SIMULASI DIACRAM FASE PADUAN BINER Zr-Sn
Transcript of SIMULASI DIACRAM FASE PADUAN BINER Zr-Sn
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
SIMULASI DIACRAM FASE PADUAN BINER Zr-Sn
Johanna M.C. Johari, Basuki A.Pudjanto,Sugondo, Meniek Rachmawati
ABSTRAK
SIMULASI DIAGRAM FASE PADUAN BINER Zr-Sn. Salah satu jenis bahan strukturdukung di reaktor nuklir adalah zirkaloi, yaitu paduan zirconium dengan unsurunsur pemadu salah satu diantaranya timah (Sn). Di PTBN-BATAN telah dilakukanpenelitian untuk membuat beberapa paduan zirconium termasuk Zr-Sn. Penelitianini memerlukan pengetahuan tentang diagram fase guna memberikan informasitentang struktur dan komposisi fase-fase dalam kesetimbangan sebelum paduantersebut dibuat. Terdapat program Thermo-Calc yang dapat digunakan untukmembuat simulasi diagram fase biner Zr-Sn, yang menggunakan konseptermodinamika yakni energi bebas Gibbs. Tahapan penelitian meliputi studitentang diagram fase dan konsep termodinamika untuk diagram fase, pemilihanmodel energi bebas Gibbs untuk fase-fase, dan simulasi dengan Thermo-Calc
menggunakan database yang ada. Hasil simulasi kemudian divalidasi dengan dataeksperimen yang sudah ada. Dengan demikian diperoleh diagram fase biner Zr-Sn.
Kata kunci: Zirkaloi, Zr-Sn, diagram fase, energi bebas Gibbs
PENDAHULUAN
Salah satu jenis bahan struktur dukungdi reaktor nuklir adalah paduan zirconium yaknizirkaloi dengan unsur pemadunya antara laintimah (Sn), besi (Fe), krom (Cr), niobium (Nb)dan silikon (Si). Penggunaan unsur pemadudimaksudkan untuk mendapatkan karakteristikbahan yang diinginkan seperti memilikiketahanan korosi dan kekuatan mekanik yangbaik.
Di PTBN-BATAN sendiri telah dila
kukan penelitian untuk membuat beberapapaduan zirconium. Di dalam pembuatanpaduan ini, diperlukan pengetahuan tentangdiagram fase yang dapat memberikaninformasi tentang struktur dan komposisi fasefase dalam kesetimbangan. Hal ini mengingatpembentukan paduan padat berlangsungdalam suatu rentang suhu dimana terjadiperubahan-perubahan yang dapatmempengaruhi karakteristik paduan tersebut,bahkan setelah paduan menjadi padatan.
65
(ref.1). Selain untuk pembuatan paduan,diagram fase juga digunakan untukmengantisipasi kestabilan bahan dalamaplikasinya kelak.
Mengingat keterbatasan data eksperimen, maka perlu dilakukan simulasi diagramfase. Terdapat suatu program Thermo-Calc
untuk simulasi diagram fase yangmenggunakan konsep termodinamika yaknienergi bebas Gibbs.
Untuk keperluan simulasi diagram fasepaduan biner Zr-Sn, maka pada penelitian iniakan diawali dengan studi tentang diagramfase dan konsep termodinamika untuk diagramfase, diikuti dengan pemilihan model energibebas Gibbs untuk simulasi fase, dan simulasidiagram fase Zr-Sn menggunakan Thermo
Calc dengan database yang ada. Hasil yangdiperoleh kemudian akan dibandingkandengan data eksperimen yang sudah ada.
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
TEORI
ISSN 0854 - 5561
dSH,p = 0 1
Akan tetapi, entropi tidak memiliki
satuan energi, suatu satuan yang lebih mudah
diukur dalam mempelajari termodinamika
diagram fase. Sebagai gantinya, maka
digunakan properti energi bebas Gibbs (G).
Hal ini dikarenakan pada kesetimbangan
perubahan energi bebas Gibbs berlangsung
pada suhu dan tekanan tetap, dan pada
kenyataannya banyak eksperimen cenderung
berlangsung pad a suhu dan tekanan tetap.
Energi bebas Gibbs didefinisikan sebagai net
energi untuk sistem yang tercipta pada suhu T
dari suatu volume awal yang dapat diabaikan.
Oengan kata lain, energi bebas Gibbs
merupakan ukuran energi yang dimiliki sistemuntuk melakukan interaksi.
G = U + PV - TS ..2
Tidak seperti struktur logam murni
yang hanya dipengaruhi oleh suhu, sedangkan
struktur paduan dipengaruhi oleh suhu dan
komposisi. Pada kesetimbangan, struktur
paduan ini dapat digambarkan dalam suatu
diagram yang disebut diagram fase (diagram
kesetimbangan) dengan parameter suhu (T)
versus komposisi (mol atau fraksi mol). (Fase
dapat didefinisikan sebagai bagian dari bahan
yang memiliki struktur atau komposisi yang
berbeda dari bagian lainnya).
Suatu kesetimbangan termasuk pada
struktur paduan dapat dijelaskan
menggunakan konsep termodinamika. Menurut
konsep ini, perubahan struktur atau fase dapat
diketahui dari entropinya (S) karena terjadi
perubahan sistem pad a bahan. Pada
kesetimbangan, perubahan entropi (dS) pada
entalpi (H) dan tekanan (P) tetap adalah no!.
............. 7
tEnergi dalam
(Energi yang di
perlukan untuk
membuat sistem
tanpa adanya
perubahan suhu
atau volume)
tKerja yang diperlukan
jika sistem diciptakan
dari volume awal yang
dapat diabaikan, men
jadi suatu volume akhir
tEnergi
dari .
sistem
pada
suhu T
66
Persamaan diatas juga dapat ditulis sebagaiberikut.
G = H - TS 3
dimana entalpi, H = U + PV. Pada
kesetimbangan, perubahan energi bebasGibbs (dG) pada suhu (T) dan tekanan (P)
tetap adalah no!.
dGT,p = 0 4
Suatu kesetimbangan masih dapat mengalami
perubahan komposisi. Oengan demikian,
energi bebas Gibbsnya merupakan fungsi dari
suhu, tekanan dan komposisi.
G = G (T,P,nhn2,n3' ) 5
Untuk menjelaskan energi bebas Gibbs
tersebut, digunakan properti potensial kimia
(/l). Nilai energi bebas Gibbs merupakan
jumlah dari potensial kimia komponen
komponen penyusunnya.
G = ~ nl/ll 6I
Oi dalam kesetimbangan sistem, total energi
bebas Gibbs dari semua fase yang ada harus
dibuat minimum. Nilai potensial kimia /li untuk
masing-masing komponen dapat ditulissebagai:
/ll = dG Idnl T,P,nj
Sebagai contoh, untuk suatu sistem yang
melibatkan dua komposisi berbeda atau kita
sebut fase a dan /3, pad a kondisi setimbanga<=>/3
maka perubahan energi bebas Gibbs pada
kesetimbangan adalah sama dengan nolkarena reversible.
dG = /lu dnu+ /lPdnP = 0
sehingga diperoleh dnu = -dnP , dan jika
perubahan mol ini diberi notasi yang sama
yakni dE, persamaan energi bebas Gibbs dapat
ditulis menjadi
dGI =/lu_/lP=OdE T,P,njatau
/lu = /lP 8
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Untuk paduan biner yang melibatkan
komponen 1 dan 2, maka kesetimbangan yang
terjadi pada suhu T dan tekanan P, dapat
dip~hami dari Gambar 1. Kesetim-bangan
antara fase a dan ~ pada suhu T terjadi
apabila kurva Gma dan Gm~ mem-punyai
tangen (dG/dE) atau !.L yang sama.
dG I = !.La -!.L13 = 0dEj T,P,.njdengan .
dG =!.Lt - !.L113 = 0 ; atau !.Lt = !.L113
dE1
Gambar 1. Kesetimbangan antara fase a. dan ppad a grafik energi bebas Gibbs sebagai fungsikomposisi (fraksi mol, X2) pada suhu T, di
~a = ~13
Untuk mempelajari perubahan potensial kimia
untuk zat cair dan larutan padat akibat
perubahan komposisi pad a T dan P tetap,maka digunakan aktivitas. Persamaan
potensial kimia dapat ditulis sebagai berikut:!.Lt = !.LI* {T,P} + RT In al 9dimana a = aktivitas.
Untuk larutan ideal, aj = Xi sehingga diperoleh!.LI =!.Lt {T,P} + RT In XI •••..•..•••• 10
Sedangkan untuk larutan non-ideal, ai = Yi Xi
!.Lt = !.Lt* {T,P} + RT In YI XI ••..•.•••. 11
dimana Yi = koefisien aktivitas dan merupakanfungsi T, P, dan n)
67
ISSN 0854 - 5561
dG = !.L2a - !.Ll = 0; atau !.L2a = J.!l -dE2
Pad a kesetimbangan ini, diperoleh kompo-sisi
untuk fase a dan ~ yang diwakili oleh X2, yakni
X2a dan xl. Selanjutnya dapat dibuat plot suhu
(T) versus komposisi (fraksi mol X) pada
diagram fase, seperti ditunjukkan
Gambar
Suhu
T
)(2a )(213
Fraksi mol, X2
Gambar 2. Diagram fase yang menggambarkan
kesetimbangan antara fase a. dan P pad a X2 adan xl pada suhu T
METODA
Metoda yang diterapkan dalam
simulasi diagram fase ini meliputi studi fase
fase paduan biner Zr-Sn, pemilihan model
energi bebas Gibbs untuk fase-fase paduan Zr
Sn yang akan disertakan, optimasi parameter
dan memasukkan parameter optimasi besertadata termodinamika dan struktur kristal
dimasukkan ke dalam input program Thermo
Calc untuk mendapatkan keluaran berupadiagram fase paduan biner Zr-Sn.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut diberikan hasil studi fase,
model energi bebas Gibbs untuk fase, optimasiparameter dan hasil simulasi berikut
pembahasan dan validasinya.
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Tabel1: Titik penting dalam sistem biner Zr-Sn (ref.2)Reaksi Komposisi (% Sn)Suhu (OC)Jenis reaksi
L
<=> f3Zr 01855Pelelehan
f3Zr<=> aZr
0863Alotropi
L<=> (f3Zr) + ZrSSn3 19,117401592Eutektik
(f3Zr) + ZrSSn3 <=> Zr4Sn
11,840201327Peritektoid
ZrSSn3 + L
<=> ZrSn2407966,61142Peritektik
(f3Zr) + Zr4Sn <=> aZr
4,9207,3982Peritektoid
ZrSn2 - L - f3Sn
66,6>99,5~100~232 ?
L
<=> ZrSSn3 401988KongruenL
<=> f3Sn 100231,9681Pelelehan
f3Sn<=> aSn
10013Alotropi
Tabel 2: Data Struktur Kristal Zr-Sn (ref.2)Fase KomposisiSimbol Pearson*Struktur-beriehtPrototipe
(%Sn)designation **
aZr
0-7,3hP2A3Mg
f3Zr
0-17el2A2W
Zr4Sn
~20eP8A15Cr3SiZrSSn3
33-~40hP16D8gMnsSi3ZrSn2
66,6oF24CX54TiSi2
f3Sn
100tl4A5f3SnaSn
100eF8A4C (intan)ZrSSn4***
~45hP18 G~Tis
* Simbol Pearson menggambarkan simetri kristal dan jumlah atom dalam unit sel (h=hexagona/,
o=orthorhombic; c=cubic; t=tetragona/; F=face-centered; P=primitive cell without interior point, 1= .... )
**S truktur-bericht designation menunjukkan struktur suatu kristal (A=unsur, B=senyawa AB,
C=senyawa AB2; D=senyawa AmBn)
*** Fase tambahan yang mungkin ada
Terlihat bahwa fase-fase paduan biner Zr-Sn
yakni fase cair (L), fase larutan padat Sn dalam
Zr U3Zr, aZr), fase stoikiometrik (Zr5Sn3, Zr4Sn,
ZrSn2) dan fase larutan padat Zr dalam Sn
(I3Sn, aSn). Dengan adanya keterbatasan
data, maka fase-fase paduan biner Zr-Sn yang
akan digunakan dalam simulasi dikelompokkan
sebagai berikut:Fase terminal : Zr, Sn
Fase larutan padat : aZr, I3Zr
Fase intermediat (senyawa intermetalik) :
Zr4Sn, Zr5Sn3, ZrSn2
Fase cair (L)
(ii) Model energi bebas Gibbs untuk fasefase Zr-Sn yang disertakan
68
Dengan pengetahuan ini, selanjutnya dapat
disimak beberapa model energi Gibbs untuk
fase-fase yang akan menggambarkan
hubungan antara energi bebas Gibbs (G)
dengan suhu (T) dan komposisi (mol n ataufraksi mol x).
a. Fase terminal (Unsur Zr, Sn)
Energi bebas Gibbs (oG) merupakan fungsi
suhu dan umumnya diberikan relatif terhadap
entalpi fase referensi (298,15K dan 1 atm)
dengan persamaan polynomial berikut, yangberlaku untuk suhu diatas suhu Debye.
Gol(T) _ HISER = a + bT + cT In 12(T) + :Edn Tndimana:
n
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
= energi bebas Gibbs pada fase i
= entalpi fase pada 298, 15K dan 1atm (SER=Stable Element
Reference)
a, b, c, dn = koefisien suhu. Nilai ini diperoleh
dengan optimasi menggunakan
harga entalpi standar dan
kapasitas panas.
= integer dengan n biasanya 2, 3, -1,dan 7 atau -9 untuk unsur murni
b. Fase larutan padat (aZr, ~Zr)
Untuk sistem multikomponen termasuk biner,
digunakan regular solution model yang
menggambarkan interaksi berbagai unsur
dalam pencampuranllarutan acak (random
solution). Persamaan energi bebas Gm'l' untuk
fase <p (notasi m = mixing atau pencampuran):Gm'l' = GO + Gldeal 13
+ EGm
ISSN 0854 - 5561
akibat adanya interaksi antara atom-atom
yang berbeda sehingga menyebabkan
terjadinya perubahan energi dalam. Energi
bebas Gibbs ini dapat didekati denganpersamaan polinomial Redlich-Kisterberikut:
N
EGm= XAXS~ ILAs (XA- xs)1 + .... 19i=O
dimana iLAS adalah koefisien energi Gibbs
berlebih yang mengikuti persamaan
polinomial seperti dijelaskan pada unsurmurni
ILAs = a + bT + cT In (T) + ~ dn Tn ... 20
namun dengan hanya dua suku pertama
yang digunakan untuk menggambarkanenergi Gibbs berlebih (karena efek
tekanan untuk sistem terkondensasi pada
tekanan normal biasanya diabaikan).Sehingga diperoleh:
G'I' H SER H SER- 25- P Zr - q Sn - a + .bT
c. Fase stoikiometri (fase intermediat Zr4Sn,
ZrSSn3,ZrSn2)
Energi bebas Gibbs untuk fase ini dijelaskan
dengan two-sublattice model untuk fase teratur
(ordered phase) (ref.3) dimana Zr menempatisubkisi (sublattice) pertama dan Sn subkisi
kedua. Pada fase stoikiometri, persamaan
larutan padat pada (ii) digunakan tetapi dengan
Gidealsama dengan nol karena tidak adanyapencampuran acak.
Gm'l'= GO+ ~ EGm 22Dengan menggunakan persamaan polynomial
seperti dijelaskan pad a (i),G'I' - HSER= A + BT + CT InT + 23DT2 + ET1 + FT3
dimana
HSER= ~ XI HISER(298,15K) 24IUntuk senyawa stoikiometri ZrpSnq, makapersamaan ini dapat ditulis sebagai
Persamaan ini juga dapat ditulis sebagaiberikut:
Gm'l' = ~ xioGl'I' + RT ~ XI In XI + EGm 14
dimana:
GO adalah energi be bas Gibbs untuk
pencampuran mekanik komponen murnifase
GO= ~ xioGI'I' 15
Untuk paduan biner A-B, persamaan dapat
dijabarkan sebagai:GO= XAoGAo + 16
xsoGso
dengan XA dan Xs adalah fraksi mol unsur
A dan B; GA°dan Gso adalah energi Gibbspembentukan pada kondisi acuan/standar.
Gideal adalah energi bebas Gibbs terkait
dengan entropi ideal untuk pencampuranacak
Gldeal= RT ~ XI In XI 17
Untuk sistem biner A-B, Gideal ditulis
sebagai:
Gldeal= RT (XA In XA) + Xs In xs) 18
EGm adalah energi Gibbs berlebihmenggambarkan deviasi dari larutan ideal
69
'L -AS - a + bT .......................... 21
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005 ISSN 0854 - 5561
d. Fase cair (L)
Persamaan yang digunakan adalah seperti
untuk fase larutan padat menggunakan regularsolution model .
(iii) Optimasi parameter model
Selanjutnya, evaluasi parameter diatasmenghasilkan parameter optimasi
diberikan oleh Subasic (ref A )ditunjukkan pada Tabel 3.
untuk
telah
seperti
. Tabel 3. Parameter optimasi Zr-Sn dalam sCituan SI (ref A)
Fase Struktur-beriehtModeldesignation
Optimasi parameterCair
vLliq = -172073 - 48.377TaZr
A3 (hep)(Sn,Zr)uucp = -216603 - 22.781T
IL hep = 9079I3Zr
A2 (bee)(Sn,Zr)vL v,,,, = -220626 - 16.057T
lLhep = 4659Zr4Sn
A15Zr4SnGaq::>n _ 4Hzr::>tK - 1HSn::>tK= -296908 + 29.174T
ZrSSn3
088ZrSSn3Gaq::.n _ 5Hzr::.tK - 3Hsn ::.tK= -682234 - 12.949TZrSn2
C54ZrSn2GL.r4::.n_ 1HZr::'I::K- 2Hsn ::'I::K= -202412
(iv) Hasil simulasi menggunakan ThermoCalc
Dengan memasukkan parameter optimasi dan database termodinamika dan struktur
kristal ke dalam Thermo-Calc, diperoleh
diagram fase paduan biner Zr-Sn sepertiditunjukkan oleh Gambar 3 berikut.
Gambar 3. Hasil simulasi diagram fase paduan
biner Zr-Sn
70
Sanjutnya, validasi data dilakukan dengan
membandingkan hasil simulasi terse but
dengan beberapa data eksperimen dan data
perhitungan dari pustaka lainnya seperti
ditunjukkan oleh Gambar 4 dan Gambar 5
ISSN 0854 - 5561
2400
2200
20VO
4.00.~
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
Gambar 4. Diagram fase dari Subasic hasil perhitungan dengan validasi data eksperimen,
dan juga dengan harga suhu pada titik penting diagram. (ref.4)
... ramalan
--- kemungkinan- hasil evaluasi
Gambar 5: Diagram fase paduan biner Zr-Sn di pustaka (ref.2)
Jika dibandingkan dengan hasil simulasi dari
Subasic (Gambar 4), maka secara umum
diagram fase hasil simulasi disini cukup baik.
Jika dibandingkan dengan data lainnya
(Gambar 5), terlihat bahwa kisaran perbedaan
suhu pada titik penting cukup memuaskan
dengan selisih yang masih diijinkan yaknidibawah 5°.
Titik pelelehan L <=> [jZr pada pustaka
terjadi pad a suhu 1855°C, sedangkan
pada hasil simulasi adalah 2128K atau
1855°C;
71
Titik kongruen L<=>ZrSSn3 pada pustaka
terjadi pada suhu 1988°C, sedangkan
pada hasil simulasi 2260K atau 1987°C;
Titik peritektoid ([jZr) + Zr4Sn <=>aZr pada
pustaka terjadi pada suhu 982°C
sedangkan pada hasil simulasi 1252K atau979°C.
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2005
KESIMPULAN
1. Telah dilakukan studi tentang konsep
termodinamika yakni energi bebas
Gibbs untuk keperluan simulasi
diagram fase biner Zr-Sn.
2. Diperoleh diagram fase biner Zr-Sn
menggunakan program Thermo-Calc
dan database yang ada. Validasi hasil
yang diperoleh telah dibandingkan
dengan data eksperimen yang sudahada.
SARAN
Diperlukan data yang lebih banyak untuk
dapat menyertakan fase-fase paduan binerZr-Sn yang belum masuk dalam simulasi.
PUSTAKA
1. Van Vlack, L.H., "Elements of Materials
Science and Engineering", edisi 6, Addison
Wesley, Canada, 1989.
2. T.B.Massalski, "Binary Alloy Phase
Diagram", 2nd ed., vol.3, ASM International,
USA, 1990.
72
ISSN 0854 - 5561
3. U.R.Kattner, "Thermodynamic Modelling of
Multicomponent Phase Equilibria", JOM 49
(12), 1997, pp.14-19.
4. N.Subasic, "Thermodynamic Evaluation of
Sn-Zr Phase Diagram", Calphad, vol.22
no.2, 1998, pp.157-165.
5. C.H.P. Lupis, "Chemical Thermodynamics
of Materials", Elsevier, USA, 1983.
6. B.G.Kyle, "Chemical and Process
Thermodynamics", Prentice Hall, USA,1984.
7. Smallman, R.E., "Metalurgi Fisik Modern",
ed.4, Gramedia, 1991.
8. B. Sundman dan J.Agren, "The Sublattice
Model", Mat.Res.Soc.Sump.Proc.voI.19,
Elsevier, 1983.
9. B.Sundman, "Definition of a Format for
Interchange of Thermodynamic Model
Parameters", Report, 1990.
10. Database dan program Thermo-Calc
(Dr.lr.Basuki Agung Pudjanto, MT)11. Sumber lain di internet.