PEMERIKSAAN PSIKIATRI

45
PEMERIKSAAN PSIKIATRI

description

tugas coass

Transcript of PEMERIKSAAN PSIKIATRI

  • PEMERIKSAAN PSIKIATRI

  • PEMERIKSAANPemeriksaan tidak langsung (indirect examination)AutoanamesisAloanamnesisPemeriksaan langsung (direct examination)Pemeriksaan Fisik (status internus dan neurologis)Pemeriksaan Khususpenampilan umum bidang emosi, afekbidang pikiranbidang motoricPemeriksaan tambahan atau penunjang

  • WAWANCARA

  • Identitas (Data Demografik)Berisi nama pasien, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, bahasa yang digunakan, suku, dan agama.Merupakan sketsa ringkas tentang karakteristik pasien yang kemungkinan penting yang dapat mempengaruhi diagnosis, prognosis, pengobatan, dan kepatuhan.

  • Keluhan UtamaApa yang menyebabkan pasien datang untuk mendapat pertolongan jika pasien insightnya baik (misal neurotik)Merupakan pernyataan tentang sebab pasien datang ke rumah sakit/dibawa untuk mendapatkan bantuan jika pasien insightnya jelek (misal psikotik)

  • Pada gangguan jiwa berat Penderita dibawa ke rumah sakit jika sudah melakukan tindakan-tindakan yang tidak bisa ditoleransi lagi oleh lingkungannya.Misalnya mengamuk tanpa sebab, menyerang orang lain, merusak barang-barang atau melakukan hal-hal yang membahayakan / menyakiti dirinya termasuk upaya bunuh diri.

  • Contoh Keluhan UtamaSaya sering merasa cemas, berdebar-debar, keluar keringat dingin, sulit tidur sehingga mengganggu aktivitas saya sehari-hari. Ia mengamuk tanpa sebab, memecah barang- barang yang ada di rumah dan mengancam akan membunuh saudaranya.Ia hanya diam saja, jarang bicara, tidak mau makan dan tampak sangat sedih, kadang menangis dan sering merasa sangat berdosa.

  • Riwayat Penyakit SekarangMerupakan gambaran kronologis dan menyeluruh mengenai kejadian yang sedang terjadi pada pasienOnset penyakit, pemicu utama, perubahan tingkah laku, situasi kehidupan

  • Riwayat Penyakit DahuluMerupakan riwayat penyakit sejak muncul pertama kali sampai dengan sakit yang sekarang, baik penyakit psikis/fisik.Berisi gejala, terapi, rumah sakit/tempat perawatan, lama sakit, hasil terapi terdahulu, derajat ketaatan.

  • Riwayat KeluargaBerisi riwayat penyakit keluarga pasien, baik fisik/psikis, riwayat hospitalisasi & terapi, riw pemakaian alkohol/penyalahgunaan zat, data demografik, sikap & tilikan keluarga pasien terhadap penyakit pasien.

  • Perlu kita cari data tentang :Apakah anggota keluarga memberikan dukungan social bagi pasien atau tidak.Bagaimana hubungan antara pasien dengan orang tua, saudara dan anggota keluarga yang lainnya. Beberapa pasien mempunyai problem dengan keluarganya, maka harus kita pertimbangkan dalam penatalaksanaan penderita.Dengan siapa penderita punya huungan jiwa yang paling dekat dalam keluarganya Bagaimana pola asuh yang didapatkan penderita sejak kecil Bagaimana pola hubungan antar masing-masing anggota keluarga yang adaBagaimana tingkat social ekonomi keluarga

  • Riwayat PribadiRiwayat prenatal & perinatalApakah penderita merupakan anak yang diharapkan oleh orang tuanya atau tidak. berpengaruh terhadap pengasuhan anak. Masalah pada saat proses persalinan kesehatan fisik dan mental ibu saat mengandung, penggunakan alcohol atau substansi yang lain selama kehamilan.

  • Masa kanak awal (sejak lahir-3th)Kualitas hubungan antara ibu dan anak yang berkaitan dengan masa penyusuan dan toilet training.Pengasuh utama anak

  • Hal penting dalam masa ini adalah:Kebiasaan makan : apakah anak mendapat ASI atau susu botol, apakah ada problem kesulitan makan pada anak.Toilet training : berapa umur anak mulai dilakukan toilet training (terlalu dini atau terlambat akan menimbulkan masalah bagi anak), bagaimana orang tua bersikap dalam toilet training (terlalu keras akan menimbulkan masalah pada anak), bagaimana sikap anak dalam toilet trainingnya (ada anak yang berhasil namun juga ada yang bermasalah dalam toilet trainingnya sehingga sering terjadi konstipasi, BAB di celana, dll).Adanya gejala-gejala yang berhubungan dengan masalah perilaku : menghisap jempol, mudah marah, tik, mimpi- mimpi buruk, menggigit kuku, ketakutan.Kepribadian anak : rewel, mudah bergaul, bersahabat, aktivitas berlebihan dan pola-pola permainan yang disukai.

  • Masa kanak tengah (3-11th)Identifikasi gender, perilaku orang tua dalam mengajarkan aturan-aturanKemampuan beradaptasi dan bagaimana ketika anak harus berpisah dari orang tua atau pengasuhnya.Anak yang bersahabat atau pemalu, anak bisa mengikuti aturan-aturan yang ada, riwayat tentang kemampuan membaca, perkembangan intelektual dan psikomotor yang lain.

  • Masa kanak akhir (pubertas/remaja)Kita perlu menggali riwayat sekolahnya , hubungannya dengan guru dan teman-temannya, kegiatan-kegiatan lain selain aktivitas sekolahnya, hobinya dan masalah- masalah yang dihadapinya pada masa ini.Masalah identitas dirinyaMasalah penggunaan alcohol dan zat lainnyaPerkembangan dan aktivitas seksualnyaInteraksi dengan teman-temannya, apakah ia diterima atau dikucilkan lingkungannyaHubungan dengan orang tuaMasalah-masalah yang dihadapinyaPermasalahan berhubungan dengan kenakalan remaja Perasaannya berkaitan dengan perkembangan seksualnya

  • Masa DewasaRiwayat pekerjaanRiwayat pernikahanRiwayat keagamaanRiwayat pendidikanRiwayat hukum Riwayat seksual Kehidupan socialSituasi tempat tinggalRiwayat militerMimpi&fantasiNilai yang dianut

  • Riwayat PekerjaanJenis pekerjaan Kualitas pekerjaan Kepuasan pasien dengan pekerjaannya. Sejak kapan dan berapa lama pasien bekerja Pekerjaan yang tetap atau berganti-ganti / berpindah-pindah pekerjaan dan apa alasannya. Apakah ada masalah yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau pimpinan dan teman- teman kerjanya.

  • Riwayat Pernikahanberapa lama pasien menikahmasalah yang berkaitan dengan pernikahanjika terjadi perceraian, maka kita harus gali apakah sebab dari perceraian itu.Perceraian bisa sebagai factor presipitasi jika pasien mengalami gangguan jiwa setelah proses situ.Namun juga bisa gangguan jiwa tersebut yang menimbulkan perceraian

  • Riwayat Pendidikanpendidikan pasien, motivasi, kualitas dan masalah-masalah yang timbul berkaitan dengan sekolahnya. Umur berapa pasien berhenti dari sekolahnya, apa sebabnya apakah karena ketidakmampuan intelektualnya atau masalah social ekonominya. Bagaimana prestasi sekolahnya selama ini, apakah relative konstan ataukah mengalami penurunan dan apa sebabnya. Apakah pemilihan disiplin ilmu adalah sesuai keinginannya atau paksaan dari pihak lain.Apakah penderita pernah mengalami kegagalan dalam proses pendidikannya (misal tidak naik kelas, DO, nilai menurun drastic, dll).

  • Aktivitas KeagamaanPerlu kita cari informasi tentang aktivitas keagamaan dalam keluargaLatar belakang keagamaan kedua orang tuanya, apakah orang tuanya termasuk keras atau permisif terhadap aktivitas keagamaan anaknya, apakah ada konflik antara keagamaan anak dengan orang tuanya. Bagaimana ketaatan pasien dalam agamanya. Kepahaman kita terhadap data-data ini sangat bermanfaat terutama dalam penatalaksanaan pasien.

  • Aktivitas SosialBagaimana pasien selama ini berhubungan dengan lingkungan sosialnyaBagaimana sikap pasien dengan teman sesama jenis dan lawan jenisnyaApakah pasien termasuk orang-orang yang lebih suka mengisolasi diri atau pasien termasuk antisocial, kalau pasien lebih memilih mengisolasi diri harus kita cari informasi mangapa ia berlaku demikian apakah karena rendah dirinya, kecemasannya atau ketkutannya terhadap orang lain.

  • Situasi Kehidupan SekarangKehidupan pasien saat sekarang, apakah tinggal bersama orang tuanya atau bersama orang lain, apakah hidup di panti rehabilitasi atau asrama atu rumah keluarga sendiri.Apakah di tempat tinggalnya, ia dapat mempunyai privasi, bagaimana hubungan pasien dengan orang-orang yang ada di tempat tinggalnya dan bagaimana kondisi tempat tinggalnya termasuk social ekonomi keluarga pasien.Hal ini dngat berkaitan dengan family support terhadap pasien.

  • Riwayat HukumApakah pasien pernah berurusan dengan masalah hukum, apa sebabnya?

  • Riwayat Perkembangan SeksualPerlu kita tanyakan darimana pasien mandapatkan informasi tentang masalah seksualBagaimana sikap pasien terhadap perkembangan seksualnya.Masalah-masalah yang muncul berhubungan dengan perkembangan seksualnya termasuk kekerasan seksual yang mungkin pernah terjadi pada pasien mulai dari masa kecilnya dan mungkin sampai saat sekarang serta adanya hubungan seks pranikah.

  • PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

  • GAMBARAN UMUMPENAMPILANkesan fisik pasien secara keseluruhan.Contoh : jenis tubuh, postur, ketegangan, pakaian, dandanan, rambut, kuku. Istilah yg digunakan untuk menggambarkan penampilan tampak sehat, sakit, seimbang, kelihatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak- anak, dan kacau.Tanda kecemsan : tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur tegang, mata lebar.

  • PERILAKU DAN AKTIVITAS PSIKOMOTORContoh : menerisma, tiks, gerakan isyarat, kedutan, perilaku stereotipik, echopraxia, hiperaktivitas, agitasi, melawan, fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan ketangkasan, kegelisahan, meremas-remas tangan dan melangkah.

  • SIKAP TERHADAP PEMERIKSAContoh : bekerjasama, bersahabat, penuh perhatian, tertarik, datar, menggoda, bertahan, merendahkan, kebingungan, apatis, bermusuhan, bermain-main, menyenangkan, mengelak atau berlindung.

  • MOOD DAN AFEKMoodemosi yang meresap dan terus-menerus yang mewarnai persepsi seseorang akan dunia.Contoh : depresi, kecewa, mudah marah, cemas, marah meluap-luap, euforik, kosong, bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri-sendiri, ketakutan dan membingungkan.Ekspresi AfektifRespon emosional pasien yang tampak yang disimpulkan pemeriksa dari wajah pasien termasuk jumlah dan macam perilaku ekspresif. Afek digambarkan : dalam rentang normal, terbatas, tumpul dan datar.KesesuaianKesesuaian respon emosional pasien dapat dipertimbangkan dalam konteks masalah subyektif yang didiskusikan pasien. Apabila ekspresi emosi serasi dengan isi pikiran, budaya dan keadaan/ suasana pada waktu pemeriksaan.

  • BICARAMenggambarkan karakteristik fisik dari berbicara baik kuantitas, kecepatan produksi bicara dan kualitasnya. Contoh : senang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan atau berespon normal terhadap pewawancara. Bicara mungkin cepat atau lambat, tertekan, ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton, keras, berbisik.

  • GANGGUAN PERSEPSIHalusinasi dan ilusiapakah pasien mendengar suara atau melihat bayangan?apa yang dilihat atau didengar?dalam keadan bagimana keadaan itu terjadi?

    Depersonalisasi dan derealisasi : perasaan terlepas dari diri sendiri dan lingkungan.

  • PIKIRANContoh gangguan pikiran :proses berpikir atau bentuk pikiranpengendoran asosiasi atau keluar dari jalur flight of ideas pikiran berpacu tangensialitas sirkumstansialitas inkoherensi neologisme asosiasi bunyi permainan kata penghambatan pikiran pikiran samar-samar.

  • Isi pikiranWaham Gagasan bunuh diri dan membunuh Paranoid Preokupasi Gagasan menyangkut diri sendiri Obsesi dan konvulsi

  • SENSORIUM DAN KOGNISIMencari petunjuk fungsi organ organik, intelegensia pasien, kapasitas untuk berpikir abstrak, tingkat tilikan dan pertimbangan.

  • Kewaspadaan dan tingkat kesadaranGangguan kesadaran Biasanya menyatakan gangguan otak organik. Tingkat kesadaran pasien : berkabut, somnolen, stupor, koma, letargi, melupakan identitas lama seringkali disertai perjalanan dan mengembara kelingkungan baru.

  • OrientasiWaktu : perhatikan apakah pasien mampu mengidentifikasikan hari, waktu, lamanya pasientelah berada di rumah sakit. Apakah perilakunya sesuai dengan orientasi waktu.Tempat : perhatikan apakah pasien tahu dimana ia berada.Orang : perhatikan apakah pasien tahu siapa pemeriksa dan peranan orang-orang yang berhubungan dengannya disekitarnya.

  • Daya IngatFungsi daya ingat (memory) biasanya dibagi menjadi empat bidang :Daya ingat jauh (remote memory) data masa anak-anak, peristiwa penting yang diketahui telah terjadi saat pasien masih muda atau bebas dari penyakit, masalah pribadi. Daya ingat masa lalu yang belum lama (recent past memory) dalam beberapa bulan yang lalu. Daya ingat yang baru saja (recent memory) beberapa hari yang lalu, apa yang pasien lakukan kemarin, hari sebelumnya, apa yang pasien makan untuk sarapan, makan siang dan makan malam.Penyimpanan dan daya ingat segera (immediate retention reccal) pengukuran rentang angka, kemampuan untuk mengulang tiga kata segera dan 3-5 menit kemudian.

  • Konsentrasi dan perhatianKonsentrasi pasien dapat terganggu karena berbagai alasan.Misalnya : gangguan kognitif, kecemasan, depresi dan stimulasi in ternal. Perhatian dinilai dengan kemampuan berhitung atau meminta pasien mengeja kata secara mundur. Kemampuan membaca dan menulis Pasien diminta untuk bereaksi terhadap suatu kalimat dan selanjutnya melakukan apa yang diperintahkan kalimat tersebut. Pasien juga diminta untuk menulis kalimat sederhana tapi lengkap.

  • Kemampuan visuospasial Pasien diminta mencontoh suatu gambar seperti jam atau segilima yang berpotongan. Berpikir abstrak Kemampuan pasien untuk berhadapan dengan konsep. Sumber informasi dan intelegensia Intelegensia berhubungan dengan perbendaharaan kata dan sumber pengetahuan umum.

  • PENGENDALIAN IMPULSPemeriksaan pengendalian impuls penting dalam memastikan kesadaran pasien tentang perilaku yang sesuai secara sosial dan suatu pengukuran tentang kemungkinan bahaya pasien bagi dirinya sendiri atau orang lain, misalnya : impuls seksual, agresif dan lainnya.

  • PERTIMBANGAN DAN TILIKANPertimbangan (judgement) menilai aspek kemampuan pasien dalam pertimbangan sosial.Apakah pasien mengerti kemungkinan akibat dari perilakunya?Dapatkah pasien memperkirakan apa yang akan dilakukannya didalam situasi khayalan?Tilikan derajat kesadaran dan pengertian pasien mengenai gangguan kesehatan jiwa yang dialami.

  • TINGKATAN TILIKANPenyangkalan penyakit sama sekaliKesadaran sedikit bahwa mereka sakit & membutuhkan bantuan, tapi dalam waktu yang bersamaan menyangkal penyakitnya.Terdapat kesadaran bahwa mereka sakit tapi melemparkan kesalahan pd orang lain, pada faktor eksternal/ faktor organik. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui pada diri sendiri. Tilikan intelektual : menerima bahwa pasien sakit & gejala/ kegagalan dalam penyesuaian sosialnya disebabkan oleh perasan irasional atau gangguan tertentu dlm diri pasien sendiri tanpa menetapkan pengetahuan tersebut untuk pengalaman dimasa depan. Tilikan emosional yang sesungguhnya : kesadaran emosional tentang motif & perasaan di dalam diri pasien & orang yang penting dlm kehidupan.

  • REABILITASPerkiraan kesan dokter psikiatri pada kebenaran atau kejujuran pasien.

  • TERIMA KASIH