Serologi Hepatitis

15
Lima jenis virus hepatitis yang dapat dideteksi dengan uji laboratorium, yaitu : virus hepatitis A (hepatitis A virus, HAV), virus hepatitis B (hepatitis B virus, HBV), virus hepatitis C (hepatitis C virus, HCV), virus hepatitis D (hepatitis D virus, HDV), dan virus hepatitis E (hepatitis E virus, HEV). Virus hepatitis dapat dideteksi dengan pengujian antigen serum, antibodi, DNA, RNA, dan/atau immunoglobulin (IgG dan IgM). Perbedaan virus-virus hepatitis berdasarkan metode transmisi,

Transcript of Serologi Hepatitis

Page 1: Serologi Hepatitis

Lima jenis virus hepatitis yang dapat

dideteksi dengan uji laboratorium, yaitu :

virus hepatitis A (hepatitis A virus, HAV),

virus hepatitis B (hepatitis B virus, HBV),

virus hepatitis C (hepatitis C virus, HCV),

virus hepatitis D (hepatitis D virus, HDV),

dan virus hepatitis E (hepatitis E virus,

HEV). Virus hepatitis dapat dideteksi

dengan pengujian antigen serum, antibodi,

DNA, RNA, dan/atau immunoglobulin (IgG

dan IgM).

Perbedaan virus-virus hepatitis

berdasarkan metode transmisi, masa

inkubasi,; ikterik, fase akut dan kronis dari

Page 2: Serologi Hepatitis

penyakit, status carrier, imunitas, dan laju

mortalitas adalah sebagai berikut :

Virus Hepatitis A (HAV)

Virus hepatitis A terutama

ditransmisikan lewat kontak fekal-oral.

Ikterik merupakan tanda awal HAV yang

dapat terjadi beberapa hari setelah

infeksi virus dan dapat berlangsung

selama 12 minggu. Antibodi terhadap

HAV, yaitu IgM anti HAV dan IgG anti-

HAV digunakan untuk mengkonfirmasi

fase infeksi hepatitis A. IgM anti-HAV

mengindikasikan fase akut infeksi

(infeksi sedang berlangsung); muncul di

awal infeksi dan menghilang dalam 2-3

bulan. IgG anti-HAV muncul lebih

Page 3: Serologi Hepatitis

lambat dan mengindikasikan fase

pemulihan, pasca infeksi, atau imunitas.

Sekitar 45-50 % penderita HAV dapat

memiliki IgG anti-HAV yang menetap

seumur hidupnya.

Virus Hepatitis B (HBV)

Virus hepatitis B jga disebut hepatitis

serum. Terdapat berbagai uji serologik

untuk mendiagnosis HBV dan untuk

mengetahui daya tular serta prognosis

penderita. Uji-uji yang tersedia secara

komersial meliputi pemeriksaan antigen

permukaan hepatitis B (hepatitis B

surface antigen, HBsAg), antibodi

HBsAg (anti-HBs), antibodi inti hepatitis

B (anti HBc), antibodi IgM spesifik inti

Page 4: Serologi Hepatitis

hepatitis B (IgM anti HBc), antigen e

hepatitis B (HBeAg), antibodi e hepatitis

B (anti-HBe).

o Antigen permukaan hepatitis

(HBsAg)

Indikator paling awal untuk

mendiagnosis infeksi virus hepatitis

B adalah antigen permukaan

hepatitis B (HBsAg). Penanda serum

ini dapat muncul sekitar 2 minggu

setelah penderita terinfeksi, dan

akan tetap ada selama fase akut

infeksi sampai terbentuk anti-HBs.

Jika penanda serum ini tetap ada

selam 6 bulan, hepatitis dapat

menjadi kronis dan penderita dapat

Page 5: Serologi Hepatitis

menjadi carrier. Vaksin hepatitis B

tidak akan menyebabkan HBsAg

positif. Penderita HBsAg positif tidak

boleh mendonorkan darah.

o Antibodi antigen permukaan hepatitis

B (anti-HBs)

Fase akut hepatitis B biasanya

berlangsung selama 12 minggu, oleh

karena itu HBsAg tidak didapati dan

terbentuk anti-HBs. Penanda serum

ini mengindikasikan pemulihan dan

imunitas terhadp virus hepatitis B.

IgM anti-HBs akan menentukan

apakah penderita masih dalam

keadaan infeksius. Titer anti-HBs

>10 mIU/ml dan tanpa keberadaan

Page 6: Serologi Hepatitis

HBsAg, menunjukkan bahwa

penderita telah pulih dari infeksi

HBV.

o Antigen e hepatitis B (HBeAg)

Penanda serum ini hanya akan

terjadi jika telah ditemukan HBsAg.

Biasanya muncul 1 minggu setelah

HBsAg ditemukan dan menghilang

sebelum muncul anti-HBs. Jika

HBeAg serum masih ada setelah 10

minggu, penderita dinyatakan

sebagai carrier kronis.

o Antibodi antigen HBeAG (anti-HBe)

Bila terdapat anti-HBe, hal ini

mengindikasikan bahwa telah terjadi

Page 7: Serologi Hepatitis

pemulihan dan imunitas terhadap

infeksi HBV.

o Antibodi antigen inti (anti-HBc)

Anti HBc terjadi bersamaan dengan

temuan HBsAg positif kira-kira 4-10

minggu pada fase HBV akut.

Peningkatan titer IgM anti-HBc

mengindikasikan proses infeksi akut.

Anti-HBc dapat mendeteksi

penderita yang telah terinfeksi HBV.

Penanda serum ini dapat tetap ada

selama bertahun-tahun, dan

penderita yang memiliki anti-HBc

positif tidak boleh mendonorkan

darahnya.

Page 8: Serologi Hepatitis

Pemeriksaan anti-HBc dan IgM anti-

HBc sangat bermanfaat untuk

mendiagnosis infeksi HBV selama

“window period” antara hilangnya

HBsAg dan munculnya anti-HBs.

Virus Hepatitis C (HCV)

Istilah HBC sebelumnya dikenal dengan

sebutan hepatitis non-A non-B. Virus ini

ditransmisikan secara parenteral. Kasus

ini lebih sering terjadi pada kasus pasca

transfusi, tetapi juga perlu

dipertimbangkan pada ketergantungan

obat, tusukan jarum, hemodialisis, dan

hemophilia. Kira-kira setengah dari

kasus HCV akut menjadi carrier kronis.

Page 9: Serologi Hepatitis

Antibodi virus hepatitis C (anti-HCV) :

HCV dikonfirmasi dengan uji anti-HCV.

Anti-HCV tidak mengindikasikan

imunitas seperti yang dihasilkan oleh

anti-HBs dan anti-HBe.

Virus Hepatitis D (HDV)

Virus hepatitis D (delta) adalah suatu

virus cacat yang hanya dapat

menginfeksi penderita yang sudah

mengalami infeksi HBV aktif. Virus ini

ditransmisikan secara parenteral. Virus

ini diselubungi oleh HBsAG, dan

bergantung pada HBV untuk terjadinya

replikasi. Infeksi HDV biasanya berat

dan terjadi 7-14 hari setelah infeksi HBV

yang akut dan parah. Infeksi HDV ini

Page 10: Serologi Hepatitis

memiliki angka kejadian yang rendah,

kecuali pada penyalahgunaan obat

intravena, dan penderita yang menerima

transfusi ganda. Infeksi HDV timbul

sebagai fase akut HBV atau sebagai

carrier kronis infeksi HBV. Dari semua

jenis infeksi hepatitis, HDV merupakan

hepatitis fulminas serta menimbulkan

angka kematian yang tinggi.

Antigen Hepatitis D (HDAg) : Deteksi

HDAg dan HDV-RNA mengindikasikan

fase akut HBV dan infeksi HDV. Ketika

HBsAg hilang diikuti HDAg, anti-HDV

timbul kemudian dan dapat

mengindikasikan hepatitis D kronis.

Virus Hepatitis E (HEV)

Page 11: Serologi Hepatitis

HEV ditransmisikan secara fekal-oral

dan bukan parenteral. Hepatitis E terjadi

akibat meminum air yang tidak bersih

dan juga saat bepergian ke daerah

Meksiko, Rusia, India, atau Afrika.

Antibodi terhadap hepatitis E (anti-HEV)

digunakan untuk mendeteksi infeksi

hepatitis E.

Dihimpun dari :

1. Kee, Joyce LeFever, 2007, alih

bahasa : Sari Kurnianingsih et.al.,

Pedoman Pemeriksaan Laboratorium

dan Diagnostik, edisi 6, EGC, Jakarta.

2. Sacher, Ronald A. & Richard A.

McPherson, alih bahasa : Brahm U.

Page 12: Serologi Hepatitis

Pendit & Dewi Wulandari, 2004,

Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium Edisi 11, EGC, Jakarta.

3. Widmann, Frances K., alih bahasa :

S. Boedina Kresno, dkk., 1992, Tinjauan

Klinis Atas Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, EGC, Jakarta.