Silabi & Handout orped.doc

30
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ORTOPEDAGOGIK UMUM I No. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal. Semester Judul praktek Jam 100 Mnt Silabus Nama Mata Kuliah : Pengantar Ortopedagogik Kode Mata Kuliah : SKS : 3,5 Teori 0,5 Lapangan Dosen : Heri Purwanto Program Studi : Pend. Luar Biasa Prasyarat : ------ Waktu Perkuliahan : Semester Gasal Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini menjelaskan tentang konsep dasar ilmu pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang meliputi obyek formal, material dan metode pengembangan orped serta implikasi praktek pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Pengalaman Belajar : Kegiatan belajar dalam perkuliahaan ini dilakukan dengan pendekatan ceramah, diskusi kelompok, tugas individu telaah pustaka dan studi lapangan Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan 1 2 a. Menjelaskan arti orthopaedagogiek b. Menjelaskan obyek formal orped Pengertian orped Obyek formal orped Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Diperiksa oleh : Heri purwanto

Transcript of Silabi & Handout orped.doc

Page 1: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Silabus

Nama Mata Kuliah : Pengantar Ortopedagogik Kode Mata Kuliah :SKS : 3,5 Teori 0,5 LapanganDosen : Heri Purwanto Program Studi : Pend. Luar BiasaPrasyarat : ------Waktu Perkuliahan : Semester GasalDeskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini menjelaskan tentang konsep dasar ilmu

pendidikan untuk anak-anak berkebutuhan khusus yang meliputi obyek formal, material dan metode pengembangan orped serta implikasi praktek pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.

Pengalaman Belajar : Kegiatan belajar dalam perkuliahaan ini dilakukan dengan pendekatan ceramah, diskusi kelompok, tugas individu telaah pustaka dan studi lapangan

Uraian Pokok Bahasan Tiap Pertemuan

Pertemuan Tujuan Perkuliahan Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan

1

2

3

4 - 5

6

7

a. Menjelaskan arti orthopaedagogiek

b. Menjelaskan obyek formal orped

c. Menjelaskan obyek material orped

d. Menjelaskan metode atau cara pegembangan orped

e. Menjelaskan manfaat atau pentingnya orped dalam masyarakat

f. Menjelaskan kedudukan Orthopaedagogiek terhadap

Pengertian orped

Obyek formal orped

Obyek material orped

Metode pengembangan ilmu melalui berfikir:InduktifDeduktifCase study

Peran orped dalam pendidikan anak

Kedudukan orped dalam pohon keilmuan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 2: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

8 - 9

ilmu-ilmu lain

g. Peran ilmu lain dalam praktek pendidikan khusus (multi disipline)

Peran berbagai ilmu dalam praktek PKhOtonomi masing-masing ilmu dalam praktek Pkh

10 - 11

12 - 13

14

15 - 16

17

a. Menjelaskan Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

b. Menerangkan Klasifikasi Anak berkebutuhan Khusus

c. Menjelaskan prevalensi ABK

d. Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kelainan

e. Mendeskripsikan dampak yang terjadi akibat kelainan

f. Menjelaskan hak-hak yang dimiliki ABK

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Jenis-jenis Anak berkebutuhan khusus

Populasi anak berkebutuhan khusus

Faktor penyebab terjadinya kelainan

Dampak terjadinya kelaianan

Hak-hak yang dimiliki anak berkebutuhan khusus

18 - 20

21 - 22

23 - 25

26 - 29

a. Menjelaskan Pengertian Pendidikan Khusus

b. Menjelaskan Sejarah Pendidikan Khusus

c. Menjelaskan Landasan Pendidikan Khusus

d. Menjelaskan

Pengertian PKh. Komparasi PKh dan

PU. Pengertian PLK

Perkembangan sikap masyarakat terhadap ABK

Sejarah PKh di Dunia dan di Indonesia

Landasan Agama Sosio-ekonomis Psikologis Yuridis formal

Mainstreaming Deinstitutionalisasi

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 3: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

30 - 32

Mainstreaming Pendidikan Khusus

e. Menjelaskan Bentuk Layanan Pendidikan khusus

Nonlabeling Inklusi

Segregasi Integrasi Panti

Evaluasi Hasil Belajar :

• PRESENSI KEHADIRAN/NILAI HARIAN (N1)• TUGAS (N2)• MID SEMESTER (N3)• UJIAN AKHIR SEMESTER (N4)

1N1 + 1N2 + 1N3 + 2N4• NILAI AKHIR : --------------------------------

5

Daftar Literatur/Referensi

Adrian Ashman & John Elkins (1994), Educating Children with Special Needs, New York: Prentice Hall.

Barbara K. Keogh, (1980), Advances in Special Education, Connecticut: Little, JAI Press Inc.

Blackhurst, A. E & Berdine, HW (1981), An Intruduction to Special Education, Boston: Little, Brown & Co.

Hallahan, DP & Kauffman, JM (1988), Exceptional Children, Introduction to Spesial education, 4 th edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Hardman, ML, et .al (1990), Human Exceptionality, Boston: Allyn and Bacon, Inc.Heri Purwanto (1998), Ortopedagogik Umum (Diktat Kuliah), Yogyakarta: FIP IKIP

(Tidak diterbitkan).IGAK Wardani, dkk (2002), Pengantar Pendidikan Luar Biasa, Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka. Johnson, BH & Skjorten, D Miriam (2004), Pendidikan Kebutuhan Khusus, Sebuah

Pengantar, terjemahan, Bandung: Program Pascasarjana UPIJujun S Suriasumantri (1987), Filsafat Ilmu,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.Kirk, Samuel A & Gallagher (1989), Educating Exceptional Children, Boston:

Houghton Mifflin company.Polloway, EA & Patto, JR (1993), Strategies For Teaching Learners With Special

Needs, New York: McMillan Publishing Co.Suparno & Heri Purwanto (2007), Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Buku Ajar),

Jakarta: Dirjend Dikti Depdiknas.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 4: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Dosen dapat dihubungi di:1. Jurusan PLB FIP UNY.2. Hp. 081804238261

Yogyakarta,..September 2008.

Mengetahui,Ketua Jurusan

(-------------------------)NIP:

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Heri Purwanto(-------------------------)NIP: 131764495

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 5: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

HANDOUT

Handout 1: Pertemuan 1 - 6Pokok Bahasan : Pengertian OrpedTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan arti orthopaedagogiek

Menjelaskan obyek formal orpedMenjelaskan obyek material orpedMenjelaskan metode atau cara pegembangan orpedMenjelaskan manfaat atau pentingnya orped dalam masyarakat

Uraian : Ortopedagogik terdiri dari 2 kata ortho = menyimpang paedagogiek = pendidikan anak ortopedagogik adalah cabang dari ilmu pendidikan, dan merupakan dasar filosofis dari berbagai praktek PKh. sehingga orped merupakan sebuah gambaran komprehenship dari semua aktivitas praktek PKh dengan kajian yang mendalam ada beberapa istilah yang sering dianggap memiliki arti sama dengan ortopedagogik yaitu pendidikan khusus (special education), pendidikan luar biasa, atau pendidikan khusus. mungkinkah ortopedagogik menjadi ilmu yang mandiri? apa syaratnya?Syarat suatu ilmu antara lain:Ontologi:obyek formal : semua anak berkebutuhan khusus, yang semakin berkembang jenis dan jumlahnyaobyek material : pendikan dan pengajaran, therapi, rehabilitasi dan validasi.Epistemologi:metodologi : seperti pada bidang-bidang ilmu sosial (moral philosofis) orped menggunakan pola induktif dan deduktif dalam pengembangannya, serta pendekatan rasional maupun empiris. interaksi antar disiplin: dalam kepentingan praksis orped tidak dapat lepas dari ilmu-ilmu lain sebagai ilmu bantuAksiologi:kebermanfaatan orped dalam kehidupan masyarakat tertuju pada pemecahan permasalahan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang memiliki perbedaan dengan anak normal

Tugas : 1. Telaah Pustaka dan diskusi kelompok2. Buat kajian pola pikir induktif dan deduktif 3. Batasan disiplin orped

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 6: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

(Heri Purwanto.)Handout 2: Pertemuan 7Pokok Bahasan : Kedudukan orped pada pohon keilmuanTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan kedudukan Orthopaedagogiek terhadap ilmu-ilmu lain

Uraian :

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 7: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Handout 3: Pertemuan 8 - 9Pokok Bahasan : Peran berbagai ilmu dalam praktek PKh

Otonomi masing-masing ilmu dalam praktek PkhTujuan Perkuliahan  : Peran ilmu lain dalam praktek pendidikan khusus (multi disipline)

Uraian :

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 8: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 4: Pertemuan 10 -11Pokok Bahasan : Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus Tujuan Perkuliahan  : Menjelaskan Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus

Uraian :

ISTILAH cacat luar biasa menyimpang berkelainan tuna difabel berkebutuhan khusus

CARA PANDANGLama

Istilah luar biasa (exceptional) Orientasi pada kondisi Terkotak-kotak karena label

Baru Istilah berkebutuhan khusus (special needs) Orientasi pada kebutuhan dan prestasi Cenderung menyatu non-label

PERBEDAANInter-Individual

membandingkan dengan individu lain. perbedaan meliputi:fisik sensori, motoris, tubuh, mental, inteligensi, motivasi.sosial-emosional perilaku

Intra-Individualmembandingkan antar potensi/kemampu-an yang ada dalam individu, perbedaan meliputi:multiple intelgen (lihat gardner)verbal/linguistic, logical/mathematical, visual/spatial, musical/rhithmic, bodily/kinestetic, interpersonal, intrapersonal, naturalisic

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 9: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 5: Pertemuan 12 - 13Pokok Bahasan : Jenis-jenis Anak berkebutuhan khususTujuan Perkuliahan  : Menerangkan Klasifikasi Anak berkebutuhan KhususUraian :

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 10: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 6: Pertemuan 14 Pokok Bahasan : Populasi Anak Berkebutuhan KhususTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan prevalensi ABKUraian :

PREVALENSI ABK

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 11: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK PERKEMBANGAN JUMLAH PESERTA DIDIK SATUAN PENDIDIKANSATUAN PENDIDIKAN

2002 s.d. 20052002 s.d. 2005

6,953

35,004

6,446

2,433

7,640

33,324

7,240

3,087

8,101

37,224

8,387

3,730

7.982

44,724

9.381

4.338

2002 2003 2004 2005TKLB SDLB SMPLB SMALB

(Sumber Data SIM Dit. PSLB)(Sumber Data SIM Dit. PSLB)23

DATA SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK

JENJANG TK SD SMP SMA JUML

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 12: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

L E M B A G A

SLB 498 1.176 521 433 2.627

SEKOLAHINKLUSIF

KEBUTUHAN KHUSUS - 548 52 40 640

CERDAS ISTIMEWA(“Akselerasi”)

- 25 49 61 135

S I S W A

SLB 7.982 44.724 9.381 4.338 66.425

SEKOLAHINKLUSIF

KEBUTUHAN KHUSUS - 9.264 879 195 10.338

CERDAS ISTIMEWA(“Akselerasi”)

- 441 1.969 2.261 4.671

REKAPITULASI KEADAAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN JENIS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS, 2005/2006

A. SLB PESERTA

DIDIK1 TUNANETRA 3,218 2 TUNARUNGU 19,199 3 TUNAGRAHITA RINGAN 27,998 4 TUNAGRAHITA SEDANG 10,547 5 TUNADAKSA RINGAN 1,920 6 TUNADAKSA SEDANG 553 7 TUNALARAS 788 8 TUNAGANDA 450 9 AUTIS 1,752   JUMLAH 66,425

B. INKLUSIF 1 BERKEBUTUHAN KHUSUS 10,3382 PROGRAM PERCEPATAN BELAJAR 4.671

TOTAL 81,434

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 13: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 7: Pertemuan 15 - 17Pokok Bahasan : Faktor penyebab terjadinya ABKTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan faktor penyebab terjadinya kelainanUraian :

FAKTOR PENYEBAB KELAINAN

Ada berbagai faktor yang menyumbang terjadinya anak berkebutuhan khusus. Adapun faktor-faktor tersebut meliputi:1. Heriditer

Faktor penyebab yang berdasarkan keturunan atau sering dikenal dengan genetik, yaitu kelainan kromosome, pada kelompok faktor penyebab heriditer masih ada kelainan bawaan non genetik, seperti kelahiran pre-mature dan BBLR (berat bayi lahir rendah) yaitu berat bayi lahir kurang dari 2.500 gram, merupakan resiko terjadinya anak berkebutuhan khusus. Demikian juga usia ibu sewaktu hamil di atas 35 tahun memiliki resiko yang cukup tinggi untuk melahirkan anak berkebutuhan khusus seperti terlihat pada tabel berikut.

USIA IBU KELAHIRAN DOWN’S

20 TAHUN25 TAHUN30 TAHUN35 TAHUN40 TAHUN45 TAHUN

1 DALAM 20001 DALAM 12001 DALAM 10001 DALAM 6601 DALAM 801 DALAM 17

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 14: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

49 TAHUN 1 DALAM 10

AndrianAshman (1994:454)

. 2. Infeksi

Merupakan suatu penyebab dikarenakan adanya berbagai serangan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan baik langsung maupun tidak langsung terjadinya kelainan seperti infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalo virus, herpes), polio, meningitis, dsb. Sebagai gambaran dapat dikemukakan sebagai berikut:

3. KeracunanKeracunan merupakan penyebab yang cukup banyak ditemukan karena seperti pola hidup masyarakat, keracunan dapat secara langsung pada anak, maupun melalui ibu hamil. Munculnya FAS (fetal alchohol syndrome) adalah keracunan janin yang disebabkan ibu mengkonsumsi alkohol yang berlebihan, kebiasaan kaum ibu mengkonsumsi obat bebas tanpa pengawasan dokter merupakan potensi keracunan pada janin. Jenis makanan yang dikonsumsi bayi yang banyak mengandung zat-zat berbahaya merupakan salah satu penyebab. Adanya polusi pada berbagai sarana kehidupan terutama pencemaran udara dan air, seperti peristiwa Bhopal dan Chernobil sebagai gambarannya.

4. TraumaKejadian yang tak terduga dan menimpa langsung pada anak, seperti proses kelahiran yang sulit sehingga memerlukan pertolongan yang mengandung resiko tinggi, atau kejadian saat kelahiran saluran pernafasan anak tersumbat sehingga menimbulkan kekurangan oksigen pada otak (asfeksia), terjadinya kecelakaan yang menimpa pada organ tubuh anak terutama bagian kepala.Bencana alam seperti gempa bumi sering menyebabkan kejadian trauma. Ada seorang anak usia 4 tahun mengalami peristiwa gempa bumi yang menguncang daerah Yogyakarta tahun 2006. Anak tersebut mengalami fraktur pada tulang belakang, yang akhirnya menyebabkan anak tersebut mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya secara permanen. Hal ini dimungkinkan karena adanya syaraf motorik anggota gerak bawah anak tersebut yang mengalami kerusakan, karena pada sumsum tulang belakang (medula spinalis) merupakan pusat syaraf otonom dan motorik.

5. Kekurangan giziMasa tumbuh kembang sangat berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak terutama pada 2 tahun pertama kehidupan. Kekurangan gizi dapat terjadi karena adanya kelainan metabolism maupun penyakit parasit pada anak seperti cacingan. Hal ini mengingat Indonesia merupakan daerah tropis yang banyak memunculkan atau tempat tumbuh-kembangnya penyakit parasit dan juga karena kurangnya asupan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak pada masa tumbuh kembang. Hal ini di dukung oleh kondisi penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 15: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Jika dipandang dari sudut waktu terjadinya kelainan dapat di bagi menjadi:a. Pre-natal,

Terjadinya kelainan anak semasa dalam kandungan atau sebelum proses kelahiran. Misalnya seorang ibu yang tengah hamil muda > 3 bulan keracunan olkhohol.

b. Peri-natal,Sering juga disebut natal waktu terjadinya kelainan pada saat proses kelahiran dan menjelang serta sesaat setelah proses kelahiran.

c. Pasca-natal,Terjadinya kelainan setelah anak dilahirkan sampai dengan sebelum usia perkembangan selesai (kurang lebih usia 18 tahun).

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 8: Pertemuan 18 - 20Pokok Bahasan : Pengertian PKh.

Komparasi PKh dan PU. Pengertian PLK

Tujuan Perkuliahan  : Menjelaskan Pengertian Pendidikan KhususUraian :

ISTILAH Pendidikan khusus Pendidikan luar biasa

Plb/pkh?

TUJUAN PENDIDIKAN?Lihat Pada UUSisdiknas

PKH Orientasi pada anak (child oriented) Maju berkelanjutan Individualisasi pengajaran

PEND. UMUM Orientasi pada materi dan waktu Kenaikan tingkat berjangka Universal

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 16: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

PENGERTIAN Lihat ps. 32 ayat 1, 2, uu sisdiknas PKh bukan lembaga

PKh sebuah konsep penambahan program dan sumber belajar yang dibutuhkan untuk pengembangan abk

PKh merupakan istilah umum yang merupakan serangkaian program dan layanan pendidikan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan abk.

PKhmerupakan bentuk pengujian utama pengembangan strategi dan teknik mengajar.

PKh memiliki karakteristik unik dalam bidang ekonomi dan politik.

Pengembangan Program Pendidikan Khusus (PK) dan Pendidikan Layanan Khusus (PLK)

SENTRA PK dan PLK :1. SLB (d/h TKLB, SDLB, SMPLB, SMLB)2. Kelas Inklusif (TK, SD, SMP, SMA, SMK)3. Sekolah Olympiade (Kelas Cerdas Istimewa dan Kelas Bakat Istimewa)4. Kelas PLK (Pendidikan Layanan Khusus)5. Kelas Keterampilan, Unit Produksi dan Kios Pemasaran6. Guru (akademik dan keterampilan dan/atau orang tua/masyarakat)7. TIK / ICT8. Klinik 9. Perpustakaan

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 17: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 9: Pertemuan 18 - 20

Pokok Bahasan : Landasan PKhTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan Landasan Pendidikan Khusus

Uraian :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 18: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

1 YURIDIS FORMAL

1.1 UUD 45 AMANDEMENUUD 1945 (amandemen)

pasal 31

ayat (1) : “Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”

ayat (2) : “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya”

1.1.1 UU NO 20 TH 2003 SPN Pasal 3

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,  bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. .

Pasal 5

Ayat (1): Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 19: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

ayat (2): Warga negara yang mempunyai kelainan fisik ,emosional, mental,  dan/atau sosialberhak memperoleh pendidikan khusus

ayat (3): Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus

ayat (4): Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan

dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan

khusus

Pasal 32

ayat (1) : Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,emosional, mental, sosial,  dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa.

ayat (2): Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi..

1.1.2 UU NO 4 TH 1997 PENCAPasal (5 )

“ Setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan”..

1.1.3 UU NO 23 TH 2002 PERLINDUNGAN ANAKPasal 48

Pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak.

Pasal 49

Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas- luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.

Pasal 50

Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 48 diarahkan pada :

a. Pengembangan sikap dan kemampuan kepribadian anak, bakat, kemampuan mental dan fisik sampai mencapai potensi mereka yang optimal.

b. Pengembangan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan asasi;

c. Pengembangan rasa hormat terhadap orang tua, identitas budaya, bahasa dan nilai-nilainya sendiri, nilai-nilai nasional dimana anak bertempat tinggal, dari mana anak berasal, dan peradabanperadaban yang berbeda-beda dari peradaban sendiri;

d. Persiapan anak untuk kehidupan yang bertanggungjawab; dan

e. Pengembangan rasa hormat dan cinta terhadap lingkungan hidup.Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen

tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 20: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Pasal 51

Anak yang menyandang cacat fisik dan/atau mental diberikan kesempatan yang sama dan aksesibilitas untuk  memperoleh pendidikan biasa dan pendidikan luar biasa.

Pasal 52

Anak yang memiliki keunggulan diberikan kesempatan dan aksesibilitas untuk memperoleh pendidikan khusus.

Pasal 53

1. Pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.

2. Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan aktif.

Yogyakarta,Pengembang Mata KuliahPenulis Handout

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Handout 10: Pertemuan 30 - 32Pokok Bahasan : Layanan PKhTujuan Perkuliahan  : Menjelaskan Bentuk Layanan Pendidikan khususUraian :

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 21: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

ABK berasal dari masarakat yang nantinya akan dikembalikan ke masyarakat. proses penanganan ABK berdasar pada tujuan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Non Labelingtidak memberikan label atau sebutan kepada abk, label memberikan stigma negatif terhadap abk. label cenderung memisahkan antara abk dengan lingkungan normal.

Deinstitusionalisasipeninjauan kembali terhadap institusi (lembaga) plb yang telah ada disesuaikan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat', dan membiasakan abk dan masyarakat untuk berinteraksi sedini mungkin

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 22: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

1. PENDIDIKAN KHUSUS Satuan pendidikan bagi anak yang berkebutuhan khusus :

• Sekolah Khusus Penyandang Cacat : (d/h TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMKLB)

• Sekolah Khusus Cerdas Istimewa (d/h Program Akselerasi)• Sekolah Khusus Bakat Istimewa•

2. PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS Bagi anak-anak pada daerah terbelakang/terpencil/pulau-pulau kecil Bagi anak-anak masyarakat etnis minoritas Bagi anak-anak jalanan, pekerja anak/TKI anak, anak-anak lapas/bapas Bagi anak-anak pengungsi

3. SEKOLAH INKLUSIF Sekolah Biasa Penyelenggara Pendidikan Inklusif, yang mengakomodasi

semua anak berkebutuhan khusus (Sekolah Inklusif adalah Sekolah biasa yang terpilih melalui seleksi dan

memiliki kesiapan baik Kepala Sekolah, Guru, Orang Tua, Peserta Didik, Tenaga Administrasi dan Lingkungan Sekolah/ Masyarakat).

Yogyakarta,Pengembang Mata Kuliah

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto

Page 23: Silabi & Handout orped.doc

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ORTOPEDAGOGIK UMUM INo. Dokumen Revisi : 00 Tgl. Berlaku Hal.Semester Judul praktek Jam 100 Mnt

Penulis Handout

(.Heri Purwanto.)NIP: 131764495

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta

Diperiksa oleh :

Heri purwanto