Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

download Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

of 13

Transcript of Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    1/13

    Sifat dan Pembuatan Unsur Halogen Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom,

    dan iod, tidak pernah ditemukan dalam keadaan bebas di alam karena tingkat

    reaktifitasnya yang sangat tinggi (Brady, 1990: 791). Oleh karena itu, halogen hanya

    ditemukan sebagai anion dalam bentuk garam dan mineral (Mc. Murry dan Fay, 2000:

    225). Halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam bentuk

    molekul diatomik. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi ns2 np5 (Mc.

    Murry dan Fay, 2000: 225). Berdasarkankonfigurasi elektronnya, halogen menempati

    golongan VIIA dalam tabel periodik. Atom-atom unsur halogen memiliki afinitas

    elektron tinggi sehingga mudah menerima elektron membentuk konfigurasi elektron

    gas mulia. Oleh sebab itu, unsur-unsur halogen tidak pernah ditemukan dalam

    keadaan unsur bebas di alam. Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi

    dan elektronegatifitas yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur

    golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya, dan iod

    yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran atom halogen

    (Keenan, dkk, 1992: 228).

    1. Kelimpahan Unsur Halogen. Halogen umumnya terdapat dalam bentuk

    garamnya. Oleh sebab itu, unsur-unsur golongan VIIA dinamakan halogen, artinya

    pembentuk garam (halos dan genes, halos = garam; genes = pembentuk atau

    pencipta). Fluorin dan klorin merupakan unsur halogen yang melimpah di alam.

    Fluorin terdapat dalam mineral fluorapatit, 3Ca3(PO4)2.CaF2dan mineral fluorit, CaF2.

    Bentuk kedua mineral tersebut ditunjukkan pada Gambar 3.6.

    Gambar 3.6 Mineral fluoroapatit dan fluorit (fluorosfar)

    Klorin melimpah dalam bentukNaCl terlarut di lautan maupun sebagai deposit garam.

    Bromin kurang melimpah, terdapat sebagai ion Br dalam air laut. Iodin terdapat dalamjumlah sedikit sebagai NaI dalam air laut dan sebagai NaIO3bersama-sama garam

    nitrat. Unsur astatin tidak dijumpai di alam sebab bersifat radioaktif sehingga mudah

    berubah menjadi unsur lain yang lebih stabil.

    2. Sifat-Sifat Unsur Halogen. Semua unsur halogen terdapat sebagai molekul

    diatom, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Fluorin dan klorin berwujud gas, fluorin berwarna

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/hubungan-golongan-dan-konfigurasi-elektron/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/hubungan-golongan-dan-konfigurasi-elektron/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/sel-elektrokimia/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/sel-elektrokimia/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/sel-elektrokimia/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/sel-elektrokimia/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/hubungan-golongan-dan-konfigurasi-elektron/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    2/13

    kuning pucat dan klorin berwarna kuning kehijauan. Bromin mudah menguap, cairan

    dan uapnya berwarna cokelat-kemerahan. Iodin berupa zat padat berwarna hitam

    mengkilap yang dapat menyublim menghasilkan uap berwarna ungu (lihat Gambar

    3.7).

    Unsur-unsur halogen mudah dikenali dari bau dan warnanya. Halogen umumnyaberbau menyengat, terutama klorin dan bromin (bromos, artinya pesing). Kedua gas

    ini bersifat racun sehingga harus ditangani secara hati-hati. Jika wadah bromin bocor

    maka dalam beberapa saat, ruangan akan tampak cokelat-kemerahan.

    Gambar 3.7 Kristal Iodium apabila dipanaskan tidak mencair, tetapi menyublim.

    Kenaikan titik leleh dantitik didihdari atas ke bawah dalam tabel periodik disebabkan

    gaya London di antara molekul halogen yang makin meningkat dengan bertambahnya

    panjang ikatan. Gaya berbanding lurus dengan jarak atau panjang ikatan. Kereaktifan

    halogen dapat dipelajari dari jari-jari atomnya. Dari atas ke bawah, jari-jari atom

    meningkat sehingga gaya tarik inti terhadap penerimaan (afinitas) elektron makin

    lemah. Akibatnya, kereaktifan unsur-unsur halogen dari atas ke bawah berkurang.

    Kereaktifan halogen dapat juga dipelajari dari afinitas elektron. Makin besar afinitas

    elektron, makin reaktif unsur tersebut. Dari atas ke bawah dalamtabel periodik,

    afinitas elektron unsur-unsur halogen makin kecil sehingga kereaktifannya: F Cl Br I.

    Oleh karena unsur halogen mudah menerima elektron maka semua unsur halogen

    merupakanoksidatorkuat. Kekuatan oksidator halogen menurun dari atas ke bawah

    dalam tabel periodik. Hal ini dapat dilihat dari potensial reduksi standar:

    F2+ 2e2FE = +2,87 V

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kecenderungan-periodik-unsur-transisi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kecenderungan-periodik-unsur-transisi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kecenderungan-periodik-unsur-transisi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/pengertian-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/pengertian-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/pengertian-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kecenderungan-periodik-unsur-transisi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kenaikan-titik-didih-dan-penurunan-titik-beku/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    3/13

    Cl2+ 2e2ClE = +1,36 V

    Br2+ 2e2BrE = +1,07 V

    I2+ 2e2IE = +0,54 V

    Berdasarkan data potensialreduksi standardapat disimpulkan bahwa F2merupakan

    oksidator paling kuat. Oleh karena itu, unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain

    yang terletak di bawahnya dalam tabel periodik, tetapi reaksi kembalinya tidak terjadi.

    Kekuatan oksidator F2, Cl2, Br2, dan I2dapat dilihat dari reaksi antarhalogen. Gas

    fluorin dapat mengoksidasi unsur-unsur halogen yang berada di bawahnya:

    F2(g) + 2Cl(aq) 2F(aq) + Cl2(g)

    F2(g) + 2Br(aq) 2F(aq) + Br2(g)

    F2(g) + 2l(aq) 2F(aq) + l2(s)

    Demikian pula jika gas klorin ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion

    Bratau ion I, akan terbentuk bromin dan iodin.

    Cl2(aq) + 2Br(aq) 2Cl(aq) + Br2(aq)

    Cl2(aq) + 2I(aq) 2Cl(aq) + I2(aq)

    Reaksi Cl2dengan Br

    atau I

    dapat digunakan untuk identifikasi bromin dan klorindalam suatu senyawa ion.

    Nilai GGL dapat dipakai untuk meramalkan kespontanan reaksi. Pada reaksi halogen

    dan air, nilai GGL dapat dihitung dari potensial reduksi standar, misalnya:

    2F2(g) + 2H2O(l) 4HF(aq) + O2(g) E = 2,05 V

    Oleh karenapotensial selsangat tinggi maka reaksi fluorin dan air berlangsung sangat

    dahsyat. Reaksi gas Cl2, Br2, dan I2dengan air menghasilkan nilai GGL berturut-turut

    0,54 volt; 0,24 volt; dan0,28 volt. Berdasarkan nilai GGL, gas Cl2dan Br2dapatbereaksi, sedangkan I2tidak bereaksi.

    Cl2(g) + H2O(l)HClO(aq) + HCl(aq)

    Br2(aq) + H2O(l) HBrO(aq) + HBr(aq)

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/bilangan-oksidasi-reaksi-redoks/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/bilangan-oksidasi-reaksi-redoks/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/bilangan-oksidasi-reaksi-redoks/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/aplikasi-reaksi-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/aplikasi-reaksi-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/aplikasi-reaksi-reduksi-oksidasi/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-x/bilangan-oksidasi-reaksi-redoks/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    4/13

    Kelarutan halogen dalam air beragam. Gas F2bereaksi dengan air membentuk HF.

    Gas Cl2dan Br2larut baik dalam air, sedangkan I2sukar larut dalam air. Agar I2dapat

    larut dalam air, harus ditambah KI karena terbentuk senyawa kompleks I3.

    KI(aq) + I2(s) KI3(aq)

    Halogen dapat bereaksi dengan hampir semua unsur, baik unsur logam maupun

    nonlogam. Demikian pula dengan sesama halogen dapat membentuk senyawa

    antarhalogen, seperti ClF, BrF, IBr, ClF3, ClF5, dan IF7. Pada senyawa antarhalogen,

    biloks positif dimiliki oleh halogen dengan keelektronegatifan lebih kecil. Misalnya,

    dalam molekul ClF3, biloks Cl = +3 dan biloks F =1. Halogen bereaksi dengan

    logam membentuk senyawa ionik. Dengan unsur bukan logam, halogen membentuk

    senyawa kovalen. Baik dalam senyawa ionik maupunkovalen,pada umumnya

    halogen memiliki bilangan oksidasi 1. Semua unsur halogen dapat membentuk asam

    okso, kecuali fluorin. Bilangan oksidasinya mulai dari +1, +3, +5, dan +7. Contohnya

    dapat dilihat pada Tabel 3.5.

    Tabel 3.5 Senyawa Halogen yang Dapat Membentuk Asam Okso

    HalogenHipohalidaHalit Halat Perhalat

    Klorin HClO HClO2 HClO3 HClO4

    Bromin HBrO HBrO2(*) HBrO3HBrO4(*)

    Iodin HIO HIO2(*) HIO3 HIO4

    Reaksi-reaksi halogen sebagai berikut.

    a. Reaksi Halogen dengan Logam

    Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik unsur membentuk

    halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali tanah, hasilnya (halida

    logam) dapat dengan mudah diperkirakan, sedangkan bila bereaksi dengan logam

    transisi, produk (halida logam) yang terbentuk tergantung pada kondisi reaksi dan

    jumlah reaktannya (Mc. Murry dan Fay, 2000: 226).

    Reaksi: 2 M + n X2 2 MXn, dengan: M = logam X = F, Cl, Br, I

    Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang reaktif karena

    afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata lain F2 > Cl2 > Br2 > I2

    (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).

    b. Reaksi Halogen dengan Hidrogen

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/sifat-fisis-senyawa-ion-senyawa-kovalen-dan-logam/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/sifat-fisis-senyawa-ion-senyawa-kovalen-dan-logam/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/sifat-fisis-senyawa-ion-senyawa-kovalen-dan-logam/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/sifat-fisis-senyawa-ion-senyawa-kovalen-dan-logam/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    5/13

    Halogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrogen halida (HX). Hidrogen

    halida sangat berharga karena bersifat asam jika dilarutkan dalam air. Kecuali

    hidrogen fluorida, semua hidrogen halida yang lain merupakan asam kuat jika

    dimasukkan ke dalam larutan (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).

    Reaksi: H2(g) + X2 2HX(g), dengan X = F, Cl, Br, I

    c. Reaksi Halogen dengan Halogen Lain

    Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah mengherankan jika dapat

    terjadi reaksi antarunsur dalam golongan halogen. Reaksi antarhalogen ini dapat

    disamakan dengan proses redoks, di mana unsur yang lebih reaktif merupakan

    oksidator, sedangkan unsur yang kurang reaktif merupakan reduktor (Mc. Murry dan

    Fay, 2000: 227).

    Reaksi: X2 + Y2 2 XY,

    dengan X, Y = F, Cl, Br, I

    Contoh Reaksi Antar halogen

    Tuliskan persamaan setara untuk reaksi berikut jika dapat bereaksi.

    (a) I(aq) + Br2(l)

    (b) Cl

    (aq) + I2(s)

    Jawab

    (a) Br2dapat mengoksidasi ion halogen yang berada di bawahnya pada tabel periodik.

    Dengan demikian, Br2akan mengoksidasi I:

    2I(aq) + Br2(l) 2Br(aq) + I2(s)

    (b) Ion Cladalah ion halogen berada di atas iodium dalam tabel periodik. Oleh

    karena itu, I2tidak dapat mengoksidasi Cl

    . Jadi, tidak akan terjadi reaksi:

    Cl(aq) + I2(s) /

    3. Pembuatan dan Kegunaan Unsur Halogen

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    6/13

    Gas F2merupakan oksidator kuat sehingga hanya dapat dibuat melalui elektrolisis

    garamnya, yaitu larutan KF dalam HF cair. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2di

    katode dan gas F2di anode. Perhatikan Gambar 3.8

    Gambar 3.8 Pembuatan gas F2secara Elektrolisis

    Gas F2diproduksi secara komersial untuk bahan bakar nuklir uranium. Logam

    uranium direaksikan dengan gas fluorin berlebih menghasilkan uranium

    heksafluorida, UF6(padatan berwarna putih dan mudah menguap). Gas Cl2dibuat

    melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya:

    Anode: Cl(l) Cl2(g)

    Katode: Na+(l) Na(s)

    Gas Cl2digunakan sebagai bahan dasar industri plastik, seperti vinil klorida,

    CH2=CHCl (untuk PVC), CCl4(untuk fluorokarbon), dan CH3Cl (untuk silikon dan

    TEL). Dalam jumlah besar, klorin digunakan untuk desinfektan, pemutih, pulp kertas,

    dan tekstil. Gas Br2dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. Secara

    komersial, pembuatan gas Br2sebagai berikut.

    a. Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.

    b. Uap air panas dan gas Cl2dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi

    redoks, gas Br2yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.

    Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.

    c. Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    7/13

    Bromin digunakan dalam industri untuk membuat senyawa metil bromida, CH3Br

    (sebagai pestisida), perak bromida (untuk film fotografi), dan alkali bromida (untuk

    sedatif).

    Gambar 3.9 (a) Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl2. (b) Pelat

    film ini dilapisi oleh AgBr, yang sensitif terhadap cahaya.

    Gas I2diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan oksidator gas Cl2.

    Iodin juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili,

    NaNO3) melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Iodin digunakan untuk membuat

    senyawa AgI sebagai film fotografi dan KI sebagai nutrisi dan makanan ternak.

    Beberapa kegunaan senyawa halogen dijabarkan pada Tabel 3.6.

    Tabel 3.6 Beberapa Kegunaan Senyawa Halogen

    Senyawa KegunaanAgBr, AgI Film fotografi

    CCl4 Industri fluorokarbon

    CH3Br Pestisida

    C2H4Br2 Penangkapan timbal dalam gasolin

    C2H4Cl Industri polivinil klorida dan plastik

    C2H5Cl Industri TEL

    HCl Pengolahan logam dan makanan

    NaClO Pemutih pakaian dan industri hidrazin

    NaClO3 Pemutih kertas dan pulp

    KI Nutrisi manusia dan suplemen makanan hewan

    4.Sifat dan Pembuatan Senyawa Halogen. Senyawa halogen yang penting adalah

    asam hidrogen halida (HX), asam okso-halida (HXOn), dan garamnya (MX). Setiap

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    8/13

    unsur halogen dapat membentuk senyawa biner dengan hidrogen: HF, HCl, HBr, dan

    HI. Semuanya merupakan gas tak berwarna dengan bau sangat tajam. Titik didih asam

    halida meningkat dari atas ke bawah dalam sistem periodik (HCl =85C; HBr =

    67C; HI =35C), kecuali HF memiliki titik didih paling tinggi, yaitu 20C.

    Penyimpangan ini sebagai akibat adanya ikatan hidrogen antarmolekul HF yang

    sangat kuat dibandingkan asam-asam halida yang lain. Kekuatan asam halida di dalam

    pelarut air meningkat dari atas ke bawah dalam tabel periodik. Hal ini disebabkan oleh

    jari-jari atom halogen yang makin besar sehingga kemampuan menarik atom H makin

    lemah, akibatnya atom H mudah lepas. Asam-asam halida di dalam air terionisasi

    sempurna, kecuali asam fluorida tergolong asam lemah dengan derajat ionisasi 2,9%.

    Persamaan ionisasinya:

    HF(aq) H+(aq) + F(aq)

    Asam-asam halida dapat disintesis langsung dari unsur-unsurnya, seperti berikut ini.

    a. Gas F2dan H2bereaksi sangat dahsyat membentuk senyawa HF, tetapi reaksinya

    tidak memiliki nilai komersial, sebab gas F2sendiri dibuat dari penguraian HF.

    H2(g) + F2(g) 2HF(g)

    b. Senyawa HCl dibuat melalui reaksi gas Cl2dan H2berlebih.

    H2(g) + Cl2(g) 2HCl(g)

    c. HBr dan HI dibuat dengan cara serupa, tetapi menggunakan katalis platina sebabreaksi tanpa katalis sangat lambat.

    H2(g) + Br2(g)Pt2HBr(g)

    H2(g) + I2(g)Pt2HI(g)

    Umumnya, asam-asam halida disintesis melalui pemanasan garam halida dengan asam

    yang tidak mudah menguap, seperti berikut ini.

    a. HF, dibuat dari garam CaF2 dan asam sulfat pekat. Reaksinya:

    CaF2(s) + H2SO4(l)CaSO4(s) + 2HF(g)

    b. HCl, dibuat dari natrium klorida dan asam sulfat pekat. Reaksinya:

    NaCl(s) + H2SO4(l)NaHSO4(s) + HCl(g)

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    9/13

    Pada suhu tinggi, hasil yang terbentuk adalah natrium sulfat:

    NaCl(s) + NaHSO4(l)Na2SO4(s) + HCl(g)

    c. HBr dan HI, tidak dapat dibuat dengan H2SO4, sebab dapat mengoksidasi Brdan I

    menjadi unsur-unsurnya. Dalam hal ini digunakan asam fosfat. Reaksinya:

    NaBr(s) + H3PO4(l)HBr(g) + NaH2PO4(s)

    Kegunaan utama HF adalah sebagai bahan baku pembuatan CCl3F, freon, dan teflon

    (Gambar 3.10).

    Gambar 3.10 Polimer jenis politetrafluoroetilen (teflon) juga merupakan

    senyawakarbon yang mengandung gugus fluorin. Senyawa CCl3F digunakan sebagai

    pendingin dan bahan bakaraerosol,yang disintesis dari CCl4dan HF dengan antimon

    pentafluorida sebagai katalis. Reaksinya:

    CCl4(l) + HF(g)SbF5

    CCl3F(aq) + HCl(g)

    Larutan HF dapat digunakan untuk mengetsa (melukis) gelas (Gambar 3.11).

    Gambar 3.11 Larutan HF dapat digunakan untuk mengetsa (melukis) gelas.

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/cara-pembuatan-sistem-koloid/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/cara-pembuatan-sistem-koloid/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/cara-pembuatan-sistem-koloid/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xi/cara-pembuatan-sistem-koloid/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    10/13

    Kegunaan utama HF yang lain adalah sebagai cairan elektrolit dalam pengolahan

    mineralaluminiumdan untuk mengetsa gelas. Dalam etsa gelas, HF bereaksi dengan

    silika (SiO2), kemudian bereaksi dengan gelas. Reaksinya:

    6HF(aq) + SiO2(s) H2SiF6(aq) + 2H2O(l)

    Silika

    CaSiO3(s) + 8HF(aq) H2SiF6(aq) + CaF2(aq) + 3H2O(l)

    Gelas Asam heksafluorosilikat

    Senyawa HCl adalahasamkeempat yang penting bagi industri asam setelah asam

    sulfat, fosfat, dan nitrat. Asam ini digunakan untuk membersihkan permukaan logam

    dari oksida (disebut pickling) dan untuk mengekstrak bijih logam tertentu, seperti

    tungsten. Dalam elektrolisis larutan NaCl, gas Cl2yang dihasilkan pada anode dapat

    bereaksi dengan larutan NaOH yang dihasilkan di katode membentuk natrium

    hipoklorit. Reaksinya:

    Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaClO(aq) + NaCl(aq) + H2O(l)

    Larutan NaClO digunakan sebagai pemutih pada industri tekstil. Ion hipoklorit tidak

    stabil, dan terdisproporsionasi membentuk ion klorat, ClO3dan ion klorida, Cl.

    Reaksinya:

    3ClO(aq) ClO3(aq) + 2Cl(aq

    Kegunaan Halogen dan Senyawa Halogen -

    1. Fluorin dan Senyawanya

    Keberadaan fluorin di alam paling banyak dan paling reaktif. Fluor ditemukan pada mineral

    fluorspar (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan flouroapatit (Ca5(PO4)3F). Selain itu unsur ini

    ditemukan pada gigi manusia dan hewan, walaupun dalam kadar rendah.Fluordapat

    diperoleh dengan menggunakanproses Moissan, sesuai dengan nama orang yang pertamakali mengisolasi fluorin, H. Moissan (1886). Proses ini menggunakan metode elektrolisis HF

    terlarut dalam leburan KHF2.

    Reaksi: 2 HFH2(g) + F2(g)

    F2disimpan dalam wadah Ni atau Cu, karena permukaan dari wadah logam akan

    membentuk pelindung dari lapisan fluorida.

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/aluminium-dan-senyawanya/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/aluminium-dan-senyawanya/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/aluminium-dan-senyawanya/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/soal-un/soal-pembahasan-un-kimia-2012a52/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/aluminium-dan-senyawanya/
  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    11/13

    Kegunaan senyawa fluorin, antara lain:

    a. CCl2F2(freon-12), digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es dan AC.

    b. Na2SiF6, bila dicampur dengan pasta gigi akan berfungsi untuk menguatkan gigi.

    c. NaF, dapat digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium, yaitu bahan bakar reaksi

    nuklir.

    d. Teflon, bahan plastik tahan panas.

    Asam fluorida, digunakan untuk mengukir (mensketsa) kaca karena dapat bereaksi dengan

    kaca.

    2. Klorin dan Senyawanya

    Klorin terkandung di dalam air laut dalam bentuk garam (NaCl) dengan kadar 2,8%. Sifat

    oksidator yang tidak sekuat F2menyebabkan klorin dapat diproduksi dengan menggunakancara elektrolisis maupun oksidasi.

    Klorin dapat dibuat menggunakan beberapa cara, yaitu:

    a. Proses Deacon (oksidasi)

    HCl dicampur dengan udara, kemudian dialirkan melalui CuCl2yang bertindak sebagai

    katalis. Reaksi terjadi pada suhu 430 C dan tekanan 20 atm.

    Reaksi: 4 HCl + O2CuCl22 H2O + 2 HCl2

    b. Elektrolisis larutan NaCl menggunakan diafragma

    Reaksi: 2 NaCl + 2 H2O -elektrolisis2K2NaOH + H+2ACl

    c. Elektrolisis lelehan NaCl

    Reaksi: 2 NaCl elektrolisis KNa+2A

    Kegunaan senyawa klorin, antara lain:

    a. Cl2, digunakan sebagai disinfektan untuk membunuh kuman yang dapat menyebabkan

    berbagai penyakit.

    b. NaCl, digunakan sebagai garam dapur.

    c. KCl, digunakan untuk pupuk.

    d. NH4Cl, digunakan sebagai elektrolit pengisi batu baterai.

    e. NaClO, dapat mengoksidasi zat warna (pemutih), sehingga dapat digunakan

    sebagai bleaching agent, yaitu pengoksidasi zat warna.

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    12/13

    f. Kaporit (Ca(OCl)2), digunakan sebagai disinfektan pada air.

    g. ZnCl2, sebagai bahan pematri atau solder.

    h. PVC, digunakan pada industri plastik untuk pipa pralon.

    i. Kloroform (CHCl3), digunakan sebagai pelarut dan obat bius pada pembedahan.

    3. Bromin dan Senyawanya

    Bromin dapat ditemukan dalam air laut. Sifat oksidator bromin tidak terlalu kuat. Bromin

    dapat diperoleh dengan beberapa cara. Pada skala industri, bromin dihasilkan dengan cara

    mengekstraksi air laut. Hal ini dikarenakan kandungan air laut akan Br tinggi (kira-kira

    70 ppm). Mula-mula pH air laut dibuat menjadi 3,5 dan kemudian direaksikan dengan

    Cl2(g) untuk mengoksidasi Brmenjadi Br2(g).

    Reaksi: Cl2(g) + 2 Br(aq)Br2(g) + 2 Cl

    (aq)

    Kegunaan senyawa bromin antara lain:

    a. NaBr, sebagai obat penenang saraf.

    b. AgBr, untuk film fotografi. AgBr dilarutkan dalam film gelatin, kemudian film dicuci

    dengan larutan Na2S2O3untuk menghilangkan kelebihan AgBr, sehingga perak akan

    tertinggal pada film sebagai bayangan hitam.

    c. CH3Br, sebagai bahan campuran zat pemadam kebakaran.

    d. C2H4Br2, ditambahkan pada bensin agar timbal (Pb) dalam bensin tidak mengendap

    karena diubah menjadi PbBr2.

    4. Iodin dan Senyawanya

    Senyawa iodin yang paling banyak ditemukan adalah NaNIO3yang bercampur dengan

    NaNO3. Iodin meskipun padat, tetapi mudah menyublim karena mempunyai tekanan uap

    yang tinggi. Dalam skala industri, iodin diperoleh dengan mereaksikan NaIO3dengan

    natrium bisulfit (NaHSO3). Endapan I2yang didapat, disaring dan dimurnikan.

    Reaksi: 2 NaIO3+ 5 NaHSO3 3 NaHSO4+ 2 Na2SO4+ H2O + I2

    Kegunaan senyawa iodin, antara lain:

    a. I2dalam alkohol, digunakan sebagai antiseptik luka agar tidak terkena infeksi.

    b. KIO3, sebagai tambahan yodium dalam garam dapur.

    c. I2, digunakan untuk mengetes amilum dalam industri tepung.

  • 5/25/2018 Sifat Dan Pembuatan Unsur Halogen

    13/13

    d. NaI, bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan untuk mengurangi kekurangan

    yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok.

    e. Iodoform (CHI3), sebagai disinfektan untuk mengobati borok.

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kegunaan-halogen-dan-senyawa-halogen/

    Brom adalah agen pemutih dan umum digunakan untuk mensterilkan air misalnya pada kolam renang.

    Strip tes bromin juga digunakan untuk mendeteksi fenol, alkalinitas, pH, dan kesadahan air.

    http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kegunaan-halogen-dan-senyawa-halogen/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kegunaan-halogen-dan-senyawa-halogen/http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/kegunaan-halogen-dan-senyawa-halogen/