Penyusunan ZR KEK Bintan
-
Upload
fitri-indra-wardhono -
Category
Real Estate
-
view
575 -
download
24
description
Transcript of Penyusunan ZR KEK Bintan
PENYUSUNAN ZONING REGULATION
KAWASAN EKONOMI KHUSUS BINTAN
ENYUSUNAN ZONING REGULATION
KAWASAN EKONOMI KHUSUS BINTAN
BINTAN UTARA
TANJUNG SEBONG
TELUK BINTAN
GUNUNG KIJANG
BINTAN TIMUR
KEBIJAKAN RTRW KESESUAIAN KEGIATAN (TimNas)
Arahan Tata GunaLahan Perhubungan
Permukiman Maritim
Bukan KawasanLindung Perdagangan
Non CBD/Ibu Kota Industri
Pariwisata
Perbankan
Indikasi Awal Kesesuaian
Tata Guna Lahan
• Indikasi Kesesuaian peruntukan
Pengembangan
• Indikasi Peluang Investasi
KONDISI EKSISTING KAJIAN FISIK
Kegiatan Eksisting Kemiringan lereng
Peluang kegiatanpenunjang Potensi Air Tanah
Lokasi Eksisting Penggunaan Tanah
Luas Peruntukan Geologi
Jenis Tanah
• Karakter Fisik Lokasi Usulan KEK
• Klasifikasi Kelayakan Indikasi Kesesuaian peruntukan
Indikasi Peluang Investasi
BINTAN UTARA
TANJUNG SEBONG
Kawasan CBD : Kawasan Industri dan JasaTELUK BINTAN
Kawasan CBD : Kawasan Industri dan Jasa
x
Kegiatan Eksisting Lokasi Luas
komoditi karet Toapaya, Bintan 23.983,00
KBLI Kegiatan Eksisting
01122Pertanian 29.250
Peluang Investasi Kegiatan penunjang
23.983,00 - Getah Lateks dan Lateks pekat- Drumb Rubber- Pipa Karet tidak divulkanisasi- Benang dan tali divulkanisasi- Plat/lembaran divulkanisasi- Tabung,pipa, slang divulkanisasi- Ban- Perlengkapan kendaraan- Karet untuk kesehatan- Pakaian dan alas kaki- Barang lain dari karet divulkanisasi- Kayu
KBLI Kegiatan Eklsisting Luas05011 Penangkapan ikan di laut 32.623 -
-----------
05021 Budidaya biota di laut 380.57715121 Industri pengalengan ikan dan
biota perairan lainnya10.000
15124 Industri pembekuan ikan dan biota perairan lainnya
15129 Industri pengolahan dan pengawetan lainnya untuk ikan dan biota perairan lainnya
15492 Industri es 10.000
Peluang Investasi PenunjangIndustri Pembuatan AlatPabrik EsIndustri GaramPelabuhan IkanIndustri SPBUIndustri Spare partGalangan KapalCold StorageImportir & Pedagang Spare partPerdagangan antar PulauRestoran SeafoodJasa Pendidikan dan Pelatihan
PusatSub Pengembangan
Lingkup
PengembanganAtraksiBahari
Pengembangan dayaan
PengembanganPenangkapanIkan
PengembanganIndustri
Sumber : Departemen kelautan dan perikanan Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan nasional, dalam kaitannya dengan penataan ruang nasional dan daerah,
Pontianak, Batam, Pangkal PinangPusat PengembanganPemangkat, Mempawah, SingkawangKetapang, Natuna, Tarempa, TanjungPinang, Tj. Balai Karimun, TembilahanKuala Tungkal, Muara Sabak, Palembang, Sungai Liat, Tj. Pandan
Kalbar, Kep. Riau, Bangka - Belitung
Sub PusatPengembangan
Lingkup Wilayah
Pembentukanterkaitan
Pembentukanketerkaitanantarwisata
Pembentukanketerkaitanhilirperikanan
POLA KERJASAMA
1. Internasional
1.Budidaya Ikan,2.Budidaya
Kerang,3.Budidaya
Rumput Laut
1. Ikan PelagisBesar,
2. Ikan PelagisKecil
3. Ikan Demersal
KOMODITI/PRODUK
PengembanganAtraksi WisataBahari
1.Pangkal Pinang2.Tj. Pandan3.Sungai Liat4.Tj. Pinang5.Muara Sabak6.Kuala Tungkal7.Tembilahan
Pengembang-an Pembudi-dayaan Ikan
1.Pontianak
1.Pemangkat2.Tj. Pandan3.Ketapang4.Tarempa5.Teluk Batang6.Sungai Liat
PUSAT KEGIATAN
INDIKASI KEGIATAN PENGEMBANGAN KERJASAMA ANTAR KAWASAN
KEGIATAN
PengembanganPenangkapanIkan
1.Wisata Laut (Di-ving,Snorkling)
2.Wisata SuakaAlam Laut
3.Wisata Pantai
PengembanganIndustri
PembentukanBadanBersama
1.Pontianak2.Batam3.Pangkal Pinang4.Tj. Pandan5.Natuna
USULAN UNTUK KEK KOTA TANJUNG PINANG
Kawasan Senggarong Relatifmasih kosong, diperuntukkanbagi Kawasan Industri danPariwisata
Kawasan Dompak Darat• Jumlah penduduk + 150 KK
Kawasan Madong• Luas < 500 ha • Kawasan sekitarnya sudah
ada permukinan padat3 RT, 1RW)
• Sulit untuk dilakukanperluasan
BWK UTARA
BWK TENGAH
BWK SELATAN
Kaw. Wisata Lagoi23.000 Ha
Kaw. IndustriLobam 4.000 Ha
Rencana PelabuhanTg. Taluk
Rencana CBD dan Ferry Terminal BSB
Lintas Barat51 Km
Lintas Barat – Timur15 Km
Kawasan IbukotaBSB 5.000 Ha
Rencana CBD dan Ferry Terminal BSB
Outer Ring Road40 Km
Kaw. Wisata BahariPantai Trikora 1.844 Ha
Kaw. Pertanian Toapaya 1.510 Ha
Kaw. Maritim 400 Ha
Kaw. IndustriGalang Batang 1.700 Ha
Rencana Pelabuhan Kaw. Maritim
Rencana Pelabuhan Industri Galang Batang
Inner Ring Road 41 Km
POTENSI SUMBER AIR BERSIHPOTENSI SUMBER AIR BERSIH
DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHAN
ANALISIS
DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHAN
ANALISIS DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHAN
QTg
TRg
Tma
QTta
1°10'1°00'
0°50'
Pelabuhan
Bandar UdaraÆ̀Î
Su mber :- Peta Rupabumi Bakosurtanal Skal a 1 : 50.000- Peta Geolo gi - Dit j en Sumber Daya Mi neral Skala 1 : 250 .000
Kantor Camat
Sempadan PantaiJalanRencana Jalan Lintas Bar at TimurRencana Jalan Lintas Bar at
Pantai
Batas Desa/Kelur ahanBatas KecamatanBatas Kota
Usulan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
#Y
KETERANGAN
SKALA 1 : 100.000
3000 0 3000 6000 Meter
U
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
GE O L O G IPULAU BINTAN
1 Kawasan Industri Lobam (3.901 Ha.)
USULAN KEK
Kawasan Pengembangan Par iwisata Terpadu (2.396 Ha.)Kuala Sempang dan Pengujan3
5 Kawasan Ibukota Kab. B intan Bandar S ri Bentan
Kawasan Wisata Terpadu Lagoi ( 19.108 Ha.)4
8 Kawasan Industri Galang Batang
Kawasan Industri Mari tim B intan Timur9
7 Kawasan Pariwisata Bahari Pantai Trikor a
Kawasan Pertanian Toapaya6
Kawasan Industri Pulau Lobam (3.901 Ha.)2
10 Kawasan Pulau Dompak ( Kota Tg.P inang)
Kawasan Senggar ang (Kota T g.Pinang)11
Kawasan Pulau A ir Raja/Mandong (Kota Tg.Pinang)12
Î
Pelabu han KijangÎ
ÎPelab uhan Tg . Pina ng BANDAR
UDARAÆ̀
4
5
7
6
8
9
10
11
12
104°40'
104°40'
104° 30'
104° 30'
1°10'1°00'
0°50'
AlluviumAndesit dan TufaFormas i Air Benakat
Formas i GoungonG ranit
GEOLOGI
TUTUPAN LAHANGEOLOGI PETATANAH
KARAKTERISTIK LAHAN
TABEL RATING KESESUAIAN LAHAN
PETA KESESUAIAN LAHAN:• Arena bermain• Piknik• Tempat berkemah• Bangunan tanpa ruang bawah tanah• Bangunan dengan ruang bawah tanah
ANALISIS DAYA DUKUNG & KESESUAIAN LAHAN
TUTUPAN LAHAN LERENG/KEMIRINGAN
KAWASAN YANG BOLEH DIBANGUN
SATUAN PETA TANAH
Pengguna-an Tanah
SPT 1
SPT2
SPT3
SPT4
SPT5
SPT6
SPT7
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
S2 S3 S2 S3 S2 S3 S2
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
berkemah
Bangunan
Dengan ruang bawah
S2 S2 S2 S3 S2 S2 S2
S3 S2 S3 S3 S3 S2 S2
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
S2 S3 S3 S3 S3 S3 S3
Tanaman
SPT8
SPT9
SPT10
SPT11
SPT12
SPT13
SPT14
SPT15
S2 N N S2 S3 N N S2
S3 N N S3 N N N S2
S2 N N S2 S3 N N S2
S2 N N S2 S3 N N S2
S2 N N S2 S3 N N S3
N N N S3 N N N S2
S3 N N S3 S3 N N S2
N N N S3 N N N S2
KET_ LUAS (Ha.)Boleh Dibangun 112.089,0112.089,0
PETA DAERAH ALIRAN SUNGAIPETA KAWASAN YANG BOLEH & TIDAK BOLEH DIKEMBANGKAN
KETERSEDIAAN KAWASAN PENGEMBANGAN
PENETUAN JENIS INDUSTRI BERDASARKAN ANALISIS
EKONOMI/PERDAGANGAN
ZONASI KAWASAN PENGEMBANGAN
PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN
0°42'00 "
0°52'30 "
1°3'00"
1°13'30 "
104°21 '00"
104°21 '00"
104°31'30"
104°31'30"
104°42 '00"
104°42 '00"
1
PETA DAERAH ALIRAN SUNGAI
KETERSEDIAAN KAWASAN PENGEMBANGAN
ZONASI KAWASAN PENGEMBANGAN
ZONING REGULATION
PETA TGHK
PENENTUAN ZONA KAWASAN PENGEMBANGAN
TATA GUNA LAHAN EKSISTING & RTRW
PENENTUAN JENIS INDUSTRIPENENTUAN JENIS INDUSTRI
Adanya keterkaitan FungsionalEnclave. Keterkaitan antar industridiperoleh efisiensi dan efektifitasPemilihan jenis industri tertentumempertimbangkan peruntukanberdasarkan ketentuan RTRWJenis produk yang dihasilkanberat (Bulky) dan potensi limbahketersediaan sumber daya air;Dampak kebelakang (backward(forward linkages) dari sektorTingkat teknologi yang digunakanTechnology).
Dasar Pertimbangan Pemilihan
Fungsional Antar Industri Dalam Setiapindustri dalam enclave penting agar
efektifitas operasional (Clustering ) ;tertentu ke dalam encalve juga perlu
peruntukan kawasan di masing-masing;oleh industri dilihat dari ukuran
limbah yang akan dihasilkan serta;
backward linkages) dan dampak kedepansektor unggulan (sektor basis) ;
digunakan (Intermediate and High
Jenis Industri di Setiap Enclave
Mengingat Bintan dan Tanjung PinangKhusus (KEK) yang karakteristik wilayahnya
Indonesia, maka Bintan khususnyaperdagangan dan investasi intra kawasannegara mitra dagang potensial seperti China,
Dalam konteks mata rantai produksi(khususnya Bintan) memiliki potensi untuk
wilayahnya, serta lebih mengkonsentrasikanekonomi ASEAN dalam hal pengembanganOtomotif, Agro Based, ICT, Industri berbasis
Keinginan Singapura untuk “membantu”sudah barang tentu tidak terlepas darikebutuhan lahan untuk perumahan, perkantoranitu, dengan tingkat upah tenaga kerjanyaeconomic), maka Singapura menginginkanBKK.
Keunggulan Singapura dalam penguasaanBintan untuk menjadi kawasan pengembanganindustry) bagi industri komponen utamapengembangan industri di Bintan, hendaknya“kegagalan” strategi industrialiasi sebelumnya
merupakan bagian dari Kawasan Ekonomiwilayahnya lebih siap dibandingkan KEK lainnya
akan menjadi salah satu “pintu gerbang”kawasan ASEAN maupun ASEAN dengan negara
China, India dan Jepang.
produksi dunia (global supply chain), KEKuntuk mengembangkan industri pendukung
mengkonsentrasikan diri pada kesepakatan kerjasamapengembangan beberapa produk strategis, yaitu
berbasis kayu dan sebagainya.
“membantu” Indonesia dalam pengembangan KEKdari sisi tingginya permintaan warganya
perkantoran dan resort (Pariwisata). Selainkerjanya yang relatif tinggi (disscale
menginginkan relokasi bagi industri-industri ke
penguasaan teknologi (IT), memberi peluangpengembangan industri pendukung (supporting
utama IT di Singapura. Akan tetapi, dalamhendaknya perlu mengambil pelajaran
sebelumnya yang hanya menjadikan Indonesia
Industri di Singapura IndustriElectronic Product and Component Industri komponenConstruction Industri Semen,Chemical and Clinical Product Produk InputTransport Equipment Industri KecilShip Building
Industri KomponenShip RepairOil Rig Construction Pipeline IndustryBiomedical Science Cluster Herbal IndustriReal Estate Industri Furniture
Industri di Malaysia IndustriWood Product Industri LemElectronic And Electrical Industri komponenTransport Equipment Industri pendukungPalm Oil Product Palm Oil RefinedFood and Beverage (Halal Product) ProcessingAutomotive Industri SparepartsAerospace Industri SparepartsCeramics Tambang GranitChemical Produk Input
Di Indonesia (KEK Bintan)komponen Pendukung ICTSemen, Tambang, GypsumInput Chemical dan Clinical ProductKecil Komponen Kendaraan
Komponen Pendukung Perkapalan
IndustryIndustriFurniture dan produk kayu
Di Indonesia (KEK Bintan)Lem, Cat dsbkomponen Pendukung industri Electronic &Electricalpendukung komponen kendaraanRefined Industry
Processing and Preservation of fish, Vegetable and MeatSpareparts kendaraan, Aki and BanSpareparts PenerbanganGranit
Input Chemical
DRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATIONDRAFT PENYUSUNAN ZONING REGULATION
MATERI PERATURAN ZONASI
Klasifikasi Zonasi Daftar Kegiatan Penetapan/Delineasi Blok Peruntukan Aturan Teknis Zonasi / Pemanfaatan RuangAturan Kegiatan Dan Penggunaan Lahan Aturan Prasarana Minimum Aturan Lain-Lain/Tambahan Aturan Khusus Standar Teknis
MATERI PERATURAN ZONASI10. Teknik Pengaturan
Zonasi 11. Peta Zonasi 12. Aturan Variansi
Pemanfaatan Ruang 13. Aturan Insentif Dan
Disinsentif14. Aturan Perubahan
Klasifikasi Zona 15. Aturan Dampak
Pemanfaatan Ruang / Dampak Pembangunan
16. Peran Serta Masyarakat Dalam Penyusunan Peraturan Zonasi
17. Aturan AdministrasiZonasi
KLASIFIKASI ZONASI
ARAHAN JENIS INDUSTRI DI KEK KAB. BINTAN DAN KOTA TJ.PINANG :
9 KATEGORI DAN36 GOLONGAN POKOK
DASAR RUJUKAN KLASIFIKASI ZONASI :KBLI 2005
KATEGORI / KODE JUDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA
INDUSTRI PENGOLAHAND.15 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
18 INDUSTRI PAKAIAN JADI19 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI21 INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
CONTOH KLASIFIKASI ZONA
KLASIFIKASI ZONASI
36 JENIS KLASIFIKASI ZONASI
PROSES PENYUSUNAN
UDUL / DESKRIPSI / KLASIFIKASI ZONA
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKIINDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
CONTOH KLASIFIKASI ZONA
NOMENKLATUR KODE ZONASI
D.15KATEGORI
Menunjukkan Garis Pokok Penggolongan Kegiatan Ekonomi
NOMENKLATUR KODE ZONASI
D.15GOLONGAN POKOK / KLASIFIKASI ZONA
Merupakan Uraian Lebih LanjutKategori. Setiap Kategori diuraikanmenjadi satu atau beberapagolongan pokok (maks. 5 gol.pokokkecuali industri pengolahan )
KODE ZONA
KLASIFIKASI ZONA
D.15 ZONA INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONA
DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONATUJUAN KHUSUS PENETAPAN :Menyediakan ruang bagi kegiatan-kegiatan produksi makanan dan minuman.DEFINISI :Zona ini mencakup kegiatan untuk usaha industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak; Industri Susu dan Makanan Dari Susu; Industri Penggilingan Padi-padian, Tepung dan Pakan Ternak; Industri Makanan Lainnya; dan Industri Minuman.
DEFINISI DAN TUJUAN PENETAPAN ZONA
DAFTAR KEGIATANKATEGORI /
KODEJENIS KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHANINDUSTRI MAKANAN DAN
151 Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan, Buah-buahan, Sayuran, Minyak dan Lemak
1511 Pemotongan Hewan dan Pengawetan Daging15111 Industri pemotongan hewan
15112 Industri pengolahan dan pengawetan daging
15121 Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan Lainnya
DAFTAR KEGIATANJENIS KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHANINDUSTRI MAKANAN DANPengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan,
buahan, Sayuran, Minyak dan LemakPemotongan Hewan dan Pengawetan DagingIndustri pemotongan hewan
Industri pengolahan dan pengawetan daging
Industri Pengalengan ikan dan Biota Perairan
21.72.291.11.01.AKODE WIL.PROV.KEPRI
KODE WIL.KOTA TJ.PINANG
KODE POS KEC. TJ.PINANG KOTA
NOMENKLATUR BLOK
21.72.291.11.01.ANO. SUB BLOK
NO. BLOK
KODE POS KELURAHAN
NOMENKLATUR BLOK
21.72.291.11.01
21.72.291.11.03
PEMBAGIAN BLOK DALAM ENCLAVE KEK
21.72.291.11.01
21.72.291.11.02
21.72.291.11.03
PEMBAGIAN BLOK DALAM ENCLAVE KEK
BATAS KELURAHAN
BATAS JALAN
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN / PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP
KATEGORI / KODE
JENIS ZONA
D.15 INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
D.18 INDUSTRI PAKAIAN JADI
D.19 INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI
D.21 INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN / PEMANFAATAN RUANG PADA TIAP-TIAP ZONA
DIMENSI PERPETAKAN KDB
MAX (%)
KLB MAX (%)
LUAS MIN (M2)
LEBAR MIN
(M2)
LEBAR JALAN (ROW) MIN (M)
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
3.000 30 60 1,2
MATRIKS KEGIATAN YANG DIIJINKAN DAN DILARANG
JENIS KEGIATAN
D.15
MAKANAN
MINUMAN
INDUSTRI PENGOLAHAN
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
Industri pemotongan hewan XIndustri pengolahan dan pengawetan daging IIndustri Pengalengan ikan dan Biota Perairan Lainnya I
Industri penggaraman/pengeringan ikan dan biota perairan lainnya I
Industri pengasapan ikan dan biota perairan lainnya I
Industri pembekuan ikan dan biota perairan lainnya I
KLASIFIKASI KEGIATAN :X = Kegiatan yang dilarang/tidak diijinkan untuk dilakukan/ditampung di zona yang dimaksud
MATRIKS KEGIATAN YANG DIIJINKAN DAN DILARANG
D.15 D.18 D.19 D.21 D.24 D.25 D.26
MAKANAN -
MINUMA
PAKAIAN
JADI
BARANG
KULIT
KERTAS KIMIA KARET
GALIAN NON LOGA
M
X X X X X XX X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X X X X X X
X = Kegiatan yang dilarang/tidak diijinkan untuk dilakukan/ditampung di zona yang dimaksud
ATURAN PERUBAHAN ZONA
KATEGORI / KODE JENIS KEGIATAN
INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN
INDUSTRI PAKAIAN JADI
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS KAKI
INDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN SEJENISNYA
INDUSTRI KIMIA DAN BARANG-BARANG DARI BAHAN KIMIA
INDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN BARANG DARI PLASTIK
INDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM
KLASIFIKAI PERUBAHAN ZONA :
ATURAN PERUBAHAN ZONAD.15 D.18 D.19 D.21
MAKANAN-MINUMAN
PAKAIAN
JADI
BARANG
KULIT
KERTAS
B X XI X X
INDUSTRI KULIT, BARANG DARI KULIT DAN ALAS I B IINDUSTRI KERTAS, BARANG DARI KERTAS DAN I B I
BARANG DARI I B I IINDUSTRI KARET, BARANG DARI KARET DAN I B I IINDUSTRI BARANG GALIAN BUKAN LOGAM I B B B