MAKALAH MIKROSKOP

39

description

wkwkwkwkwk

Transcript of MAKALAH MIKROSKOP

BAB II PEMBAHASAN

Sejarah MikroskopTidak ada catatan bilakah lensa itu dibuat, tetapi pembesaran gambar yang dibentuk oleh glas telah diketahui oleh bangsa Yunani dan Roma.1Pada abad ke XIII Roger Bacon (1214 1297) telah mengetahui prinsip pengetahuan optic. Ia bekerja dengan memakai lensa sederhana sebagai kacamata. Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop ganda, alat ini sangat berbeda dengan mikroskop sederhana yang memakai lensa tunggal.1Galileo (1564 1642) mengembangkan teleskop dengn prinsip dasar lensa disusun secara seri pada tahun 1965 Robert Hooke mula mula menulis sel tumbuhan dan jaringan hewan yang diamati dibawa mikroskop ganda.1Antony Van Leuwenhoek mula mula menggunakan mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa sederhana berukuran diameter 270 mm. selanjutnya dalam pemakaian mikroskop untuk memperoleh ketajaman dan pembesaran dari objek yang diamai diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa.1Catat bayangan yan mula mula diketahui adalah aberasi sfersi dan kromatis yang disebabkan perbedaan refaraksi dari cahaya dari sprektum sinar tampak.1Bagian Mikroskop dan FungsinyaAdapun bagian mikroskop yang memegang peranan dalam penggunaan adalah:a. Bagain mikroskop yang mengatur pembesaran.b. Bagian mikroskop yang mengatur cahaya.

Bagian Mikroskop yang Mengatur PembesaranNilai mikroskop ditentukan oleh daya pembesaran bayangan dari objek.Makin tinggi daya pembesaran makin tinggi pula nilai mikroskop. Pembesaran suatu mikroskop bervariasi, tergantung kekuatan dan okuler.1ObjektifObjektif memegang peranan sangat penting dalam sistem lensa mikroskop.Kebanyakan mikroskop mempunyai tiga sampai empat buah objek tif yang terpasang pada bagian bawahbody-tube mikroskop, yang sewaktu-waktu dapat diganti sesuai dengan kebutuhan.Pada objektif terdaapt angka x5, x10, x20, x40 dan x100. Angka-angka ini menunjukkan pembesaran 5, 10, 20, 40, dan 100 kali. Khusus untuk x100 dalam pemakaian di pergunakan minyak immerse yang diteteskan pada objek gelas.1X5, x10, x20 dikenal sebagai low dryX40, x45 dikenal sebagai high dryX97, x100 dikenal dalam pemakaian menggunakanoil immersion/ minyak immerse.1Pada objektif yang kuno sering dicantumkan 16 mm (=x10), 4 mm(=x43), 1,8 mm (= x100 oil immersion). Kadang kala dicantumkan panjang fokus lensa dalam inci misalnya 2/3, 1/6, dan 1/12. Lensa dengan ukuran 2/3 inci ekivalen dengna x20 objektif, 1,6 inci ekivalen dengan x40 dan 1/12 inci ekivalen dengan x100 (oil immersion). Ada angka lain yang dipakai tanpa menggunakan minyak immerse mempunyai N.A maksimum 1(satu). Lensa minyak immerse mempunyai N.A maksimum 1,5.2,4Sebagai contoh: 160/0, 17.160 menunjukkan panjang tabun mikroskop 160 mm. 0, 17 menunjukkan tebal gelas penutup objek gelas.Numerical aperture (aperture numerik):Disingkat dengan N.A difinisikan sebagai n sin N = indeks medium antara objek dan benda yang diamati. = sudut kerucut cahaya yang memenuhi bidang depan lensa objektif.OkulerOkuler mikroskop atau eyepiece microscope terletak di atas tabung mikroskop yang dipakai pengamat untuk meluaht bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.Lensa pada ocular mempunyai fngsi memperbesar bayangan ayang dihasilkan oleh objketif. Diatas atap okuler tertera x5, x10, x15.4Okuler dengan pembesaran x10 ke atassangat baik bila dikombinasikan dengan objektif yang berkualitas tinggi; apabila dengan objektif yang berkualitas rendah, pembesaran yang dihasilkan oleh okuler akan jelek.Total pembesaran bayangan dari pengamatan benda adalah hasil perkalian antara pembesaran objektif dengan pembesaran okuler. Misalnya objektif mempunyai pembesaran x40, okuler mempunyai pembesaran x5 maka total pembesaran yang dihasilkan adalah 200 kali.,2,4Tabung Badan Mikroskop (body tube of microscope)Tabung bada mikroskop disebut pula draw tube/ tabung gambar yang memisahkan objektif dengan okuler. Tiap mikroskop akan berfungsi baik apabila mempunyai panjang tertentu. Apabila panjang tabung badan mikroskop dibuat lebih panjang dari ketentuan maka bayangan akan tampak buram.2Tabung badan mikroskop dibagi dalam dua macam yaitu tabung mekanis (mechanical tube) mempunyai panjang 160mm. dan tabung optic (optical tube) mempunyai panjang kurang dari 160 mm.2Bagian Mikroskop yang Mengatur CahayaPenyinaran benda yang akan diamati memegang peranan yang sangat penting. Penyinaran yang ideal bervariasi, tergantung faktor pembesaran dan kepadatan objek yang diamati.Para pemakai mikroskop selali memulia dennga penyinaran maksimum kemudian dikurangi perlahan-lahan agar bayangan yang dibentuk tampak kontras yang jelas. Bagian mokroskop yang mengatur cahaya adalah cermin datar, cermin cekung, kondensir dan diafragma iris, cuarse/alat pengatur focus secara kasar dan fine adjustment/alat pengatur focus secara halus.2

CerminCermin dipakai untuk menangkap cahaya dan merefleksi cahaya ke tingkat berukitnya yaitu kondensor.Tiap mikroskop mempunyai dua buah cerin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Dengan menggunakan objketif dengan pembesaran lemah sebaiknya mengunakan cermin cekung, tetapi para peneliti biasanya menggunakan cermin datar.2,4KondensorBiasanya pengamatan berusaha agar sumber cahaya misalnya lampu yang oleh cermin direfleksi pada kondensor dan untuk selanjutnya difokuskan oleh kondensor tempat pada benda yang diamati.Dengan demikian seolah-olah benda yang diamati menjadi bercahaya.Cara penyinaran ini disebut critical illumination (penyinaral kritis).Dengan menggunakan kondensor abbe yang terdiri dari dua atau lebih lensa dengan suatu objektif aporkrotik, aperture numeric kondensor harus tinggi agar penyinaran dapat terisi penuh. Dengan bantuan aperture diafragma (diafragma iris) danpat mengatur sinar tepat di tengah-pada objek/benda yang diamati.2Kohler membuat sistem penyinaran yang lebih baik yaitu sumber cahaya difokuskan pada aperture diafragma sedangkan diafragma medan dari lensa kolektor difokuskan pada benda yang diamati.2,3(gambar)Mikroskop yang didisain untuk penyinaran Kohler dilengkapi dengan:a.) Lampu illuminasi, biasanya lamp bervoltase rendah.b.) Diafragma medan atau field stop.c.) Aperture diafragma.d.) Alat untuk mensentriskan penyinaranCoarse dan Fine AdjustmentAlat untuk mengatur naik turunnya tubuh mikroskop agar bayangan terfokuskan, alat itu disebut coarse adjustment dan fine adjustment.Coarse adjustment sebaiknya jangan diputar ke bawah untuk mencari focus, melainkan mula-mula dalam posisi di bawah dekat dengan objek gelas, kemudian diputar ke atas untuk mencari focus.Fine adjustment prinsipnya sama dengan coarse, hanya saja fine adjustment didisain untuk menaikkan atau menurunkan tabung tubuh mikroskop secara perlahan-lahan.3Cara Penggunaan Mikroskop Biologi21. Menyiapkan mirkoskopa. Letakkan mikroskop di atas meja kokoh, jangan di atas buku atau keras yang berserakan di meja. Pada mikroskop yang mnegunakan cermin, aturlah menghadap cahaya.b. Periksa mikroskop, bahwa bagian-bagiannya lengkap, dalam keadaan bersih dan tidak rusak.c. Terutama lensa-lensanya, harus dijaga tetap bersih. Debu, air, atau minyak haris dirsihkan dari lensa dengna cara mengusapnya dengan kertas lensa yang bersih. Jangan menggosok dengan benda yang keras atau kasar, karena akan merusak coatingnya.d. Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu, bersihkan dengan lap yang bersih.e. Kenalilah dahulu nama bagian-bagian mikroskop berdasarkan diagram yang diberikan.2. Mengatur penyinaranMikroskop biologi ada yang dilengkapi dengan cermin untuk penyinaran, ada pula yang dilengkapi dengan lampu yang telah terpasang (built in lamp).a. Untuk mikroskop yang menggunakan cermin, aturlah cermin sehingga didapatkan cahaya yang betul. Seluruh medan pandangan dari mikroskop hendaklah mendapat penyinaran yang menyeluruh dan rata. Sumber cahaya yang paling sesuai adalah sinar alam dari langit. Dapat pula penyinaran dengan menggunakan lampu. Agar didapatkan penyinarakn yang merata di seluruh medan pandangan, disarankan untuk menempatkan kertas tipis, misalnya kertas tissue putih didepan lampu.b. Cermin yang lazim dipakai adalah cermin datar ntuk mikroskop yang menggunakan kondenser dan cermin cekung untuk mikroskop yang tanpa kondenser.c. Bagi mikroskop yang dilengkapi dengan kondenser, fungsi Kondenser ini adalah untuk mengumpulkan sinar sehingga menambah kekuatan penyinaran. kondenser biasanya diatur dengan bonggol penyinaran kritis, yaitu sumber penyinaran oleh kondenser difokuskan pada objek, sehingga seolah-olah objek menjadi bercahaya.d. Bagi mikroskop yang tidak dilengkapi dengan kondensor, biasanya pengatiran banyaknya cahaya dilakukan dengna keeping yang dapat diputar, yang mempunyai lubang berbagai ukuran. Pilihlah lubang yang sesuai agar didapatkan bayangan yang paling jelas, tidak terlalu silau dan tidak terlalu gelap.Pada mikroskop biologi ada yang dilengkapi dengan lampu yang terpasang, mengatur penyinaran tinggal menyalakan lampu, dengan kondenser pada posisi paling atas.3. Mengatur lensaSebelum mengamati preparat, perhatikan dulu cara mendekatkan dan menjauhkan objektif dari objek. Putar sedikit bonggol pengatur kasar ke depan dank e belakang dengan memperhatikan jarak objektif dan objek.a. Jauhkan objek dengna bonggol pengatura kasar sehingga ujung bawah lensa objektif kira-kira 20 mm di atas meja mikroskop. Pindahkan objekti yang terlemah (4x) atau (10x) kesumbu optic, hingga terdengar bunyi klik.b. Pasang preparat di atas meja mikroskop dengan cra menjepitnya. Aturlah preparat hingga bagian yang ingin diamati kira-kira dibawah lensa obektif. Pada mikroskop yang lebih lengkap, menggerakkan preparat dengan bonggol pengerak mekanis.c. Sambil melihat dari samping mikroskop, dekatkan objektif dengan bongkop pengatur kasar hingga jarak prekarat dengan ujung objektif kira-kira 4mm.d. Sambil melihat melalui okuler, jauhkan objektif perlahan-lahan dengan bonggol pengaturan kasar hingga bayangan terlihat cukup jelas. Untuk memperjelas lagim gunakan nonggol pengatur halus.e. Aturlah cahaya dengan level diagragma (atau keeping pemutar pada mikroskop yang tidak dilengkapi dengan kondenser) untuk mendapatkan penyinaran yang baik dan bayangan terlihat jelas. Untuk benda yang transparan, terlalu banyak cahaya menyebabkan bayangan kurang jelas.f. Pindahkan objek yang akan diamati hingga di tengah lapangan pandangnan dengan menggeser kaca objek.Perhatikan: Bayangan yang terbentik oleh mikroskop adalah terbalik. Dengan menggeserkan kaca objek ke kiri, bayangan berpindah ke kanan. Menggeserkan ke atas, bayangan pindah ke bawah. Biasakanlah untuk dapat memindahkan objek yang akan diamati dengan cermat dan tepat. Untuk diperlukan latihan.4. Mengganto perbesarana. Mengganti perbesaran yang paling sering dilakukan adalah dengan mengganti objektif. Sebelum mengganti lensa objektif, terutama kepada lensa yang lebih kuat perbesaranya, tempatkan bayangan yang akan diamati di tengah lapangan pandangan.b. Putarkan objektif yang diinginkan ke sumbu optic hingga terdenganr bunyi klik. Pada mikroskop yang masih baik, telah dibuat parfokal, sehingga setelah diganti objektif, bayangan masih terlihat.Mungkin kurang tepat fokusnya, dan untuk memperjelas tinggal menggunakan bonggol pengatur halus.c. Objektif perbesaran kuat memerlukan lebih banyak sinar. Aturalah kembali diafragma atau keeping pengatur cahaya hingga didapatkan penyinaran yang paling baik.d. Setelah selesai pengamatan, sebelum mengambil preparat dari meja mikroskop, biasakanlah memindahkan dahulu objektif yang lemah ke sumbu optic.5. Penting diperhatikana. Jangan menggunakan objektif dengan perbesaran yang melebihi apa yang diperlukan. Dengan perbesaran yang terlalu kuat sering didapatkan bayangan yang kurang jelas.b. Sifat-sifat objektif perbesaran kuat yang kurang menguntungkan dan sebaiknya diperhatikan adalah: Medan pandangan sangat sempit, sehingga kalau pengamatan langsung dengan lensa kuat, sukar untuk mencari atau menemukan objek yang ingin diamati. Jarak kerja (jarak antara ujung lensa dengan benda yang diamati) sangat pendek. Kalau kurang hati-hati dapat mengakibatkan objektif atau preparat rusak kalau terjadi persentuhan. Kedalaman focus/bidang focus sangat tipis. Bayangan yang jelas (dalam fokus) hanya merupakan bidang yang sangat tipis seperti sayatan. Benda yang agak tebal tidak akan terlihat seluruhnya atau mungkin menjadi kurang jelas.Cara menggunakan mokroskop stereo21. Untuk pengamatan benda yang transparan dianjurkan dengan sinar dari bawah, sedangkan untuk benda yang tidak transparan dengan sinar dari atas. Tetapi dalam prakteknya tergantung dari kelengkapan mikroskop dan selera si pengamat.2. Benda yang diamati dapat berupa benda kering atau dalam cawan petri yang diisi air. Pengamatan benda dalam setetes air pada kaca objektif tidak harus ditutup dengan kaca penutup.3. Bonggol pengaturan fokusnya hanya satu macam. Setelah difokuskan, aturlah jarak kedua okuler sehingga sesuai dengan jarak si pemakai. Dalam keadaan ini pengamatan dapat nyaman dan didapatkan bayangan dalam 3 dimensi.4. Pada mikroskop stereo yang baik, okuler kiri atau kanan dapat diatur fokusnya dengan memutar tabung okuler. Pada mikroskop semacam ini harus diatur: mata kiri harus dalam focus yang sama dengan amta kanan.Pada beberapa mikroskop stereo, kedua okuler sudah dibuat sama focus, sehingga tidak perlu diatur lagi.Aberasi Lensa dan Cerminpada bab 23, kita mengembangkan teori pembentukan bayangan oleh lensa tipis. Kita temukan, sebagai contoh bajwa semua berkas dari setiap titik pada benda dibawa ke sati titik sebagai titik bayangan. Hal ini, dan hasil-hasil lainnya, didasarkan atas pendekatan seperti bahwa semua berkas membentuk sudut kecil satu sama lain dan kita dapat menggunakan sin . Karena pendekatan-pendekatan ini, kita mengharapkan penyimpangan dari teori sederhana dan ini dinamakan aberasi lensa.3,6Perhatika sebuah benda pada titik mana saja pada sumbu lensa. Berkas-berkas dari titik ini yang melewati bagian luar lnesa dibawa ke focus pada titik yag berbda dari yang uuntuk berkas yang melalui pusat lensa. Ini disebut aberase sferis, dan diperlihatkan dengan agak dilebih-lebihkan pada gambar 25-23. Konsekuensinya, bayangan yang terlihat pada sepototng film ()misalnya) tidak akan berupa titik melainkan bercak cahaya berupa lingkarang kecil. Jikal film diletakkan pada titik C, sebagaimana ditunjukkan lingkaran tersebut akan memiliki diameter terkecil, yang disebut denga lingkarang kebingungan paling kecil./ aberasi sferis ada jika digunakan permukaan sferis. Aberasi ini dapat dikoreksi dengan menggunakan permukaan lensa (taklengkung) nonsferis, tetapi pengasahan lensa seperti itu sulit dan mahal. Aberasi ini dalat diperkecil dengan permukaan sferis dengan memilih kelengkungan sedemikian sehingga besar pembelokan yang sama terjadi pada setiap permukaan lensa.3Lensa dapat dirancang seperti ini hanya untuk satu jarak benda tertentu. Aberasi sferis biasanya dikoreksi (yang dimaksud adalah sangat diperkecil) dengan menggunakan kombinasi beberapa lensa, dan dengan hanya menggunakan bagian pusat lensa.3Untuk titik benda di luar sumbu lensa, terjadi aberasi tambahan.Berkas-berkas yang melewati bagianerbeda dari lesa menyebabkan pemghamburan bayangan yang nonsirkuler. Kuta tidak akan membahas rinci tetapu hanya menekankan bahwa ada dua efek, yaitu koma ()karena bayangan titik berbentuk komet dan bukan lingkarang) dan astigmatisme lepas sumbu. Lebih jauh lagi, titik bayangan untuk bnda di luar sumbu tetapu berada pada jarak yang sama dari lensa tidak jauh pada bidang yang rata tetapi pada permukaan melengkung, yaitu bedang focus tidak rata. ()kita mengharapkan ini arena titik pada pbidang rata, seperti film pada kamera, tidak berjarak sama dari lensa). Aberasi ini dikenal sebagai kelengkungan medan dan jleas merpakan masalah pada kamera dan pealatan lain dimana film diletakkan pada bidang rata. Bagaimanapun, dimata, retina akan melengkung, untuk mengimbangi efek ini. aberasi lain, dikenal distorsi merupakan hasil dari variasi pembesaran pada jarak yang berbeda dari sumbu lensa. Dengan demikian benda gari lurus denga jarak tertenti dari sumbi bisa membentik bayangan yang melengking.Kotak-kotak bida didistorsi menjadi distorsi tabung, atau distorsi bantal, gambar 25-24. Yang terahir ini umumnya terjadi pada lensa sudut yang sangat lebar.3Semua aberasi diatas terjadi untuk cahaya monokromatok sehingga disebut sebagai aberasi monokromatik.Cahaya normal tidak monokromatik, dan ada juga aberasi kromatik. Aberasi muncul karena disperse-variasi indeks bias materi transparan terjadap panjang gelombang. Sebagai contoh, cahaya biru dibelokkan lebih jauh dari cahaya merah oleh kaca. Sehingga jika cahaya putih jatuh pada sebuah lensa, warna-warna yang berbeda di focuskan pada titik-titik yang berbeda pula, dan akanada pinggiran berwarna pada bayangan. Aberasi kromatik dapat dihilangkan mengunaka dua lensa yang terbuat dari materi berbeda dengan indeks bias dan disperse yang berbeda. Biasanya sati lesan konvergen dan yang lainnya divergem dan sering dilekatkan menjadi satu. Kombinasi lensa seperti ini disebut akrimatik ganda (atau lensa yang warnanya dikoreksi).3Tidak mungkin mengkoreksi semua aberasi.Penggabungan dua atau lebih lensa dapat memperkecilnya. Lensa-lensa kualitas tinggi yang digunakan pada kamera, mikroskop, dan pealatan lain adalah lensa gabungan yang terdiri dari banyak lensa sederhana (disebut elemen). Biasanya lensa kamera terdiri dari enam sampai delapan (atau lebih) elemen.3Untuk mudahnya biasanya kita akan menggambarkan lensa pada diagram seakan-akan mereka merupakan lensa-lensa sederhana. Tetapi harus diingat bahwa lensa kualitas baik adalah lensa gabungan.3Mata manusia juga dapat melamai aberasi, tetapi minimal.Aberasi sferis, misalnya diminimalkan (1) kornea kuran melengkung di tepi daripada di tengah, dan (2) lensa kurang rapat di tepu da di tengah.Kedua efek ini menyebabkan berkas-berkas pada tepi luar kurang terbelokkan, dan dengan demikian membentu memperkeci aberasi sferis.Aberasi kromatik sebagian diimbangi karena lesa menyerap panjang gelombang yang lebih pendek dan retina kurang sensitive terhadap panjang gelombang biru dan ungu. Ini merupakan daera spectrum dimana disperse-dan berarti juga aberasi kromatik-paling besar.3Cermin sferis juga mengalami aberasi termasik aberasi sferis. Cermin dapat diasah menjadi bentuk parabola untuk mengkoreksi aberasi sferis, tetapu jauh lebih sulit untuk dibuat dan sangat mahal.bagaimana pun, cermin sferis tidak menunjukkan aberasi kromatik karena cahaya tidak melewatinya.3Aberasi Lensa MikrsokopLensa mikroskop biasanya terjadi aberasi kromatik dan sferis. Aberasikromatik dan sferik pada lensa objektif biasanya dikoreksi dengan cara menggabungkan lensa-lensa elementer sedemikian rupa sehingga aberasi dari satu lensa dapat dikompensasikan oleh lensa yang lain. Masing-masing lensa dibuat dengan kaca tertentu yang memepunyai indeks bias tertentu pula.4a. Objek akhromatMengoreksi aberasi kromatik untuk dua warna dan mengoreksi aberasi sferik untuk satu warna.b. Objektif apokhromatMengoreksi aberasi kromatik untuk tiga warna dan koreksi aberasi sferik untuk dua warnac. Objektif fluoriteKualitas akhromat dan apokhromat, harga lebih murah dari apkhromat karena susunannya sederhana. Pembuatannya menggunakan bahan fluorite yang mempunyai indeks bias yang rendah.d. Objektif planakhromatSeperti pada objektif akhromat dengan fungsi tambahan mengkoreksi bayangan menjadi datar ()menghilangkan curture/ kelengkungan).e. Objektif planapokhromatSeperti apokhromat, dengan fungsi tambahan, yaitu dapat mnekoreksi bayangan menjadi datar.Objek semacam ini yang paling mahal dan paling sesuai untuk pengamatan kritis dan untuk fotografi berwarna.Pada objektif apokhromat yang lama, korensi untuk aberasi sferik di bagian tepi biasanya sedikit berlebihan atau over corrected.Untuk mengkompensasikan over correction ini, objektif dikombinasikan dengan okuler yang disebutcompensating eye piece.

Macam macam MikroskopMikroskop ElektronMikroskop elektron dibagi dalam dua tipe yaitu transmission electron microscope (mikroskop electron transmisi) dan scanning electron microscope (mikroskop electron skanning)Mekanisme Kerja Mikroskop ElektronSecara umum sistem penyinaran dan lensa pada mikroskop electron sama dengan mikroskop cahaya. Pada mikroskop electron adaelectron gun yang menghasilkan electron ekivalen dengan sumber cajaya pada mikroskop cahaya.Elektron-elektron dipercepat dengan tegangan tinggi (40,000 sampai 100.000 volt) dan melewati sistem lensa kondensor yang terdiri dari dua lensa magnetik. Pada sistem ini berkas electron dikonsentrasikan pada spesimen dan oleh lensa objektif diperbesar bayangan, terakhir akan diproyeksikan pada layar yang berlapis fosfor sehingga dapat diamati. Lensa pengamat pada mikroskop electron ekivalen dengan eyepiece okuler [ada mikroskop cahaya yang disebut lensa proyektor.4Pada mikroskop electron, electron gun berada di atas sedangkan layar berada di bawah.Melalui jendela pada layar kita mengamati bayangan specimen.Temapt yang dilewati electron dinamakan Columna.Columna mikroskop dibuat vakum agar electron ang melewatinya tidak terjadi peristiwa hamburan/scattered.4Pada mikroskop elektron transmisi, electron didifrasi oleh specimen/contoh sampel dan oleh lensa magnetik berikutnya difokuskan pada layar.Sedangkan pada mikroskop elektron skaning, sinar elektron difokuskan menjadi suatu berkas sinar dan langsung beraskhir pada sampel.elektron-elektron tersebut kemudia terpental dari sampel, dikumpul oleh detector dan disalurkan ke layar TV.4Perbandingan antara mikroskop transmisi dan mikroskop elektron skaning:Mikroskop Elektron Transmisi (TEM)Mikroskop elektron transmisi adalah sebuah sistem pembentukan bayangan yang secara teoritis memungkinkan resolusi yang sangat tinggi (0,1 nm). Namun dalam praktiknya, resolusi pada kebanyakan mikroskop yang baik adalah sekitar 3 nm.Resolusi tinggi ini memungkinkna pembesaran sampai 400.000 kali untuk melihat secara rinci.Sayangnya, pembesaran demikian harus berlaku untuk molekul atau partikel yang terisolasi. Irisan jaringan yang sagnat tipis data diamati secara rinci dengan pembesaran sampai 120.000 kali.5,6Mikroskop elektron transmisi berfungsi berdasarkan kenyataan bahwa berkas elektron dapat dibiaskan oleh medan elektromagnetik dengan cara yang serupa dengan pembiasan cahaya dalam lensa kaca. Elektron dihasilkan dengan pemanasan sebuah filament (katode) logam yang sangat tipis (umumnya tungsten) dalam keadaan vakum.Elektron yang dilepaskan terdapat di antara katode dan anoda, yang berupa lempeng logam dengan lubnag di tengahnya, dengan perbedaan potensial sebesar 60-120 kV.Dengan demikian, elektron bergerak ke anode dengan kecepatan tinggi.Elektron tersebut melewati lubang di pusat anoda, dan membentuk aliran elektron konstan yang melalui tabung miokroskop. Berkas electron tersebut akan melalui gelung listrik dan dibiaskan dengan cara yang kurang lebih analog dengan yang terjadi pada lensa optic, arena elektron akan berubah arah bila berada dalam medan elektromagnetik. Oleh sebab itu, gelung listrik dari mikroskop elektron disebut lensa elektromagnetik.5,6Konfigurasi mikroskop elektron sangat mirip dengan konfigurasi mikroskop optic, walaupun lensa mikroskop elektron umumnya dipasang terbalik.Lensa pertama adalah suatu kondensor yang memfokuskan berkas elektron pada sediaan.Sebagai elektron berinteraksi dengna atom-atom di dalam sediaan dan melanjutkan perjalanannya, sedangkan sebagian lagi melalui spesime tanpa melakukan interalsi.Kebanyakan elektron mencapai lensa objektif dan membentuk bayangan yang diperbesar yang kemudian diproyeksikan melalui lensa pembesar lainnya. Karena mata manusia tidak sensitive terhadap elektron, bayangan tersebut akhirnya diproyeksikan pada layar fluoresen atau direkan di atas lempeng fotografik atau kamera CCd. Karena kebayakan bayangan dalam mikroskop elektron transmisi dihasilkan oleh keseimbangan antara elektron yang membentuk layar fluoresen (atau lempeng fotografik) dan elektron yang tertinggal dalam tabung mikroskop, bayangan yang dihasilkan selalu berwarna hitam dan putih.daerah gelah pada mikrograf elektron biasanya disebut padat elektron (electron dense), sedangkan daerah yang terang disebut jarang elektron (electron lucent).5Agar dapat terjadi interaksi yang baik antara specimen dan elektron, mikroskop elektron memerlukan sediaan yang sagnat tipis (40-90nm); oleh karena itu, pemendaman dikerjakan dengan larutan plastic epoksi keras. Jadi, blok yang diperbolehkan sangat keras sehingga biasanya dibutuhkan pisau kaca atau pisau intan untuk memotongnya. Sediaan yang sagnat tipi situ dikumpulkan pada kisi-kisi logam dan dipindahkan ke mikroskop untuk dianalisa.5Teknik pembekuan memungkinkan pemeriksaan jaringan dengna mikroskop elektron tanpa memerlukan fiksasi dan pemendaman.Artefak yang terbentuk lebih sedikit disbanding pembuatan sediaan secara konvensional, walaupun tekniknya lebih sulit. Jaringan beku dapat dipotong kemudian diteruskan dengna pemeriksaan sitokimia atau imunositokimia ata dapat dipatahkan (cryofracture, freeze fracture) untuk menampakkan rincian struktur internal dari membran.5Mikroskop Elektron Pemindai(scanning electron microscope)Mikroskop elektron pemindai memungkinkan pandangan pseudo-tiga-dimensi dari permukaan sel, jaringan dan organ.Mikroskop elektron ini menghasilkan berkas elektron yang sangat halus dan digerakkan (dipindai) secara berurutan dari titik ke titik melalui specimen, berbeda dengan elektron di mikroskop elektron pemindai tidak menembus specimen (gambar 1-10).Berkas elektron berinteraksi dengan pelapis logam yang sagnat tipis yang sebelumnya diletakkan pada specimen dan menghasilkan elektron yang dipantulkan atau yang dipancarkan. Elektron ini ditangkap oleh suatu deteotor untuk kemudian diteruskan ke penguat (amplifier) dan perangkat lain sampai akhirnya sinyal tersebut memasuki tabung sinar katoda (sebuah monitor), dan menghasilkan bayangan hitam-putih. Foto-foto yang dihasilkan mudah dimengerti, dan foto-foto tersebut menghasilkan gambar yang disinari dari atas, seperti halnya dunia makroskopik kita yang dipenuhi kilauan dan bayangan akibat pencahayaan dari atas. Mikroskop elektron pemindai hanya menampakkan gambar membeku organ dan dipatahkan untuk memaparkan permukaan dalamnya.5,6Mikroskop CahayaMikroskop cahaya ditemukan oleh hans dan Zaccharias Janssen (1590).Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesaran dua tingkat.6,3 Yang pertama adalah pada lensa objektif.Lensa objektif memperbesar dan meneruskan bayangan dari objek ke arah okuler. Kemudian yang kedua, lensa okuler memperbesar bayangan tadi dan memproyeksikannya ke retina pengamat.6 Terdapat satu lensa kondensor tambahan yang biasanya ditempatkan di bawah meja mikroskop untuk memusatkan cahaya dari sumbernya menjadi suatu berkas yang sangat terang menyinari objek, sehingga memberikan cahaya yang cukup unuk mengamati bayangan yang diperbesar itu. Pembesaran seluruhnya adalah perkalian daya pembesaran lensa objketif dengan lensa okuler.5Mikroskop Kontras FaseMikroskop kontras fase juga mengunakan interferensi dan perbedaan fase untuk menghasilkan bayangan dengan kekontrasan tinggi.Walaupun ada batasan tertentunya, mikorskop ini jauh lebih mudah dibuat dan dipakai dari mikroskop interferensi.5 Susunan optik tertentu memungkinkan observasi sel dan sediaan jaringan yang tidak berwarna. Spesimen biologik yang tidak berwarna umumnya transparan dan sukar dilihat secara detil, karena semua bagian spesimen memiliki densitas optik yang hampir sama. Namun mikroskop fase kontras mempunyai sistem lensa yang menghasilkan bayangan yang terlihat dari objek transparan.5Prinsip mikroskop fase kontras adalah berdasarkan kenyataan bahwa kecepatan cahaya akan berubah ketika menerobos struktur sel dan ekstrasel dengan indeks reaksi yang berbeda-beda. Dengan sistem fase kontras, perubahan-perubahan ini menyebabkan struktur-struktur terlihat relatif lebih terang atau lebih gelap satu sama lain, yang menyebabkan jenis mikroskop ini menjadi alat yang penting untuk mengamati sel-sel hidup.5Keuntungan menggunakan jenis mikroskop ini adalah dapat dipakai untuk mempelajari sel dalam keadaan hidup.Mikoskop Interferensi (Interfence microscope)Mikroskop interferensi merupakan perkembangan lanjutan dari mikroskop fase kontras.Mikroskop ini mengunakan gelombang dari cahaya secara langsung.Pada mikroskop interfensi, dua berkas sinar yang dipakai, yang satu melewati spesimen (material) yang satu tidak. Yang melewati spesimen akan dideviasi seperti pada mikroskop fase kontras. Sedangkan yang tidak melewati spesimen akan dideviasi seperti cahaya ini disebut reference beam atau berkas pembanding.5,4Cara ini merupakan satu dari alat bantu yang paling efektif untuk menambah kontras pada benda transparan. Cara kerjanya adalah cahaya masuk secara seragam dari kiri dan koheren (berarti berfase sama) pada semua titik seperti a dan b. jika benda setransparan larutan air, berkas yang meninggalkan c. Tidak akan ada kontras dan benda tidak akan terlihat. Bagaimanapun jika indeks bias benda sedikit berbeda dari medium disekelilingnya, panjang dari medium disekelilingnya, panjang gelombang di dalam benda akan diubah seperti digambarkan. Dengan demikian. Gelombang pada titik c dan d akan berbeda fase. Kika tidak pada amplitude.Pertama kalinya hal ini tampak tidak menolong, karena mata hanya bereaksi terhadap perbedaan amplitude atau kecerahan, dan tidak mendeteiksi perbedaan fase ini.yan dilakukan mikroskop interferensi adalah mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan amplitude. Hal ini dilakukan dengan menumpangkan cahaya yang melewati sample ke berkas referensi yang tidak melewati benda tersebut, sehingga berinterferensi.Cahaya dari sumber dibagi menjadi dua berkas yang sama dengan cermin yang setengah perak, MS1. Satu berkas melewati benda yang kedua (berkas pembanding) melewati suatu sistem yang identik tanpa benda.Keduanya bertemu lagi dan disatukan oleh cermin setengah perak MS2 sebelum memasuki okuler dan mata.Panjang lintasan (dan amplitudo) berkas pembanding bisa disesuaikan.Panjang ini bisa disesuaikan, misalnya, agar latar belakang gelap; yaitu, terladi interferensi destruktif sempurna. Cahaya yang melewati benda juga akan berinterferensi denga berkas pembanding. Tetapi karena perbedaan fasenya, interferensi tidak akan destruktif sempurna. Dengan i demikian, benda akan tampak lebih cerah dari latar belakangnya. Di ama bd pada gambar 25-33 akan berbeda; dan lai ini akan mempengaruhi besarnya interferensi. Berarti variasi ketebalan benda akan tampak sebagai variasi kecerahan pada bayangan.5Mikroskop KonfokalMikroskop konfokal memungkinkan penetapan focus yang sangat tepat dari bidang sel atau sediaan yang sangat tipis. Kedalaman focus pada mikroskop cahaya relative panjang, terutama bila menggunakan pembesaran objektif yang kecil. Ini berarti bahwa berbagai bidang specimen dapat terfokus dan terlihat secara simultan sehingga bayangan dari objek tiga-dimensi dapat saling tumpang tindih.Salah satu cirri utama mikroskop konfokal adalah bahwa hanya sati bidak tipis saja dari specimen yang terfokus secara terpisah. Dasarnya adalah sebagai berikut:5a. Specimen tersebut disinari berkas cahaya yang sangat halus (sementarapada mirkoskop cahaya berkasnya sangat besar)b. Bayangan dari specimen harus diteruskan melalui lubang kecil. Akibatnya, hanya bayangan yang beasal dari bidang terfokus saja yang mencapai detector, sedangkan bayangan di depan atau di belakang bidang ini tertahan (gambar 1-5). Tidak ada lagi berkas dari objek di luar focus yang mengganggu, dan penentuan objek yang terfokus menjadi lebih baik dan memungkinkan penetapan berbagai letak komponen dari specimen dengan lebih tepat daripada dengan mikroskop cahaya biasa.Agar praktos, susunan berikut digunakan pada kebanyakaktn mikroskop konfokal (gambar 1-6): (1) berupa titik kecil, sumber lase terseubt harus dierakkan menyusuri specimen (scanned) agar area specimen yang diamati dapat lebih luas; (3) komponen specimen yang ingin dipelajari harus diberi label dengan molekul fluoresen (yang berarti bahwa sediaan rutin biasanya tidak dapat dipelajari); (4) cahaya yang dipantulkan oleh specimen digunakan untuk membentuk bayangan; (5) sehingga sinyal detktor secara elektronik dapat diperkuat agar gambar tlihat dimonitor.Karena hanya satu bidang specimen yang sangat tipis (yang juga disebut sediaan optik) yang dapat terfokus secara terpisah dari bidang lain, sejumlah bidang specimen yan terfokus data disatukan dan direkonstruksi menjadi sebuah gambar tiga dimensi. Agar dapat melakukan rekontstruksi gambar dan banyak hal lain mikroskop konfokal bergantung pada besar kapasitas komputer.Mikroskop Polarisasi (Polarizasing microscope)Mikroskop jenis ini menggunakan cahaya polarisasi untuk penyinaran objek.Dasar teorinya adalah: bila pbjek itu sembarangan atau bentuk tidak sama, cahaya polarisasi yang melewatinya tidak dipengaruhinya. Jika cahaya melewati suatu analyser/analisator pada sudut 90o kea rah polarisasi, tidak akan ada cahaya yang melewati analyser. Tetapi apabila contoh specimen mengandung birefrigent material maka terjadinya refraksi cahaya tergantung pada arah datangnya cahaya dan medan listrik sehingga vector polarisasi cahaya akan diputar dan beberapa cahaya akan melewati analyser. Berdasarkan teori di atas maka mikroskop polarisasi sangat cocok untuk mengamati protein, asam nukleat oleh karena protein dan asam nukleat adalah birefrigent.5

Membuat PreparatTujuan membuat preparat adalah untuk dapat lebih mengerti bahwa setiap sel, jaringan dan organ dapat dipelajari dengan baik jika tidak dipersiapkan sebagaimana mestinya untuk pemeriksaan mikroskopik.5,3Metode persiapan dibagi menjadi dua kelompok:1. Metode untuk pengamatan langsung sel hidup2. Metode untuk sel mati (telah difiksasi)Cara terbaik untuk mempelajari sel adalah dengan menggunakan irisan jaringan yang masing-masing merupakan preparat yang dapt dikatakan bersifat permanen. Suatu preparat diperoleh dengan membuat irisan tipis dari sepotong kecil jaringan yang telah difiksasi.6Pembuatan preparat meliputi langkah-langkah berikut ini:1. FiksasiTujuan utama fiksasi adalah untuk mengawetkan protoplasma agar terpelihara mirip keadaan semasa hidup.6Cirri-ciri zat fiksatif: Berperan sebagai pengawet, mencegah perubahan autolysis Bersifat dapat mengeraskan (rigid) sehinga mempermudah pengirisn Menyebabkan sel tahan terhadap cairan hipotonis hipertonis Membantu diferensiasi optis Bersifat mordant Meningkatkan afinitas protoplasma terhadap zat warna tertentuReagen yang paling umum dipergunakan sebagai zat iksasi adalha formalin, alcohol, dan asam-asam tertentu (pikrat asetat dan osmiat). Tidak ada zat fiksasi yang memiliki semua sifat yang diinginkan, dan banyak reagen dipakai berupa campuran, seperti cairan Bouin, cairan Zenker dan cairan Susa.pemilihan suatu zat fiksasi biasanya ditentukan oleh jaringan atau unsure apa yang akan dipelajari dan oleh metode pewarnaan yang akan dipakai.52. Embedding (pemendaman)Tijuan pemendaman adalah membaut blok jaringan keras dan kaku sehingga dapat dipoting menjadi irisan-irisan tipis. Sebelum pemendaman, jaringan yang telah difiksasi, dicuci untuk menghilangkan kelebihan zat fiksasi dan kemudian didehidrasi.Jaringan itu kemudian dijernihkan.Sesudah penjerniha, jaringan diinfiltrasi dengan zat pemendaman, biasanya paraffin atau seloidin. Sesudah diinfiltrasi, agen pemendaman dibuat menjadi padat sehingga diperoleh suatu massa homogeny keras dengan jaringan didalamnya.3. PemotonganJaringan yang telah dipendam dalam paraffin dapat diiris sangat tipis, tbal irisan adalah antara 3-10 dengna menggunakan mokrotom. Tiap irisan dipindahkan ke atas kaca objek yang bersih yang permukaannya telah dioleskan sedikit gliserin.Irisan jaringan yang telah dilekatkan ini siap untuk diwarnai (stain).4. PewarnaanTujuan pewarnaan adalah untuk meningkatkan kontras alami dan untuk lebih memperjelas berbagai unsure sel dan jaringan.Setelh diwarnai, kelebihan zat warna dihilangkan dengna dibilas air atau alcohol.Irisan jaringan didehidrasi dengan mencelupkannya ke dalam detergen alcohol dengan konsentrasi yang makin meningkat.Setelah melalui alcohol absolute, irisan jaringan dipindahkan ke dalam larutan dengan zat penjernih.Setelah dikeluarkan dari larutan penjernih, diatas irisan jaringan diberi setetes balsam Canada.Preparat ditutup dengan kaca penutup (cover glass) dan dibiarkan mongering.Pada umumnya pewarna yang dipakai adalah bahan kimia organic kompleks yang memiliki manfaat yang berbeda. Zat pewarna tersebut dapat digolongkan menurut banyak cara, tetapi yang paling sederhanan adalah menggolongkannya berdasarkan kegunaannya.Biasanya digunakan zat warna hematoxylin eosin(HE)zat perwarna HE merupakan pewarna inti yang paling umum, yang sifat memulasnya tergantung pada adalanya hasil oksidasinya dalam larutan. Hasilnya setiap struktur ini menjadi ungu tua atau biru dan hamper semua struktur sitoplasma dan substansi interselulter menjadi merah muda.Biasanya merupakan garam.6Zat warna asam: gugus kromofornya pada asamBAB IIIPENUTUP

KesimpulanKesimpulan yang dapat di ambil adalah, mikroskop merupakan alat yang dapat digunakan untuk melihat benda benda yang sangat kecil yang tidak dapat di lihat secara langsung oleh mata.Ada dua jenis mikroskop, cahaya dan electron. Semakin cangih mikroskop yang digunakan untuk melihat benda benda kecil, maka akan semakin dapat di lihat dengan jelas benda atau objek yang sedang diamati. Mikroskop yang paling baik saat ini untuk melihat benda benda yang kecil adalah, mikroskop electron.

DAFTAR PUSTAKA

1. Gabriel JF. Fisika Kedokteran. Jakarta : Penerbit EGC, 1996 2. Parjatmo W, Ratnaningsih A, Iryani K. Biologi Umum 1. Bandung: Angkasa, 1987; 1-83. Priastini R. Biologi sel I. Jakarta: FK Ukrida, 1999; 1: 1-144. Gabriel JF. Fisika kedokteran. EGC: Jakarta 2000; 7: 180-2005. Giancoli DC. Fisika. 5th ed. Jakarta: Erlangga, 2001; 2: 355-76. Jangueira LC, Corneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. 10th ed. Jakarta: EGC, 2007; 1-8

DAFTAR ISI

BAB IPendahuluan..BAB IIPembahasanSejarah Mikroskop...Bagian Mikroskop dan Fungsinya...Bagian Mikroskop yanag M engatur PembesaranBagian Mikroskop yang M engatur Cahaya.............................................Cara Penggunaan Mikroskop Biologi..Aberasi Lensa dan Cermin.Abersi Lensa dan Mikroskop.Macam macam Mikroskop..Membuat Preparat..BAB IIIPenutup...Kesimpulan .....DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati objek, yang berukuran sangat kecil. Dengan menggunakan mikroskop bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya sampai beberapa kali dari ukuran sebelumnya.Dalam mikroskop terdapat dua jenis yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron.Mikroskop cahaya ditemukan oleh hans dan Zaccharias Janssen (1590).Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesaran dua tingkat.Yang pertama adalah pada lensa objektif.Lensa objektif memperbesar dan meneruskan bayangan dari objek ke arah okuler.Kemudian yang kedua, lensa okuler memperbesar bayangan tadi dan memproyeksikannya ke retina pengamat.Mikroskop elektron dibagi dalam dua tipe yaitu transmission electron microscope dan scanning electron microscope,Mikroskop elektron transmisi adalah sebuah sistem pembentukan bayangan yang secara teoritis memungkinkan resolusi yang sangat tinggi. sedangkanMikroskop elektron pemindai memungkinkan pandangan pseudo-tiga-dimensi dari permukaan sel, jaringan dan organ.

MAKALAH MIKROSKOP

Disusun oleh : Lilian. A. WerlukaNim : 102010002Fak : Kedokteran

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA (UKRIDA)2010

Mikroskop

Lilian Anggrek / 102010002Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaEmail :[email protected]

BAB IPENDAHULUAN

Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk mengamati objek, yang berukuran sangat kecil. Dengan menggunakan mikroskop bayangan suatu benda dapat diperbesar ukurannya sampai beberapa kali dari ukuran sebelumnya. Dalam mikroskop terdapat dua jenis yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop electron.Mikroskop cahaya ditemukan oleh hans dan Zaccharias Janssen (1590).Pada dasarnya mikroskop cahaya bekerja sebagai suatu alat pembesaran dua tingkat.Yang pertama adalah pada lensa objektif.Lensa objektif memperbesar dan meneruskan bayangan dari objek ke arah okuler.Kemudian yang kedua, lensa okuler memperbesar bayangan tadi dan memproyeksikannya ke retina pengamat. Mikroskop elektron dibagi dalam dua tipe yaitu transmission electron microscope dan scanning electron microscope,Mikroskop elektron transmisi adalah sebuah sistem pembentukan bayangan yang secara teoritis memungkinkan resolusi yang sangat tinggi. sedangkanMikroskop elektron pemindai memungkinkan pandangan pseudo-tiga-dimensi dari permukaan sel, jaringan dan organ.