Laporan 1 Mikroskop

21
PENGENALAN MIKROSKOP LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM DI SUSUN OLEH NAMA : ABDI NIM : J1B112017 KELOMPOK : II (DUA) ASISTEN : SITI HANNA. A DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

description

biologi Umum

Transcript of Laporan 1 Mikroskop

Page 1: Laporan 1 Mikroskop

PENGENALAN MIKROSKOP

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

DI SUSUN OLEH

NAMA : ABDI

NIM : J1B112017

KELOMPOK : II (DUA)

ASISTEN : SITI HANNA. A

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

BANJARBARU

2012

Page 2: Laporan 1 Mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Pancaindera manusia memiliki daya pisah yang terbatas. Perkembangan

ilmu pengetahuan yang semakin meningkat, mengharuskan manusia untuk

membuat alat yang dapat membantu dalam mengamati benda atau organisme yang

tidak dapat dilihat dengan mata biasa. Salah satu alat bantu yang sering di

gunakan dalam pengamatan dalam bidang biologi adalah mikroskop (Latin

Microkecil + scopium= pengelihatan) (Ansori, 1984).

Jenis paling umum dari mikroskop, dan yang pertama diciptakan,

adalah mikroskop optis. Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu

atau lebih lensa yang memproduksi gambar yang diperbesar dari sebuah benda

yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut (Tjmoel, 2010).

Apabila kita lihat dari sejarahnya, mikroskop ini tidak lepas dari bangsa

Yunani dan bangsa Romawi yang telah menggunakan perbesaran gambar yang

dibentuk oleh lensa. Antonio Van Leuwenhoek orang yang untuk pertama kalinya

menggunakan mikroskop walaupun bentuk sederhana pada bidang mikrobiologi.

Kemudian pada tahun 1600 Hans dan Z. Jansen telah menemukan mikroskop

yang lebih maju dengan nama mikroskop ganda (Ansori, 1984).

Dengan ditemukannya mikroskop dan kemajuan pesat dibidang biokimia,

banyak dieroleh pengetahuan tentang struktur biologi sel. Banyak buku yang

secara khusus membahas tentang ultra struktur dan fungsi sel tumbuhan

(Fahn, 1992).

Karena penggunaan mikroskop ini sangat penting, maka pengetahuan

mengenai cara-cara penggunaan mikroskop dengan baik akan membantu

pengamatan-pangamatan mikroskopis yang dilakukan (Hadieoetomo, 1993).

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian mikroskop,

memahami fungsi dan terampil menggunakannya.

Page 3: Laporan 1 Mikroskop

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan dan Pengunaan Mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah

sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

kasar.Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini

disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah

terlihat oleh mata (Tjmoel, 2010).

Mikroskop memiliki berbagai jenis tipe yang masing-masing memunyai

tujuan tertentu dan bermacam kelengkapannya. Mikroskop yuang sering

digunakan dalam praktikum biologi adalah mikroskpo cahaya., baik monokuler

ataupun binokuler. Benda atau organisme yang diamati mikroskop harus

berukuran kecil dan tipis agar dapat tembus cahaya (Karmana, 1989).

Mikroskop adalah alat yang paling sering digunakan dalam laboratorium

mikrobiologi. Daya perbesarannya menyababkan mata kita dapat melihat struktur

mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.

Perbesaran yang dapat dicapai oleh mikroskop adalah sekitar 100x sampai

400.000x_(Kamajaya,_1996).

Mikroskop pada prinsipnya adalah suatu alat perbesaran yang terdiri dari

dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Benda yang diamati

mengalami perbesaran sebanyak dua kali yaitu pada lensa objektif dan pada lensa

okuler, dimana lensa okuler berfungsi sebagai luv. Bayangan akhir yang diamati

bersifat maya, terbalik, dan diperbesar. Bayangan tersebut merupakan aberasi

steris dan kromatis yang disebabkan perbedaan refraksi dari cahaya dan spectrum

sinar tampak (Soekarno, 1998).

Sel umumnya memiliki ukuran yang sangat kecil. Satuan ukuran untuk sel

adalah micrometer (μm) atau sering disebut micron. Satu μm sama dengan 10 -6m.

Kisaran untuk diameter sel 5-500 μm. Karena umumnya berukuran sangat kecil,

sel hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop ditemukan

oleh Zhacaries Jensen pada tahun 1590. Mikroskop adalah alat optik yang terdiri

Page 4: Laporan 1 Mikroskop

dari kumpulan lensa-lensa yang dapat memperbesar bayangan benda kecil

sekalipun (Gupta dan Satish,1990).

Mikroskop Leeuwenhoek/optik terdiri daripada kaca optik kecil tunggal

dilekatkan pada kepingan logam dengan pemegang untuk memegang bahan untuk

dikaji. Penggunaan kaca cembung tunggal dikenali sebagai mikroskop tunggal,

yang termasuk kaca pembesar, kaca tangan, dan cermin pembesar tukang emas.

Mikroskop yang digunakan oleh Robert Hooke adalah mikroskop ganda yang

mempunyai kanta kaca dengan jarak fokus dekat sebagai objectif, dan lensa kaca

tunggal sebagai bagian mata atau okular. Mikroskop majemuk biasanya lebih

rumit dengan komponen kaca majemuk di kedua objektif dan bagian mata. Kaca

majemuk ini bertujuan untuk mengurangi herotan, terutamanya herotan khromatik

dan herotan spherical. Dalam mikroskop moderen, cermin digantikan dengan unit

lampu yang membekalkan cahaya yang boleh dikawal dan stabil. Mikroskop

majemuk biasanya digunakan untuk mengkaji spesimen tipis disebabkan ia

mempunyai depth of field. Biasanya ia digunakan untuk memeriksa lumuran,

penyediaan penyek, atau irisan tipis sesuatu bahan (Gupta dan Satish,1990).

Berdasarkan sumber iluminasi yang dipakai atau pada sumber

penerangannya, dikenal dua kelompok utama dalam mikroskop, yaitu mikroskop

cahaya yang menggunakan cahaya dalam bentuk gelombang sebagai sumber

iluminasinya, serta mikroskop elektron. Miroskop cahaya dalam

penggolongannya dibagi menjadi empat bagian, yaitu mikroskop medan terang

(Bright Field), mikroskop medan gelap (Dark Field), kontras fase (Phase

Contrast), serta pendar flour (Flourescence) (Gupta dan Satish,1990).

Sedangkan mikroskop elektron sebagai sumber iluminasinya adalah

elektron. Elektron yang sering digunakan dalam setiap pengamatan yaitu elektron

yang berada disekitar kita atau berada diluar dari aktivitas kita. Mikroskop

elektron dibagi dalam dua jenis, yaitu jenis transmisi dan jenis payar (Scanning).

Mikroskop elektron pertama ditemukan oleh Ernst Ruska dan Max Knoll pada

tahun 1931(Cappuccino dan James, 1983).

Page 5: Laporan 1 Mikroskop

Mikroskop elektron ini telah dikembangkan sejak 1950 dan mendapatkan

kemajuan besar dalam bidang Sains. Mikroskop elektron mampu membesarkan

buriran terperinci dengan kuasa gandaan yang tinggi disebabkan penggunaan

elektron dan bukannya cahaya untuk menyebar materia, pembesaran sehingga

500,000 kali ganda. Kelebihan pancaran elektron adalah ia mempunyai jarak

gelombang lebih kecil (lihat dwi gelombang-partikal, yang menghasilkan resolusi

lebih tinggi - ukuran betapa hampir dua benda boleh mendekati sebelum dilihat

sebagai satu. Mikroskop cahaya membenarkan resolusi sekitar 0.2 mikrometer,

sementara mikroskop elektron mampu mempunyai resolusi serendah 0.1

nanometer (Hastowo dan Sugyo,1992).

Selain mikroskop kita juga harus memiliki objek berupa preparat jadi,

yaitu sejenis mikroba yang dilemahkan dan dikemas dalam kaca rangkap steril.

Untuk mengamati organisme dengan mikroskop cahaya, jenis preparat yang

digunakan terdiri dari dua macam, yaitu preparat yang bersifat basah (wet mount

preparation) dan olesan yang diwarnai (Cappuccino dan James, 1983).

Preparat yang bersifat basah dapat dibagi menjadi dua macam yaitu

lekapan yang basah dan tetes gantung. Preparat semacam ini sering digunakan

dalam mikrobiologi karena dapat dilakukannya pengamatan bentuk serta

ukurannya secara individu maupun penataan dan pengelompokan sel-sel bakteri

dan mengetahui suatu organisme dapat bergerak/motil atau tidak dalam keadaan

ilmiah.Meskipun preparat olesan yang diwarnai lebih sering dipakai dalam

mengamati mikroorganisme yang diwarnai, namun mikroorganisme itu hanya

dapat diamati dalam keadaan mati atau tidak hidup. Di samping itu ukuran,

penataan dan pengelompokannya bisa berubah dan tidak mungkin mengamati

perubahan pada setiap pengamatan (Hastowo dan Sugyo,1992).

Page 6: Laporan 1 Mikroskop

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Biologi Umum dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 19

Oktober 2012 dan dimulai pada pukul 14.00-16.00 WITA, bertempat di

Ruang Biologi I Laboraturium Dasar Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini antara lain mikroskop cahaya

binokuler.Bahan-bahan yang di gunakan dalam praktikum ini adalah

preparat.

3.3. Prosedur Kerja

A. Mencari bidang penglihatan

1. Menaikan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar), hingga lensa

objektif tidak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.

2. Menempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4x atau 10x) dengan

memutar revolver sampai bunyi klik (posisinya satu poros dengan lensa

okuler).

3. Membuka diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya

kebelakang.

4. Mengatur letak cermin sedemikian rupa ke arah cahaya, hingga terlihat

lingkaran (lapangan pandang) yang sangat terang di dalam lensa okuler.

Mikroskop siap digunakan.

B. Mencari Bayangan Sediaan

1. Menaikan tabung mikroskop menggunakan makrometer, hingga jarak

antara lensa objektif dengan permukaan meja ± 3 cm.

2. Meletakan sediaan yang akan diamati ditengah-tengah lubang meja benda,

menggunakan penjepit sediaan agar tidak tergeser.

Page 7: Laporan 1 Mikroskop

3. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil

menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak

antara ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ±

1mm.

4. Membidikan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan

searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas.

5. Untuk mendapatkan pembesaran kuat, memutar revolver dan lensa

objektif yang sesuai. Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara

perlahan dan hati-hati (ingat bila menggunakan lensa objektif 100x, maka

di atas sediaan perlu ditetesi minyak emersi terlebih dahulu).

C. Memelihara Mikroskop

1. Mengangkat mikroskop harus selalu diangkat dan dibawa dalam posisi

tegak, dengan satu tangan memegang erat pada lengan mikroskop dan

tangan yang lain menyangga pada dasar atau kakinya.

2. Memutar engsel penggerak sebagai titik putar. Setelah selesai maka

menegakan kembali.

3. Mengusahakan agar lensa objektif lemah (4x atau 10x) berada satu poros

di bawah lensa okuler. Mengatur kedudukan tabung sedemikian rupa

sehingga ujung lensa objektif lemah berjarak ± 1 cm dari atas meja benda.

4. Mengatur kedudukan penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi

tegak agar debu tidak banyak menempel.

5. Membersihkan sisa minyak dengan menggunakan cairan Xilol sesegera

mungkin dan mengeringkan dengan kain lap yang bersih.

6. Membersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap dari bahan yang

halus (flanel).

D. Pengukuran Mikroskop/Mikrometri

Untuk mengetahui ukuran objek yang diamati dengan menggunakan

mikroskop dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang disebut

Mikrometer Objektif dan Mikrometer Okuler.

E. Menggambar Hasil

Page 8: Laporan 1 Mikroskop

Hasil pengamatan dengan mikroskop dapat dituangkan dalam bentuk

gambar, yang dilakukan dengan alat fotografi atau dengan tangan (manual).

Gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide yang jelas dan suatu struktur

yang nyata sebagaimana tampak hubungan antara bagian-bagian yang diamati.

Adapun ciri-ciri gambar yang baik adalah: jelas, mempunyai keterangan yang

lengkap, rapi dan cermat. Mengatur gambar sedemikian rupa, di bagian tengah

halaman buku, menyertakan judul, keterangan pembesaran, biasanya satu

halaman hanya untuk 1-2 gambar saja, letak keterangan gambar pada sisi yang

sama dengan jarak garis penunjuk diusahakan sama dan tidak saling

berpotongan.

Page 9: Laporan 1 Mikroskop

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka didapat hasil sebagai

berikut:

Page 10: Laporan 1 Mikroskop

Keterangan:

1. Lensa okuler

2. Tabung

3. Revolver

4. Lensa obyektif

5. Penjepit

6. Meja obyektif

7. Penggeser

preparat

8. Diafragma

9. Sumber cahaya

10. Kaki dasar

11. Lengan

12. Mikrometer

13. Makrometer

Gambar 1.4. Mikroskop monokuler

Page 11: Laporan 1 Mikroskop
Page 12: Laporan 1 Mikroskop

4.2 Pembahasan

Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan

yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata

telanjang. Mikroskop berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah

seseorang sehingga memungkinkan untuk mengamati obyek yang sangat

kecil. Bayangan yang dihasilkan mikroskop bersifat nyata, terbalik dan

diperbesar.

Bagian mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian mekanis dan

bagian optik. Bagian mekanis ini bersifat sekunder namun sangat penting agar

mikroskop dapat digunakan dengan baik. Bagian mekanis terdiri atas kaki

dasar atau basis yang berfungsi sebagai penyangga supaya mikroskop dapat

berdiri dengan kokoh.Pilar, lengan,dan engsel penggerak berfungsi untuk

mengatur kedudukan kaki mikroskop sesuai yang kita kehendaki.Meja benda

berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke obyek yang akan diamati. Sekrup

penggerak sediaan atau obyek berfungsi untuk menggerakkan sediaan ke atas

dan ke bawah (sekrup_atas) menggerakkan sediaan ke kiri dan ke sebelah

kanan (sekrup bawah).Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediaan

yang mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai pengatur atau penggerak kasar

( makrometer) dan sebagai penggerak halus (mikrometer).Pada bagian optik

terdiri cermin berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumber cahaya ke

obyek yang kita akan amati.Lensa kondensor berfungsi untuk memfokuskan

cahaya ke obyek yang sedang diamati. Diafragma

berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang

mengamati obyek yang akan diamati.Lensa objektif berfungsi untuk

memperbesar obyek yang diamati secara langsung, biasanya letaknya dekat

dengan sediaan dan terhadap 2, 3 atau lebih lensa di pasang sekaligus pada

revolver yang dapat diputar. Pada umumnya dijumpai mikroskop dengan tiga

lensa obyektif yaitu 4X, 10X, dan 40X atau 45X. Lensa okuler yang berfungsi

sebagai pengamat untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.

Lensa okuler mempunyai perbesaran 5x, 10x, 12,5x, dan 15x.

Komponen dari mikroskop dan beserta fungsinya terdiri dari lensa okuler

yang digunakan untuk melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif.

Page 13: Laporan 1 Mikroskop

Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh

lensa objektif, yang dihubungkan memalui tubus, lensa cembung, dekat

dengan mata, dan membentuk bayangan maya, tegak diperbesar.Tabung

bagian ini berfungsi sebagai tempat terjadinya proses pembesaran bayangan

dari lensa okuler ke lensa obyektif. Makrometer merupakan pemutar kasar

yang berfungsi untuk mencari fokus secara cepat dengan cara memutarnya

sehingga tabung mikroskop dapat naik atau turun.Mikrometer merupakan

pemutar halus yang berfungsi mempertajam objek pengamatan setelah focus

ditemukan dengan makrometer, caranya dengan memutarnya sehingga tabung

mikroskop dapat naik atau turun dengan lambat. Lensa Objektif berada

didekat benda, mengahasilkan bayangan yang diamati maya, terbalik

diperbesar. Penjepit di gunakan untuk menjepit objek/preparat agar stabil

(tidak bergeser). Diafragma yaitu bagian yang akan memberikan lensa dan

berguna untuk mengatur pemusatan sinar. Panggung di gunakan untuk

meletakan preparat yang akan diamati.Cermin berfungsi untuk menangkap

sinar. Biasanya ada dua cermin, permukaan datar untuk cahaya cukup terang

dan permukaan cekung untuk intensitas sumber cahaya yang kurang terang.

Kaki/dasar, bagian ini merupakan bagian yang disangga dengan salah satu

tangan ketika kita mengangkat atau memindahkan mikroskop dan lengan

berfungsi menopang tabung mikroskop, merupakan bagian yang harus

dipegang ketika mengangkat atau memindahkan mikroskop.

Secara garis besar, dikenal dua kelompok utama mikroskop yaitu

mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya menggunakan

gelombang cahaya sebagai sumbernya, sedangkan mikroskop elektron

menggunakan elektron untuk iluminasinya. Mikroskop cahaya bersumber

pada cahaya yang sudah terpasang dan suatu kondensor yang dapat diatur, dan

mengarahkan cahaya ke obyektif. Mikroskop cahaya yang baik mempunyai

batas daya pisah 0,2-0,4 mikrometer atau mendekati sepersepuluh garis tengah

eritrosit manusia. Jenis-jenis dari mikroskop cahaya adalah mikroskop

ultraviolet,mikroskop lapangan terang, mikroskop medan gelap,mikroskop

kontras intererensi diferensial (mikroskop cahaya nomanski) dan mikroskop

cahaya fluoresensi.Sedangkan mikroskop electron menggunakan berkas

Page 14: Laporan 1 Mikroskop

elektron, bukan cahaya biasa atau ultra violet. Karena panjang gelombang

berkas elektron jauh lebih pendek (kira-kira 0,005 nm atau nanometer)

dibandingkan panjang gelombang bahkan cahaya ultra violet, daya pisah

mikroskop ini menjadi sangat besar. Bayangan dapat dihasilkan mikroskop

elektron apabila diproyeksikan pada layar pendar (fluorescent

screen).Dibedakan menjadi dua jenis yaitu mikroskop electron transmisi dan

mikroskop electron scanning.

Cara mencari bayangan pada mikroskop dengan cara menaikan tabung

mikroskop menggunakan makrometer, hingga jarak antara lensa objektif

dengan permukaan meja ± 3 cm. Meletakan sediaan yang akan diamati

ditengah-tengah lubang meja benda, menggunakan penjepit sediaan agar tidak

tergeser. Memutar makrometer ke belakang sampai penuh (hati-hati), sambil

menempatkan noda sediaan tepat di bawah lensa objektif, hingga jarak antara

ujung lensa objektif dengan permukaan atas kaca penutup hanya ± 1mm.

Membidikan mata ke lensa okuler sambil memutar makrometer ke depan

searah jarum jam secara hati-hati sampai tampak bayangan yang jelas. Untuk

mendapatkan pembesaran kuat, memutar revolver dan lensa objektif yang

sesuai.Kemudian memainkan fungsi mikrometer secara perlahan dan hati-hati

(ingat bila menggunakan lensa objektif 100x, maka di atas sediaan perlu

ditetesi minyak emersi terlebih dahulu).

Page 15: Laporan 1 Mikroskop

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Mikroskop adalah suatu alat bantu yang sering digunakan dalam pengamatan, berfungsi untuk melihat mengamati benda-benda yang sangat kecil agar benda yang diamati tersebut tanpak lebih besar dari wujud sebenarnya.

2. Perbesaran pada mikroskop merupakan hasil dari dua sistem lensa. Yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.

3. Mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa obyektif, tabung, makrometer, micrometer, penjepit sediaan, difragma, panggung/meja, cermin, kondensor, kaki/dasar dan lengan.

4. Mikroskop pada prinsipnya adalah suatu alat pembesar yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa obyektif (dekat dengan benda) dan lensa okuler (dekat dengan mata).

5. Perbedaan antara mikroskop monokuler dan mikroskop binokuler adalah

pada mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler sedangkan

mikroskop binokuler memiliki dua buah (sepasang) lensa okuler serta pada

sumber cahaya cahaya mikroskop monokuler bersumber dari cahaya

matahari sedang mikroskop binokuler bersumber pada cahaya lampu.

5.2. Saran

Sebaiknya praktikan menguasai konsep mengenai mikroskop dengan

baik.Mikroskop yang digunakan pada praktikum ditambah, sehingga tidak

terlalu menunggu lama untuk mengamati preparat. Diusahakan bahan-bahan

untuk praktikum sudah disediakan, sehingga tidak terjadi kesalahan preparat

yang akan diamati dan bagi praktikan sendiri hendaknya selalu berhati-hati

dalam menggunakan alat laboratorium misalnya mikroskop dengan

memperhatikan petunjuk pemakaiannya.

Page 16: Laporan 1 Mikroskop

DAFTAR PUSTAKA

Ansori, I.1984. Biologi Umum. Genesa Exact. Bandung

Cappuccino dan James. 1983. Microbiology a Laboratory Manual. By Addison Wesley Publishing Company, Inc.

Fahn, A. 1992. Anatomi Tumbuhan. UGM. Yogyakarta

Gupta dan Satish. 1990. Mikrobiologi Dasar. Binarupa Aksara. Jakarta.

Hadioetomo, Ratna Sri.1993. Mikrobiologi Dasar dalam Prakterk. PT Eramedia. Jakarta

Hastowo dan Sugyo. 1992. Mikrobiologi. Institut Pertanian Bogor. Jakarta

Kamajaya.1996. Sains Biologi. Geneca Exact. Bandung

Karmana.1989. Biologi. Geneca Exact. Bandung

Soekarno. 1998. Biologi Umum. Balai Pustaka. Jakarta

.Tjmoel, 2010. Mikroskop

http:// id.wikipedia.org/wiki/ Mikroskop diakses pada tanggal 27 September 2012