Shock
-
Upload
ragil-ora-mbarep -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of Shock
SHOCK
PENGERTIAN SHOCK
Shock adalah suatu sindroma klinis dari adanya perfusi jaringan yang tidak adekuat.Hipoperfusi jaringan ini akan menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan akan oksigen dan zat-zat lainnya sehingga mengakibatkan disfungsi seluler.Kerusakan pada tingkat seluler ini akan menyebabkan dikeluarkannya mediator-mediator inflamasi yang akan semakin mengganggu perfusi melalui perubahan fungsional dan structural dari mikrovaskular.Hal ini akan terus berlangsung menjadi seperti suatu lingkaran setan yang apabila tidak ditangani secara tepat akan mengakibatkan suatu multiple organ failure sampai suatu kematian.Manifestasi klinis dari shock dapat berupa respon simpatik atau tanda-tanda disfungsi organ dan biasanya terdapat hipotensi ( mean arterial pressure < 60 mmHg )
Etiologi/Penyebab1. Gangguan kontraktilitas miokardium.2. Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru
dan/atau hipoperfusi iskemik3. Infark miokard akut ( AMI)4. Komplikasi dari infark miokard akut, seperti: ruptur otot papillary, ruptur
septum, atau infark ventrikel kanan, dapat mempresipitasi (menimbulkan/mempercepat) syok kardiogenik pada pasien dengan infark-infark yang lebih kecil
5. Valvular stenosis6. Myocarditis ( inflamasi miokardium, peradangan otot jantung)7. Cardiomyopathy ( myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak
diketahui penyebabnya )8. Trauma jantung9. Temponade jantung akut10. Komplikasi bedah jantung
PatofisiologiTanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi patofisiologi
gagal jantung. Kerusakan jantung mengakibatkan penurunan curah jantung, yang pada gilirannya menurunkan tekanan darah arteria ke organ-organ vital. Aliran darah ke arteri koroner berkurang, sehingga asupan oksigen ke jantung menurun, yang pada gilirannya meningkatkan iskemia dan penurunan lebih lanjut kemampuan jantung untuk memompa, akhirnya terjadilah lingkaran setan.
Tanda klasik syok kardiogenik adalah tekanan darah rendah, nadi cepat dan lemah, hipoksia otak yang termanifestasi dengan adanya konfusi dan agitasi, penurunan haluaran urin, serta kulit yang dingin dan lembab.
Disritmia sering terjadi akibat penurunan oksigen ke jantung.seperti pada gagal jantung, penggunaan kateter arteri pulmonal untuk mengukur tekanan ventrikel kiri dan curah jantung sangat penting untuk mengkaji beratnya masalah dan mengevaluasi penatalaksanaan yang telah dilakukan. Peningkatan tekanan akhir diastolik ventrikel kiri yang berkelanjutan (LVEDP = Left Ventrikel End Diastolik Pressure) menunjukkan bahwa jantung gagal untuk berfungsi sebagai pompa yang efektif.
Pemeriksaan diagnostic
Evaluasi umum
a. Pemeriksaan laboratorium
Elektrolit; mungkin berubah karena perpindahan cairan atau penurunan fungsi
ginjal, terapi diuretic.
AGD; Gagal ventrikel kiri ditandai alkalosis respiratorik atau hipoksemia
dengan peningkatan tekanan karbondioksida.
Enzim jantung; meningkat bila terjadi kerusakan jaringan-jaringan
jantung,missal infark miokard (Kreatinin fosfokinase/CPK, isoenzim CPK dan
Dehidrogenase Laktat/LDH, isoenzim LDH).
b. Radiologi.
Menunjukkan pembesaran jantung atau normal Bayangan mencerminkan
dilatasi atau hipertrofi bilik atau perubahan dalam pembuluh darah atau
peningkatan tekanan pulmonal.
Edema paru interstisial / alveolar
Mungkin ditemukan efusi pleura
c. Elektrokardiogram
Memberikan evaluasi umum seperti :
Umumnya menunjukkan infark miokard akut dengan atau gelobang Q
Elektrikal alternans menunjukkan adanya efusi pericardial dengan tamponade
jantung
Evaluasi khusus
a. Elektrokardiografi
Evaluasi khusus sangat penting untuk menilai :
Hipokonesis berat ventrikel difus atau segmental ( bila berasal dari infark
miokard)
Efusi pericardial
Katup mitral dan aorta yang mengalami regurgitasi maupun stenosis
Ruptur septum
8. Diagnosis
Diagnosis kemungkinan berikut ini harus dipertimbangkan dan dieleminir secara
cepat dan tepat. Akan tetapi tidak boleh ada penundaan pemantauan hemodinamika
dan pemberian terapi , seperti :
- Syok hipovolemik atau sepsis
- Diseksi aorta
- Emboli paru
- Tamponade jantung akut
- Pengaruh obat – obatan yang berlebihan
- Ketoasidosis diabetic
- Penyakit pembuluh darah otak
- Perdarahan internal akut
- Pneumotoraks tension
- Insufisiensi pernapasan akut
Theraphy / tindakan penanganan
- Etiologi syok harus ditentukan secapat mungkin
- Pemantauan hemodinamik (kalau mungkin memakai kateter Swan Ganz)
- Pemberian oksigen(kalau mungkin oksigen 28 – 48 % dengan venture face mask)
- Menghilangkan nyeri dengan morfin bisa diberikan 4 – 8 mg intravena
- Berikan dopamin 2- 15µg /kg/m, norepineprin2-20 µg /kg/m atau dobotamin2,5 –
10 µg /kg/m untuk meningkatkan tekanan perfusi arterial dan kontraktilitas. Boleh
juga diberikan amrinor intravena (kalau ada)
- Cairan intavena mutlak diberikan , kalau mungkin berikan dextran 40 .
- Furosemid 40 – 80 mg atau asam etakrinik 50 mg( bila ada bendungan paru)
Diuretik diberikan untuk membantu vasodilatasi vena dan diuresis, hingga bendungan
paru dan kelebihan volume cairan tubuh dapat berkurang sehinga oksigenasi darah
meningkat.
- Digitalis hanya diberikan pada takikardia supraventrikel dan fibrilasi atrial
- Vasodilatasi hanya diberikan bila dijumpai vasokontriksi perifer hebat dan
penderita dipantau ketat secara hemodinamik.
- Tindakan pintas koroner dan angioplasty darurat kalu perlu
- Bila mungkin pasang CVP.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penurunan reflek batuk2. Kerusakan pertukaran gas b.d. Perubahan membran kapiler-alveolar3. Penurunan curah jantung b.d. Perubahan kontraktilitas miokardial/
perubahan inotropik.
4. Kelebihan volume cairan b.d. Meningkatnya produksi adh dan retensi natrium/air.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d penurunan reflek batuk
Tujuan: setelah dilakuakn tindakan keprawatan, pasienmenunjukkan jalan napas paten
Kriteria hasil:
a. Tidak ada suara snoringb. Tidak terjadi aspirasic. Tidak sesak napas
Intervensi :
1) Kaji kepatenan jalan napas2) Evaluasi gerakan dada3) Auskultasi bunyi napas bilateral, catat adanya ronki4) Catat adanya dispnu,5) Lakukan pengisapan lendir secara berkala6) Berikan fisioterapi dada7) Berikan obat bronkodilator dengan aerosol.
2. Kerusakan pertukaran gas b.d. perubahan membran kapiler-alveolar
Tujuan : setelah dilakukan tindakan kerpawatan, pasien dapat menunjukkan oksigenasi dan ventilasi adekuat
Kriteria hasil:
a. GDA dalan rentang normalb. Tidak ada sesak napasc. Tidak ada tanda sianosis atau pucat
Intervensi:
1) Auskultasi bunyi napas, catat adanya krekels2) Berikan perubahan posisi sesering mungkin3) Pertahankan posisi duduk semifowler
3. Penurunan curah jantung b.d. perubahan kontraktilitas miokardial/ perubahan inotropik.Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien menunjukkan tanda peningkatan curah jantung adekuat.
Kriteria hasil:
a. Frekuensi jantung meningkatb. Status hemodinamik stabil
c. Haluaran urin adekuatd. Tidak terjadi dispnue. Tingkat kesadaran meningkatf. Akral hangat
Intervensi:
1) Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantung2) Catat bunyi jantung3) Palpasi nadi perifer4) Pantau status hemodinamik5) Kaji adanya pucat dan sianosis6) Pantau intake dan output cairan7) Pantau tingkat kesadaran8) Berikan oksigen tambahan9) Berikan obat diuretik, vasodilator.10) Pantau pemeriksaan laboratorium.
4. Kelebihan volume cairan b.d. meningkatnya produksi ADH dan retensi natrium/air.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien mendemonstrasikan volume cairan seimbang
Kriteria hasil:
a. Masukan dan haluaran cairan dalam batas seimbangb. Bunyi napas bersihc. Status hemodinamik dalam batas normal Berat badan stabil Tidak ada edema
Intervensi :
1) Pantau / hitung haluaran dan masukan cairan setiap hari2) Kaji adanya distensi vena jugularis3) Ubah posisi4) Auskultasi bunyi napas, cata adanya krekels, mengi5) Pantau status hemodinamik6) Berikan obat diuretik sesuai indikasi
DAFTAR PUSTAKA
http://febriirawanto.blogspot.com/2011/12/modul-shock.htmlhttp://sumberkeperawatan.blogshop.com/2010/07/cardiovaskulerhttp://sumberkeperawatan.blogshop.com/http://www.makalahkesehatan.co.cc/2010/12/syok-kardiogenik.htmlhttp://www.syok kardiogenik.com