Scott chapter 5

18
Information Perspective on Decision Usefulness Rahmat Febrianto Maksi Unraml

description

Diringkas dari buku William R. Scott, edisi 2.

Transcript of Scott chapter 5

Page 1: Scott chapter 5

Information Perspective on Decision Usefulness

Rahmat Febrianto

Maksi Unraml

Page 2: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Perspektif info pada PK adalah sebuah pendekatan yang Memandang bahwa individu bertanggung-

jawab terhadap pemrediksian kinerja masa depan perusahaan dan

Mengkonsentrasikan pada penyediaan info yang berguna untuk tujuan di atas.

Memandang bahwa pasar akan bereaksi terhadap info yang bermanfaat dari sumber manapun, termasuk LK.

Page 3: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Jika info akuntansi tidak punya kandungan info

Tidak akan ada revisi keyakinan ketika info diterima

Tidak akan memicu keputusan jual/beli Tidak akan ada perubahan harga

Page 4: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Prediksi tentang perilaku investor merespon info LK

Investor memiliki prior belief tentang return ekspektasian dan risiko saham sebuah perusahaan. Prior belief ini berdasarkan info LK yang

tersedia bagi umum tepat sebelum penerbitan laba bersih perusahaan perioda ini.

Prior belief tidak mesti sama walaupun didasarkan pada info yang sama karena Perbedaan jumlah info yang didapat Kemampuan menginterpretasi info

Page 5: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Setelah penerbitan info laba tahun ini, Investor tertentu akan memutuskan untuk

mendapatkan dan memproses info dengan lebih baik.

Investor yang telah merevisi keyakinannya (belief) tentang profitabilitas dan return masa depan yang akan lebih tinggi akan bersedia membeli saham dengan harga pasarnya sekarang, dan sebaliknya.

Jika perusahaan melaporkan laba bersih, maka volume saham yang diperdagangkan akan diekspektasi menaik. Jika investor yang menginterpretasikan info

sebagai GN lebih banyak daripada BN, maka harga pasar saham akan menaik.

Page 6: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Penelitian Beaver 1968 Menguji reaksi volume perdagangan. Kelemahan:

Reaksi harga pasar lebih baik untuk menguji kegunaan keputusan dibandingkan dengan reaksi volume.

Kim dan Verechia (1997): Volume lebih berderau (noisier) dibandingkan

dengan perubahan harga sebagai ukuran kegunaan keputusan dari info LK.

Page 7: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Temuan-temuan respon pasar Pasar akan bereaksi dengan cepat terhadap info

baru penting untuk tahu kapan info laba tahun ini diterbitkan ke publik.

GN dan BN di dalam laba bersih terlaporkan biasanya dievaluasi relatif terhadap apa ang diekspektasi oleh investor. Peneliti harus mendapatkan proksi tentang apa

yang diekspektasi pasar tentang laba perusahaan.

Selalu ada peristiwa lain yang berlaku yang mempengaruhi volume dan harga saham perusahaan.

Page 8: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Pemisahan faktor pasar dengan spesifik perusahaan

Tentukan kapan (berupa tanggal) sebuah berita dilepas ke publik.

Tentukan return ekspektasian atas saham perusahaan tersebut.

Tentukan return aktual saham perusahaan Selisih antara return aktual dengan return

ekspektasian adalah return abnormal.

Page 9: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Masalah metodologis

Berhati-hati perioda di sekitar tanggal pengumuman

Bagaimana kalau ada info lain yang terbit bersamaan dengan info laba yang sedang diteliti?

Apakah beta estimasian = beta aktual?

Page 10: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Sebab-akibat dan asosiasi

Jika jendela pengamatan pendek (narrow window): Menguji reaksi pasar atas pengumuman info

akuntansi Studi tentang sebab-akibat! Mengapa?

Jika jendela pengamatan panjang (wide window): Tidak bisa dikatakan bahwa laba menyebabkan

return abnormal. Hubungan keduanya adalah asosiasi.

Page 11: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Level vs. Perubahan Laba Mana yang lebih kuat mempengaruhi harga saham:

Laba yang tinggi? atau Laba yang lebih tinggi daripada yang diekspektasi?

Ohlson (1991): Pengaruh level laba dengan laba abnormal terhadap

return saham tidak berbeda. Easton & Harris (1991)

Menganalisis return sekuritas satu tahun. Menemukan bukti asosiasi antara return sekuritas

dengan perubahan laba bersih. Asosiasi return dengan level laba bersih lebih kuat

daripada dengan perubahan laba bersih.

Page 12: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Koefisien respon laba (ERC) Mengukur sejuah mana return pasar

abnormal dari sebuah sekuritas merespon komponen tak-ekspektasian dari laba terlaporkan dari sebuah perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut.

Page 13: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Alasan respon pasar yang berbeda Beta

Makin berisiko urutan return ekspektasian masa depan perusahaan, makin rendah nilainya bagi investor penghindar risiko.

Struktur modal Bagi perusahaan yang memiliki struktur

hutang yang tinggi, laba akan lebih banyak kembali ke pemegang surat hutang daripada kepada pemegang saham.

Page 14: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Persistensi ERC lebih tinggi jika GN atau BN di laba

sekarang diekspektasi untuk persisten di masa depan.

Jenis peristiwa laba: Permanen Transitori Tak-relevan harga

Persistensi bisa disebabkan oleh pilihan kebijakan akuntansi.

Alasan respon pasar yang berbeda

Page 15: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Alasan respon pasar yang berbeda

Kualitas laba Laba yang berkualitas adalah laba yang

berasal sistem info yang bisa menginformasikan bahwa Perusahaan yang menyampaikan GN

memang ada di dalam kondisi yang baik, atau

Perusahaan yang menyampaikan BN memang ada di dalam kondisi yang buruk.

Page 16: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Alasan respon pasar yang berbeda

Peluang tumbuh GN atau BN di dalam laba masa ini mungkin

menyiratkan prospek pertumbuhan masa depan. Laba masa depan akan meningkatkan aset

perusahaan. Keinformatifan harga

Harga pasar sendiri bisa mencerminkan nilai masa depan perusahaan.

Makin informatif harga saham sebuah perusahaan, makin rendah kandungan info laba akuntansi masa ini, ceteris paribus.

Page 17: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Implikasi dari riset ERC

Pengungkapan info lebih luas oleh perusahaan kecil.

Pengungkapan sifat dan besaran instrumen keuangan, termasuk yang lepas-neraca oleh perusahaan dengan hutang yang tinggi.

Pengungkapan info segmen usaha agar pertumbuhan perusahaan terlihat.

Pengungkapan komponen laba agar persistensi dan kualitas laba bisa terlihat.

Page 18: Scott chapter 5

Disusun oleh Rahmat Febrianto

Keberatan terhadap kebijakan akuntansi

LK adalah barang publik atau privat? Jika pengungkapan harus dilakukan seluas-luasnya,

siapa yang harus menanggung biaya pengumpulan hingga penerbitannya? Investor? Perusahaan?

Apakah secara sosial pengungkapan yang luas oleh perusahaan tidak akan merugikan?

Apakah ada kekuatan permintaan—penawaran yang bisa mengatur barang publik?