SEJARAH ISMEI
-
Upload
mohamad-ramdan -
Category
Documents
-
view
61 -
download
15
description
Transcript of SEJARAH ISMEI
SEJARAH ISMEI
AWAL BERDIRINYA IMEI
Jauh sebelum bernama ISMEI, organisasi ini bernama IMEI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi
Indonesia). Kelahirannya bersamaan dengan lahirnya Orde Baru. Dengan demikian munculnya
IMEI sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan "balas jasa" rezim Orba kepada mahasiswa yang
telah berjasa menumbangkan Orde Lama. Di tingkat universitas, mahasiswa diperkenankan
membentuk Dewan Mahasiswa (yang juga ada ikatannya se-Indonesia), sedangkan di tingkat
fakultas/jurusan diperbolehkan dibentuk ikatan-ikatan mahasiswa se-ilmu, semacam IMEI, IMKI
dll. Tetapi dilihat dari namanya, maka yang diikat adalah "mahasiswa"nya, bukan lembaga
kemahasiswaannya. Hal terakhir itu membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu. Solidaritas
bisa terbentuk pada tingkat mahasiswa. Selain itu pengerahan massa mahasiswa untuk demo-
demo juga lebih mudah dilakukan. Mengingat itu tadi, yang menjadi anggota adalah individu-
individu mahasiswa ekonomi.
Pada akhir 1971, Senat Mahasiswa FE se-Indonesia berkumpul di Ujung Pandang (Bili-bili) dan
saat itu disepakati membentuk Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia (IMEI). Peserta pada saat
itu diantaranya Setyanto P. Santosa dari UNPAD (mantan Dirut Telkom) bersama-sama Tommy
Hadibrata dan beberapa orang lainnya. Secara resmi Musyawarah Ikatan Mahasiswa Ekonomi
Indonesia I di Jakarta pada bulan Januari 1972 dengan Sekjen IMEI pertama adalah Mohammad
Nazief, MBA dari Fakultas Ekonomi UI dan pernah menjabat Direktur Utama Telkom.
Hariman Siregar menginisiasi pembentukan Ikatan Mahasiswa Keprofesian tingkat Nasional 11
Oktober 1973 dengan komposisi kepengurusan sebagai berikut : KETUA : IMEI, IMKI, IMTI,
IMKGI, SEKRETARIS : IMISI, IMKI,SYLVA, IMKHI. Peristiwa Malari 15 Januari 1974 yang
diinisiasi oleh Hariman Siregar yang tengah menjabat fungsionaris IMKI menyebabkan
vakumnya kegiatan mahasiswa antar kampus/nasional yang disertai kevakuman Ikatan
Mahasiswa yang ada di Indonesia. Dewan Mahasiswa masih diperbolehkan hanya di dalam
kampus dan dalam pengawasan ketat pemerintah dan rektorat berdasarkan SK Pemerintah No.
028/1974. Mahasiswa bergolak kembali 1977/1978 dikoordinasi oleh Dewan Mahasiswa ITB.
Pada tanggal 21 Januari1978 Pangkomkamtib Soedomo menerbitkan SK Komkamtib yang berisi
tentang pembubaran Dewan Mahasiswa semua universitas dan pendudukan atau
pengambilalihan kampus oleh militer.
Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi mahasiswa yang sebelumnya telah terpolitisir,
Dirjen DIKTI mengeluarkan konsep NKK (NormalisasiKehidupan Kampus) 1978 dan BKK
(Badan Koordinasi Kemahasiswaan) 1979. Dikukuhkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No.037/U/1979 yang berisi pembubaran Dewan Mahasiswa dan pembatasan aktivitas
mahasiswa
Salah satu perwujudan konsep tersebut adalah pembentukan ISMS (Ikatan Senat Mahasiswa
Sejenis) oleh Mendikbud Daoed Yoesoef.
PERUBAHAN NAMA MENJADI ISMEI
Pada awal tahun 1980an, mulai digagas kembali IMEI. Kongres dilaksanakan di daerah dingin
Bandungan, Salatiga. Kongres IMEI Bandungan dilaksanakan dengan nama Musyawarah
Nasional Ikatan Mahasiswa Ekonomi IndonesiaII di Bandungan (Semarang) 26 Agustus 1982
yang dihadiri oleh 25 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri sebagai
peserta penuh dan empat Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta
sebagai Peninjau. Pemerintah Orde Baru melalui Daoed Yoesoef (Mendikbud) melakukan
pendekatan represif perubahan nama sehingga nama organisasi berubah menjadi Ikatan Senat
Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) agar sejalan dengan NKK/BKK yang digariskan oleh
pemerintah, Forum Perubahan Nama dilaksanakan tanggal 26 Agustus 1982. Secara sepihak
mahasiswa tetap bersikukuh dengan penggunaan nama IMEI.
Di antara peserta Munas yang hadir adalah Dumairy (UGM), Markus Kepra Prasetyo (UI), Iwan
Salmon (Unpad), dll. Pimpinan sidang IMEI waktu itu dipimpin Dumairy. Sidang berlangsung alot
dan molor, terutama menjelang pemilihan sekjen. Maklum, waktu itu faksionalisasi di tubuh
mahasiswa masih kental, dalam memperebutkan takhta pimpinan IMEI (terutama dari organisasi
ekstra kampus). Arus kuat waktu itu sebenarnya mengarah ke Dumairy untuk jadi Sekjen IMEI.
Tapi saat itu yang bersangkutan baru saja lulus dan sedang persiapan jadi dosen di UGM.
Akhirnya terpilihlah Iwan Salmon (yang beberapa hari sebelumnya terpilih menjadi Ketua Umum
Senat Mahasiswa FE Unpad). Beberapa delegasi dari UNDIP dan beberapa PT lainnya kecewa
dengan kongres dan terpilihnya Iwan Salmon. Akhirnya mereka walk out, dan tidak mengakui
hasil kongres. Iwan Salmon sebagai Sekjen menghadapi situasi sulit. Secara internal dia terpilih
dengan situasi konflik. Sedangkan secara eksternal, situasi politik yang amat represif tidak
memungkinkan untuk eksisnya IMEI. Alhasil periode Iwan Salmon vakum dan praktis IMEI tidak
ada aktivitas, meskipun demikian periode Iwan Salmon sempat menyelenggarakan Seminar
Nasional Pemberdayaan Ekonomi Nonformal di Puncak, Jawa Barat pada tahun 1983. Dalam
menjalankan tugasnya Sekjen IMEI didukung Deputy Sekjen yaitu Tommy Soetomo dan Haydar
Iman Suwardi dari Unpad.
KEBANGKITAN ISMEI PASCA VAKUM DI AWAL 90-AN
Di akhir 80 an muncul gagasan untuk menghidupkan kembali ISMEI atau kembali dengan nama
IMEI. Melalui serangkaian Seminar Nasional di berbagai kota sekitar tahun 1988, dari beberapa
pertemuan dengan beberapa rekan aktivis Senat Mahasiswa Ekonomi di beberapa Seminar,
diputuskan untuk membangun kembali IMEI, gagasan"dihidupkannya" lagi IMEI dimatangkan.
Akhirnya dibentuklah semacam SC untuk mempersiapkan kongres. SC waktu itu terdiri dari 6
(enam) orang, yaitu Awalil Rizky (UGM), Himawan Satyaputra (UI), Ayi Akhadiat (Unila),
Nurkholis (Unibraw), Hendra (Unhas) dan Dwitra Silvana (Unpad). Akhirnya kongres IMEI
berhasil dipersiapkan di Universitas Lampung 11-14 Mei 1990.
Tetapi dua persoalan menghadang. Pertama, tentang nama IMEI yang harus diubah menjadi
ISMEI (berdasarkan SK Menteri P dan K yang mengharuskan ini). Kedua, adalah jika ISMEI
dianggap sebagai kelanjutan IMEI / ISMEI 1982 maka Iwan Salmon harus demisioner dulu
sebagai Sekjen IMEI. Persoalannya:dimanakah Iwan Salmon saat itu berada? Akhirnya atas
kesungguhan Dwitra Silvana, keberadaan Iwan Salmon bisa ditelisik. Saat itu ia sudah menjadi
pegawai Caltex di Riau. Dan yang paling penting, sekali lagi atas lobby intensif dari Dwitra
Silvana, Iwan Salmon berhasil dihadirkan di Kongres dan menyampaikan
pertanggungjawabannya di depan kongres sekaligus kemudian dinyatakan demisioner.
Akhirnya diselenggarakanlah Kongres Nasional III Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia
(yang sebenarnya Kongres PERTAMA yang secara resmi menggunakan akronim ISMEI) di
Bandar Lampung 11-14 Mei 1990 yang dihadiri 24 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Perguruan Tinggi Negeri sebagai Peserta Penuhdan dua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Perguruan Tinggi Swasta sebagai PesertaPenuh. Kongres ISMEI Lampung berjalan lancar, tentu
dengan beberapa"insiden kecil". Salah satu "insiden kecil" yang justru menoreh sejarah adalah
perubahan ke"sekjen"an menjadi Badan Pimpinan yang digilir kepada 5 orang anggota BP. Lima
orang BP yang terpilih di Lampung adalah sebagai berikut, Badan Pimpinan ISMEI 1990-1992:
- Himawan Satyaputra dari UI,
- Faizal Rizki Arief dari Unibraw,
- Lukman Hakim Hassan dari UGM,
- Ni'matullah Erbe dari UNHAS,
- Agus Nompitu dari Unila.
Kongres ISMEI Lampung menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya adalah
pembentukan 3 (tiga) Asosiasi Jurusan yang bernaung dibawah Fakultas Ekonomi (IESP,
Akuntansi, dan Manajemen). Ketiga asosiasi inisedianya akan diperlakukan sebagai organ di
bawah koordinasi ISMEI. Tugas ini kemudian diamanahkan kepada Balitbang ISMEI yang
dipegang oleh Budi Santoso.
Simposium Nasional multi disiplin mahasiswa se-Indonesia yang diselenggarakan Ikatan Senat
Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) tanggal12 –15 Desember 1990 di kampus UNS.
Kegiatan ini menjadi cikal bakal Forum Ilmiah Nasional Indonesia Berdialog. Selain itu
diselenggarakan Lokakarya Nasional Mahasiswa Ekonomi Pengembangan Studi & Profesi
Ekonomi : Sumbangan terhadap Konsorsium Ekonomi tanggal 1 - 5 Mei 1991 di Kampus UGM
dimana Anies Baswedan menjadi Ketua Panitia kegiatan ini.
Kongres berikutnya Kongres Nasional IV Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di
Darussalam Banda Aceh 15 Desember 1992 yang dihadiri 25 Senat Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri sebagaipeserta penuh, 22 Senat Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta sebagai Peserta Penuh dan 7 Senat Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Perguruan TinggiSwasta sebagai Peserta Peninjau. Balitbang ISMEI berhasil
membentuk IkatanMahasiswa IESP Indonesia bersamaan dengan sebuah acara Seminar
Nasional ISMEIdi Yogyakarta pada 1991. Ketua terpilih waktu itu dari Universitas
LambungMangkurat, Banjarmasin. Kepengurusan ISMEI periode 1992-1994 yang diantaranya :
Badan Pimpinan ISMEI 1992-1994:
- Syaiful Rahman(UNPAD),
- Faisal Arief Setiawan (UGM),
- Fahruddin Nur (USAKTI),
- Samirwan Saleh alm. (UNSYIAH),
- Aminullah HK (UNSRI)
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1992-1994:
- Rizal Mustary (UII),
- Riwin Mirhadi (UNILA),
- Frans (UNPATTI).
Kepengurusan ini sangat kohesif dan heroik. Sejumlah kegiatan berhasil
diselenggarakan. Beberapa event nasional juga diikuti dan diadakan seperti kongres ISEI di
Surabaya dimana ISMEI diundang secara resmi, saat itu juga support ISEI thd ISMEI sangat
baik, Seminar Nasional Perkelapaan di UNSRAT Manado, Seminar/simposium di UNIBRAW
MALANG, Study Tour UNSYIAH, di Jakarta. Dan yang paling monumental adalah keterlibatan
sejumlah teman-teman ISMEI dalam sebuah penelitian besar di lokasi transmigrasi Kalimantan.
Selain itu beberapa pernyataan ISMEI mengkritisi kebijakan pemerintah kerap dimuat di media
massa.
Selanjutnya Kongres Nasional V Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Banjarmasin 5
Desember 1994 yang dihadiri 28 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri
sebagai peserta penuh , 22 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta
sebagai Peserta Penuh dan 5 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta
sebagai peninjau. Kongres ISMEI Banjarmasin menghasilkan Kepengurusan ISMEI periode
1994-1996 :
Badan Pimpinan ISMEI 1994-1996:
- Dadi Krismatono (UII),
- Wim Widarma, (USAKTI),
- Bobby Irawan (UNILA),
- Muhammad Syarif (UNHAS)
- Dody Maulana(UNIBRAW).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1994-1996:
- Mukhlis Ishak (UGM),
- Harris (UNEJ),
- Boni Irtiqo (UNTAD),
- Syunasis Syukaeri (Univ Jayabaya),
- Herman (Univ Palangkaraya),
- Faisal (UNSYIAH).
Kemudian Kongres Nasional VI Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Mataram 16-22
Desember 1996 yang dihadiri 24 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri
sebagai peserta penuh , 26 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta
sebagai Peserta Penuh dan 7 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta
sebagai peninjau. Kongres ISMEI di Mataram menghasilkan Kepengurusan ISMEI periode1 996-
1998:
Badan Pimpinan ISMEI 1996-1998:
- Fadjar Dwi Wisnuwardhani (UGM),
- Ihsan Haerudin (Unpad),
- Tommy Rahaditia (Usakti),
- Didin Fakhrudin (Unmer Malang),
- Ahmad Yunani (Universitas Lambung Mangkurat).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1996-1998:
- Subhan Hadil (Univ. Jayabaya),
- Tony Baharawan (Unibraw),
- Teuku Hafid (Unsyiah),
- M. Hidayat P. (Univ. Tadulako),
- Bagus (Unram) (alm),
- Hefrizal (UII),
- M. Syarli Mubarak (Unand).
ISMEI Periode 96-98 menjadi saksi dan pelaku sejarah peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke
Orde Reformasi. Kepengurusan ini 2 kali menyelenggarakan aksi dan Hearing dengan anggota
DPR tahun 1998 mengenai krisis moneter. Periode ini juga menggagas UU Anti Monopoli,
penyusunan draf Usaha Kecil, Menggalang aksi bersama reformasi antara ISMEI dan ISMAHI,
dan melakukan formalisasi kajian Ekonomi Syariah menjadi Badan Semi Otonom dan masuk
dalam kurikulum lokal di beberapa kampus. ISMEI periode ini juga aktif dalam upaya mengatasi
krisis ekonomi 98 melalui kampanye Recovery Economy dalam beberapa seminar wilayah.
Kongres Nasional VII Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Kendari, 3 - 7 Desember
1998, menghasilkan keputusan :
Badan Pimpinan ISMEI 1998 - 2000:
- Eris Anwar Firdaus (UII),
- Ahmad Imron Rojuli (Unibraw),
- Heru Sutrianto (Univ. Jayabaya),
- Al Buchary Muslim(Unila),
- Halimun Saulatu (UMI Makassar).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1998 - 2000:
- Teddy Oswari (Univ. Gunadarma),
- Sudarno (Unmul),
- Cucu (UMS),
- Ibrahim (Unhalu),
- Fakhrurazi Amir (Unsyiah),
- M. Zakik (Unair)
- Yesi Gusteti (Unand)
Kongres Nasional ISMEI VIII tahun 2001 di Universitas Muhammadiyah Palembang
Badan Pimpinan ISMEI 2001 – 2003 :
- Boge Rahman Farisi(Universitas Hasanuddin),
- Endiyatmo Widagdo (UNIBRAW),
- Nurahmi (UMY),
- Agam Rafsanjani (Unsyiah),
- Adi Putra (UBH Padang).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2001 – 2003:
- Mario (Univ Jayabaya),
- Jimmy Johar (Univ Pasundan).
Kongres Nasional ISMEI IX tahun 2003 di Universitas Brawijaya Malang.
Badan Pimpinan ISMEI 2003 – 2005 :
- Dicky Arianto (Univ Panca Bhakti),
- Dindin Nurohmat (Univ Pasundan),
- Yudha Melawijaya (Univ Haluoleo),
- Yudhani Prawijaya Zohrowi (UII Yogya),
- Winata Wira (UNRI).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2003 – 2005:
- Suryatama Mahardika (Univ Ahmad Dahlan Yogya),
- Tarmidji (Univ Brawijaya)
Kongres Nasional ISMEI X tahun 2005 di Universitas Sam Ratulangi, namun BPK tidak hadir
sehingga Kongres dialihkan ke Universitas Lampung tahun 2006.
Badan Pimpinan ISMEI 2006 – 2008 :
- Hendi Subandi (Univ Brawijaya) ,
- Ihsan Jauhari (Univ Muhammadiyah Palembang),
- Cyanti Manoppo (Universitas Sam Ratulangi),
- Sahputra Jaya (Univ Muhammadiyah Jogyakarta),
- Nurman Widianto (Universitas Airlangga).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2006-2008:
- Andre (Univ Jember),
- Gaffar (UI),
- Yozie (Univ Pasundan),
- Univ 45 Mks,
- UII,
- UNRI.
Kongres Nasional ISMEI XI tahun 2009 di Universitas Airlangga
Badan Pimpinan ISMEI 2009-2011:
- Riko Wahyudi (Universitas Lancang Kuning Riau),
- Bahtiar Sebayang (Universitas Pasundan),
- Benni Irwanto (Universitas Muhammadiyah Malang),
- Mustadi (Universitas Tanjung Pura),
- Ady Suryadi Harun (Universitas Hasanuddin).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2009-2011 :
- Rahiman (Universitas Muhammadiyah Palembang),
- Ahmad Muafiq (Universitas Sultan AgengTirtayasa),
- Himawan Susilo (Universitas Islam SultanAgung),
- Abdul Wahab (Universitas Trunojoyo -Madura),
- Meka Piter Marbun (Universitas Lambung Mangkurat),
- Debby (Universitas Sam Ratulangi),
- Machredaldi Reza : (Universitas Airlangga)
Kongres Nasional ISMEI XII di Jakarta
Badan Pimpinan ISMEI 2012 – 2014:
- Indra Sani (Universitas Lancang Kuning-Riau),
- Nadia Chandra Sari (Univ. Pasundan),
- Isnu Rahmatul Ulum (Univ. Trunojoyo- Jatim),
- Fathullah Ilmi (Univ. Lambung Mangkurat),
- Valdy Rijoli (Univ. Pattimura).
Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2012 – 2014:
- Murdiono (Univ. Muhammadyah Palembang -SumateraSelatan),
- Ario Seno Tri Rahardjo (STIE Majalengka - JawaBarat),
- Jefrie Al Bukhori (Univ. Islam Sultan Agung -Jawa Tengah),
- Firdi (Univ. Bhayangkara -Jawa Timur),
- Yudha (Univ. Borneo - Kalimantan Timur),
- Bahtiar (STIE BIMA - NusaTenggara Barat),
- Manly (Univ. Pattimura - Maluku)
Kongres Nasional ISMEI XIII akan diselenggarakan di Universitas Bhayangkara Surabaya pada
tanggal 07-12 Mei 2015.
*) Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran, Kepala Biro Data dan
Informasi ISMEI Periode 1996-1998
Korespondensi email : [email protected]
Fb : https://www.facebook.com/mramdan