Sejarah mikroskop

20
TUGAS KHUSUS SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang berarti kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian tersebut, mikroskop dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau dipergunakan untuk melihat secara detail obyek yang terlalu kecil apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak yang dekat. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen sendiri sehari- harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran asli. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah membuat alat ini pada tahun 1610. Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop yang dibuatnya diberi nama Nama : Dian Griyantoro Nim : 03121003030 Kelompok : 1 Shift : Kamis Siang

description

tks

Transcript of Sejarah mikroskop

Page 1: Sejarah mikroskop

TUGAS KHUSUS

SEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP

A. PENDAHULUAN

Istilah mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata micron yang berarti

kecil dan scopos yang artinya tujuan. Dari dua pengertian tersebut, mikroskop

dapat diartikan sebagai alat yang dibuat atau dipergunakan untuk melihat secara

detail obyek yang terlalu kecil apabila dilihat oleh mata telanjang dalam jarak

yang dekat. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini

disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah

terlihat oleh mata. Menurut sejarah orang yang pertama kali berpikir untuk

membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen. Janssen

sendiri sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu

oleh Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590.

Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek

hingga dari 150 kali dari ukuran asli. Temuan mikroskop saat itu mendorong

ilmuan lain, seperti Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama.

Bahkan Galileo mengklaim dririnya sebagai pencipta pertamanya yang telah

membuat alat ini pada tahun 1610.

Galileo menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan

mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu

mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga

disebut mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki

kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran obyek. Hal ini disebabkan oleh

limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya. Secara

teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar 200 nanometer.

Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati ukuran di

bawah 200 nanometer.

Setelah itu seorang berkebangsaan belanda bernama Antony Van

Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran mikroskopis.

Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profess

Nama : Dian GriyantoroNim : 03121003030Kelompok : 1Shift : Kamis Siang

Page 2: Sejarah mikroskop

ional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia

biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-seratpada kain. Tetapi

rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikannya salah

seorang penemu mikrobiologi. Leewenhoek menggunakan mikroskopnya yang

sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain

sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak

yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi

dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat

kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda

tadi dengan lebih meningkatkan mikroskopnya.

Hal ini dilakukan dengan menumpuk lebih banyak lensa dan memasangnya

di lempengan perak. Akhirnya Leewenhoek membuat 250 mikroskop yang

mampu memperbesar 200-300 kali. Leewenhoek mencatat dengan teliti hasil

pengamatannya tersebut dan mengirimkannya ke British Royal Society. Salah satu

isi suratnya yang pertama pada tanggal 7 September 1674 ia menggambarkan

adanya hewan yang sangat kecil yang sekarang dikenal dengan protozoa. Antara

tahun 1963-1723 ia menulis lebih dari 300 surat yang melaporkan berbagai hasil

pengamatannya. Salah satu diantaranya adalah bentuk batang, coccus maupun

spiral yang sekarang dikenal dengan bakteri. Penemuan-penemuan tersebut

membuat dunia sadar akan adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil yang

akhirnya melahirkan ilmu mikrobiologi.

Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang

memungkinkan manusia untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang

berukuran terlampau kecil sehingga tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan

menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop memunculkan cabang ilmu

baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat dengan bertumpu

pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek

yang diamati. Mikroskop merupakan penemuan yang luar biasa dan berjasa

mengembangkan multidisiplin ilmu. Sejarah mikroskop tak bisa lepas dari

penemuan lensa oleh seorang ilmuan Thonius Philips Van Leewenhoek (1632-

1723). Sejak belia, ia memang sudah terpesona dengan lensa. Hal ini yang

Page 3: Sejarah mikroskop

menjadikan ia begitu giat mempelajari lensa selama hidupnya. Leewenhoek

terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Ilmu Pengetahuan Alam yang lahir dan

besar di Belanda. Ia dipenuhi dengan imajinasi tentang makhluk berukuran mikro

yang hidup bebas dan luput dari perhatian manusia. Imajinasi ini, serta

ketertarikannya pada lensa juga cermin yang kemudian mengilhami ia menciptaka

sebuah alat yang kini kita kenal dengan nama Mikroskop.

Perkembangan selanjutnya dalam sejarah mikroskop dimulai secara

revolusioner dengan campur tangan seorang ilmuan dari Berlin University

bernama Dr. Ernest Ruska. Ia menggembangkan penemuan Thonius Philips Van

Leewenhoek yang hanya menggunakan satu lensa dan kemudian menciptakan

mikroskop transmisi electron atau TEM pada tahun 1931. Berkat penemuan ini,

lembaga pemberi Nobel di Norwegia menganugerahkan Nobel Fisika padanya di

tahun 1986. Mikroskop yang dikembangakan oleh Dr. Ernest Ruska

menggunakan dua lensa dengan medan magnet. Selanjutnya, 3 tahun berelang, ia

kemudian menciptakan mikroskop dengan tiga buah lensa yang mampu membidik

dengan resolusi sampai 100 nm. Angka ini jauh lebih baik jika dibandingkan

dengan jenis mikroskop cahaya yang saat itu lazim digunakan. Dalam

perkembangan sejarah mikroskop, perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

kajian mengenai mikroorganisme menjadi lebih mudah dan berdampak baik pada

berbagai bidang salah satunya adalah medis. Dengan mikroskop, peneliti lebih

bisa mengamati berbagai bakteri juga virus yang menyebabkan sejumlah oenyakit

serius untuk kemudian mencari kelemahannya dan menciptakan formula untuk

membasminya. Semua keajaiban tersebut tak bisa dipisahkan dari keberadaan

Mikroskop.

(Sumber: Biologiku, 2013)

Page 4: Sejarah mikroskop

B. MIKROSKOP CAHAYA

Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop

mempunyai kaki yang berat dan kokoh dengan tujuan agar dapat berdiri dengan

stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa

okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung

tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal

(monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat

dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung

mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem

lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek

dan lensa-lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop konvensional, sumber

cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin

datar ataupun cekung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin ini akan

mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah

dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber cahaya matahari.

Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang

dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan

menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop

monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop

monokuler merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan

binokuler memiliki 2 lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan

yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana

(yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,

fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal). Lensa obyektif bekerja

dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian

renik yang akan terlihat pada bayangan akhir. Ciri penting lensa obyektif adalah

memperbesar bayangan obyek dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura

adalah ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah

spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai

dua benda yang terpisah.

Page 5: Sejarah mikroskop

Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung

atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk

memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif. Perbesaran bayangan

yang terbentuk berkisar antara 4 - 25 kali. Lensa kondensor, berfungsi untuk

mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan difokus, sehingga bila

pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang

maksimal, dua benda akan tampak menjadi satu. Perbesaran akan kurang

bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.

(Sumber: Campbell et al. 1999)

C. MIKROSKOP ELEKTRON

Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk

melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik

dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta

memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus

daripada mikroskop cahaya. Mikroskop ini sangat berperan penting dalam

pendekteksi benda yang mikro dengan perbesaran tertentu. Mikroskop elektron ini

menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih

pendek dibandingkan mikroskop cahaya. Pada tahun 1920 ditemukan suatu

Page 6: Sejarah mikroskop

fenomena di mana elektron yang dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet,

dalam suasana hampa udara (vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang

gelombang yang 100.000 kali lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga

bahwa medan listrik dan medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin

seperti pada lensa gelas dalam mikroskop cahaya.

(Sumber: Campbell et al. 1999)

Pada tahun 1920 ditemukan suatu fenomena di mana elektron yang

dipercepat dalam suatu kolom elektromagnet, dalam suasana hampa udara

(vakum) berkarakter seperti cahaya, dengan panjang gelombang yang 100.000 kali

lebih kecil dari cahaya. Selanjutnya ditemukan juga bahwa medan listrik dan

medan magnet dapat berperan sebagai lensa dan cermin seperti pada lensa gelas

dalam mikroskop cahaya.

D. Jenis - Jenis Mikroskop Elektron

a) Mikroskop Transmisi Elektron (TEM)

Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM)

adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja

proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam obyek pengamatan dan

pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar. Seorang ilmuwan dari

universitas Berlin yaitu Dr. Ernst Ruska menggabungkan penemuan ini dan

membangun mikroskop transmisi elektron (TEM) yang pertama pada tahun 1931.

Page 7: Sejarah mikroskop

Untuk hasil karyanya ini maka dunia ilmu pengetahuan menganugerahinya hadiah

Penghargaan Nobel dalam fisika pada tahun 1986. Mikroskop yang pertama kali

diciptakannya adalah dengan menggunakan dua lensa medan magnet, namun tiga

tahun kemudian ia menyempurnakan karyanya tersebut dengan menambahkan

lensa ketiga dan mendemonstrasikan kinerjanya yang menghasilkan resolusi

hingga 100 nanometer (nm) (dua kali lebih baik dari mikroskop cahaya pada masa

itu).

b) Mikroskop Elektron Scanning (SEM)

SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur

renik lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi.

c) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)

Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)adalah merupakan salah

satu tipe yang merupakan hasil pengembangan dari mikroskop transmisi elektron

(TEM). Pada sistem STEM ini, electron menembus spesimen namun sebagaimana

halnya dengan cara kerja SEM, optik elektron terfokus langsung pada sudut yang

sempit dengan memindai obyek menggunakan pola pemindaian dimana obyek

tersebut dipindai dari satu sisi ke sisi lainnya (raster) yang menghasilkan lajur-

lajur titik (dots)yang membentuk gambar seperti yang dihasilkan oleh CRT pada

televisi / monitor.

d) Mikroskop pemindai lingkungan elektron (ESEM)

Mikroskop ini adalah merupakan pengembangan dari SEM, yang dalam

bahasa Inggrisnya disebut Environmental SEM (ESEM) yang dikembangkan guna

mengatasi obyek pengamatan yang tidak memenuhi syarat sebagai obyek TEM

maupun SEM. Obyek yang tidak memenuhi syarat seperti ini biasanya adalah

bahan alami yang ingin diamati secara detil tanpa merusak atau menambah

perlakuan yang tidak perlu terhadap obyek yang apabila menggunakat alat SEM.

e) Mikroskop pemindai elektron (SEM)

Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detil

arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan obyek diamati

secara tiga dimensi Tidak diketahui secara persis siapa sebenarnya penemu

Mikroskop pemindai elektron (Scanning Electron Microscope-SEM) ini. Publikasi

Page 8: Sejarah mikroskop

pertama kali yang mendiskripsikan teori SEM dilakukan oleh fisikawan Jerman

dR. Max Knoll pada 1935, meskipun fisikawan Jerman lainnya Dr. Manfred von

Ardenne mengklaim dirinya telah melakukan penelitian suatu fenomena yang

kemudian disebut SEM hingga tahun 1937. Mungkin karena itu, tidak satu pun

dari keduanya mendapatkan hadiah nobel untuk penemuan itu. Pada 1942 tiga

orang ilmuwan Amerika yaitu Dr. Vladimir Kosma Zworykin, Dr. James Hillier,

dan Dr. Snijder, benar-benar membangun sebuah mikroskop elektron metode

pemindaian (SEM) dengan resolusi hingga 50 nm atau magnifikasi 8.000 kali.

Sebagai perbandingan SEM modern sekarang ini mempunyai resolusi hingga 1

nm atau pembesaran 400.000 kali. Mikroskop elektron cara ini memfokuskan

sinar elektron (electron beam) di permukaan obyek dan mengambil gambarnya

dengan mendeteksi elektron yang muncul dari permukaan obyek.

Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi pada

mikroskop optic dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan deteksi

elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul dari

permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan sinar

elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya

diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi

gelap-terang pada layar monitor CRT (cathode ray tube). Di layar CRT inilah

gambar struktur obyek yang sudah diperbesar bisa dilihat. Pada proses operasinya,

SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan, sehingga bisa digunakan untuk

melihat obyek dari sudut pandang 3 dimensi.

Agar pengamat dapat mengamati preparat dengan baik, diperlukan

persiapan sediaan dengan tahap sebagai berikut : 1. melakukan fiksasi, yang

bertujuan untuk mematikan sel tanpa mengubah struktur sel yang akan diamati.

fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa glutaraldehida atau

osmium tetroksida. 2. dehidrasi, yang bertujuan untuk memperendah kadar air

dalam sayatan sehingga tidak mengganggu proses pengamatan. 3.

pelapisan/pewarnaan, bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang

akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Pelapisan/pewarnaan dapat

menggunakan logam mulia seperti emas dan platina.

Page 9: Sejarah mikroskop

f) Mikroskop refleksi elektron (REM)

Yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Reflection electron microscope

(REM), adalah mikroskop elektron yang memiliki cara kerja yang serupa

sebagaimana halnya dengan cara kerja TEM namun sistem ini menggunakan

deteksi pantulan elektron pada permukaan objek. Tehnik ini secara khusus

digunakan dengan menggabungkannya dengan tehnik Refleksi difraksi elektron

energi tinggi (Reflection High Energy Electron Diffraction) dan tehnik Refleksi

pelepasan spektrum energi tinggi (reflection high-energy loss spectrum - RHELS).

g) Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM)

Spin-Polarized Low-Energy Electron Microscopy (SPLEEM) ini adalah

merupakan Variasi lain yang dikembangkan dari teknik yang sudah ada

sebelumnya, yang digunakan untuk melihat struktur mikro dari medan magnet

(en:magnetic domains).

E. MIKROSKOP STEREO

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan

untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai

perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat

terlihat secara tiga dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama

dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa obyektif.

Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:

1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi

benda yang diamati.

2. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek yang tebal dapat diamati.

Perbesaran lensa okuler biasanya 10 kali, sedangkan lensa obyektif

menggunakan sistem zoom dengan perbesaran antara 0,7 hingga 3 kali,

sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah

mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lensa obyektif terdapat

lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengatur fokus obyek terletak

disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengatur perbesaran terletak diatas

Page 10: Sejarah mikroskop

pengatur fokus.

F. STRUKTUR MIKROSKOP

Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu: Bagian optik,

yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler. Bagian non-optik,

yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar

halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya. Berikut bagian-bagian

dari mikroskop:

1. Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas

tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar

bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

2. Tabung mikroskop, berfungsi untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan

diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar berfungsi ntuk mencari fokus bayangan objek

secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek

secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver berfungsi ntuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa objektif  berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan

menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan

akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga

dapat memiliki nilai“apertura”yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa

obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu

menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang

terpisah. Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang

diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan mikroskop, untuk pegangan saat membawa mikroskop

8. Meja Preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan

dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit.

Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis

mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada

Page 11: Sejarah mikroskop

beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-

turunkan

9. Penjepit objek glass, untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar

preparat tidak bergeser.

10. Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan

sinar. lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar

dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.

11. Diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar

lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya

yang akan masuk mikroskop.

12. Reflektor/cermin, untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam

mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya

lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber

cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan

cermin datar.

13. Kaki mikroskop, untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap

di atas meja.

Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah menghasilkan bayangan dari

benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbgai

faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa(objektif f1 dan okuler f), panjang

tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah

jarak pandang mata normal(sn). Rumus:

sifat bayangan baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan

lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan

sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi

benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah

lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama

Page 12: Sejarah mikroskop

seperti bayangan sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada

mikroskop elektron bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar

benda nyata, sejajar, dan diperbesar. Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang

pertama diciptakan, adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik

yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar

dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. dalam

perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang

berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga

mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme.

Page 13: Sejarah mikroskop

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Menelusuri Sejarah Penemuan Sejarah Mikroskop.

http://kelasbiologiku.blogspot.com/2013/03/menelusuri-sejarah-penemuan-

mikroskop.html. (diakses 3 Maret 2015)

Anwar. A. 1983. Ringkasan Biologi SMA, Cetakan Pertama. Bandung: Ganesha

Exact.

Dahlan, Hatta. 2010. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses. Indralaya,

Laboratorium Teknologi Biproses Jurusan Teknik Kimia Universitas.