PENGERTIAN HADIS TARBAWI

13
PENGERTIAN HADIS TARBAWI

description

pengertian hadis tarbawi

Transcript of PENGERTIAN HADIS TARBAWI

PENGERTIAN HADIS TARBAWI

PENGERTIAN HADIS TARBAWIMenurutpara ahli arti Hadis ialah:Perkataan-perkataan Nabi Muhammad SAW, perbuatan-perbuatan dan keadaan beliau. (Aminuddin Siddik Muhtadi, 1986).Segala perkataan, perbuatan dan taqrir Nabi Muhammad SAW, yang bersangkut paut dengan hukum (T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, 1974).Hadis atau al-Hadits menurut bahasa adalah al-jadid yang berarti sesuatu yang baru. Artinya ini menunjukkan kepada waktu yang dekat atau waktu yang singkat seperti (orang yang baru masuk/memeluk islam). Hadis juga sering disebut dengan al-Sunnah, al-Khabar, dan al-AtsarHadist berasal dari kosa kata bahasa Arab hadatsa yang berarti peristiwa, kejadian, perkataan ucapan, yang dimaksud di sini adalah segala perbutaan, ucapan atau peristiwa kejadian pada diri Nabi atau pada masa Nabi.Hadits secara etimologi berarti cara atau jalan hidup yang biasa dipraktekkan, baik ataupun buruk. Secara terminologi, Hadits adalah segala sesuatu yang dinisbatkan (disandarkan) kepada Nabi saw., baik perkataan (qauli), perbuatan (fili), sikap/ketetapan (taqriri) maupun sifat fisik dan psikis Rasulullah saw.Untuk memberikan pengertian tentang Tarbawi, maka perlu diketahui dari mana asal kata tersebut. Kata Tarbawi adalah terjemahan dari bahasa Arab, yakni Rabba-Yurabbi-Tarbiyyatan. Kata tersebut bermakna : Pendidikan, pengasuhan dan pemeliharaan (A.W. Munawwir, 1997 : 470).Kata tarbawi berasal dari akar kata tarbiyah yang berasal dari , , , dari kata kerja (tsulasi) berarti tumbuh/perkembang kemudian diikuti wazan ) )dengan tambahan syiddah pada ain fiilnya untuk tadiyah. Artinya sewaktu belum ada tambahan tasydid pada ain fiil, kata kerja ini adalah lazim (tidak membutuhkan maful bih/ pelengkap sifat penderita, stelah mendapat tambahan syiddah maka barulah menjadi mutaadi (butuh maful bih/transitif (pelengkap penderita). Selanjutnya dari kata tarbiyah menjadi nisbat dari kata hadir ketentuan nisbat adalah dengan menambahnya ya nisbat.Untuk kata tarbawi, berasl dari kata setelah di masukan ya nibat maka ya marbhutohnya dibuang menjadi karena ada tertumpuk tiga, maka untuk menyelematkanya ya yang asli dig anti dengan , dan harokat kasroh sebelum di fathah untuk mempermudah bacaanya, sehingga menjadi untuk mudzakar (laki-laki) dan untuk muantas (perempuan).Dengan demikian hadist tarbawi dikategorikan sebagai hadist pendidikanHADIS TARBAWI SEBAGAI DISIPLIN ILMUDalam silabus Mata Kuliah Hadits standar dijelaskan bahwa setelah selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan makna, mufrodat, jumlah, pemahaman konten hadist-hadist, pengaplikasiannya dan pengembangan pemahaman dalam kaitannya dengan pendidikan. Mata kuliah ini dinamai Hadist Tarbawi sebagai mata kuliah keahlian program studi pada program studi pada program pendidikan bahasa arab yang bersifat mandiri. Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan mufrodat, jumlah, pemahaman konten hadist-hadist, pengaplikasiannya dan pengembangan pemahaman dalam pendidikan (Tarbiyah) yang berkaitan dengan tema. Al Ibtida fi Kholqil Insan, Al Ahdaf fi Tarbiyah, Al Mudaris fi Tarbiyah, Al Mutaalim fi Tarbiyah, Al Bawaits fi Tarbiyah, At Thoriqoh fi Tarbiyah, Al Wasail fi Tarbiyah, Al Mashorif fi Tarbiyah, Al Biah fi Tarbiyah, Al Maadah fi Tarbiyah, Al Demokratiyah fi Tarbiyah. Ini salah satu isi dari Mata Kuliah Hadits Tarbawi. Barangkali masih banyak Silabus dalam versi yang lain.Dengan tercantumnya hadist tarbawi sebagai mata kuliah yang harus diambil oleh para mahasiswa Fakultas Agama Islam jurusan tarbiyah dengan bobot: 2 SKS, masuk komponen MKDK, maka mahasiwa harus mencantumkanya mata kuliah hadist dalam SKS pada semester 4.Dengan mencatumkan mata kuliah ini, iharapkan mahasiswa memahami dan menghayati petunjuk-petunjuk Nabi Muhammad SAW. Berkenaan dengan aspek kelimuaan, keikhlasan dan tingkah laku manusia muslim, baik dalam kapasitas mereka sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk sosial, memlalui proses pendidikan. Yang di maksud melalului proses pendidikan di sini adalah bahwa pemahaman dan penghayatan terhadap hadist-hadist Rasulullah SAW. tersebut, melalui kajian terprogram dan terkordidnir dengan manajemen pendidikan yang baik dan benar, prosedural dan terkontrol. Artinya bahwasanya penyamapaian hadist-hadist Rasulullah SAW. Yang berkenan dengan tarbiyah/pendidikan tersebut melalui lembaga pendidikan, di mana di situ ada dosen, guru, ada mahasiswa/murid dan ada tempat belajar/madrasahnya dengan manajemen yang baik.

REFERENSI HADIS TARBAWIProf. Dr. H. Samsul Nizar, M.A. dan Dr. Zainal Efendi Hasibuan, M.A. 2011. Hadis Tarbawi: Membangun Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasulullah. Jakarta: Kalam MuliaAbi Zakaria Yahya ibn Syarf al Nawawi al Dimsyiqi. 1992. Riyadh al Sholihin. Beirut: Dar al Fikr.K.H.M. Ali Usman, dkk. 1982. Hadits Qudsi: Firman Allah yang Tidak Dicantumkan dalam Alquran (Pola Pembinaan Akhlak Muslim). Bandung: CV. Diponegoro.Referensi lainnya yang mendukung perkuliahanTEMA PEMBAHASANHADIS TARBAWIPengertian Hadis TarbawiManusia dan Potensi PendidikannyaLegalitas Penyelenggaraan dan Tujuan PendidikanKurikulum PendidikanTeori Perencanaan PendidikanMetode dan Media PembelajaranEtika Pendidik dan Peserta DidikKonsep Reward and PunishmentAspek Kejiwaan dalam Proses Belajar Mengajar Konsep Evaluasi dalam PendidikanKonsep Akuntabilitas Pelaksanaan PendidikanMANUSIA DAN POTENSI PENDIDIKANNYA : : ( )Dari Abu Hurairah R.A, Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda : Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, ayah dan ibunyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi. (HR. Bukhori dan Muslim