Seven Jump

21
KASUS 1 SISTEM REPRODUKSI 1 Ny. D usia 23 tahun, hamil 24 minggu, G30000, datang ke poli KIA Rumah Sakit Sayang Anak. Ny. D mengeluh mengalami morning sickness yang sangat ekstrim sehingga kegiatan sehari- harinya sangat terganggu. Ny. D merasakan perutnya lebih besar dari ibu hamil yang lainnya serta sering BAK dan sering lelah. Selain keluhan tersebut Ny. D juga mengatakan merasakan gerakan janin lebih dini. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 120/80 mmHg, BB: 65Kg (Sebelum hamil BB: 45Kg), TFU 30cm, DJJ 140x, AFP meningkat.

description

sevenjump

Transcript of Seven Jump

Page 1: Seven Jump

KASUS 1

SISTEM REPRODUKSI 1

Ny. D usia 23 tahun, hamil 24 minggu, G30000, datang ke poli KIA Rumah Sakit

Sayang Anak. Ny. D mengeluh mengalami morning sickness yang sangat ekstrim sehingga

kegiatan sehari-harinya sangat terganggu. Ny. D merasakan perutnya lebih besar dari ibu

hamil yang lainnya serta sering BAK dan sering lelah. Selain keluhan tersebut Ny. D juga

mengatakan merasakan gerakan janin lebih dini. Hasil pemeriksaan didapatkan TD: 120/80

mmHg, BB: 65Kg (Sebelum hamil BB: 45Kg), TFU 30cm, DJJ 140x, AFP meningkat.

Page 2: Seven Jump

LEARNING OBJECTIVE

KEHAMILAN KEMBAR (GEMELI)

A. Pengertian

Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih

(Rustam Mochtar, 1998). Kehamilan ganda adalah kehamilan dimana terdapat dua atau

lebih janin dalam satu uterus pada waktu kehamilan tersebut (sewaktu hamil). (Wikipedia

Indonesia, 2003). Kehamilan kembar lebih banyak terjadi pada kehamilan yang berasal

dari fertilisasi in vitro (bayi tabung) daripada kehamilan spontan.

B. Klasifikasi

Jenis kehamilan kembar menurut Manuaba dan Mochtar (1990) meliputi:

1. Kehamilan Kembar Monozigot (Identik)

Merupakan kehamilan kembar yang berasal dari satu ovum sehingga disebut juga

hamil kembar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler.

Kehamilan kembar monozigote dapat terjadi karena:

a. Satu ovum dengan 2 inti, hambatan pada tingkat blastula.

b. Hambatan pada tingkat segmentasi.

c. Hambatan setelah amnion terbentuk, tetapi sebelum primitive strike (4 – 5 minggu

kehamilan).

Hamil kembar ini mempunyai ciri sebagai berikut:

a. Jenis kelamin sama.

b. Biasanya kembar identik.

c. Mempunyai gen yang sama.

d. Pada kehamilan dalam rahim terdapat 1 plasenta, 1 korion, 2 amnion.

Pada hamil kembar monozigote dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti kembar

siam.

2. Kembar Dizigot

Merupakan kehamilan kembar 2 telur yang dibuahi sperma yang berbeda. Kedua

telur dapat berasal dari 1 ovarium dari 2 flikel de graff, 1 ovarium dari 1 folikel de

graff, 1 dari ovarium kanan dan satu lagi dari ovarium kiri.

Ciri kehamilan kembar dizigote yaitu:

Page 3: Seven Jump

1. Jenis kelamin dapat sama atau berbeda.

2. Mempunyai 2 plasenta, 2 amnion, 2 korion.

Pada kehamilan kembar digizote:

3. Dapat terjadi satu janin meninggal dan yang lain tumbuh sampai cukup bulan.

4. Janin yang mati bisa diresorbsi (kalau pada kehamilan muda) atau pada

kehamilan tua janin jadi gepeng disebut fetus papyraseus atau kompresus.

C. Epidemiologi

Dalam berbagai literatur disebut insiden kehamilan kembar adalah 1 kehamilan

kembar dibanding 89 kehamilan tunggal. Sedangkan kembar tiga 1 berbanding 89

pangkat dua, dan kembar empat 1 berbanding 89 pangkat tiga, dan seterusnya.

Prawirohardjo (1948) melaporkan bahwa diantara 16.288 persalinan terdapat 197

persalinan gemelli (kembar 2) dan 6 persalinan triplet (kembar 3).

D. Etiologi

Beberapa faktor berikut ikut berperan dalam menyebabkan terjadinya kehamilan

ganda:

1. Ras/bangsa

Menurut literatur, ras berwarna seperti bangsa Asia dan Afrika cenderung lebih besar

mengalami kehamilan ganda ketimbang ras kulit putih/Eropa. Meski belum dapat

dibuktikan secara empiris, tapi pada banyak kasus memang terlihat kehamilan ganda

lebih sering dialami ibu-ibu hamil kulit berwarna dibanding mereka yang berkulit

putih.

2. Usia

Dengan bertambahnya usia, kemungkinan terjadinya kehamilan ganda semakin besar.

Akan tetapi selepas umur 40 tahun, probabilitas terjadinya kehamilan ganda akan

menurun lagi.

3. Hereditas/keturunan

Hamil kembar biasanya diwariskan secara maternal (garis keturunan ibu). Bila dari

garis keturunan ibu ada yang kembar, maka prosentase melahirkan anak kembar lebih

besar. Namun tidak tertutup kemungkinan garis keturunan ayah bisa menimbulkan

kehamilan kembar. Yang pasti, insiden atau angka kejadian dari garis maternal lebih

besar dibanding dari garis paternal.

4. Obat-obatan

Page 4: Seven Jump

Ibu yang memakai obat pemicu ovulasi untuk mematangkan sel telurnya juga ikut

meningkatkan peluang terjadinya kehamilan kembar. Soalnya, dengan obat tersebut

sel telur yang matang pada setiap siklus jadi lebih dari satu. Obat ini biasanya

diberikan pada pasangan yang sulit hamil dengan faktor penyebab infertilitas indung

telur. Itulah mengapa, pada kasus-kasus pasangan yang sulit mendapat momongan

kemudian menjalani terapi obat-obat penyubur ini, bila akhirnya terjadi kehamilan,

biasanya merupakan kehamilan kembar.

5. Prosedur fertilisasi in vitro

Di sini beberapa embrio yang sudah dibuahi diimplantasikan dalam rahim. Jika semua

berkembang dengan baik, maka terjadi pertumbuhan lebih dari satu. Di atas usia

kehamilan 30 minggu, berat badan masing-masing janin ini umumnya lebih ringan

dibanding janin pada kehamilan tunggal di usia kehamilan yang sama. Perbedaan

berat saat persalinan bisa mencapai 1000-1500 gram. Penyebabnya diperkirakan

adalah regangan berlebih pada uterus, hingga sirkulasi darah di plasenta mengalami

penurunan.

E. Patofisiologi

Pada kembar identik atau kembar monozigote, proses terjadinya yaitu pada saat

pembuahan, satu ovum dibuahi oleh satu sel sperma. Kemudian terbentuk zigote. Zigote

membelah secara mitosis, dari 1 sel menjadi 2, dari 2 sel menjadi 4 dan seterusnya yang

disebut fase morula, blastula, gastula, dan neurula.

Bila pembelahan seperti diatas terjadi pada fase morula (1-3 hari setelah pembuahan),

maka setiap embrio akan memiliki kantong ketuban yang berbeda dan satu plasenta.

Kemudian pada fase primitif, akan terjadi pemisahan sempurna yang akan berkembang

menjadi 2 (atau lebih) janin yang kembar identik.

Bila pada fase primitif terjadi gangguan, atau terdapat kegagalan pembelahan, maka

biasanya akan menimbulkan kecacatan fisik atau dempetnya bagian tubuh tertentu.

Ketidaksempurnaan akibat gangguan segmentasi inilah yang menyebabkan proses

pemisahan dua jabang bayi tak berlangsung sempurna dan disebut kembar siam.

Pada kembar fraternal atau kembar dizigote, dimana terjadi dua ovum yang matang

secara bersama – sama dibuahi oleh masing masing 1 sel sperma. Sehingga pada proses

pembelahan selanjutnya akan terbentuk 2 janin dengan 2 plasenta, 2 amnion dan 2 korion

yang terpisah, tetapi masih dalam satu rahim.

Page 5: Seven Jump

Bangsa, umur, peritas, keturunan, obat penginduksi ovulasi

Hambatan pada tingkat blastula, zigote mengalami pembelahan

2 ovum diabuahi 2 sperma

Presentasi janin normal

Persalinan pervaginam

Mal presentasi

Perubahan hormon

Mual, muntah, anoreksia

2 zigote

Pembedahan (SC)

Resiko tinggi infeksi Post operasi (SC)

Ancaman kematian ibu & janin

Kurang informasi

Kurang pengetahuan

Bayi prematur

Uterus membesar sesuai usia kehamilan

Kehamilan Ganda

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Ansietas

Perubahan eliminasi urine (sering berkemih)

Tekanan abdomen meningkat

Resting intoleransi aktivitas

Kepekaan uterus meningkat

F. WOC/Pathway

Page 6: Seven Jump

G. Manifestasi Klinis

Pada kehamilan ganda dengan distensi uterus yang berlebihan dapat terjadi persalinan

prematur. Kebutuhan ibu untuk pertumbuhan janin lebih besar sehingga terjadi defisiensi

nutrisi seperti anemia kehamilan yang dapat menggangu pertumbuhan janin dalam rahim.

Frekuensi terjadinya hidramnion pada hamil ganda sekitar 10 kali lebih besar dari

kehamilan tunggal. Ketegangan otot rahim yang menyebabkan iskemik uteri dapat

meningkatkan kemungkinan pre eklampsia dan eklampsia.

Solusio plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak pertama karena retraksi otot

rahim yang berlebihan, perjalanan persalinan dapat berlangsung lebih lama, karena

ketegangan otot rahim yang melampaui batas setelah persalinan, terjadi gangguan

kontraksi otot rahim yang menyebabkan atonia uteri, menimbulkan perdarahan, retensio

plasenta dan plasenta rest.

Dengan janin yang relatif berat badannya rendah menyebabkan morbiditas yang

tinggi. Keluhan pada kehamilan kembar diantaranya terasa sesak napas, sering ingin

kencing, edema tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises). Dalam perawatan

antenatal pada kehamilan kembar dapat di tingkatkan.

H. Pemeriksaan Diagnostik

1. Ultrasonografi memudahkan diagnosis kehamilan ganda, evaluasi pertumbuhan janin

dan identifikasi presentasi janin.

2. Foto abdomen dapat membantu bila USG tidak tersedia.

3. Pemantauan frekuensi jantung janin memberikan penilaian kesehatan janin

I. Penatalaksanaan

1. Penanganan dalam Kehamilan

a. Prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan mencegah komplikasi

yang timbul, dan bila diagnosa telah ditegakkan periksa ulang akan lebih sering (1

kali seminggu pada kehamilan 32 minggu ke atas).

b. Setelah kehamilan 30 minggu, koitus dan perjalanan jauh dilarang, karena akan

merangsang partus prematurus.

c. Pemakaian gurita korset yang tidak terlalu ketat diperbolehkan, supaya terasa

lebih ringan.

d. Pemeriksaan darah lengkap, Hb dan golongan darah.

Page 7: Seven Jump

e. Makanan dianjurkan mengandung banyak protein dan makan dilaksanakan lebih

sering dalam jumlah lebih sedikit.

f. Bila ada tanda-tanda partus prematurus yang mengancam dengan pemberian

betamethason 24 mg per hari untuk pematangan janin.

g. Anjurkan rawat inap bila:

- ada kelainan obstetri,

- ada his/pembukaan serviks,

- adanya hipertensi,

- pertumbuhan salah satu janin terganggu,

- kondisi sosial yang tidak baik,

- profilaksis/mencegah partus prematurus dengan obat tokolitik,

- pemasangan jerat (Shirodkar’s operation).

2. Penanganan dalam Persalinan

a. Bila anak I letaknya membujur, kala I diawasi seperti biasa, ditolong seperti biasa

dengan episiotimi mediolateralis.

b. Setelah itu baru waspada, lakukan periksa luar, periksa dalam untuk menentukan

keadaan janin II. Tunggu, sambil memeriksa tekanan darah ibu dan lain-lain.

c. Biasanya dalam 10-15 menit his akan kuat lagi. Bila janin II letak membujur,

ketuban dipecahkan pelan-pelan supaya air ketuban tidak deras mengalir keluar.

Tunggu dan pimpin persalinan anak II seperti biasa.

d. Awas atas kemungkinan terjadinya perdarahan postpartum, maka sebaiknya

dipasang infus profilaksis.

e. Bila ada kelainan letak anak II, misalnya melintang atau terjadi prolaps talipusat

dan solusio plasenta, maka janin dilahirkan dengan cara operatif obstetrik;

- Pada letak lintang coba versi luar dahulu.

- Atau lahirkan dengan cara versi dan ekstraksi;

- Pada letak kepala persalinan dipercepat dengan ekstraksi vakum atau forceps.

- Pada letak bokong atau kaki; ekstraksi bokong atau kaki.

f. Indikasi sectio caesarea hanya pada:

- Janin I letak lintang;

- Terjadi prolaps talipusat;

- Plasenta previa;

- Terjadi interlocking pada letak kedua janin 69; anak I letak sungsang dan anak

II letak kepala.

Page 8: Seven Jump

J. Asuhan Keperawatan

Prioritas diagnosaPRE OPERASI

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual, muntah, anoreksia.

2. Perubahan eliminasi urine b.d pembesaran uterus dan peningkatan tekanan abdomen.

3. Resiko tinggi intoleransi aktivitas b.d kepekaan uterus meningkat.

4. Ansietas b.d kemungkinan kelahiran prematur, ancaman yang dirasakan atau aktual

terhadap janin dan diri sendiri.

5. Kurang pengetahuan mengenai situasi resiko tinggi b.d kurangnya informasi.

POST OPERASI

1. Resiko tinggi infeksi b.d prosedur pembedahan.

Intervensi Nama: Tn. R No. Register :      11300130Umur : 31 tahun Ruang :     

BougenvileNo Tujuan & Kriteria

hasil

Rencana tindakan Rasional

1. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

3x24 jam dengan

tujuan kebutuhan

nutrisi adekuat.

Kriteria Hasil:

- Mual dan muntah

berkurang.

- Berat badan

meningkat karena

adanya kehamilan

1. Kaji pola makan

klien saat ini dan

masa lalu.

2. Timbang berat

1. Memastikan status

nutrisi sebelum

konsepsi adalah

penting untuk

manajemen

perkembangan janin

yang tepat,

khususnya jaringan

otak pada minggu

awal kehamilan.

2. Berat badan yang

Page 9: Seven Jump

ganda dan sesuai

dengan usia

kehamilan.

- Nafsu makan

meningkat.

badan klien,

bandingkan berat

badan saat ini

dengan berat

badan

kehamilan.

3. Berikan

informasi tentang

resiko penurunan

berat badan

selama

kehamilan dan

tentang

kebutuhan

makanan klien

dan janin.

4. Anjurkan makan

sedikit tapi

sering dan

sajikan dalam

keadaan hangat,

menu seimbang.

kurang beresiko

terhadap anemia,

defisiensi vitamin,

mineral, protein.

3. Meningkatkan

pengetahuan klien

guna memperbaiki

status gizi.

4. Menghindari mual

saat makan sehingga

makanan dapat

masuk ke tubuh.

2. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

3x24 dengan tujuan

pola elminasi BAK

normal (frekuensi,

jumlah).

Kriteria Hasil:

- Frekuensi

berkemih 6 – 7

kali/hari.

- Dapat

mengidentifikasi

1. Berikan

informasi tentang

perubahan

perkemihan

sehubungan

dengan trimester

ketiga.

1. Membantu klien

memahami alasan

fisiologis dari

frekuensi berkemih

dan nokturia.

Pembesaran uterus

trimester ketiga

menurunkan

kapasitas kandung

kemih,

mengakibatkan sering

Page 10: Seven Jump

cara – cara untuk

mencegah statis

urunarius.

2. Anjurkan klien

untuk melakuakn

posisi miring kiri

saat tidur,

perhatikan

keluhan nokturia.

3. Berikan

informasi

mengenai

perlunya

masukan cairan 6

sampai 8 gelas

perhari.

berkemih.

2. Meningkatkan perfusi

ginjal, memobilisasi

bagian yang

mengalami edema

dependen, edema

berkurang pada pagi

hari (pada kasus

edema fisiologis).

3. Mempertahankan

tingkat cairan.

3. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

3x24 jam dengan

tujuan kebutuhan

ADL klien terpenuhi.

Kriteria Hasil:

- Klien dapat

menyatakan

kesadaran

terhadap toleransi

aktivitas.

- Klien dapat

merencanakan

perubahan yang

perlu pada gaya

hidup / aktivitas

setiap hari.

1. Anjurkan klien

melakukan

aktivitas dengan

istirahat yang

cukup.

2. Anjurkan

istirahat yang

adekuat dan

penggunaan

posisi miring

kiri.

3. Instruksikan

klien untuk

menghindari

aktivitas / kerja

berat, dan

perjalanan jauh

1. menghemat energi

dan menghindari

pengerahan tenaga

terus menerus untuk

meminimalkan

kelelahan.

2. Meningkatkan aliran

darah ke uterus dan

dapat menurunkan

kepekaan uterus.

3.

Page 11: Seven Jump

- Bebas dari

kelelahan

berlebihan atau

kepekaan /

kontraksi terus

menerus dari

uterus.

(dengan motor)

lebih dari 1 – 2

jam.

4. Tekankan

pentingnya

aktivitas hiburan

yang tenang.

4. Mencegah kebosanan

dan menigkatkan

kerja sama dengan

pembatasan aktivitas.

4. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1x24 jam dengan

tujuan ansietas

berkurang / hilang.

Kriteria Hasil:

- Klien tampak

rileks.

- Klien melaporkan

ansietas berkurang

sampai tingkat

dapat diatasi.

1. Perhatikan

tingkat ansietas

dan derajat

pengaruh

terhadap

kemampuan

untuk

berfungsi/memb

uat keputusan.

2. Tinjau ulang

kemungkinan

kemungkinan

sumber ansietas.

3. Kaji tingkat

stress klien /

pasangan

berhubungan

dengan

komplikasi

medis, hubungan

pasangan,

hubungan

dengan anggota

keluarga, dan

ketersediaan dan

jaringan kerja

1. Stress yang tidak

diatasi dapat

mempengaruhi

penyelesaian tugas –

tugas kehamilan.

2. Kehamilan tidak

lengkap dihubungkan

dengan beberapa

ansietas bagi klien.

3. Pola hubungan yang

buruk akan

meningkatkan tingkat

stress.

Page 12: Seven Jump

pendukung.

4. Anjurkan klien /

pasangan

mengekspresikan

perasaan frustasi

yang berkenaan

dengan aturan

terapi dan atau

perubahan gaya

hidup. Jelaskan

pada klien bahwa

pengungkapan

dapat diterima

dan penting.

5. Berikan

informasi yang

tepat secara

individu

mengenai

intervensi atau

tindakan dan

dampak potensial

kondisi pada

klien dan janin.

4. Klien membutuhkan

lebih banyak

kesempatan untuk

mengungkapkan rasa

marah/frustasi

tentang perubahan

dalam hidup keluarga

untuk meminimalkan

ansietas.

5. membantu untuk

menurunkan ansietas

karena ketidaktahuan.

5. Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

1x24 jam dengan

tujuan menyatakan

pemahaman mengenai

situasi resiko tinggi

dari kehamilan ganda.

Kriteria Hasil:

- Klien dapat

mengungkapkan

1. Berikan

informasi yang

adekuat

berhubungan

dengan situasi

resiko tinggi,

termasuk

penjelasan yang

singkat dan

sederhana dari

1. Meningkatkan

pemahaman klien.

Page 13: Seven Jump

kesadaran akan

kondisi yang

membuat klien

beresiko.

- Klien dapat

menyebutkan

kemungkinan

tindakan

pencegahan.

- Klien

berpartisipasi

untuk mencapai

kemungkinan

kehamilan dan

persalinan terbaik.

perubahan

patofisiologis

dan implikasi

maternal dan

janin.

2. Berikan

informasi yang

tepat berkenaan

dengan skrining

dan metode tes

serta prosedur.

3. Identifikasi tanda

–tanda bahaya

yang

memerlukan

pemberitahuan

segera terhadap

pemberi

perawatan

kesehatan (misal:

KPD, persalinan

preterm,

perdarahan

vaginal).

2. Memberikan

kepuasan pada pasien

akan informasi.

3. Pengenalan situasi

beresiko tinggi

mendorong evaluasi /

intervensi segera,

yang dapat

meningkatkan atau

membatasi hasil.

Page 14: Seven Jump