Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

20
SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS TENTANG TUBERKULOSIS PADA DEWASA Disusun oleh : AGNES YARENTINE (1102008001) AJI PRABOWO (1102008014) DIKA PUTRA YUDA (1002008075) MONICA ELDI (1102008156)

description

simulasi diagnosis komunitas TBC

Transcript of Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Page 1: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

SIMULASI DIAGNOSIS KOMUNITAS TENTANG

TUBERKULOSIS PADA DEWASA

Disusun oleh :

AGNES YARENTINE (1102008001)AJI PRABOWO (1102008014)

DIKA PUTRA YUDA (1002008075)MONICA ELDI (1102008156)

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITASFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI

10 JUNI 2013 – 12 JULI 2013

Page 2: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

MENENTUKAN AREA MASALAH KESEHATAN

Sebagai pendekatan awal untuk mengetahui area masalah yaitu dengan cara

mempelajari dan menganalisis laporan tahunan Puskemas mengenai data-data penyakit yang

ada di desa Tanjung Pasir. Dari data tersebut di dapatkan :

1. TB paru pada dewasa

Puskesmas Desa Tanjung Pasir saat ini berpenduduk 848.616 jiwa, 48,3 %

diantaranya usia produktif. Jumlah penemuan penderita TB paru dewasa di wilayah desa

tanjung pasir masih sangat tinggi yaitu terjadi peningkatan jumlah penderita TB paru. Pada

tahun 2010 sebanyak 106 kasus (9,8%), tahun 2011 sebanyak 277 kasus (27,2%), tahun 2012

sebanyak 380 kasus (38,9%) dari 976 tersangka yang diperiksa, padahal berdasarkan

perkiraan kasus adalah 115/100.000. sedangkan suspek penderita TB paru pada tahun 2010

(13,7%), tahun 2011 (12,2%), tahun 2012 (23,3%), sedangkan dalam periode januari sampai

maret 2013 di desa tanjung pasir 876 suspek, dari perkiraan suspek tahun 2013 adalah 10.140

suspek.

2. Kasus gizi buruk

Berdasarkan data puskesmas desa tanjung pasir pada tahun 2010 terdapat 604 kasus

gizi buruk, dengan 10 kematian. Tahun 2011 terdapat 324 kasus gizi buruk, dengan 16

kematian. Pada tahun 2012, ada 364 kasus dengan 7 kematian. Menurut data desa tanjung

pasir, rata-rata kasus gizi buruk, akibat lemahnya pengetahuan orang tua dan keluarga di

bidang gizi, ekonomi, dan faktor dari kesehatan anak itu sendiri.

3. Perilaku membuang dahak sembarangan

Dari hasil pengamatan dalam beberapa bulan oleh pihak puskesmas, masyarakat di

desa tanjung pasir mempunyai perilaku yang buruk diantara nya masyarakat suka membuang

dahak sembarangan. Terutama pada mereka yang sedang mengalami batuk-batuk. Ini diakibat

karena kurang nya pengetahuan bagi mereka tentang perilaku hidup sehat dan penyebaran

bakteri yang berada di dahak.

Page 3: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu

metode delbeq dan metode delphi. Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah

dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga

diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman

peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu di minta untuk mengemukakan beberapa masalah.

Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.

Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan

melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung

(tatap muka), dan identitas dari masing – masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar

tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya

dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

Dalam penelitian di desa tanjung pasir, kelompok kami menentukan area masalah

dengan menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, Dokter

puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah. Setelah

mengamati, mewawancarai, dan melakukan observasi masing – masing keluarga binaan

terdapat berbagai macam permasalahan pada keluarga binaan tersebut, yaitu:

- Peneliti I (Dika), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Gizi buruk pada balita

2. Tuberculosis paru pada dewasa

3. Cacingan pada anak – anak

4. Kurangnya sarana air bersih dalam sebuah keluarga

5. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang pentingnya mencuci tangan

6. Kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan jamban dan selokan

7. Polusi udara dari kendaraan bermotor, debu, dan sampah

8. Ketidaktersediaannya tempat sampah dan tempat pengolahan sampah

- Peneliti II (Aji), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Kebiasaan merokok dalam keluarga di rumah

2. Keterbatasan ventilasi udara di dalam rumah

3. Lingkungan rumah yang kotor

Page 4: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

4. Kondisi rumah yang kecil dan ditempati banyak orang dalam satu keluarga

5. Kebiasaan membuang air ludah sembarangan karena tingkat pendidikan yang

rendah

6. Tuberculosis paru pada dewasa

7. Ketidaktersediaannya tempat sampah dan pengelolaan sampah yang baik

8. Kurangnya tingkat kesadaran untuk membersihkan selokan

- Peneliti III (Agnes), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Terjadinya diare pada balita dan orang dewasa

2. Kurangnya kesadaran untuk mencuci tangan sebelum makan

3. Perilaku merokok dalam keluarga binaan

4. Tuberculosis paru pada orang dewasa

5. Kurangnya ventilasi udara dalam rumah keluarga binaan

6. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya membersihkan lingkungan rumah

7. Pembuangan sampah secara sembarangan

8. Keadaan rumah keluarga binaan yang kecil dan beranggotakan banyak orang

- Peneliti IV (Monica), mendapatkan beberapa masalah dalam keluarga binaan, yaitu:

1. Perilaku keluarga binaan membuang sampah sembarangan

2. Kurangnya ventilasi udara dalam rumah

3. Kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan

4. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap gizi anak

5. Tuberculosis paru pada dewasa

6. Perilaku merokok di dalam rumah

7. Riwayat demam berdarah dengue pada keluarga

8. Kurangnya kesadaran untuk membersihkan lingkungan sekitar rumah

.

Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Desa

Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan tersebut,

diantaranya adalah:

1. Tuberculosis paru pada dewasa

2. Perilaku merokok dalam keluarga binaan

Page 5: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Dari observasi yang telah dilakukan ke beberapa rumah keluarga binaan di Desa

Tanjung Pasir, didapatkan area permasalahan yang sama pada keluarga binaan dan kami

memutuskan untuk mengangkat permasalahan tentang Tuberculosis Paru pada dewasa

dengan alasan adanya data empiris yang di dapat dari puskesmas dimana masih tingginya

angka kejadian Tuberculosis Paru pada dewasa di Desa Tanjung Pasir. Dalam penelitian di

desa tanjung pasir kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan metode

delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan

keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Page 6: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

KERANGKA TEORI

Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi tiga

komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan (Enviroment).

Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis dan pemahaman

masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya ketidak seimbangan antar

ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan model triangle epidemiologi atau

triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan penyebab penyakit infeksi sebab peran agent

(yakni mikroba) mudah di isolasikan dengan jelas dari lingkungan.

1.     Pejamu (Host)

Yaitu hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada manusia. Pada  manusia juga

memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh yang semuanya itu berpengaruh terhadap

timbulnya penyakit.

Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam 2 kelompok yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu

2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus

2.     Agent

Agent adalah Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan. Dan penyebab

agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis dan abiotis.

3.     Unsur lingkungan (Enviroment)

Page 7: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan terjadinya sifat

karakteristik individu sebagai pejamu dan itu memegang peranan dalam proses kejadian

penyakit.

1. Lingkungan Biologis

Lingkungan biologis berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam

interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur

lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber kehidupan) maupun yang

mengancam kehidupan / kesehatan manusia.

2. Lingkungan fisik

Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara

langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan

fisik termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.

3. Lingkungan sosial

Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta

instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. 

Page 8: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Teori Triangle EpidemiologiKERANGKA KONSEP

LINGKUNGAN- fisik : kelembaban udara

- sosial : kebiasaan merokok- biologi : rumah padat penduduk

HOST- umur

- jenis kelamin- status gizi- perilaku

AGENT- batuk tanpa menutup mulut

- membuang dahak sembarangan

TB Paru pada

dewasa

Page 9: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Teori Triangle Epidemiologi

Definisi Operasional

NO Variabel Definisi Alat Cara Hasil Skala

LINGKUNGAN- kebiasaan merokok

- rumah padat penduduk

HOST- status gizi

TB parupada dewasa

AGENT- batuk tanpa menutup mulut

- membuang dahak sembarangan

Page 10: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

1. Kejadian TB paru pada dewasa

Suatu penyakit tuberkulosis paru yang menyerang responden dengan gelaja misalnya batuk produktif,keringat malam hari ,berat badan yang menurun.

Kuesioner Wawancara >2 : Sakit<2 : Tidak sakit

Ordinal

2. Perilaku merokok

Suatu Perilaku yang sehari-hari dilakukan responden ,berupa merokok yang berpengaruh terhadap penyakit tuberkulosis

Kuesioner Wawancara >3 : Merokok< 3 : Tidak merokok

Ordinal

3. Kepadatan Rumah

Padat atau tidaknya tempat pemukiman responden ditandai dengan berdekatan rumah satu dengan yang lain dengan jarak kurang dari 50 meter.

Kuesioner WawancaraObeservasi

<8 : Padat>8 : Tidak padat

Ordinal

4 Status Gizi Kondisi gizi responden yang dilihat berdasarkan indeks masa tubuh dimana bisa menjadi salah satu gejala manifestasi klinis penyakit TB

KuesionerTimbanganMeteran

Wawancara IMT > 18IMT < 18

Rasio

5. Perilaku Batuk

Suatu respon responden dalam mempertahankan tubuh dimanan perilaku tersebut tidak disertai menutup mulut sehingga dapat menyebabkan penularan tuberkulosis pada dewasa

Kuesioner Wawancara >6 : Tertutup<6 : Terbuka

ordinal

Page 11: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

6. Perilaku Membuang dahak

Suatu aktvitas responden dalam membuang dahaknya

Kuesioner Wawancara <4 : Sembarangan>4 : Tidak sembarangan

Ordinal

Page 12: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

Kuesioner

KUESIONER

TUBERCULOSIS PADA DEWASA

DAFTAR KUESIONER

I. UMUM

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Umur :

3. Status keluarga :

4. Alamat :

5. Pendidikan :

6. Pekerjaan :

7. Suku :

8. Penghasilan :

Page 13: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

II. KHUSUS

Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban yang dianggap benar

A. Kejadian TB paru pada dewasa

1. Apakah keluarga anda ada yang pernah menderita batuk lama (>2 minggu) ?

a. Ada

b. Tidak ada

2. Jika ada, apakah keluarga anda pernah berobat selama setidaknya 6 bulan

pengobatan?

a. Iya, namun putus pengobatan

b. Iya, sedang dalam pengobatan

c. Iya, sudah selesai pengobatan

B. Perilaku merokok

3. Sudah berapa lama anda merokok ?

a. > 15 tahun

b. 10 – 15 tahun

c. Tidak merokok

4. Jika anda merokok, dimana biasanya anda jika merokok ?

a. Di dalam rumah

b. Tidak menentu

c. Di luar rumah

Page 14: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

5. Berapa banyak rokok yang anda konsumsi dalam satu hari?

a. >2 bungkus rokok

b. 1-2 bungkus rokok

c. <1 bungkus rokok

C. Kepadatan rumah yang memudahkan penularan penyakit TB

6. Berapa jumlah bangunan rumah yang berada dalam satu lingkungan anda?

a. > 15 rumah

b. 10-15 rumah

c. < 10 rumah

7. Berapa jumlah anggota keluarga yang berada di rumah anda ?

a. > 6 orang

b. 4-6 orang

c. < 4 orang

8. Berapakah jarak antara satu rumah warga dengan rumah warga lainnya?

a. < 1 meter

b. 1-2 meter

c. > 2 meter

Page 15: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

D. Status gizi pada keluarga binaan

9. Apakah anda mengalami penurunan berat badan beberapa bulan terakhir ?

a. Iya

b. Tidak tahu

c. Tidak

10. Berapa kali anda makan dalam sehari ?

a. 1-2 kali

b. 3 kali

c. > 3 kali

11. Dari hasil pengukuran yang dilakukan

Anggota Keluarga Tinggi Badan (Cm) Berat Badan (Kg)

Bapak

Ibu

Anak

E. Perilaku batuk sebagai salah satu penyebab penularan TB

12. Seberapa seringkah anda batuk dalam 1 hari ?

a. > 5 kali

b. 3 - 5 kali

c. < 3 kali

Page 16: Simulasi Diagnosis Komunitas Tbc

13. Apakah bila anda batuk anda menutup mulut anda?

a. Tidak

b. Kadang-kadang

c. Iya

14. Apakah bila anda batuk pernah disertai dengan darah?

a. Iya

b. Tidak

F. Perilaku membuang dahak sebagai salah satu penyebab penularan TB

15. Apakah bila anda batuk, batuk anda disertai dengan dahak?

a. Iya

b. Tidak

16. Dimana anda membuang dahak bila anda batuk berdahak ?

a. Di mana saja

b. Di tanah

c. Di tong sampah

Penilaian a = 1, b = 2, c = 3