Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat menjadi hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya. Dengan demikian , manusia juga mampu menjadi hambaNya yang bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga. Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah. Sebagaimana dijelaskan bahwa dalam firman Allah dalam Q.S. Al- Mujadilah : 11, yang artinya “Allah akan meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Oleh karena itu, Islam memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Pada makalah ini dalam pembahasannya akan memaparkan penafsiran – penafsiran tentang hadist-hadist tarbawy mengenai pentingya menuntut ilmu dalam perspektif Islam, diantaranya hadist-hadist tentang hukum menuntut ilmu, hadist tentang anjuran menjaga ilmu, hadist tentang keutamaan menuntut ilmu, dan hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan. Makalah Hadist Tarbawi - 1

Transcript of Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Page 1: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Islam mewajibkan umatnya untuk mencari ilmu, hal ini menunjukkan

betapa pentingnya menuntut ilmu. Dengan ilmu, manusia dapat

menjadi  hamba Allah yang beriman dan beramal shaleh, dengan ilmu pula

manusia mampu mengolah kekayaan alam yang Allah berikan kepadanya.

Dengan demikian , manusia juga mampu menjadi hambaNya yang

bersyukur, dan hal itu memudahkan menuju surga.

Di sisi lain, manusia yang berilmu memiliki kedudukan yang mulia tidak

hanya disisi manusia, tetapi juga disisi Allah. Sebagaimana dijelaskan bahwa

dalam firman Allah dalam Q.S. Al-Mujadilah : 11, yang artinya “Allah akan

meninggikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan orang – orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. Oleh karena itu, Islam

memandang bahwa menuntut ilmu itu sangat penting bagi kehidupan dunia

maupun akhirat.

Pada makalah ini dalam pembahasannya akan memaparkan penafsiran

– penafsiran tentang hadist-hadist tarbawy  mengenai pentingya menuntut

ilmu dalam perspektif Islam, diantaranya hadist-hadist tentang hukum

menuntut ilmu, hadist tentang anjuran menjaga ilmu, hadist tentang

keutamaan menuntut ilmu, dan hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan.

Makalah Hadist Tarbawi - 1

Page 2: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

1.2  Rumusan Masalah

Dari latar belakang makalah yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan :

1.      Bagaimana hukum menuntut ilmu menurut hadist ?

2.      Bagaimana anjuran menjaga ilmu menurut hadist ?

3.      Apa keutamaan menuntut ilmu menurut hadist ?

4.      Bagaimana peran ilmu dalam pendidikan menurut hadist ?

1.3  Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.      Untuk mengetahui bagaimana hukum menuntut ilmu menurut hadist

2.      Untuk mengetahui bagaimana anjuran menjaga ilmu menurut hadist

3.      Untuk mengetahui apa keutamaan menuntut ilmu menurut hadist

4.      Untuk mengetahui bagaimana peran ilmu dalam pendidikan menurut

hadist ?

Makalah Hadist Tarbawi - 2

Page 3: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

BAB II

PEMBAHASAN MATERI

2.1  Hadist tentang hukum menuntut ilmu

2.1.1  Bunyi hadist tentang hukum menuntut ilmu

1 3م 3ع1ل ;م9 : ط9ل9ب1 ال ل ه1 و9 س>>9 9ي>>3 ل;ى الل>>هB ع9ل و3لB الل>>هB ص>>9 B<<س ال9 ر9 و9 ق>>9

د1 K<<ق9لB9م ه1 ك 9ه3ل>>1 ر1 ا د9 غ9ي>>3 ن>>3 1 ع1 3م 3ع1ل عB ال U و9 و9ض>>1 1م ل BلK مBس>>3 3ض9ةY ع9ل9ى ك ف9ر1ي

. )رواه ابن مجاه( Bؤ9 و9 الذ;ه9ب9 fؤ3ل 3ج9و3ه9ر9 و9 لل 3ر1 ال 9از1ي ن 3خ9 الArtinya :

“dan Rosulullah Saw. Telah bersabda : Menuntut ilmu adalah wajib bagi

setiap muslim dan orang yang meletakkan ilmu kepada orang yang bukan

ahlinya (orang yang enggan untuk menerimanya dan orang yang

menertawakan ilmu agama) seperti orang yang mengalungi beberapa babi

dengan beberapa permata, dan emas. (H.R. Ibnu Majah,Al-Baihaqi,Anas bin

Malik dan lain lain serta Al-Mundiri 28/1)

2.1.2  Tafsir mufrodat hadist tentang hukum menuntut ilmu

         ووضع العلم :  dan orang yang meletakkan ilmu, maksudnya

orang yang menempatkan ilmu

,kepada orang yang bukan ahlinya  :      عند غير اهله orang yang bukan

faknya

   كمقلد الخنازير  : seperti babi yang dikalungi emas) sesuatu yang

tidak pantas untuk dilakukan xdan akhirnya tidak ada

gunanya (

                                                   

2.1.3  Penjelasan dan munasabah dengan hadist lain

Hadist tersebut merupakan penjelasan tentang hukum mencari ilmu

bagi setiap orang Islam laki laki maupun perempuan, yang telah diriwayatkan

Makalah Hadist Tarbawi - 3

Page 4: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

oleh Imam Ibnu Majah dan lain lain. Akan tetapi hadist tersebut diberi tanda

lemah oleh imam Syuyuti.

Adapun hukum menuntut ilmu menurut hadist tersebut adalah wajib.

Karena melihat betapa pentingnya ilmu dalam kehidupan dunia maupun

akhirat. Manusia tidak akan bisa menjalani kehidupan ini tanpa mempunyai

ilmu. Bahkan dalam kitab taklimul muta’allim dijelaskan bahwa yang

menjadikan manusia memiliki kelebihan diantara makhluk – makhluk Allah

yang lain adalah karena manusia memilki ilmu.

Dan janganlah memberikan ilmu kepada orang yang enggan

menerimanya, karena orang yang  enggan menerima ilmu tidak akan mau

untuk mengamalkan ilmu itu bahkan mereka akan menertawakannya.[3]

Dalam hadist lain juga telah disebutkan bahwa :

)رواه مسلم(0اطلب العلم من المحد الى اللهدArtinya :

“Carilah ilmu dari buaian sampai liang lahat” (H. R. Muslim)

2.1.4  Kesimpulan hadist tentang hukum menuntut ilmu

Hadist ini berisi kesimpulan bahwa       :

1.      Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim

2.      Jangan memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima

ilmu

 Hadist tentang anjuran menjaga ilmu

2.2.1  Bunyi hadist tentang anjuran menjaga ilmu

ح>>ديث عب>>د الل>>ه بن عم>>ر بن الع>>اص رض>>ي الل>>ه عن>>ه ق>>ال:

س>>معت رس>>ول الل>>ه ص.م. يق>>ول: ان الل>>ه و يقبض العلم

انتزاع>>ا ينتزع>>ه من الن>>اس و لكن يقبض العلم بقبض العلم>>اء

حتى اذا لم يترك عالما اتخذ الناس رءوسا جهاال فسئلو ف>>أفتو

بغير علم فضلو و اضلو )متفق عليه(

Makalah Hadist Tarbawi - 4

Page 5: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Artinya :

Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash. Katanya : aku pernah

mendengar Rosulullah bersabda : Allah tidak mengambil ilmu islam itu

dengan cara mencabutnya dari manusia sebaliknya Allah mengambilnya

dengan mengambil para ulama sehingga tidak tertinggal walaupun seorang.

Manusia melantik orang jahil menjadi pemimpin, menyebabkan apabila

mereka ditanya mereka memberi fatwa tanpa berdasarkan kepada ilmu

pengetahuan , akhirnya mereka sesat dan menyesatkan orang lain pula (H.R.

Bukhori – Muslim )

2.2.2  Tafsir mufrodat hadist tentang anjuran menjaga ilmu

انتزاعا العلم يقبض Allah tidak menarik kembali ilmu pengetahuan :    ال

dengan mencabutnya dengan maksud mencabutnya dari hati sanubari

manusia

عالما يترك لم اذا sehingga Allah tidak menyisakan orang alim :    حتى

seorangpun, maksudnya orang yang berilmu meninggal dan yang tersisa

hanyalah orang-orang bodoh

mereka memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan :               فافتو بغير علم

2.2.3  Penjelasan dan munasabah dengan hadist lain

Rosulullah mengucapkan hadist ini pada saat Haji Wada’. Sebagaimana

hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabrani dari hadist Abu Umamah

bahwa pada saat haji Wada’ Nabi bersabda : “Pelajarilah ilmu sebelum

datang masa punahnya ilmu”.

Arabi berkata “Bagaimanakah cara ilmu itu datang dan dimusnahkan?

Beliau bersabda : “Punahnya ilmu itu dengan punahnya para ulama ) orang

yang menguasai ilmu(”

Hadist ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang

bodoh, dan peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah

Makalah Hadist Tarbawi - 5

Page 6: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

pemimpin yang benar – benar mengetahui dan larangan bagi orang-orang

yang berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan.

Hadist ini juga dijadikan alasan oleh para ulama bahwa pada zaman sekarang

ini tidak ada lagi seorang mujtahid.

Dalam hadist lain juga disebutkan anjuran untuk memelihara ilmu

pengetahuan, diantaranya yaitu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori

Muslim :

و كتب عمر بن عبد العزيز الى ابى بك>>ر ابن ح>>زم: انظ>>ر م>>ا كان من حديث رسول الل>>ه ص.م. فاكتب>>ه ف>>انى خفت دروس العلم و ذهب العلم>>آء. و ال تقب>>ل اال ح>>ديث الن>>بي ص.م. و التفشو العلم. و التجلس ح>>تى يعلم من ال يعلم. ف>>أن العلم ال

يهلك حتى يكون سرا. )متفق عليه(Artinya :

Umar bin Abdul aziz menulis surat kepada Abu bakr bin Hazm” kumpulkan

hadist – hadist Nabi yang kau temukan dan tulislah, aku khawatir akan

hilangnya ilmu dan perginya para ulama (meninggal)janganlah engkau

terima selain hadist Nabi. Pelajarilah ilmu dengan seksama sampai

mengetahui sesuatu yang  tidak diketahui,ilmu tidak akan rusak kecuali

setelah menjadi rahasia (H.R. Bukhori-Muslim)

2.2.4  Kesimpulan hadist tentang anjuran menjaga ilmu

Hadist ini berisi anjuran menjaga ilmu, peringatan bagi pemimpin yang

bodoh, dan peringatan bahwa yang berhak mengeluarkan fatwa adalah

pemimpin yang benar – benar mengetahui dan larangan bagi orang yang

berani mengeluarkan fatwa tanpa berdasarkan ilmu pengetahuan.

2.3 Hadits tentang keutamaan menuntut ilmu

2.3.1  Bunyi hadist tentang keutamaan menuntut ilmu

� إلى ه1 ط9ريق>>ا 9هB ب>>1 ه;ل9 الله ل � ، س9 9م1سB ف1يه ع1لما 9لت � ي ل9ك9 ط9ريقا وم9ن3 س9

;ة1 ن           .......  الج9

Makalah Hadist Tarbawi - 6

Page 7: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

‘an abii hurairatarodiallahuanhu ‘annarasullullahu sallallahu’alaihi

wa sallama qhola; Wamansalaka thoriqhoiyyaltamisubihi

‘ilmannsahhallahulahu bihi thoriqhol jannah.(rowi muslim)

Artinya : Diriwayatkan dari Abi Hurairah radiallahuanhu, Sesungguhnya

Rasullullah SAW  bersabda Barang  siapa menempuh jalannya untuk mencari

ilmu, maka Allah mempermudah kepadanya jalan ke surga.  (H.R.Muslim)

                                       

2.3.2  Tafsir Mufrodat hadist tentang keutamaan menuntut ilmu

Kata  � diungkapkan dalam bentuk nakirah )indefinit(, begitu juga ط9ريقا

dengan kata ilmu yang berarati mencakup semua jalan atau cara untuk

mendapatkan ilmu agama, baik sedikit maupun banyak.

� ط9ريقا 1ه1 ب B9ه ل الله ه;ل9 .)Allah memudahkan baginya jalan( س9 Yaitu

Allah memudahkan baginya jalan diakherat kelak,  atau memudahkan

baginya jalan didunia dengan cara memberi hidayah kepadanya untuk

melakukan perbuatan yang baik yang dapat menghantarkan menuju surga.

Hal ini mengandung kabar gembira bagi orang yang menuntut ilmu, bahwa

Allah memudahkan mereka untuk mencari dan mendapatkannya, karena

menuntut ilmu adalah salah satu jalan menuju surga.

2.3.3  Kesimpulan hadist tentang keutamaan menuntut ilmu

Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia

maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu

sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju surga, Hal

ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang yang mencari

ilmu.

2.4       Hadist tentang peran imu terhadap pendidikan

2.4.1  Hadist tentang peran ilmu terhadap pendidikan

Makalah Hadist Tarbawi - 7

Page 8: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

عن علي كرم الل>>ه وجه>>ه .أن الن>>بي ص>>لى الل>>ه علي>>ه وس>>لم

�ل قال : أدب>>وا أوالدكم على ثالث خص>>ال، حب ن>>بيكم، و حب ا

�ن في ظ>>ل ع>>رش الل>>ه �ن. فإن حمل>>ة الق>>را بيته، وتالوة القرا

يوم ال ظل إال ظله مع أنبيائه و أصفيائه. ) رواه الطبراني (Artinya : Dari Ali karromallahu wajhah,bahwa sesungguhnya nabi Muhammad

SAW berkata : Didiklah anak-anak kalian semua dengan tiga perangai : Cinta

Nabi kalian, Cinta keluarga nabi, dan Membaca AlQur’an, maka

sesungguhnya orang yang belajar AlQur’an  berada dalam perlindungan

Allah, Pada hari yang tiada pertolongan selain pertolongan Allah beserta para

nabiNYA dan kekasihNYA. )H.R Ath Thobroni(

2.4.2 Tafsir Mufrodat hadist tentang peran ilmu terhadap pendidikan

yyaitu Pendidikan        األدب بمعنى التربية الفاضلة والخلق الحميد

yang mulya dan Akhlak yang cccccccterpuji

,yang berarti anak laki-laki dan perempuan الولد jamak dari kata  أوالدكم

adapun االبنkhusus laki-laki

yang berarti perangai خصلة jamak dari kata خصال

�ن حملة القرا  yang bermakna orang yang menghafal AlQur’an, orang yang

mengamalkannya, orang yang mendapatkan petunjuk dari AlQur’an.

بيته �ل ,bermakna keluarga nabi ا ada pendapat yang mengatakan bahwa

Ahlul bait mempunyai makna : keluarga nabi dan keturunannya, istri-istri

nabi dan putra putrinya, orang-orang mukmin.

jamak أص>>فيائه dari kata ص>>في  yang berarti الح>>بيب المق>>رب yaitu

kekasih yang dekat atau kekasih tercinta.

2.4.3  Penjelasan dan Munasabah dengan hadist lain

Makalah Hadist Tarbawi - 8

Page 9: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Rosulullah SAW memerintahkan untuk mendidik anak-anaknya dengan tiga

perangai :

1.      Cinta terhadap Nabinya, karena cinta terhadap Nabi adalah lebih utama

dari pada cinta terhadap kedua orang tuanya bahkan terhadap dirinya

sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist :

عن انس بن مالك رض>>ى الل>>ه عن>>ه ان>>ه ق>>ال . ق>>ال الن>>بي

صلى الله عليه وسلم : ال ي>>ؤمن اح>>دكم ح>>تى اك>>ون احب

)رواه وول>>>>>ده والن>>>>>اس اجمعين.  الي>>>>>ه من وال>>>>>ده

                                         البخارى(

Artinya : Dari Anas r.a. bahwasanya dia berkata, Nabi SAW bersabda,”

Seseorang  diantara kamu tidak beriman, sehingga aku lebih dicintai

daripada orang tua, anak-anak dan manusia seluruhnya.” ) H.R. Bukhori (

2.      Cinta kepada keluarga Nabi, karena barang siapa cinta kepada seseorang

maka ia akan cinta kepada apa yang dicintai oleh seseorang tersebut dan

keturunanya. Sesungguhnya keluarga Nabi adalah lebih berhak

mendapatkan cinta, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat

33 :

انما يريد الله ليذهب عنكم الرجس اهل البيت و يطهركم ( 

) تطهيراArtinya : Sesungguhnya Allah bermaksud  hendak menghilangkan dosa dari

kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. 

3.      Memberikan pengajaran Al-Qur’an terhadap anak, belajar Al-Qur’an dan

mengamalkanya adalah yang paling penting dan utama, karena dengan Al-

Qur’an manusia menjadi umat yang paling mulya, sebagaimana dalam

sebuah hadist riwayat Imam Bukhari dari sahabat Ustman r.a. Rosulullah

SAW bersabda :

Makalah Hadist Tarbawi - 9

Page 10: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

عن عثمان بن عفان رضى الله عن>>ه عن الن>>بى ص>>لى الل>>ه

�ن و علم>>ه. علي>>ه وس>>لم ق>>ال ان افض>>لكم من تعلم الق>>را

)رواه البخارى(Artinya : Dari Ustman bin Affan r.a., dari Nabi SAW,beliau bersabda :

Sesungguhnya orang termulia diantara kamu adalah orang yang belajar dan

mengajarkan Al-Qur’an. (H.R. Bukhari)

2.4.4  Kesimpulan Hadist tentang peran ilmu dalam pendidikan

Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia pendidikan,

yang mana pendidikan adalah Universal, ada keseimbangan  antara aspek

intelektual dan spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan

pendidikan  yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan tumbuh generasi

penerus bangsa yang beradab dan bermartabat. Karena keberadaan

pendidikan menjadi Prasyarat kemajuan sebuah bangsa.

Dalam Islam pendidikan sangatlah penting, terutama pendidikan

terhadap anak.Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada

seluruh orang tua untuk selalu memperhatikan pendidikan anak dan

memberikan pengawasan terhadapnya, dengan cara membiasakan dengan

akhlak yang mulia, menanamkan benih-benih keimanan dalam hatinya,

mengawasi segala urusannya, karena seoarang anak jika diabaikan maka

akan rusak akhlak dan tabi’atnya, dan akan menjadi seorang yang tidak

beradab, tidak bermanfaat dalam kehidupannya,bahkan akan menjadi virus

bagi masyarakat.

Langkah-langkah dalam mendidik generasi bangsa yang beradab dan

bermartabat sesuai Sabda Rosulullah SAW, sebagai berikut :

1.      Membiasakan anak untuk selalu taat kepada perintah Allah.

2.      Menanamkan kecintaan terhadap Rosul lebih utama dari kecintaannya

kepada orang tua, bahkan dirinya sendiri.

Makalah Hadist Tarbawi - 10

Page 11: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

3.      Menanamkan kecintaan terhadap Ahlul Bait )Keluarga Nabi(, dengan

kecintaan terhadap Nabi maka akan melahirkan kecintaan terhadap

Keluarga Besar Nabi.

4.      Mengajarkan bacaan Al-Qur’an terhadap anak dengan lancar dan fashih

sesuai kaedah atajwid.

Makalah Hadist Tarbawi - 11

Page 12: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari penjelasan hadist – hadist diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1.       Menuntut ilmu agama adalah wajib bagi setiap muslim dan jangan

memberikan ilmu agama kepada orang yang enggan menerima ilmu

2.       Ilmu akan musnah jika sudah tidak ada lagi para ulama sehingga

banyak para pemimpin yang memberi fatwa tanpa menggunakan ilmu

pengetahuan, sehingga mereka saling menyesatkan satu sama lain

3.       Bahwa dengan ilmu manusia akan mendapatkan kebahagiaan didunia

maupun diakherat. Orang yang menempuh perjalanan untuk mencari

ilmu sama dengan orang yang sedang menempuh perjalanan menuju

surga, Hal ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang

yang mencari ilmu.

4.       Ilmu mempunyai peranan sangat penting dalam dunia pendidikan, yang mana pendidikan adalah Universal, ada keseimbangan  antara aspek intelektual dan spiritual, antara sifat jasmani dan rohani. Dengan pendidikan  yang benar dan akhlak yang kuat, maka akan tumbuh generasi penerus bangsa yang beradab dan bermartabat.

Saran

Kita sebagai golongan terpelajar jangan hanya menjadikan kitab- kitab

hadist sebagai buku hiasan saja atau buku pelengkap referensi, tetapi

hendaklah kita baca, maknai, dan ditafsiri dengan baikdan selanjutnya di

amalkan dengan segenap kemampuan.

Dan kiranya makalah kami ini sangat jauh dari kesempurnaan, kritik

dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi meningkatkan

kesempurnaan makalah yang kami tulis ini.

Makalah Hadist Tarbawi - 12

Page 13: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

DAFTAR PUSTAKA

Al-asqolani, Ibnu Hajar. 2002. Fathul Baari Syarah. Jakarta. Pustaka Azzam

Al-Mundiri Hafidz. 2000. Terjemah Attarghib wat tarhib. Surabaya. Al-

Hidayah

Al Qur’an Al Karim

As Shobuni, Muhammad ‘Ali, 1420 H-1999 M, Min Kunuz As Sunnah,

Jakarta, Dar Al Kutub Al Islamiyah.

Az-zarnuzi. Ta’limul Muta’allim. Surabaya: Al-Hidayah

Muhammad Zuhri, 1993. Terjemah Jawahirul Bukhari, Indonesia, Darul

Ihya’

Makalah Hadist Tarbawi - 13

Page 14: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Islam sebagai sistem kehidupan mengatur hubungan manusia

dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan makhluk )al-

muamalah( dalam seluruh aspek ekonomi, politik, sosial budaya,

pertahanan dan keamanan negara.

Prinsip ajaran Islam pada dasarnya memecahkan semua masalah

kehidupan yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia. Ajaran Islam

merupakan dasar semua perbaikan sosial, yang tidak hanya terbatas pada

secara makro sesuatu perekonomian tidak terlepas dari peran

pemerintah, dimana menurut Maududi pemerintah tidak menggunakan

kekerasan dalam memimpin suatu Negara, kembali pada subjek maslah

zakat dan pajak

Dalam makalah ini penulis membahas antara zakat yang diatur oleh

Islam dan pajak yang dilaksanakan sebagai hasil pemikiran dan sistem

keuangan moderen, dan membahas tentang persamaaan dan perbedaan

antara zakat dan pajak.

Zakat ialah, nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta’ala yang

dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin. Sedangkan pajak adalah, iuran

rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang – undang sehingga dapat

dipaksakan dendan tiada mendapat balas jasa secara langsung.

Makalah Hadist Tarbawi - 14

Page 15: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Zakat dan pajak meskipun keduanya merupakan kewajiban dalam

bidang harta, namum keduanya merupakan falsafah yang khusus yang

keduannya berbeda sifat dan asasnya, berbeda sumbernya,

sasaran,bagian serta kadarnya, disamping itu berbeda pula prinsip, tujuan

dan jaminan

BAB II

PEMBAHASAN

ZAKAT DAN PAJAK

A. Pengertian zakat dan pajak

1. Zakat adalah  jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang

yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak

menerimanya )fakir miskin dan sebagainya( menurut ketentuan yang telah

ditetapkan oleh syarat

Zakat terbagi atas dua jenis yakni:

- Zakat fitrah

Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada

bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter )2,5 kilogram(

makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.

- Zakatkmaalk(harta)

Makalah Hadist Tarbawi - 15

Page 16: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan,

pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas

dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri

Yang berhak menerima

Ada delapan pihak yang berhak menerima zakat, yakni:

1. Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak

mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.

2. Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup.

3. Amil - Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.

4. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan

untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya

5. Hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya

6. Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak

sanggup untuk memenuhinya

7. Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah )misal: dakwah, perang

dsb(

8. Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

Yang tidak berhak menerima zakat

Orang kaya. Rasulullah bersabda, "Tidak halal mengambil sedekah )zakat(

bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga." )HR

Bukhari(.

Hamba sahaya, karena masih mendapat nafkah atau tanggungan dari

tuannya.

Keturunan Rasulullah. Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya tidak halal

bagi kami )ahlul bait( mengambil sedekah )zakat(." )HR Muslim(.

Makalah Hadist Tarbawi - 16

Page 17: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Orang yang dalam tanggungan yang berzakat, misalnya anak dan istri.

Orang kafir.

2. Pajak

Pajak menurut para ahli keuangan ialah : kewajibab yang ditetapkan

terhadap wajib pajak, yang harus disetorkan kepada negara sesuai dengan

ketentuan, tanpa dapat prestasi kembali dari negara, dan hasilnya untuk

membiayai pengeluaran – pengeluaran umum disatu pihak dan untuk

merealisir sebagian tujuan ekonomi.

B. Dasar Hukum Wajib Pajak dan Zakat

Dasar hukum wajib pajak

Dalam Al-qur’an: Dalam surat An-Nisa : 29

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan cara yang batil. QS.An-

Nisa : 29

Dalam ayat diatas Allah melarang hamba-Nya saling memakan harta

sesamanya dengan jalan yang tidak dibenarkan. Dan pajak adalah salah

satu jalan yang batil untuk memakan harta sesamanya

Makalah Hadist Tarbawi - 17

Page 18: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Dasar hukum wajib zakat:

Dalam Al-qur’an: Dalam surat At- Taubah: 103

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan

dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu

itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi

Maha Mengetahui.(Q.S At-Taubah:103)

C. Pendapat Para Ulama tentang Zakat dan Pajak

- Pendapat Syekh Ulaith

Syekh Ulaith dalam fatwanya dari mazhab Maliki menyebutkan

bahwa seseoarang yang memiliki ternak yang sudah mencapai nisabnya

dan dipungut uang setiap tahunya tetapi tidak atas nama zakat, maka ia

tidak boleh berniat zakat dan jika ia berniat zakat maka kewajibannya

tidak menjadi gugur sebagaimana telah diftwakan oleh Nasir al- Hatab.

- Fatwa Sayid Rasyid Ridha

Seseorang yang mempunyai tanah dan telah dipungut uangnya

separuh dan seperempat oleh orang nasrani tidaklah termasuk kewajibab

zakat, karena sesungguhnya dari hasil bumi itu adalah dari harta zakat

yang wajib dikeluarkan pada delapan sasaran (delapan ashnaf) menurut

nash, maka bebaslah pemilik tanah dari kewajibanya. Harta yang dipungut

orang nasrani tadi dianggap sebagai pajak dan tidak menggugurkan wajib

zakat, hal ini berarti bahwa pajak tidak dapat dianggap sebagai zakat.

Makalah Hadist Tarbawi - 18

Page 19: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

- Fatwa Syakh Mahmud Syaltut

Dalam masalah yang dibicarakan, bahwa zakat bukanlan pajak. Pada

prinsipnya pendapat beliau sama dengan ulama – ulama yang

mengatakan bahwa zakat dan pajak berbeda asas dan sasaranya. Zakat

kewajibab atas Allah sedangkan pajak kewajiban kepada pemerintah

(penguasa).

Dari tiga pendapat diatas dapat dipahami bahwa zakat harus

dikeluarkan sesudah memenuhi persyaratan, walaupun seseoarang telah

membayar pajak. Sebaiknya pajak tetap dipungut walaupun sudah

menunaikan zakat.

D. Persamaan dan Perbedaan Antara Zakat dan Pajak

1( Persamaan Zakat dan Pajak

- Sama – sama mempunyai unsur paksaan dan kewajiban yang

merupakan cara untuk menghasilkan pajak, juga terdapat dalam

zakat.

- Bila pajak harus disetorkan kepada lembaga masyarakat )negara(

pusat maupun daerah, maka zakat pun demikian, karena pada

dasarnya zakat itu harus diserahkan pada pemerintah sebagai

badan yang disebut dalam Al-Qur’an : amil zakat.

- Dalam ketentuan pajak ialah tidak adanya imbalan tertentu,

demikian halnya dalam zakat. Seseoarang membayar zakat adalah

selaku masyarakat islam.

- Pajak pada zaman modern mempunyai tujuan kemasyarakatan,

ekonomi dan politik disamping tujuan keuangan, maka zakat pun

Makalah Hadist Tarbawi - 19

Page 20: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

mempunyai tujuan yang lebih jauh dan jangkauan yang lebih luas

pada aspek - sapek yang disebutkan tadi dan aspek –aspek lain,

semua itu sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan pribadi dan

masyarakat.

2( Perbedaan Zakat dan Pajak

- Dari Segi Nama dan Etikanya:

Kata zakat menurut bahasa, berarti suci, tumbuh dan berkembang.

Dalam syari’at islam zakat untuk mengungkapkan arti dari bagian

harta yang wajib dikeluarkan untuk fakir miskin dan para mustahik

lainya. Sebagai mana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat: 276

yang artinya:’’Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah“

Sedangakan pajak diambil dari kata dharaba, yang artinya utang,

pajak, tanah atau upeti. Yaitu sesuatu yang mesti dibayar, sesuatu

yang menjadi beban. Seperti yang dikatakan dalam Al- Qur’an surat

Al-Baqarah ayat: 61 yang artinya: “ Dan timpakan atas mereka

kehinaan dan kemiskinan”

- Mengenai Hakikat dan Tujuannya

Zakat adalah ibadah yang yang diwajibkan kepada orang islam,

sebagai tanda syukur kepada Allah SWT dan mendekatkan diri

kepadanya. Adapun pajak adalah kewajiban dari negara semata –

mata yang tidak ada hubungannya dengan makna ibadat dan

pendekatan diri.

- Mengenai Batas Nisab dan Ketentuanya

Zakat adalah hak yang ditentukan oleh Allah, sebagai pembuat

syariat. Dialah yang menentukan batas nisab bagi setiap macam

benda juga Allah memberikan ketentuan atas kewajibab zakat itu

seperlima, sepersepuluh, separuh, sampai seperempat puluh. Berbeda

dengan pajak yang tergantung pada kebijaksanaan dan kekuatan

penguasa baik mengenai objek, presentase, harga dan ketentuannya,

Makalah Hadist Tarbawi - 20

Page 21: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

bahkan ditetapkan dan dihapuskan pajak tergantung pada penguasa

sesuai dengan kebutuhan.

- Maksud dan Tujuan

Zakat mempunyai tujuan spiritual dan moral yang legih tinggi dari

pajak. Tujuanya cukup jelas dan tegas dalam firman Allah mengenai

keadaan pemilik harta yang berkewajiban mengeluarkan zakat,

Firmannya adalah : ’’ Ambillah sedekah dari sebagian harta mereka,

dengan sedekah itu kamu membersihkan dan mensucikan dan

berdoalah buat mereka, sesungguhnya doa kamu itu menjadi

ketentuan jiwa bagi mereka. Sedangkan pajak tidak mempunyai

tujuan yang luhur, selain untuk menghasilkan pembiayaan )uang(

untuk mengisi kas negara )mazhab netro pajak(.

E. Syarat Pemungutan Pajak

Tidaklah mudah membebankan pajak pada masyarakat, bila terlalu

tinggi maka masyarakat eggan membayarnya, sedangkan jika terlalu

rendah maka pembangunan tidak akan berjalan karena dana yang

kurang. Oleh sebab itu agar tidak terjadi masalah maka pemungutan

pajak harus memenuhi persyaratan yaitu :

1. Pemungutan pajak harus adil

Seperti halnya produk hukum pajak pun mempunyai tujuan untuk

menciptakan keadilan dalam hal pemungutan pajak. Adil dalam

perundang – undangan maupun adil dalam pelaksanaanya.

2. Pemungutan pajak harus berdasarlan UU

Makalah Hadist Tarbawi - 21

Page 22: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Sesuai dengan Pasal 23 UUD 1245 yang berbunyi : pajak dan

pungutan yang bersifat umum keperluan negara diatur dengan

Undang – Undang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan UU tentang pajak, yaitu:

- Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang berdasarkan

UU tersebut harus dijamin kelancaranya

- Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan

secara umum

- Jaminan hukum akan terjaganya kerahasiaan bagi para wajib pajak

BAB III

KESIMPULAN

Zakat adalah hak tertentu yang diwajibkan Allah terhadap harta

kaum muslimin yang di peruntukkan bagi fakir miskin dan mustahik

lainnya, sebagai tanda syukur atas nikmat Allah dan untuk mendekatkan

diri kepadanya serta membesihkan diri dari hartanya. Sedangkan, pajak

menurut para ahli keuangan ialah : kewajibab yang ditetapkan terhadap

wajib pajak, yang harus disetorkan kepada negara sesuai dengan

ketentuan, tanpa dapat prestasi kembali dari negara, dan hasilnya untuk

membiayai pengeluaran – pengeluaran umum disatu pihak dan untuk

merealisir sebagian tujuan ekonomi.

Makalah Hadist Tarbawi - 22

Page 23: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M Ali, 2006, zakat dan infak: salah satusolusi mengatasi

masalah sosial di indonesia, jakarta : kencana

Mufraini, M Arief, 2006,akuntansi dan manajemen zakat,jakarta :

kencana

Gusfahmi, 2007, pajak menurut syari’ah, jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Qardawi, Yusuf, 1988, Hukum Zakat, Bogor: PT Pustaka Litera Antar

Nusa,

Makalah Hadist Tarbawi - 23

Page 24: Makalah Hadist Tarbawi Tentang Pendidikan 2

Makalah Hadist Tarbawi - 24