SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS...

32
1 SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SKS PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : 5 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana. D. LEVEL KOMPETENSI 1. Pendahuluan dan Kontrak Belajar ( 1 kali pertemuan) a. Penjelasan silabi mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana b. Tujuan mempelajari Kapita Selekta Hukum Pidana c. Penjelasan literatur d. Kontrak belajar 2. Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika ( 2 kali pertemuan) a. Pengertian Narkotika dan Psikotropika b. Undang-undang yang mengatur tentang narkotika dan psikotropika c. Perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan undang-undang narkotika dan psikotropika d. Kasus-kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika 3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 kali pertemuan) a. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum Internasional b. Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum Internasional c. Pengertian pelanggaran HAM Berat

Transcript of SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS...

Page 1: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

1

SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA

A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SKS PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : 5

B. DESKRIPSI MATA KULIAH Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru di bidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

D. LEVEL KOMPETENSI 1. Pendahuluan dan Kontrak Belajar ( 1 kali pertemuan)

a. Penjelasan silabi mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana b. Tujuan mempelajari Kapita Selekta Hukum Pidana c. Penjelasan literatur d. Kontrak belajar

2. Tindak Pidana Narkotika dan Psikotropika ( 2 kali pertemuan)

a. Pengertian Narkotika dan Psikotropika b. Undang-undang yang mengatur tentang narkotika dan psikotropika c. Perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan undang-undang narkotika dan

psikotropika d. Kasus-kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika

3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 kali pertemuan)

a. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum Internasional

b. Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum Internasional

c. Pengertian pelanggaran HAM Berat

Page 2: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

2

d. Ruang lingkup pelanggaran HAM Berat e. Kasus-kasus pelanggaran HAM Berat

4. Terorisme (2 kali pertemuan)

a. Pengertian pelaku dan dimensi terorisme b. Terorisme dalam Hukum Positif c. Tindak pidana terorisme d. Kasus-kasus terorisme

5. Mengenal Rancangan KUHP (2 kali pertemuan)

a. Perbandingan KUHP dengan Rancangan KUHP b. Tindak pidana baru dalam Rancangan KUHP

6. Tindak Pidana Kekerasan dalam Rumah Tangga (2 kali pertemuan)

a. Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dalam hukum positif b. Pengertian dan ruang lingkup kekerasan dalam rumah tangga c. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga

7. Trafficking (2 kali pertemuan)

a. Jangkauan hukum positif atas kasus trafficking b. Perbuatan-perbuatan yang dapat dipidana c. Kasus-kasus trafficking

8. Pemberlakuan Pidana Cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam (2 kali

pertemuan) a. Kedudukan pidana cambuk dalam hukum positif b. Perbuatan yang diancam dengan cambuk c. Prosedur penanganan perkara pidananya d. Kasus-kasus pidana cambuk dalam praktek

Page 3: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

3

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ; 7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ; 8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam

Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ; 9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes

polri, Jakarta, 2000 ; 10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum

minuman Khamar dan sejenisnya ; 11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir

(perjudian) ; 12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat

(mesum) ; 13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum

dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ; 14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di

Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ; 15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana

Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ; 16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ; 17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ; 18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ; 19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM; 20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ; 21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ; 22. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Perdagangan orang ; 23. Wiyono, Pengadilan HAM di Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2006 ;

Page 4: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

4

SATUAN ACARA PERKULIAHAN KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS MATA KULIAH

NAMA MATA KULIAH : KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA STATUS MATA KULIAH : WAJIB KONSENTRASI KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2 SKS PRASYARAT : SEMESTER SAJIAN : 5

B. DESKRIPSI MATA KULIAH Kapita Selekta Hukum Pidana merupakan salah satu mata kuliah konsentrasi hukum pidana yang mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta mengkaji berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana terutama permasalahan aktual dan perundang – undangan yang belum masuk ke dalam ranah mata kuliah – mata kuliah lain.

C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana yang sedang terjadi dalam masyarakat serta menjelaskan berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

D. SATUAN ACARA PERKULIAHAN

D. 1. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN DAN KONTRAK BELAJAR

Waktu:

Minggu I / Pertemuan ke-1

Page 5: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

5

SUB-SUB LEVEL KOMPETENSI : a. Penjelasan silabi mata kuliah Kapita Selekta Hukum Pidana

- Menjelaskan materi kuliah sebelum UTS

- Menjelaskan materi kuliah setelah UTS

b. Tujuan mempelajari Kapita Selekta Hukum Pidana

- Mengkaji tentang berbagai permasalahan aktual dalam hukum pidana

- Mengkaji perkembangan peraturan baru di bidang hukum pidana

c. Penjelasan literatur

- Literatur terkait dengan materi perkuliahan ;

- Undang-Undang terkait dengan materi perkuliahan ;

d. Kontrak belajar

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pengenalan tujuan, maksud dan metode perkuliahan b. Pengenalan ruang lingkup perkuliahan c. Pengenalan Kapita Selekta Hukum Pidana.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan berbagai permasalahan aktual dalam hukum

pidana yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, serta berbagai perkembangan peraturan perundang – undangan baru dibidang hukum pidana.

b. Mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan pola pembelajaran Kapita Selekta Hukum Pidana.

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah Kapita Selekta

Hukum Pidana.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 6: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

6

Page 7: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

7

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 8: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

8

D. 2. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI II TINDAK PIDANA NARKOTIKA

DAN PSIKOTROPIKA

Waktu:

Minggu II & III / Pertemuan ke-2 & 3

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Pengertian Narkotika dan Psikotropika

- Menjelaskan pengertian Narkotika

- Menjelaskan pengertian Psikotropika

b. Undang-undang yang mengatur tentang narkotika dan psikotropika

- Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

- Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Psikotropika

c. Perbuatan yang dapat dipidana berdasarkan undang-undang narkotika dan psikotropika

- Perbuatan-perbuatan sebagai mana diatur dalam ketentuan Pasal 111 sampai dengan ketentuan Pasal 148 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika

- Perbuatan-perbuatan sebagai mana diatur dalam ketentuan Pasal 59 sampai dengan ketentuan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 tentang Psikotropika

d. Kasus-kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika

- Kasus-kasus yang pernah menjadi pemberitaan berbagai mass media

- Penanganan berbagai kasus mulai dari tahap menyidikan hingga tahap penjatuhan putusan.

TUJUAN PEMBELAJARAN : Pengenalan tindak pidana narkotika dan psikotropika

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan aspek hukum pidana narkotika dan psikotropika b. Mahasiswa dapat menjelaskan contoh kasus narkotika dan psikotropika.

Page 9: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

9

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tindak pidana

narkotika dan psikotropika.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 10: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

10

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 11: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

11

D. 3. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI III PELANGGARAN HAK ASASI

MANUSIA (HAM) BERAT

Waktu:

Minggu IV & V / Pertemuan ke-4 & 5

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Berbagai peraturan tentang HAM baik dalam Hukum Positif maupun dalam

Hukum Internasional

- The Universal Declaration of Human Rights 1948

- Ketetapan Nomor /MPR/1998

- Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM

b. Pengaturan pelanggaran HAM Berat baik dalam Hukum Positif maupun dalam Hukum Internasional

- Statuta Roma

- Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

c. Pengertian Pelanggaran HAM Berat

- Pengertian menurut Undang-Undang HAM

- Pengertian / klasifikasi menurut Undang-Undang Pengadilan HAM

d. Ruang lingkup pelanggaran HAM Berat

- Menurut Statuta Roma

- Menurut ketentuan Pasal Undang-Undang Pengadilan HAM

e. Kasus-kasus pelanggaran HAM Berat.

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pemahaman tentang pelanggaran HAM Berat b. Pengenalan berbagai peraturan tentang HAM dan pelanggaran HAM Berat.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pelanggaran HAM Berat b. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai peraturan tentang HAM dan

pelanggaran HAM Berat serta kasus-kasus yang terjadi.

Page 12: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

12

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang

pelanggaran HAM Berat.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 13: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

13

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 14: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

14

D. 4. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI IV TERORISME

Waktu:

Minggu VI & VII / Pertemuan ke-6 & 7

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Pengertian pelaku dan dimensi terorisme

- Pengertian menurut berbagai literature

- Pengertian menurut Undang-Undang tentang Pemberantasan Terorisme

- Dimensi nasional, regional dan internasional

- Motif terorisme (motif politik)

b. Terorisme dalam Hukum Positif

- Dasar hukum penindakan terorisme sebelum adanya Undang-Undang tentang Pemberantasan Terorisme

- Sejarah pengaturan Undang-Undang tentang Pemberantasan Terorisme

- Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme

c. Tindak pidana terorisme

- Tindak pidana terorisme

- Tindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme

d. Kasus-kasus terorisme.

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pengenalan tentang tindak pidana terorisme b. Pemahaman aturan tentang tindak pidana terorisme c. Pemahaman kasus-kasus terorisme.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang tindak pidana terorisme b. Mahasiswa dapat menjelaskan aturan tentang tindak pidana terorisme. c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kasus-kasus terorisme.

Page 15: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

15

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang tindak

pidana terorisme.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 16: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

16

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 17: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

17

D. 5. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI V MENGENAL RANCANGAN

KUHP

Waktu:

Minggu VIII & IX / Pertemuan ke-8 & 9

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Perbandingan KUHP dengan Rancangan KUHP

- Urgensi dilakukannya pemberlakuan KUHP baru / KUHP Nasional

- Perbandingan sistematika KUHP dan Rancangan KUHP

- Perbedaan beberapa asas dalam KUHP dan Rancangan KUHP

- Perbandingan jenis pidana dalam KUHP dan Rancangan KUHP

b. Tindak pidana baru dalam Rancangan KUHP

- Terkait dengan perbuatan santet.

- Terkait dengan “kumpul kebo” / hidup bersama di luar nikah

- Terkait dengan perbuatan “incest”

- Terkait dengan pelacuran

- Terkait dengan perbuatan “zina”

- Terkait dengan delik adat “lokika sanggraha”

- Beberapa perbuatan yang dapat diklasifikasikan sebagai perkosaan

- Beberapa perbuatan yang termasuk delik agama

- Tindak pidana terhadap penyelenggaraan peradilan / “contempt of court”.

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pengenalan rancangan KUHP

b. Pengenalan tindak pidana baru dalam Rancangan KUHP.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : Mahasiswa dapat menjelaskan tentang rancangan KUHP dan tindak pidana baru dalam Rancangan KUHP.

Page 18: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

18

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang

rancangan KUHP.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 19: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

19

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 20: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

20

D. 6. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI VI TINDAK PIDANA KEKERASAN

DALAM RUMAH TANGGA

Waktu:

Minggu X & XI / Pertemuan ke-10 &

11

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT) dalam hukum positif

- Pasal-pasal penganiayaan dalam KUHP (sebagai aturan lex generalis)

- Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (sebagai aturan lex specialis)

b. Pengertian dan ruang lingkup tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga

- Pengertian KDRT berdasarkan UU PKDRT

- Lingkup rumah tangga

- Cara-cara melakukan kekerasan

- Ketentuan pidana dalam UU PKDRT

c. Kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pengenalan tentang UU PKDRT dan tindak pidana kekerasan dalam rumah

tangga

b. Pengenalan tentang lingkup rumah tangga dan berbagai perbuatan yang dapat dipidana terkait KDRT.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : c. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang UU PKDRT, tindak pidana kekerasan

dalam rumah tangga, lingkup rumah tangga serta berbagai perbuatan yang dapat dipidana terkait KDRT.

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang KDRT.

Page 21: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

21

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 22: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

22

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 23: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

23

D. 7. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI VII TRAFFICKING

Waktu:

Minggu XII & XIII/ Pertemuan ke-12 &

13

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Jangkauan hukum positif atas kasus trafficking

- Ketentuan Pasal 297 KUHP

- Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

b. Perbuatan yang dapat dipidana

- Pengertian perdagangan orang

- Pengertian Tindak pidana perdagangan orang

- Perbuatan-perbuatan yang termasuk tindak pidana perdagangan orang

c. Kasus-kasus trafficking.

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pengenalan tentang pengertian trafficking

b. Pemahaman tentang berbagai perbuatan yang dapat dipidana terkait trafficking

c. Pengenalan terhadap kasus-kasus tentang trafficking.

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pengertian trafficking

b. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai peraturan dan berbagai perbuatan yang dapat dipidana terkait trafficking

c. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus trafficking.

Page 24: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

24

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang

trafficking.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 25: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

25

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 26: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

26

D. 8. Mata Kuliah:

Kapita Selekta Hukum Pidana

LEVEL KOMPETENSI VIII PEMBERLAKUAN PIDANA

CAMBUK DI NANGROE ACEH DARUSSALAM

Waktu:

Minggu XIV & V / Pertemuan ke-14 &

15

SUB-SUB KOMPETENSI : a. Kedudukan pidana cambuk dalam hukum positif

- Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya

- Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian)

- Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum)

b. Perbuatan yang diancam dengan cambuk

- Minum minuman Khamar dan sejenisnya

- Maisir (perjudian)

- Khalwat (mesum)

c. Prosedur penanganan perkara pidananya

- Penyidikan, penuntutan, persidangan dan pelaksanaan putusan berdasarkan Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003

- Penyidikan, penuntutan, persidangan dan pelaksanaan putusan berdasarkan Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003

- Penyidikan, penuntutan, persidangan dan pelaksanaan putusan berdasarkan Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003

d. Kasus-kasus pidana cambuk dalam praktek

- Kontroversi yang timbul

- Dampak positif dan negatifnya

Page 27: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

27

TUJUAN PEMBELAJARAN : a. Pemahaman tentang pidana cambuk

b. Pengenalan tentang berbagai peraturan tentang pidana cambuk

c. Pengenalan tentang kasus kasus pidana cambuk dalam praktek

INDIKATOR HASIL BELAJAR : a. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang pidana cambuk

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang berbagai peraturan tentang pidana cambuk

c. Mahasiswa mampu menganalisis kasus-kasus pidana cambuk dalam praktek

METODE PEMBELAJARAN : a. Ceramah; b. Diskusi; c. Penugasan pengumpulan bahan/materi sebagai referensi kuliah tentang

pemberlakuan pidana cambuk di Nangroe Aceh Darrussalam.

EVALUASI : Keaktifan mahasiswa dalam meresume materi kuliah serta berdiskusi dijadikan salah satu komponen penilaian Tugas Terstruktur I (T1)

Page 28: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

28

BAHAN PUSTAKA: 1. Abdul Wahid, et al, Kejahatan Terorisme – Persspektif Agama, HAM

dan Hukum, Refika Aditama, Bandung, 2004 ;

2. Barda Nawawi Arief, Kapita Selekta Hukum Pidana, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003 ;

3. Ester Lianawati, KDRT Perspektif Psikologi Feminis, Paradigma Indonesia, Yogyakarta, 2009 ;

4. Eugenia Liliawati Muljono, 12 Ketetapan MPR RI Hasil Sidang Istimewa tahun 1998, Harvarindo, Jakarta, 1999 ;

5. Hadi Setia Tunggal, Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights), Harvarindo, Jakarta, 2000 ;

6. I Made Widnyana, Kapita Selekta Hukum Pidana Adat, Eresco, Bandung, 1999 ;

7. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) ;

8. La Jamaa, et al., Hukum Islam dan Undang-Undang Anti Kekerasan dalam Rumah Tangga, Bina Ilmu Surabaya, 2007 ;

9. Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba, Satgas Luhpen Narkoba Mabes polri, Jakarta, 2000 ;

10. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 12 tahun 2003 tentang Minum minuman Khamar dan sejenisnya ;

11. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 13 tahun 2003 tentang Maisir (perjudian) ;

12. Qanun Propinsi Nangroe Aceh Darusalam Nomor 14 tahun 2003 tentang Khalwat (mesum) ;

13. Rancangan KUHP, Dtjen, Hukum dan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Perundanga-Undangsan, 1999-2000 ;

14. Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadaan Peradilan HAM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002 ;

15. Soeharto, Perlindungan Hak Tersangka, Terdakwa, dan Korban Tindak Pidana Terorisme, Refika Aditama, Jakarta, 2007 ;

16. Statuta Roma, Mahkamah Pidana Internasional, Elsam, Jakarta, 2000 ;

17. Sudarto, Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1981 ;

18. Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia ;

19. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM;

20. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 tentang Terorisme ;

21. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT ;

Page 29: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

29

Page 30: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

30

Page 31: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

31

Page 32: SILABI KAPITA SELEKTA HUKUM PIDANA A. IDENTITAS …law.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/KAPSEL-HUKUM-PIDANA.pdf · Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang Berat (2 ... salah satu

32