Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

23
Unsur Halogen Oleh: Brian Barella (07) Moh. Lutfi .S (18) Dimmy Maulana (08) Darari Adhi (31)

Transcript of Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Page 1: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Unsur HalogenOleh:

Brian Barella (07) Moh. Lutfi .S (18)

Dimmy Maulana (08) Darari Adhi (31)

Page 2: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Definisi

Unsur-unsur yang termasuk golongan halogen

adalah fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan

astatin (At). Istilah halogen berasal dari bahasa Yunani

yang berarti “pembentuk garam”. Golongan halogen

tidak dapat di peroleh di alam bebas sebagai unsurnya,

melainkan didapat dalam bentuk garamnya atau

sebagai molekul diatomik (F2, Br2, Cl2). Sedangkan

astatin (At) bersifat radioaktif.

Page 3: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Definisi

Unsur halogen memiliki konfigurasi elektron

terakhir ns2p5 sehingga unsur – unsur halogen

memiliki sifat ke elektronegatifan yang tinggi. Semakin

kecil nomor atom maka makin mudah menerima

elektron. Sehingga potensial reduksinya semakin besar

jika nomor atomnya semakin kecil.

Page 4: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Definisi

Dari atas ke bawah nomor atom makin besar maka

jumlah elektron semakin banyak sehingga jari2 atom

semakin besar. Oleh sebab itu maka Gaya Van der

Waals juga semakin besar. Oleh sebab itu energi yang

di perlukan untuk mengurangi gaya Van der Waals juga

semakin besar.

Selain itu semakin besar nomor atom, maka unsur

halogen akan semakin mudah melepas elektron karena

jari2 atom semakin besar sehingga gaya tarik inti atom

dengan elektron semakin kecil. Oleh karena itu unsur

tersebut semakin mudah melepas elektron.

Page 5: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Asam Halogen

A. Asam Halogenida

Semua Asam HX berwujud gas, tidak berwarna, tidak berbau, dan berbahaya. HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik namun HX dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus listrik.

Dari atas ke bawah :

Makin mudah putusnya ikatan H-X

Ka makin besar sehingga makin mudah melepas ion

Asam Titik Didih

Titik Leleh

Delta H Ka Sifat Keasama

n

HF +19,5 -92 566 6,7 . Lemah

HCl -83,7 -112 431 Kuat

HBr -67,0 -89 366 Kuat

HI -35,4 -51 299 3 . Kuat

Page 6: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Halogenida

a) Pembuatan HF dan HCl

Pembuatan HF dan HCl dapat dilakukan dengan menambahkan H2SO4 pekat ke dalam garam HF dan HCl.

CaF2 + H2SO4 CaSO4 + 2HF

NaCl + H2SO4 NaHSO4 + HCl

b) Pembuatan HBr dan HI

HBr dan HI dapat dibuat dengan menambahkan H3PO4 kedalam Kalium Bromida atau Kalium Iodida.

H3PO4 + KBr KH2PO4 + HBr

H3PO4 + KI KH2PO4 + HI

Page 7: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Asam Halogen

B. Asam Oksihalogen

Unsur – unsur halogen ( kecuali F ) dapat membentuk

asam dengan tambahan unsur Oksigen di dalamnya

( Oksihalogen ) dengan menggunkan biloks +1, +3, +5,

+7.

Makin besar biloks oksihalogen maka makin besar

kestabilannya dalam pemanasan. Namun kekuatan

oksidatornya mengecil. Dengan kekuatan oksidator .

Halogen

Bilangan Biloks

+1 +3 +5 +7

HCl HOCl HClO2 HClO3 HClO4

HBr HOBr - HBrO3 HBrO4

HI HOI - HIO3 HIO4

Page 8: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Oksihalogen

Nama-nama asam oksihalogen :

a) Asam hipohalit, HOX (biloks halogen +1)

b) Asam klorit, HClO2, dan ion klorit, Cl2- (biloks Cl+3)

c) Asam halat, HXO3, dan ion halat, XO3- (biloks halogen +5)

d) Asam perhalat, HXO4, dan ion perhalat, XO4- (biloks halogen +7)

Urutan kekuatan asam :

HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO

Hal itu disebabkan makin banyak atom oksigen, makin bertambah pula poliralitas O-H (elektronegativitas O besar). Akibatnya, ikatan O-H mudah dirusak oleh air dan menghasilkan ion H+. Urutan kekuatan asam :

HClO4 > HBrO4 > HIO4

HClO3 > HBrO3 > HIO3

HClO > HBrO > HIO

Page 9: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Flour

Nomor atom: 9

Massa atom: 18,998403 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 4

Kepadatan: 1,8*10-3 g/cm3 pada 20 °C

Titik lebur: -219,6 °C

Titik didih: -188 °C

Radius Vanderwaals: 0,135 nm

Radius ionik: 0,136 nm (-1); 0,007 (+7)

Isotop: 2

Energi ionisasi pertama: 1680,6 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 3134 kJ/mol

Energi ionisasi ketiga: 6050 kJ/mol

Potensial standar: – 2.87 V

Ditemukan oleh: Moissan pada tahun 1886

Page 10: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Sifat-Sifat Flour

Fluor (fluorine) adalah gas halogen beracun univalen, berwarna kuning-hijau pucat, dan merupakan unsur paling reaktif serta memiliki elektronegativitas paling tinggi.

Fluor mudah membentuk senyawa dengan hampir semua unsur lainnya, bahkan dengan gas mulia seperti kripton, xenon, dan radon.

Saking reaktifnya, kaca, logam, dan bahkan air, serta zat lain akan terbakar dan menyala terang saat direaksikan dengan gas fluor.

Dalam larutan, fluor biasanya terjadi sebagai ion fluorida F-. Fluorida adalah senyawa yang terjadi antara fluorida dengan unsur lain bermuatan positif.

Produksi fluor tahunan dunia berkisar 4 juta ton. Penghasil fluorit utama dunia diantaranya adalah Cina, Meksiko dan Eropa Barat.

Fluor terjadi secara alami di kerak bumi dan dapat ditemukan dalam batuan, batu bara, dan tanah liat.

Page 11: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Kegunaan

Fluor adalah unsur ke-13 paling berlimpah di kerak bumi dengan konsentrasi 950 ppm.

Tanah mengandung kira-kira 330 ppm fluor. Sedangkan tanah yang terkontaminasi bisa mengandung fluor hingga 3500 ppm.

Fluorida hidrogen lazim dilepaskan ke udara melalui proses pembakaran dalam industri. Fluorida yang berada di udara pada akhirnya akan turun ke tanah atau ke air.

Fluorin (F2)

SF6 digunakan dalam pemisahan isotop uranium.

Hidrogen fluorida (HF) dapat melarutkzn kaca.

Garam fluorida ditambahkan pada pasta gigi

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada lemari es atau AC

Page 12: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Clor

Nomor atom: 17

Massa atom: 35,453 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 3,0

Titik lebur: -101 °C

Titik didih: -34,6 °C

Radius Vanderwaals: 0,127 nm

Radius ionik: 0,184 (-2) nm, 0,029 nm (+6)

Isotop: 4

Energi ionisasi pertama: 1255,7 kJ/mol

Energi ionisasi kedua: 2298 kJ/mol

Energi ionisasi ketiga: 3822 kJ/mol

Potensial standar: – 1,36 V

Ditemukan oleh: Carl Wilhelm Scheele pada tahun 1774

Page 13: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Kegunaan

Klorin (Cl2)

Kaporit digunakan sebagai pemutih pada kain.

Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon atau botol minuman.

CHCI3 sebagai obat bius.

CCl4 sebagai pelarut.

Klorat dan perklorat digunakan sebagai bahan peledak dan bahan bakar untuk roket.

Natrium Hipoklorit (NaClO) digunakan sebagai zat prmutih pada pakainan.

Natrium klorida (naCl) digunakan sebagai garam dapur.

Page 14: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Sifat – Sifat Clor

Ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Wilhelm Scheele, dia keliru mengira klorin mengandung oksigen.

Unsur ini mendapatkan namanya seperti sekarang pada tahun 1810 oleh Humphry Davy.

Unsur kimia murni klorin berwujud gas diatomik berwarna hijau. Nama klorin berasal dari kata latin chloros, yang berarti hijau, mengacu pada warna gas ini.

Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, memiliki bau menyesakkan, serta sangat beracun.

Dalam bentuk cair dan padat, klorin merupakan oksidator kuat, pemutih, dan agen disinfektan kuat.

Elemen ini merupakan bagian dari seri halogen pembentuk garam yang bisa diekstrak dari klorida melalui oksidasi dan elektrolisis.

Page 15: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Sifat-sifat Clor

Di alam, klorin banyak ditemukan bersenyawa dengan unsur natrium membentuk garam dapur (NaCl), serta ditemukan dalam karnalit dan silvit.

Klorida membentuk banyak garam terlarut dalam lautan dengan sekitar 1,9% dari massa air laut adalah ion klorida.

Jumlah klorida dalam tanah bervariasi tergantung dari jaraknya dengan laut. Rata-rata klorida di tanah bagian atas adalah sekitar 10 ppm.

Tanaman juga mengandung sejumlah klorin yang terkonsentrasi dalam kloroplas.

Page 16: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Brom

Nomor atom: 35

Massa atom: 79,904 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 2,8

Kepadatan: 3,1 g/cm3 pada 20 °C

Titik lebur: -7,2 °C

Titik didih: 58,8 °C

Radius Vanderwaals: 0,165 nm

Radius ionik: 0,195 nm (-1)

Isotop: 10

Energi ionisasi pertama: 1142,7 kJ/mol

Potensial standar: 1,08 V

Ditemukan oleh: Anthoine Balard tahun 1826

Page 17: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Sifat-Siofat Brom

Pada suhu ruangan brom (bromin) berwujud cairan merah kecoklatan.

Dalam bentuk gas, brom berwarna sama (merah kecoklatan) dengan bau ofensif dan menyesakkan mirip bau klorin.

Brom adalah satu-satunya unsur non-logam yang berbentuk cair dalam suhu ruangan dan mudah menguap pada suhu dan tekanan standar.

Brom kurang aktif dibandingkan klorin dan fluorin tetapi lebih aktif daripada yodium. Brom larut dalam pelarut organik dan air.

Brom adalah elemen alami yang dapat ditemukan dalam banyak bahan anorganik.

Namun, manusia memasukkan brom organik ke lingkungan melalui berbagai aktivitas.

Brom akibat aktivitas manusia yang tidak terjadi secara alami berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada kesehatan manusia dan lingkungan.

Dalam batuan kerak bumi, brom alami berwujud sebagai garam bromida. Garam brom terakumulasi dalam air laut (85 ppm), dari mana brom biasanya diekstrak.

Produksi dunia brom diperkirakan melebihi 300.000 ton per tahun, dengan tiga negara produsen utama yaitu Amerika Serikat, Istrael, dan Inggris.

Page 18: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Kegunaan

Bromin (Br2)

Digunakan sebagai zat osidator dalam sitesis zat organik.

AgBr digunakan untuk pelat fotografi dan film.

Etilena bromida (C2H4Br2) digunakan untuk mempertinggi efisiensi TEL sebagai antiketukan.

Page 19: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Iodin

Nomor atom: 53

Massa atom: 126.90447 g/mol

Elektronegativitas menurut Pauling: 2.66

Kepadatan: 4.93 g.cm-3 pada 20 ° C

Titik lebur: 113.7 °C

Titik didih: 184.3 °C

Radius Vanderwaals: 198 nm

Radius ionik: 0,216 nm (-1)

Isotop: 15

Energi ionisasi pertama: 1008.4 kJ/mol

Potensial standar: + 0.58 V (I2 / I-)

Ditemukan oleh: Bernard Courtois tahun 1811

Page 20: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Sifat-Sifat Iodin

Iod adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut dalam air.

Page 21: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Kegunaan

Iodin (I2)

NaI dan NaIO3 dicampur dengan NaCl dapat mencegah penyakit gondok.

KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Iodoform (CHI3) sebagai zat antiseptik.

AgI merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya digunakan dalam fotografi.

Page 22: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

Terdapatnya di Alam

Fluorin dalam mineral fluorit, kriolit, dan fluoroapatit.

Klorin dalam air laut sebagai mineral halit (NaCl), sylvit (KCl), dan karnali.

Bromin dalam air laut sebagai bromida.

Iodin dalam air laut (lumut2 laut)sebagai iodida, dan sebagai iodat (IO3-) yang bercampur dengan senyawa chili (NaNO3)

Page 23: Kimia Unsur : Unsur Halogen - Golongan VII A

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANYA