Simtomatologi psikiatri

6
Simtomatologi psikiatri adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala gangguan jiwa. Gejala artinya pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien. Macam macam simtomatologi psikiatri antaralain: I. Kesadaran Gangguan kesadaran paling sering berhubungan dengan adanya kelainan pada otak. 1. Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, orang. 2. Kesadaran berkabut : kejernihan ingatan yang tidak lengkap. 3. Stupor : hilangnya reaksi dan ketidak sadaran lingkungan sekeliling. 4. Delirium : bingung, gelisah, disorientasi, takut dan halusinasi. 5. Somnolen : mengantuk yang abnormal. 6. Drowsiness : cenderung selalu tidur II. Emosi Emosi adalah keadaan perasaan yang komplek berhubungan dengan afek dan mood. A. Afek : ekspresi emosi yang terlihat Afek serasi : irama emosional sesuai gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai. 1. Afek tidak serasi : ketidak sesuaian antara perasaan emosional dengan gagasan pikiran atau pembicaraan yang menyertai. 2. Afek tumpul : penurunan berat intensitas irama perasaan yang di ungkapkan keluar. 3. Afek sempit : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dibawah afek tumpul. 4. Afek datar : tidak ada atau hampir tidak ada ekspresi afek, suara monoton dan wajah tidak bergerak. 5. Afek labil : perubahan irama perasaan cepat dan tiba-tiba tidak berhubungan stimuli eksternal. B. Mood Mood adalah emosi meresap dan dipertahankan, subjektif dan dilaporkan pasien pada orang lain. 1. Euforia : elasi kuat dengan perasaan kuat dengan perasaan kebesaran. 2. Depresi : kesedihan yang psiko patologis. 3. Anhedonia : hilang minat menarik diri dari semua aktifitas rutin yang menyenangkan. 4. Elasi : perasaan menyenangkan dan gembira yang berlebihan, puas diri sendiri atau optimis. C. Emosi lain 1. Kecemasan : ketakutan disebabkan dugaan bahaya dari dalam atau luar. 2. Agitasi : kecemasan berat diserati kegelisahan motorik. 3. Ketegangan : peningkatan aktifitas motorik dengan psikologis yang tidak menyenangkan. 4. Panik :cemas akut episodik dan kuat. 5. Ambivalensi :teradap sama-sama dua impuls yang berlawanan.

description

simtom psikiatri

Transcript of Simtomatologi psikiatri

Simtomatologi psikiatri adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala gangguan jiwa. Gejala artinya pengalaman subyektif yang digambarkan oleh pasien. Macam macam simtomatologi psikiatri antaralain:

I. KesadaranGangguan kesadaran paling sering berhubungan dengan adanya kelainan pada otak.1. Disorientasi : gangguan orientasi waktu, tempat, orang.2. Kesadaran berkabut : kejernihan ingatan yang tidak lengkap.3. Stupor : hilangnya reaksi dan ketidak sadaran lingkungan sekeliling.4. Delirium : bingung, gelisah, disorientasi, takut dan halusinasi.5. Somnolen : mengantuk yang abnormal.6. Drowsiness : cenderung selalu tidur

II. EmosiEmosi adalah keadaan perasaan yang komplek berhubungan dengan afek dan mood.A. Afek : ekspresi emosi yang terlihatAfek serasi : irama emosional sesuai gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai.1. Afek tidak serasi : ketidak sesuaian antara perasaan emosional dengan gagasan pikiran atau pembicaraan yang menyertai.2. Afek tumpul : penurunan berat intensitas irama perasaan yang di ungkapkan keluar.3. Afek sempit : penurunan intensitas irama perasaan yang kurang parah dibawah afek tumpul.4. Afek datar : tidak ada atau hampir tidak ada ekspresi afek, suara monoton dan wajah tidak bergerak.5. Afek labil : perubahan irama perasaan cepat dan tiba-tiba tidak berhubungan stimuli eksternal.

B. MoodMood adalah emosi meresap dan dipertahankan, subjektif dan dilaporkan pasien pada orang lain.1. Euforia : elasi kuat dengan perasaan kuat dengan perasaan kebesaran.2. Depresi : kesedihan yang psiko patologis.3. Anhedonia : hilang minat menarik diri dari semua aktifitas rutin yangmenyenangkan.4. Elasi : perasaan menyenangkan dan gembira yang berlebihan, puasdiri sendiri atau optimis.

C. Emosi lain1. Kecemasan : ketakutan disebabkan dugaan bahaya dari dalam atau luar.2. Agitasi : kecemasan berat diserati kegelisahan motorik.3. Ketegangan : peningkatan aktifitas motorik dengan psikologis yang tidakmenyenangkan.4. Panik :cemas akut episodik dan kuat.5. Ambivalensi :teradap sama-sama dua impuls yang berlawanan.

D. Gangguan psikologis yang berhubungan dengan mood : tanda disfungsi somatik pada seseorang paling sering berhubungan dengan depresi.1. Anoreksia : menurunnya nafsu makan.2. Hiperfagia : meningkatnya nafsu makan.3. Insomnia : menurunnya kemampuan untuk tidur.4. Hipersomnia : tidur yang berlebihan.5. Bulimia : perasaan lapar yang tidak habis-habisnya dan makan yangberlebih.

III. Perilaku motorik : aspek jiwa yang termasuk impuls, motivasi, harapan, dorongan, instink dan idaman, seperti yang diekspresikan oleh prilaku.1. Ekoprasia : peniruan gerakan yang patologis seseorang pada orang lain.2. Katatonia : terlihat pada skizofrenia katatonik dan beberapa kasuspenyakit pada otak.3. Negativisme : tahanan tanpa motifasi terhadap semua usaha untukmenggerakkan terhadap semua instruksi.4. Katapleksi : hilangnya tonus otot dan kelemahan sementara yangdicetuskan oleh berbagai keadaan emosional.5. Mutisme : tidak bersuara tanpa kelainan struktural.6. Tik : pergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari.7. Hiperaktivitas : kegelisahan, agresif, aktivitas destruktiv, seringkali disertaidengan patologik otak dasar.8. Ataksia : kegagalan koordinasi otot.9. Tremor : gangguan pergerakan ritmik, berkurang saat istirahat dantidur, dan meningkat pada waktu marah dan ketegangan.10. Konvulsi : kontraksi ototatau spasme yang involunter.11. Kejang klonik : kejang dimana otot secara bergantian kontaksi dan relaksasi.12. Kejang tonik : kejang dimana terjadi kontraksi otot yang terus menerus.13. Distonia : Perlambatan kontraksi terus menerus dari tubuh.

IV. BerpikirBerpikir adalah aliran gagasan, simbol, dan asosiasi yang di arahkan oleh tujuan dimulai oleh suatu masalah dan mengarah pada kesimpulan yang berorientasi kenyataan.A. Gangguan umum dalam bentuk atau proses berpikir1. Gangguan mental : sindrom prilaku yang bermakna secara klinis, disertaidengan penderitaan atau ketidakmampuan.2. Psikosis : ketidakmampuan untuk membedakan kenyataan darifantasi.3. Berpikir autistik : preokupasi dengan dunia dalam dan pribadi.

B. Gangguan spesifik pada bentuk pikir1. Sirkumstansialitas : berbicara yang tidak langsung dan lambat dalammencapai tujuan tetapi akhirnya dari titik awal mencapaitujuan yang diharapkan.2. Tangensialitas : ketidakmampuan untuk mempunyai asosiasi pikiranyang diarahkan oleh tujuan.3. Inkoherensi : pikiran yang biasanya tidak dapat dimengerti.4. Ekolalia : pengulangan kata-kata atau frase-frase seseorang oleh seseorang lain secara psikopatologis.5. Asosiasi longgar : penyimpangan yang mendadak dalam urutan pikirantanpa penghambatan.6. Flight of ideas : verbalisasi atau permainan kata-kata yang cepat danterus menerus yang menghasilkan pergeseran terusmenerus dari satu ide ke ide lain.

7. Blocking : terputusnya aliran berpikir secara tiba-tiba sebelumpikiran atau gagasan diselesaikan.

C. Gangguan spesifik pada isi pikir1. Waham : keyakinan palsu, didasarkan pada kesimpulan yang salahtentang kenyataan eksternal, tidak sejalan denganinteligensia pada pasien dan latar belakang kultural, yangtidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan.2. Waham bizar : keyakinan palsu yang aneh, mustahil, dan samasekali tidakmasuk akal.3. Waham nihilistik : perasaan palsu bahwa diringa, orang lain, dan dunia adalahtidak ada atau berakhir.4. Waham kebesaran: gambaran kepentingan, kekuatan atau identitas seorangyang berlebihan.5. Sisi pikir : waham bahwa pikiran pasien dihilangkan dari ingatannyaoleh orang lain atau tenaga lian.6. Siar pikir : waham bahwa pikiran pasien dapat didengar oleh oranglain seperti pikeran mereka sedang disiarkan ke udara.7. Obsesi : ketakutan yang patologis dari suatu pikiran atau perasaanyang tidak dapat di tentang yang tidak dapat di hilangkandari kesadaran oleh usaha logika, yang disertai dengankecemasan.8. Kompulsi : kebutuhan yang patologis untuk melakukan suatu impulsyang jika ditahan, menyebabkan kecemasan, perilakuberulang sebagai respon suatu obsesi atau dilakukanmenurut aturan tertentu, tanpa akhir yang sebenarnya dalamdiri selain dari pada untuk mencegah sesuatu dari terjadi dimasa depan.9. Fobia : rasa takut patologis yang resisten, irasional, berlebihan danselalu terjadi terhadap suatu jenis stimulasi atau situasitertentu, menyebabkan keinginan yang memaksa untukmenghindaristimulus yang ditakuti.10. Fobia sederhana : rasa takut dengan obyek yang jelas.11. Fobia sosial : rasa takut akan keramain masyarakat.12. Agorafobia : rasa takut terhadap tempat yang terbuka.13. Akrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tinggi.14. Algofobia : rasa takut terhadap rasa nyeri.15. Ailurofobia : rasa takut terhadap kucing.16. Panfobia : rasa takut terhadap segala sesuatu.17. Klaustrofobia : rasa takut terhadap tempat yang tertutup.18. Zoofobia : rasa takut terhadap binatang.

V. BicaraBicara adalah gagasan, pikiran, perasaan yang di ekspresikan melalui bahasa, komunikasi melalui penggunaan kata-kata dan bahasa.Gangguan bicara1. Logorrhea : bicara yang banyak sekali, bertalian dan logis.2. Disprosodi : hilangnya irama bicara yang normal.3. Gagap : pengulangan atau perpanjangan suara atau suku kata yangmenyebabkan gangguan kefasihan bicara yang jelas.4. Kekacauan : bicara yang aneh dan distrimik, yang mengandung semburan yang cepat dan menyentak.

VI. PresepsiPresepsi adalah proses stimulasi fisik nenjadi informasi psikologis.A. Gangguan presepsi1. Halusinasi : presepsi sensori yang palsu tidak disertai dengan stimulieksternal yang nyata, mungkin tredapat atau tidakterdapat interpretasi waham tentang pengalamanhalusinasi.2. Halusinasi auditoris : presepsi bunyi yang palsu.3. Halusinasi visual : presepsi palsu tentang penglihatan yang berupa citrayang berbentuk dan citra yang tidak berbentuk.4. Ilusi : mispresepsi terhadap stimuli eksternal yang nyata.

B. Gangguan yang berhubungan dengan gangguan kognitif1. Agnosia : ketidakmampuan untuk mengenali danmenginterpretasikan kepentingan kesan sensoris.2. Anosognosia : ketidakmampuan untuk mengenali suatu defek neurologi yang terjadi pada dirinya.3. Agnosia visual : ketidakmampuan untuk mengenali benda atau orang.4. Somatopagnosia : ketidak mampuan untuk mengenali suatu bagian tubuhsebagai milik tubuhnya sendiri.5. Aura : sensasi perasaan akan adanya bahaya seperti rasa penuhpada lambung, wajah memerah, dan perubahan respirasi,perubahan kognisi dan keadaan mood biasanya terjadisebelum serangan.

C. Gangguan yang berhubungan dengan fenomen koversi dan disosiatif : somatisasi material direpresi atau perkembangan gejala dan distorsi fisik yang melibatkan otot volunter dan tidak disebabkan oleh suatu gangguan fisik.1. Kepribadian ganda : satu orang yang tampak pada waktu yang berbedamenjadi dua atau lebih kepribadian dan karakter yangsama sekali berbeda.2. Dissosiasi : mekanisme pertahanan yang tidak disadari meliputipemisahan dari kelompok proses mental atau prosesprilaku dari sisa aktivitas psikis seseorang.

VII. Daya ingat : fungsi dimana informasi di simpan di otak dan selanjutnya di ingat kembali ke kesadaran.A. Gangguan daya ingat1. Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk mengingat pengalaman masa lalu2. Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan.3. Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpangan dan pengingatan.4. Represi : suatu mekanisme pertahanan yang di tandai olehpelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan yang tidak diterima.5. Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat suatu nama atau kata benda yang tepat.6. Blackout : amnesia yang di alami oleh alkoholik berkaitan denganperilaku selama minum.

B. Tingkat daya ingat1. Segera (immediate) : reproduksi atau pengingatan hal-hal yangdirasakan dalam beberapa detik sampai menit.2. Baru saja (recent) : peringatan peristiwa yang telah lewat beberapahari.3. Agak lama (recent past) : pengingatan peristiwa yang telah lewat selama beberapa bulan.4. Jauh (remote) : pengingatan peristiwa yang telah lama terjadi.

VIII. InteligensiaIntelegensia adalah kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakan dan menyatukansecara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam menghadapi situasi yang baru.A. Retardasi mental : kurangnya inteligensia sampai derajat dimana terdapatgangguan pada kinerja sosial dan kejuruan : ringan (IQ 50 atau 55 70), sedang (IQ 35 atau 40 50 atau 55), berat (IQ 20 atau 25 35 atau 40), sangat berat (IQ dibawah 20 atau 25).B. Demensia : pemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran.C. Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik.

IX. InsightInsight adalah kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu situasi.A. Tilikan intelektual : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu keadaan tanpa kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam cara yang berguna untuk mengatasi situasi.B. Tilikan sesungguhnya : mengerti kenyataan obyektif tentang suatu situasi, disertai dengan daya pendorong,motivasi dan emosional untuk mengatasi situasi.C. Tilikan yang terganggu : menghilangnya kemampuan untuk mengerti kenyataan obyektif dari suatu situasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kaplan dan Sadock, Sinopsis Psikiatri, Edisi 7, Jilid 1 dan 2, Bina Rupa Aksara, Jakarta, 19972. Maramis, Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press, Surabaya, 1998