Laporan Mikroskop

118

Click here to load reader

description

laporan pkl

Transcript of Laporan Mikroskop

Page 1: Laporan Mikroskop

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II merupakan institusi pendidikan

dalam bidang kesehatan. Dimana salah satu jurusannya adalah Teknik

Elektromedik. Jurusan Teknik Elektromedik dalam kurikulumnya

menitikberatkan pada bidang teknik peralatan kesehatan. Program sarjana

terapan/DIV merupakan salah satu program di Jurusan Teknik Elektromedik.

Program sarjana terapan/DIV diarahkan pada hasil lulusan yang menguasai

kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan kompleks, dengan dasar kemampuan

professional tertentu, termasuk keterampilan merencanakan, melaksanakan

kegiatan, memecahkan masalah dengan tanggung jawab mandiri pada tingkat

tertentu. Program Sarjana Terapa Teknik Elektromedik merupakan pendidikan

vokasi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan

keahlian terapan tertentu, maksimal setara dengan program sarjana yang

memiliki keterampilan manajerial serta mampu mengikuti perkembangan,

pengetahuan, dan teknologi di dalam bidang keahlihan Elektromedik.

Untuk menghasilkan tenaga Kesehatan Teknik Elektromedik yang

prefesional, berkualitas, dan kompetitif perlu penanganan, pembinaan dan

pengelolaan yang menyeluruh, terarah dan terpadu. Salah satu upaya yang

dilakukan adalah dengan memberikan pengalaman belajar lapangan serta mandiri

dalam menerapkan hasil proses belajar mengajar kepada mahasiswa dalam

bentuk nyata, yaitu Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Praktek Kerja Lapangan (PKL) program Sarjana Terapan merupakan suatu

kegiatan praktek lapangan yang dilaksanakan di luar kampus Jurusan Teknik

Elektromedik yang harus ditempuh oleh mahasiswa setelah menjalani proses

1

Page 2: Laporan Mikroskop

perkuliahan baik teoritis maupun praktisis. Kegiatan ini juga dilakukan agar

mahasiswa apat mempraktikan secara nyata pengetahuan dan keterampilan yang

telah diperoleh pada setiap tahap pendidikan (semester) yang disertai sikap

profesional secara utuh dan menyeluruh di masyarakat, diharapkan setelah lulus

mahasiswa dapat mengenal lebih jauh mengenai dunia kerja Elektromedik dan

dapat terjun langsung ke dunia kerja bidang Elektromedik serta mampu bersaing

dalam dunia kerja.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

dapat dijabarkan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus sebagai berikut :

1. Tujuan Umum

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan realisasi kompetensi dari tujuan

pendidikan, sehingga mahasiswa dapat:

a. Memperoleh kesempatan untuk melatih diri dalam menerapkan dan

mengintregasikan PBM Teknik Elektomedik dalam pelayanan kesehatan

secara lebih luas.

b. Menjadi tenaga terampil dan professional yang kompatibel dengan

perkembangan industri peralatan Elektromedik Nasional dan

Internasional.

c. Memahami kontribusi untuk pengembangan dan operasional produksi,

pengembangan pasar dan verifikasi produk peralatan Elektromedik.

d. Memahami metode industri kecil dan menengah melalui konsultasi dan

bimbingan menajemen bisnis.

e. “Link & Match” terhadap kebutuhan keteknikan pada rumah sakit dan

industri peralatan Elektromedik seperti yang tercermin dalam

kurikulumnya.

f. Menghasilkan alumni yang berjiwa wirausaha untuk membuka usaha

melalui pengembangan IPTEK Elektromedik dan pusat-pusat konsultasi

bisnis.

2

Page 3: Laporan Mikroskop

2. Tujuan Khusus

Dengan dilaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa dapat :

a. Mampu melakukan pencatatan alat Elektromedik.

b. Mampu melakukan pengelolahan alat Elektromedik pada Sarana

Pelayanan Kesehatan.

c. Mampu melakukan penempatan dan penyimpanan alat Elektromedik.

d. Mampu melakukan perencanaan pemeliharaan alat Elektromedik.

e. Mampu melakukan pemeliharaan alat Elektromedik.

f. Mampu melakukan perencanaan kebutuhan alat Elektromedik.

g. Mampu melakukan proses pengadaan alat Elektromedik.

h. Mampu menerapkan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja.

i. Mampu bekerjasama dan berkomunikasi secara tim.

j. Mempu beradaptasi serta bersosialisasi dalam lingkungan

kerja/masyarakat.

k. Mampu menunjukkan sikap kepemimpinan.

C. BATASAN MASALAH

Peralatan yang akan dibahas pada laporan ini adalah :

Nama Alat : Mikroskop

Merk : Olympus CX-41RF

Tipe : U-CTR30-2

Dengan materi pembahasan :

- Pendahuluan

- Teori dasar

- Data alat

- Prinsip kerja

- Prosedur pemakaian

- Prosedur pemeliharaan

- Troubleshooting

3

Page 4: Laporan Mikroskop

D. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan laporan sebagai berikut :

- JUDUL

- LEMBAR PENGESAHAN

- KATA PENGANTAR

- DAFTAR ISI

- DAFTAR GAMBAR

- BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi latar belakang, tujuan pelaksanaan, manfaat

pelaksanaan, materi PKL, teknis pelaksanaan, metode

penulisan, batasan masalah yang akan dibahas dan sistematika

penulisan.

- BAB II RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

Pada bab ini akan membahas mengenai RSU Haji Surabaya

yang akan dimulai dari sejarah berdirinya rumah sakit, Visi

dan Misi Rumah Sakit, Motto Rumah Sakit, nilai-nilai Rumah

Sakit, Tujuan Rumah Sakit, Struktur Organisasi Rumah Sakit

dan juga penjelasan mengenai struktur IPSRS di RSU Haji

Surabaya ini serta membahas alur permintaan order perbaikan

dan penggantian sparepart.

- BAB III PEMBAHASAN ALAT

Pada bab ini akan membahas alat kesehatan yang penulis

jadikan sebagai materi penulisan laporan ini, yaitu terdiri dari

teori dasar, prinsip kerja, prosedur penggunaan dan prosedur

pemeliharaan dan troubleshooting.

- BAB IV PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan, kesan dan pesan yang di dapat

dari pelaksanaan PKL ini dan juga berisi saran untuk kebaikan

kedepannya.

- DAFTAR PUSTAKA

- LAMPIRAN

4

Page 5: Laporan Mikroskop

BAB II

RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA

A. LATAR BELAKANG RSU HAJI SURABAYA

1. SEJARAH RSU HAJI SURABAYA

Sebagaimana diketahui pemerintah telah mengatur perihal rumah sakit

umum melalui Peratutan Gubernur Jawa Timur Nomor 16 Tahun 2013 tentang

Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur,

yang telah diundangkan dalam berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013

Nomor 16 Seri D, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pelayanan medik dasar adalah pelayanan medik umum dan kesehatan

gigi. Pelayanan medik spesialistik terdiri dar pelayanan bedah, penyakit dalam,

kebidanan dan kandungan, kesehatan anak, mata, syaraf, Telinga Hidung

Tenggorokan (THT), Kulit Kelamin, Janitung, Gigi dan mulut, paru, bedah

syaraf ortopedi, jiwa, radiologi, anestesiologi, patologi klinik, rehabilitasi

medik, patologi Anatomi. Pelayanan Medik subspesialis adalah pelayanan

medik dengan pendalaman tertentu dalam salah satu pelayanan sesialistik RSU

Haji Surabaya memiliki sub spesialistik (Bedah tulang, Bedah Syaraf, Bedah

plastik). RSU Mempunyai Tugas dan fungsi sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan pelayanan medis

2) Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis

3) Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan

4) Menyelenggarakan pelayanan dan rujukan

5) Menyelenggarakan penelitian pendidikan dan pendidikan

6) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

Kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan ke masyarakat

terkait dengan sumber daya yang dimiliki anatara lain jenis

pelayanan,tenaga,fasilitas,dan peralatan. Perbedaan sumber daya yang dimiliki

menentukan klasifikasi rumah sakit. Klasifikasi RSU adalah pengelompokan

5

Page 6: Laporan Mikroskop

berdasarkan pembedaan tingkat menurut kemampuan pelayanan kesehatan

yang dapat disediakan.

Dengan telah ditetapkannya surat keputusan Gubenur Jawa Timur nomor

188/441/KPTS/016/2013 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Haji

Surabaya sebagai badan layanan umum daerah maka dalam pengolahan

keuanganan badan layanan umum daerah (PPKBLUD) dan di harapkan RSU

Haji Surabaya ke depan mampu membiayai kegiatan operasionalnya sendiri

dengan tetap mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. Rumah sakit

umum kelas B pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik terbatas.

Rumah sakit umum kelas B pendidikan dibedakan dua jenis sesuai fungsi

sebagai tempat pendidikan dan rumah sakit umum Non-Pendidikan. fasilitas

dan kemampuan pelayanan medik pada RSU Kelas B pendidikan sebagai

berikut :

1. Pelayanan Medik Dasar yaitu : medik umum dan kesehatan gigi

2. Pelayanan Medik spesialistik dan sub spesialistik dari pelayanan

medik berikut :

a. Penyakit Dalam

b. Kesehatan Anak

c. Bedah

d. Kebidanan dan kandungan

e. Mata

f. Telinga, Hidung dan Tenggorokan ( THT )

g. Kulit Kelamin

h. Gigi dan Mulut

i. Syaraf

j. Jiwa

k. Jantung dan Pembuluh darah

l. Paru-paru

m. Bedah syaraf

n. Ortopedi

o. Paliatif

6

Page 7: Laporan Mikroskop

p. Kosmetik medik

q. Tumbuh Kembang

3. Pelayanan Perawatan, yaitu :

a. Instalasi Rawat Jalan

b. Instalasi Rawat Inap

c. Instalasi Rawat Darurat

d. Instalasi Rawat Intensif

4. Penunjang Medik, yaitu :

a. Instalasi Radiologi

b. Instalasi Farmasi

c. Instalasi Gizi

d. Instalasi Rehabilitasi Medik

e. Instalasi Patologi Klinik

f. Instalasi Patologi Anatomi

g. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)

h. Instalasi Pusat Pesenterilisasi Sentral

i. Instalasi Pemulasaran Jenazah

Peralatan Kesehatan pada rumah sakit kelas B disusun dengan

mengelompokannya menjadi 5 (lima) yaitu :

A. Peralatan Kesehatan Pada Pelayanan Rawat Jalan

B. Peralatan Kesehatan Pada Pelayanan Rawat Inap

C. Peralatan Kesehatan Pada Pelayanan Rawat Intensif

D. Peralatan Kesehatan Pada Pelayanan Rawat Darurat

E. Peralatan Kesehatan Pada Pelayanan Penunjang Medik.

2. LOKASI RSU HAJI SURABAYA

Melihat kebutuhan utama Rumah Sakit Haji tersebut sebagai Rumah Sakit

yang melayani Jamaah Haji Embarkasi surabaya disamping membantu

pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum, maka telah ditetapkan lokasi

rumah sakit tersebut di JL. Manyar Kertoadi ( disebelah Asrama Haji )

Kecamatan Sukolilo, dengan letak geografi :

7

Page 8: Laporan Mikroskop

Lintang selatan : 7º16’55,26”

Bujur Timur : 112º46’47,29”

Dan diharapkan bisa berfungsi secara optimal dengan pertimbangan :

1. Memenuhi Kebutuhan Utama

Yaitu Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji Embarkasi Surabaya

2. Memenuhi Kebutuhan Masyarakat umum

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan surabaya timur, karena surabaya

timur ( kecamatan sukolilo ) pada saat itu belum ada Rumah Sakit Umum,

Sedangkan Rumah Sakit Pemerintahan dan swasta yang telah ada pada

umumnya terletak pada bagian selatan kota.

3. Membantu memperbaiki sistem rujukan dengan mengurangi

beban RSUD Soetomo khususnya dari surabaya timur ( merupakan

persentase terbesar).

4. Mudah diajukan karena sarana transportasi dan komunikasi

yang telah ada relatif lancar sesuai dengan tata guna tanah dan

pengembangan wilayah kotamadya surabaya.

B. VISI , MISI , DAN MOTTO RSU HAJI SURABAYA

VISI

Rumah Sakit pilihan masyarakat prima dan islami dalam pelayanan,

pendidikan dan penelitian menuju standart internasional.

MISI

1. Memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan dan

penelitian yang berkualitas menuju standart Internasional.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana serta perbekalan

farmasi rumah sakit, sesuai perkembangan IPTEKDOK.

3. Menyediakan SDM yang professional, dan berakhlak

mulia, serta lingkungan pelayanan yang islami.

4. Meningkatkan kemandirian rumah sakit dan

kesejahteraan keryawan.

8

Page 9: Laporan Mikroskop

MOTTO

“ Menebar Salam dan Senyum Dalam Pelayanan”

C. KOMITMEN

Untuk meningkatan mutu pelayanan upaya yang dilakukan manajemen RSU

Haji Surabaya, Antara lain :

Meningkatkan manajemen Rumah sakit antara lain dengan disusunnya

masterplan RSU Haji 10 tahun ke depan.

Meningkatkan pendapatan Rumah sakit dengan cara intensifikasi dan

ekstensifikasi serta keterampilan SDM.

Penilaian penampilan kerja Rumah Sakit (P2KRS).

Berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri yaitu :Menteri

Agama, Menteri dalam negeri dan menteri kesehatan tentang rumah sakit.

Umum haji Indonesia, bahwa penyelenggaraan rumah sakit haji meliputi 3

aspek :

Aspek Penyelenggaraan Haji dan Dakwah Islamiyah : Menteri Agama

Aspek Penyelenggaraan : Menteri Dalam Negeri

Aspek Pembinaan Teknis : Menteri Kesehatan

D. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA RSU HAJI

Rumah Sakit Umum Haji Surabaya di tetapkan sebagai Rumah sakit tipe B

pendidikan struktur organisasi Rumah Sakit Haji Surabaya terdiri dari : 1.

Direktur, 3 Wakil Direktur, 4 Kepala Bagian, 2 Kepala Bidang, 15 Kepala

Instalasi, Komite Medik, Komite Keperawatan, Staf medik Fungsional (SMF)

dan Dewan Penyantun.

Bagunan Gedung RSU Haji Surabaya berdiri diatas tanah seluas 24.000m2

dengan luas bangunan keseluruhan 15.630m2 dan selasar 6.741m2, pelayanan

serta gedung radiologi mempunyaia spesifikasi khusus berupa peredam radiasi

agar tidak memaparkan objek di sekeliling tersebut.

9

Page 10: Laporan Mikroskop

Sumber energy yang dilengkapi dengan genset dan UPS dengan kapasitas

energi listrik 2180 KVA berasal dari PLN, yang didapatkan dari sumber

surabaya utara dan surabaya selatan, kapsitas 1000KVA dan 450 KVA berasal

dari genset, serta 50 KVA, 80 KVA berasal dari UPS.

E. STRUKTUR ORGANISASI RSU HAJI SURABAYA

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 11

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa

Timur dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 114 Tahun 2008 tentang Uraian

Tugas Direktur, Wakil Direktur, Bidang, Bagian, Seksi, dan Sub Bagian di Rumah

Sakit Umum Haji Surabaya Provinsi Jawa Timur dan Peraturan Gubernur nomor

13 Tahun 2013 tentang Tata Kelola Pada Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

Provinsi Jawa Timur, Rumah Sakit Umum Haji Surabaya dipimpin oleh seorang

Direktur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Dibantu oleh 3 Wakil Direktur dan 3

Kepala Bagian dan 4 Kepala Bidang, yang terdiri atas :

1. Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawata, membidangi Pelayanan

Medik dan Keperawatan.

2. Wadir Direktur Penunjang Medik, Pendidikan dan Penelitian, Membidangi

Penunjang Medik serta Pendidikan dan Penelitian.

3. Wadir Umum dan Keuangan, membidangi Bagian Umum, Bagian Keuangan

dan Bagian Perencanaan dan Evaluasi.

Rumah Sakit Uum Haji Surabaya mempunyai 17 instalasi dibawah koordinasi

kepala Bidang dan Bagian, dan secara rinci dapat diuraikan tugas pokok dan fungsi

dari setiap jabatan structural Eselon II, Eselon III dan Eselon IV di RSU Haji

Surabaya.

10

Page 11: Laporan Mikroskop

11

Page 12: Laporan Mikroskop

Gambar 2.1 struktur organisasi RSU Haji Surabaya

F. INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA (IPS) RSU HAJI SURABAYA

1. LATAR BELAKANG

Instalasi pemeliharaan Sarana Rumah Sakit merupakan suatu unit fungsional

yang bertugas melaksanakan program kegiatan pemeliharaan dalam rangka

menjamin prasarana fasilitas penunjang Rumah Sakit selalu dalam keadaan siap

pakai, aman dan efisien. Dalam kegiatan dan kedudukannya, IPSRS berada

langsung di bawah serta bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum &

Keuangan.

Adapun Tugas Pokok dari instalasi pemeliharaan sarana adalah merencanakan,

mengkoordinasi, melaksanakan, monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan

penyediaaan prasarana dan peralatan, pemeliharaan peralatan medik dan non

medik.

Instalasi pemeliharaan sarana berfungsi sebagai penyediaan dan pengelola

sarana dan prasarana yang memadai, pelaksana teknis pemeliharaan medik dan non

medik, monitoring dan evaluasi tehadap fasilitas Rumah Sakit.

2. VISI, MISI dan NILAI IPS RSU HAJI

VISI IPS

Menjamin fasilitas rumah sakit berfungsi dengan prima dan aman melalui

proses pemeliharaan yang terencana dan berkualitas.

MISI IPS

1. Melakukan pengawasan dengan cermat dan teliti

2. Pengembangan SDM IPSRS.

3. Mendukung penyediaan sarana-prasarana

4. Menyiapkan peralatan yang representative

5. Pengembangan manajemen peralatan

12

Page 13: Laporan Mikroskop

NILAI

Mengembangkan rasa memiliki dan rasa tanggung jawab agar kinerja /

penampilan Peralatan ( medik dan Non medik ) yang optimal dan akurat serta

ketersediaan sarana - prasarana yang memadai secara efisien.

3. TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan

Kepuasan pelanggan menjadi fokus utama dalam proses layanan perumah

sakitan dewasa ini. Rumah sakit melakukan berbagai upaya untuk mencapai

hal ini, dari mulai berbagai jenis layanan kesehatan, kemudahan akses,

kemudahan prosedur administrasi, tarif yang kompetitif, kenyamanan dan

keamanan serta dukungan peralatan canggih dengan kinerja yang optimal,

diharapkan terbentuk brand image yang baik sehingga akan memunculkan

fanatisme pelanggan untuk tidak memilih berobat ke rumah sakit lain sebagai

penyedia layanan kesehatannya ( Customer loyality ) di RSU Haji Surabaya,

sehingga keberadaan IPSRS sangat mendukung tercapainya tujuan tersebut

diatas.

b. Sasaran

Instalasi pemeliharaan sarana Rumah Sakit ( IPSRS ) RSU Haji Surabaya,

berusaha memberikan komitmen yang maksimal kepada proses layanan rumah

sakit bagi kepuasan pelanggan dengan penyediaan sarana dan prasarana yang

representative serta peralatan yang berkinerja optimal, sambil berupaya

meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial, beberapa upaya yang telah

dilakukan dengan tindakan pemeliharaan tepat waktu, pembinaan teknis

terhadap IPS maupun training langsung di unit masing-masing guna

menurunkan tingkat prosentase kesalahan pemakaian ( human error ).

13

Page 14: Laporan Mikroskop

4. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA

gambar 2.2 struktur organisasi Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU Haji Surabaya

a.URAIAN JABATAN

1) KEPALA INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA

a. NAMA JABATAN : Kepala Instalasi Pemeliharaan

Sarana Rumah Sakit

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan sarana

Rumah Sakit

c. SYARAT JABATAN :

- Pangkat golongan : Penata Muda/ IIIa

- Pendidikan Formal : D IV Teknik Elektromedik

- Pendidikan dan Pelatihan : Managemen Pemeliharaan Medis

dan Non Medis, managemen rumah

14

Page 15: Laporan Mikroskop

sakit

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 10

tahun di Instalasi Pemeliharaan

sarana rumah sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

Mengelola, merencanakan, melaksanakan, menyusun prosedur tetap, dan

mengevaluasi kegiatan di Instalasi Pemeliharaan sarana.

e. HASIL KERJA :

1. Program kerja Instalasi Pemeliharaan sarana;

2. Rencana kerja Instalasi Pemeliharaan sarana;

3. POA

4. Rencana kebutuhan barang, sarana dan prasarana;

5. Analisa Jabatan

6. Pembagian tugas;

7. Tersedianya peralatan dan bahan kerja;

8. Terselenggaranya pemeliharaan peralatanan, program pasien safety dan

K3RS;

9. Kebijakan Instalasi Pemeliharaan sarana;

10. Terlaksananya pertemuan dengan staff

11. Telaahan staf;

12. Standar Operating Prosedur pelayanan Instalasi Pemeliharaan sarana;

13. Laporan bulanan, tribulan dan tahunan kegiatan Instalasi Pemeliharaan

sarana;

14. Evaluasi standar mutu dan standar pemeliharaan Instalasi Pemeliharaan

sarana.

f. RINCIAN TUGAS :

1. Mengkoordinasikan Penyusunan Rencana kebutuhan Melaksanakan

kegiatan penyehatanlingkungan Pemeliharaan Barang Medik dan non

medik

2. Memimpin, mengarahkan dan mengatur pembagian tugas

3. Mengendalikan penyimpanan,pendistribusian dan pencatatan barang

Listrik dan Elektronika

15

Page 16: Laporan Mikroskop

4. Mengendalikan pemeliharaan, perbaikan dan penggantian suku cadang

Alat Medis dan Non Medis.

5. Membuat Protap yang berkaitan dengan tugas Instalasi Pemeliharaan

Sarana.

6. Memberikan penilaian kinerja Karyawan

7. Membuat laporan tribulan, semester dan tahunan hasil pemeliharaan

barang dan jasa

8. Membuat akuntabilitas kinerja Instalasi Pemeliharaan Sarana

9. Memeriksa hasil kinerja tugas bawahan

10. Merekomendasikan penghapusan barang medik dan non medik

11. Menyiapkan bahan perumusan kebijaksanaInstalasi Pemeliharaan Sarana

12. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

g. TANGGUNG JAWAB :

1. Memperoleh SDM yang professional/terciptanya disiplin kerja dengan

suasana yang harmonis

2. Kelancaran pelaksanaan tugas, terpenuhinya Rumah Sakit, kebenaran

laporan dan administrasi hasil kerja serta ketepatan waktu penyelesaian

tugas

3. Kebenaran dan ketepatan waktu rencana pembuatan program kerja dan

RASK Instalasi Pemeliharaan sarana;

4. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan rencana kebutuhan tenaga,

sarana, dan prasarana;

5. Kebenaran prosedur kerja yang dibuat;

6. Kelancaran pelaksanaan tugas pemeliharaan dan perbaikan, pasien safety

dan K3RS;

7. Mutu pelayanan Pemeliharaan, perbaikan dan administrasi;

8. Kelancaran kegiatan di Instalasi Pemeliharaan sarana;

9. Kebenaran dan ketepatan pelaporan di Instalasi Pemeliharaan sarana;

10. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan DP3;

11. Peningkatan disiplin kerja bawahan

h. WEWENANG :

16

Page 17: Laporan Mikroskop

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

3. Mengoreksi data, prosedur kerja, laporan, dan hasil kerja bawahan;

4. Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana;

5. Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana;

6. Mengajukan permintaan bahan dan alat kerja;

7. Mengkoordinir staf fungsional Elektromedik;

8. Mengatur dan mengendalikan kegiatan di Instalasi Pemeliharaan sarana;

9. Mengatur dan mengendalikan sumber daya manusia, sarana dan

prasarana di Instalasi Pemeliharaan sarana;

10. Memberikan penilaian kinerja pada staf Instalasi Pemeliharaan sarana;

11. Memberi teguran, sanksi kepada bawahan yang kurang disiplin dalam

melaksanakan tugas;

12. Merencanakan dan memberikan pembinaan sumber daya manusia di

Instalasi Pemeliharaan sarana;

13. Membuat program kerja bulanan dan tahunan Instalasi Pemeliharaan

Sarana

2) SEKRETARIS

a. NAMA JABATAN : Sekretaris

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. SYARAT JABATAN :

- Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa

- Pendidikan : D III Teknik Elektromedik

- Pendidikan dan Pelatihan : Managemen Pemeliharaan Medis

dan Non Medis, dan managemen

rumah sakit

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 5

tahun di Instalasi Pemeliharaan

Sarana rumah sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

17

Page 18: Laporan Mikroskop

merencanakan, melaksanakan, rnengkoor-dinasikan dan mengendalikan

kegiatan administrasi umum, administrasi keuangan, kepegawaian, dan

hubungan masyarakat (humas), menyusun protokol kegiatan pendidikan,

penelitian dan pelatihan serta membantu kepala Instalasi Pemeliharaan

Sarana dalam penyusunan program, perencanaan kegiatan dan pengembangan

Instalasi Pemeliharaan Sarana yang meliputi menyusun uraian tupoksi, tata

kerja, program kerja, SOP, indikator mutu pemeliharaan serta evaluasi.

e. HASIL KERJA :

1. Program kegiatan sekretariat;

2. Usulan kebutuhan penyelenggaraan kegiatan Sekretariat;

3. Pembagian tugas, jadwal kerja dan tata kerja staf Sekretariat;

4. SOP dan standar pelaksanaan kegiatan Sekretariat;

5. Uraian tugas dan kewenangan masing-masing staf Sekretariat;

6. Indikator mutu Pemeliharaan;

7. Evaluasi kinerja Sekretariat;

8. Laporan pelaksanaan kegiatan bidang kerja.

f. RINCIAN TUGAS :

1. Membantu kepala instalasi dalam menyusun program kerja dan rencana

anggaran instalasi farmasi sebagai bahan masukan untuk menyusun

program kerja dan Rencana Anggaran Rumah Sakit;

2. Menyusun program kerja yang meliputi pelayanan, pendidikan,

penelitian dan pengembangan di bidang kelistrikan, elektronika dan

elektromedik;

3. Menyusun Analisa jabatan di Instalasi Pemeliharaan Sarana

4. Membuat usulan rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana ke

kepala instalasi;

5. Menyusun pembagian tugas, jadwal kerja, dan tata kerja staf

kesekretariatan Instalasi Pemeliharaan Sarana;

6. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan, pendidikan,

pelatihan, penelitian dan pengembangan bidang kelistrikan, elektronika

dan elektromedik;

18

Page 19: Laporan Mikroskop

7. Mengkoordinasikan pelayanan program pasien safety kelistrikan,

elektronika dan elektromedik;

8. Bersama koordinator menyusun dan memperbaiki secara berkala SOP

dan standar pelayanan pemeliharaan;

9. Membuat laporan kinerja bulanan, tribulan dan tahunan;

10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan kesekretariatan.

g. TANGGUNG JAWAB :

1. Kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan, pendidikan, penelitian,

pelatihan dan pengembangan bidang kelistrikan, elektronika dan

elektromedik;

2. Peningkatan mutu pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana;

3. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan program kerja Instalasi

Pemeliharaan Sarana;

4. Kebenaran dan ketepatan waktu membuat rencana kebutuhan tenaga,

sarana, dan prasarana;

5. Kebenaran dan ketepatan tata kerja yang dibuat;

6. Kebenaran, kelancaran dan ketepatan pelaksanaan SOP Instalasi

Pemeliharaan Sarana;

7. Kelancaran pelaksanaan program pasien safety pemeliharaan dan

perbaikan;

8. Kebenaran dan ketepatan uraian tugas dan wewenang masing-masing

tenaga di Instalasi Pemeliharaan Sarana;

9. Kebenaran dan ketepatan indicator mutu pemeliharaan;

10. Kebenaran dan ketepatan waktu pelaksanaan evaluasi kinerja ;

11. Kebenaran dan ketepatan pelaporan kegiatan kesekretariatan.

h. WEWENANG :

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

3. Menetapkan tata kerja staf Instalasi Pemeliharaan Sarana;

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan sekretariat dengan kepala

instalasi;

19

Page 20: Laporan Mikroskop

5. Mengkoordinir sfaf sekretariat dalam pelaksanaan tugas;

6. Mengoreksi tata kerja, SOP, uraian tugas dan wewenang sfaf sekretariat

serta indikator mutu Instalasi Pemeliharaan Sarana;

7. Memberikan rekomendasi persetujuan mengikuti pembelajaran

berkelanjutan pada staf Instalasi Pemeliharaan Sarana;

8. Mengevaluasi kinerja instalasi;

9. Memberikan masukan dan usulan kepada direktur melalui Kepala

Instalasi terhadap permohonan penempatan pegawai baru dan;

10. Memberikan masukan dan usulan kepada Kepala Instalasi tentang

kebutuhan dan program pengembangan Staf Instalasi Pemeliharaan

Sarana.

3) KOORDINATOR KELISTRIKAN DAN PERMESINAN

a. NAMA JABATAN : Koordinator Kelistrikan dan

Permesinan

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. SYARAT JABATAN

- Pangkat / Golongan : Pengatur Muda / II b

- Pendidikan : STM

- Pendidikan dan Pelatihan : Pelatihan Instalasi Kelistrikan dan

jaringan, pelatihan mekanik

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 5

tahun di Instalasi Pemeliharaan

Sarana rumah sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terlaksananya penyelenggaraan

pelayanan kelistrikan dan permesinan di rumah sakit yang meliputi

perencanaan, pengaturan jadwal, penggerakan pelaksanaan, pemantauan,

pengawasan, penilaian dan pengendalian terhadap kegiatan pelayanan

kelistrikan dan permesinan.

e. HASIL KERJA :

20

Page 21: Laporan Mikroskop

1. Rencana kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana;

2. Prosedur kerja/protap system pelayanan;

3. Pembagian tugas;

4. Data pelayanan kelistrikan dan permesinan;

5. Usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana;

6. Daftar harga barang Listrik;

7. Persetujuan realisasi kebutuhan barang listrik;

8. Telaahan staf;

9. Laporan kegiatan pelayanan kelistrikan dan permesinan.

f. RINCIAN TUGAS :

1. Membantu kepala instalasi dalam menyusun program kerja dan rencana

anggaran instalasi farmasi sebagai bahan masukan untuk menyusun

program kerja dan Rencana Anggaran Rumah Sakit;

2. Membuat rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana dilingkup

koordinator pelayanan kelistrikan dan permesinan;

3. Menyusun dan mengusulkan prosedur kerja/protap dan system

pelayanan kelistrikan dan permesinan;

4. Menghimpun data yang berkaitan dengan pelayanan kelistrikan dan

permesinan;

5. Menyebarkan dan mensosialisasikan kebijakan rumah sakit dan

kebijakan operasional penyelenggaraan pelayanan kelistrikan dan

permesinan;

6. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan sumber daya dan

perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana untuk pelayanan

kelistrikan dan permesinan;

7. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan fasilitas dan

pelaksanaan kegiatan pelayanan kelistrikan dan permesinan;

8. Membantu kepala instalasi dalam menyusun prioritas rencana

kebutuhan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pelayanan kelistrikan

dan permesinan;

21

Page 22: Laporan Mikroskop

9. Mengkoordinasi perencanaan kegiatan, pendapatan dan pengembangan

dalam penyelenggaraan pelayanan kelistrikan dan permesinan;

10. Memantau dan menilai realisasi pendapatan dalam penyelenggaraan

pelayanankelistrikan dan permesinan;

11. Membina dan memberi petunjuk kepada staf pelayanan kelistrikan dan

permesinan;

12. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada seluruh SDM

pelayanan kelistrikan dan permesinan;

13. Menilai mutu cakupan dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan

kelistrikan dan permesinan;

14. Membuat laporan dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan

kefarmasian untuk perbaikan dan peningkatan mutu

pelayanankelistrikan dan permesinan;

15. Membuat telaahan staf yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan

berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

g. TANGGUNG JAWAB :

1. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan rencana kebutuhan tenaga,

sarana dan prasarana untuk pelayanan kelistrikan dan permesinan;

2. Kebenaran prosedur kerja/protap dan system pelayanan yang dibuat;

3. Kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan kelistrikan dan permesinan;

4. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan telaahan staf;

5. Kebenaran dan ketepatan pelayanan kelistrikan dan permesinan;

6. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan laporan dan evaluasi

kegiatan.

h. WEWENANG :

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

3. Memberikan masukan kepada kepala instalasi farmasi tentang

pemenuhan kebutuhan pelayanan kelistrikan dan permesinan

4. Menetapkan prosedur kerja dan system pelayana kelistrikan dan

permesinan;

22

Page 23: Laporan Mikroskop

5. Menentukan jenis data/informasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pelayanan kelistrikan dan permesinan;

6. Menentukan system pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan

kelistrikan dan permesinan;

7. Mengoreksi data, laporan, dan hasil kerja bawahan;

8. Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana

untuk pelayanan kelistrikan dan permesinan di Instalasi Pemeliharaan

Sarana;

9. Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta

pemeliharaannya;

10. Berkoordinasi dengan instalasi dan satuan kerja terkait;

11. Memberi saran dan pertimbangan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan

Sarana

4) KOORDINATOR ELEKTROMEDIK

a. NAMA JABATAN : Koordinator Elektromedik

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. SYARAT JABATAN

- Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa

- Pendidikan : D IV ELEKTROMEDIK

- Pendidikan dan Pelatihan : Pelatihan Kalibrasi, workshop alat

medis, training Istrument medis

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 2

tahun di Instalasi Pemeliharaan

Sarana rumah sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terlaksananya penyelenggaraan

pelayanan Elektromedik di rumah sakit yang meliputi perencanaan,

pengaturan jadwal, penggerakan pelaksanaan, pemantauan, pengawasan,

penilaian dan pengendalian terhadap kegiatan pelayanan Elektromedik.

e. HASIL KERJA :

1. Rencana kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana;

23

Page 24: Laporan Mikroskop

2. Prosedur kerja/protap system pelayanan;

3. Pembagian tugas;

4. Data pelayanan kelistrikan dan permesinan;

5. Usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana;

6. Daftar harga suku cadang Elektromedik;

7. Persetujuan realisasi kebutuhan suku cadang elektromedik;

8. Telaahan staf;

9. Laporan kegiatan .

f. RINCIAN TUGAS :

1. Membantu kepala instalasi dalam menyusun program kerja dan rencana

anggaran instalasi farmasi sebagai bahan masukan untuk menyusun

program kerja dan Rencana Anggaran Rumah Sakit;

2. Membuat rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana dilingkup

koordinator pelayanan elektromedik;

3. Menyusun dan mengusulkan prosedur kerja/protap dan system

pelayanan elektromedik;

4. Menghimpun data yang berkaitan dengan pelayanan elektromedik;

5. Menyebarkan dan mensosialisasikan kebijakan rumah sakit dan

kebijakan operasional penyelenggaraan pelayanan elektromedik;

6. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan sumber daya dan

perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana untuk pelayanan

elektromedik;

7. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan fasilitas dan

pelaksanaan kegiatan pelayanan elektromedik;

8. Membantu kepala instalasi dalam menyusun prioritas rencana

kebutuhan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pelayanan

elektromedik;

9. Mengkoordinasi perencanaan kegiatan, pendapatan dan pengembangan

dalam penyelenggaraan pelayanan elektromedik;

10. Memantau dan menilai realisasi pendapatan dalam penyelenggaraan

pelayananelektromedik;

24

Page 25: Laporan Mikroskop

11. Membina dan memberi petunjuk kepada staf pelayanan elektromedik;

12. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada seluruh SDM

pelayanan elektromedik;

13. Menilai mutu cakupan dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan

elektromedik;

14. Membuat laporan dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan

kefarmasian untuk perbaikan dan peningkatan mutu

pelayananelektromedik;

15. Membuat telaahan staf yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan

berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

g. TANGGUNG JAWAB :

1. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan rencana kebutuhan tenaga,

sarana dan prasarana untuk pelayanan elektromedik;

2. Kebenaran prosedur kerja/protap dan system pelayanan yang dibuat;

3. Kelancaran pelaksanaan tugas pelayanan elektromedik;

4. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan telaahan staf;

5. Kebenaran dan ketepatan pelayanan elektromedik;

6. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan laporan dan evaluasi

kegiatan.

h. WEWENANG :

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

3. Memberikan masukan kepada kepala instalasi farmasi tentang

pemenuhan kebutuhan pelayanan elektromedik

4. Menetapkan prosedur kerja dan system pelayanan elektromedik;

5. Menentukan jenis data/informasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pelayanan elektromedik;

6. Menentukan system pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan

elektromedik;

7. Mengoreksi data, laporan, dan hasil kerja bawahan;

25

Page 26: Laporan Mikroskop

8. Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana

untuk pelayanan elektromedik di Instalasi Pemeliharaan Sarana;

9. Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta

pemeliharaannya;

10. Berkoordinasi dengan instalasi dan satuan kerja terkait;

11. Memberi saran dan pertimbangan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan

Sarana

5) KOORDINATOR ELEKTRONIKA

a. NAMA JABATAN : Koordinator Elektronika

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. SYARAT JABATAN

- Pangkat / Golongan : Penata Muda / III a

- Pendidikan : Sarjana Teknik Elektro

- Pendidikan dan Pelatihan : Pelatihan Dasar Eletronika,

Pelatihan Elektronika Lanjutan, S1

Teknik Elektro

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 3

tahun di instalasi farmasi rumah

sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terlaksananya penyelenggaraan

Pemeliharaan dan Perbaikan Alat – Alat Elektronika di lingkungan rumah

sakit yang meliputi perencanaan, pengaturan jadwal, penggerakan

pelaksanaan, pemantauan, pengawasan, penilaian dan pengendalian terhadap

kegiatan pemeliharaan dan Perbaikan Alat – Alat Elektronika.

e. HASIL KERJA :

1. Rencana kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana;

2. Prosedur kerja/protap Pemeliharaan da Perbaikan Alat – Alat Elektronika;

3. Pembagian tugas;

4. Data pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

26

Page 27: Laporan Mikroskop

5. Usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana;

6. Daftar pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

7. Persetujuan realisasi pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

8. Telaahan staf;

9. Laporan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

f. RINCIAN TUGAS :

1. Membantu kepala instalasi dalam menyusun program kerja dan rencana

anggaran instalasi Pemeliharaan Sarana sebagai bahan masukan untuk

menyusun program kerja dan Rencana Anggaran Rumah Sakit;

2. Membuat rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana dilingkup

koordinator Elektronika;

3. Menyusun dan mengusulkan prosedur kerja/protap dan system

pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

4. Menghimpun data yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan

Alat – Alat Elektronika;

5. Menyebarkan dan mensosialisasikan kebijakan rumah sakit dan

kebijakan operasional penyelenggaraan pemeliharaan dan perbaikan

Alat – Alat Elektronika;

6. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan sumber daya dan

perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana untuk kelancaran

pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

7. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan fasilitas dan

pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat

Elektronika;

8. Membantu kepala instalasi dalam menyusun prioritas rencana

kebutuhan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pemeliharaan dan

perbaikan Alat – Alat Elektronika;

9. Mengkoordinasi perencanaan kegiatan, pendapatan dan pengembangan

dalam penyelenggaraan pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat

Elektronika;

27

Page 28: Laporan Mikroskop

10. Memantau dan menilai realisasi pendapatan dalam penyelenggaraan

pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

11. Membina dan memberi petunjuk kepada staf pelaksana Elektronika;

12. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada seluruh SDM

Pelaksana Elektronika;

13. Menilai mutu cakupan dan efisiensi penyelenggaraan pemeliharaan dan

perbaikan Alat – Alat Elektronika;

14. Membuat laporan dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan

pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika untuk perbaikan

dan peningkatan mutu yang lebih baik;

15. Membuat telaahan staf yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan

berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

g. TANGGUNG JAWAB :

1. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan rencana kebutuhan tenaga,

sarana dan prasarana untuk pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat

Elektronika;

2. Kebenaran prosedur kerja/protap dan sistem pemeliharaan dan

perbaikan Alat – Alat Elektronika yang dibuat;

3. Kelancaran pelaksanaan tugas pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat

Elektronika;

4. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan telaahan staf;

5. Kebenaran dan ketepatan pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat

Elektronika;

6. Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan laporan dan evaluasi

kegiatan.

h. WEWENANG :

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

3. Memberikan masukan kepada kepala instalasi Pemeliharaan Sarana

tentang pemenuhan kebutuhan dalam pemeliharaan dan perbaikan Alat

– Alat Elektronika;

28

Page 29: Laporan Mikroskop

4. Menetapkan prosedur kerja dan system pemeliharaan dan perbaikan

Alat – Alat Elektronika;

5. Menentukan jenis data/informasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

6. Menentukan system pencatatan dan pelaporan kegiatan pemeliharaan

dan perbaikan Alat – Alat Elektronika;

7. Mengoreksi data, laporan, dan hasil kerja bawahan;

8. Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana

untuk pemeliharaan dan perbaikan Alat – Alat Elektronika di instalasi

Pemeliharaan Sarana;

9. Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta

pemeliharaannya;

10. Berkoordinasi dengan instalasi dan satuan kerja terkait;

11. Memberi saran dan pertimbangan kepada kepala instalasi Pemeliharaan

Sarana.

6) KOORDINATOR MONITORING, EVALUASI DAN MUTU

a. NAMA JABATAN : Koordinator Monev & Mutu

b. UNIT ORGANISASI : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. SYARAT JABATAN :

- Pangkat / Golongan : Penata Muda / IIIa

- Pendidikan :

- Pendidikan dan Pelatihan : Managemen Pemeliharaan,

managemen rumah sakit

- Pengalaman Kerja : Minimal telah bekerja selama 3 tahun

di Instalasi Pemeliharaan Sarana

rumah sakit.

d. RINGKASAN TUGAS :

Mengkoordinasikan dan bertanggungjawab terlaksananya kegiatan

penyelenggaraan monev dan mutu.

29

Page 30: Laporan Mikroskop

e. HASIL KERJA :

1. Rencana kebutuhan tenaga, sarana, dan prasarana

2. Prosedur kerja/SOP system monev & mutu;

3. Pembagian tugas;

4. Data pelayanan pemeliharaan dan perbaikan;

5. Usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana;

6. Persetujuan realisasi penyelenggaraan kegiatan audit, ISO, akreditasi,;

7. Telaahan staf;

8. Laporan kegiatan monev & mutu.

f. RINCIAN TUGAS :

1. Membantu kepala instalasi dalam menyusun program kerja dan

Rencana anggaran instalasi farmasi sebagai bahan masukan untuk

menyusun program kerja dan Rencana Anggaran Rumah Sakit;

2. Membuat rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana dilingkup

koordinator monev & mutu;

3. Menyusun dan mengusulkan prosedur kerja/SOP dan system monev &

mutu;

4. Menghimpun data yang berkaitan dengan monev & mutu di instalasi;

5. Menyebarkan dan mensosialisasikan kebijakan rumah sakit dan

kebijakan operasional penyelenggaraan monev & mutu;

6. Mengkoordinasikan seluruh kebutuhan sumber daya dan

perbaikan/pemeliharaan sarana dan prasarana di lingkup koordinator

monev & mutu;

7. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi penggunaan fasilitas dan

pelaksanaan kegiatan di lingkup koordinator monev & mutu;

8. Mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan monev & mutu di instalasi

farmasi;

9. Mengkoordinasi usulandan membuat persetujuan realisasi kegiatan

monev & mutu;

30

Page 31: Laporan Mikroskop

10. Membantu kepala instalasi dalam menyusun prioritas rencana

kebutuhan sarana dan prasarana untuk kebutuhan kegiatan monev &

mutu;

11. Mengkoordinasi perencanaan kegiatan dan pengembangan dalam

penyelenggaraan kegiatan monev & mutu;

12. Memantau dan menilai realisasi persiapan sebelum penyelenggaraan

kegiatan audit, ISO, akreditasi;

13. Mengkoordinasikan pelaksanaankegiatan audit, ISO, akreditasi;

14. Membina dan memberi petunjuk kepada staf monev dan mutu;

15. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada seluruh SDM

monev & mutu;

16. Menilai mutu dan efisiensi penyelenggaraan kegiatan di lingkup

koordinator monev dan mutu;

17. Membuat laporan dan evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan di lingkup

koordinator monev & mutu;

18. Membuat telaahan staf yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan dan

berbagai permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas.

g. TANGGUNG JAWAB :

1) Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan rencana kebutuhan tenaga,

sarana dan prasarana untuk penyelenggaraan monev & mutu;

2) Kebenaran prosedur kerja/protap dan system pelayanan yang dibuat;

3) Kelancaran pelaksanaan tugas penyelenggaraan monev & mutu;

4) Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan telaahan staf;

5) Kebenaran dan ketepatan waktu pembuatan laporan dan evaluasi

kegiatan monitoring, evaluasi dan mutu;

6) Kebenaran persetujuan realisasi kebutuhan barang dan suku cadang di

lingkup koordinator monev dan mutu.

h. WEWENANG :

1. Meminta dan mengklarifikasikan data kepada staf;

2. Meminta informasi dan petunjuk pada atasan;

31

Page 32: Laporan Mikroskop

3. Memberikan masukan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana

tentang pemenuhan kebutuhan penyelenggaraan monev & mutu;

4. Menetapkan prosedur kerja dan system penyelenggaraan monev &

mutu;

5. Menentukan jenis data/informasi yang diperlukan dalam

penyelenggaraan monev & mutu;

6. Mendapatkan informasi mengenai penyelenggaraan kegiatan audit, ISO,

akreditasi;

7. Menentukan system pencatatan dan pelaporan kegiatan monitoring,

evaluasi dan mutu;

8. Mengoreksi data, laporan, dan hasil kerja bawahan;

9. Mengatur tenaga, prosedur kerja, pemanfaatan sarana dan prasarana di

lingkup koodinator monev dan mutu;

10. Mengajukan usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana serta

pemeliharaannya;

11. Berkoordinasi dengan instalasi dan satuan kerja terkait;

12. Memberi saran dan pertimbangan kepada kepala Instalasi Pemeliharaan

Sarana.

7) PELAKSANA KELISTRIKAN

a. Nama Jabatan : Pelaksana Kelistrikan

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM Listrik

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Kelistrikan dan

jaringan

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan jaringan

listrik arus kuat dan instalasi

grounding

- Ketrampilan : Memperbaiki jaringan listik

d. Tanggung Jawab :

32

Page 33: Laporan Mikroskop

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat listrik

e. Uraian Tugas :

1. Menangani gangguan listrik

2. Melaksanakan Pemeliharaan jaringan daya listrik

3. Memantau pemakaian instalasi jaringan listrik

4. Merencanakan titik pemasangan jaringan listrik

5. Pemeliharaan jaringan penerangan

6. Melaksanakan pemasangan alat listrik

7. Melaksanakan pembuatan jaringan listrik untuk peralatan

8. Melaksanakan pembuatan jaringan listrik untuk penerangan

9. Menangani gangguan panel listrik

10. Melaksanakan Pemeliharaan panel daya listrik

11. Memantau pemakaian panel daya listrik

12. Memantau distribusi listrik

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

sumber listrik utama rumah sakit

g. Hasil kerja :

Tersedianya sumber listrik utama di Rumah Sakit.

8) PELAKSANA PERMESINAN

a. Nama Jabatan : Pelaksana Permesinan

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM Mesin

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Mesin dan Mekanik

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan Perbaikan

Mesin Genset dan Mesin Gas

Medik

- Ketrampilan : Memodifikasi Mesin Genset

d. Tanggung Jawab

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat besar penunjang

33

Page 34: Laporan Mikroskop

e. Uraian Tugas:

1. Menyususn jadwal pemeliharaan genset

2. Melaksanakn pemeliharaan genset

3. Melaksanakan perbaikan genset

4. Melaksanakan pemantauan penggunaan genset

5. Menyusun jadwal pemeliharaan Hydrant

6. Melaksanakan pemeliharaan hydrant

7. Melaksanakan perbaikan hydrant

8. Melaksanakan pemantauan penggunaan hydrant

9. Menyususn jadwal pemeliharaan lift

10. Mengevaluasi pemeliharaan lift

11. Melaksanakan pemeliharaan rutin mesin cuci mesin pengering dan

mesin sterilisasi

12. Melaksanakan perbaikan rutin mesin cuci mesin pengering dan mesin

sterilisasi

13. Melaksanakan pemeliharaan rutin sentral gas medis

14. Melaksanakan perbaikan sentral gas medis

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

sumber listrik utama rumah sakit

g. Hasil kerja :

Tersedianya sumber listrik utama di Rumah Sakit.

9) PELAKSANA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT MEDIS

a. Nama Jabatan : Pelaksana Pemeliharaan dan

Perbaikan Alat Medis

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : D III Elektromedik

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Sistem Pemeliharaan

alat medis dan Workshop

Pentusunan SOP Pemeliharaan

34

Page 35: Laporan Mikroskop

- Pengalaman Kerja : Pernah memperbaiki beberapa

jenis alat medis dan alat

laboratorium

- Ketrampilan : Mahir dalam menganalisa

Trouble shooting kerusakan

peralatan

d. Tanggung Jawab :

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat Medis

e. Uraian Tugas :

1. Menyiapkan rencana pemeliharaan alat medis

2. Membuat jadwal pemeliharaan alat medis

3. Melaksanakan pemeliharaan alat medis

4. Mengevaluasi hasil pemeliharaan alat medis

5. Melaksanakan Pemantauan fungsi alat medis

6. Menyusun dan membuat laporan hasil pemeliharaan alat medis

7. Melaksanakan perbaikan alat medis

8. Mengerjakan Kartu Catatan pemeliharan

9. Pencatatan Kartu Pemeliharaan

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

Alat Medis di rumah sakit

g. Hasil kerja :

Tersedianya Peralatan yang siap pakai di Rumah Sakit.

10) PELAKSANA KALIBRASI

a. Nama Jabatan : Pelaksana Kalibras Alat Medis

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : D III Elektromedik

- Pendidikan Non Formal : Workshop Kalibrasi, Pelatihan

Teknik Dasar Kalibrasi

d. Tanggung Jawab :

35

Page 36: Laporan Mikroskop

Melaksanakan Kalibrasi Sederhana pada beberapa alat Medis

e. Uraian Tugas :

1. Merencanakan kalibrasi Eksternal alat medis

2. Membuat jadwal kalibrasi

3. Memantau pelaksanaan kalibrasi eksternal alat medis

4. melaksanakan kalibrasi internal alat medis

5. Mengevaluasi hasil kalibrasi

6. Membuat laporan hasil kalibrasi

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

Alat Medis di rumah sakit

g. Hasil kerja :

Tersedianya Peralatan yang Sesuai standart di Rumah Sakit.

11) PELAKSANA PEMELIHARAAN AC DAN KULKAS

a. Nama Jabatan : Pelaksana AC dan Kulkas

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM elektro

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Dasar Elektronika

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan Perbaikan AC

dan Kulkas

- Ketrampilan : Menyeleseikan perbaikan kulkas

dan AC tepat waktu dan Efisien

d. Tanggung Jawab :

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat elektronika yaitu

kulkas dan AC

e. Uraian Tugas :

1. Menyususn jadwal pemeliharaan Kulkas

2. Melaksanakn pemeliharaan Kulkas

3. Melaksanakan perbaikan Kulkas

4. Melaksanakan pemantauan penggunaan kulkas

36

Page 37: Laporan Mikroskop

5. Menyusun jadwal pemeliharaan AC

6. Melaksanakan pemeliharaan AC

7. Melaksanakan perbaikan AC

8. Melaksanakan pemantauan penggunaan AC

9. Menyususn jadwal pemeliharaan lift

10. Mengevaluasi pemeliharaan dan Perbaikan Kulkas dan AC

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau pemeliharaan dan perbaikan Kulkas dan AC

rumah sakit

g. Hasil kerja :

Terselesaikannya semua Pemeliharaan dan Perbaikan Kulkas dan AC

Teliti, Tepat Waktu dan efisien

12) Pelaksana CCTV dan Telepon

a. Nama Jabatan : Pelaksana CCTV dan Telepon

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM elektro

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Dasar Elektronika

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan Perbaikan dan

Pemeliharaan CCTV dan Telepon

- Ketrampilan : Menyeleseikan perbaikan dan

Pemeliharaan CCTV dan Telepon

tepat waktu dan Efisien

d. Tanggung Jawab :

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat elektronika yaitu

CCTV dan Telepon

e. Uraian Tugas :

1. Menyususn jadwal pemeliharaan CCTV

2. Melaksanakn pemeliharaan CCTV

3. Melaksanakan perbaikan CCTV

4. Melaksanakan pemantauan penggunaan CCTV

5. Menyusun jadwal pemeliharaan Telepon

37

Page 38: Laporan Mikroskop

6. Melaksanakan pemeliharaan Telepon

7. Melaksanakan perbaikan Telepon

8. Melaksanakan pemantauan penggunaan Telepon

9. Mengevaluasi pemeliharaan dan Perbaikan CCTV dan Telepon

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

CCTV dan Telepon rumah sakit

g. Hasil kerja :

Terselesaikannya semua Pemeliharaan dan Perbaikan CCTV dan Telepon

Teliti, Tepat Waktu dan efisien

13) Pelaksana TV dan Sound System

a. Nama Jabatan :Pelaksana TV dan Sound System

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM elektro

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Dasar Elektronika

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan Perbaikan dan

Pemeliharaan TV dan Sound

System

Ketrampilan : Menyeleseikan perbaikan dan

Pemeliharaan TV dan Sound

System tepat waktu dan efisien

d. Tanggung Jawab :

Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan alat-alat elektronika yaitu TV

dan Sound Sistem

e. Uraian Tugas :

1. Menyusun jadwal pemeliharaan TV

2. Melaksanakn pemeliharaan TV

3. Melaksanakan perbaikan TV

4. Melaksanakan pemantauan penggunaan TV

38

Page 39: Laporan Mikroskop

5. Menyusun jadwal pemeliharaan Sound System

6. Melaksanakan pemeliharaan Sound System

7. Melaksanakan perbaikan Sound System

8. Melaksanakan pemantauan penggunaan Sound System

9. Mengevaluasi pemeliharaan dan Perbaikan TV dan Sound System

f. Wewenang :

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan perbaikan

TV dan Sound System rumah sakit

g. Hasil kerja :

Terselesaikannya semua Pemeliharaan dan Perbaikan TV dan Sound

System Tepat Waktu dan efisien

14) Pelaksana Sarana Elektronika

a. Nama Jabatan : Pelaksana Sarana Elektronika

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : STM elektro

- Pendidikan Non Formal : Pelatihan Dasar Elektronika

- Pengalaman Kerja : Pernah mengerjakan Perbaikan dan

Pemeliharaan Sarana Elektronika

- Ketrampilan : Mahir dalam Perbaikan Alat –

Alata Elektronik

d. Tanggung Jawab :

Ketersediaan Sarana Elektronika yang siap pakai

e. Uraian Tugas :

1. Menyususn jadwal pemeliharaan Sarana Elektronika

2. Melaksanakan pemeliharaan Sarana Elektronika

3. Melaksanakan pemantauan penggunaan Sarana Elektronika

4. Mengevaluasi pemeliharaan dan Penggunaan Sarana Elektronika

5. Membuat Laporan yang berkenaan dengan sarana Elektronika

f. Wewenang :

39

Page 40: Laporan Mikroskop

Melaksanakan dan memantau penyediaan, pemeliharaan dan penggunaan

Sarana Elektronika

g. Hasil kerja :

Tersedianya Sarana Elektronika yang siap pakai

15) PENGADMINISTRASI MONEV DAN MUTU

a. NamaJabatan : Pengadministrasi Monev dan

Mutu

b. Nama Unit Kerja :Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi

- Pendidikan Formal :DIV Elektromedik

- Pendidikan non formal : Pelatihan komputer

- Pengalaman Kerja :Pernah melakukan administrasi

dokumen

- Ketrampilan : Administrasi dokumen,

komputer

d. Tanggung Jawab

Melaksanakan tertib administrasi pengarsipan dokumen di lingkup

koordinator monev dan mutu.

e. Uraian Tugas

1. Membuat Laporan Sasaran Mutu;

2. Mengendalikan Surat Masuk dan Surat keluar di lingkup koordinator

monev dan mutu;

3. Melakukan rekapitulasi rencanan kebutuhan sarana dan prasarana di

lingkup koordinator monev dan mutu;

4. Mengarsipkan berkas yang diperlukan untuk keperluan audit (ISO dan

Akreditasi);

5. Membuat notulen pertemuan di lingkup koordinator monev dan mutu;

6. Membantu koordinator monev dan mutu dalam melakukan evaluasi yang

berhubungan dengan Pemeliharaan Sarana;

7. Mengikuti rapat rutin Instalasi Pemeliharaan Sarana;

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

40

Page 41: Laporan Mikroskop

f. Wewenang :

Melaksanakan administrasi pengarsipan dokumen yang baik di lingkup

koordinator monev dan mutu

g. Hasil kerja :

Dokumen di lingkup koordinator monev dan mutu yang tertata dengan baik,

Catatan buku dan laporan kegiatan.

16) PELAKSANA MONITORING DAN EVALUASI

a. NamaJabatan : Pelaksana Monitoring dan

Evaluasi

b. Nama Unit Kerja : Instalasi Pemeliharaan Sarana

c. Persyaratan dan kualifikasi :

- Pendidikan Formal : SMA

- Ketrampilan : Mengusai Program komputer

d. Tanggung Jawab

Melaksanakan monitoring dan evaluasi di Instalasi Pemeliharaan Sarana

e. Uraian Tugas

1. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap semua kegitan di Instalasi

Pemeliharaan Sarana

2. Mencatat dan melaporkan semua ketidaksesuaian yang ditemukan kepada

koordinator monev dan mutu

3. Membantu koordinator monev dan mutu menganalisa ketidaksesuaian yang

ditemukan

4. Membantu dalam menyusun dan mengusulkan prosedur kerja/SOP dan

sistem monitoring, evaluasi dan mutu

5. Melaksanakan pemantauan dan membantu menilai realisasi persiapan

sebelum penyelenggaraan kegiatan audit, ISO, Akreditasi

6. Membuat laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan di Instalasi

Pemeliharaan Sarana

7. Mengikuti seluruh rapat di Instalasi Pemeliharaan Sarana

8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan langsung.

f. Wewenang

41

Page 42: Laporan Mikroskop

Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan di Instalasi Pemeliharaan

Sarana

g. Hasil kerja

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan

5.TATA HUBUNGAN KERJA

Tata Hubungan Kerja antara IPS dengan unit lain di RSU Haji Surabaya

Gambar 2.3 tata hubungan kerja IPS dengan unit lain

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Instalasi pemeliharaan

sarana menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam

lingkungan instalasi maupun antar Unit di Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

sesuai dengan tugas pokok masing – masing.

a. Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Sarana dan Prasarana RSU Haji

dengan unit lain.

1. Instalasi Bedah Sentral (OK)

42

Panitia Pengadaa

n

GiziICU Wakil Direktur Umum dan Keuangan

IRNA

RadiologiRekamMedik

IBS Laboratorium

PK / PA

FARMASI

Perlengkapan Umum dan

Kepegawaian

Sanitasi

IFRS

Operator

Rawat Jalan Keuangan

PSP Hemodialisa

SIM / Billing Sekretariat ISO

Kerja Sama

Diklit dan Bina SDM

Instalasi Pemeliharaan Sarana

Page 43: Laporan Mikroskop

Unit dimana pasiennya memerlukan tindakan operasi, akan melakukan

koordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untukkesiapan peralatan yang

akan digunakan untuk operasi dan koordinasi dalam hal kalibrasi peralatannya

serta ketersediaan pasokan listrik, sarana komunikasi dan pemanfaatan sentral

gas medis.

2. Instalasi Patologi klinik

Instalasi patologi klinik berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

untuk kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi

dalam hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik dan sarana

komunikasi

3. Instalasi Gawat Darurat

IGD berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untuk kesiapan

peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi dalam hal

kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana komunikasi

dan pemanfaatan sentral gas medis

4. Instalasi Radiologi

Radiologi berkoordinasi dengan instalasi pemeliharaan sarana dalam kesiapan

peralatan yang akan digunakan dan koordinasi dalam hal pengukuran paparan

radiasi peralatan serta pemantauan film badgeserta ketersediaan pasokan

listrik, sarana komunikasi dan pemanfaatan sentral gas medis

5. ICU

ICU berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untuk kesiapan

peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi dalam hal

kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana komunikasi

dan pemanfaatan sentral gas medis

6. IRNA

43

Page 44: Laporan Mikroskop

IRNA berkoordinasi dengan instalasi Instalasi pemeliharaan sarana untuk

kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk operasi dan koordinasi dalam

hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik dan sarana

komunikasi

7. Instalasi Rawat Jalan

IRJ berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untuk kesiapan

peralatan yang akan digunakan untuk operasi dan koordinasi dalam hal

kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

8. Instalasi Hemodialisa

Instalasi Hemodialisa berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

untuk kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi

dalam hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana

komunikasi dan pemanfaatan sentral gas medis

9. Instalasi Paviliun

Instalasi Paviliun berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untuk

kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi dalam

hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana komunikasi

dan pemanfaatan sentral gas medis

10. Instalasi Gigi dan mulut

Instalasi gigi dan mulut berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

untuk kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi

dalam hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana

komunikasi

11. Instalasi Patologi Anatomi

Instalasi patologi anatomi berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

untuk kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk tindakan dan koordinasi

dalam hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik, sarana

komunikasi

44

Page 45: Laporan Mikroskop

12. Instalasi PSP

Instalasi PSP berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana untuk

kesiapan peralatan yang akan digunakan untuk proses sterilisasi dan koordinasi

dalam hal kalibrasi peralatannya serta ketersediaan pasokan listrik dan sarana

komunikasi

13. Instalasi Forensik

Instalasi forensik berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

14. Farmasi

Instalasi farmasi berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

15. Sub Bidang Rekam Medis

Sub Bidang Rekam Medis berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

dalam memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi.

16. Operator

Apabila IPS membutuhkan sambungan telepon keluar maka akan meminta

bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 9 (sembilan) pada

pesawat telepon.

17. Instalasi Gizi

Instalasi gizi berkoordinasi dengan instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi

dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam memenuhi ketersediaan pasokan

listrik dan sarana komunikasi

Demikian juga IPS berkoordinasi dengan instalasi gizi dalam hal kebutuhan air

minum dan makanan tambahan.

18. Bagian Keuangan

45

Page 46: Laporan Mikroskop

Bagian Keuangan berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

19. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

dalam memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan sub bagian tata usaha

berkaitan dengan proses surat-menyurat, pembuatan SK Direktur, jadwal,

tempat dan konsumsi untuk pertemuan rutin Instalasi pemeliharaan sarana,

untuk keperluan penggandaan dokumen.

20. Bagian Umum

Bagian Umum berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan bagian umum berkaitan

dengan penyediaan tenaga,sarana dan prasarana seperti ATK, meubelair, dan

bahan kebersihan pakai habis

21. Instalasi Sanitasi

Instalasi Sanitasi berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan instalasi sanitasi dalam

memenuhi kebutuhan cleaning service, perbaikan pintu, pengecatan dll

22. Instalasi Kerjasma

Instalasi Kerjasama berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

23. Instalasi SIM

Instalasi SIM berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

46

Page 47: Laporan Mikroskop

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan instalasi SIM dalam

memenuhi kebutuhan Jaringan Internet, Pemeliharaan Komputer dan Perbaikan

Printer

24. Panitia Pengadaan

Panitia Pengadaan berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan panitia pengadaan dalam

hal pengadaan barang dan jasa

25. Sekertariat ISO

Sekertariat ISO berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana dalam

memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan sekertariat ISO dalam hal

pembuatan Protab dan pengedalian dokumen

26. Bidang Diklit dan Litbang

Bidang Diklit dan Litbang berkoordinasi dengan Instalasi pemeliharaan sarana

dalam memenuhi ketersediaan pasokan listrik dan sarana komunikasi

Instalasi pemeliharaan sarana berkoordinasi dengan Bidang Diklit dan Litbang

dalam hal pelatihan, pendidikan dan penelitian pegawai

6.POLA KETENAGAAN

Pola ketenagaan di instalasi pemeliharaan sarana saat ini dapat dilihat dalam

tabel dibawah ini :

NONAMA

JABATAN

Kualifikasi JUMLAH

TENAGA

JUMLAH

KEBUTUHANFormal Sertifikat

1 Ka.Instalasi S 1/ DIV - Bersertifikat Asesor

Kompetensi Teknik

Elektromedik

- Bersertifikat

Kompetensi Teknik

1 1

47

Page 48: Laporan Mikroskop

Elektromedik

- Bersertifikat Kalibrasi

Peralatan Medik

- Berijazah Magister

Managemen Teknologi

- Bersertifiakat

Narasumber dalam

workshop teknik medis

dan Non medis

2 Sekertariat DIII - Bersertifikat

Kompetensi Teknik

Elektromedik

- Bersertifikat Asesi

Kompetensi Teknik

Elektromedik

- Berijasah D4 Teknik

Elektromedik

- Bersertifikat Pelatihan

Total Image for

Supervisor

- 1

3 Koordinator D III / S1 - Bersertifikat

Kompetensi Teknik

Elektromedik

- Berijasah D4 Teknik

Elektromedik

- Berijasah D3 Teknik

Elektromedik

- Berijasah S1

Elektronika

- Bersertifikat Pelatihan

mesin Pendingin

- Bersertifikat Pelatihan

- 5

48

Page 49: Laporan Mikroskop

Jaringan Listrik

- Bersertifikat Pelatihan

Jaringan Telepon

- Bersertifikat Pelatihan

Gas Medis

- Bersertifikat Pelatihan

Maintenance Alat

Medis

- Bersertifikat Kalibrasi

Peralatan Radiasi

4 Pelaksana STM/SMA - Berijasah STM dan

SMA

- Bersertifikat pada

bidang Mesin dan

Mekanik, Elektronika

serta

15 23

JUMLAH TOTAL 16 30

7. PENILAIAN KARYA

Penilaian karya berdasarkan pada :

a. Kedisiplinan kehadiran tepat waktu karyawan :

NO SASARAN INDIKATOR TARGETANALISA HASIL

PENCAPAIAN

1 Terciptanya

kedisiplinan

pegawai

Kehadiran

pegawai tepat

waktu

80 % ∑ kehadiran (orang hari)

tepat waktu dlm satu bulan

----------------------------------- x

100%

∑ kehadiran seluruh pegawai

49

Page 50: Laporan Mikroskop

(org hari) dlm satu bulan

8.KEGIATAN ORIENTASI

Kegiatan orientasi merupakan suatu cara yang dapat digunakan agar

karyawan baru dapat mengenal tempat kerja dan lingkungan kerja yang akan

dihadapinya.

Adapun tujuan dari orientasi karyawan baru adalah :

1. Untuk memperkenalkan petugas/staf baru dengan fasilitas yang dimiliki oleh

IPS, mulai dari bangunan fisik sampai peralatan/sarana kesehatan/medis

2. Untuk memperkenalkan petugas baru dengan petugas lama termasuk.

3. Untuk memperkenalkan dan wajib mengetahui, serta mempelajari,

menghayati dan melaksanakan yang telah ditetapkan oleh IPS Rumah Sakit

Umum Haji Surabaya

Setiap tenaga baru yang akan bekerja di IPS harus melalui masa orientasi

selama beberapa waktu agar dapat mengenal visi, misi dan mengetahui situasi,

kondisi dan program-program yang berlaku, serta mengenal tempat kerjanya

sebelum mereka bekerja di IPS.

Program orientasi karyawan baru IPS adalah sebagai berikut:

1. Orientasi untuk tenaga baru

Untuk tenaga baru, setelah orientasi sesuai program dari bidang SDM

selanjutnya akan melakukan orientasi di IPS selama 3 (tiga) minggu.

a. Minggu I

Orientasi rumah sakit secara umum oleh Ka. IPS

b. Minggu II

− Memahami sistem kerja pemeliharaan dan Perbaikan oleh

masing-masing koordinator bidang

c. Minggu III

− Melakukan Pemeliharaan sesuai SOP yang sudah dipelajari oleh

pelaksana masing bidang.

9. PELAPORAN

50

Page 51: Laporan Mikroskop

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan

segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan.

Adapun jenis Pelaporan terdiri dari :

1. Laporan harian

Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis

setiap hari.

Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :

a. Laporan kerusakan yang sudah terselesaikan

b. Laporan kerusakan yang belun terselesaikan

2. Laporan bulanan

a. Laporan sasaran mutu

b. Laporan Rekapitulasi Pekerjaan Selesai dan Tertunda

3. Laporan tahunan

a. Laporan Akuntabilitas kinerja

b. Laporan RBA

BAB III

MIKROSKOP

MERK OLYMPUS CX-41RF

A. PENDAHULUAN

Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan

menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang

51

Page 52: Laporan Mikroskop

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm),

misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop

dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel

tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian sipemakai dalam menggunakan mikroskop

sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik-baik bagian-

bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita

dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan

mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop

sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau

juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari.

Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung,

cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun

setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian

mekanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan

penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran

kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat

dibedakan sebagai dua buah titik.

B. TEORI DASAR

Mikroskop adalah alat optik yang terdiri dari susunan beberapa lensa pembesar

yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian

tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan

mata telanjang (Irawan,2010).

Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan

penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur

benda-benda yang kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seorang

berkebangsaan Belanda, Antony Van Leuwoonhook. . Mikroskop sendiri berasaldari

bahasa (Latin : micro = kecil, + scopium = penglihatan), yang memungkinkan

seseorang untuk dapat mengamati obyek (Latin : objectum = sesuatu yang

diketengahkan). Mikroskop yang ditemukan yaitu mikroskop sederhana (berlensa

tunggal). Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang

52

Page 53: Laporan Mikroskop

lebih canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda). Mikroskop sederhana dan

mikroskop majemuk merupakan mikroskop cahaya, dimana keduanya memanfaatkan

pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda. Seiring berjalannya waktu pada

tahun 1932 Knoll dan Ruska menemukan mikroskop elektron. Mikroskop elektron

menggunakan berkas electron sebagai pengganti cahaya untuk membentuk bayangan

benda(Ibrahim.2007:87).

Mikroskop adalah alat yang menggunakan lensa untuk mendapatkan gambar

yang diperbesar dan dengan demikian dapat memperoleh rincian yang sekecil-

kecilnya dari obyek yang  kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang.

(Ibrahim.2007:88)

Ada beberapa jenis mikroskop  yaitu:

1. Mikroskop cahaya

Gambar 3.1 mikroskop cahaya

cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang

berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga

dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif

dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensaokuler pada

mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler).

Pada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi

tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang

merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor

berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain. Pada mikroskop

53

Page 54: Laporan Mikroskop

konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan

oleh suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor.

Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan

struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga

mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda

yang terpisah. Lensa okuler, merupakan lensa mikroskop yang terdapat dibagian

ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk

memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan

yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali. Lensa kondensor berfungsi untuk

mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga

pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu.

(Ibrahim.2007:88)

Ada dua nilai penting dalam sebuah mikroskop yakni daya pembesaran dan daya

penguraiannya atau resolusi . Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

obyeknya terlihat di bandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan

ukuran jelas citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat di pisahkan dan masih

dapat di bedakan sebagai dua titik pisah. Mikroskop dapat di desain untuk

memperbesar obyek sebesar yang di inginkan, tetapi mikroskop cahaya tidak pernah

menguraikan secara rinci yang halus dari kira-kira 0,2 µm.(Ibrahim.2007:88)

Berikut adalah pembentukan bayangan oleh mikroskop cahaya .Cahaya tampak

di lewatkan spesimen atau preparat dan kemudian menembus lensa kaca. Lensa ini

merefraksi (membelokkan) cahaya  sedemikian rupa sehingga bayangan spesimen di

perbesar sewaktu bayangan itu di proyeksikan ke mata. (Ibrahim.2007:89)

2. Mikroskop optik yang terdiri atas:

a. Mikroskop biologi atau monokuler

54

Page 55: Laporan Mikroskop

Gambar 3.2 mikroskop monokuler

Mikroskop biologi di gunakan untuk mengamati  benda-benda tipis dan

transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan, harus di buat sayatan yang

tipis. Benda yang diamati biasanya diletakkan di atas kaca obyek, dalam medium air

dan di tutup dengan kaca penutup yang tipis. Dapat juga diamati preparat awetan

dalam medium balsam kanada. Penyinaran diberikan dari bawah  oleh sinar alam

atau lampu.

Perbesaran yang sering terdapat pada mikroskop Biologi adalah sebagai berikut:

Obyektif 4x, okuler 10x, perbesaran total 40x

Obyektif 10x, okuler 10x, perbesaran total 100x

Obyektif 40x, okuler 10x, perbesaran total 400x

Obyektif yang paling kuat untuk mikrokop optik adalah 100x, yang di sebut

obyektif minyak emersi, karena penggunaannya harus dengan minyak emersi. Cara

penggunaannya harus di pelajari secara khusus. Komponen-komponen mikroskop

biologi adalah:

1. Kaki mikroskop berfungsi sebagai alat tempat tumpuan berdiri.

55

Page 56: Laporan Mikroskop

2. Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop atau pegangan tempat sumbu

inklinasi.

3. Lengan atau pegangan, yang dipegang bilamana diangkat.

4. Cermin, alat penangkap atau pemantul cahaya.

5. Pengatur kondensor, menaik turunkan kondensor.

6. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke

lubang   meja sediaan.

7. Diafragma, alat yang dapat dibuka dan ditutup, pengatur banyaknya cahaya

yang masuk ke kondensor.

8. Meja sediaan, tempat meletakkan objek.

9. Sengkeling, penjepit.

10. Penggerak mekanik, alat pengatur letak kaca benda pada meja sediaan.

11. Lubang meja sediaan, lubang ditengah-tengah meja tempat lewatnya cahaya

dari kondensor ke objek gelas.

12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah

secara kasar.

13. Mikrometer, pengatur  halus, alat penggerak tubus  ke atas atau ke bawah

secara halus.

14. Tubus atau lubang okuler, pada ujung atasnya terdapat lubang okuler

15. Revolver atau pengatur objektif, cakram tmpat melekatnya lensa objektif

berbagai ukuran.

16. Lensa objektif, menerima bayangan dari sediaan kemudian membesarkannya.

17. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat, menerima bayangan dari

objektif dan membesarkannya. (Indriani,2008)

b. Mikroskop Stereo atau binokuler

56

Page 57: Laporan Mikroskop

Gambar 3.3 mikroskop stereo atau binokuler

Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk

benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga

30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.

Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa

terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop

cahaya adalah:

1. ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan

mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang

diamati,

2. sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati.

Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga perbesaran objek total

minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat.

Pada daerah dekat lensa objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan

transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop,

sedangkan pengaturan perbesaran  obyek terletak diatas pengatur fokus

mikroskop. (Indriani,2008)

c. Mikroskop Elektron

57

Page 58: Laporan Mikroskop

Gambar 3.4 mikroskop elektron

Mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai dua juta kali,

yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol

pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek

serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop electron

ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang lebih

pendek dibandingkan mikroskop cahaya. (Campbel,dkk.2001:104).

Mikroskop mempunyai bagian yang sangat halus dan konstruksinya sedemikian

rupa, sehingga memerlukan perlakuan secara cermat, diantaranya adalah cermin

cekung, kondensor, lensa objektif, lensa okuler dan tabung mikroskop. Mikroskop

terdiri atas dua bagian besar yaitu:

1. Bagian mekanik

2. Bagian optic

Agar diperoleh daya urai yang maksimal ,perlu di perhatikan bagaimana cara

menggunakan mikroskop dengan baik, yang dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Meletakkan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai maksimal.

b. Mengatur posisi cermin cekung atau datar sedemikian rupa sehingga kaca

kondensor menjadi terang.

c. Menaikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol pada

kondensor.

d. Menempatkan preparat di meja mikroskop dan jepit dengan penjepit preparat

agar tidak bergeser.

58

Page 59: Laporan Mikroskop

e. Menurunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif  hampir menyentuh

gelas penutup.

f. Melalui lensa okuler, mengamati preparat sampai fokus dengan cara memutar

pengatur kasar dan pengatur halus

g. Pada saat menggunakan mokroskop, gunakan lensa obyektif  dan okuler

perbesaran lemah terlebih dahulu. Aturlah celah diafragma sehinnga di

peroleh pencahayaan yang cukup. (Waluyo,dkk.2012:3)

Selain itu ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam mengoperasikan 

mikroskop yaitu:

1) Saat membawa mikroskop, memegang erat-erat mikroskop dengan satu

tangan ,sedangkan tangan yang lain untuk menyangga kaki mikroskop.

2) Meja preparat harus tetap horizontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh.

3) Membersihkan lensa hanya dengan kertas atau kain khusus untuk lensa (soft

tissue).

4) Membiasakan kedua mata terbuka ketika mengamati preparat.

5) Membersihkan cermin dan meja preparat sampai bersih, jangan lupa

bersihkan kaca preparat dan kaca penutup.

6) Membersihkan mikroskop agar terhindar dari kotoran dan jaga agar tetap

kering.

7) Setelah menggunakan mikroskop, memutar pengatur kasar agar teradapat 

jarak antara lensa obyektif dan meja mikroskop, atur posisi cermin dalam

posisi tegak. Membersihkan lensa obyektif bila terkena minyak emersi dan

bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan minyak amersi

dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpahan medium

dengan tissue agar tidak terjadi korosif.

8) Menyimpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu

(Waluyo,dkk.2012:3)

3. Bentuk dan struktur sel

59

Page 60: Laporan Mikroskop

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel terdiri atas suatu masa

protoplasma yaitu membran plasma. Sitolasma dan inti sel dibedakan menjai dua

yaitu sel prokariotik dan seukariotik.

1. Sel prokariotik

Gambar 3.5 sel prokariotik

Sel prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai membran inti sehingga materi

genetic yang biasanya terdapat didalam inti dapat ditemukan pada nukleoid. Salah

satu contoh dari sel prokariotik adalah bakteri, dimana bakteri merupakan organisme

bersel tunggal yang tidak memiliki inti (Carl,1997)

2. Sel eukariotik

Gambar 3.6 sel eukariotik

Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai membrane inti atau intinya memiliki

membrane inti. Sel eukariotik lebih komplek jika dibandingkan dengan

selprokariotik. Sel ini dapat ditemukan pada organism bersel tunggal (uniseluler)

maupun yang bersel banyak (multiseluler). Pada umumnya, sel eukariotik memiliki

fungsi membrane yang khusus yang disebut dengan organel. Organel merupakan

60

Page 61: Laporan Mikroskop

organ yang kecil yang terdapat pada sitoplasma dan mempunyai sifat yang khusus.

Organel tersebut meliputi inti sel, reticulum endoplasma (RE), badan golgi, lisosom,

dan bahan-bahan micron (Carl,1997).

Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk dalam sel eukariotik yang mempunyai

membrane inti, tidak semua organel yang terdapat pada sel hewan ditemukan pada

sel tumbuhan. Sebaliknya juga begitu. Namun kedua sel ini memiliki persamaan

dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya. Sel

tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan memiliki dinding

sel, vakuola dan kloroplas yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Sedangkan pada sel

hewan terdapat lisosom, sentrosom yang didalamnya terdapat dua sentriol, dan

kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu. Struktur sel hewan relative

memiliki bentuk yang tidak stabil karena tidak adanya dinding sel tetapi lebih

ditentukan oleh kedudukannya terhadap sel-sel lain didalam jaringan serta fungsinya.

Yang berperan dalam sel hewan adalah mikrofilamen dan mikrobula. Yang berperan

endoskeleton sel persamaan antara seltumbuhan dan sel hewan terletak pada

membrane plasma, mitokondria, reticulum endoplasma (RE), apparatus golgi, inti.

Semua organel tersebut terletak pada sel hewan maupun sel tumbuhan serta fungsi

dan bentuknya tak jauh berbeda (Narulita,2009).

Bagian utama dan organel sel diuraikan sebagai berikut:

a. Membran Plasma merupakan bagian sel paling luar yang membatasi isi sel

dan sekitarnya yang tersusun dari fosfolid dan protein. Membran plasma

bersifat semipermaebel yang berfungsi mengatur masuk dan keluar dari sel.

b. Nukleus (inti sel) adalah organel terbesar yang berbentuk bulat hingga oval

berfungsi mengendalikan seluruh kegiatan sel.

c. Sitoplasma merupakan cairan sel yang terdapat dialam sel kecuali didalam

inti dan organel sel. Sitoplasma bersifat koloid yaitu padat dan tidak cair.

C. DATA ALAT MICROSCOPE OLYMPUS CX-41RF

61

Page 62: Laporan Mikroskop

Gambar 3.7 mikroskop Olympus CX-41RF

1. SPESIFIKASI ALAT

a. Nama Alat : Microscope

b. Merk : Olympus CX-41RF

c. Tipe : U-CTR30-2

d. Buatan : Philippines

e. Tegangan : 100-110/220-240V

f. Frekuensi : 50/60Hz

g. Daya : 6V 30W

h. Dimensi : 233 (W) x 367.5 (D) x 432 (H) mm

i. Berat : 8.5 Kg

j. Jumlah Lensa : 5 buah

- NA0.8 - 0.92/ W.D.4.52 mm (10 X - 40 X)

- NA1.25/ W.D.- (4 X - 100 X)

- NA1.25/ W.D.0.5 mm (4 X - 100 X)

- NA1.25/ W.D.- (4 X - 100 X)

- NA1.25/ W.D.- (4 X - 100 X)

2. BAGIAN-BAGIAN ALAT     

62

Page 63: Laporan Mikroskop

a. Bagian keseluruhan alat mikroskop

Gambar 3.8 bagian-bagian mikroskop

Keterangan gambar :

1. Lensa Okuler

2. Tabung mikroskop/tubus

3. Revolver

4. Pengunci Tabung Tubus

5. Lensa Objektif

6. Penjepit Preparat

7. Meja Preparat

8. Kondensor

9. Pemutar Kondensor

10. Diafragma

11. Pengatur Diafragma

12. Pengatur Penjepit Preparat

63

Page 64: Laporan Mikroskop

13. Makrometer sekrup

14. Mikrometer sekrup

15. Pengatur penjepit preparat

16. Sakelar Lamput/tombol on atau off

17.  Pengatur Intensitas Cahaya

18.  Lampu

Fungsi bagian-bagian mikroskop :

Lensa okuler : berfungsi untuk memperbesar bayangan

objek, gambar yang ditangkap oleh lensa

objektif

Tabung mikroskop : berfingsi untuk mengatur focus

Revolver : berfungsi untuk memilih lensa obyektif yang

akan digunakan

Lensa objektif : berfungsi untuk menentukan bayangan

objektif serta memperbesar benda

Penjepit preparat : berfungsi untuk menjepit preparat yang akan

diamati agar tidak bergeser

Meja preparat : berfungsi untuk meletakkan preparat yang

akan diamati

Kondensor : berfungsi untuk memfokuskan/mengumpulkan

cahaya ke benda yang sangat diamati

Pemutar kondensor : berfungsi untuk mengatur kondensor naik atau

turun

Diafragma : berfungsi untuk mengatur cahaya yang akan

masuk ke mikroskop

Pengatur diafragma : berungsi membukan dan menutup diafragma

Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat ke depan

atau ke belakang

Tombol pengatur focus kassar : berfungsi untuk mencari focus bayangan

objek secara cepat

Tombol pengatur focus halus : berfungsi untuk mencari focus bayangan

64

Page 65: Laporan Mikroskop

objek secara lambat

Pengatur penjepit preparat : berfungsi mengatur penjepit preparat ke kiri

dan ke kanan

Saklar lampu : berfungsi memutuskan aliran listrik atau

menghubungkan aliran listrik ke mikroskop

Pengatur intensitas cahaya : berfungsi mengatuy lampu redup atau

menyala terang

lampu : sumber cahaya pada mikroskop

D. PRINSIP KERJA

Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa obyektif

sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler

mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis

pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata

berakomodasi maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan

cara menggeser jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan

tombol soft adjustment (tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus).

Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan

struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta

berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki

nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan

menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik

yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.

Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung

berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan

yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya

pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang

tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

65

Page 66: Laporan Mikroskop

Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan

pembesarannyapun akan kurang optimal.

Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan

lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan

diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan

diperbesar.

Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa

objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler. Mata pengamat berda

dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okule tepat di titik focus

ensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara

terakomendasi bila bayangan objektif berada diruang etama okuler. Mikroskop

yang terdiri dari lensa positif bayangan akhir barada jauh tak terhingga, yang

memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.

Kegiatan berikut ini akan memperlihatkan pembentukan bayangan pada

mikroskop.

Gambar 3.9 pembentukan bayangan dengan akomodasi maksimum

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya

pada titik dekat pengamat (PP). Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini

adalah:

66

Page 67: Laporan Mikroskop

Keterangan:

S(Ob) : Jarak benda lensa obyektif dalam meter

S’(Ob) : Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

PP : titik dekat pengamat dalam meter

f(Ok) : panjang fokus lensa okuler dalam meter

Gambar 3.10 pembentukan bayangan dengan tidak berakomodasi

Pengamatan ini menempatkan bayangan akhir (bayangan lensa okuler) maya

pada titik jauh pengamat (PR). Perbesaran mikroskop pada pengamatan ini

adalah:

S(Ob) : Jarak benda lensa obyektif dalam meter

S’(Ob) : Jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

PP : titik dekat pengamat dalam meter

f(Ok) : panjang fokus lensa okuler dalam meter 

67

Page 68: Laporan Mikroskop

Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop diukur dari jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler.

Untuk masing-masing jenis pengamatan, panjang mikroskop dapat dihitung

dengan cara yang berbeda.

a. Mata berakomodasi maksimum

d = Si(Ob) + So(Ok)

b. Mata tak berakomodasi

d = Si(Ob) + f(Ok)

Keterangan:

d : panjang mikroskop dalam meter

Si(Ob) : jarak bayangan lensa obyektif dalam meter

So(Ok): jarak benda lensa okulerdalam meter

f(Ok) : jarak fokus lensa okuler dalam meter 

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mikroskop, yaitu :

ii. jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung

(d). panjang tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang

dibentuk lensa objektif (s’ob) dengan jarak benda (bayangan pertama) ke

lensa okuler (sok). d = s’ob + sok

iii. menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti

letak bayangan akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler.

Jadi, dapat dituliskan s’ok = −sn

iv. menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak

benda di depan lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler

(fok). Jadi, dapat dituliskan sok = fok

68

Page 69: Laporan Mikroskop

E. PROSEDUR PEMAKAIAN

F. PROSEDUR PEMELIHARAAN

Posedur dibawah ini dimaksudkan untuk membantu perawatan rutin dan

sederhana pada bagian optikal dan mekanikal mikroskop cahaya. Prosedur ini

tidak dimaksudkan untuk menggantikan petunjuk perawatan yang telah ada pada

setiap model mikroskop. Perawatan rutin mikroskop sangat disarankan untuk

menjaga kinerja dan mengurangi kemungkinan kerusakan pada mikroskop.

69

Page 70: Laporan Mikroskop

Secara umum dalam keaadaan normal Mikroskop cahaya dapat bekerja secara

optimal selama 200 jam penggunaan.

1. Persiapan

a. Pilihlah tempat yang cukup luas dan datar sehingga alat, buku petunjuk,

dan bagian mikroskop

b. yang dibersihkan dapat diletakan secara sistematik dan terjangkau.

c. Bersihkan tempat tersebut dari bahan yang dapat mengganggu atau

merusak mikroskop.

d. Cawan petri adalah tempat yang ideal untuk meletakan bagian - bagian

kecil dari mikroskop yang akan dibersihkan

e. Baca dengan teliti buku petunjuk dan pastikan alat-alat yang dibutuhkan

telah tersedia.

f. Sebagian mikroskop memiliki bagian mekanikal yang cukup rumit

sehingga apabila tidak yakin

g. dapat melakukan perawatannya cukup lakukan untuk bagian optikalnya

saja.

2. Perawatan dasar

a. Langkah yang paling penting dalam perawatan mikroskop adalah

mencegah kerusakan. Dimana prosedur yang baik mengenai membawa,

menangani, menggunakan dan menyimpannya adalah yang terpenting

untuk menghindari kerusakan pada mikroskop.

b. Jaga mikroskop agar selalu tertutup dengan plastik penutup bila tidak

digunakan walaupun disimpan didalam lemari tertutup.

c. Jangan pernah menyimpan mikroskop tanpa lensa okuler atau penutup

tabung okuler.

d. Setelah selesai menggunakannya dengan lampu listrik, padamkan lampu

dan diamkan beberapa menit dengan tetap tersambung pada saluran listrik

untuk proses “cooling down” yang bermanfaat untuk mengoptimalkan

penggunaan lampu mikroskop.

e. Apabila menggunakan minyak emersi, bersihkan lensa obyektif sebelum

penyimpanan.

f. Jangan simpan mikroskop didekat zat kimia yang bersifat korosif

70

Page 71: Laporan Mikroskop

3. Perawatan Bagian Optikal

a. Membesihkan lensa:

1) Permukaan semua lensa terbuat dari kaca lunak dan sangat mudah

tergores

2) Jangan gunakan benda tajam dan keras atau zat abrasive untuk

membersihkan lensa

Permukaan lensa okuler dan obyektif :

a. Gunakan sikat halus dan aspirator untuk membersihkan debu dan

kotoran.

b. Bersihkan permukaan lensa dengan kertas lensa/kain halus yang

sudah diberi cairan khusus dengan gerakan memutar lalu keringkan

menggunakan kain halus kering dengan gerakan memutar.

c. Selalu bersihkan segera minyak emersi dari permukaan lensa obyektif

setelah digunakan.

d. Apabila ada sisa minyak emersi yang mengering bersihkan

menggunakan kertas lensa yang diolesi Xylene lalu dengan kertas

lensa yang diolesi alcohol.

e. Untuk menentukan lensa mana yang perlu dibersihkan, cari lapangan

pandang pada sebuah kaca obyek yang bersih, lalu putar lensa okuler

atau obyektif satu per satu, apabila kotoran yang terlihat ikut berputar

maka kotoran itu berada dilensa tersebut.

Lensa Obyektif:

a. Selalu gunakan kertas lensa/kain halus

b. Lepaskan obyektif dari bagian hidung mikroskop bila masih terlihat

kotoran setelah permukaan obyektif dibersihkan.

c. Bersihkan bagian dalam lensa dengan cara yang sama seperti

membersihkan bagian permukaannya. Membuka bagian tengah lensa

obyektif hanya boleh dilakukan oleh teknisi yang sudah terlatih dan

memilik ijin.

Proses Pembersihan Mikroskop:

a. Membersihkan Eyepiece’s ( lensa okuler )

71

Page 72: Laporan Mikroskop

1) Tiup dengan perlahan guna menghilangkankan debu sebelum

menyeka lensa.

2) Bersihkan lensa mata/lensa okuler dengan cotton swab yang

telah dibasahi dengan larutan pembersih lensa.

3) Bersihkan dengan gerakan memutar.

4) Seka lensa okuler dengan kertas lensa (lens paper)

5) Jika diperlukan ulangi pem bersihan cara kering

b. Membersihkan Lensa Objektif

1) Melembabkan lens paper dengan larutan pembersih

2) Menyeka dengan lemah-lembut dengan gerakan melingkar

dari dalam ke luar

3) Menyeka dengan tisu kering atau dengan lens paper

Note: Jangan pernah memindahkan lensa objektif dari nosepiece.

c. Membersihkan Stage Mikroskop

1) Menyeka stage mikroskop menggunakan larutan pembersih

yang dibasahi pada kain halus.

2) Keringkan stage secara menyeluruh.

3) Ulangi langkah-langkah diatas, jika diperlukan.

d. Membersihkan Badan Mikroskop

1) Lepaskan steker mikroskop dari sumber tegangan .

2) Basahi kapas penyeka dengan larutan pembersih.

3) Seka badan mikroskop guna memindahkan debu, kotoran, dan

minyak.

4) Ulangi langkah 1–3, jika diperlukan

e. Membersihkan Kondensor

1. Melepas steker mikroskop dari sumber tegangan.

2. Bersihkan kondensor dan lensa auxiliary dengan

menggunakan lint-free cotton swabs yang terlebih dahulu

dilembabkan dengan larutan pembersih lensa.

3. Seka dengan kain penyeka kering.

72

Page 73: Laporan Mikroskop

G. PROSEDUR PERBAIKAN

1. Persiapan :

a. Siapkan surat perintah kerja.

b. Siapkan formulir laporan kerja.

c. Siapkan dokumen teknis penyerta.

1) Service manual

2) Wiring diagram

3) Operation manual

d. Siapkan peralatan ukur dan kerja.

e. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional, dan material bantu

tersedia.

f. Pemberitahuan kepada user.

2. Pelaksanaan :

a. Lakukan analis kerusakan :

1) Tanyakan pada pengguna alat mengenai gejala kerusakan.

2) Lakukan troubleshooting untuk mengetahui penyebab kerusakan,

bagian alat / komponen / suku cadang yang mengalami kerusakan.

(Perhatikan panduan analisis kerusakan, dan service manual).

3) Lakukan pendataan, bagian alat / komponen / suku cadang yang

rusak, lengkap dengan data teknis.

4) Siapkan suku cadang yang diperlukan.

b. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku cadang).

c. Lakukan penyetelan/adjustment.

d. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan :

1) Pengecekan gelombang ultrasound.

2) Pengecekan frekuensi.

3) Pengecekan hasil tampilan pada monitor.

4) Pengecekan printer.

5) Arus bocor pada chasis.

6) Tahanan kabel pembumian pada alat.

73

Page 74: Laporan Mikroskop

3. Pencatatan :

a. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan surat perintah

kerja.

b. Kesimpulan hasil perbaikan :

1) Alat baik

2) Alat tidak baik

c. Pengguna alat menandatangi formulir lembar kerja dan surat perintah

kerja, sebagai bukti perbaikan alat telah dilaksanakan.

4. Pengemasan :

a. Cek alat ukur dan kerja lalu sesuaikan dengan lembar kerja.

b. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta.

c. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta ke tempat semula.

5. Pelaporan :

a. Laporkan hasil kepada unit pelayanan pengguna alat dan serahkan

kembali alat yang telah diperbaiki.

b. Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas.

H. TROUBLE SHOOTING

Masalah Penyebab Perbaikan

1.Optical system

a) Bidang pandang

diterangi tidak merata

Nosepiece tidak bekerja

dengan baik

Pastikan pemasangan

nosepiece dengan baik agar

bekerja

Kondensor tidak terpasang

dengan baik

Masukkan ulang

kondensor dengan posisi

tidak miring

Bidang iris diafragma

tidak berada di tengah

Pastikan bidang iris

diafragma di tengah

Bidang iris diafragma

berhenti turun terlalu jauh

Buka untuk mengatur

posisi berhenti optimal

Ada kotoran pada objek,

eyepiece, kondensor dan

kaca tempat cahaya keluar

Bersihkan semuanya

Dummy slinder terpasang Pastikan dummy slinder

74

Page 75: Laporan Mikroskop

tidak benar dipasang dengan benar

b) Terlihat ada kotoran di

bidang pandang

Ada kotoran di kaca

keluaran cahaya

Bersihkan secara

menyeluruh

Ada kotoran di lensa atas

kondensor

Ada kotoran di specimen

Ada kotoran di eyepiece

c) Gambar menunjukkan

difraksi

Kondensor turun terlalu

jauh

Atur posisi tinggi

kondensor

Aperture iris diafragma

berhenti turun terlalu jauh

Buka aperture iris

diafragma

d) Visibilitas buruk

- Gambar tidak tajam

- Kontras buruk

- Detail tidak jelas

Objek tidak terpasang

dengan benar di jalur

cahaya

Pastikan putaran nosepiece

terkunci pada tempat yang

benar

Ada kotoran di bawah

lensa objek

Bersihkan menyeluruh

Minyak imersi tidak

digunakan dengan objek

minyak imersi

Gunakan minyak imersi

Minyak imersi terdapat

gelembung

Hilangkan gelembung

Minyak imersi tidak

digunakan sesuai saran

Gunakan minyak emersi

sesuai saran

Ada kotoran di kondensor Bersihkan

Ada kotoran di spesimen

e) Satu sisi gambar buram

Terlihat gambar goyah

Objek tidak terpasang

dengan benar di jalur

cahaya

Pastikan putaran nosepiece

terkunci pada tempat yang

benar

Specimen tidak terpasang

dengan benar di bagian

atas

Tempatkan specimen

dengan benar di bagian

atas dan amankan dengan

pegangan specimen

2.pengaturan focus kasar

a) tombol pengatur kasar

sulit untuk dirubah

Cincin pengatur tegangan

sangat kencang

Longgarkan

Mencoba untuk

meningkatkan bagian

Membuka tuas pra-fokus

75

Page 76: Laporan Mikroskop

tombol pengatur kasar

meskipun tuas pra-fokus di

kunci

b) hilang focus selama

pengamatan

Tuas pengatur tegangan

terlalu longgar

Longgarkan

c) settingan kasar tidak

dapat bergerak naik

Tuas Pre-fokus menahan

bagian bawah

Membuka pre-fokus

d) settingan kasar tidak

dapat bergerah turun

Pegangan kondensor

terlalu rendah

Angkat pegangan

kondensor

e) objek melakukan

kontak dengan

specimen sebelum focus

diperoleh

Specimen dipasang

terbalik

Pasang specimen dengan

benar

3.observation tube

Bidang pandang mata

tidak sama dengan yang

lain

Jarak interpupilar tidak

benar

Mengatur jarak

interpupilar

Penyesesuaian diopter

salah

Sesuaikan diopter

Eyepiece yang digunakan

pada bagian kiri dan

kanan berbeda

Ganti eyepiece agar pada

bagian kiri dan kanan

sama

tidak terbiasa dengan

melihat mikroskop

pengamatan

Setelah melihat ke eyepiece,

cobalah melihat

keseluruhan sebelum

berkonsentrasi pada

specimen, kamu juga harus

melihat ke atas atau jarak

jauh sebelum melihat ke

mikroskop lagi

4.stage

Gambar buram saat

specimen di pindahkan

Specimen tidak diletakkan

dengan benar di atas

tempatnya

Pasang specimen dengan

benar dengan diterapkan

pada permukaan

tempatnya dan masukkan

ke bawah pegangan

specimen

5.objective change

76

Page 77: Laporan Mikroskop

Lensa depan objektif daya

tinggi kontak langsung

dengan specimen ketika

objek di gunakan daya

rendah

Specimen dipasang

terbalik

Pasang specimen dengan

benar

Kaca penutup terlalu tebal Gunakan kaca penutup

dengan ketebalan 0.17mm

6.electrical system

a) lampu tidak menyala lampu tidak dipasang Pasang lampu sesuai

petunjuk

Lampu terbakar Ganti lampu

Kabel konektor tidak

terhubung

Hubungkan kabel konektor

b) lampu membakar

langsung

Lampu yang digunakan

salah

Gunakan lampu yang

benar sesuai tipe

I. KESIMPULAN

Pemeliharaan mikroskop sangat penting bagi kerberlangsungan kerja mikroskop.

Mikroskop harus disimpan ditempat sejuk, kering, bebas debu, dan bebas dari

uap asam-basa. Tempat penyimpanan yang sesuai adalah kotak mikroskop yang

dilengkapi silica gel, yang bersifat higroskopis sehingga lingkungan mikroskop

tidak lembab. Selain itu dapat pula dalam lemari yang diberi lampu. Bagian

mikroskop non-optik dapat dibersihkan dengan kain flanel. Untuk membersihkan

debu yang terselip dapat dengan kuas kecil atau kuas lensa kamera. Lensa

dibersihkan dengan tisu lensa diberi alkohol 70%. Jangan sekali-kali

membersihka lensa dengan saputangan atau kain. Sisa minyak imers pada lensa

objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Hati-hati xilol dapat merusak

bahan plastik.

77

Page 78: Laporan Mikroskop

BAB IV

PENUTUP

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang

masih memberikan kesehatan dan kesempatannya kepada kita semua, terutama untuk

penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta

laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) rumah sakit ini yang disusun berdasarkan

kemampuan dan pengetahuan yang ada pada penulis. Praktek Kerja Lapangan (PKL)

yang dilaksanakan di RSU Haji Surabaya selama 2 bulan, terhitung mulai tanggal 03

Agustus 2015 – 26 September 2015. Penulis berterima kasih juga untuk bapak Iman

Hadi Sutanto dan ibu Rahayu Laily Yuliani sebagai instruktur kami kami atas

bimbingannya. Pada laporan ini penulis akan membahas tentang “MIKROSKOP

CX-41RF”.

Penulis mengharapkan agar laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua,

terutama bagi penulis. Kepada para pembaca, penulis memohon maaf apabila

terdapat kekurangan dan kekeliruan bagi tulisan yang penulis buat ini, karena itu

penulis sendiri mengharapkan kritik dan saran dari pihak pendidikan dan rumah sakit

untuk perbaikan di masa yang akan datang. Penulis juga berharap agar laporan ini

dapat bermanfaat untuk rekan-rekan mahasiswa Jurusan Teknik Elektromedik di

Poltekkes Kesehatan Kemenkes Jakarta II serta pihak rumah sakit sendiri sebagai

bahan referensi tertulis.

A. KESIMPULAN

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di Rumah

Sakit ini merupakan salah satu program kerja sama antara Politeknik Kesehatan

Kemenkes Jakarta II Jurusan Teknik Elektromedik dengan RSU Haji Surabaya

yang sangat bermanfaat dan dapat dirasakan langsung oleh penulis selaku

mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL).

78

Page 79: Laporan Mikroskop

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Rumah Sakit ini memberikan

banyak sekali ilmu, informasi dan pengetahuan yang belum di ketahui oleh

penulis berkaitan dengan peralatan elektronika kedokteran yang ada di Rumah

Sakit, baik informasi yang berhubungan dengan spesifikasi alat, cara pemakaian,

cara pemeliharaan, troubleshooting dan cara perbaikan dari alat tersebut.

Informasi ini memberikan penulis banyak ilmu, informasi dan pengetahuan yang

tidak diperoleh dalam perkuliahan.

Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di RSU Haji Surabaya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan, yaitu:

1. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan

dapat menjadi pengalaman bagi mahasiswa sebagai wawasan untuk

menghadapi lingkungan kerja yang sebenarnya.

2. Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) Rumah Sakit merupakan salah satu

bagian penting dalam peningkatan sarana dan prasarana Rumah Sakit.

3. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara teknisi dan user diperlukan agar

proses pemeliharaan atau proses perbaikan alat berjalan dengan baik.

4. Pelaksanaan pemeliharaan alat-alat kesehatan harus dilakukan secara rutin

agar alat tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sesuai

dengan usia pakai yang dikeluarkan oleh pabrik.

5. Pelaksanaan uji fungsi harus dilakukan pada setiap alat baru yang datang di

Rumah Sakit. Di mulai dari pengecekan kondisi fisik, spesifikasi, spare part,

aksesoris, dan kartu garansi.

B. SARAN

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan setelah mengikuti Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di RSU Haji Surabaya dengan harapan kedepannya bisa lebih

maju lagi dan lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kesehatan. Adapun

saran ini ditujukan untuk pihak Rumah Sakit.

Beberapa saran tersebut sebagai berikut :

1. Rumah Sakit (IPSRS)

a. Harus melakukan pengecekan rutin alat-medis setiap ruangan di rumah

sakit

79

Page 80: Laporan Mikroskop

b. Harus diadakan penambahan teknisi elektromedis di RSU Haji Surabaya

agar lebih optimal dalam pemeliharaan alat-alat medis

c. Setiap ada peralatan baru, teknisi harus diberikan training sehingga

teknisi mampu melakukan perbaikan, penggunaan dan pemeliharaan alat-

alat medis yang ada di Rumah Sakit

d. Harus memiliki buku service manual, operating manual agar pada saat

alat trouble bisa memperbaiki dengan cepat

C. KESAN

Saya sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak RSU Haji

Surabaya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk Praktek

Kerja Lapangan (PKL) di RSU Haji Surabaya selama 2 bulan serta kepada

instruktur-instruktur di Intalasi Pemeliharaan Sarana RSU Haji Surabaya telah

memberikan bimbingan kepada penulis, sehingga dapat menambah ilmu,

informasi dan pengetahuan mengenal dunia kerja elektromedik, terima kasih juga

untuk seluruh karyawan-karyawan di RSU Haji Surabaya atas bantuan dan

kerjasamanya.

D. PESAN

saya sebagai penulis mohon maaf bila terdapat kekurangan dan kesalahan selama

penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 2 bulan di RSU

Haji Surabaya ini. Serta tidak lupa pula untuk tetap mempertahankan rasa

kekeluargaan di RSU Haji Surabaya khususnya di IPSRS dalam pelayanan teknik

alat kesehatan secara keseluruhan. RSU Haji Surabaya terus berkembang dalam

segala bidangnya serta mampu memberikan pelayanan yang jauh lebih baik

untuk seluruh masyarakat luas di Surabaya.

80