SEJARAH ISMEI

8
SEJARAH ISMEI AWAL BERDIRINYA IMEI Jauh sebelum bernama ISMEI, organisasi ini bernama IMEI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia). Kelahirannya bersamaan dengan lahirnya Orde Baru. Dengan demikian munculnya IMEI sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan "balas jasa" rezim Orba kepada mahasiswa yang telah berjasa menumbangkan Orde Lama. Di tingkat universitas, mahasiswa diperkenankan membentuk Dewan Mahasiswa (yang juga ada ikatannya se- Indonesia), sedangkan di tingkat fakultas/jurusan diperbolehkan dibentuk ikatan-ikatan mahasiswa se-ilmu, semacam IMEI, IMKI dll. Tetapi dilihat dari namanya, maka yang diikat adalah "mahasiswa"nya, bukan lembaga kemahasiswaannya. Hal terakhir itu membawa konsekuensi- konsekuensi tertentu. Solidaritas bisa terbentuk pada tingkat mahasiswa. Selain itu pengerahan massa mahasiswa untuk demo-demo juga lebih mudah dilakukan. Mengingat itu tadi, yang menjadi anggota adalah individu-individu mahasiswa ekonomi. Pada akhir 1971, Senat Mahasiswa FE se-Indonesia berkumpul di Ujung Pandang (Bili-bili) dan saat itu disepakati membentuk Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia (IMEI). Peserta pada saat itu diantaranya Setyanto P. Santosa dari UNPAD (mantan Dirut Telkom) bersama-sama Tommy Hadibrata dan beberapa orang lainnya. Secara resmi Musyawarah Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia I di Jakarta pada bulan Januari 1972 dengan Sekjen IMEI pertama adalah Mohammad Nazief, MBA dari Fakultas Ekonomi UI dan pernah menjabat Direktur Utama Telkom. Hariman Siregar menginisiasi pembentukan Ikatan Mahasiswa Keprofesian tingkat Nasional 11 Oktober 1973 dengan komposisi kepengurusan sebagai berikut : KETUA : IMEI, IMKI, IMTI, IMKGI, SEKRETARIS : IMISI, IMKI,SYLVA, IMKHI. Peristiwa Malari 15 Januari 1974 yang diinisiasi oleh Hariman Siregar yang tengah menjabat fungsionaris IMKI menyebabkan vakumnya kegiatan mahasiswa antar kampus/nasional yang disertai kevakuman Ikatan Mahasiswa yang ada di Indonesia. Dewan Mahasiswa masih diperbolehkan hanya di dalam kampus dan dalam pengawasan ketat pemerintah dan rektorat berdasarkan SK Pemerintah No. 028/1974. Mahasiswa bergolak kembali 1977/1978 dikoordinasi oleh Dewan Mahasiswa ITB. Pada tanggal 21 Januari1978 Pangkomkamtib Soedomo menerbitkan SK Komkamtib yang berisi tentang pembubaran Dewan Mahasiswa semua universitas dan pendudukan atau pengambilalihan kampus oleh militer. Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi mahasiswa yang sebelumnya telah terpolitisir, Dirjen DIKTI mengeluarkan konsep NKK

description

Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI)

Transcript of SEJARAH ISMEI

Page 1: SEJARAH ISMEI

SEJARAH ISMEI

 

 

AWAL BERDIRINYA IMEI

Jauh sebelum bernama ISMEI, organisasi ini bernama IMEI (Ikatan Mahasiswa Ekonomi

Indonesia). Kelahirannya bersamaan dengan lahirnya Orde Baru. Dengan demikian munculnya

IMEI sebenarnya tidak bisa dilepaskan dengan "balas jasa" rezim Orba kepada mahasiswa yang

telah berjasa menumbangkan Orde Lama. Di tingkat universitas, mahasiswa diperkenankan

membentuk Dewan Mahasiswa (yang juga ada ikatannya se-Indonesia), sedangkan di tingkat

fakultas/jurusan diperbolehkan dibentuk ikatan-ikatan mahasiswa se-ilmu, semacam IMEI, IMKI

dll. Tetapi dilihat dari namanya, maka yang diikat adalah "mahasiswa"nya, bukan lembaga

kemahasiswaannya. Hal terakhir itu membawa konsekuensi-konsekuensi tertentu. Solidaritas

bisa terbentuk pada tingkat mahasiswa. Selain itu pengerahan massa mahasiswa untuk demo-

demo juga lebih mudah dilakukan. Mengingat itu tadi, yang menjadi anggota adalah individu-

individu mahasiswa ekonomi.

Pada akhir 1971, Senat Mahasiswa FE se-Indonesia berkumpul di Ujung Pandang (Bili-bili) dan

saat itu disepakati membentuk Ikatan Mahasiswa Ekonomi Indonesia (IMEI). Peserta pada saat

itu diantaranya Setyanto P. Santosa dari UNPAD (mantan Dirut Telkom) bersama-sama Tommy

Hadibrata dan beberapa orang lainnya. Secara resmi Musyawarah Ikatan Mahasiswa Ekonomi

Indonesia I di Jakarta pada bulan Januari 1972 dengan Sekjen IMEI pertama adalah Mohammad

Nazief, MBA dari Fakultas Ekonomi UI dan pernah menjabat Direktur Utama Telkom.

Hariman Siregar menginisiasi pembentukan Ikatan Mahasiswa Keprofesian tingkat Nasional 11

Oktober 1973 dengan komposisi kepengurusan sebagai berikut : KETUA : IMEI, IMKI, IMTI,

IMKGI, SEKRETARIS : IMISI, IMKI,SYLVA, IMKHI. Peristiwa Malari 15 Januari 1974 yang

diinisiasi oleh Hariman Siregar yang tengah menjabat fungsionaris IMKI menyebabkan

vakumnya kegiatan mahasiswa antar kampus/nasional yang disertai kevakuman Ikatan

Mahasiswa yang ada di Indonesia. Dewan Mahasiswa masih diperbolehkan hanya di dalam

kampus dan dalam pengawasan ketat pemerintah dan rektorat berdasarkan SK Pemerintah No.

028/1974. Mahasiswa bergolak kembali 1977/1978 dikoordinasi oleh Dewan Mahasiswa ITB.

Pada tanggal 21 Januari1978 Pangkomkamtib Soedomo menerbitkan SK Komkamtib yang berisi

tentang pembubaran Dewan Mahasiswa semua universitas dan pendudukan atau

pengambilalihan kampus oleh militer.

Untuk mengembalikan arah kebijakan organisasi mahasiswa yang sebelumnya telah terpolitisir,

Dirjen DIKTI mengeluarkan konsep NKK (NormalisasiKehidupan Kampus) 1978 dan BKK

(Badan Koordinasi Kemahasiswaan) 1979. Dikukuhkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

No.037/U/1979 yang berisi pembubaran Dewan Mahasiswa dan pembatasan aktivitas

mahasiswa

Salah satu perwujudan konsep tersebut adalah pembentukan ISMS (Ikatan Senat Mahasiswa

Sejenis) oleh Mendikbud Daoed Yoesoef.

 

Page 2: SEJARAH ISMEI

PERUBAHAN NAMA MENJADI ISMEI

Pada awal tahun 1980an, mulai digagas kembali IMEI. Kongres dilaksanakan di daerah dingin

Bandungan, Salatiga. Kongres IMEI Bandungan dilaksanakan dengan nama Musyawarah

Nasional Ikatan Mahasiswa Ekonomi IndonesiaII di Bandungan (Semarang) 26 Agustus 1982

yang dihadiri oleh 25 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri sebagai

peserta penuh dan empat Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta

sebagai Peninjau. Pemerintah Orde Baru melalui Daoed Yoesoef (Mendikbud) melakukan

pendekatan represif perubahan nama sehingga nama organisasi berubah menjadi Ikatan Senat

Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) agar sejalan dengan NKK/BKK yang digariskan oleh

pemerintah, Forum Perubahan Nama dilaksanakan tanggal 26 Agustus 1982. Secara sepihak

mahasiswa tetap bersikukuh dengan penggunaan nama IMEI.

Di antara peserta Munas yang hadir adalah Dumairy (UGM), Markus Kepra Prasetyo (UI), Iwan

Salmon (Unpad), dll. Pimpinan sidang IMEI waktu itu dipimpin Dumairy. Sidang berlangsung alot

dan molor, terutama menjelang pemilihan sekjen. Maklum, waktu itu faksionalisasi di tubuh

mahasiswa masih kental, dalam memperebutkan takhta pimpinan IMEI (terutama dari organisasi

ekstra kampus). Arus kuat waktu itu sebenarnya mengarah ke Dumairy untuk jadi Sekjen IMEI.

Tapi saat itu yang bersangkutan baru saja lulus dan sedang persiapan jadi dosen di UGM.

Akhirnya terpilihlah Iwan Salmon (yang beberapa hari sebelumnya terpilih menjadi Ketua Umum

Senat Mahasiswa FE Unpad). Beberapa delegasi dari UNDIP dan beberapa PT lainnya kecewa

dengan kongres dan terpilihnya Iwan Salmon. Akhirnya mereka walk out, dan tidak mengakui

hasil kongres. Iwan Salmon sebagai Sekjen menghadapi situasi sulit. Secara internal dia terpilih

dengan situasi konflik. Sedangkan secara eksternal, situasi politik yang amat represif tidak

memungkinkan untuk eksisnya IMEI. Alhasil periode Iwan Salmon vakum dan praktis IMEI tidak

ada aktivitas, meskipun demikian periode Iwan Salmon sempat menyelenggarakan Seminar

Nasional Pemberdayaan Ekonomi Nonformal di Puncak, Jawa Barat pada tahun 1983. Dalam

menjalankan tugasnya Sekjen IMEI didukung Deputy Sekjen yaitu Tommy Soetomo dan Haydar

Iman Suwardi dari Unpad.

KEBANGKITAN ISMEI PASCA VAKUM DI AWAL 90-AN

Di akhir 80 an muncul gagasan untuk menghidupkan kembali ISMEI atau kembali dengan nama

IMEI. Melalui serangkaian Seminar Nasional di berbagai kota sekitar tahun 1988, dari beberapa

pertemuan dengan beberapa rekan aktivis Senat Mahasiswa Ekonomi di beberapa Seminar,

diputuskan untuk membangun kembali IMEI, gagasan"dihidupkannya" lagi IMEI dimatangkan.

Akhirnya dibentuklah semacam SC untuk mempersiapkan kongres. SC waktu itu terdiri dari 6

(enam) orang, yaitu Awalil Rizky (UGM), Himawan Satyaputra (UI), Ayi Akhadiat (Unila),

Nurkholis (Unibraw), Hendra (Unhas) dan Dwitra Silvana (Unpad). Akhirnya kongres IMEI

berhasil dipersiapkan di Universitas Lampung 11-14 Mei 1990.

Tetapi dua persoalan menghadang. Pertama, tentang nama IMEI yang harus diubah menjadi

ISMEI (berdasarkan SK Menteri P dan K yang mengharuskan ini). Kedua, adalah jika ISMEI

dianggap sebagai kelanjutan IMEI / ISMEI 1982 maka Iwan Salmon harus demisioner dulu

sebagai Sekjen IMEI. Persoalannya:dimanakah Iwan Salmon saat itu berada? Akhirnya atas

kesungguhan Dwitra Silvana, keberadaan Iwan Salmon bisa ditelisik. Saat itu ia sudah menjadi

Page 3: SEJARAH ISMEI

pegawai Caltex di Riau. Dan yang paling penting, sekali lagi atas lobby intensif dari Dwitra

Silvana, Iwan Salmon berhasil dihadirkan di Kongres dan menyampaikan

pertanggungjawabannya di depan kongres sekaligus kemudian dinyatakan demisioner.

Akhirnya diselenggarakanlah Kongres Nasional III Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia

(yang sebenarnya Kongres PERTAMA yang secara resmi menggunakan akronim ISMEI) di

Bandar Lampung 11-14 Mei 1990 yang dihadiri 24 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Perguruan Tinggi Negeri sebagai Peserta Penuhdan dua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Perguruan Tinggi Swasta sebagai PesertaPenuh. Kongres ISMEI Lampung berjalan lancar, tentu

dengan beberapa"insiden kecil". Salah satu "insiden kecil" yang justru menoreh sejarah adalah

perubahan ke"sekjen"an menjadi Badan Pimpinan yang digilir kepada 5 orang anggota BP. Lima

orang BP yang terpilih di Lampung adalah sebagai berikut, Badan Pimpinan ISMEI 1990-1992:

-      Himawan Satyaputra dari UI,

-      Faizal Rizki Arief dari Unibraw,

-      Lukman Hakim Hassan dari UGM,

-      Ni'matullah Erbe dari UNHAS,

-      Agus Nompitu dari Unila.

Kongres ISMEI Lampung menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya adalah

pembentukan 3 (tiga) Asosiasi Jurusan yang bernaung dibawah Fakultas Ekonomi (IESP,

Akuntansi, dan Manajemen). Ketiga asosiasi inisedianya akan diperlakukan sebagai organ di

bawah koordinasi ISMEI. Tugas ini kemudian diamanahkan kepada Balitbang ISMEI yang

dipegang oleh Budi Santoso.

Simposium Nasional multi disiplin mahasiswa se-Indonesia yang diselenggarakan Ikatan Senat

Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) tanggal12 –15 Desember 1990 di kampus UNS.

Kegiatan ini menjadi cikal bakal Forum Ilmiah Nasional Indonesia Berdialog. Selain itu

diselenggarakan Lokakarya Nasional Mahasiswa Ekonomi Pengembangan Studi & Profesi

Ekonomi : Sumbangan terhadap Konsorsium Ekonomi tanggal 1 - 5 Mei 1991 di Kampus UGM

dimana Anies Baswedan menjadi Ketua Panitia kegiatan ini.

Kongres berikutnya Kongres Nasional IV Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di

Darussalam Banda Aceh 15 Desember 1992 yang dihadiri 25 Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri sebagaipeserta penuh, 22 Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta sebagai Peserta Penuh dan 7 Senat Mahasiswa Fakultas

Ekonomi Perguruan TinggiSwasta sebagai Peserta Peninjau. Balitbang ISMEI berhasil

membentuk IkatanMahasiswa IESP Indonesia bersamaan dengan sebuah acara Seminar

Nasional ISMEIdi Yogyakarta pada 1991. Ketua terpilih waktu itu dari Universitas

LambungMangkurat, Banjarmasin. Kepengurusan ISMEI periode 1992-1994 yang diantaranya :

Badan Pimpinan ISMEI 1992-1994:

-      Syaiful Rahman(UNPAD),

-      Faisal Arief Setiawan (UGM),

-      Fahruddin Nur (USAKTI),

-      Samirwan Saleh alm. (UNSYIAH),

-      Aminullah HK (UNSRI)

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1992-1994:

Page 4: SEJARAH ISMEI

-      Rizal Mustary (UII),

-      Riwin Mirhadi (UNILA),

-      Frans (UNPATTI).

Kepengurusan ini sangat kohesif dan heroik. Sejumlah kegiatan berhasil

diselenggarakan. Beberapa event nasional juga diikuti dan diadakan seperti kongres ISEI di

Surabaya dimana ISMEI diundang secara resmi, saat itu juga support ISEI thd ISMEI sangat

baik, Seminar Nasional Perkelapaan di UNSRAT Manado, Seminar/simposium di UNIBRAW

MALANG, Study Tour UNSYIAH, di Jakarta. Dan yang paling monumental adalah keterlibatan

sejumlah teman-teman ISMEI dalam sebuah penelitian besar di lokasi transmigrasi Kalimantan.

Selain itu beberapa pernyataan ISMEI mengkritisi kebijakan pemerintah kerap dimuat di media

massa.

Selanjutnya Kongres Nasional V Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Banjarmasin 5

Desember 1994 yang dihadiri 28 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri

sebagai peserta penuh , 22 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta

sebagai Peserta Penuh dan 5 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta

sebagai peninjau. Kongres ISMEI Banjarmasin menghasilkan Kepengurusan ISMEI periode

1994-1996 :

Badan Pimpinan ISMEI 1994-1996:

-      Dadi Krismatono (UII),

-      Wim Widarma, (USAKTI),

-      Bobby Irawan (UNILA),

-      Muhammad Syarif (UNHAS)

-      Dody Maulana(UNIBRAW).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1994-1996:

-      Mukhlis Ishak (UGM),

-      Harris (UNEJ),

-      Boni Irtiqo (UNTAD),

-      Syunasis Syukaeri (Univ Jayabaya),

-      Herman (Univ Palangkaraya),

-      Faisal (UNSYIAH).

Kemudian Kongres Nasional VI Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Mataram 16-22

Desember 1996 yang dihadiri 24 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Negeri

sebagai peserta penuh , 26 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta

sebagai Peserta Penuh dan 7 Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Perguruan Tinggi Swasta

sebagai peninjau. Kongres ISMEI di Mataram menghasilkan Kepengurusan ISMEI periode1 996-

1998: 

Badan Pimpinan ISMEI 1996-1998:

-      Fadjar Dwi  Wisnuwardhani (UGM),

-      Ihsan Haerudin (Unpad),

-      Tommy Rahaditia (Usakti),

-      Didin Fakhrudin (Unmer Malang),

-      Ahmad Yunani (Universitas Lambung Mangkurat).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1996-1998:

Page 5: SEJARAH ISMEI

-      Subhan Hadil (Univ. Jayabaya),

-      Tony Baharawan (Unibraw),

-      Teuku Hafid (Unsyiah),

-      M. Hidayat P. (Univ. Tadulako),

-      Bagus (Unram) (alm),

-      Hefrizal (UII),

-      M. Syarli Mubarak (Unand).

ISMEI Periode 96-98 menjadi saksi dan pelaku sejarah peralihan kekuasaan dari Orde Baru ke

Orde Reformasi. Kepengurusan ini 2 kali menyelenggarakan aksi dan Hearing dengan anggota

DPR tahun 1998 mengenai krisis moneter. Periode ini juga menggagas UU Anti Monopoli,

penyusunan draf Usaha Kecil, Menggalang aksi bersama reformasi antara ISMEI dan ISMAHI,

dan melakukan formalisasi kajian Ekonomi Syariah menjadi Badan Semi Otonom dan masuk

dalam kurikulum lokal di beberapa kampus. ISMEI periode ini juga aktif dalam upaya mengatasi

krisis ekonomi 98 melalui kampanye Recovery Economy dalam beberapa seminar wilayah.

Kongres Nasional VII Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia di Kendari, 3 - 7 Desember

1998, menghasilkan keputusan :

Badan Pimpinan ISMEI 1998 - 2000:

-      Eris Anwar Firdaus (UII),

-      Ahmad Imron Rojuli (Unibraw),

-      Heru Sutrianto (Univ. Jayabaya),

-      Al Buchary Muslim(Unila),

-      Halimun Saulatu (UMI Makassar).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 1998 - 2000:

-      Teddy Oswari (Univ. Gunadarma),

-      Sudarno (Unmul),

-      Cucu (UMS),

-      Ibrahim (Unhalu),

-      Fakhrurazi Amir (Unsyiah),

-      M. Zakik (Unair)

-      Yesi Gusteti (Unand)

Kongres Nasional ISMEI VIII tahun 2001 di Universitas Muhammadiyah Palembang

Badan Pimpinan ISMEI 2001 – 2003 :

-      Boge Rahman Farisi(Universitas Hasanuddin),

-      Endiyatmo Widagdo (UNIBRAW),

-      Nurahmi (UMY),

-      Agam Rafsanjani (Unsyiah),

-      Adi Putra (UBH Padang).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2001 – 2003:

-      Mario (Univ Jayabaya),

-      Jimmy Johar (Univ Pasundan).

Kongres Nasional ISMEI IX tahun 2003 di Universitas Brawijaya Malang.

Badan Pimpinan ISMEI 2003 – 2005 :

-      Dicky Arianto (Univ Panca Bhakti),

Page 6: SEJARAH ISMEI

-      Dindin Nurohmat (Univ Pasundan),

-      Yudha Melawijaya (Univ Haluoleo),

-      Yudhani Prawijaya Zohrowi (UII Yogya),

-      Winata Wira (UNRI).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2003 – 2005:

-      Suryatama Mahardika (Univ Ahmad Dahlan Yogya),

-      Tarmidji (Univ Brawijaya)

Kongres Nasional ISMEI X tahun 2005 di Universitas Sam Ratulangi, namun BPK tidak hadir

sehingga Kongres dialihkan ke Universitas Lampung tahun 2006.

Badan Pimpinan ISMEI 2006 – 2008 :

-      Hendi Subandi (Univ Brawijaya) ,

-      Ihsan Jauhari (Univ Muhammadiyah Palembang),

-      Cyanti Manoppo (Universitas Sam Ratulangi),

-      Sahputra Jaya (Univ Muhammadiyah Jogyakarta),

-      Nurman Widianto (Universitas Airlangga).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2006-2008:

-      Andre (Univ Jember),

-      Gaffar (UI),

-      Yozie (Univ Pasundan),

-      Univ 45 Mks,

-      UII,

-      UNRI.

 

Kongres Nasional ISMEI XI tahun 2009 di Universitas Airlangga

Badan Pimpinan ISMEI 2009-2011:

-      Riko Wahyudi (Universitas Lancang Kuning Riau),

-      Bahtiar Sebayang (Universitas Pasundan),

-      Benni Irwanto (Universitas Muhammadiyah Malang),

-      Mustadi (Universitas Tanjung Pura),

-      Ady Suryadi Harun (Universitas Hasanuddin).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2009-2011 :

-      Rahiman (Universitas Muhammadiyah Palembang),

-      Ahmad Muafiq (Universitas Sultan AgengTirtayasa),

-      Himawan Susilo (Universitas Islam SultanAgung),

-      Abdul Wahab (Universitas Trunojoyo -Madura),

-      Meka Piter Marbun (Universitas Lambung Mangkurat),

-      Debby (Universitas Sam Ratulangi),

-      Machredaldi Reza  : (Universitas Airlangga)

Kongres Nasional ISMEI XII di Jakarta

Badan Pimpinan ISMEI 2012 – 2014:

-      Indra Sani (Universitas Lancang Kuning-Riau),

-      Nadia Chandra Sari (Univ. Pasundan),

-      Isnu Rahmatul Ulum (Univ. Trunojoyo- Jatim),

-      Fathullah Ilmi (Univ. Lambung Mangkurat),

Page 7: SEJARAH ISMEI

-      Valdy Rijoli (Univ. Pattimura).

Badan Perwakilan Kongres ISMEI 2012 – 2014:

-      Murdiono (Univ. Muhammadyah Palembang -SumateraSelatan),

-      Ario Seno Tri Rahardjo (STIE Majalengka - JawaBarat),

-      Jefrie Al Bukhori (Univ. Islam Sultan Agung -Jawa Tengah),

-      Firdi (Univ. Bhayangkara -Jawa Timur),

-      Yudha (Univ. Borneo - Kalimantan Timur),

-      Bahtiar (STIE BIMA - NusaTenggara Barat),

-      Manly (Univ. Pattimura - Maluku)

Kongres Nasional ISMEI XIII akan diselenggarakan di Universitas Bhayangkara Surabaya pada

tanggal 07-12 Mei 2015.

*) Alumni Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Padjadjaran, Kepala Biro Data dan

Informasi ISMEI Periode 1996-1998

Korespondensi email : [email protected]

Fb : https://www.facebook.com/mramdan