Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

35
Kelompok 1 Ayudyah kusmantari Faidzia Prahita Ayu Naila Amalia FW Nazmudin Neng Cici Herlina

Transcript of Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Page 1: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Kelompok 1Ayudyah kusmantariFaidzia Prahita AyuNaila Amalia FWNazmudinNeng Cici Herlina

Page 2: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Kelimpahan unsur-unsur di alam

Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium. Beberapa unsur logam dapat ditemukan dalam keadaan bebas maupun dalam bentuk senyawa seperti emas, perak, platina, dan tembaga. Unsur nonlogam juga ada yang dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa seperti oksigen, belerang, nitrogen, dan karbon. Unsur atau senyawa yang banyak terdapat dalam bahanbahan alam disebut mineral. Mineral diolah untuk diambil unsurnya, sehingga dapat digunakan dalam kehidupan seharihari. Tidak semua mineral dilakukan pengolahan, tergantung besarnya kandungan unsur di dalamnya dan tingkat kesukaran proses pengolahannya.

Page 3: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

A.      Kelimpahan Alumunium (Al)

Alumunium merupan unsur logam yang paling banyak terdapat di kerak bumi Kelimpahanya menempati urutan ke-3 setelah okigen dan silicon. Aluminium ditemukan dalam batuan aluminium silikat (senyawa yang tersusun atas unsure Al, O, dan Si), bijih bauksit (Al2O3.2H2O), dan kriolit (Na3Alf6).

Page 4: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

B. Kelimpahan Silikon (Si)

Di Alam, silikon dapat berada dalam bentuk silika (SiO2) atau pasir kuarsa (SiO2), aluminosilikat, ortoklase (K2O.Al2O3.6SiO2), kaolin (Al2O 3.3SiO2.2H2O), dan albit (Na2O.AlO3 .6SiO2.

Silikon dapat diperoleh dengan cara mereduksi SiO2 pada suhu tinggi Menggunakan preduksi karbon. SiO2(s) + 2 C(s)    “dipanaskan”   Si(s) + 2CO(g)

Page 5: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

C.      Kelimpahan Besi (Fe)

Besi juga merupakan unsur keempat  yang paling banyak terdapat di bumi. Bijih utama unsur logam besi terdapat dalam mineral hematite (Fe 2O3), Magnetit (Fe3O4), Limonit (FeO(OH)), dan siderit (FeCO3).  Di Indonesia bijih-bijih besi ini banyak terdapat di Kalimantan Barat, Sumatra Barat, Sumatra Selatan,  Sulawesi tengah dan Pulau Jawa.

Page 6: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

D.     Kelimpahan Kromium (Cr)

Kromium di temukan di alam dalam bentuk mineral kromit (FeCr2O4).

Di Indonesia mineral ini terdapat di Sulawesi Tengah.

Page 7: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

E.      Kelimpahan Tembaga (Cu)

Tembaga di Alam terdapat dalam bentuk mineral. Kalkopirit (CuFeS2) dan malakit

(Cu(OH)2CO3). Di Indonesia mineral ini terdapat di Papua.

Page 8: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

F.       Kelimpahan Belerang (S)

(Sulfur) merupakan unsur periode ke-3 yang terdapat di Alam dalam keadaan bebas, maupun dalam bentuk senyawanya. Dalam keadaan bebas Umumya belerang terdapat dalam gunung berapi. dalam bentuk senyawanya, Belerang ditemukan dalam bentuk mineral sulfida, seperti besi sulfida (FeS2), gips (CaSO4 . 2H2O), dan seng sulfida (ZnS). Selain itu Belerang juga terkanung dalam gas Alam, seperti H2S dan SO2.

Page 9: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

G.     Kelimpahan Karbon (C)Karbon di Alam terdapat dalam bentuk unsur karbon dan senyawa karbon organik.

1.      Unsur KarbonUnsur karbon terdapatdalam tiga bentuk, yaitu:•   Bentuk Amorf•   Bentuk Grafit•   Bentuk Intan

2.      Senyawa karbonKarbon merupakan penyusun makromelekul ini merupakan komponen penting dalam mahluk hidup, oleh karna itu semua jasad mahluk hidup pasti mengandung senyawa karbon organik.

Page 10: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

H.     Kelimpahan Nitrogen (N)

1.      Unsur NitrogenNitrogen merupakan komponen gas terbesar dalam udara yaitu mencapai 78%. Nitrogen ini merupakan gas yang tidak reaktif (inert) serta memiliki titik didih -196o

C dan titik beku -210oC.

2.      Senyawa NitrogenSenyawa Nitrogen yang terdapat secara alamiah di alam adalah natrium nitrat (NaNO3) yang dikenal juga sebagai saltpeter chili. Senyawa ini merupakan sumber utama nitrogen terikat yang masih ditambang di dataran tinggi Chili.

Page 11: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

I. Kelimpahan Oksigen

• Oksigen banyak terdapat di alam, kandunganya di udara sekitar 21%

• Di atmosfer terdapt oksigen dalam bentuk melekul  diatomik (O2).

• okigen yang terletak di atas lapisan atmosfer terdapat dalam bentuk monoatomik (O) dan triatomik (O3). 

Page 12: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

TABEL KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM

Page 13: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Gas Mulia

Gas mulia didalam system priodik unsure terdapat pada golongan VIII A

Konfigurasi elektron gas mulia :2He : 1s2

10Ne : [He] 2s2 2p6

18Ar : [Ne] 3s2 sp6

36Kr : [Ar] 3d10 4s2 4p6

54Xe : [Kr] 4d10 5s2 5p6

86Rn : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6

Page 14: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat-sifat golongan gas mulia

A. Sifat Periodik Unsur Golongan Gas Mulia

Dengan konfigurasi elektron yang sudah penuh, gas mulia termasuk unsur yang stabil. Artinya sukar bereaksi dengan unsur lain dan sukar menerima maupun melepas elektron.

Page 15: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

B.      Sifat Fisik Gas Mulia

Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih kecil daripada suhu ruangan(25oC atau 298 K) sehingga seluruh unsur gas mulia berbentuk gas.

Karna bersifat stabil, unsur-unsur gas mulia tersebut di alam berada dalam bentuk monoatomik.

Page 16: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

C. Sifat Kimia Unsur Golongan Gas Mulia

Seorang kimiawan Kanada, Neil Bartlet, berhasil membuat persenyawaan yang stabil antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu senyawa XePtF6. Keberhasilan ini didasarkan pada reaksi:

PtF6 + O2 → (O2)+(PtF6)-

Page 17: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat-sifat gas mulia

• Memiliki konfigurasi electron yang lebuh stabil• Sukar bereaksi• Memiliki 8 electron valensi , kecuali He• Didapatkan dalam keadaan bebas di alam dalam

bentuk monoatomik• Radon bersifat radioaktif• Kecenderungan sifat unsur gas mulia dari helium ke

radonJari-jari makin besarEnergi ionisasi makin kecil

Page 18: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat atomik gas muliaTerlihat adanya suatu keteraturan sifat unsure – unsure gas mulia mulai dari He hingga Rn, yang meliputi :• Jari – jari Atom : Jari – jari atom dari He, Kp, Rn semakin bertambah karena

bertambahnya jumlah kulit electron• Energi Ionisasi : Energi ionisasi dari He, Kp, Rn semakin berkembang hal ini terjadi

karena penambahan jari – jari atom menyebabkan gaya tari menarik antar inti dengan electron valensi semakin lemah, sehingga untuk melepas electron  tersebut dibutuhkan energy yang semakin kecil.

• Kelektronegatifan : Unsur – unsure He, Ne, Ar, tidak memiliki keelektronegatifan semakin berkembang. Hal ini berarti bahwa kemampuan melepas electron untuk membentuk suatu ikatan dengan atom lain semakin bertambah.

• Tingkat Oksidasi :  Tingkat oksidasi He, Ne, Ar, adalah nol sedangkan Kr, Xe, dan Rn memiliki beberapa tingkat oksidasi tingkat oksidasi mengambarkan jumklah elekton yang dilepas atau diserap agar diproleh agar diperoleh konfigurasi electron gas mulia yang stabil.

Page 19: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat fisis gas mulia

Gas mulia merupakan gas monoatomik artinya ditemukan dalam bentuk atom tunggal di alam yang sering berikatan satu sama lain akibat adanya gaya London. Pada atom factor yang mempunyai kekuatan gaya London adalah ukuran atom. Selanjutnya kita perhatikan keteraturan sifat fisis gas mulia apa yang menyebabkan  keteraturan tersebut.• Kerapatan : Kerapatan menyebakan perbandingan antara massa dan unit

oleh masa atom jari –jari atom dan kekuantan gas London.• Titik leleh : Titik leleh yaitu suhu pada saat wujud padat dan air berada

dalam suau system kesetimbangan. Titik leleh dipengaruhi oleh jenis dan kekuatan ikatan.

• Titik Didih : Titik didih yaitu suhu pada saat wujud gas dan cair berada dalam suatu system kesetimbangan. Titik didih bertambah dari  He ke Rn, karena adanya pertambahan gaya London.

• Daya Hantar Listrik Dan Panas : Ada atau tidaknya elektron – elektron bebas yang dapat bergerak dalam suatu ikatan kimia menentukan apakah suatu unsure dapat menghantarkan lstrik dan panas atau tidak.

Page 20: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat kimia gas mulia

ketahui bahwa reaksi kimia hanya melibtkan electron – electron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu gas terluar gas mulia telah penuh, maka cendrung tidak beraksi atau tidak reaktif.

Page 21: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Gas mulia di alam• Gas mulia di alam tergolong unsure sangat tidak reaktif sehingga

unsure ini ditemkan di alam dalam bentuk monoatomik. Utama gas mulia kecuali radon adalah udara.

• Radon merupakan unsure radioaktif dan diperoleh dari pelurahan unsure radioaktif seperi uranium dan radium yang terdapat pada kerak bumi

• Gas mulia yang tidak terdapatr di alam adalah radon (Rn) diantara seluruh gas mulia argon paling banyak terdapat di udara dan kadar 0,93% dari udara kering, neon 1,8x 10-3 %, helium 5,2x 10-4%, kriptton 1,1x 10-4% dan xenon 8,7x 10-6%

Page 22: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Industri gas mulia dan penggunaannya

Gas mulia dapat digunakan dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut :• Helium digunakan sebagai pengisi balon gas karena masa

jenisnya yang rendah dan setaabil.• Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan pember warna

merah yang terang• Argon merupakan gas mulia yang paling banyak digunakan,

terutama di atmosfer penguasa logam.• Kripton dan Xenon digunakan untuk pengisian lampu iklan yang

berwara arni• Campuran 10% Xe, 89% Ar, dan 1 % F2 digunakan untuk lampu

emisi untuk menhasilkan sinar laser

Page 23: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Halogen

Disebut halogen (bahasa Yunani : Pembentuk garam) karena sifatnya yang mudah sekali bereaksi terutama dengan logam membentuk garam. Karena sifatnya yang reaktif, maka halogen hanya dijumpai dalam bentuk senyawa.

Page 24: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Unsur-unsur

Halogen

Flourin (F)

Klorin (Cl)

Bromin (Br)

Asatin (At) Iodin (I)

Page 25: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Konfigurasi Elektronunsur Halogen

9F : [He] 2s2 2p5

17Cl : [Ne] 3s2 3p5

35Br : [Ar] 3d10 4s2 4p5

53I : [Kr] 4d10 5s2 5p5

85At : [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5

Page 26: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat-sifat halogen

Sifat fisis Sifat kimia

Page 27: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat-sifat fisis Halogen

Dalam bentuk unsur , halogen dikenal sebagai molekul diatomiK (X2). Molekul halogen mempunyai kestabilan yang semakin berkurang dari Cl2 Ke I2 . Molekul halogen yang berwujud gas , yaitu : F2 (kuning) dan Cl2 (kuning hijau) , yang berwujud cair , yaitu : Br2 (coklat merah) , dan yang berbentuk padat yaitu I2 (ungu) dan At (Radioaktif)

Next

Page 28: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Tabel sifat-sifat fisis Halogen

No Sifat Flourin Klorin Bromin Iodin

1 Nomor atom 9 17 35 53

2 Konfigurasi elektron [He] 2s22p5 [Ne] 3s23p5 [Ar] 3d104s24p5 [Kr] 4d105s25p5

3 Titik cair ( C)⁰ -220 -101 -7 114

4 Titik didih ( C)⁰ -188 -53 59 184

5 Rapatan (g/cm3) 169x103 3,21x10-3 3,12 4,93

6 Energi Ionisasi (Kj/mol) 1681 1251 114 1008

7 Keelektronegatifan -328 -349 -325 -295

8 Jari-jari kovalen(Å) 4,0 3,0 2,8 2,5

9 Jari-jari ion 1,19 1,67 1,82 2,06

10 Energy ikatan x-x (kJ/mol) 155 242 193 151

Page 29: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Sifat-sifat kimia Halogen

1. Kecenderungan sifat dari Flourin ke Iodin• Jari-jari atom semakin besar• Energi ionisasi semakin kecil• Sifat oksidator berkurang• Keelektronegatifan berkurang• Kereaktifan berkurang• Titik leleh dan titik didih makin tinggi

2. Memiliki bilangan oksidasi bervariasi • F = -1 , 0• Cl = -1 , 0 , +1 , +3 , +5 , +7• Br = -1 , 0 , +1 , +3 , +5 , +7• I = -1 , 0 , +1 , +3 , +5 , +7

Page 30: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Pembuatan unsur Halogen

Page 31: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Flourin (F2)

Dibuat dengan cara elektrolisis larutan KF dalam HF cair . dari elektrolisis ini dihasilkan gas hidrogen di katode dan flourin di anode.

Katode : 2H+ + 2e- → H2

Anode : 2F → F2 + 2e-

Page 32: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Klorin (Cl2)

Dibuat dengan cara elektrolisis larutan atau lelehan NaCl. Gas klorin akan di hasilkan di anode.

NaCl(l) → Na+(l) + Cl-

(l)

Katode : Na+ + e- → NaAnode : 2Cl- → Cl2 + 2e-

Page 33: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Bromin (Br2)

Dibuat dengan cara mengalirkan gas klorin kedalam air laut . gas klorin akan mengoksidasi ion Br- menjadi Br2 yang berwarna coklat merah.

2Br-(aq) + Cl2(g) → Br2(l) + 2Cl-

(aq)

Page 34: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Iodin (I2)

Iodin dapat dibuat dengan mereaksikan natrium iodat dengan natrium bisulfit.2NaIO3 (aq) + 5NaHSO3(aq) → I2(s) + 3NaHSO4(aq)

+ 2Na2SO4(aq) + H2O(l)

Page 35: Kelimpahan unsur unsur di alam dan halogen

Kegunaan unsur halogen dan senyawanya

• HF : untuk membuat tulisan di atas kaca• Garam flourida : campuran pada pasta gigi• CIF : sebagai oksidator• NaF : pengawet kayu• CF2Cl2/freon : pendingin• NaCl : penyedap rasa , pengawet makanan , bahan pembuatan gas klorin• NaClO : pemutih• Ca(OCl)2/kaporit : antiseptik• HCl : untuk menghilangkan karat pada permukaan logam• C2H4Br2 : zat aditif pada bensin• AgBr : bahan pembuatan film / bahan pencetak film• CH3Br : sebagai bahan pemadam kebakaran