Tafsir tarbawi ke1

17
1 BAB I PENDAHULUAN Banyak orang yang salah mengartikan akan suatu ayat yang terdapat dalam al- Qur’an, sehingga orang bisa saja mengartikan berbagai ayat dalam al-Qur’an dengan tidak melihat berbagai sumber termasuk tafris-tafsir yang sudah ada. Banyak sekali buku-buku atau tafsir-tafsir yang seharusnya kita gali untuk mengkaji berbagai ayat. Salah satunya adalah tafsir al-Maraghi dan tafsir Ibnu Katsir. Al-Qur’an bukanlah kitab suci yang siap pakai dalam arti berbagai konsep yang dikemukakan al-Qur’an tersebut, tidak langsung dapat dihubungkan dengan berbagai masalah yang dihadapi manusia. Ajaran al-Qur’an tampil dalam sifatnya yang global, ringkas dan general sehingga untuk dapat memehami ajaran al-Qur’an tentang berbagai masalah tersebut, mau tidak mau seseorang harus melalui jalur tafsir sebagaimana yang dilakukan oleh para ulama. Allah swt. menciptakan bumi dengan segala isinya dengan limpahan nikmat dan berbagai manfaat yang dapat dinikmati oleh seluruh makhluk-Nya. Allah juga memberikan manusia akal pikiran supaya manusia dapat mengembangkan apa-apa yang telah diciptakan Allah swt. sehingga dapat menghasilkan sebuah ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat. Namun, sangat disayangkan ada beberapa ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan syariat Islam (tidak sesuai dengan Al- Qur’an). Maka sebagai penuntut ilmu yang beriman, bertakwa dan berpedoman pada al-Qur’an kitab umat Islam yang menunjukan dan mengajarkan akan pengetahuan, hukum-hukum dalam kehidupan manusia serta pendidikan sudah seyogyanya untuk mengupas dan meluruskan isi dari kitab Allah tersebut dalam suatu pendidikan ataupun diskusi belajar. Dari latar belakang tersebut, dengan segala keterbatasan penulis maka dalam makalah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai ayat-ayat yang mengandung pengetahuan yang hendaknya manusia mengetahui dan memanfaatkannya dengan

Transcript of Tafsir tarbawi ke1

Page 1: Tafsir tarbawi ke1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak orang yang salah mengartikan akan suatu ayat yang terdapat dalam al-

Qur’an, sehingga orang bisa saja mengartikan berbagai ayat dalam al-Qur’an dengan

tidak melihat berbagai sumber termasuk tafris-tafsir yang sudah ada. Banyak sekali

buku-buku atau tafsir-tafsir yang seharusnya kita gali untuk mengkaji berbagai ayat.

Salah satunya adalah tafsir al-Maraghi dan tafsir Ibnu Katsir. Al-Qur’an bukanlah

kitab suci yang siap pakai dalam arti berbagai konsep yang dikemukakan al-Qur’an

tersebut, tidak langsung dapat dihubungkan dengan berbagai masalah yang dihadapi

manusia. Ajaran al-Qur’an tampil dalam sifatnya yang global, ringkas dan general

sehingga untuk dapat memehami ajaran al-Qur’an tentang berbagai masalah tersebut,

mau tidak mau seseorang harus melalui jalur tafsir sebagaimana yang dilakukan oleh

para ulama.

Allah swt. menciptakan bumi dengan segala isinya dengan limpahan nikmat

dan berbagai manfaat yang dapat dinikmati oleh seluruh makhluk-Nya. Allah juga

memberikan manusia akal pikiran supaya manusia dapat mengembangkan apa-apa

yang telah diciptakan Allah swt. sehingga dapat menghasilkan sebuah ilmu

pengetahuan yang dapat bermanfaat. Namun, sangat disayangkan ada beberapa ilmu

pengetahuan yang bertentangan dengan syariat Islam (tidak sesuai dengan Al-

Qur’an). Maka sebagai penuntut ilmu yang beriman, bertakwa dan berpedoman pada

al-Qur’an kitab umat Islam yang menunjukan dan mengajarkan akan pengetahuan,

hukum-hukum dalam kehidupan manusia serta pendidikan sudah seyogyanya untuk

mengupas dan meluruskan isi dari kitab Allah tersebut dalam suatu pendidikan

ataupun diskusi belajar.

Dari latar belakang tersebut, dengan segala keterbatasan penulis maka dalam

makalah ini akan dijelaskan secara rinci mengenai ayat-ayat yang mengandung

pengetahuan yang hendaknya manusia mengetahui dan memanfaatkannya dengan

Page 2: Tafsir tarbawi ke1

2

baik dan sesuai dengan apa yang diajrakan al-Quran dan as-Sunnah. Adapun yang

akan dipaparkan dan dijelaskan dalam makalah ini yaitu mengenai sub pokok bahasan

yang meliputi kajian ayat al-Quran surat Al-Hijr dan Al-‘Araaf yang mengandung

teori tentang pengetahuan penciptaan manusia, bumi dan alam semestanya dan

pemanfaatannya yang dapat kita pelajari.

Demikianlah sedikit gambaran mengenai isi makalah ini yang penulis buat

dengan metode literatur kaji pustaka terhadap kitab-kitab tafsir dan buku-buku yang

berhubungan dengan tema makalah yang dibuat.

Selanjutnya, berangkat dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka

penulisan makalah ini akan dijelaskan dan dipaparkan serta dianalisis dengan judul

“Hadist Tarbawi : Pendidikan Anak Usia 0 – 6 Tahun”.

Page 3: Tafsir tarbawi ke1

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Surat Al-Hijr ayat 28-29

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya

Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari

lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku Telah menyempurnakan

kejadiannya, dan Telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah

kamu kepadanya dengan bersujud”.

ن إ ة ك ئ ل م ل ل ك ب ر ال ق ذ إ )و ن (: ط ال ص ل ص ن م ) م د ا ي أ ان س ن (: ال ار ش ب ( )ق ل سن اب ي ي ن (: ط إ ح ن م ) ر ق ا ن ذ إ تن و ص ي أ ةن ل ص ل ص ه ل ع م س ي (: ه ت ي و ا س ذ إ ف . )ي غ ت : م (ن و ن س م ) د و س ا ي م د ل فن ي ر ش ت ه ي ل إ ح و الر ة اف ض إ ا و ي ح ار ص (: ف ىح و ر ن م ه ي ف ) ت ي ر ج (: أ ت خ ف ن و ) ت م ت أ . اء ن ن ال ب ة ي ت د و ج (: س ن ي د اج س ه ا ل و ع ق ف )

1. Pengertian Kosa Kata

tanah yang kering : يابسطي mendengar : يسمع

bunyi : صلصلة suara : صوت

apabila dilubangi : نقرإذا hitam : اسود dibentuk : متغي

Page 4: Tafsir tarbawi ke1

4

telah kusempurnakan : أتمت dialirkan/ditiupkan: أجريت

maka jadilah ia hidup : فصار حيا menghubungkan ruh : اضافة الروح

sujud bukan menyembah tetapi dengan penghormatan : تية بالنناء

2. Penjelasan Tafsir

Surat Al-Hijr merupakan surat Makiyyah, yang artinya diturunkan di Makkah

sebelum hijrah. Penciptaan manusia dijelaskan dalam surat dan ayat ini yang

mengandung teori pengetahuan bagaimana individu pertama dari jenis manusia

diciptakan dari shalshal yang maksudnya adalah tanah liat yang kering yang apabila

dilubangi akan berbunyi, bewarna hitam dan dibentuk dalam pola agar menjadi

kering, seperti batu-batu permata cair yang dicurahkan ke dalam cetakan,

sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 14-15.

“ Dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar, Dan dia menciptakan

jin dari nyala api”.

Kemudian dia menjadi tanah, dalam firman Allah surat Shad ayat 71:

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan

menciptakan manusia dari tanah".

Sebagaimana diterangkan dari ayat-ayat demikian, manusia pertama

diciptakan dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk

dan dengan cara yang demikian itu agar kejadiannya benar-benar menakjubkan dan

menjadi dalil yang sangat sempurna atas kekuasaan Allah.

Page 5: Tafsir tarbawi ke1

5

Penciptaan manusia juga diurutkan melalui proses ilmiah yang jika dipahami

maka akan jelas pembentukan manusia yang mulanya berasal dari segumpal tanah

yang kemudian dibentuk, bersamaan dengan surat Al-Mu’minun ayat 13-14:

“Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang

kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan

tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian

kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka, Mahasuci-lah Allah,

Pencipta yang paling baik”.

Ayat tersebut menjelaskan tentang penciptaan manusia dari saripati yaitu air

mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh yaitu rahim. Kemudian air mani itu

menjadi segumpal darah, lalu segumpal darah itu menjadi segumpal daging, dan

segumpal daging itu menjadi tulang-belulang, lalu tulang-belulang itu dibungkus

dengan daging. Kemudian Allah jadikan yang seperti itu makhluk yang (berbentuk).

Akan tetapi, sepintas timbul kesan bahwa ayat-ayat tersebut tidak menyangkut

penciptaan Adam selaku manusia pertama seperti yang telah kita ketahui, melainkan

membicarakan perkembangan penciptaan manusia selanjutnya setelah Nabi Adam AS

tercipta, kesan serupa itu memang sulit menghindarkannya karena ayat-ayat tersebut

tidak menyebut secara eksplisit (qathi’i) namun persoalan diatas dijawab melalui QS.

Ali Imran: 59, yang menyebutkan bahwa penciptaan Adam AS juga melalui proses

evolusi, tidak langsung dari tanah lalu muncul sebagai manusia.1

1 Nasrudin Baidan, Tafsir Maudlu’i ,Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta, 2001, hlm. 3

Page 6: Tafsir tarbawi ke1

6

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)

Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya:

"Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia”.

Namun telah muncul teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin

yang sangat bertentangan dengan ayat-ayat di atas yaitu teori yang menyuguhkan dua

pokok bahasan, pertama, spesies yang hidup pada zaman sekarang berasal dari

makhluk atau spesies yang hidup jauh sebelum spesies ini ada dan teori pokok

selanjutnya adalah evolusi yang terjadi melalui seleksi alam. Menurut teori ini

manusia berasal dari perkembangan seekor kera yang mengalami evolusi sampai

akhirnya menjadi seperti manusia sekarang. Teori ini sungguh bertentangan dengan

syariat Islam karena dalam penciptaan manusia dan hewan sangat berbeda. Proses

evolusi penciptaan manusia yang dijelaskan dalan ayat-ayat tersebut di atas memang

menjelaskan bahwa penciptaan manusia itu tidak hanya melalui satu cara, namun

beberapa tahapan yang pada akhirnya adalah sama, artinya ketika manusia pertama

yaitu Adam diciptakan dari segumpal tanah maka ketika penciptaan manusia

selanjutnya adalah dari saripati air mani yang disimpan di rahim kemudian dijadikan

segumpal daging dan dibentuk menjadi manusia.

Selain dari pada QS. Al-Mukminun, ayat-ayat yang menerangkan tentang

proses penciptaan manusia diantaranya QS. At-Thariq : 5, QS. Al-Rahman : 3, QS.

AT-Thin dan lain sebagainya. Yang pada intinya sama yaitu manusia adalah makhluk

ciptaan Allah SWT melalui beberapa proses evolusi.

Pengetahuan kita tentang asal kejadian manusia ini amat penting artinya

dalam merumuskan tujuan pendidikan bagi manusia. Asal kejadian ini justru harus

dijadikan pangkal tolak dalam menetapkan pandangan hidup bagi orang Islam

pandangan tentang “kemakhlukan” manusia cukup menggambarkan hakikat manusia.

Hakikat wujudnya yang lain ialah bahwa manusia adalah makhluk yang

Page 7: Tafsir tarbawi ke1

7

perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan. Selain dari pada itu

manusia juga mempunyai banyak kecenderungan, ini disebabkan oleh banyaknya

potensi yang dibawanya.2

Prosese kejadian manusia yang telah diutarakan panjang lebar di dalam Al-

quran telah terbukti sejalan dengan apa yang dijelaskan berdasarkan analisis ilmu

pengetahuan. Namun yang terpenting dari itu bukanlah terletak pada ditemukanya

kesesuaian antara ajaran-ajaran Al-qur’an dan ilmu pengetahuan. Tetapi yang

penting lebih dari itu adalah agar timbul kesadaran pada manusia. Bahwa dirinya

adalah makhluk yang hanya diciptakan oleh Allah SWT melalui perantara ayah dan

ibu.3 Selain dari pada itu manusia tersebut harus mempertanggungjawabkan

perbuatanya di akhirat kelak. Kesadaran ini selanjutnya diharapkan dapat

menimbulkan sikap merasa sama dengan manusia lainnya (egaliter), rendah hati,

bertangung jawab, beribadah dan beramal shalih. Karena hakikatnya manusia

diciptakan dari sesuatu yang bernilai rendah (air mani) maka tidak lain agar manusia

berfikir untuk selalu rendah hati pada sesama manusia dan di hadapan Allah SWT.

Hendaknya bagi kita para penuntut ilmu pengetahuan agar memahami dan

mengambil intisari dari penjelasan surat dan ayat tersebut sebagai manfaat dan

pengetahuan bagi kita sebagai manusia yang telah diciptakan Allah swt dengan cara

yang mulia, diberi akal dan perbedaan berfikir dengan hewan lainnya untuk dapat

berfikir akan kebesaran Allah sehingga bertambahlah iman dan rasa cinta kita

terhadap sang Pencipta.

2 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam , Rosdakarya, Bandung , 2001, hlm.

35. 3 Abuddin Nata, Tafsir Ayat-ayat Pendidikan , PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm.

46

Page 8: Tafsir tarbawi ke1

8

B. Surat Al-‘Araaf ayat 54

Artinya: “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit

dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan

malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)

matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.

Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan

semesta alam”.

إن ربكم هللا الذى لق السماوات والرض يف ستة أيام(: من ايام الدنيا أي يف قدرها ) العدل عنه لتعليم لقه التثبت )مث استوى ألنه مل ميكن مث مشش ولو شاء لقهن يف حملة و

(: خمففا ومشددا واء يليق به )يغشى الليل النهاراللغة سرير امللك است(: هو ىف على العرشلبا )حثيثا( سريعا (: يطلب كل منهما الر طكال منهما بالر )يطلبهأي يغطي

)مسخرات(: : بالنصب عطفا على السماوات والرفع مبتدأ ربه (والنجوم والشمش والقمر)مجيعا )واألمر(: كله )تبارك(: تعاظم )هللا رب(: (: أل له اخللق)(: بقدرته مذلالت )بأمره (.مالك )العاملي

1. Pengertian Kosa Kata

Kata الرب berarti tuhan, pemilik, pengendali dan pendidik. Sedangkan kata

adalah sesembahan yang diseru supaya menghilangkan bahaya atau الله

mendatangkan keuntungan dan yang didekati dengan ucapan-ucapan dan perbuatan-

Page 9: Tafsir tarbawi ke1

9

perbuatan yang diharapkan dapat menjadikan-Nya rela. Sedang Allah adalah nama

dari pencipta makhluk seluruhnya, dan oleh penganut agama tauhid tidak diakui

tuhan selain Dia. Demikian pula kebanyakan orang musyrik mengatakan bahwa Allah

itu tuhan terbesar atau pemimpin Tuhan-tuhan atau dewa yang paling agung.

Kata السموات والرض yang dimaksud ialah alam atas dan alam bawah. Kata اليوم

yang dimaksud ialah waktu yang istimewa, lain dari pada yang lain, karena peristiwa

yang terjadi padanya, seperti halnya keistimewaan hari yang lazim kita kenal dengan

adanya terang, gelap dan seperti keistimewaan hari yang dimiliki bangsa Arab, karena

terjadi perang dan permusuhan padanya. menurut bahasa ialah setiap sesuatu العرش

yang beratap. Dan dapat pula diartikan tandu untuk wanita yang menyerupai junjung

anggur. Juga diartikan balai-balai raja dan kursinya di tempat dia mengendalikan

pemerintahan bersemayam di atas. 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani,

sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya. ialah kelurusan dan الستواء

keseimbangan sesuatu. Kemudian حثيثا ialah cepat, yakni seperti kata orang farasan

hatsisas-sairi, yang artinya kuda yang cepat larinya. بامره bermakna dengan

pengendalian dan pengturannya. مسخرات bermakna dihinakan dan tunduk kepada

pengendalian-Nya serta patuh pada kehendak-Nya. اخللق bermakna penentuan hukum.

Sedang yang dimaksud disini ialah pengadaan menurut ukuran. تبارك هللا bermakna

maha besar berkah-berkah Allah. Sedang berkah itu sendiri artinya kebaikan yang

banyak lagi langgeng.

2. Penjelasan Tafsir

Menurut tafsir al-maraghi, kata Ar-Rabb berarti Tuhan pemilik, pengendali

dan pendidik. Sedang Al-Illah ialah sesembahan yang diseru supaya menghilangkan

bahaya atau mendatangkan keuntungan, dan yang didekaati dengan ucapan-ucapan

Page 10: Tafsir tarbawi ke1

10

dan perbuatan-perbuatan yang di harapkan dapat menjadikan-Nya rela. Kemudian

kata As Samawati Wal Ard yaitu langit dan bumi, yang dimaksud ialah alam atas dan

alam bawah. Sedangkan kata Al Yaum, waktu yang istimewa, lain dari pada yang lain,

karena peristiwa yang terjadi padanya, seperti halnya keistimewaan hari yang lazim

kita kenal dengan adanya terang, karena terjadinya perang dan permusuhan padanya.

Hari-hari yang enam ini yang di maksud bukan seperti di muka bumi, karena hari di

muka bumi siang dan malamnya bejumlah dua puluh empat jam. Padahal waktu itu

ada setelah diciptakanya bumi.

Menurut penulis bahwa materi yang terkandung dalam surat Al-A’raf, yaitu

materi yang berkaitan dengan pengetahuan alam semesta seperti Ilmu Biologi,

Astronomi, atau Ilmu Falak yang mana ilmu-ilmu tersebut menjadi teori pengetahuan

yang wajib kita ketahui di dalam kehidupan. Hal tersebut terbukti dengan adanya

kata-kata yang menunjukan alam semesta seperti As Samawaat Wal Ard, Al Yaum, Al

Arsy, Al Khalqu.

Menurut Sayyid Quthb makna surat al-A’raf ayat 54 yaitu Akidah tauhid

Islam tidak meninggalkan satu pun lapangan bagi manusia untuk merenungkan zat

Allah Yang Maha Suci dan bagaimana ia berbuat, maka, Allah itu Maha Suci, tidak

ada lapangan bagi manusia untuk menggambarkan dan melukiskan zat Allah.

Adapun enam hari saat Allah menciptakan langit dan bumi, juga merupakan

perkara ghaib yang tidak ada seorang makhlukpun menyaksikannya. Allah telah

menciptakan alam semesta ini dengan segala kebesaran-Nya, yang menguasai alam

ini mengaturnya dengan perintah-Nya, mengendalikannya dengan kekuasaan-Nya.

Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat dalam putaran

yang abadi ini yaitu putaran malam mengikuti siang dalam peredaran planet ini.

Dia menciptakan matahari, bulan dan bintang, yang semuanya tunduk kepada

perintah-Nya, sesungguhnya Allah Maha Pencipta, Pelindung, Pengendali dan

Pengatur. Dia adalah Tuhan kalian yang memelihara kalian dengan manhaj-Nya,

mempersatukan kalian dengan peraturan-Nya, membuat syariat bagi kalian dengan

izin-Nya dan memutuskan perkara kalian dengan hukum-Nya. Dialah yang berhak

Page 11: Tafsir tarbawi ke1

11

menciptakan dan memerintah. Mengetahui dan memahami ayat ini juga merupakan

teori pengetahuan yang wajib kita pikirkan dan dipelajari sebagai bentuk dari

keimanan dan ketakwaan kita sebagai muslim terhadap Allah swt yang Maha Besar

dan Maha Pencipta. Dalam surat Al-Anbiya ayat 30 juga dijelaskan:

Artinya: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit

dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan

antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka

mengapakah mereka tiada juga beriman?”

Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa alam semesta sebelum dipisahkan

Allah merupakan sesuatu yang padu. Sesuatu yang padu itulah yang oleh kosmolog

disebut dengan titik singularitas. Sedangkan yang dimaksud pemisahan ialah ledakan

singularitas dengan sangat dahsyat, yang kemudian menjadi alam semesta yang

terhampar. Selanjutnya, dikatakan bahwa segala kehidupan itu berasal dari air. Tiga

ahli kosmologi dan astronomi, yaitu Georges Lamaitre, George Gamow, dan Stephen

Hawking menjelaskan bahwa atom-atom yang tebentuk sejak peristiwa Big Bang

(ledakan yang besar) adalah atom Hidrogen (H) dan Helium (He). Adapun air terdiri

dari atom hidrogen dan oksigen (H2O), artinya, sejak tahun 1400 tahun silam Al-

Qur’an telah menyebutkannya jauh sebelum tiga pakar tersebut mengemukakan

teorinya.

Maka penulis menyimpulkan bahwa proses penciptaan alam dimulai dari

penyatuan antara ruang alam dan materi dari sesuatu yang padu sebagaimana yang

telah dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 30, kemudian terjadi pemisahan oleh

Allah dengan mengalami proses transisi membentuk dukhan. Setelah itu ruang alam

melebar, meluas, dan memuai dalam surat Adz-Zariyat ayat 47:

Page 12: Tafsir tarbawi ke1

12

“Dan langit itu kami bangun dengan kekuasaan (kami) dan Sesungguhnya kami

benar-benar berkuasa”

Proses penciptaan alam berlangsung selama enam periode, dimana empat periode

penciptaan bumi dan dua periode penciptaan langit telah dijelaskan dalam surat Al-

Fushilat ayat 9-12:

“Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi

dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian

itu adalah Rabb semesta alam". Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung

yang kokoh di atasnya. dia memberkahinya dan dia menentukan padanya kadar

makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai

jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. Kemudian dia menuju kepada penciptaan

langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu dia Berkata kepadanya dan kepada

bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau

Page 13: Tafsir tarbawi ke1

13

terpaksa". keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". Maka dia

menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. dia mewahyukan pada tiap-tiap langit

urusannya. dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang

dan kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha

Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Penciptaan alam dalam pandangan kosmologi modern, secara kronologis alam

tercipta bermula dari ruang kosong, kemudian inti atom padat meledak, lalu menjadi

galaksi, dan menjadi bintang-bintang dengan tata suryanya sendiri-sendiri. Hubungan

antara penciptaan alam dalam pandangan Islam dan sains modern/ilmu pengetahuan

adalah bersesuaian. Keduanya sama sekali tidak bertentangan sehingga adanya sains

modern dapat mengungkap rahasia proses penciptaan alam yang terdapat dalam Al-

Qur’an.

BAB III

KESIMPULAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan ayat di atas maka dapat disimpulkan bahwa penciptaan

manusia, bumi dan alam semesta ini merupakan teori pengetahuan dasar yang kiranya

wajib kita ketahui, pahami dan pelajari. Karena dengan memperdalam dan memahami

kandungan dari ayat tersebut maka kembalilah kita pada manusia biasa yang hanya

diciptakan oleh tangan Allah melalui proses ilmiah yang dialami manusia, dengan itu

pula bertambahlah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah karena mengingat

akan kebesaran Allah zat yang Maha Kuasa dan Maha Mampu akan segala sesuatu

dan kita sebagai manusia biasa tidak akan bisa akan mengukur kebesaran-Nya serta

tumbuhlah rasa takut kepada Allah akan perbuatan buruk yang akan dilakukan di

kehidupan yang fana ini. Selain itu, banyaknya pengetahuan yang selama ini belum

kita ketahui dan pahami menjadi konflik bagi para pemuka agama maupun

Page 14: Tafsir tarbawi ke1

14

pengenyam pendidikan. Maka dengan adanya tafsir-tafsir teori pengetahuan tersebut

diharapkan dapat menjadi dalil dan penerang bagi kita semua.

B. Penutup

Alhamdulillah ‘ala ni’amillah, selesainya penulisan makalah ini tidak luput

dari kekurangan dan keterbatasan penulis akan ilmu pengetahuan dan referensi yang

dimiliki. Semoga apa yang ditulis dan dipaparkan dalam makalah ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya, tidak lupa

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan makalah-

makalah selanjutnya. Wassalam.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah bin Muhammad bin Abdurahman bin Ishak al-Seikh. Tafsir Ibnu Katsir

Jilid 5. Pustaka Imam Asy-Syafi’i. Bogor. Cet. Ke 1. 2003

Al-Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al-Maraghi. Toha Putra Semarang. Semarang.

1994.

Baidan, Nasrudin. Tafsir Maudlu’i. Pustaka Pelajar Offset. Yogyakarta. 2001.

Muhammad, Jalaluddin Ibnu Ahmad Al-Mahalli dan Abdurrahman, Jalaluddin Ibnu

Abi Bakar As-Suyuti. Tafsir Al-Qur’anul-Karim Li Imamil Jalalaini. Daarul

Fikri. cet.1. t.tp. 1991.

Nata, Abuddin. Tafsir Ayat-ayat Pendidikan . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

2002.

Quthb, Sayyid. Tafsir fi Zhilalil Qur’an: Dibawah Naungan al-Qur’an. Gema Insani.

Jakarta. 2002.

Tafsir, Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Rosdakarya. Bandung.

2001.

Page 15: Tafsir tarbawi ke1

15

Tugas Individu

TEORI TENTANG PENGETAHUAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Disusun Oleh:

Siti Juherriyah

NPM : 1422010010

Program Studi : Ilmu Tarbiyah

Konsentrasi : Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu : Dr. Septiadi, M.Ag

Page 16: Tafsir tarbawi ke1

16

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

PROGRAM PASCASARJANA IAIN RADEN INTAN

LAMPUNG

1435 H/2014 M

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Surat Al-Hijr ayat 13-14............................................................................ 3

1. Pengertian Kosa Kata .......................................................................... 3

2. Penjelasan Tafsir ................................................................................. 5

B. Surat Al-‘Araaf ayat 54 ............................................................................. 6

1. Pengertian Kosa Kata .......................................................................... 7

2. Penjelasan Tafsir ................................................................................. 8

BAB III KESIMPULAN DAN PENUTUP ....................................................... 10

A. Kesimpulan .............................................................................................. 10

B. Penutup ..................................................................................................... 10

Page 17: Tafsir tarbawi ke1

17

DAFTAR PUSTAKA