung

- Ileus

- Refleks vagal

- Retensi urine

Page 18: Sindrom Guillain Barre / SGB

Sebagian gambaran klinis seringkali muncul dalam bentuk terisolasi atau abortif sehingga membingungkan dalam mendiagnosa

Page 19: Sindrom Guillain Barre / SGB

FaseProdromal

FaseProgresif

FasePlateau

FasePenyembuhan

Kel

emah

an M

otor

ik

1-4 mg 1-4 mg 1-3 mg 3-6 bln

Waktu

(Dikutip dari Odusote KA. The Guillain Barre Syndrome)

Page 20: Sindrom Guillain Barre / SGB

• Fase Prodromal– Fase sebelum gejala klinis muncul

• Fase Laten – Waktu antara timbul infeksi/ prodromal yang – mendahuluinya sampai timbulnya gejala

klinis.– Lama : 1 – 28 hari, rata-rata 9 hari

Page 21: Sindrom Guillain Barre / SGB

• Fase Progresif

- Fase defisit neurologis (+)

- Beberapa hari - 4 mgg, jarang > 8 mgg.

- Dimulai dari onset (mulai tjd kelumpuhan yg

bertambah berat sampai maksimal

- Perburukan > 8 minggu disebut chronic inflammatory-demyelinating polyradiculoneuropathy (CIDP)

Page 22: Sindrom Guillain Barre / SGB

Fase Plateau– Kelumpuhan telah maksimal dan menetap.– Fase pendek :2 hr, >> 3 mg, jrg > 7 mg

Fase Penyembuhan – Fase perbaikan kelumpuhan motorik– beberapa bulan

Page 23: Sindrom Guillain Barre / SGB

Kelainan batang otak• Trombosis arteri basilaris dengan infark batang otak*• Ensefalomielitis batang otak

Kelainan medulla spinalis• Mielitis transversa• Mielopati nekrotik akut• Kompresi neoplasma pada medulla spinalis servikal / foramen

magnum• Mielopati akut lain

Kelainan sel kornu anterior• Poliomielitis• Rabies• Tetanus

Page 24: Sindrom Guillain Barre / SGB

Poliradikulopati• Difteri• Paralisis Tick• Logam berat : arsen, timbal, thallium, emas• Keracunan organofosfat• Heksakarbon (neuropati penghirup lem)• Perhexiline• Obat-obatan : vincristine, disulfiram, nitrofurantoin• Critical illness polyneuropathy

Page 25: Sindrom Guillain Barre / SGB

Kelainan transmisi neuromuskuler

• Myastenia gravis

• Botulismus

• Hipermagnesemi

• Paralisis yang diinduksi antibiotika

• Bisa gigitan ular

Miopati

• Polimiositis

• Miopati akut lain, misalnya akibat induksi obat

Abnormalitas metabolik

• Hipokalemi

• Hipermagnesemia

• Hipofosfatemia

Lain-lain Histeri, Malingering

Page 26: Sindrom Guillain Barre / SGB

Anamnesa & Pemeriksaan Fisik:- paresis proximal dan/atau distal- dengan/tanpa hipestesi- /- refleks tendon- riwayat infeksi sebelumnya/ adanya pencetus

•PROGRESIF

Pemeriksaan Penunjang:- Laboratoris: darah, urin, Lumbal Punksi- Elektrodiagnostik: NCV, EMG, EKG- Radiologis: MRI- Biopsi

Page 27: Sindrom Guillain Barre / SGB

Paralisis menetap

Gagal nafas

Hipotensi

Tromboembolisme

Pneumonia

Aritmia Jantung

Ileus

Aspirasi

Retensi urin

Problem psikiatrik

Page 28: Sindrom Guillain Barre / SGB

• 80% pasien pulih dalam waktu 6 bulan

- 15% pulih sempurna

- 65% pulih dengan defisit neurologis ringan yg tak pengaruhi ADL

• 5-10% mengalami kelamahan motorik menetap

• Pada pasien dengan kelemahan motorik menetap, pemulihan dapat berlangsung >2 tahun

• Mortalitas: 3-5%

• Relaps: 2-10%

• Perburukan: 6% menjadi CIDP

Page 29: Sindrom Guillain Barre / SGB

Plasma Exchange: 200-250 ml/kgBB selama 10-14 hari

Intravenous Immunoglobulin (IVIg): 2 g/kgBB selama 5 hari

Immunoadsorption

Terapi fisik: - alih baring

- latihan ROM dini u/ cegah kontraktur

Hidroterapi

Supportif: profilaksis DVT (heparin s.c)

Steroid tidak efektif!

Page 30: Sindrom Guillain Barre / SGB
Page 31: Sindrom Guillain Barre / SGB

Faktor prognostik negatif : Penurunan hebat amplitudo potensial aksi berbagai otot

Umur tua

Kebutuhan dukungan ventilator

Perjalanan penyakit progresif & berat

Page 32: Sindrom Guillain Barre / SGB

• SGB merupakan penyakit akut (<2bulan), progresif

dengan ggn motorik +/-, ggn sensorik +/-, gangguan

otonom

• Patogenesis SGB berkaitan dengan proses autoimun

dan inflamasi

• SGB sering dikaitkan dengan faktor pencetus: infeksi,

vaksinasi, pembedahan, kanker.

• SGB dpt melibatkan saraf tepi dari radiks sampai akhiran

saraf distal

Page 33: Sindrom Guillain Barre / SGB

• Subtipe SGB: AIDP, AMSAN, AMAN, MFS

• Perjalanan klinis SGB yg > 2bulan CIDP

• Diagnosis SGB : Ax&PF, LCS, Elektrodiagnostik, Biopsi

• Terapi yang terbukti efektif: Plasma Exchange & IVIg

Page 34: Sindrom Guillain Barre / SGB

TERIMA KASIH