silabus Tafsir Tarbawi

2

Click here to load reader

description

PENTING

Transcript of silabus Tafsir Tarbawi

  • SILABUS

    Kode / NamaMatakuliah : PAI407 / Tafsir TarbawiProgram Studi : Pendidikan Agama IslamBeban Studi : 2 SKSSemester : III (Tiga)Dosen Pengampu : Dr. Masruchin, Lc , M.A.Jumlah Pertemuan :14 X 100 Menit

    A. Deskripsi Mata Kuliah:Studi tafsir tarbawi, dilihat dari cara kerja maupun kontennya, menjelaskan posisinyasebagai langkah pembahasan terhadap substansi sebuah keilmuan tertentu. Misalnya,Pendidikan Agama Islam sebagai cabang dari islamic studies. Maka, tafsir tarbawidimungkinkan menjelaskan hal dimaksud, khususnya terkait dengan dasar-dasar islamicstudies dalam bidang keilmuan seperti basis ontologis, epistemologis, dan aksiologis dariilmu di atas. Maka, kedudukan dan fungsi islamic studies sebagai bahan kajiannyamendukung bagi kejelasan suatu paradigma ilmu-ilmu keislaman yang dikajinya.

    B. Standar Kompetensi:Mahasiswa mampu mengkaji pengertian dan pemahaman, objek kajian, pola kerjadari matakuliah tafsir tarbawi dalam memperluas horizon dan memperdalamperspektif sebagai sikap menatap realitas. Indikasi itu bisa dilihat dari pemahaman-argumentatif dan komunikasi-partisipatif terhadap tema-tema di dalam setiappertemuan kuliah. Sehingga, kemampuan ini membawa mahasiswa untuk lebihtajam di bidang pilihan keilmuan masing-masing. Harapannya, kemampuan risetilmiah menjadi tumbuh dalam mengembangkan bidang kajiannya.

    C. Kompetensi Dasar1. Mahasiswa memahami pengertian dan ruang lingkup tafsir tarbawi serta

    mengaplikasikannya untuk pengembangan ilmu pendidikan, khususnya bidangyang ditekuninya.

    2. Mahasiswa dapat mengetahui dasar-dasar metodologi dalam melihat realitaskeberagamaan dan kenyataan tradisi dengan kesadaran ilmiah.

    3. Mahasiswa mampu memahami bahwa terbentuknya teks juga tak lepas daribudaya, sekaligus kebudayaan juga dibentuk oleh teks. Keduanya salingmembentuk.

    4. Mahasiswa memahami, menghayati, dan menjelaskan kondisi penerima awal tekssebagai basis epistemologis keilmuannya.

    5. Mahasiswa mampu memetakan, membongkar, dan kemungkinan menemukanparadigma baru.

    6. kemampuan Kritis-Argumentatif dari Mahasiswa, sekaligus upaya menemukankeunikkan dalam memotret bidang-bidang tafsir dan kependidikan yang menjadiconcern-nya. Dengan begitu, tumbuh budaya intelektual yang sungguh lentur dankritis, termasuk terhadap dirinya- sendiri.

    7. Dengan bekal pemahaman yang utuh atas pengertian Nasikh dan Mansukh,mahasiswa mampu bersikap argumentatif dalam setiap ranah bidang minatnya.

  • 8. Keutuhan menangkap mekanisme teks dan uraian argumentatif menuju keluasanhorizon dan kedalaman perspektif mahasiswa

    9. Munasabah (persesuaian) antar ayat dan surat berfungsi urutan logika prosesmenurunan teks.

    10. Mahasiswa dapat memahami munasabah antar ayat dan surat.11. Mahasiswa mampu memahami makna ambiguitas dan distingsi