Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

download Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

of 12

Transcript of Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    1/12

    A. Pengertian

    Shock adalah kondisi ketidakadekuat perfusi ke jaringan yang

    mengakibatkan ketidakadekuatan pada suplai oksigen ke jaringan dan sel. Kondisi

    ini menyebabkan perubahan penggunaan energi dalam sel dari kondisi aerob

    normal dan efisien berubah menjadi anaerob efisien rendah. Metabolisme yang

    dilakukan dengan mekanisme anaerob, akan menghasilkan asidosis sel dan

    mengakumulasi selain product ATP juga menghasilkan Asam laktat.

    Ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan kondisi shock menyebabkan

    kebutuhan oksigen dalam sel yang tinggi sedangkan suplai oksigen rendah,

    menurunnya perfusi oksigen ke jaringan, disfungsi organ dan paling jika tidak 

    tertangani menyebabkan kematian. Hal terpenting untuk mencegah shock 

    memburuk adalah peraatan dan mengenali kondisi hemodinamik pada pasien.

    Fisiologi metabolisme sell

    Sel pada umumnya bergantung pada kebutuhan oksigen yang cukup pada

    mitokondria. !ksigen ini digunakan untuk memproduksi adenosin trifosfat "ATP#.

    Ada empat tahap dalam metabolisme oksigen di dalam mitokondria. Pertama,

    oksigen diambil dari paru paru menuju pembuluh darah kapiler pulmonar. Kedua,

    oksigen mengalami difusi di dalam darah dengan $!%. Ketiga, oksigen

    ditransport melalui darah mengalir ke dalam jaringan dan sel. Pada akhirnya

    oksigen akan berdifusi di dalam sel yaitu di mitocondria. Pada kondisi

    metabolisme aerob secara normal, oksigen beserta nutrisi akan diubah melalui

     proses glikolisis menjadi asam piru&at. Asam piru&at kemudian di ubah menjadi

    asetile coen'im A "asetil $o(A#. Kemudian akan masuk ke dalam siklus krebs

    "carbosiklik acid#. Pada tahap ini, $o(A akan di ubah menjadi hidrogen dan hasil

    metabolisme. Hasil siklus krebs yaitu air dan )* mol energi berupa ATP yang

    nantinya digunakan untuk memfasilitasi fungsi sel.

    Pada kondisi pasien shock, penurunan jumlah oksigen ke dalam sel akan

    menyebabkan metabolisme mitokondria terganggu. Mitokondria tidak mampu

    lakukan metabolisme oksigen. Akibat dari kekurangan oksigen, asam piru&at

    diubah menjadi asam laktat lebih banyak dari jumlah Asetil $o(A dan hanya

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    2/12

    menghasilkan energi sebanyak % ATP. +umlah energi % ATP ini tidak mencukupi

    untuk mensupport metabolisme sel secara normal sehingga menyebabkan

    asidosis. Pada kondisi ini, menjaga kebutuhan oksigen jaringan dan sel sangat

    diperlukan untuk mencegah lebih buruk.

    B. Klasifiaksi Shock 

    Ada empat klasifikasi shock yaitu shock hipo&olemik, shock obstruktif, shock 

    cardiogenik, shock &asogenik. Shock &asogenik masih dapat dibagi menjadi

    neurogenik septik dan shock anafilaktic.

    . Shock hipo&olemik 

    Shock hipo&olemik merupakan shock yang paling umum. Shock 

    hipo&olemik ini menyebabkan perfusi dalam jaringan menurun. Shock ini

    terjadi ketika sistem &askular kehilangan darah dan cairan baik secara

    internal maupun eksternal. Akibat dari kehilangan cairan, maka tekanan

     perfusi juga akan mengalami penurunan. -entuk paling umum pada shock 

    hipo&olemik adalah perdarahan, beberapa kondisi kehilangan cairan.

    Shock perdarahan akan dijelaskan dalam tabel .Tabel . Klasifikasi shock hemoragic

    Parameter $lass $lass % $lass ) $lass

    +umlah cairan hilang "/# 01 1()2 )2(2 3 2

    +umlah cairan hilang

    "ml#

    0412 412(122 122(%222 3 %222

    Kesadaran mental Hampir  

    cemas

    $emas

    sedang

    $emas 5 

     bingung

    6etargi

    Heart rate 322 022 0%2 02

    Tekanan darah 7ormal 7ormal Menurun MenurunTekanan nadi 7ormal Menurun Menurun Menurun

    8espirasi rate (%2 %2()2 )2(2 02

    9rin output ml:hour 0)2 %2()2 1(%2 Hampir tidak  

    ada

    Pengganti cairan dan

    elektrolite

    $ristaloid $ristaloid $ristaloid

    ; darah

    $ristaloid ;

    darah

    %. Shock obsrukti&e

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    3/12

    Kondisi yang menyebabkan terjadinya shock obstruktif yaitu pada

    tension pneumothoramboli paru menyebabkan obstruksi di &entrikel kanan jantung dan

    arteri pulmonal sehingga jantung akan mengalami penurunan aliran darah

    yang menuju ke jantung.

    Abdominal compartemen syndrome adalah peningkatan tekanan

    intra abdomen sehingga akan menekan pada &ena ca&a dan &enous yang

    menuju ke arah &entrikel kanan. Penekanan pada aorta descending, akan

    mengakibatkan peningkatan afterload dan orkload pada &entrikel kiri,

    akan membahayakan pada $ardiac output.

    Sindrom &ena ca&a superior akan menghasilkan obstruksi pada

    &ena ca&a superior. Sehingga menimbulkan darah akan kembali ke

    &entrikel kanan, pre load akan mengalami penurunan, cardiac output akan

    mengalami penurunan. Penyebab dari sindrom &ena ca&a superior iniadalah obstruksi fisik pada luar tubuh.

    ). Shock kardiogenik 

    Syok kardiogenik adalah gagal jantung yang tidak mampu memompa

    darah yang bisa disebabkan disfungsi dari salah satu &entrikel atau

    keduanya . ?angguan tersebut berakibat pada penurunan perfusi jaringan

    dan kegagalan sirkulasi.

    . Shock =asogenik 

    Shock &asogenik diklasifikasikan lagi menjadi tiga bagian. Shock ini

    memiliki etiologi yang berbeda dan signifikan. Tipe shock ini

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    4/12

    megnhasilkan ketidakmampuan resistensi &askuler sistem yang ditandai

     penurunan tekanan darah dan gangguan perfusi ke organ. Tipe shock 

    &asogenik yaitu@

    a. Shock neurogenik 

    Syok neurogenik merupakan syok distributif, yang terjadi akibat

    hilangnya tonus atau supresi dari saraf simpatik. Kerusakan tonus saraf 

    simpatik mengakibatkan penurunan persuasi jaringan dan menginisisai

    respons syok secara umum. Syok ini merupakan jenis syok yang jarang

    terjadi.

    Syok neurogenik dapat disebabkan karena adanya gangguan

    S7S. Masalah dapat berupa interupsi transmisi atau blok jaras simpatik 

    dari &asomotor pusat diotak. ang paling sering adalah aren injury atau

    trauma spina. Kondisi selanjutnya menimbulkan hilangnya akti&itas

    neurologik sesuai tingkatan injuri spinal namun tidak berkembang

    sebagai inefektifnya perfusi jaringan.

     b. Shock septic

    Sepsis disebabkan karena in&asi mikroorganisme ke tubuh dan

    menginisisasi respons inflamsai sistemik. 8espons hospen berakibat

     pada abnormalitas persuasi engah adanya disfungsi organ dan

    hipotensi. Mekanisme utama dari syok ini adalah maldistribusi aliaran

    darah ke jaringan. Sepsis berat berakibat pada lebih dari 412.222 klien

    di Amerika dengan moertaliti rata(rata )*/(1B/.

    Cstilah spesifik digunakan pada klien dengan infeksi

    sebelumnya. Tahun BB, American $ollage of $hest

    Physicians:Society of $ritical $are Medicine "A$$P:S$$M#

    memberikan gambaran tenang syok ini.

    Sepsis disebabkan berbagai mikroorganisme termasuk gram

    negatif maupun positif aerob,anaerob, fungi, dan &irus. Kultur darah

     positif pada %2(2/ kasus sepsis dan pada 2(42/ kasus syok septik.

    Dari kasus(kasus dengan kultur darah yang positif, terdapat 42/ isolat

    yang ditumbuhi oleh satu spesies bakteri gram positif atau gram negatif 

    saja, sisanya ditumbuhi fungus atau mikroorganisme campuran

    lainnya.

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    5/12

    c. Shock anafilaktic

    Syok anafilaksis, merupakan tipe syok distributif disebabkan oleh

    reaksi hipersensitif antigen(antibodi, yaitu mediator kimiai "misalnya

    histamin dan kinin# dilepaskan dalam jumlah besar dan menimbulkan

    efek sistemik sehingga terjadi penurunan persuasi jaringan dan

    menginisiasi syok secara umum.

    Syok anafilksis disebabkan oleh respons antigen(antibodi yang

    menyebabkan reaksi hipersensitif. Stimulus "alergen# mencetuskan

     pelepasan mediator biokimia, yang menyebabkan perubahan

     permeabilitas &askular sehingga mengakibatkan akumulasi cairan diruang interstisial dan penurunan &olume sirkulasi dan mengakibatkan

    kolaps sirkulasi. Peningkatan reakti&itas bronkial menyebabkan edema

     bronkial dan bronkokonstriksi, yang mengakibatkan hipo&entilasi

    al&eolar, gaat napas, dan gagal napas. Kondisi klinis pada pasien

    shock anafilaktic ada pada tabel %.

     7eurologi @

    • $emas

    • Sincope

    • 6emah dan lemas

    • Pening

    8espirasi @

    • Pernafasan cuping hidung

    • Stridor

    • !ropharingeal: laringeal odem

    • -ronkospasme

    • -atuk 

    • Takipneu

    • Sianosis

    • Henti nafas

    Peredaran darah

    • Takikardi

    • Hipotensi

    • Aritmia

    • Cskemi

    • Henti jantung

    Pencernaan

    •  7ausea dan &omiting

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    6/12

    • Abdominal pain

    • Diare

    Kulit

    • Kemerahan

    • Angioedema

    • 9rtikaria

    • >ritema

    • Pruritus

    C. Fase shock 

    . Ease kompensatori

    Pada fase ini ditandai dengan mekanisme yang digunakan untuk 

    menjaga kondisi homeostasis. Mekanisme kompensasi bertujuan untuk 

    menyokong perfusi organ &ital yang dimanifesatikan perfusi pada integumen

    dan splanchnic. Ketika terjadi shock hipo&olemik, cardiogenic, dan

    &asogenic, pembuluh &askuler akan merangsang pembentukan baroreseptor 

    yang terletak di aorta dan sinus carotis. Kemudian, baroreseptor tersebut akan

    menstimulasi sistem saraf simpatik sehingga akan mensekresikan

    katekolamin untuk meningkatkan Heart rate, contraktilitas miokard untuk 

    mendukung cardiac output yang cukup.

    Ketika pasien melalui fase kompensasi, pasien akan mengalami

     perubahan kondisi dikarenakan aktifasi pada sistem saraf simpatis sebagai

    respon untuk mengkompensasi homeostasisnya. -entuk yang dapat dilihat

    yaitu perubahan muka yang memucat, penurunan kondisi pada sistem

    kardio&askular. Kondisi ini biasanya diobati dengan pemberian obat obatan

    yang merangsang hormon di dalam corte< adrenal, dan medula contohnya

    epineprin dan norepineprin.Pada fase kompensasi, kelenjar pituitari anterior yang bekerja

    mensekresikan adrenocorticotropic hormon, endorphin, TSH, dan ?H.

    Sedangkan pada pituitary posterior akan mensekresikan hormon ADH yang

    mengatur balance cairan dalam ginjal. Antideuretic hormon yang disekresikan

    yaitu renin angiotensi aldosteron sehingga hormon ini akan meningkatkan

    sodium dan menjaga cairan dalam tubuh. Hormon cortisol juga akan

    mensekresi glukosa dan protein sebagai proses catabolisme.

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    7/12

    Kompensasi phase pada tahap shock ini bertujuan untuk meningkatkan

     perfusi ke jaringan dan mensupport metabolisme di dalam sel melalui empat

    mekanisme. Pertama, cardiac output akan meningkat sebagai respon dari

     peningkatan H8 dan kontraktilitas jantung, kemudian aliran darah ke &ena

    sentral juga akan meningkat. Ketiga, &olume plasma akan meningkat akibat

    adanya kekurangan sodium dan cairan dalam pembuluh darah. Proses ini

    terjadi selama F 5 % jam saat pasien mengalami fase kompensasi. Ke empat,

    tubuh akan melakukan glikogenesis dan meningkatkan catabolisme untuk 

    mendukung metabolisme dalam sel.

    %. Ease decompensasiKetika fase kompensasi tidak dapat tertangani, progres pasien akan

    mengalami pemburukan kondisi baik tanda dan gejala. Perburukan gejala ini

    terjadi ketika pasien telah mengalami hipoperfusi dan hipotensi. Hipotensi

    merupakan tanda paling nampak ketika pasien telah mengalami fase

    dekompensasi. Pada fase ini, sel dalam tubuh akan mengalami kegagalan

    fungsi pada mitokondria. Pasien akan mengalami asidosis metabolik dan

    metabolisme anaerob yang nampak pada pemeriksaan serum laktat. Pada

     pasien shock septic, tubuh pasien akan mengalami perubahan dari kondisi

    Garm phase akan berubah menjadi Gcold Phase sebagai tanda perubahan

    dari fase kompensasi ke fase dekompensasi.

    Selama fase kompensasi, perfusi ke kulit dan splanchnic akan

    terganggu sebagai bentuk kegagalan organ sehingga mengakibatkan iskemi.

    Perfusi ke organ &ital seperti otak, jantung, ginjal dan hati pada fase ini akan

    mengalami penurunan yang signifikan. Manifestasi klinis yaitu pasien

    mengalami penurunan kesadaran, hipotensi, coagulopati, dan anuria.). Ease Crre&ersibel

    Kondisi yangsemakin menurun pada pasien shock akan sampai pada

    fase irre&ersibel. Selama fase ini, ketidakmampuan dalam metabolisme sel,

    adanya hipoperfusion ke sel akan menyebabkan kegagalan organ. Arteriole

    dan &enula yang merupakan pembuluh darah paling kecil akan mengalami

    dilatasi. $airan dalam pembuluh darah di arteriole dan &enula akan keluar ke

    interstisial akibat tekanan rendah. !ksigen dalam pembulu darah juga akan

    mengalami penurunan akibat tidak mampunya untuk mencapai arteriole dan

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    8/12

    &enule. Kegagalan mitokondria dalam sel ditambah dengan adanya cairan di

    dalam interstisial akan menyebabkan sel sel akan mengalami kematian.

    Kegagalan organ akan ditandai dengan meningkatnya asam laktat. Perfusi

    yang semakin memburuk ke dalam sel akhirnya akan menjadikan nekrosis

    dan kerusakan yang irre&ersibel.

    D. Penanganan pasien shock 

    . Penanganan aal

    Cnitial assesstmen diperlukan untuk menentukan tindakan dari hasil

     pengkajian yang dilakukan. Proses ini akan menentukan kondisi shock dan

    tipe shock. Penilaian dilakukan dengan primary assesstment modufied

    A-$. Hal ini dilakukan untuk menentukan strategi dan tujuan

    meningkatkan D!%C dalam darah. D!%C merupakan kecepatan darah akan

    mengalami perfusi ke seluruh jaringan di dalam sel dan permukaan.

    Ditentukan dengan rumus

    D!%C @ $C",)

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    9/12

    shock karena penurunan kondisi drastis "seperti operati& terapi injuri

    fisik# penanganan harus dilakukan dengan segera.

     b. $irculation

    Penilaian dan manajemen pada inter&ensi untuk komponen sirkulasi

    diperlukan untuk menjaga hemodinamik dan resusitasi pada shock.

    Penilaian circulation dilakukan untuk menunjukkan oerfusi &askular 

    dan jaringan sehinga menghindari iskemi

    %. 8esusitasi cairan

    a. Pemenuhan kebutuhan cairan dan arning mechanism

    Pasien dengan hipo&olemik, pasien mengalami kegagalan dalam

    menjaga balance cairan. Dalam penilaian resusitasi ini, diperlukankeefektifan akses pada &ena. Pasien yang mengalami kehilangan cairan

    dalam jumlah besar, akan mengalami kehilangan darah yang banyak 

     juga. Pasien biasanya mengalami hipotermia selama pasien juga

    mengalami shock. Pencegahan dalam hal ini lebih baik daripada

     pengobatan sehingga tidak sampai pada fase komplikasi dan kematian.

    Semua jenis shock, tidak memandang dari berbagai etiologinya,

    akan menjadikan penurunan tekanan pada &enous dan penurunan

    kapasitas preload. Pada kondisi shock, cairan akan keluar ke

    interstisial dan ekstra&askuler. $airan yang berada di intra&askuler 

    akan menurun dan menurunkan tekanan dalam intra&askuler.

    Pembuluh darah akan mengalami &asodilatasi dan kapasitas preload

    akan menurun.

     b. $airan isotonik kristaloid

    $airan isotonik digunakan pada resusitasi distribusi ada cairan

    ekstrasel. Sebanyak %1/ cairan isotonik akan menempati bagian ruang

    intra&askuler, dan 41/ akan menempati ruang interstisial. $airan yang

    termasuk dalam isotonik yaitu "7ormal saline 2,B/# dan cairan yang

    mempunyai keseimbangan kadar garam "8inger 6actat#. $airan

    kristalod mempunyai keuntungan tidak mahal dan mudah ditemukan

     pada semua sektor pelayanan kesehatan.

    -esar &olume kristaloid bergantung pada stadium dan fase

    shock. Pada shock hipo&olemik, berhuungan dengan perarahan, setiap

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    10/12

    kehilangan ml darah, akan memerluka ) ml atau lebih cairan

    kristarloid untuk menggantikan &olume darah ")@#.

    Pada pasien septic shock, pergantian permeabilitas kapiler dan

    cairan dari intra&askuler ke interstisial menghasilkan hipo&olemi.

    Meskipun pasien tampak oedem dan o&erload &olume, akan

    didapatkan &olume &askuler yang tidak adekuat.sehingga akan

    menghasilkan maldistribusi aliran darah atau disebut septic shock.

    Pada pasien shock septic, pasien mungkin akan mendapatkan cairan

    kristaloid sebanyak 26 untuk mendapatkan &olume &asculer yang

    adekuat.Dua jenis shock lainnya, resusitasi cairan diperlukan pada pasien

    shock neurogenik dan cardiogenik. Tujuan penatalaksanaan ini adalah

    untuk mencegah komposisi preload dan afterload pada jantung.

    Pemberian cairan harus lebih berhati hati pada pasien hipo&olemi pada

     pasien shock cardiogenic. Pasien neurogenic, akan mengalami

    &asodilatasi, sehingga sangat mungkin diberikan cairan untuk 

    mengatasi hipo&olemi.

    c. Hipertonic cristaloid

    $airan hipertonic sangat tepat diberikan pada jenis shock 

    dengan beberaoa karakteristik yang diinginkan. Pemberian cairan

    hipertonic saline solution "HSS# diberikan sesegeramungkin untuk 

     perpindahan cairan dari intraseluler ke ekstrasel terutama pada cairan

    intra&askuler. Sebagai tambahan, cairan ini sangat tepat untuk 

    meningkatkan kontraktilitas miokard, menurunkan edema jaringan

    endotelia, menurunkan &iskositas darah yang berhubungan denganhemodelusi dan meningkatkan microsirkulasi.

    Eungsi resusitasi pada status shock, HSS digunakan pada

    konsentrasi 4,1 / atau digunakan sendiri atau kombinasi dengan

    defek ini tidak hanya

     berhubungan dengan pertukaran cairan dari intracel ke ekstrasel, tetapi

     juga untuk mengamati kontraktilitas miokard, &asodilatasi kapiler,

    &ena konstriksi, dan penurunan pembuluh darah paru(paru. Pasien

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    11/12

    yang mengalami trauma kepala dan shock, sangat dianjutkan memakai

    cairan ini telah dihubungkan dengan peningkatan tekanan serebri.

    Kegunaan yang mirip digambarkan pada penggunaan cairan

    HSS pada kasus sepsis. Hal ini sangat penting untuk menilai kondisi

    fisik dan psikologi. Kerugian dari penggunaan HSS adalah o&erload

    &olume yang berhubungan dengan pertukaran cairan dari intrasel dan

    ekstrasel dari hipernatremi

    ). $airan koloid

    a. Albumin

    $airan yang digunakan adalah albumin 1/ untuk resusitasi

    &olume cairan. Cnfus satu liter albumin dari 1/ albumin akan

    meningkatkan &olume intra&askuler dari 122 ke 222 ml. Penelitian

    tentang saline albumin fluid e&aluation "SAE># menunjukkan /

    albumin dibandingkan dengan 7S atau cairan resusitasi lainnya,

    selama %* hari mortaliti dapat diukur jika pasien mendapatkan

    resusitasi cairan.

    Meskipun tidak ada peningkatan angka mortalitas pasien yang

    diterapi dengan albumin, tapi tidak dilaporkan adanya keuntungan

     pemberian cairan albumin dengan cairan kristaloid.

     b. Hidrosetil strach silution

    Hidrosetil strach solution adalah koloid sintetis yang berisi F/

    hidroksil strach dan sodium klorida. Secara teori, keuntungan

     penggunaan hidrosetil strach mirip dengan albumin. Harganya lebih

    mahal dari kristaloid namun lebih murah dari albumin.

    Tetapi ada beberapa kerugian yaitu adanya koagulasi meleati inhibisi

    dari fibrin clot meleati efek inhibisi platelet dan fungsi plasmatic.

    Pada pasien gagal ginjal akut, didapatkan penurunan ph intramukosal.

    Asidoses hiperkloremik juga sering terjadi pada penggunaan cairan ini.

    Turunan ketiga dari cairan ini dapat menurunkan efek samping yang

    tidak diinginkan khususnya pada abnormalitas koagulasi

    c. $ombined agent

    -erdasarkan dari literatur, agen kombinasi isinya kombinasi antara

    koloid dan HSS, koloid dan isotonik, modifikasi cairan gelatin.

    $ombined agent ini tidak efektif dan tidak menguntungkan

    d. Produk darah dan penggantinya

  • 8/19/2019 Shock Adalah Kondisi Ketidakadekuat Pada Perfusi Ke Jaringan

    12/12

    Meskipun kristaloid dan coloid adalah komponen utama resusitasi

    cairan, kemampuan ini untuk membaa oksigen dan komponen lain

    diperlukan untuk fungsi normal koagulasi. Pengganti darah yang tepat

    untuk resusitasi cairan adalah Hgb(based oksigen.