Makalah Chapter 5 app

61
CHAPTER 5 ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSIS) Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk menilai kinerja perusahaan dalam konteks yang menyatakan tujuan dan strategi. Ada 2 alat analisis keuangan yang utama yaitu analisis rasio dan analisis arus kas. Analisis Rasio menilai bagaimana berbagai pos dalam laporan keuangan perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Analisis arus kas memungkinkan analis untuk memeriksa likuiditas perusahaan, dan bagaimana perusahaan tersebut mengelola arus kas operasi, investasi, dan pendanaan. ANALISIS RASIO Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5-1, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dipengaruhi oleh pasar produk dan strategi pasar keuangan. Strategi pasar produk diimplementasikan melalui stategi kompetitif perusahaan, kebijakan operasi, dan keputusan investasi. Strategi pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan dan kebijakan dividen. Jadi, manajer dapat menggunakan empat bidang untuk mencapai target pertumbuhan dan keuangan yaitu (1) Manajemen Operasi, (2) Investasi Manajemen, (3) Strategi Pembiayaan, dan (4) Kebijakan deviden. Tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan perusahaan pada setiap bidang ini. Analisis rasio efektif melibatkan angka-angka keuangan terhadap faktor – faktor yang mendasari bisnis Financial Analysis |Group 5 Page 40

description

app

Transcript of Makalah Chapter 5 app

CHAPTER 5ANALISIS KEUANGAN (FINANCIAL ANALYSIS)

Tujuan dari analisis keuangan adalah untuk menilai kinerja perusahaan dalam konteks yang menyatakan tujuan dan strategi. Ada 2 alat analisis keuangan yang utama yaitu analisis rasio dan analisis arus kas. Analisis Rasio menilai bagaimana berbagai pos dalam laporan keuangan perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Analisis arus kas memungkinkan analis untuk memeriksa likuiditas perusahaan, dan bagaimana perusahaan tersebut mengelola arus kas operasi, investasi, dan pendanaan.

ANALISIS RASIO

Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5-1, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dipengaruhi oleh pasar produk dan strategi pasar keuangan. Strategi pasar produk diimplementasikan melalui stategi kompetitif perusahaan, kebijakan operasi, dan keputusan investasi. Strategi pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan dan kebijakan dividen.

Jadi, manajer dapat menggunakan empat bidang untuk mencapai target pertumbuhan dan keuangan yaitu (1) Manajemen Operasi, (2) Investasi Manajemen, (3) Strategi Pembiayaan, dan (4) Kebijakan deviden. Tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan perusahaan pada setiap bidang ini. Analisis rasio efektif melibatkan angka-angka keuangan terhadap faktor faktor yang mendasari bisnis serinci mungkin. Walaupun analisis rasio mungkin tidak memberikan semua jawaban untuk seorang analis mengenai kinerja perusahaan, akan tetapi ini akan membantu analis menyusun pertanyaan untuk menyelidiki lebih lanjut.

Dalam analisis rasio, analis dapat (1) membandingkan rasio perusahaan selama beberapa tahun (perbandingan time-series), (2) Membandingkan rasio perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri (perbandingan cross-sectional), dan (3) membandingkan rasio dengan beberapa tolak ukur yang mutlak. Dalam perbandingan time-series, analis dapat memegang faktor faktor perusahaan konstan dan mengetahui efektivitas strategi perusahaan dari waktu ke waktu. Perbandingan cross-sectional memudahkan menilai kinerja perusahaan relatif dalam suatu industri, dengan memegang faktor level industri konstan. Untuk sebagian besar rasio tidak ada tolak ukur yang mutlak. Pengecualiannya adalah tingkat rate of return, yang dapat dibandingkan dengan cost of capital yang berhubungan dengan investasi. Misalnya, distorsi yang disebabkan oleh akuntansi, Return On Equity (ROE) dapat dibandingkan cost of equity capital.

Gambar 5-1 Driver Profitabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan

Mengukur Profitabilitas Secara Keseluruhan

Titik awal dari analisis sistematis kinerja perusahaan adalah return on equity (ROE) didefinisikan sebagai :

ROE = ROE merupakan indikator yang komprehensif dari kinerja perusahaan karena memberikan indikasi seberapa baik manajer memanfaatkan dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham untuk memperoleh laba.

Dalam jangka panjang, nilai ekuitas perusahaan ditentukan oleh hubungan antara ROE dengan cost of equity capital. Oleh karena itu, perusahaan yang diharapkan selama jangka panjang mampu menghasilkan ROE melebihi cost of equity capitalnya seharusnya memiliki nilai pasar yang melebihi nilai buku, dan sebaliknya.

Perbandingan ROE dengan biaya modal berguna tidak hanya untuk mengetahui nilai perusahaan, tetapi juga dalam mempertimbangkan perkiraan profitabilitas masa depan. Untuk alasan itu, dari waktu ke waktu ROE cenderung didorong oleh kekuatan kompetitif menuju level normal cost of equity capital. Dengan demikian, cost of equity capital ditetapkan sebagai tolak ukur untuk ROE yang akan diamati dalam keseimbangan kompetitif jangka panjang. Penyimpangan dari level ini timbul karena dua alasan umum. Salah satunya adalah kondisi industri dan strategi kompetitif yang menyebabkan perusahaan untuk menghasilkan laba ekonomi supernormal (atau sub normal) keuntungan ekonomi, setidaknya dalam jangka pendek. Yang kedua adalah distorsi akuntansi.Menguraikan Profitabilitas : Pendekatan tradisional

ROE suatu perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu seberapa besar memperoleh keuntungan dari penggunaan asetnya dan seberapa besar aset perusahaan, relatif terhadap investasi pemegang sahamnya. Untuk memahami dampak dari dua faktor, ROE dapat diuraikan ke dalam return on asset (ROA) dan ukuran financial leverage, sebagai berikut :

ROA menunjukkan berapa banyak keuntungan yang mampu dihasilkan perusahaan untuk setiap dolar aset yang diinvestasikan. Financial leverage menunjukkan berapa banyak asset yang perusahaan mampu dialokasikan untuk setiap dolar yang diinvestasikan oleh pemegang sahamnya. Return on asset sendiri dapat diuraikan sebagai berikut :ROA =Net Income

Sales

Sales

Assets

Rasio laba bersih terhadap penjualan disebut net profit margin atau return on sales (ROS), rasio penjualan terhadap aset dikenal sebagai asset turnover. Rasio profit margin menunjukkan seberapa banyak perusahaan mampu mempertahankannya sebagai keuntungan untuk setiap penjualan yang dihasilkan. Asset turnover menunjukkan seberapa banyak penjualan yang mampu dihasilkan perusahaan untuk setiap dolar asetnya.

Menguraikan Profitabilitas : Pendekatan Alternatif

Meskipun pendekatan diatas cukup populer digunakan untuk menguraikan ROE suatu perusahaan, ROE memiliki beberapa keterbatasan. Dalam perhitungan ROA, penyebut termasuk Aset diklaim oleh semua penyedia modal untuk perusahaan, tetapi pembilang hanya mencakup laba tersedia untuk para pemegang saham. Aset sendiri mencakup aset operasi dan aset keuangan seperti kas dan investasi jangka pendek. Selanjutnya, laba bersih termasuk laba dari kegiatan operasi, serta pendapatan bunga dan biaya, yang merupakan konsekuensi dari keputusan keuangan. Seringkali hal ini berguna untuk membedakan antara dua sumber kinerja. Akhirnya, rasio financial leverage yang digunakan diatas tidak mengakui kenyataan bahwa kas perusahaan dan investasi jangka pendek pada dasarnya hutang negatif karena dapat digunakan untuk membayar hutang pada neraca perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh pendekatan alternatif untuk menguraikan ROE yang didiskusikan di bawah ini. Sebelum membahas pendekatan alternatif untuk menguraikan ROE, kita perlu mendefinisikan beberapa terminologi yang digunakan dalam seksi ini seperti di bagian akhir bab ini . Terminologi ini digambarkan pada tabel berikut :

a. Perhitungan beban bunga bersih memperlakukan beban bunga dan pendapatan bunga sebagai nilai absolut, independen bagaimana angka-angka ini dilaporkan dalam laporan laba rugi.Simak

Baca secara fonetik

Penyusunan kembali Laporan keuangan , sebagaimana yang ditampilkan dalam lampiran digunakan untuk menguraikan ROE dengan cara sebagai berikut:Operating ROA adalah ukuran seberapa menguntungkan perusahaan mampu mengalokasikan aset operasinya untuk menghasilkan laba operasi. Ini akan menjadi ROE suatu perusahaan jika dibiayai dengan semua ekuitas. Spread adalah efek ekonomi tambahan dari memperkenalkan hutang dalam struktur modal. Dampak ekonomi dari pinjaman adalah positif selama pengembalian atas aset operasi lebih besar dari biaya pinjaman. Perusahaan yang tidak memperoleh laba operasi yang cukup untuk membayar biaya bunga mengurangi ROE mereka dengan meminjam. Baik pengaruh positif dan negatif diperbesar oleh sejauh mana perusahaan meminjam, relatif terhadap basis modal yang dimilikinya. Rasio hutang bersih terhadap ekuitas memberikan ukuran financial leverage ini bersih. Spread time perusahaan adalah net financial leverage, oleh karena itu, memberikan ukuran keuntungan financial leverage kepada pemegang saham.

ROA operasi dapat lebih diuraikan ke dalam margin NOPAT dan operating asset turnover sebagai berikut : Margin NOPAT adalah ukuran bagaimana keuntungan penjualan perusahaan dari perspektif operasi. Operating asset turnover mengukur sejauh mana sebuah perusahaan dapat menggunakan aset operasinya untuk menghasilkan penjualan.

Patokan tepat untuk mengevaluasi ROA operasi adalah biaya rata-rata tertimbang utang dan modal, atau WACC. Karena WACC lebih rendah dari cost of equity capital, ROA operasi cenderung didorong ke tingkat yang lebih rendah dari ROE itu sendiri.

Menilai Manajemen Operasi : Menguraikan Net Profit Margin

Net Profit Margin atau return on sales (ROS) perusahaan menunjukkan profitabilitas kegiatan operasi perusahaan. Penguraian lebih lanjut dari ROS suatu perusahaan memungkinkan seorang analis untuk menilai efisiensi manajemen operasional perusahaan. Alat yang sangat populer digunakan dalam analisis ini adalah common-sized income statement di mana semua item lini dinyatakan sebagai rasio pendapatan penjualan.

Common-sized income statement memungkinkan untuk membandingkan tren dalam hubungan laporan laba rugi dari waktu ke waktu bagi perusahaan, dan tren dengan perusahaan yang berbeda dalam industri. Analisis laporan Laba rugi memungkinkan analis untuk menanyakan jenis pertanyaan berikut: (1) Apakah marjin perusahaan yang konsisten dengan strategi kompetitifnya? Sebagai contoh, sebuah strategi diferensiasi biasanya harus mengarah pada marjin laba kotor lebih tinggi daripada strategi low cost. (2) Apakah marjin perusahaan berubah? Mengapa? Apa saja penyebabnya-perubahan dalam persaingan, perubahan biaya input, atau manajemen biaya overhead yang buruk ? (3) Apakah perusahaan mengelola overhead dan biaya administrasi baik? Apa kegiatan bisnis yang mendorong biaya ini? Apakah kegiatan ini diperlukan?

Gross Profit MarginsSelisih antara penjualan perusahaan dan harga pokok penjualan adalah laba kotor. Marjin laba kotor merupakan indikasi sejauh mana pendapatan melebihi biaya langsung yang terkait dengan penjualan, dan dihitung sebagai

Gross profit margin = Simak

Baca secara fonetik

Baca secara fonetik

Simak

Baca secara fonetik

Simak

Baca secara fonetik

Gross margin dipengaruhi oleh dua faktor: (1) harga premium dari produk atau jasa perusahaan yang dikuasai di pasar dan (2) efisiensi pengadaan dan proses produksi perusahaan. Premi harga produk sebuah perusahaan atau jasa yang dapat dikuasasi dipengaruhi oleh tingkat persaingan dan sejauh mana produk yang unik. Biaya penjualan perusahaan dapat rendah ketika perusahaan dapat membeli input dengan biaya lebih rendah daripada pesaing dan atau menjalankan proses produksinya dengan lebih efisien. Ini biasanya terjadi ketika perusahaan memiliki strategi low cost.Selling , General, and Administrative ExpensesBiaya penjualan, administrasi dan umum suatu perusahaan dipengaruhi oleh aktivitas operasi yang telah dijalankan untuk menerapkan strategi kompetitif. Perusahaan dengan strategi diferensiasi harus melakukan kegiatan untuk mencapai diferensiasi. Perusahaan yang bersaing berdasarkan kualitas dan pengenalan produk baru yang cepat cenderung memiliki biaya R & D yang relatif lebih tinggi dibanding perusahaan yang bersaing murni berdasarkan biaya. Demikian pula, sebuah perusahaan yang mencoba membangun citra merek, mendistribusikan produknya melalui ritel dengan layanan penuh, dan menyediakan layanan pelanggan yang signifikan cenderung memiliki biaya penjualan dan administrasi yang relatif lebih tinggi dibanding perusahaan yang menjual melalui ritel gudang atau dan direct mail dan tidak memberikan dukungan yang banyak kepada pelanggan.

Biaya penjualan, administrasi dan umum suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh efisiensi dengan mengelola kegiatan overheadnya. Kontrol biaya operasional mungkin akan sangat penting bagi perusahaan yang bersaing atas dasar low cost. Namun, bahkan untuk para differentiator, penting untuk menilai apakah biaya diferensiasi adalah sepadan dengan harga premium yang diperoleh di pasar. Pertanyaannya adalah, ketika biaya diferensiasi dan biaya R&D ini dijaring keluar, perusahaan mana yang berperforma lebih baik? Dua rasio memberikan sinyal yang berguna di sini: operasi marjin laba bersih (margin NOPAT) rasio dan margin EBITDA:

NOPAT margin =

EBITDA margin =

Marjin NOPAT memberikan indikasi komprehensif kinerja operasional perusahaan karena mencerminkan semua kebijakan operasi dan menghilangkan efek dari kebijakan hutang. Marjin EBITDA menyediakan informasi yang sama, kecuali yang tidak termasuk beban penyusutan dan amortisasi, beban usaha non kas yang signifikan. Analis lebih memilih untuk menggunakan marjin EBITDA karena mereka percaya bahwa itu berfokus pada kas operasi. Sementara ini adalah untuk batas tertentu yang benar, maka dapat berpotensi menyesatkan karena dua alasan. EBITDA bukan konsep kas ketat karena penjualan, biaya penjualan, dan SG & A expense sering termasuk item-item non kas. Juga, penyusutan adalah biaya operasi yang nyata, dan itu mencerminkan sejauh mana konsumsi sumber daya. Oleh karena itu, mengabaikan itu bisa menyesatkan.Beban Pajak

Pajak merupakan elemen penting dari total biaya perusahaan. Melalui berbagai teknik perencanaan pajak, perusahaan dapat mencoba untuk mengurangi beban pajak mereka. Ada dua ukuran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi beban pajak perusahaan. Salah satunya adalah rasio dari beban pajak terhadap penjualan, dan yang lainnya adalah rasio dari beban pajak terhadap laba sebelum pajak (juga dikenal sebagai tarif pajak rata-rata). Catatan kaki pajak perusahaan memberikan laporan lengkap tentang mengapa tarif pajak rata-rata berbeda dari tarif pajak yang berlaku.Mengevaluasi Manajemen Investasi: Menguraikan Asset Turnover

Asset Turnover adalah driver kedua ROE perusahaan. Sejak perusahaan menginvestasikan sumber daya aset, menggunakan asset tersebut secara produktif merupakan faktor kritis profitabilitas perusahaan secara keseluruhan. Suatu analisis rinci tentang aset turnover memungkinkan analis untuk mengevaluasi efektivitas manajemen investasi perusahaan.

Ada dua area utama manajemen aset: (1) manajemen modal kerja dan (2) manajemen aset jangka panjang. Modal kerja didefinisikan sebagai selisih antara aktiva lancar perusahaan dan kewajiban lancar. Namun, definisi ini tidak membedakan antara komponen operasi (seperti piutang dagang, persediaan, dan hutang dagang) dan komponen pendanaan (seperti kas, surat berharga, dan wesel bayar). Sebuah ukuran alternatif yang membuat perbedaan ini adalah modal kerja operasi.Operating working capital = (current assets cash and marketable securities)

(current liablilities short term and current portion of

long term debt) Working Capital ManagementKomponen modal kerja operasi yang analis fokuskan adalah piutang dagang, persediaan, dan hutang dagang. Sebuah jumlah tertentu investasi pada modal kerja adalah perlu bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Rasio berikut ini berguna dalam menganalisis manajemen modal kerja suatu perusahaan: prosentase modal kerja operasi terhadap penjualan, perputaran modal kerja operasi, perputaran piutang dagang, perputaran persediaan, dan perputaran hutang dagang. Perputaran rasio juga dapat dinyatakan dalam jumlah hari kegiatan yang dapat didukung oleh modal operasi kerja (dan komponennya). Definisi rasio ini diberikan di bawah ini.Perputaran modal kerja operasi menunjukkan berapa banyak penjualan dapat dihasilkan perusahaan untuk setiap dolar yang diinvestasikan dalam modal kerja operasi. Perputaran piutang dagang, perputaran persediaan, dan perputaran hutang dagang memungkinkan analis untuk mengkaji bagaimana tiga komponen utama modal kerja digunakan secara produktif. Umur piutang, umur persediaan, dan umur hutang adalah cara lain untuk mengevaluasi efisiensi manajemen modal kerja suatu perusahaan.

Long-Term Assets ManagementBidang lain manajemen investasi menyangkut pemanfaatan aset jangka panjang suatu perusahaan. Hal ini berguna untuk menentukan investasi perusahaan dalam aset jangka panjang sebagai berikut:Net long-term assets = (Total long-term assets - Non-interest-bearing long-term liabilities)Aset jangka panjang umumnya terdiri dari properti bersih, pabrik, dan peralatan (PP & E), aset tidak berwujud seperti goodwill, dan aset lainnya. Kewajiban jangka panjang non-bunga termasuk item seperti pajak tangguhan. Kami mendefinisikan aset jangka panjang bersih dan modal kerja bersih sedemikian rupa sehingga jumlah mereka, aset operasi bersih, adalah sama dengan jumlah hutang bersih dan ekuitas, atau modal bersih. Hal ini konsisten dengan cara kita mendefinisikan ROA operasi sebelumnya dalam bab ini.

Efisiensi dimana perusahaan menggunakan aset bersih jangka panjangnya diukur oleh dua rasio berikut ini: prosentase aset jangka panjang bersih terhadap penjualan dan perputaran aset bersih jangka panjang bersih. Perputaran aset bersih jangka panjang didefinisikan sebagai

Net long term asset turnover =

Property, pabrik dan peralatan (PP & E) adalah aset jangka panjang paling penting dalam neraca perusahaan. Efisiensi penggunaan PP&E perusahaan diukur dengan rasio PP & E terhadap penjualan, atau dengan rasio perputaran PP & E

PP&E turnover =

Rasio yang tercantum di atas memungkinkan analis untuk menjelajahi sejumlah pertanyaan bisnis pada empat bidang:

1. Seberapa baik perusahaan mengelola persediaan? Apakah perusahaan menggunakan teknik manufaktur manufaktur? Apakah perusahaan memiliki manajemen logistic dan vendor yang baik? Jika rasio persediaan berubah, apa alasan yang mendasari bisnis? Apakah produk baru sedang direncanakan? Apakah ada ketidaksesuaian antara prakiraan permintaan dan penjualan aktual?

2. Seberapa baik perusahaan mengelola kebijakan kredit? Apakah kebijakan-kebijakan tersebut konsisten dengan strategi pemasaran? Apakah perusahaan meningkatkan penjualan secara artificial dengan memuat saluran distribusi?

3. Apakah perusahaan mengambil keuntungan dari perdagangan kredit? Apakah terlalu banyak mengandalkan pada perdagangan kredit ? Jika demikian, apa biaya implisit?

4. Apakah investasi perusahaan dalam pabrik dan peralatan konsisten dengan strategi kompetitifnya? Apakah perusahaan memiliki kebijakan akuisisi dan divestasi?

Evaluating Financial Management: Financial Leverage

Financial Leverage memungkinkan perusahaan untuk memiliki basis aset lebih besar dari ekuitas. Perusahaan dapat meningkatkan modal melalui pinjaman dan penciptaan kewajiban lain seperti account payable, kewajiban yang masih harus dibayar, dan pajak tangguhan. Financial Leverage meningkatkan ROE suatu perusahaan sepanjang biaya kewajiban kurang dari tingkat pengembalian dari dana investasi. Dalam hal ini penting untuk membedakan antara kewajiban berbunga seperti notes payable, bentuk lain dari utang jangka pendek dan hutang jangka panjang yang membawa muatan bunga eksplisit dan bentuk-bentuk kewajiban. Beberapa bentuk-bentuk lain dari kewajiban, seperti hutang dagang atau pajak ditangguhkan, tidak dikenakan biaya apapun. Kewajiban lain, seperti kewajiban sewa guna usaha atau kewajiban pensiun, membawa muatan bunga implisit. Akhirnya, beberapa perusahaan membawa saldo kas yang besar atau investasi pada efek. Hal ini mengurangi saldo hutang bersih perusahaan karena konseptual perusahaan dapat membayar hutang dengan menggunakan kas dan investasi jangka pendek.

Sedangkan leverage keuangan dapat berpotensi menguntungkan bagi pemegang saham sebuah perusahaan, juga dapat meningkatkan risiko mereka. Tidak seperti ekuitas, kewajiban telah dikenal mempunyai jangka waktu pembayaran, dan perusahaan menghadapi risiko kesulitan keuangan jika gagal untuk memenuhi komitmen. Ada beberapa rasio untuk menilai tingkat risiko yang timbul dari leverage keuangan perusahaan.

Current Liabilities and Short-Term Liquidity

Rasio berikut digunakan secara penuh di dalam mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan hutang lancar perusahaan.

Semua rasio di atas berupaya untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban saat ini. Tiga rasio pertama membandingkan kewajiban lancar perusahaan dengan aset jangka pendek yang dapatdigunakan untuk melunasi hutang tersebut. Rasio keempat berfokus pada kemampuan tions perusahaan opera untuk menghasilkan sumber daya yang dibutuhkan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

Baik aktiva lancar dan kewajiban lancar memiliki durasi sebanding, rasio lancar adalah indeks utama likuiditas perusahaan jangka pendek. Analis melihat rasio lancar lebih dari satu menjadi indikasi bahwa perusahaan dapat menutupi kewajiban lancar dari realisasi kas aktiva lancarnya. Namun, perusahaan dapat menghadapi masalah likuiditas jangka pendek bahkan dengan rasio lancar lebih dari satu ketika beberapa current assets tidak cukup untuk likuid. Quick rasio dan rasio kas menangkap kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancar dengan likuiditas aset. Quick rasio mengasumsikan bahwa piutang perusahaan likuid. Hal ini berlaku dalam industri dimana kelayakan kredit pelanggan berada di luar sengketa, atau ketika piutang dikumpulkan dalam waktu yang sangat singkat. Bila kondisi tersebut tidak berlaku, rasio kas, yang menganggap hanya kas dan surat berharga, adalah indikasi yang lebih baik dari kemampuan perusahaan untuk menutupi segera kewajiban lancar. Operating cash flow adalah ukuran lain kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban lancar dari kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan.

Leverage keuangan perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan pembiayaan hutang. Ada beberapa potensi keuntungan dari pembiayaan hutang. Pertama, utang biasanya lebih murah daripada ekuitas karena adanya janji perusahaan mengenai persyaratan pembayaran yang telah ditetapkan kepada pemegang utang. Kedua, pada kebanyakan negara, bunga pembiayaan utang sebagai pengurang pajak, sedangkan dividen kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan dari pajak. Ketiga, pembiayaan utang bisa memaksa manajemen perusahaan untuk disiplin dan memotivasinya untuk mengurangi pemborosan. Keempat, sering lebih mudah bagi manajemen mengkomunikasikan informasi strategi perusahaan dan prospek kepada pemberi pinjaman swasta daripada pasar modal publik. Komunikasi tersebut dapat berpotensi mengurangi biaya modal perusahaan. Karena alasan ini, adalah optimal bagi perusahaan menggunakan beberapa utang dalam struktur modal mereka. Terlalu banyak ketergantungan pada pembiayaan utang, bagaimanapun juga berpotensi merugikan pemegang saham perusahaan. Perusahaan akan menghadapi kesulitan keuangan jika terdapat kegagalan atas pembayaran bunga dan pokok. Debt holders juga memberlakukan persyaratan pada perusahaan, membatasi operasi perusahaan, investasi, dan keputusan pembiayaan.

Struktur modal perusahaan yang optimal ditentukan terutama oleh risiko bisnis. Arus kas suatu perusahaan dapat diprediksi bila ada sedikit kompetisi atau ada sedikit ancaman perubahan teknologi. Perusahaan tersebut memiliki risiko bisnis yang rendah dan karenanya dapat mengandalkan pada pembiayaan utang. Sebaliknya, jika arus operasi kas perusahaan sangat berubah-ubah dan kebutuhan belanja modal tidak bisa diprediksi, mungkin harus mengandalkan pada pembiayaan ekuitas. Sikap manajer terhadap risiko dan fleksibilitas keuangan juga sering menentukan kebijakan hutang perusahaan.

Ada beberapa rasio yang membantu analis pada area ini. Untuk mengevaluasi campuran hutang dan ekuitas dalam struktur modal perusahaan, rasio berikut ini berguna:

Rasio pertama menyatakan kembali aset-to-equity ratio (salah satu dari tiga rasio utama yang mendasari ROE) dengan mengurangkan satu dari itu. Rasio kedua memberikan indikasi tentang bagaimana banyaknya dolar pada pembiayaan hutang menggunakan setiap dolar yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Rasio ketiga menggunakan hutang bersih, yang merupakan total hutang dikurangi kas dan surat berharga, sebagai ukuran pinjaman perusahaan. Rasio keempat dan kelima mengukur utang sebagai proporsi dari jumlah modal. Dalam menghitung semua rasio di atas, penting untuk memasukkan semua kewajiban berbunga, apakah beban bunga yang eksplisit atau implisit. Ingat bahwa contoh item yang membawa muatan bunga implisit termasuk kewajiban guna usaha dan kewajiban pensiun. Analis kadang-kadang memasukkan potensi kewajiban neraca yang perusahaan miliki, seperti sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan, dalam definisi utang perusahaan.

Kemudahan perusahaan dimana dapat memenuhi pembayaran bunga merupakan indikasi dari tingkat risiko yang terkait dengan kebijakan utang. Rasio cakupan bunga memberikan ukuran konstruksi ini:

Satu juga dapat menghitung coverage ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan atas semua kewajiban keuangan tetap, seperti pembayaran bunga, pembayaran sewa, dan pembayaran utang, dengan tepat mendefinisikan ulang pembilang dan penyebut dalam rasio di atas. Dalam melakukan hal itu penting untuk diingat bahwa pembayaran biaya tetap, seperti interest dan lease rentals dibayar sebelum pajak, sementara yang lain, seperti pembayaran hutang dibayar setelah pajak.

Coverage ratio berbasis pendapatan menunjukkan laba yang tersedia untuk setiap dolar pembayaran bunga yang dibutuhkan; coverage ratio berbasis arus kas menunjukkan indikasi dollar dari keseluruhan kas operasi yang dihasilkan untuk setiap dolar pembayaran bunga dibutuhkan. Dalam kedua rasio ini, penyebut adalah beban bunga. Dalam pembilang kita menambahkan pajak kembali karena pajak dihitung hanya setelah beban bunga dikurangi. Coverage ratio yang satu menyiratkan bahwa kegiatan operasi perusahaan meliputi beban bunga yang merupakan situasi yang sangat berisiko. Semakin besar coverage ratio, semakin besar perusahaan harus memenuhi kewajiban bunga.

Rasio dari data yang dipisahkan Sejauh ini kita telah membahas bagaimana menghitung rasio dengan menggunakan informasi keuangan. Para analis sering memeriksa rasio di atas lebih lanjut dengan memisahkan data keuangan dan data fisik. Sebagai contoh, sebuah perusahaan multibusiness, orang bisa menganalisis informasi melalui segmen usaha perorangan. Analisis semacam ini dapat mengungkapkan perbedaan potensial dalam kinerja setiap unit bisnis, memungkinkan analis untuk menentukan daerah mana strateginya berjalan dan mana yang tidak. Hal ini juga memungkinkan untuk menyelidiki rasio keuangan lebih lanjut dengan menghitung rasio data fisik yang berkaitan dengan operasi perusahaan. Data fisik yang tepat melihat variasi dari industri ke industri. Sebagai contoh dalam ritel, orang bisa menghitung statistik produktivitas seperti penjualan per toko, penjualan, pelanggan transaksi per toko, dan jumlah penjualan per transaksi nasabah. Di industri hotel, tingkat hunian kamar menyediakan informasi penting; di industri telepon selular akuisisi biaya per pelanggan baru dan tingkat retensi pelanggan begitu penting. Rasio ini sangat berguna bagi perusahaan dan industri baru seperti perusahaan Internet, dimana data akuntansi mungkin tidak sepenuhnya menangkap bisnis-ekonomi karena aturan akuntansi konservatif.

Putting it All Together: Menilai Laju Pertumbuhan Berkelanjutan

Para analis sering menggunakan konsep pertumbuhan yang berkesinambungan sebagai cara untuk mengevaluasi rasio suatu perusahaan secara komprehensif. Tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan Sebuah perusahaan didefinisikan sebagai

Sustainable growth rate = ROE x (1 - Dividend payout ratio)Kita sudah membahas analisis ROE dalam empat bagian sebelumnya. Dividen payout ratio didefinisikan sebagai:

Dividend payout ratio suatu perusahaan adalah ukuran dari kebijakan dividen, perusahaan membayar dividen karena beberapa alasan. Dividen adalah cara bagi perusahaan untuk mengembalikan ke pemegang saham setiap kas yang dihasilkan lebih dari operasi dan kebutuhan investasi. Bila ada asimetri informasi antara manajer perusahaan dan shareholder, pembayaran dividen dapat berfungsi sebagai sinyal kepada pemegang saham tentang harapan manajer terhadap prospek masa depan perusahaan. Perusahaan juga dapat membayar dividen untuk menarik pemegang saham.

Laju pertumbuhan berkelanjutan adalah tingkat di mana perusahaan dapat tumbuh sekaligus menjaga kemampuan profit dan kebijakan keuangan yang tidak berubah. Return on equity perusahaan dan kebijakan pembayaran dividen menentukan kolam dana yang tersedia untuk pertumbuhan. Tentu saja perusahaan dapat tumbuh apabila profitabilitas, kebijakan pembayaran, atau perubahan financial leverage pada tingkat yang berbeda dari laju pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan menyediakan sebuah patokan terhadap rencana pertumbuhan yang dapat dievaluasi perusahaan.

Jika perusahaan bermaksud untuk tumbuh pada tingkat lebih tinggi dari laju pertumbuhan berkelanjutan, orang bisa menilai mana rasio yang mungkin berubah. Analisis ini dapat mengajukan pertanyaan bisnis seperti ini: perubahan mana akan terjadi? Apakah manajemen mengharapkan kenaikan profitabilitas? Atau kenaikan produktivitas aktiva? Apakah harapan ini realistis? Apakah rencana perusahaan atas perubahan tersebut? Jika profitabilitas tidak mungkin dicapai, perusahaan akan meningkatkan financial leverage atau mengurangi dividen? Apa dampak dari perubahan kebijakan keuangan?

CASH FLOW ANALYSIS

Pembahasan analisis rasio difokuskan pada analisis laporan laba rugi suatu perusahaan (analisis net profit margin) atau neraca (asset turnover dan financial leverage). Analis bisa mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang aktivitas operasi perusahaan, investasi, dan kebijakan pembiayaan dengan memeriksa arus kas. Analisis arus kas juga memberikan indikasi kualitas informasi dalam laporan laba rugi perusahaan dan neraca.

Arus Kas dan Laporan Arus Dana

Dalam laporan arus kas, perusahaan mengklasifikasikan arus kas menjadi tiga kategori: arus kas dari operasi, arus kas yang berkaitan dengan investasi, dan arus kas yang berhubungan dengan kegiatan pembiayaan. Arus kas operasi adalah kas yang dihasilkan oleh perusahaan dari penjualan barang dan jasa setelah membayar biaya input dan operasi. Arus kas yang berkaitan dengan kegiatan investasi menunjukkan uang tunai dibayarkan untuk pengeluaran modal, intercorporate investasi, akuisisi, dan kas yang diterima dari penjualan aset jangka panjang. Arus kas yang berkaitan dengan kegiatan pembiayaan menunjukkan kas yang diperoleh dari (atau dibayarkan kepada) pemegang saham perusahaan dan pemegang utang.

Finlandia menggunakan dua format laporan arus kas: format langsung dan tidak langsung. Perbedaan utama antara kedua format adalah cara mereka melaporkan arus kas dari kegiatan operasi. Dalam format arus kas langsung, hanya digunakan oleh sejumlah kecil perusahaan, penerimaan kas operasi dan pengeluaran dilaporkan secara langsung. Dalam format tidak langsung, perusahaan memperoleh arus kas operasi dengan membuat penyesuaian terhadap laba bersih. Karena ada hubungan format tidak langsung laporan arus kas dengan laporan laba rugi perusahaan dan neraca, banyak analis dan manajer menemukan format ini lebih bermanfaat. Akibatnya, FASB mengharuskan perusahaan melaporkan arus kas operasi menggunakan format langsung dan format tidak langsung juga.

Pendapatan bersih berbeda dari arus kas operasi karena pendapatan dan beban diukur dengan menggunakan dasar akrual. Ada dua jenis akrual dalam laba bersih. Pertama, ada akrual lancar seperti penjualan kredit dan biaya belum dibayar. Akrual Lancar mengakibatkan perubahan aktiva lancar suatu perusahaan (seperti sebagai piutang, persediaan, biaya dibayar dimuka) dan kewajiban lancar (seperti kewajiban hutang dan masih harus dibayar). Jenis kedua akrual dalam laporan laba rugi adalah akrual tidak lancar seperti penyusutan, pajak ditangguhkan, dan pendapatan ekuitas dari anak perusahaan unconsolidated. Untuk memperoleh arus kas operasi dari laba bersih, penyesuaian harus dibuat untuk kedua jenis akrual. Selain itu, penyesuaian harus dibuat untuk keuntungan non operasional termasuk dalam laba bersih seperti keuntungan dari penjualan aset.

Laporan arus dana biasanya memberikan informasi tentang modal kerja perusahaan dari operasi, yang didefinisikan sebagai pendapatan bersih yang telah disesuaikan akrual tidak lancar, dan keuntungan dari penjualan aset jangka panjang. Sebagaimana dibahas di atas, arus kas dari operasi dasarnya melibatkan ketiga penyesuaian, penyesuaian untuk akrual saat ini. Oleh karena itu relatif mudah untuk mengkonversi modal kerja dari operasi untuk arus kas operasi dengan membuat penyesuaian relevan untuk akrual saat ini terkait dengan operasi.

Informasi tentang akrual saat ini dapat diperoleh dengan memeriksa perubahan aktiva dan kewajiban lancar perusahaan. Biasanya, akrual operasi merupakan perubahan di semua akun aktiva lancar selain kas dan setara kas, dan perubahan dalam semua kewajiban lancar selain wesel bayar dan bagian lancar dari utang jangka panjang. Kas dari operasi dapat dihitung sebagai berikut:

Modal kerja dari operasi

-Kenaikan (atau + penurunan) piutang dagang

- Kenaikan (atau + penurunan) persediaan

-Kenaikan (atau + penurunan) aset lancar lainnya tidak termasuk kas dan setara kas

+Kenaikan (atau - penurunan) hutang dagang

+Kenaikan (atau - penurunan) kewajiban lancar lainnya dan tidak termasuk utang.Analisis Informasi Arus Kas

Analisa arus kas dapat digunakan untuk mengatasi berbagai pertanyaan mengenai dinamika arus kas suatu perusahaan:

Seberapa kuat kas flow internal perusahaan? Apakah arus kas operasi positif atau negatif? Jika negatif, mengapa? Apakah karena perusahaan ini tumbuh? Apakah karena operasinya yang tidak menguntungkan? Atau mengalami kesulitan mengelola modal kerja dengan baik?

Apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek keuangan, seperti pembayaran bunga, dari arus kas operasi? Bisakah itu terus memenuhi kewajiban tanpa mengurangi fleksibilitas operasi?

Berapa banyak uang untuk berinvestasi pada perusahaan yang sedang tumbuh? Apakah investasi ini konsisten dengan strategi bisnisnya? Apakah perusahaan menggunakan aliran kas internal untuk membiayai pertumbuhan, atau mengandalkan pembiayaan eksternal?

Apakah perusahaan membayar dividen dari arus kas internal atau melalui pembiayaan eksternal? Jika dividen perusahaan bersumber dari dana eksternal, apakah kebijakan dividen perusahaan yang berkelanjutan?

Apa jenis pembiayaan eksternal yang tidak bergantung pada perusahaan? Ekuitas, hutang jangka pendek, atau utang jangka panjang? Apakah pembiayaan konsisten dengan risiko bisnis perusahaan secara keseluruhan?

Apakah perusahaan memiliki kelebihan arus kas setelah melakukan investasi modal? Apakah tren jangka panjang? Apa rencana apakah manajemen harus menyebarkan aliran kas bebas?

Informasi sementara dalam laporan arus kas dilaporkan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan di atas langsung dalam kasus beberapa perusahaan, mungkin tidak mudah untuk melakukannya selalu karena beberapa alasan. Pertama, meskipun PSAK 95 menyediakan pedoman luas pada format dari laporan arus kas, masih ada variasi yang signifikan di seluruh perusahaan, bagaimana data arus kas diungkapkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan analisis yang sistematis dan perbandingan di seluruh perusahaan, analis sering menyusun kembali informasi dalam laporan arus kas menggunakan model aliran kas sendiri. Kedua, beban bunga perusahaan dan pendapatan bunga dalam komputasi arus kas dari aktivitas operasi. Namun, dua item tersebut tidak berhubungan dengan operasi perusahaan. Beban bunga merupakan fungsi dari leverage keuangan, dan pendapatan bunga berasal dari aset keuangan daripada aktiva operasional. Oleh karena itu berguna untuk menyajikan kembali laporan arus kas untuk mempertimbangkan ini

Analis menggunakan sejumlah pendekatan yang berbeda untuk menyajikan kembali data arus kas. Arus kas dari operasi disajikan dalam dua tahap. Langkah pertama menghitung arus kas dari operasi sebelum operasi investasi modal kerja. Dalam komputasi ini, tidak termasuk beban bunga dan pendapatan bunga. Untuk menghitung laba bersih ini, dimulai dengan net income perusahaan, analis menambahkan kembali tiga jenis item: (1) beban bunga bersih setelah pajak karena item pembiayaan ini akan dipertimbangkan kemudian, (2) keuntungan atau kerugian non operasional biasanya timbul dari penyelesaian aset atau asset write-off karena item ini merupakan investasi yang terkait dan akan dipertimbangkan kemudian, dan (3) operasi jangka panjang akrual seperti penyusutan dan pajak tangguhan karena ini adalah biaya operasi non-kas.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas positif dari operasi. Perusahaan sehat yang berada dalam kondisi mapan harus menghasilkan lebih banyak uang dari pelanggan mereka daripada yang mereka keluarkan untuk biaya operasional. Sebaliknya, perusahaan tumbuh terutama adanya investasi kas dalam penelitian dan pengembangan, periklanan dan pemasaran, atau bangunan organisasi untuk mempertahankan pertumbuhan di masa depan, mungkin mengalami arus kas operasional yang negatif. Manajemen modal kerja perusahaan juga mempengaruhi apakah mereka menghasilkan arus kas positif dari operasi. Perusahaan dalam tahap pertumbuhan biasanya menginvestasikan sebagian arus kas operasi pada modal kerja seperti piutang, persediaan, dan hutang. Investasi bersih dalam modal kerja adalah fungsi dari kebijakan kredit perusahaan (account receivable), kebijakan pembayaran (hutang, biaya dibayar dimuka, dan kewajiban yang masih harus dibayar), dan pertumbuhan yang diharapkan dalam penjualan (persediaan). Jadi, dalam menafsirkan arus kas perusahaan dari aktivitas operasi setelah modal kerja, penting untuk memikirkan strategi pertumbuhan mereka, karakteristik industri dan kebijakan kredit.

Analisis arus kas model berikutnya berfokus pada arus kas yang terkait dengan investasi jangka panjang. Bentuk investasi ini berupa capital expenditure, investment, mergers and acquisitions. Setiap arus kas operasi yang positif, setelah melakukan investasi usaha modal kerja memungkinkan perusahaan mengejar peluang pertumbuhan jangka panjang-tunities. Jika arus kas operasi perusahaan setelah investasi modal kerja tidak cukup untuk membiayai investasi jangka panjang, ia harus mengandalkan pembiayaan eksternal untuk mendanai pertumbuhannya. Perusahaan yang kurang fleksibel, mengejar investasi jangka panjang daripada membiayai pertumbuhan mereka secara internal. Ada biaya dan manfaat dari mampu untuk mendanai pertumbuhan internal. Biaya adalah bahwa manajer bebas menggunakan arus kas internal untuk dana investasi tidak menguntungkan. Seperti belanja modal cenderung boros jika manajer dipaksa untuk mengandalkan pemasok modal eksternal. Ketergantungan pada pasar modal eksternal mungkin akan sulit bagi manajer melakukan investasi jangka panjang yang berisiko jika tidak mudah untuk mengkomunikasikan manfaat pasar modal dari investasi tersebut.

Setiap kelebihan arus kas sesudah investasi jangka panjang adalah aliran kas bebas yang mampu memanfaatkan baik untuk pemegang hutang dan ekuitas pemegang. Pembayaran kepada debt holders termasuk pembayaran bunga dan pembayaran pokok. Perusahaan dengan arus kas negatif bebas meminjam tambahan dana untuk memenuhi bunga dan kewajiban pembayaran utang, atau memotong beberapa investasi mereka dalam working capital atau investasi jangka panjang, atau masalah ekuitas tambahan. Keadaan ini jelas berisiko finansial bagi perusahaan.

Arus kas setelah pembayaran hutang kepada pemegang arus kas bebas tersedia untuk para pemegang saham. Pembayaran kepada pemegang ekuitas terdiri dari pembayaran dividen dan pembelian kembali saham. Jika arus kas negatif perusahaan-perusahaan membayar dividen kepada pemegang saham dengan meminjam uang. Meskipun hal ini mungkin layak dalam jangka pendek, tidak bijaksana bagi perusahaan untuk membayar dividen kepada pemegang ekuitas kecuali memiliki arus kas positif bebas secara berkelanjutan. Di sisi lain, perusahaan yang memiliki arus kas yang besar setelah pembayaran utang, memboroskan uang pada investasi yang tidak produktif untuk mengejar pertumbuhan demi kepentingannya sendiri. Seorang analis, oleh karena itu, harus hati-hati memeriksa rencana investasi perusahaan tersebut.

Analis harus fokus pada sejumlah langkah arus kas: (1) arus kas dari operasi sebelum investasi dalam modal kerja dan pembayaran bunga, untuk memeriksa apakah perusahaan mampu atau tidak menghasilkan uang surplus dari operasi perusahaan, (2) arus kas dari operasi setelah investasi untuk modal kerja, untuk menilai bagaimana modal kerja perusahaan dikelola dan apakah investasi tidak fleksibel dalam aset jangka panjang untuk pertumbuhan di masa depan, ( 3) arus kas bebas tersedia untuk para pemegang hutang dan ekuitas, untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi bunga dan pembayaran pokok, dan (4) arus kas bebas tersedia untuk para pemegang saham, untuk menilai kemampuan keuangan perusahaan untuk mempertahankan kebijakan dividen dan untuk mengidentifikasi masalah agen potensial dari kelebihan arus kas bebas. Langkah-langkah ini harus dievaluasi dalam konteks bisnis perusahaan, strategi pertumbuhan, dan kebijakan keuangan. Selanjutnya, perubahan dalam pengukuran dari tahun ke tahun memberikan informasi yang berharga pada stabilitas dinamika arus kas perusahaan.

SUMMARYBab ini menyajikan dua cara utama analisis keuangan: analisis rasio dan analisis arus kas. Kedua alat ini memungkinkan analis untuk memeriksa kinerja perusahaan dan kondisi keuangan, mengingat strategi dan tujuan. Analisis Rasio melibatkan menilai laporan laba rugi perusahaan dan data neraca. analisis arus kas bergantung pada laporan arus kas perusahaan.

Titik awal untuk analisis rasio ROE perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengevaluasi tiga pembalap ROE, yang marjin laba bersih, perputaran aset, dan usia keuangan tuas. Marjin laba bersih mencerminkan manajemen operasi perusahaan, perputaran aset mencerminkan manajemen investasi, dan leverage keuangan mencerminkan manajemen kewajibannya. Masing-masing daerah dapat lebih dideteksi dengan memeriksa sejumlah rasio. Sebagai contoh, pendapatan umum berukuran analisis laporan memungkinkan pemeriksaan rinci margin bersih perusahaan. Demikian pula, pergantian kunci akun modal kerja seperti piutang, persediaan, dan hutang, dan tingkat perputaran aktiva tetap perusahaan memungkinkan pemeriksaan lebih lanjut perputaran aset perusahaan. Akhirnya, rasio likuiditas jangka pendek, rasio utang kebijakan, dan rasio cakupan menyediakan cara untuk memeriksa leverage keuangan perusahaan. Pertumbuhan berkelanjutan sebuah perusahaan tingkat-tingkat di mana ia dapat tumbuh tanpa mengubah operasi Perseroan, investasi, dan pendanaan kebijakan-ditentukan oleh anak ROE dan kebijakan dividen. Konsep pertumbuhan yang berkelanjutan menyediakan cara untuk mengintegrasikan analisis rasio dan untuk mengevaluasi apakah strategi pertumbuhan suatu perusahaan berkesinambungan. Jika rencana sebuah perusahaan panggilan untuk tumbuh pada tingkat di atas tingkat saat ini berkelanjutan, maka analis dapat memeriksa mana rasio perusahaan kemungkinan akan berubah di masa depan.

Analisis arus kas suplemen analisis rasio dalam memeriksa Kegiatan operasi perusahaan ities, manajemen investasi, dan risiko keuangan. Karena terdapat variasi yang luas di seluruh perusahaan dalam cara bagaimana data arus kas dilaporkan, analis sering menggunakan format standar untuk menyusun kembali data arus kas. Model ini memungkinkan analis untuk menilai apakah suatu operasi perusahaan menghasilkan arus kas sebelum investasi dalam mengoperasikan modal kerja, dan berapa banyak kas yang diinvestasikan dalam modal kerja perusahaan. Hal ini juga memungkinkan analis untuk menghitung free cash flow perusahaan setelah melakukan investasi jangka panjang, yang merupakan indikasi dari kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang dan pembayaran dividen. Akhirnya, analisis arus kas menunjukkan bagaimana perusahaan adalah pembiayaan sendiri, dan apakah pola pembiayaan terlalu berisiko.Wawasan yang diperoleh dari analisis rasio keuangan perusahaan dan arus kas perusahaan mampu menilai perkiraan prospek masa depan perusahaan.PERTANYAAN DISKUSI1. Manakah dari jenis-jenis perusahaan yang menurut Anda memiliki aset turnover paling tinggi atau rendah? Jelaskan mengapa?

Sebuah supermarket

Sebuah perusahaan farmasi

Retail perhiasan

Sebuah perusahaan baja

Jawab :

Sebuah supermarket (Tertinggi)

Supermarket memiliki aset turnover paling tinggi dari karena dalam industri ritel seperti supermarket ada persaingan harga yang sengit sehingga volume penjualan harus tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi pula. Dengan kata lain, untuk bisa memperoleh volume penjualan yang tinggi sebuah perusahaan harus bekerja keras menggunakan aset yang dimiliki dengan efisien. Sebuah perusahaan baja (Terendah)

Perusahaan baja tersebut memiliki asat turnover yang lebih rendah dibandingkan dengan supermarket, industri farmasi dan retail perhiasan. Karena, pelaku dalam industri ini tidak banyak, sehingga tidak terjadi perang harga dan volume penjualan. Biasanya perusahaan dengan aset turnover rendah memiliki sales margin yang tinggi. 2. Manakah dari jenis-jenis perusahaan yang menurut Anda memiliki sales margin paling tinggi atau rendah? Mengapa?

Sebuah supermarket

Sebuah perusahaan farmasi

Retail perhiasan

Sebuah perusahaan software

Jawab: Sebuah supermarket Sebuah supermarket memiliki sales margin paling tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang lain, karena pada supermarket tingkat penjualannya lebih tinggi sehingga kemampuan dalam menghasilkan pendapatan juga besar.

Sebuah perusahaan farmasi

Industri farmasi mempunyai sales margin yang tinggi setelah supermarket. Penjualan pada industri ini begitu tinggi karena menyediakan kebutuhan konsumen berupa obat-obatan yang pangsa pasarnya meliputi seluruh tingkatan konsumen baik skala kecil, menengah dan tingkat atas.

Retail perhiasan

Retail perhiasan memiliki sales margin yang sedang. Penjualan berfluktuasi. Pada kondisi tertentu, misalnya hari raya, penjualan bisa mengalami peningkatan dua kali lipat atau lebih dibandingkan pada saat kondisi normal. Karena perhiasan memiliki nilai jual yang tinggi, hanya konsumen yang bermotif untuk investasi atau karena prestise saja yang mampu membelinya.

Sebuah perusahaan software Sebuah perusahaan software memiliki sales margin yang rendah. Software (perangkat lunak) digunakan pemakainya untuk membantu memudahkan pengoperasian komputer. Harga sebuah program software yang original sangat mahal. Hal ini menimbulkan tindakan pemakai untuk membajak program tersebut. Karena keterbatasan konsumen dalam membeli software dan tindakan pembajakan atas software tersebut, penjualan pada industri ini tidak sering terjadi dibandingkan dengan industri lainnya.

3. James Broker, seorang analis dengan perusahaan broker yang sudah mapan, berkomentar: saya melihat angka kritis cash flow operasi semua perusahaan. Jika cash flow kurang dari laba, saya menganggap sebuah perusahaan menjadi pemain buruk dan perospect investasi yang buruk". Apakah Anda setuju dengan penilaian ini? Mengapa ya atau mengapa tidak?

Jawab:Kondisi 1 : Transaksi secara tunai dan kredit

Kami tidak setuju dengan komentar tersebut karena:

Laba didapat dari transaksi baik secara tunai dan kredit sedangkan operating cash flow menggambarkan semua transaksi yang bersifat kas atau tunai. Jadi transaksi-transaksi kredit tidak dicatat, seperti transaksi penjualan secara kredit atau pun pembelian secara kredit tidak dilakukan dicatat dalam Laporan Cash Flow,tetapi yang dibukukan untuk penerimaan pelunasan tagihan bukan semua penjualan kredit. Sehingga jika cash flow lebih rendah dari laba belum tentu mengindikasikan perusahaan berkinerja buruk, tetapi harus dilihat dulu dari pos mana laba perusahaan mengalami penurunan. Bisa jadi dari pos beban penyusutan aktiva tetap yang besar tapi secara aktual kas perusahaan tidak keluar.

Kondisi 2 : Semua transaksi secara tunai

Kami setuju dengan komentar tersebut karena:

Laba mengindikasikan kinerja perusahaan yang positif dan operating cash flow merupakan realisasi dari laba yang positif. Penilaian yang tepat atas prestasi suatu perusahaan tidah hanya memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memperhatikan dalam menghasilkan laba tetapi juga memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas positif dari kegiatan operasinya. Karena jika perusahaan profitabel namun mengalami defisit arus kas dapat merupakan indikasi bahwa perusahaan mengalami masalah keuangan dan dikhawatirkan tidak mampu mengembalikan pinjaman kepada kreditor maupun membayar dividen kepada investor. (Hermason, 1995:386)

4. Pada tahun 1995 Chrysler memiliki return on equity 20 persen, sedangkan return Ford hanya 8 persen. Gunakan kerangka ROE untuk memberikan alasan atas perbedaan ini.

Jawab:

Perbedaan dari ROE yang dimiliki Chrysler sebesar 20% dan ROE yang dimiliki Ford hanya 8%, disebabkan karena perbedaan 3 driver ROE, yakni:

Net Profit Margins

Asset Turnover

Financial LeverageROE terdiri dari Operating ROA ditambah spread dikali net financial leverage (Contoh Tabel 5-4).

Operating ROA

Operating ROA merupakan perbandingan antara NOPAT dengan net asset. Alasan yang mungkin membedakan ROE tersebut adalah NOPAT Chrysler yang lebih tinggi dari fords sehingga dengan net asset tertentu, ROA chrysler lebih tinggi dari Ford, dan ROE chrysler lebih besar daripada Ford. Bisa juga karena Net Asset dari chrysler lebih rendah dari Ford, sehingga dengan BOPAT tertentu, ROE chrysler lebih besar daripada Ford.

Spread

Spread merupakan selisih antara operating ROA dan tingkat bunga efektif setelah pajak, maka alasan yang mungkin membedakan ROE tersebut adalah selisih atau spread Chrysler lebih besar dari ford. Bisa karena operating ROA yang besar dan atau tingkat bunga efektif setelah pajak yang kecil pada chrysler. Dengan financial leverage tertentu, ROE chrysler lebih besar daripada Fords

5. Joe Investor menegaskan, "Sebuah perusahaan tidak dapat tumbuh lebih cepat dari pada laju pertumbuhan berkelanjutan." Benar atau salah? Jelaskan mengapa.

Jawab:

Menurut pendapat kami, statement tersebut salah, dengan beberapa alasan.

Laju pertumbuhan berkelanjutan adalah tingkat di mana perusahaan dapat tumbuh sekaligus menjaga kemampuan profit dan kebijakan keuangan yang tidak berubah. Return on equity perusahaan dan kebijakan pembayaran dividen menentukan pertumbuhan. Tentu saja perusahaan dapat tumbuh apabila profitabilitas, kebijakan pembayaran, atau perubahan financial leverage pada tingkat yang berbeda dari laju pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan yang berkelanjutan menyediakan sebuah patokan terhadap rencana pertumbuhan yang dapat dievaluasi perusahaan.

Jika perusahaan bermaksud untuk tumbuh pada tingkat lebih tinggi dari laju pertumbuhan berkelanjutan, dapat dilakukan dengan cara menilai rasio mana yang mungkin berubah. Apakah perubahan dalam kenaikan profitabilitas, kenaikan produktivitas aktiva, rencana perusahaan atas perubahan tersebut. Jika profitabilitas tidak mungkin dicapai, perusahaan dapat meningkatkan financial leverage atau mengurangi dividen dan menganalisis dampak dari perubahan kebijakan keuangan tersebut.6. Alasan apa bagi sebuah perusahaan yang memiliki kas dari operasi yang lebih rendah dari modal kerja dari operasi? Bagaimana intepretasi yang mungkin dari alasan ini?Jawab:Perusahaan memiliki cara yang berbeda beda dalam menetapkan modal kerja dan kas. Intepretasi yang mungkin mungkin dari keadaan ini adalah

Konsep modal kerja yang dipakai adalah konsep modal kerja pada pendekatan alternatif dimana modal kerja yang dimaksud adalah modal kerja operasi yang secara langsung dapat menghasilkan penjualan yaitu piutang usaha, persediaan, dan hutang usaha. Sedangkan asset keuangan seperti kas dan surat berharga, tidak dimasukan ke dalam konsep modal kerja ini. Alasan yang mungkin mengapa perusahaan tersebut memiliki kas yang lebih tinggi dari modal kerja adalah karena perusahaan ingin memiliki rasio working capital to asset yang tinggi, sehingga menunjukkan bahwa proporsi bagian modal kerja dari keseluruhan aktiva yang bisa digunakan untuk operasional perusahaan tersebut lebih besar daripada aktiva kas, artinya tidak banyak dana kas yang menganggur. Hal ini juga menujukkan bahwa perusahaan memaksimalkan aktivanya untuk kegiatan operasional yang menghasilkan laba.7. Perusahaan ABC mengakui pendapatannya pada tanggal pengiriman. Perusahaan memutuskan untuk memenuhi pesanan atau permintaan customer dalam triwulan ini. Jelaskan apa dampak dari

Jumlah hari penerimaan piutang triwulan ini

Jumlah hari penerimaan piutang triwulan yang akan datang

Pertumbuhan penjualan triwulan ini

Pertumbuhan penjualan triwulan yang akan datang

ROS atau margin laba bersih triwulan ini

ROS atau margin laba bersih triwulan yang akan datang

JAWAB :

Jumlah hari penerimaan piutang pada triwulan ini --- Tetap

Jumlah hari penerimaan piutang juga disebut sebagai average collection period atau rata rata waktu pengumpulan piutang (piutang rata rata dikali 360 hari per penjualan). Perusahaan memutuskan untuk memenuhi semua pesanan pelanggan pada triwulan ini, maka piutang rata rata dan penjualan perusahaan akan naik, sehingga waktu penerimaan piutang pada triwulan ini cenderung tetap.

Jumlah hari penerimaan piutang pada triwulan yang akan datang --- Tetap

Perusahaan memutuskan untuk memenuhi semua pesanan pelanggan pada triwulan ini, maka penjualan triwulan depan menurun (penjualan kredit), karena sebagian pesanan triwulan yang akan datang sudah dipenuhi dan diakui pada triwulan yang ini. Dengan jumlah rata rata piutang yang cenderung menurun juga, maka jumlah hari penerimaan piutang pada triwulan yang akan datang cenderung tetap

Pertumbuhan penjualan triwulan ini --- Tinggi

Perusahaan memutuskan untuk memenuhi semua pesanan pelanggan pada triwulan ini, maka pesanan untuk triwulan yang akan datang pun juga sudah dipenuhi triwulan ini, dengan demikian pertumbuhan penjualan triwulan ini meningkat (penjualan kredit) sesuai harapan perusahaan.

Pertumbuhan penjualan triwulan yang akan datang --- Rendah

Perusahaan memutuskan untuk memenuhi semua pesanan pelanggan pada triwulan ini, maka pertumbuhan penjualan triwulan depan menurun (penjualan kredit), karena sebagian pesanan triwulan yang akan datang sudah dipenuhi dan diakui pada triwulan yang ini.

ROS atau margin laba bersih triwulan ini --- Tetap

Margin laba bersih merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Dengan penjualan yang meningkat dan laba yang meningkat, maka ROS triwulan ini akan cenderung tetap.

ROS atau margin laba bersih triwulan depan --- Tetap

Margin laba bersih merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Dengan penjualan yang menigkat dan laba yang meningkat, maka ROS triwulan ini akan cenderung tetap.

8. Rasio-rasio apa yang akan Anda gunakan untuk mengevaluasi leverage operasi untuk perusahaan?

Jawab:

a. Current liabilities and short-term liquidity

b. Debt and long-term solvency

9. Apakah tolok ukur potensial yang dapat Anda gunakan untuk membandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan? Apakah Pro dan kontra dari masing-masing alternatif ini?Jawab:

Pihak ProAnalisis rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja suatu perusahaa. Input dasar untuk menganalisa rasio adalah laporan laba rugi dan neraca suatu periode tertentu yang akan dievaluasi. Dengan dasar perbandingan:

Perbandingan internal

Membandingkan antara rasio keuangan saat ini dengan rasio keuangan pada masa lampau. Membuat suatu perkiraan tentang rasio keuangan pada masa yang akan datang, lalu membandingkannya dengan rasio-rasio di masa lampau.

Perbandingan eksternal

Membandingkan rasio keuangan suatu perusahaan dengan rasio keuangan perusahaan sejenis atau bahkan dengan rasio industri rata-rata.

Pihak KontraMenilai kinerja perusahaan semata-mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan jangka panjang perusahaan.

Sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi kekepentingan jangka panjang.

Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan (balance score card) dengan mempertimbangkan 4 aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan berkembang (Ali Mutasowifin, 2002 : 245).

10. Dalam periode kenaikan harga, bagaimana rasio berikut akan terpengaruh oleh keputusan akuntansi untuk memilih LIFO, daripada FIFO, untuk penilaian persediaan? Gross margin

Current Ratio

Asset Turnover

Debt-to-equity ratio

Rata-rata tarif pajak

Jawab:Metode persediaan LIFO akan menimbulkan konsekuensi nilai persediaan yang lebih besar dan laba yang cenderung lebih kecil dibandingkan FIFO yang memiliki nilai persediaan lebih kecil namun laba yang lebih besar. Gross Margin

Bila perusahaan memilih metode FIFO, maka gross margin (laba bruto per penjualan) perusahaan akan naik karena labanya besar, sedangkan bila perusahaan memilih metode LIFO, maka gross margin akan turun.

Current Ratio

Baik memilih metode FIFO maupun LIFO, maka current ratio (aktiva lancar per hutang lancar) perusahaan akan naik karena laba yang besar maupun nilai persediaan yang besar dapat menaikkan aktiva lancar. Asset Turnover

Bila perusahaan memilih metode FIFO, maka perputaran asset (penjualan per net working capital asset) perusahaan akan naik karena nilai persediaan yang kecil menurunkan working capital asset, sebaliknya bila perusahaan memilih metode LIFO, maka perputaran asset akan turun.

Debt to equity Ratio

Bila perusahaan memilih metode FIFO, maka Debt to equity Ratio (Hutang per modal) perusahaan akan turun karena laba yang besar menaikkan modal , sebaliknya bila perusahaan memilih metode LIFO, maka Debt to equity Ratio akan naik.

Average Tax Ratio

Baik memilih metode FIFO maupun LIFO, maka average tax ratio (beban pajak per laba sebelum pajak) akan cenderung sama saja. Walaupun FIFO memberikan laba yang lebih besar daripada LIFO, namun laba sebelum pajak pada FIFO juga lebih besar dari LIFO.The Home Depot, Inc

Perbedaan antara perusahaan dengan konsep dan satu tanpa perbedaan antara saham yang dijual seharga 20 kali laba dan satu yang menjual untuk kali JO mendapatkan petunjuk untuk keselamatan . The Home Depot jelas merupakan suatu konsep saham, dan memiliki beberapa untuk membuktikannya 27-28 kali laba kemungkinan besar di tahun fiskal berjalan berakhir bulan ini. Di wajah itu, The Home Depot mungkin tampak seperti yang sulit untuk mongers konsep-untuk bekerja dengan. Ini adalah jaringan toko hardware. Namun, seperti yang kita dicatat dalam kunjungan terakhir kami ke perusahaan pada musim semi tahun '83, toko-toko perangkat keras outlet gudang besar - 60.000 sampai 80.000 kaki di ruang angkasa. Anda dapat menyesuaikan banyak sekali gergaji dalam dan masih memiliki banyak ruang tersisa untuk mengetuk bersama-sama konsep 'sangat layak.

Dan kebenaran, gagasan gudang adalah hal terpanas di ritel hari ini. The Home Depot membeli dalam jumlah kuantum, yang berarti bahwa pemasok sangat ingin tetap dalam rahmat yang baik dan henc? menyediakannya dengan banyak layanan tambahan. The compa-ny, seperti yang terjadi, adalah ahli dalam promosi dan harga. Terakhir kali kami menghitung, itu 22 toko, semua dari mereka berada di mana matahari bersinar sepanjang waktu.

Pertumbuhan telah mendesis. Pendapatan, mi $ 22 hanya / singa di '80 fiskal, melesat melewati tanda miliar kuartal tiga tahun kemudian. Adapun laba, mereka telah naik dari dua sen di '80 fiskal ke 60 sen diperkirakan IIR tahun fiskal yang akan datang untuk mengakhiri sirip uary Jan 1985].

Banyak penguat Its dalam Street, apalagi, mengantisipasi lebih OJ sama sejauh mata bullish bisa melihat. Mereka percaya diri memperkirakan pertumbuhan 30% pada tahun fiskal yang baru juga. Bisa jadi. Tapi sementara kita berbagi harga mereka untuk perusahaan keterampilan dising merchan dan imajinasi, kita seperti bingung sekarang ketika kami pertama kali kita melihat di The Home Depot dengan beberapa kaya. Mungkin sedikit lebih sekarang daripada kemudian. "

Laporan di atas muncul pada tanggal 21 Januari 1985, di "Up & Down Wall Street,"

kolom reguler di mingguan keuangan Barron's.

PERUSAHAAN BACKGROUND

Bernard Marcus dan Arthur Blank mendirikan The Home Depot pada tahun 1978 untuk membawa konsep ritel rumah ware ke pusat industri rumah. Perusahaan beroperasi ritel "do-it-yourself (DIY) gudang toko yang menjual berbagai macam produk bahan bangunan dan perbaikan rumah Penjualan,. yang pada cash-dan-membawa dasar, adalah konsentrasi basisnya di rumah renovasi pasar Perusahaan ditargetkan sebagai pemilik rumah pelanggan individual dan kontraktor kecil..

Strategi Home Depot sudah beberapa unsur penting. Perusahaan ini menawarkan harga murah dan kompetitif, fitur pusat konsep ritel gudang. toko The Home Depot, biasanya di pinggiran kota, juga merupakan gudang, dengan persediaan barang dagangan ditumpuk di atas rak ditampilkan pada industri. Format gudang dari toko terus overhead yang rendah dan memungkinkan perusahaan untuk lulus tabungan kepada nasabah. Biaya itu bulu ada dikurangi dengan menekankan volume tinggi dan margin yang lebih rendah dengan persediaan yang tinggi omset. Sedangkan penawaran harga yang rendah, The Home Depot berhati-hati untuk tidak mengorbankan kedalaman barang dagangan dan kualitas produk yang ditawarkan untuk dijual.

Untuk memastikan bahwa produk yang tepat ditebar pada setiap saat, setiap Home Depot Ried toko mobil sekitar $ 4.500.000 persediaan, di ritel, yang terdiri dari sekitar 25.000 terpisah saham-menjaga unit. Semua item yang disimpan di lantai penjualan toko, sehingga meningkatkan kenyamanan kepada pelanggan dan meminimalkan luar kejadian-saham. Perusahaan ini juga meyakinkan pelanggan bahwa produk yang dijual oleh itu adalah kualitas terbaik. The Home Depot ditawarkan secara nasional diiklankan a merek serta merek yang kurang dikenal hati-hati dipilih oleh manajer merchandise perusahaan. Setiap produk yang dijual oleh The Home Depot dijamin oleh produsen baik atau oleh perusahaan itu sendiri.

The Home Depot melengkapi strategi merchandising di atas dengan penjualan yang sangat baik bantuan. Karena sebagian besar pelanggan perusahaan adalah individu rumah pemilik yang tidak memiliki pengalaman sebelumnya di rumah mereka memperbaiki proyek. The Home Depot dianggap pengetahuan teknis karyawan 'dan pelayanan orientasi menjadi sangat important keberhasilan pemasaran. Perusahaan mengejar sejumlah kebijakan untuk alamat ini butuhkan. Sekitar 90% dari karyawan perusahaan tersebut secara penuh-waktu. Untuk menarik dan mempertahankan tenaga penjualan yang kuat, gaji perusahaan dipertahankan dan tingkat upah di atas para pesaing nya. Semua penjualan pintu personil menghadiri sesi pelatihan khusus aksesi untuk mendapatkan pengetahuan menyeluruh tentang produk perbaikan rumah perusahaan dan mereka dasar aplikasi. Pelatihan ini memungkinkan mereka untuk menjawab pertanyaan pembeli 'dan membantu customers dalam memilih peralatan dan bahan yang sesuai untuk proyek-proyek mereka. Seringkali, ahli saran penjualan personil yang disediakan menciptakan suatu ikatan yang mengakibatkan kontak terus-menerus dengan pelanggan sepanjang durasi proyek pelanggan.

Akhirnya, untuk menarik pelanggan, The Home Depot mengejar iklan agresif program memanfaatkan koran, televisi, radio, dan katalog surat langsung. Perusahaan iklan menekankan harga promosi, berbagai macam luas dan kedalaman merchandise, dan bantuan yang diberikan oleh tenaga penjualan. Perusahaan ini juga mensponsori di dalam toko demonstrasi teknik do-it-yourself dan menggunakan produk. Untuk meningkatkan kenyamanan belanja pelanggan, toko The Home Depot itu terbuka tujuh hari seminggu, termasuk malam hari kerja.

Majalah Fortune Komentar tentang strategi The Home Depot sebagai berikut: toko Gudang pembeli biasanya menawarkan diskon besar dengan layanan minimal dan back-to-dasar suasana. outlet The Home Depot memiliki semua keindahan dari halaman pengiriman dan harga diperkirakan rendah. Tapi mereka juga menawarkan pelanggan luar biasa membantu wakil ser . Meskipun terlihat sederhana ritel gudang, tidak: Seperti diskon memotong marjin laba kotor, pedagang harus hati-hati kontrol pembelian, merchandising, dan biaya persediaan. Melempar dalam pelayanan, yang mahal dan sulit untuk melakukan sistematisasi, membuat pekerjaan bahkan lebih keras. Dalam do-it-yourself (DfY) segmen industri-yang termasuk toko hardware kuno, bangunan gudang pasokan, dan setiap-hal-di bawah pusat rumah satu atap - The Home Depot adalah satu-satunya perusahaan yang memiliki berhasil membawa serikat offthe harga rendah dan tinggi service.2

Strategi Home Depot itu berhasil mendorong pertumbuhan yang mengesankan dalam operasi perasuransian's. Tiga pertama toko Home Depot, dibuka di Atlanta pada tahun 1979, adalah sukses cepat. Dari awal yang sederhana, perusahaan tumbuh pesat dan go public pada tahun 1981. saham perusahaan awalnya diperdagangkan over-the-counter dan terdaftar di New York Stock Exchange pada bulan April 1984. Beberapa toko baru dibuka di pasar seluruh Sunbelt, dan jumlah toko yang dioperasikan oleh The Home Depot tumbuh dari 3 pada tahun 1979 menjadi 50 terhadap akhir tahun 1985 fiskal. Sebagai hasilnya, penjualan meningkat dari $ 7 juta pada 1979 menjadi $ 700 juta di tahun 1985. Lampiran 1 menyediakan ringkasan dari pertumbuhan negosiasi oper perusahaan . harga saham perusahaan kinerja selama 1985 ini, diringkas dalam Gambar 2.

INDUSTRI DAN COMPETITION

Industri perbaikan rumah adalah and'growing besar selama 1980-an. Penjualan industri mencapai sekitar $ 80 miliar pada tahun 1985 dan pertumbuhan industri yang kuat diharapkan dapat berlanjut, terutama di do-it-yourself (DIY) segmen, yang tumbuh di suatu senyawa tingkat tahunan ed dari 14 persen selama 15 tahun terakhir. Dengan jumlah dua-upah-pencari nafkah rumah tangga yang tumbuh, terjadi peningkatan pendapatan keluarga rata-rata sekali pakai ', sehingga memungkinkan untuk meningkatkan frekuensi dan besarnya proyek-proyek perbaikan rumah. Lebih lanjut, banyak pemilik rumah melakukan proyek-proyek ini sendiri daripada menyewa traktor-con. Penelitian yang dilakukan oleh Institut Do-It-Yourself, sebuah kelompok perdagangan industri, menunjukkan bahwa DIY kegiatan telah menjadi kegiatan kedua Amerika yang paling populer waktu luang setelah menonton televisi.Keberhasilan ritel gudang dipelopori oleh The Home Depot menarik nomorBiaya perusahaan lain dalam industri. Di antara rantai toko yang saat ini beroperasi diindustri adalah Builders Square (sebuah divisi dari K Mart), Mr BAGAIMANA (sebuah divisi dari Layanan Q Merchandise), The Club Home (sebuah divisi dari Zayre Corp), Payless Cashways (divisi S WR Grace), dan Hechinger Co Kebanyakan dari rantai toko yang relatif baru dan tidak belum mencapai profitabilitas yang signifikan.Di antara pesaing The Home Depot, yang paling sukses adalah Hechinger, yangtoko hardware I-dioperasikan untuk waktu yang lama dan baru-baru ini memasuki segmen do-it-yourself industri. Menggunakan strategi yang sangat berbeda dari The Home Depot, Hechinger berlari berkilauan toko kelas atas dan ditujukan margin keuntungan yang tinggi. Pada akhir tahun 1985 fiskal, perusahaan beroperasi 55 toko, yang terletak terutama di negara-negara tenggara. Hechinger mengumumkan yang direncanakan untuk memperluas penjualan sebesar 20 hingga 25 persen per tahun dengan menambahkan 10 sampai 14 menyimpan tahun. Ringkasan kinerja keuangan Hechinger's baru-baru ini disajikan dalam Lampiran 3.

THE HOME DEPOT'S FUTURE

Sementara The Home Depot telah mencapai pertumbuhan yang cepat setiap tahun sejak awal, 1985 fiskal mungkin yang paling penting dalam sejarah perusahaan tujuh tahun. Selama 1985 perusahaan menerapkan rencana ekspansi paling ambisius untuk tanggal dengan menambahkan 20 toko baru di delapan pasar baru. Sembilan dari toko-toko ini diperoleh dari Bowater, sebuah jaringan toko yang bersaing dalam kesulitan keuangan. Sebagai The Home Depot terlibat dalam sion ekspansi utama, pendapatan naik 62 persen dari $ 432.000.000 pada tahun 1984 fiskal menjadi $ 700 juta di tahun 1985. Namun, pendapatan perusahaan menurun pada tahun 1985 dari rekor yang dicapai selama tahun fiskal sebelumnya. Pada tahun 1985 fiskal, The Home Depot memperoleh 8.200.000 $, atau $ 0,33 per saham, dibandingkan dengan $ 14.100.000 atau $ 0,56 per saham pada tahun 1984 fiskal.

Bernard Marcus, ketua The Home Depot dan CEO, mengomentari kinerja perusahaan sebagai berikut:

Fiskal 1985 adalah tahun ekspansi yang cepat dan pertumbuhan lanjutan untuk The pot De Home . Merasa waktunya sudah tiba bagi kami untuk meningkatkan saham kami dari do-it-yourself mar ket , kami mengambil kesempatan untuk membuat investasi yang signifikan di masa depan kita jangka panjang. Pada saat yang sama, kami mengakui bahwa pertumbuhan laba jangka pendek kami akan terpengaruh.

Laporan tahunan The Home Depot's 1985 (Bukti 4) memberikan rincian lebih lanjut tentang kinerja keuangan perusahaan selama tahun berjalan.Sebagai fiskal 1985 tiba di dekat, The Home Depot menghadapi beberapa masalah penting. com permohonan dalam industri do-it-yourself itu memanas. Perjuangan untuk dominasi pasar diharapkan dapat menghasilkan tekanan pada marjin, dan analis industri diharapkan hanya stron perusahaan gest dan paling mampu dalam industri untuk bertahan hidup. Juga, The Home Depot telah mengumumkan rencana untuk ekspansi lebih lanjut yang meliputi pembukaan sembilan gerai baru di tahun 1986. Perusahaan ini memperkirakan bahwa situs akuisisi dan konstruksi akan menelan biaya sekitar $ 6.600.000 untuk setiap toko baru, dan investasi dalam persediaan (setelah dikurangi pembiayaan vendor) akan membutuhkan tambahan $ 1,8 juta per toko. Perusahaan membutuhkan pembiayaan tambahan yang signifikan untuk melaksanakan rencana ini.

Home Depot bergantung pada eksternal-hutang dan ekuitas membiayai kedua-untuk mendanai pertumbuhan pada tahun 1984 dan 1985. Namun, anjloknya harga saham pada tahun 1985 membuat pembiayaan ekuitas lebih lanjut kurang menarik. Sementara perusahaan couffd meminjam dari lini kredit, itu untuk memastikan bahwa hal itu bisa memenuhi persyaratan cakupan bunga (lihat Catatan 3 dalam Lampiran 4 untuk diskusi tentang pembatasan perjanjian hutang). Jelas, menghasilkan lebih banyak uang dari usaha sendiri akan menjadi cara terbaik untuk Home Depot untuk berinvestasi dalam perkembangannya secara berkelanjutan.

PERTANYAAN KASUS HOME DEPOT.INC

1. Mengevaluasi strategi bisnis Home Depot. Menurut Anda Apakah strategi ini layak untuk jangka panjang?

Jawab:Menurut kami strategi ini layak untuk jangka panjang dilihat dari Strategi Bisnis yang digunakan oleh Home Depot adalah : Low and Competitive PriceKepemimpinan biaya adalah strategi bersaing biaya rendah yang ditujukan untuk pasar luas dan mengharuskan membangun dengan agresif fasilitas skala efisien, pengurangan harga yang gencar, pengendalian biaya dan ongkos yang ketat. Pemimpin biaya mampu memberikan harga yang lebih rendah bagi produknya dibanding para pesaingnya sambil mendapat laba yang cukup memuaskan.Memiliki posisi biaya rendah memungkinkan perusahaan untuk tetap mendapat laba pada masa-masa persaingan ketat. Penjualan dengan cash and carry basis

Penjualan dengan cash basis, memastikan tidak ada piutang tidak tertagih dan strategi carry basis menghemat biaya inventory. Pangsa Pasarnya tinggi memberikan kekuatan penawaran terhadap pemasok karena perusahaan membeli dalam jumlah besar Format toko membuat biaya overhead rendah

Menurunkan harga melalui kapasitas produk yang tinggi dengan perputaran persediaan yang cepat. Home Depot melengkapi strategi penjualannya dengan excellent sales assistance. Home Depot memperlengkapi para karyawannya dengan pengetahuan tentang produk-produk dalam Home Depot sekaligus aplikasi produknya. Untuk mempertahankan penjualan yang tinggi, perusahaan memelihara tingkat upah dan gaji. Home Depot menawarkan produk-produk mulai dari yang bermerek dengan produk merek bawah. Namun Home Depot memastikan bahwa produk yang ada dalam perusahaannya adalah produk berkualitas yang dipilih oleh managernya dan dijamin oleh perusahaan pembuat produk maupun perusahaan Home Depot sendiri. Home Depot menawarkan berbagai jenis produk yang beragam. Menawarkan lini produk yang lengkap menutup tiap pintu masuk bagi pesaing. Untuk menarik konsumen, Home Depot menggunakan periklanan besar-besaran menggunakan koran, televisi, radio, katalog. Periklanan Home Depot menekankan pada harga promosi, jenis-jenis barang yang bervariasi dengan variasi yang banyak, dan bantuan dari personel bagian penjualan. Perusahaan juga mensponsori demonstrasi teknik do-it yourself. Untuk meningkatkan kemudahan berbelanja customer, Home Depot membuka tokonya tujuh hari dalam seminggu, termasuk malam hari pada hari kerja Faktor pendukung lain bagi Home Depot adalah Home improvement industry adalah industri yang sedang tumbuh sehingga kemungkinan untuk memperoleh laba lebih mudah. 2. Menganalisis kinerja keuangan Home Depot pada tahun anggaran 1983-1985.Bandingkan kinerja Home Depot dalam periode ini dengan kinerja Hechinger's. (Anda dapat menggunakan rasio dan analisis arus kas dalam Exhibit 3 ringkasan ini)

Jawab:

Rasio keuangan Home Depot

Home Depot

1986Home Depot

1985Hechingers

1986

ROA2,15,67,8

Financial Leverage4,23,12,21

ROE8,8217,3615,8

Gross Profit Margin747329,3

Inventory Turnover3,43,74,5

3. Return on Equity (ROE) Home Depot, Inc mengalami penurunan pada tahun 1985 ke 1986, yaitu 17.61% pada tahun 1985 turun menjadi 9.22% pada tahun 1986. Ini menujukkan bahwa kinerja Home Depot, Inc untuk meningkatan laba atas modal yang ditanamkan masih kurang baik. Bila dibandingkan dengan standar ROE pada perusahaan terbuka di Amerika (11% -13%), maka ROE yang dicapai Home Depot, Inc pada tahun 1986 juga belum mencukupi standar tersebut. Hal ini bisa dikaitkan dengan kebijakan perusahaan Home Depot, Inc untuk menahan semua labanya dan tidak membagikan deviden pada periode tersebut. Kenaikan ekuitas tidak diimbangi dengan kenaikan laba yang signifikan sehingga membuat penurunan pada rasio ROE. ROE perusahaan pesaing yaitu Hechinger juga mengalami penurunan dari 18.90% pada tahun 1985 menjadi 15.80% pada tahun 1986, namun demikian pada kedua periode tersebut Hechinger berada di atas standar ROE pada perusahaan terbuka di Amerika.

Kita lihat pada laporan laba rugi, Home Depot, Inc mengalami peningkatan laba dari tahun 1984 sampai tahun 1986, namun rasio gross profit margin Home Depot, Inc pada tahun 1984 sampai tahun 1986 mengalami penurunan dari 27.33%, 26,42%, 25,90%. Hal ini menunjukkan kinerja Home Depot, Inc yang belum baik dalam menghasilkan laba dari penjualannya. Gross profit margin pada perusahaan pesaing, Hechinger, juga mengalami penurunan jadi dapat dikatakan bahwa Hechinger juga mengalami penurunan kemampuan menghasilkan laba atas penjualannya.

Rata rata jangka waktu pengumpulan piutang Home Depot, Inc pada periode 1985 sampai 1986 mengalami peningkatan dari 8 hari menjadi 11 hari. Ini menunjukkan penurunan kinerja dari bagian collection atau penagihan piutang, dengan penerimaan piutang yang semakin panjang dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan karena banyaknya piutang yang belum ditagih. Rata rata jangka waktu pengumpulan piutang Hechinger pada periode 1984 sampai 1986 mengalami penurunan berturut turut dari 35 hari, 33 hari, 32 hari. Ini menunjukkan kenaikan kinerja dari bagian collection atau penagihan piutang, dengan penerimaan piutang yang semakin cepat dapat meningkatkan kegiatan operasional untuk menaikkan laba perusahaan Hechinger.

KESIMPULAN : Secara umum kinerja keuangan Home Depot, Inc berdasarkan analisis rasio periode tahun 1984 sampai 1986 mengalami penurunan terutama pada rasio ROE, rata rata waktu penerimaan piutang, gross profit margin. Walaupun Home Depot, Inc mengalami peningkatan jumlah laba dari tahun 1884 sampai 1986, namun ini belum sebanding dengan peningkatan ekuitas yang ditanamkan.

Dengan perkembangan yang pesat dalam segi pasar dan perluasan usaha yang dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari tahun 1984 sampai 1986, kemungkinan Home Depot, Inc dapat meningkatkan kinerjanya dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang ditanam (ROE) dan penjualan yang dicapai (GPM) pada tahun tahun mendatang. Penilaian kinerja keuangan selama dua periode belum bisa menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang sebenarnya, bisa jadi karena adanya kebijakan baru dari perusahaan seperti penanaman modal, maka mengakibatkan penurunan rasio yang hanya sementara.

4. Seberapa produktif toko Home Depot di tahun pajak 1983-1985? (Anda dapat menggunakan statistik Exhibit 1 dalam analisis ini.)

Jawab:Tingkat produktivitas Home Depot selama tahun fiskal 1983 1985 Penjualan BersihPenjualan Home Depot meningkat dari tahun 1983 sampai tahun 1985. Penjualan bersih pada tahun 1983 sebesar $256.200.000 dan terus meningkat pada tahun 1985 sebesar $700.700.000. Peningkatan penjualan ini terkait dengan strategi yang digunakan oleh Home Depot (low and competitive price) dan periklanan yang dilakukan oleh Home Depot serta servis yang memuaskan. Laba BersihLaba bersih meningkat dari tahun 1983 sampai tahun 1984. Laba bersih pada tahun 1983 sebesar $10.300.000 dan pada tahun 1984 sebesar $ 14.100.000 dan pada tahun 1985 laba ini menurun $8.200.000. Ekuitas Pemegang sahamTotal Ekuitas Pemegang saham Home Depot mengalami peningkatan dari tahun 1983 sampai tahun 1985. Total ekuitas pemegang saham pada tahun 1983 sebanyak $65.300.000. Pada tahun 1984 sebanyak $80.200.000 dan pada tahun 1985 sebanyak $89.100.000 Total AsetTotal Aset Home Depot mengalami peningkatan dari tahun 1983 sampai tahun 1985. Total Aset pada tahun 1983 sebanyak $105.200.000. Pada tahun 1984 sebanyak $249.400.000 dan pada tahun 1985 sebanyak $380.200.000 Jumlah KonsumenJumlah Konsumen Home Depot meningkat dari tahun 1983 ke tahun 1985. Pada tahun 1983 sebesar 8.500 Tahun 1984 sebesar 14.300, dan tahun 1985 sebesar 23.300. Peningkatan jumlah konsumen ini menunjukkan peningkatan produktivitas Home Depot terkait dengan periklanan yang agresif dan tren aktivitas do it your self adalah aktivitas kedua yang paling diminati setelah menonton televisi. Jumlah PasarJumlah pasar Home Depot meningkat dari tahun 1983,1984 dan tahun 1985. Peningkatan jumlah pasar ini menunjukkan peningkatan produktivitas Home Depot. Peningkatan ini juga diakibatkan faktor peningkatan pertumbuhan industri home improvement.

Jumlah TokoJumlah Toko Home Depot terus meningkat dari tahun 1983 sebanyak 19 stores, dan tahun 1984 sebanyak 31 stores dan terus meningkat sampai tahun 1985 sebesar 50 stores. Peningkatan produktivitas ini dikarenakan semakin banyak pesaing pendatang baru dan banyak pemain lama yang mencoba segmen do it your self. Berdasarkan strategi Porter, taktik yang digunakan oleh Home Depot adalah taktik defensif yaitu dengan berusaha merebut pasar yang ada. Jumlah Karyawan pada tahun terakhirJumlah karyawan Home Depot pada tahun 1983 sebanyak 2400 dan meningkat pada tahun 1984 sebesar 4000 dan terus meningkat sampai pada tahun 1985, 5400. Peningkatan jumlah karyawan ini meningkatkan produktivitas perusahaan. Peningkatan jumlah karyawan ini terkait dengan salary dan pemeliharaan karyawan oleh perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah cukup produktif ditandai dengan naiknya penjualan bersih, jumlah asset, jumlah pasar, jumlah toko, jumlah konsumen, jumlah ekuitas pemegang saham dan square footage. Tapi perusahaan harus meninjau kembali strateginya agar tidak mengalami penurunan laba yang terus menerus.

5. Harga saham Home Depot turun 23 persen antara Januari 1985 dan Februari 1986, sehingga sulit bagi perusahaan untuk mengandalkan modal ekuitas untuk membiayai pertumbuhannya. Perjanjian hutang yang ada (dibahas dalam Catatan 3 dari Exhibit 4) membatasi besarnya pinjaman masa depan perusahaan. Mengingat kendala ini, apa tindakan spesifik yang harus Home Depot ambil sehubungan dengan operasi dan strategi pertumbuhan saat ini? Bagaimana perusahaan meningkatkan kinerja operasinya? Akankah perusahaan merubah strateginya? Jika demikian, bagaimana?

Jawab :Aksi spesifik terkait dengan operasinya saat ini. Home Depot telah berhasil dalam beberapa strateginya : low and competitive price, menghemat biaya inventory, periklanan yang gencar, servis yang memuaskan melalui karyawan yang berkualitas. Penciptaan berbagai lini produk. Upaya-upaya positif ini terus dipertahankan. Selain itu, Home Depot telah menang dalam taktik waktu sebagai penggerak pertama, karena penggerak pertama mendapatkan peluang untuk menentukan aturan-aturan dalam bersaing. Selain itu Home Depot yang berlokasi di suburban telah memenangkan strategi ofensif dengan menjauhi pesaing yang umumnya mendirikan tokonya di pusat kota. Untuk selanjutnya, Home Depot dapat memperbesar hambatan struktural terkait dengan banyaknya pendatang baru yang memasuki home improvement industry misalnya mengikat pemasok dengan mendapatkan kontrak eksklusif, menaikkan biaya switching cost dengan menawarkan pelatihan murah bagi para konsumen, menutup teknologi alternatif melalui hak paten atau lisensi. Strategi Pertumbuhan. Home Depot dapat menggunakan strategi Pemasaran Melalui Strategi Pengembangan Pasar dengan menangkap pasar yang lebih besar dan mengembangkan pasar baru bagi produk yang ada. Menggunakan strategi MSDM dengan menggunakan rekrutmen, seleksi dan penempatan karyawan internal dan eksternal serta membuat pelatihan-pelatihan. Strategi pertumbuhan juga dapat dilakukan dengan ekspansi geografis, mengembangkan produk baru, aplikasi baru untuk produk-produk yang sama dan mengembangkan produk khusus. Debt-to-equity ratio =

Liabilities-to-equity ratio =

Short-term debt + Long-term debt

Short-term debt + Long-term debt + Shareholders equity

Net-debt-to-net-capital ratio =

Debt-to-capital ratio =

Interest bearing liabilities Cash and marketable securities

Interest bearing liabilities Cash and marketable securities + Shareholders equity

Cash Flow from Operation

Current Liabilities

Cash + Marketable Securities

Current Liabilities

Operating Cash Flow Ratio =

Current Assets

Current Liabilities

Cash + Short-term Investment + Account Receivable

Current Liabilities

Cash Ratio =

Current Ratio =

Quick Ratio =

Assets

Shareholders equity

x

Net Income

Asset

ROA x Financial Leverage

Net income + interest expense + tax expense

Interest expense

Interest coverage (earning basis) =

Cash flow from operations + interest expense + tax paid

Interest expense

Interest coverage (cash flow basis) =

Cash dividends paid

Net income

Divident payout ratio =

Sales Cost of sales

Sales

NOPAT

Sales

Earnings before interest,taxes, depreciation, and amortization

Sales

Sales

Net long-term asset

Sales

Net property, plant, and equipment

ROE =

Net Income

Shareholders equity

ROE =

Net income

Shareholders equity

Net-debt-to-equity ratio =

Total liabilities

Shareholders equity

Short-term debt + Long-term debt

Shareholders equity

Short-term debt + long-term debt Cash and marketable securities

Shareholders equity