Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan...

44
April 2019 | Vol. 23 | No. 2 | www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id ISSN : 14106450 Retrograde Intra Renal Surgery (RIRS) Sebagai Modalitas Terkini Penanganan Batu Ginjal Kenali Obat-obat yang Memicu Lupus SAYA SENANTIASA MENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA Mimbar Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya Tiada Hari Tanpa Senyum di IRNA Medik RSUD Dr. Soetomo GINJAL KRONIS? CEK SEGERA! ISSN : 14106453

Transcript of Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan...

Page 1: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

April 2019 | Vol. 23 | No. 2 | www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id ISSN : 14106450

Retrograde Intra Renal Surgery (RIRS) Sebagai Modalitas Terkini Penanganan Batu Ginjal

Kenali Obat-obatyang Memicu Lupus

Saya SenantIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRIta

MimbarRumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Tiada Hari Tanpa Senyum di IRNA Medik RSUD Dr. Soetomo

GINJAL KRONIS?CEK SEGERA!

ISSN : 14106453

Page 2: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Acara diselenggarakan oleh AMALI WNBK (Asosiasi Masyarakat Peduli WNBK), tampak Instalasi Rehabilitasi Medik turut berpartisipasi dalam Stan Pameran

tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan antara lain lomba mewarna, menggambar, make up dan fashion, selain itu juga diselenggarakan Talkshow serta pengukuhan tokoh peduli WNBK dan pemberian penghargaan.

Dr. Joni Wahyuhadi, dr,SpBS(K) sebagai Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo juga hadir pada Talkshow tersebut, beliau menjelaskan bahwa RSUD Dr.

Soetomo adalah rumah sakit rujukan besar di Indonesia Bagian Timur, merawat pasien2 khususnya anak2 mulai anak2 yang berkebutuhan khusus, ada divisi tumbuh kembang anak, ada kelainan anak bawaan, kita upayakan

semuanya untuk bisa kita tolong. Kemudian kita juga ada poli Rehabilitasi Medik, yang bisa dipakai untuk latihan2 pada anak berkebutuhan khusus. Di

masa depan nanti, RSUD Dr. Soetomo mengembangkan Regeneratif Medicine, yaitu suatu cabang ilmu baru yang bisa nanti membantu kalau ada kelainan2

di system syaraf, dengan mempercepat pertumbuhan, menghentikan pertumbuhan yang negative. Ada metoda2 baru yang kita kembangkan yaitu di Pusat Regeneratif Steem Cell yang Insya Allah sekitar bulan Mei atau Juni

kita punya laboratorium yang sudah good Vactory Produc, sehinggaa nanti pengembangan kedepan untuk anak2 khususnya yang mengalami gangguan

pada system syarafnya. Karena sebetulnya kebutuhan khusus itu berawal dari gangguan system saraf, kebetulan saya dokter Bedah Syaraf, jadi banyak

belajar tentang syaraf. Semoga nanti banyak membantu masyarakat Indonesia untuk mengurangi atau meningkatkan kemampuan pada penderita

yang mengalami gangguan khusus system syaraf.

PARTISIPASI INSTALASI REHABILITASI MEDIK Memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia

"Semangat Revolusi Mental Menuju Warga Negara Berkebutuhan Khusus (WNBK) Mandiri Indonesia di Era Industri 4.0"

Grand City Mall Surabaya, Kamis-Jumat : 11-12 April 2019

Page 3: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Pelindung : Dr. Joni Wahyuhadi, dr, SpBS(K) – Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Penasehat : dr. Endang Damayanti, M.Mkes, M.Hum – Direktur Umum & Keuangan; Dr. Anang Endaryanto, dr, SpA(K) – Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan; Dr. dr. Hendrian Dwikoloso Soebagjo, Sp.M (K) – Direktur Penunjang Medik; Prof. Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa, dr, SpKK(K) – Direktur Pendidikan Profesi & PenelitianPimpinan Redaksi : dr. Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn.KIC – Kepala Instalasi PKRS & Humas.Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr, SpTHT-KL(K), Sunarso Suyoso, dr, SpKK(K), Didi Aryono Budiyono, dr, SpKJ(K), Pranawa, dr.,SpPD.KGH, Moegiono M. Oetomo, dr.,SpM, Syaiful Islam, dr.,SpS, Dr. Esti Handayani, dra.,Apt.MARS, Mudiharti, SE, Rahayu Warni Kusasih, SKM, Tutik Murniati, SE, Rama Krishna, SKM, Zainal Mutakin, S.Sos, Ruri Mustikarani, S.Sos, Yasta Dwi Amanda, SKM, Novan Haru Pratama, S.APTata Usaha : Heru Susanto, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id • Foto-foto : ZM

Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi.

38

30

20

08

02

12

40

Menu Untuk Pasien Pencegahan Stroke: • Terong Balado• Tuna Bumbu Sarden

kuis mimbar

COVEr :

sEkiLas iNFO

• ImplementasiTOTKomunikasiEfektifDalamAsuhanPasiendiInstalasiPKRSdanHumas

• PelaksanaanPemilihanUmum2019DiRSUDDr.Soetomo

• MiniWorkshopTranscranialMagneticSimulationRobotics

• WorkshopAnalisisIndeksKepuasanMasyarakatTerhadapPelayananRumahSakit

• WorkshopSosialisasiJenjangKarirdanKepangkatanDosenPendidikKlinis(Dodiknis)KemitraanRSUDDr.Soetomo–UniversitasAirlangga

• KunjunganReporterMediakomBiroKomunikasidanPelayananMasyarakatKementerianKesehatanRIKePoliTB-MDRRSUDDr.Soetomo

• PenanamanPohonTabebuyaBersamadiRSUDDr.Soetomo

• BimtekMandiriPKRS‘KomunikasiEfektif’• PatientGatheringGedungBedahPusatTerpadu”GBPT

MemberikanPelayananTerbaikDemiKeselamatanPasien”

• KunjunganProf.OgawaSenseKePoliGeriatriRSUDDr.Soetomo

• PeringatanWorldGlaucomaWeek• RapatParipurna(PelantikandanPengambilanSumpah

KepalaInstalasi,KetuaKomite,KetuaSMFdanJabatanFungsionaldiLingkunganRSUDDr.Soetomo)

ruaNG WaNiTa

bEriTa FOTO

arTikEL kHusus

arTikEL uTama

arTikEL kEsEHaTaN

39 ruaNG uNik & LuCu

daftar isiApril 2019 | Vol. 23 | No. 2

Dari Redaksi

Susunan Redaksi

• Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr. Soetomo• International Epilepsy Day•Peringatan Hari AIDS Se-Dunia

1. Obat-obatyangDapatMeningkatkanRisikoMenderitaPenyakitLupus

2. KankerTulangRiwayatmuKini3. RetrogradeIntraRenalSurgery(RIRS)sebagai

ModalitasTerkiniPenangananBatuGinjal

DeteksiDiniPenyakitGinjalKronis

ProgramRSUDDr.SoetomodalamMendukungPembangunanKesehatanJawaTimurCerdas-Sehat-AmanahTh.2019-2024

Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, M.Sc menerima cinderamata dari Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS(K) pada saat berkunjung di Stand Pameran RSUD Dr. Soetomo dalam rangka ikut memeriahkan Gelar Pameran Pelayanan Publik Jawa Timur Tahun 2019 yang diselenggarakan di Taman Blambangan, Jl. Diponegoro No. 2 Kabupaten Banyuwangi mulai 24 - 26 April 2019.

april 2019 1Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Program “CETAR 99” merupakan program strategis 99 hari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “CETAR” adalah singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Responsif. Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru berharap RSUD Dr. Soetomo dapat memberikan pelayanan dengan “CETAR”.

Dalam rangka mendukung Program CETAR 99 yang merupakan gagasan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo juga menerapkan 3 jenis program; yakni Program “CETAR 99”, Program Strategis Tahun 2019 dan Program ASQ-AHS sampai Tahun 2024, yang dapat dibaca pada Artikel Utama. Dengan berjalannya program-program tersebut, diharapkan akan membawa RSUD Dr. Soetomo menjadi Rumah Sakit yang lebih maju dan lebih baik lagi terutama dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat luas serta sejalan dengan Visi Rumah Sakit yakni Menjadi Rumah Sakit Tersier yang Terpercaya, Aman, Bermutu Tinggi dan Mandiri.

Artikel Khusus tentang Deteksi Dini Penyakit Ginjal Kronis, Artikel Kesehatan dan Profil Instalasi Rawat Inap Medik serta Sekilas Info dapat dibaca sebagai tambahan wawasan. Selamat membaca dan berinteraksi melalui kuis Mimbar sebagai hiburan dan mengasah pengetahuan. Semoga bermanfaat.

Page 4: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel utama

PROGRAM RSUD Dr. SOETOMO

Joni Wahyuhadi(Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo)

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo (RSDS) merupakan Rumah Sakit Pendidikan tipe A milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang telah

ditetapkan oleh kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit Rujukan Nasional. Nama rumah sakit diambil dari nama  Dr. Soetomo, seorang dokter dan ‘Leraar’ (dosen) pribumi yang mengajarkan Dermatovenereologie atau Huiden Geslachtsziekten (Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin). Beliau juga sangat aktif sebagai Tokoh Pergerakan Bangsa Indonesia dalam menentang kolonialisme Belanda, sehingga ditetapkan sebagai pahlawan nasional. RSDS didirikan pada tanggal 29 Oktober 1938.

Dalam Mendukung Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim Cerdas - Sehat - Amanah) Tahun 2019 -2024

april 20192 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 5: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Perjalanan panjang RSDS sebagai rumah sakit terbesar di Jawa Timur, telah dilalui dengan terus berbenah menuju rumah sakit yang aman dan bermutu tinggi, pemuka dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian. Puncak pengakuan tertinggi adalah pada tanggal 30 November 2018 di mana badan akreditasi rumah sakit Internasional JCI (Joint Commission International) menyatakan bahwa, RSDS telah sesuai dengan standar akreditasi JCI edisi 6 sebagai RUMAH SAKIT PENDIDIKAN ke 94 di dunia dengan nama international “Soetomo General Academic Hospital” (SGAH).

Tantangan RSDS yang harus dihadapi di era JKN ini adalah; 1. Implementsai JKN dimana konsep pembiayaan pasien berubah dari fee for service menjadi prospective payment dengan single payer BPJS. 2. Tuntutan patient centre care, dan 3. Tiadanya batas wilayah pelayanan, semua pemberi layanan dalam dan luar negeri punya kesempatan memberikan pelayanan kesehatan.

Implementasi JKN menuntut pelayanan yang efektif-efisien (cost effectivness), rekord proses pelayanan yang lengkap dan tepat waktu, managemen coding peyakit atau kondisi klinis pasien dan tindakan medis yang tepat serta kemampuan grouping yang baik. Hal ini bertujuan agar klaim pembiayaan layanan kepada BPJS tepat waktu dan sesuai dengan kondisi pasien. Kendala BPJS sebagai pembayar tunggal yang mengalami defisit anggaran, berakibat pembayaran klaim mengalami penundaan sehingga menganggu Cash-Flow Rumah Sakit. Hal ini terjadi karena 75-80% pendapatan RSDS bersumber pada klaim BPJS.

Program strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam NAWA BAKTI SATYA, bertujuan untuk meningkatkan Indek Pembanguanan Manusia (IPM). Komponen IPM adalah pendidikan, angka harapan hidup dan pendapatan masarakat. Peningkatan pendidikan,

RSUD. Dr.SOETOMO bagian dari PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

3 Program CETAR 99 di RSDS

PROGRAM CETTAR 99 HARI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Tahun 2019 - 2024

khususnya tenaga kesehatan dan angka harapan hidup yang berkait erat dengan derajat kesehatan, adalah ranah tugas dari RSUD Dr. Soetomo. Oleh karenanya, RSUD Dr. Soetomo mempunyai kewajiban turut mensukseskan utamanya dua bakti dalam Nawa Bakti Satya, yaitu: Jatim sehat-cerdas dan jatim amanah, dengan menetapkan 9 Kebijakan Dasar Rumah Sakit yang meliputi:

• Perbaikan keselamatan, kecepatan dan mutu pelayanan

• Perbaikan manajemen (SDM) internal rumah sakit• Pemantapan kelembagaan (struktur dan sistem)• Pemantapan nilai dasar melayani sebagai budaya

organisasi• Pemantapan sistim akuntansi keuangan yang

akuntabel dan transparan • Pengendalian biaya dan struktur anggaran yang

efektif-efisien• Perbaikan manajemen logistik alat medik dan non

medik• Pemantapan manajemen pendidikan klinik dan

penelitian rumah sakit• Pengembangan aliansi strategis

Pelaksanaan 9 kebijakan tersebut, maka kita tentukan tiga program strategis sampai tahun 2024, yaitu:

1) Program “CETTAR 99” 2) Program Strategis Tahun 2019, dan 3) Program ASQ-AHS sampai tahun 2024.

1. PROGRAM “CETAR 99”Program “CETAR 99” merupakan program strategis

99 hari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “CETTAR” adalah singkatan dari Cepat, Efektif-Efisien, Tanggap, Transparan, Responsif. Tujuan program kecepatan pelayanan, transparansi dan keterukuran.

april 2019 3Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 6: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel utama

Program CETAR tersebut meliputi :1. Perluasan Buffer IGD dan Jaga On Site2. Unit Pengadaan Barang Jasa “CETAR SATU ATAP”3. Redesign Pengelolaan Parkir “PARKIR TERKONEKSI”

1. Perluasan Buffer IGD dan Jaga On Site, dasar pemikiran:• Tahun 2018 pasien IGD rerata 156 orang/hari • Kapasitas gedung IGD (Triase, NICU, ROI, OK)

91 TT• Kunjungan IGD Tren yang naik setiap tahun• Perlu peningkatan kecepatan, keselamatan

dan kenyamanan pasien.

Sistim buffer adalah menambahan fasilitas ruang rawat IGD di gedung belakang IGD, mantan bedah Nusa Indah. Diharapkan pasien yang sudah stabil menunggu tindakan di IGD atau menunggu kamar rawat inap definitif, mendapatkan tempat perawatan yang layak dan baik.

Ruang jaga DPJP on site dan sistim konsultasi rujukan, telah dibangun di gedung Nusa Indah, ditujukan untuk mempermudah konsultasi antara anak didik dan DPJP serta antar pusat layanan dan mempercepat pelayanan di IGD.

2. Unit Pengadaan Barang Jasa “CETAR SATU

ATAP”Renovasi gudang aset, terdiri dari 2 lantai untuk proses

pengadaan barang-jasa dan keuangan sehingga terjadi penyatuan antara pusat pengadaan dan pembayaran.

Sistim Pengadaan Barang & Jasa dengan prinsip Accuntabilitas-Responsibilitas dan Transparansi dengan digitalisasi sistim pengadaan, penguatan dan monitoring ketat Supply Chain pengadaan barang dan jasa.

3. Redesign Pengelolaan Parkir “PARKIR TERKONEKSI”

Prinsip pengelolaan parkir RSDS :• Zonasi parkir (ketersediaan dan kenyamanan bagi

penguna parkir)• Integrasi seluruh wilayah parkir (saling terhubung

dan aksesibilitas terjaga)• Fasilitasi parkir bagi dokter, staf, dan PPDS • Pelaksanaannya sesuai peraturan perundangan

yang berlaku.

Pertengahan tahun 2019 IGD sepi, tempat tidur penuh

april 20194 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 7: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

2. PROGRAM STRATEGIS TAHUN 2019

Tujuan utama : Eradikasi kendala Cash-Flow dengan tetap menjaga keselamatan dan mutu pelayanan. Diharapkan selesai akhir Tahun 2019.

Program Strategis Tahun 2019 meliputi :1. Efisiensi seluruh kegiatan operasional, penerapan

Lean management. Yang intinya “Elimenated Waste dan Respect to People”

2. Mengembangkan pelayanan BPJS plus (Creative Financing) yaitu, Poli eksekutif, pelayanan VVIP, pelayanan noninsurance, stem cell dan bank jaringan, medical Check up, rekonstruksi dan produk biologis lain

3. Mengembangkan Pelatihan dan Training. Medical and management training dalam “National Soetomo Training Centre”

4. Perbaikan sistim rekam medik dan case mix (Financial Enginering), sehingga rekam medik dapat sebagai dokumen pelayanan dan klaim yang akurat dan cepat

5. Pengembangan “Integrated Practice Unit” (iPU), suatu sistim dimana kebutuhan layanan pasien yang hampir sama dijadikan satu sistim/unit layanan, sehingga lebih terjangkau dan efisien, yang telah kita lakukan saat ini dan akan terus dikembangkan adalah: penyakit jantung, ginjal, kanker dan saraf, dll.

6. Terus membenahi sistim remunerasi yang transparan, accoutable dan rasional, yang akan membawa kemajuan kinerja dan kenyamanan bekerja bagi seluruh pegawai.

3. PROGRAM ACCESSIBILITY, SAFETY, QUALITY IN ACADEMIC HEALTH SYSTEM (ASQ-AHS) SAMPAI TAHUN 2024

Tujuan Utama : Meningkatkan Indek Pembangunan Manusia di Jawa Timur dan Mewujudkan RSUD Dr. Soetomo sebagai Rumah Sakit Rujukan Tersier di Indonesia Bagain Timur.

Konsep Dasar Program ASQ-AHS adalah sebagai berikut :

Latar BelakangProgram RSUD Dr. Soetomo dalam Peningkatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jawa Timur dengan meningkatkan Angka Harapan Hidup (AHH) melalui:

april 2019 5Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 8: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel utama

• Penurunan Angka Kematian Neto Rumah Sakit (NDR) yang dapat mencerminkan kualitas pelayanan di Rumah Sakit dan GDR yang mencerminkan tingkat keparahan pasien yang dirujuk/datang ke Rumah Sakit. Tingginya GDR dan NDR di RS akan mempengaruhi Infant Mortality Rate (IMR) & Maternal Mortality Rate (MMR) di Provinsi Jatim yang mana IMR & MMR sangat berpengaruh pada AHH yang akhirnya mempengaruhi IPM atau (HDI). NDR dan GDR juga sangat dipengaruhi oleh penyakit katastropik (Kanker, Diabetes (DM), Jantung, Saraf, Ginjal)

• Dalam menurunan Angka Kematian (NDR & GDR) pada pasien yang dirujuk/datang di RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Soetomo tidak bisa sendirian, RSUD Dr. Soetomo harus memperbaiki kualitas pelayanan dan ikut serta berperan dalam peningkatan kualitas pelayanan dan Pendidikan di RS Skunder, RS Primer/Puskesmas yang merujuk melalui metode Academic Health System (AHS).

FUNGSI DR SOETOMO dalam ASQ-AHS :

Program Internal RSUD Dr Soetomo, yaitu :• Peningkatan Kualitas pelayanan High Risk & penyakit

Degeneratif (Onkologi, Jantung, DM, Saraf, Ginjal, dll) dalam Integrated Practice Unit (IPU)

• Peningkatan Kualitas Peralatan Medis Pelayanan High Risk & Degeneratif

• Implementasi Panduan Praktek Klinik (PPK) & SA Keperawatan pada setiap kasus High Risk, Degeneratif dan penyakit terbanyak lain

• Pelatihan dan Pemenuhan SDM pelayanan High Risk (Redistribusi keperawatan ke ICU/NICU/PICU/IGD)

Program Kolaborasi dalam AHS RSUD Dr. Soetomo:• Pelayanan Kolaboratif pelayanan rujukan• Pendidikan tenaga kesehatan• Program peningkatan kesehatan MATERNAL and

PEDIATRIC.

Pelayanan Kolaboratif Pelayanan, meliputi :1. Peningkatan Layanan Rujukan dan rujuk balik2. Digitalisasi Rujukan (Telemedicine)3. Kemudahan Akses Konsultasi 4. Peningkatan pola hidup sehat untuk pencegahan

penyakit Katastropik (ibu hamil dengan Jantung, Otoimun, Diabet & TBC)

5. Peningkatan kapasitas SDM bagi perawat yang bekerja di daerah-daerah terpencil/kekurangan SDM kesehatan.

Pendidikan tenaga kesehatan, meliputi :1. Prioritasi Pendidikan Nakes (Dokter Spesialis, Dokter,

Farmasi Klinis, Perawat) bagi daerah yang kekurangan Nakes

2. Pembentukan Jejaring Pendidikan3. Diklat Kedaruratan Ibu, Anak & Manula melalui

Soetomo Training Center sampai Tingkat Puskesmas.

Peningkatan kesehatan Maternal & Pediatri : 1. Pelayanan & Edukasi Terpadu Peningkatan Pola

april 20196 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 9: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Hidup Sehat untuk Pencegahan Penyakit menular, Katastropik dan pelayanan Ibu Hamil – bayi dan Balita

2. Pembanggunan gedung Maternal dan Pediatric wing dan membentuk sistim pelayanan-pendidikan terpadu.

Program Menjaga Mutu Pelayanan-Pendidikan dan Keselamatan Pasien, melalui:1. Implementasi Clinical Guideline: PPK-CP-algoritma dll

- Paling tidak 10 penyakit terbanyak di SMF- Dikoordinir Komite Medik –Direktur Yanmed-

Direktur Diklit2. Melakukan evaluasi kecukupan SDM dan Sarana

Pendidikan (Patient Population-Sarana Pendukung-Tehnologi-Jumlah anak didik, dll) guna menjaga mutu pelayanan-pendidikan

3. Melakukan Jejaring dalam AHS Unair dan kerjasama dengan luar negeri (sister hospital)

4. Peningkatan supervisi terhadap anak didik5. Pendidikan “Bersifat Senior sebagai Role Model“6. Perencanaan pembiayaan yang efektif dan rasional

RSUD Dr. Soetomo sebagai RS Pendidikan Utama Universitas Airlangga dalam hubungan implementasi AHS

Dengan berjalannya program-program tersebut, diharapkan akan membawa RSUD Dr. Soetomo menjadi Rumah Sakit yang lebih bermutu, terpercaya, bekerja dalam standard, selalu terjaga keselamatan dan mutu pelayanan pasien, sehingga dapat menjadi rumah sakit tempat mendidik tenaga kesehatan yang kompeten dan bermoral mulia (Excellence with Morality).

Semoga Bermanfaat.

Direktur Utama,Jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo, danRedaksi Majalah Mimbar

Mengucapkan :

Maaf Lahir dan Batin

Selamat Hari Raya

1440 H/2019 MIdul Fitri

Page 10: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel khusus

april 20198 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Penyakit Ginjal Kronis (PGK) adalah suatu sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal secara menetap akibat kerusakan nefron (bagian

terkecil dari ginjal). Proses penurunan fungsi ginjal ini berjalan lama dan semakin bertambah buruk, sehingga pada akhirnya akan terjadi gagal ginjal terminal (PGTA/penyakit ginjal tahap akhir).

Penyakit Ginjal Kronis merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat, selain perjalanan penyakitnya dapat menjadi progresif, dapat juga meningkatkan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular. Menurut catatan dari berbagai negara termasuk Amerika Serikat, PGK mencakup 10-16% orang dewasa di seluruh dunia. Identifikasi faktor risiko PGK sangat penting, karena beberapa faktor risiko dapat dimodifikasi dan dapat dicegah atau diperlambat perkembangannya menuju ke PGTA. Penelitian epidemiologi menunjukkan peningkatan risiko penyakit ginjal kronis, terutama gagal ginjal, dengan karakteristik klinis dan sosiodemografi tertentu diantara individu.

Penyebab PGK di berbagai negara hampir sama, akan tetapi berbeda dalam perbandingan persentasenya. PGK dapat disebabkan oleh diabetes mellitus, hipertensi, penyakit otoimun, keganasan, batu saluran kemih, infeksi saluran kemih dan lain-lain. PGK pada stadium awal adalah tidak bergejala, berarti bahwa deteksi dini hanya dapat terjadi melalui pemeriksaan laboratorium. PGK didefinisikan sebagai laju filtrasi glomerulus <60 ml / menit / 1.73m2. Pasien tidak sadar memiliki gangguan fungsi ginjal, karena gejala-gejala berkembang hanya jika laju filtrasi glomerulus (LFG) menurun di bawah 30 ml / menit / 1.73m2.

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT GINJAL KRONISPGK menjadi perhatian dari masyarakat ilmiah

internasional sejak penelitian terbaru menunjukkan

prevalensi yang tinggi. National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES), menganalisis sampel orang dewasa berusia 20 tahun atau lebih (n = 13.233) yang dilakukan antara tahun 1999 dan 2004. Prevalensi PGK ditentukan berdasarkan albuminuria persisten (> 30 mg / g) dan penurunan LFG menggunakan persamaan Modification of Diet in Renal Disease Study (MDRD). Analisis ini mengungkapkan bahwa sekitar 13% penduduk AS dewasa menderita PGK stadium 1 sampai 4.

Analisis data survei populasi Amerika Serikat menunjukkan tingkat prevalensi PGK yang tinggi. Perkiraan dari tahun 1999-2004 lebih tinggi daripada tahun 1988-1994, yang mencerminkan peningkatan mikroalbuminuria serta peningkatan prevalensi penurunan LFG sedang sampai berat. Secara keseluruhan, tingkat prevalensi PGK meningkat dari 10,0% menjadi 13,1%. Peningkatan prevalensi diabetes, hipertensi dan obesitas menjelaskan beberapa alasan peningkatan prevalensi. Faktor-faktor ini juga menjelaskan peningkatan prevalensi albuminuria. Kesadaran PGK masih sangat rendah, bahkan diantara individu dengan penurunan fungsi ginjal dan albuminuria. Di Indonesia prevalensi PGTA yang membutuhkan hemodialisis dari tahun 2002 sampai dengan 2006 adalah 1425, 1656, 1908, 2525 dan 3079. Kecepatan prevalensinya per 1.000.000 populasi adalah 10,2, 11,7, 13,8, 18,4 dan 23,4.

Peningkatan prevalensi PGK sebagian dijelaskan oleh peningkatan sejumlah faktor risiko, termasuk penuaan penduduk Amerika Serikat dan peningkatan proporsi individu dengan obesitas, diabetes, dan hipertensi.

ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJALGinjal terletak di belakang peritoneum sehingga

disebut organ retroperitoneal. Ginjal berwarna coklat kemerahan dan berada di sisi kanan dan kiri kolumna vertebralis setinggi vertebra T12 sampai vertebra L3.

DETEKSI DINI PENYAKIT

GINJAL KRONISOleh : Artaria Tjempakasari

Divisi Ginjal & Hipertensi Departemen/SMF Penyakit Dalam FK Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Page 11: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 9Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Masing-masing ginjal manusia terdiri dari sekitar satu juta nefron yang masing-masing dari nefron tersebut memiliki tugas untuk membentuk urin. Ginjal tidak dapat membentuk nefron baru, oleh sebab itu, pada trauma, penyakit ginjal, atau penuaan ginjal normal akan terjadi penurunan jumlah nefron secara bertahap. Setelah usia 40 tahun, jumlah nefron biasanya menurun setiap 10 tahun. Berkurangnya fungsi ini seharusnya tidak mengancam jiwa karena adanya proses adaptif tubuh terhadap penurunan fungsi faal ginjal.

Nefron terdiri atas glomerulus, tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal dan tubulus pengumpul serta kapiler peritubuler yaitu kapiler yang berada di sekitar tubulus ginjal.

Dalam menghasilkan urin, terdapat tiga proses dasar pembentukan urin, yaitu : filtrasi, reabsorpsi dan sekresi. Filtrasi berarti ginjal dalam hal ini glomerulus menyaring darah yang masuk ke kapiler glomerulus untuk melewati saringannya yaitu membran filtrasi glomerulus. Reabsorpsi adalah penyerapan kembali zat-zat hasil filtrasi tersebut (filtrat) yang masih dibutuhkan oleh tubuh dari tubulus renalis ke kapiler peritubuler. Sekresi adalah pengeluaran zat-zat yang berlebihan dari tubuh (kapiler peritubuler) ke tubulus renalis.

Fungsi Ginjal :• Pembuangan sisa hasil metabolisme tubuh• Pengaturan Keseimbangan Air • Pengaturan Keseimbangan Elektrolit • Pengaturan Keseimbangan Asam Basa • Fungsi Endokrin

Ginjal juga berfungsi sebagai organ endokrin. Ginjal mensintesis renin, eritropoietin, 1,25 dihydroxy vitamin D3, dan prostaglandin.

LAJU FILTRASI GLOMERULUSGinjal mempunyai banyak fungsi, parameter

yang paling penting untuk menilai fungsi ginjal dan berkembangnya fungsi ginjal adalah laju filtrasi glomerulus (LFG). LFG tidak dapat diukur secara langsung. Pengukuran LFG dapat menggunakan petanda eksogen dengan menggunakan inulin yang dilabel (hanya digunakan pada penelitian) dan petanda endogen : kreatinin, urea, cystatin. Pengukuran kreatinin sebagai petanda LFG, kadang-kadang pada kadar normal tidak dapat mengesampingkan kemungkinan penurunan LFG. Demikian juga dengan pengukuran urea, banyak variabel yang mempengaruhi pengukuran urea. Beberapa formula dikembangkan untuk memperkirakan LFG menggunakan kreatinin serum, seperti persamaan Cockcroft-Gault, persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD), CKD-EPI dan lain-lain.

PROTEINURIAIndividu normal pada umumnya mengekskresikan

protein dalam jumlah sedikit di urin. Peningkatan protein atau albumin walaupun relatif sedikit dapat merupakan petanda awal penyakit ginjal dan sering terdapat perubahan laju filtrasi glomerulus.

Di Indonesia prevalensi PGTA yang membutuhkan hemodialisis dari tahun 2002 sampai dengan 2006 adalah 1425, 1656, 1908, 2525 dan 3079. Kecepatan prevalensinya per 1.000.000 populasi adalah 10,2, 11,7, 13,8, 18,4 dan 23,4.

Page 12: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel khusus

april 201910 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

DEFINISI DAN KLASIFIKASI PGKPada tahun 2002, Kidney Disease Outcome Quality

Initiative (KDOQI) yang disponsori oleh National Kidney Foundation menerbitkan pedoman tentang PGK yang meliputi evaluasi, klasifikasi, dan stratifikasi risiko. Definisi ini didasarkan pada 3 komponen: (1) komponen anatomis atau struktural (penanda kerusakan ginjal), (2) komponen fungsional (berdasarkan LFG). Berdasarkan definisi ini, pasien PGK adalah setiap orang yang, memiliki LFG <60 mL / menit / 1,73 m2 atau LFG > 60 mL / menit / 1,73 m2 dengan setidaknya terdapat satu penanda kerusakan parenkim ginjal (misalnya, proteinuria), yang diderita setidaknya > 3 bulan, terlepas dari penyebab penyakit ginjalnya.

Tabel 1. Stadium Penyakit Ginjal Kronik berdasarkan NKF-K/DOQI

Stadium Deskripsi LFG (ml/mnt/1,73 m2)

1

2

345

Kerusakan ginjal dengan LFG normal atau meningkatKerusakan ginjal dengan penurunan LFG ringanPenurunan LFG sedangPenurunan LFG beratGagal Ginjal

≥ 90

60-89

30-5915-29

< 15 atau dialisisSumber : NKF-K/DOQI 2002

Proteinuria (atau albuminuria) merupakan penanda kerusakan ginjal yang sering digunakan, tetapi penanda kerusakan ginjal lainnya juga dapat digunakan, yaitu, perubahan dalam urin (misalnya, glomerular hematuria), gambaran ultrasonografi abnormal (misalnya kista pada penyakit ginjal polikistik), atau perubahan histopatologi yang terlihat pada biopsi ginjal. Sistem klasifikasi PGK ini berguna untuk standarisasi terminologi, sehingga mencegah keraguan dan tumpang tindih istilah yang sedang digunakan.

Mengingat kepentingan internasional terhadap orang dengan penyakit ginjal, pedoman KDOQI 2002 ini ditinjau dan direvisi setelah melakukan identifikasi sejumlah besar data yang dihasilkan sejak tahun 2002. Banyak data mengungkapkan risiko konsekuensi yang merugikan bila laju ekskresi album (AER) > 30 mg / 24 jam dan / atau laju filtrasi glomerulus (LFG) <60 ml / menit / 1,73 m2 (LFG kategori G3a-G5), terlepas dari etiologi atau durasi penurunan fungsi ginjal.

Tabel 2. Kriteria PGK berdasar KDIGO (setiap dari kriteria terdapat > 3 bulan)

Petanda kerusakan ginjal (satu atau lebih)

Albuminuria (AER ≥ 30 mg/24 jam; ACR ≥ 30 mg/g [≥ 3 mg/mmol]) Abnormalitas sedimen urinAbnormalitas elektrolit dan lainnya, yang disebabkan gangguan tubulerAbnormalitas yang dideteksi dengan pemeriksaan histologiAbnormalitas struktur yang dideteksi dengan pemeriksaan imagingRiwayat transplantasi ginjal

Penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG)

LFG < 60 ml/menit/1,73 m2 (kategori LFG G3a-G5)

Sumber : KDIGO,2012

Tabel 3. Kategori LFG pada PGK berdasar KDIGO

Kategori LFG LFG (ml/menit/1,73 m2 Terminologi

G1 ≥ 90 Normal atau tinggiG2 60-89 Penurunan ringanG3a 45-59 Penurunan ringan-sedangG3b 30-44 Penurunan sedang-beratG4 15-29 Penurunan beratG5 < 15 Gagal ginjal

Sumber : KDIGO, 2012

Tabel 4. Kategori albuminuria pada PGK berdasar KDIGO

Kategori AER(mg/24 jam)

ACR (mg/mmol) (mg/g) Terminologi

A1 < 30 < 3 < 30 Normal-peningkatan ringan

A2 30-300 3-30 30-300 Peningkatan sedang

A3 > 300 > 30 > 300 Peningkatan berat

GEJALA KLINIS PENYAKIT GINJAL KRONIKPada dasarnya gejala yang timbul pada PGK erat

hubungannya dengan penurunan fungsi ginjal, yaitu :1. Kegagalan fungsi ekskresi, penurunan LFG, gangguan

reabsorbsi dan sekresi di tubulus. Akibatnya akan terjadi penumpukan toksin uremik dan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit serta asam-basa tubuh

2. Kegagalan fungsi hormonal :• Penurunan eritropoietin• Penurunan vitamin D3 aktif• Gangguan sekresi renin

Keluhan dan gejala klinis yang timbul pada PGK hampir mengenai seluruh sistim, yaitu :

Umum : lemah, bengkak, lesuKulit : pucat, rapuh, gatalJantung & pembuluh darah : hipertensi, payah jantungRespirasi : sesakGastro-intestinal : mual, muntah, perdarahan

saluran cernaGinjal : proteinuria, buang air kecil

merahSaraf : penurunan kesadaran,

kejangDarah : anemia

SKRINING PGKPasien dengan peningkatan risiko penyakit ginjal

kronis adalah mereka dengan diabetes lama dan/atau hipertensi; kondisi ini merupakan kontributor utama untuk penyakit ginjal. National Kidney Foundation telah mengidentifikasi faktor-faktor risiko tambahan untuk penyakit ginjal kronis: yaitu usia > 60 tahun, ras atau etnis minoritas, paparan nephrotoksin, berpenghasilan atau tingkat pendidikan rendah, penyakit autoimun, infeksi

Page 13: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 11Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

sistemik, infeksi saluran kemih, nefrolitiasis, neoplasia, riwayat keluarga penyakit ginjal, pemulihan dari gagal ginjal akut, penurunan massa ginjal, dan berat lahir rendah.

Untuk pasien yang berada pada peningkatan risiko penyakit ginjal kronis, dianjurkan untuk melakukan skrining minimal mencakup penilaian LFG dan proteinuria. Pedoman hipertensi dari Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure merekomendasikan skrining urinalisis tahunan untuk menilai proteinuria. National Kidney Foundation dan European Society of Cardiology/European Society of Hypertension merekomendasikan skrining untuk mikroalbuminuria. European Society of Cardiology / European Society of Hipertension pada 2007 menyatakan bahwa mikroalbuminuria kini telah dianggap sebagai komponen penting dalam penilaian kerusakan organ karena deteksi mudah dan relatif murah. Ketika membran glomerulus rusak, protein awal yang keluar ke dalam urin adalah albumin karena ukuran molekul dan muatan negatif. Oleh karena itu, skrining untuk keberadaan mikroalbuminuria adalah pemeriksaan yang lebih sensitif untuk mendeteksi kerusakan awal ginjal. American Diabetic Association merekomendasikan pasien diabetes melakukan pemeriksaan setiap tahun untuk mikroalbuminuria. Mikroalbuminuria dianggap positif bila kadar albumin > 30 mg/g.

PRINSIP SKRINING UNTUK PGKPendeteksian awal PGK adalah sulit karena tidak

menimbulkan gejala. Stadium 1-3 dikenal sebagai PGK tahap awal, pendeteksiannya tergantung pada pemeriksaan urin (albumin atau protein) dan darah (kreatinin serum) bersamaan dengan pengukuran tekanan darah. Laju Filtrasi Glomerulus merupakan pengukuran terbaik bagi keseluruhan tingkatan fungsi ginjal. Secara penelitian epidemiologi hal tersebut dapat dikerjakan menggunakan perkiraan LFG menggunakan formula yang sering dipakai yaitu Cockroft-Gault dan MDRD. KDIGO 2012 merekomendasikan pengukuran perkiraan LFG pada orang dewasa dengan menggunakan persamaan CKD Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) 2009.

CARA MELAKUKAN SKRININGProgram skrining untuk PGK meliputi pemeriksaan

urin dipstik untuk protein, rasio albumin urin/kreatinin, pemeriksaan kreatinin serum bersamaan dengan pengukuran tekanan darah. Penilaian kreatinin serum tidak dilakukan secara sendiri, tetapi berkaitan dengan pengukuran perkiraan laju filtrasi glomerulus.

Tidak terdapat penelitian yang mengevaluasi sensitifitas dan spesifisitas pemeriksaan yang dilakukan 1 kali. Variabilitas intra-individu terhadap albumin urin adalah tinggi, dilaporkan variabilitasnya antara 30-50%. Posisi tubuh, latihan dan demam dapat mempengaruhi ekskresi albumin urin.

PROGRAM PENCEGAHAN PGKAdanya tantangan di seluruh dunia tentang pandemi

PGK, menyebabkan modifikasi diit dan gaya hidup, kontrol yang ketat terhadap diabetes dan hipertensi merupakan kebijakan yang harus dilakukan. Terdapat bukti kuat, bahwa modifikasi gaya hidup seperti menurunkan berat badan, latihan, dan manipulasi diit adalah efektif dan memberikan perlindungan. Sejumlah penelitian memperlihatkan bahwa modifikasi gaya hidup dapat menurunkan insidens diabetes tipe 2 pada individu yang kelebihan berat badan. Pendekatan diit untuk menurunkan tekanan darah meliputi restriksi garam, diit banyak buah dan sayuran dan lemak saturasi rendah. Diit untuk hipertensi ini telah diuji oleh Dietary Approaches to Stop Hypertension-Sodium Trial (DASH). Tidak diragukan lagi bahwa memperbaiki kesehatan populasi dengan menurunkan kelebihan berat badan, latihan teratur dan pendekatan diit akan menurunkan jumlah pasien diabetes dan hipertensi. Ini akan membawa pengaruh yang besar terhadap insidens PGK dan penyakit kardiovaskuler yang disebabkan PGK.

Pendekatan farmakologi meliputi pengontrolan hipertensi dengan pencapaian target tekanan darah untuk menurunkan albuminuria/proteinuria. Pengontrolan glisemia merupakan faktor mayor pada pencegahan dan perburukan diabetes nefropati. Pengontrolan albuminuria/proteinuria juga merupakan faktor penting dalam memperlambat perburukan pasien diabetes dan non diabetes.

Deteksi dan pencegahan PGK membutuhkan peran semua pihak, baik dari pemerintah ataupun dari organisasi di luar pemerintah untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap PGK. (*)

DAFTAR PUSTAKA1. KDIGO, 2013. KDIGO 2012 Clinical Practice Guideline for the

Evaluation and Management of Chronic Kidney Disease. Journal of The International Society of Nephrology. Kidney International Supplements vol 3

2. NKF KDOQI Guidelines, 2002. KDOQI Clinical Practice Guidelines for Chronic Kidney Disease: Evaluation, Classification, and Stratification. National Kidney Foundation, Inc.

3. Probosudjadi W, Suhardjono A 2009. End-Stage Renal Disease in Indonesia : Treatment Development. Ethn Dis; 19 (suppl (1) : S1-33-S1-36)

4. Prakash J, Varanasi, 2010. Retarding Progression of Chronic Kidney Disease. Medicine Update 20:708-712

5. Moyer VA, 2012. Screening for Chronic Kidney Disease: US Preventive Services Task Force Recommendation Statement. Ann Intern Med 157:567-570

6. Bello AK, Nwanko E, El Nahas M, 2005. Prevention of chronic kidney disease: A global challenge. Kidney International, vol 68, Suppl 98,pp. S11-17

7. Nunuk M, Aditiawardana, 2015. Penyakit Ginjal Kronis. Pada : Askandar Tj, Poernomo Boedi S, Chairul E, Djoko S, Gatot S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 2. Airlangga University Press, hal : 484-492

8. Djoko S, Artaria TJ, 2015. Proteinuria. Pada : Askandar Tj, Poernomo Boedi S, Chairul E, Djoko S, Gatot S, eds. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 2. Airlangga University Press, hal : 465-471

Page 14: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel kesehatan

Penyakit Lupus atau dalam bahasa medisnya disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah salah satu penyakit autoimun yang paling sering

menyerang manusia. Penyakit autoimun adalah istilah yang digunakan saat sistem imunitas atau kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri.

Menurut data prevalensi di setiap negara berbeda–beda. Suatu studi sistemik di Asia Pasifik memperlihatkan data insidensi sebesar 0,9 -3,1 per 100.000 populasi/ tahun. Prevalensi kasar sebesar 4,3-45,3 per 100.000 populasi. The Lupus Foundation of America memperkirakan sekitar 1,5 juta kasus terjadi di Amerika dan setidaknya terjadi lima juta kasus di dunia. Sebagian besar dari mereka perempuan usia produktif. Setiap tahun diperkirakan terjadi sekitar 16 ribu kasus baru Lupus.

Di Indonesia jumlah penderita penyakit Lupus secara tepat belum diketahui. Prevalensi Systemic Lupus Erythematosus di masyarakat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Prof. Handono Kalim, dkk di Malang memperlihatkan angka sebesar 0,5% terhadap total populasi yaitu sekitar 1.250.000 orang Indonesia terkena penyakit Lupus.

Sampai saat ini, belum jelas apa yang menjadi penyebab lupus, namun beberapa faktor seperti kadar estrogen tubuh berlebih, radiasi sinar UV, paparan merkuri, serta infeksi virus herpes zoster dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Penggunaan obat-obatan tertentu juga diduga kuat dapat menjadi penyebab Lupus. Lupus adalah suatu kondisi yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ sehat yang lain. Lupus yang disebabkan oleh induksi obat terjadi ketika mengonsumsi obat-obatan tertentu selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun pada suatu waktu.

Mengapa Lupus dapat diakibatkan oleh penggunaan obat?

Beberapa obat dapat menjadi penyebab Lupus, akan tetapi mekanisme di balik timbulnya gejala lupus akibat obat belum dapat diketahui pasti. Sejauh ini diketahui bahwa efek samping obat prokainamid dan anti-TNF untuk obat rematik sering menyebabkan peningkatan jumlah antibodi antinuklear (ANA) dalam serum darah. Minosiklin, antibiotik untuk mengobati jerawat, juga dapat memicu munculnya gejala Lupus. Obat untuk mengatasi gangguan tiroid (propiltiourasil) juga memicu gejala Lupus.

Oleh: Evi Octavia, M.Farm.Klin., Apt | Instalasi Farmasi

OBAT-OBAT YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO MENDERITA PENYAKIT LUPUS

Lupus yang dipicu oleh obat memiliki karakteristik gejala yang sedikit berbeda dari Lupus yang umum. Sementara Lupus dapat merusak ginjal atau paru-paru, sedangkan Lupus yang diinduksi obat jarang mempengaruhi organ utama tubuh. Gejala Lupus akibat obat juga sementara, setelah menghentikan obat yang menyebabkannya, gejala biasanya hilang dan sembuh dalam beberapa minggu atau bulan.

Gejala-gejala Lupus yang diinduksi oleh obat belum ditetapkan, namun gejala sering tumpang tindih dengan gejala Systemic Lupus Erythematosus, termasuk nyeri otot dan sendi kadang-kadang disertai pembengkakan, gejala kelelahan dan demam seperti flu, serotis (radang di sekitar paru-paru dan jantung yang menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman), kelainan tes laboratorium tertentu. 

Apa saja obat yang dapat menjadi penyebab Lupus?

Kemungkinan seseorang yang berusia 50 tahun atau lebih mengalami peningkatan risiko Lupus akibat induksi obat. Berikut adalah daftar obat-obat yang dapat memicu reaksi Lupus selama penggunaan dosisnya, berdasarkan kompilasi dari  Rubin dkk (2015), namun perlu dicatat bahwa risiko masing-masing obat untuk memicu gejala lupus tidaklah sama —ada yang berisiko tinggi (lebih dari 5 kejadian per 100 orang yang menggunakan), sedang (1 dari 100 kasus), rendah (1 dari 1000), dan sangat rendah (<1 dari 1000).

1. AntiaritmiaObat-obat golongan ini digunakan untuk

menangani  gejala gangguan irama jantung (aritmia), seperti takikardia (detak jantung cepat), brakikardia (detak jantung lambat), dan fibrilasi atrial (detak jantung tidak normal).

... di Indonesia jumlah penderita penyakit Lupus secara tepat belum diketahui. Prevalensi Systemic Lupus Erythematosus (SLE) di masyarakat berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Prof. Handono Kalim, dkk di Malang memperlihatkan angka sebesar 0,5% dari total populasi sekitar 1.250.000 orang Indonesia terkena penyakit Lupus.

april 201912 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 15: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Obat antiaritmia yang tergolong berisiko tinggi memicu gejala lupus adalah  prokainamid, namun obat ini jarang digunakan di Indonesia. Obat antiaritmia yang lebih umum, seperti Quinidine tergolong berisiko sedang, sementara  propafenon, disopyramide, dan  amiodaron memiliki risiko yang sangat rendah.

2. AntihipertensiSejumlah obat yang umum diresepkan untuk

mengendalikan hipertensi seperti  enalapril, lisinopril, klonidin, atenolol, labetalol, pindolol, minoxidil, prazosin, metildopa, captopril, asebutolol termasuk risiko rendah.  Minoxidil juga umum digunakan sebagai obat penumbuh rambut. Hidralazin digolongkan sebagai obat antihipertensi yang berisiko tinggi untuk menjadi penyebab Lupus. Di Indonesia, hidralazin tersedia dalam bentuk kombinasi dengan merek Ser-Ap-Es bentuk tablet dengan kandungan reserpin, hidralazin, dan hidroklorotiazid.

3. AntipsikotikBeberapa obat antipsikotik untuk menangani

gejala psikosis dan gangguan kejiwaan tertentu, seperti  klorpromazin, klozapin, ferfenazin, fenelzin, chlorprothixene, dan  lithium karbonat dapat memicu gejala Lupus dengan risiko rendah.

4. Antibiotik dan antimikrobaAntibiotik jenis  isoniazid atau INH, minosiklin,

asam nalidiksat,  streptomycin, sulfamethoxazole, dan quinine juga bisa menjadi penyebab Lupus dengan risiko rendah jika tidak digunakan sesuai aturan pakai.

 5. AntikonvulsanObat-obat antikonvulsan untuk mengatasi kejang

dan epilepsi, seperti karbamazepin, clobazam, fenitoin, trimetadion, primidon, etosuksimid, dan asam valproat dapat memicu gejala Lupus selama penggunaan. Semua obat tersebut beresiko rendah menyebabkan Lupus.

6. AntiperadanganObat-obat antiradang seperti  D-penisilamin,

sulfasalazin, fenilbutazon, mesalam(z)in, zafirlukast berisiko rendah memicu gejala Lupus. Penisilamin adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk penawar keracunan timbal, rematik, penyakit Wilson, dan sistinuria.

7. Agen biologisAnti-TNF alfa, seperti infliksimab dan etanersept, dan

interferon alfa biasa digunakan untuk mengobati rematik berisiko rendah untuk memicu Lupus. 

8. DiuretikObat diuretik seperti klortalidon dan hidroklorotiazid

risikonya sangat rendah untuk menyebabkan Lupus.

9. Penurun kolesterolObat penurun kolesterol jenis statin seperti lovastatin,

simvastatin, dan atorvastatin tergolong rendah risikonya untuk memicu gejala Lupus.

10. Lain-lainAminoglutethimide, obat tetes mata timolol,

tiklopidin, levadopa, deferipron berisiko rendah menjadi penyebab Lupus.

Jika Anda menggunakan obat-obat di atas, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.

Kepustakaan » Anonim, National Resource Center On Lupus, Lupus

Foundation of America, 2019. All rights reserved » Araújo-Fernández S,  Ahijón-Lana M,  Isenberg DA.

Drug-induced lupus: Including anti-tumor necrosis factor and interferon induced. Lupus. 2014; 23:545-553.

» Borchers AT, Keen CL, Gershwin ME. Drug-induced lupus. Ann N Y Acad Sci 2007 Jun; 1108; 166-82.

» Chang C, Gershwin ME. Drug-induced lupus erythematosus: incidence, management and prevention. Drug Saf. 2011;34:357-374.

» Chin H. Ho, Krati Chauhan, Lupus Erythematosus, Drug-Induced, NCBI, Last Update October 27; 2018.

» DiPiro JT, Talbert RL, Yee GC, et al. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 7th ed. United States: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2008: 1439-1440.

» Garza, PharmD, Drug-Induced Autoimmune Diseases, Pharmacy times, 2016, tersedia pada https://www.pharmacytimes.com/publications/issue/2016/january2016/drug-induced-autoimmune-diseases; pp 1-2

» Kauffman, MD, FACP, Amin, MD, Fredeking, et al., Drug-Induced Lupus Erythematosus, e-medicine medcsape, Updated: Jul 10, 2018

» Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pusdatin, Situasi Lupus di Indonesia, 2017

» Rubin PhD, Drug-Induced Lupus, Expert Opinion on Drug Safety, 2015; 14:3, 361-378

» Vasoo Sheila. Drug-induced lupus: an update. Lupus. 2006; 15:757-761.

april 2019 13Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 16: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel kesehatan

Kanker tulang merupakan benjolan pada tulang yang disebabkan pertumbuhan tulang yang

abnormal akibat sel kanker. Normalnya pertumbuhan tulang selalu seimbang antara proses perombakan dan pembentukan tulang, sehinga regenerasi tulang terjadi dengan baik dan kekuatan tulang terjaga. Pada kanker tulang, pertumbuhan tulang terjadi lebih cepat melebihi perombakan tulang sehingga muncul benjolan pada tulang menyalahi bentuk normal tulang itu sendiri. Namun pada beberapa jenis kanker tulang, justru proses perombakan berjalan lebih cepat daripada pembentukan sehingga kekuatan tulang jauh menurun bahkan terkadang terjadi partah tulang spontan. Proses ini dapat berjalan lambat (dalam hitungan tahun) seperti pada kanker jinak tulang atau tumbuh cepat (dalam hitungan bulan) seperti pada kanker ganas tulang.

Kanker jinak tulang jarang menimbulkan keluhan bermakna bagi kebanyakan pasien karena benjolan yang ditimbulkan biasanya berkembang sangat lambat dan tanpa keluhan sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia banyak yang membiarkannya. Berbeda dengan kanker ganas tulang yang sangat agresif perkembangannya sehingga menimbulkan keluhan benjolan dan nyeri bahkan terkadang disertai keterbatasan gerak sehingga mengganggu aktivitas harian. Kanker ganas ini selalu diawali dengan benjolan tulang, sebagian muncul setelah insidensi trauma/ terjatuh sehingga sering dianggap keseleo akibat

Kanker Tulang Oleh : Mohammad Hardian Basuki, dr, SpOT(K)

terjatuh dan akhirnya hampir selalu dibawa ke tukang pijit untuk diurut. Benjolan semakin membesar setelah diurut disertai dengan nyeri yang kian bertambah hebat. Kebanyakan pasien berobat ke rumah sakit dengan benjolan yang sudah besar disertai nyeri dan gangguan aktivitas, bahkan terkadang telah terjadi penyebaran pada paru-paru, yang dikenal dengan kondisi stadium lanjut kanker ganas tulang.

Sampai saat ini penyebab kanker ganas tulang belum diketahui secara jelas, namun diduga berhubungan dengan perubahan genetik, seperti pada retinoblastoma, atau berhubungan dengan sindroma khusus seperti Li-Fraumeni atau penyakit Paget. Paparan radiasi yang berlebihan pada tulang dalam jangka waktu yang lama dapat mencetuskan kanker tulang. Selain itu, kanker ganas tulang juga dapat disebabkan transformasi dari kanker jinak tulang yang mengalami perubahan pada selnya. Kanker ganas tulang dapat bersifat primer yaitu berasal dari tulang itu sendiri atau sekunder berasal dari kanker lain yang menyebar ke tulang.

Kanker tulang dapat menyerang segala jenis usia dan jenis kelamin serta tulang manapun, namun berdasarkan data epidemiologi, kanker ganas tulang banyak ditemukan pada usia anak-anak dan remaja, hal ini berhubungan dengan fase pertumbuhan cepat tulang yang terjadi di dekade 1 dan 2 Sarkoma ewing banyak dijumpai pada usia dekade 1 (usia 0-10 tahun), sedangkan osteosarkoma, kanker ganas tulang terbanyak, banyak ditemui pada dekade 2 (usia 11-20 tahun). Kondrosarkoma, kanker ganas tulang rawan, sering dijumpai pada dekade 5 (usia 40-50 tahun).

Gambar rontgen kanker ganas tulang

Grafik Insidensi Osteosakoma berdasarkan usia dari tahun 1973-2004 di National Cancer Institute – Amerika Serikat.

RIWAYATMU KINI

april 201914 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 17: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Tulang lutut merupakan lokasi favorit kanker ganas tulang, diikuti tulang pinggul, bahu dan panggul. Tulang belakang dan jari-jari tangan merupakan lokasi terjarang dijumpai kanker ganas tulang.

Ada beberapa jenis kanker ganas tulang, berdasarkan insidensi maka tiga kanker ganas tulang terbanyak yaitu osteosarcoma, sarcoma Ewing dan kondrosarkoma. Setiap jenis kanker ganas tulang ini masih memiliki beberapa tipe dengan karekteristik yang berbeda.

Gejala yang muncul pada keganasan tulang berupa benjolan yang tumbuh dengan cepat, nyeri sedang sampai hebat, gangguan gerak pada tungkai atau lengan yang terkena, penurunan berat badan, dan pada stadium lanjut dapat disertai dengan sesak nafas sebagai tanda penyebaran ke paru-paru. Sedangkan pada kanker jinak tulang biasanya gejala berupa benjolan yang membesar dengan perlahan dan jarang disertai nyeri maupun gangguan gerak. Pada kasus yang diawali dengan riwayat jatuh keluhan ini sering tersamarkan, karena cedera sendiri menimbulkan bengkak dan nyeri. Olehkarena itu, sangat tidak disarankan pada kasus cedera pada anak dan remaja, yang muncul bengkak atau benjolan dan nyeri, untuk dipijat karena ada kemungkinan itu bukan bengkak biasa. Sangat disarankan untuk melakukan kompres dingin pada daerah yang bengkak dan segera berobat ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lanjutan.

Tindakan selanjutnya pada benjolan yang dicurigai kanker ganas tulang adalah pemeriksaan rontgen untuk melihat kondisi tulang yang menderita kanker. Pemeriksaan selanjutnya adalah magnetic resonance imaging (MRI) untuk melihat seberapa besar tumor dan seberapa ekstensif tumor tersebut. Pemeriksaan rontgen dada atau CT scan dada dibutuhkan untuk menilai stadium, apakah sudah ada penyebaran pada paru-paru. Selain itu dibutuhkan pemeriksaan biopsy tulang untuk mengambil contoh jaringan kanker ganas tulang yang harus diperiksakan di dokter spesialis patologi anatomi untuk menentukan jenis kanker ganas tulang yang diderita beserta tingkat keganasannya apakah rendah atau tinggi. Berdasarkan data tersebut para ahli berdiskusi dalam forum diskusi multidisiplin untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapi terbaik.

Stadium pada kanker ganas tulang berdasarkan Enneking dapat dilihat pada tabel di bawah:

Stadium Tingkatkeganasan Ekstensifitas tumor Penyebaran

IA Rendah Melibatkan 1 kompartemen Tidak adaIB Rendah Melibatkan >1 kompartemen Tidak adaIIA Tinggi Melibatkan 1 kompartemen Tidak adaIIB Tinggi Melibatkan >1 kompartemen Tidak adaIII Apapun Apapun Ada

Seperti kanker lainnya, kanker ganas tulang

stadium awal selalu memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan stadium lanjut. Urutan stadium diatas juga menunjukkan urutan prognosis, semakin ke bawah maka prognosis semakin jelek. Semakin dini

terdeteksi maka semakin baik prognosisnya. Namun sayangnya, kebanyakan pasien yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo datang dalam stadium menengah atau lanjut. Keterbatasan biaya sehingga pasien takut berobat ke rumah sakit karena belums emua masyrakata memiliki kartu BPJS. Pengetahuan yang kurang tentang tanda kanker ganas tulang sehingga sebagian penderita menganggap sebagai benjolan biasa dan dapat diobati dengan pengobatan tradisional. Masalah jarak antara wilayah tinggal penderita dengan RS rujukan sehingga penderita dan keluarga harus meluangkan waktu dan menghabiskan uang untuk datang ke RS karena memang pemeriksaan harus dilakukan bertahap. Keberadaan

april 2019 15Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 18: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel kesehatan

rumah singgah bagi penderita kanker sangat membantu problem terakhir sehingga penderita dan keluarga tidak perlu pulang ke daerah asal menunggu pemeriksaan selanjutnya.

Pengobatan kanker ganas tulang adalah multi modalitas meliputi terapi pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi (terapi sinar). Ketiga modalitas ini bersinergi untuk meningkatkan angka harapan hidup penderita kanker ganas tulang. Berdasarkan protokol, penderita yang telah didiagnosis sebagai kanker ganas tulang diawali dengan kemoterapi awal (neo-adjuvant) sebanyak 3 siklus oleh dokter spesialis hemato-onkologi. Kemoterapi bertujuan merangsang kerusakan pada sel kanker dan mencegah penyebaran tumor. Kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan rontgen, MRI dan CT scan untuk menilai ulang stadium dan melihat efek pengobatan kemoterapi.

Terapi pembedahan adalah terapi selanjutnya dan merupakan terapi utama pada kanker ganas tulang yang dilakukan oleh dokter spesialis orthopedi onkologi. Ada dua jenis pembedahan yang dapat dilakukan yaitu amputasi (ablasi tungkai yang menderita kanker ganas) atau menyelamatkan tungkai yang terkena kanker (limb salvage surgery). Pemilihan terapi pembedahan didasarkan pada stadium kanker paska pemberian kemoterapi awal. Semakin awal terdeteksi maka kemungkinan untuk mengangkat tumor dan menyelamatkan kaki atau tangan yang terkena kanker sangat besar. Pada kasus yang datang dengan ukuran yang sangat besar dan sudah menyebar, pilihan terbaik

adalah amputasi. Amputasi merupakan bertujuan membuang kanker ganas tulang sebersih mungkin sehingga mencegah kekambuhan dan penyebaran serta dapat menurunkan dosis kemoterapi lanjutan (adjuvant) dan efek sampingnya. Setalah pembedahan maka penderita harus menjalani terapi tambahan (adjuvant) berupa kemoterapi dan radioterapi (jika dibutuhkan).

Prognosis penderita kanker ganas tulang dinilai dari dua hal yaitu angka bebas tumor (free of disease) dan angka harapan hidup 5 tahun (5- years survival rate). Dahulu semua kasus kanker ganas tulang terapinya adalah amputasi dengan angka harapan hidup sekitar 20%. Namun dengan perkembangan ilmu kedokteran, ditemukannya obat kemoterapi dan perkembangan teknologi diagnostik MRI memungkinkan kanker ganas tulang ini didiagnosis dan diterapi sedini mungkin. Pemberian obat kemoterapi dan perkembangan teknik pembedahan limb salvage meningkatkan angka harapan hidup mencapai 70-80% dan menurunkan insidensi amputasi pada pembedahan kanker ganas tulang.

Meningkatnya tingkat pengetahuan dan kesadaran serta kewaspadaan masyarakat terhadap kanker ganas dapat memperbaiki prognosis. Kepatuhan penderita kanker ganas terhadap protokol pengobatan dan juga protocol follow up dapat menurunkan angka kekambuhan dan penyebaran kanker. Kanker itu dapat disembuhkan jika didiagnosis dan diterapi sedini mungkin. Penatalaksanaan secara multidisiplin adalah salah satu kunci sukses penanganan kanker ganas tulang. (*)

april 201916 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

TGL / BULAN HARI KESEHATAN

1 April Hari Kanker Tulang

2 April Hari Peringatan Autisme Sedunia

7 April Hari Kesehatan Sedunia

10 April Hari Anak-anak Balita

11 April Hari Meluas Malaria Sedunia

17 April Hari Hemofilia Sedunia

18 April Hari Diabetes Nasional

19 April Hari Bersepeda Sedunia

22 April Hari Demam Berdarah

24 April Hari Imunisasi

25 April Hari Malaria Sedunia

29 April Hari Posyandu Nasional

TGL / BULAN HARI KESEHATAN

1 Mei Hari Asma

5 Mei Hari Higienitas Tangan

8 Mei Hari Palang Merah Sedunia

10 Mei Hari Lupus Se-Dunia

18 Mei Hari Kesadaran Vaksin HIV

29 Mei Hari Lanjut Usia Nasional

31 Mei Hari Anti Tembakau Internasional

1 Juni Hari Anak Sedunia

14 Juni Hari Donor Darah Sedunia

21 Juni Hari Yoga Sedunia

26 Juni Hari Anti Narkoba Sedunia

29 Juni Hari Keluarga Nasional

Source: Diolah dari berbagai sumber

Hari Penting Kesehatan

Page 19: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

1. Jika berat badan penderita melebihi berat badan normal (overweight/obesitas) harus diupayakan agar BB turun sampai tingkat normal. Pembatasan kalori antara 1300 kal s/d 1800 kalori.

2. Konsumsi lemak terutama lemak jenuh harus dibatasi sehingga total energi yang berasal dari lemak dalam makanan setiap hari tidak lebih dari 20% dari total kalori makanan. Gula,makanan manis, makanan yang digoreng dan dimasak dengan lemak dan santan sebaiknya dibatasi, untuk menggoreng makanan gunakan minyak yang mengandung Omega3.

3. Makanan hewani yang kandungan kolesterol dan lemak jenuhnya tinggi sebaiknya dibatasi seminimal mungkin, dengan total kandungan kolesterol makanan setiap hari < 300 mg.

4. Minum air sampai 8 gelas untuk memperlancar pembuangan zat sisa dari dalam tubuh.

5. Perbanyak makan makanan yang kaya serat seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tolo, kacang kedele, tempe, tahu, sayuran seperti buncis, bayam, kangkung, kacang panjang, toge, labu siam, oyong, wortel, serta buah-buah an seperti apel, jambu biji, pear, anggur.

6. Batasi pemakaian garam, makanan yang diawetkan dengan garam seperti sosis, daging asap, kornet, sardencis, abon, ikan asin, ebi, pindakas, kecap, taoco, petis, terasi, saos tomat, bumbu masak.

CARA CEGAH STROKE MELALUI PENGATURAN MAKANANOleh:TimGiziGrahaAmertaRSUDDr.SoetomoSurabaya

tips

april 2019 17Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 20: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

artikel kesehatan

Perkembangan teknologi di bidang kedokteran saat ini berjalan sangat pesat, salah satunya adalah teknik dalam operasi batu ginjal.

Departemen Urologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang menjadi salah satu pusat rujukan nasional juga telah menjadi pusat pendidikan dan pelayanan untuk operasi batu ginjal. Batu ginjal yang dahulu ditangani dengan operasi terbuka, sekarang berkembang metode yang lebih canggih dan lebih minimal invasif, contohnya Shock Wave Lithotripsy (SWL) dan operasi endoskopi. Saat ini terdapat berbagai modalitas minimal invasif seperti SWL, Percutaneous Nephrolithotripsy (PCNL), serta intervensi endoskopi seperti Ureteroscopy (URS) dan Retrogade Intra Renal Surgery (RIRS). Metode RIRS sangat baik sebagai modalitas terapi batu ginjal karena tidak ada sayatan dan dilakukan oleh dokter spesialis urologi dengan keahlian khusus.

Departemen Urologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya dan Program Studi Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga juga memiliki kurikulum di mana peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dapat melakukan tindakan SWL, PCNL, dan RIRS. Meskipun SWL dan PCNL merupakan pilihan utama pada pengelolaan batu ginjal, RIRS juga telah diterima sebagai modalitas pengobatan alternatif dalam pedoman European Association of Urology (EAU). Sementara itu, dengan perkembangan perangkat tambahan seperti laser serat holmium, nitinol baskets, guidewires dan ureteral sheath membuat tingkat kesuksesan dalam pengelolaan batu ginjal lebih tinggi dengan penggunaan RIRS. Tingkat keberhasilan yang tinggi serta angka morbiditas yang lebih rendah menjadi alasan RIRS sangat baik digunakan dan merupakan modalitas terapi yang cukup diperhitungkan saat ini.

RIRS dapat digunakan untuk batu yang lebih kecil dari 2 cm sebagai pilihan pengobatan lini pertama selain SWL, dan bisa sebagai alternatif bagi PCNL untuk batu yang terletak di kaliks bawah dan berukuran lebih besar dari 2 cm. Pasien dengan batu berukuran >2 cm sebenarnya juga bisa dilakukan tindakan RIRS namun perlu dijelaskan

tentang kemungkinan Operasi lebih dari satu kali. Sebelum operasi, pasien harus diberitahu tentang

prosedur, tingkat keberhasilan dan kemungkinan komplikasi akibat operasi. Form persetujuan tindakan harus didapatkan dari pasien maupun keluarga pasien. Para pasien dievaluasi sebelum operasi dengan pemeriksaan fisik, tes darah rutin, tes urin dan kultur urin, rontgen ginjal-ureter-kandung kemih, ultrasonografi ginjal, urografi intravena, dan/atau computed tomography tanpa kontras. RIRS merupakan salah satu metode terapi batu ginjal pilihan untuk pasien dengan obesitas, kelainan muskuloskeletal, malformasi renoureteral, stenosis infundibular, dan gangguan perdarahan.

Prosedur RIRS biasanya dilakukan dengan anestesi umum atau spinal. Selubung akses ureter (ureteral sheath) ditempatkan pada guidewire di bawah fluoroskopi kontinu. Scope fURS ditempatkan melalui uretra ke dalam kandung kemih dan kemudian melalui ureter ke dalam ginjal. Batu kemudian dapat terlihat melalui ureteroskop dan kemudian dapat dimanipulasi atau dihancurkan dengan Laser Probe. Batu-batu kecil tersebut diharapkan dapat keluar secara spontan melalui saluran kencing, sedangkan fragmen batu yang ukurannya agak besar dapat diambil menggunakan Nitinol baskets. Setelah prosedur RIRS, Double J Stent ditempatkan sebagai drainase urin dari ginjal dan menghindari penyumbatan dari sisa batu di dalam ureter.

Pasien akan disarankan untuk banyak minum agar produksi urin mencapai 2,5 liter/hari sehingga resiko infeksi menjadi kecil. Salah satu keuntungan dari metode RIRS adalah tidak diperlukan sayatan kulit. Selain itu angka bebas batu tindakan ini sangat tinggi. Prosedur ini memiliki resiko yang rendah dengan waktu operasi yang lebih singkat. Teknik yang digunaakan pada RIRS sangat jarang menimbulkan kerusakan pada jaringan ginjal sehingga pemulihan pasien menjadi lebih cepat. (*)

Sumber : Cleynenbreugel et al. Retrograde intrarenal surgery for renal stones - Part 1. Turk J Urol 2017; 43(2): 112-21. DOI: 10.5152/tud.2017.03708.

RETROGRADE INTRA RENAL SURGERY (RIRS)

SEBAGAI MODALITAS TERKINI PENANGANAN BATU GINJAL

Oleh : dr. Anugrah D, SpU – SMF Urologi RSUD Dr. Soetomo

Departemen Urologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya menjadi pusat rujukan nasional juga telah menjadi pusat pendidikan dan pelayanan untuk operasi batu ginjal. Metode

RIRS sangat baik sebagai modalitas terapi batu ginjal karena tidak ada sayatan dan dilakukan oleh dokter spesialis urologi dengan keahlian khusus.

april 201918 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 21: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Pelaksanaan Operasi RIRS oleh dr. Anugrah D., Sp.U, salah satu Staf Departemen Urologi, yang berlangsung di Ruang Operasi Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSUD Dr. Soetomo.

Workshop RIRS pada Acara Fiesta Urologi 2018 yang berlangsung di RSUD Dr.Soetomo dengan Instruktur dr. Silvia Proietti dari Italia.

april 2019 19Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 22: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 201920 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

beritafoto

IMPLEMENTASI TOT KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM ASUHAN PASIENDI INSTALASI PKRS DAN HUMAS – SENIN, 15 APRIL 2019

PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM 2019 DI RSUD DR. SOETOMORabu, 17 April 2019

Pengarahan langsung oleh Direktur Utama Dr. Joni Wahyuhadi, dr,SpBS(K) kepada Tim Banpol PP untuk membantu kelancaran jalannya pemungutan suara di RSUD Dr. Soetomo oleh KPU Kota Surabaya. KPU Kota Surabaya memberikan fasilitas TPS kelurahan Airlangga dan TPS Kelurahan Mojo, dimana

pelaksanaan pemungutan suara dilakukan mulai pukul 12.00-13.00. TPS tersebut ditempatkan di 7 titik, yaitu Irna Obgyn, Irna Medik, Irna Anak, Irna Jiwa, Irna Bedah, IGD-PPJT, dan Instalasi Graha Amerta. Adapun yang berhak menggunakan hak pilihnya di TPS keliling RSUD Dr. Soetomo adalah pihak-

pihak yang memiliki form pindah pilih (A5). Tampak pegawai RSUD Dr. Soetomo, pasien serta keluarga pasien menggunakan hak pilihnya.

Implementasi TOT diselenggarakan sebagai tugas praktek melatih tentang Komunikasi dan Edukasi Efektif dengan tujuan merasakan sensasi melatih langsung di Rumah Sakit masing-masing tidak sekedar Role Play. Acara diikuti kurang lebih 25 Edukator “Duta Promosi Kesehatan Rumah

Sakit” yang sehari-hari memberikan edukasi kepada pasien/keluarga pasien RS Bebas Asap Rokok. Adapun yang ditugaskan untuk mengikuti TOT tersebut adalah 2 (dua) Koordinator Edukator PKRS, yaitu Rwahita Satyawati, dr, SpKFR(K) dan Yasta

Dwi Amanda, SKM selama 4 (empat) hari, Rabu-Sabtu tanggal 20-23 Maret 2019 bertempat di IPB Hotel & Convention Centre Kota Bogor-Jawa Barat dengan penyelenggara HPH Network Indonesia.

Page 23: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 21Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Acara dibuka oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian Prof. Dr. Cita Rosita S. Prakoeswa, dr, SpKK(K), FINSDV, FAADV, training diberikan pada hari 1 dan 2 dengan 4 narasumber yaitu : 1. Dr. Claus Mathieses (MagVenture AS/Tonika Elektrinik AS-Denmark), 2. Dr. Romuald Ginhoux (Axilium

SAS-France), 3. Simon Pierre Broc (Syneika SAS-France), 4. Brigjend TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, SpS, MARS Neurologist-Jakarta) dan hari ke 3 peragaan alat untuk menangani pasien syaraf. Mini workshop tersebut diikuti oleh peserta dari SMF Jiwa, Syaraf, Rehabilitasi Medik yang berprofesi

staf dokter DPJP dan perawat.

Sambutan pembukaan oleh Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian Prof. Dr. Cita Rosita S. Prakoeswa, dr, SpKK(K), FINSDV, FAADV, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian hasil survei oleh Widodo Jatim Pudjirahardjo, dr, MS, MPH, Dr.PH sebagai Tim Konsultan WJP Consultation Network dengan peserta dari semua perwakilan SMF/ Instalasi, Bidang, Bagian di lingkungan RSUD Dr. Soetomo.

MINI WORKSHOP TRANSCRANIAL MAGNETIC SIMULATION ROBOTICSSelasa-Kamis, 29-31 Januari 2019

WORKSHOP ANALISIS INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RUMAH SAKIT

Kamis, 7 Pebruari 2019

Page 24: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

WORKSHOP SOSIALISASI JENJANG KARIR DAN KEPANGKATAN DOSEN PENDIDIK KLINIS (DODIKNIS)

KEMITRAAN RSUD DR. SOETOMO – UNIVERSITAS AIRLANGGAKamis, 21 Pebruari 2019

Acara dibuka oleh Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS (K) dengan narasumber yaitu : 1 Prof.Dr.Bunyamin Maftuh, M.Pd, M.A.-Direktur Karir dan Kompetensi SDM Ditjen SDID Kemenristek Dikti, 2. Anom Surahno, SH, Msi-Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jatim, 3. Dr. Purnawan Basundoro, S.S.M.Hum-Direktur Sumber Daya Manusua Unair, 4. Prof. Budi Santoso, dr, SpOG(K)-Wakil Dekan II FK.Unair, 5. Prof. Dr. Cita

Rosita S. Prakoeswa, dr, SpKK(K), FINSDV, FAADV-Direktur Pendidikan Profesi dan Penelitian RSUD Dr. Soetomo dan 6. Prof. Dr. Widji Soeratri, DEA,Apt-Tim Percepatan Guru Besar Unair. Moderator adalah Dr.Anang Endaryanto, dr.SpA(K)-Direktur Pelayanan Medik RSUD Dr. Soetomo dan Dr.Erwin Astha Triyono,

dr, SpPD,K-PTI-Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian. Tampak Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo berfoto bersama narasumber dan moderator.

beritafoto

Page 25: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 23Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

KUNJUNGAN REPOTER MEDIAKOM BIRO KOMUNIKASI DAN PELAYANAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN RI KE POLI TB-MDR RSUD DR. SOETOMO

Jum’at, 8 Pebruari 2019

Kunjungan reporter MEDIAKOM tersebut meliput program COMEL (Community Comprehensive Linkage) di Poli TB-MDR dengan tujuan untuk mengisi salah satu rubrik majalah MEDIAKOM yang mengetengahkan tentang terobosan/ inovasi yang mendukung pembangunan bidang

kesehatan. Tampak atas di Poli TB-MDR ada 3 (Tiga) Gazebo yaitu 1. Gazebo untuk pasien baru-pengobatan 1-2 bulan, 2. Gazebo untuk pasien pengobatan 3-7 bulan (masih suntik), dan 3. Gazebo untuk pasien stop suntik-sembuh (8-24 bulan).

Tampak bawah Tim reporter MEDIAKOM sedang wawancara dengan Relawan Rekat (mantan pasien yang sudah sembuh, ada 8 orang) merupakan binaan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan Relawan Aisyah ada 12 orang. Tugas relawan tersebut sebagai PMO (Pengawas Minum Obat) yaitu

mendampingi para pasien meminum obatnya. Apabila pasien tersebut mangkir/ bolos tidak datang ke Gazebo untuk minum obat maka para relawan tersebut yang akan melacaknya agar tertib minum obat sehingga tidak mengulangi pengobatannya dari awal (bila 2 bulan bolos tidak

minum obat). Saat ini pendampingan yang dilakukan dengan perbandingan 1 : 5 artinya 1 relawan mendampingi 5 pasien, hal ini dilakukan oleh karena keterbatasan petugas perawat untuk mendampingi pasien-2 tersebut. Rewalan tersebut juga mendampingi pasien apabila pasien tersebut

pengobatannya dirujuk ke Puskesmas terdekat dengan rumah pasien.

Page 26: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 201924 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

BIMTEK MANDIRI PKRS ‘KOMUNIKASI EFEKTIF’Selasa-Rabu, 26-27 Pebruari 2019

PENANAMAN POHON TABEBUYA BERSAMA DI RSUD DR. SOETOMO

Jum’at, 22 Pebruari 2019

Bimtek PKRS – Komunikasi Efektif yang diselenggarakan oleh Instalasi PKRS & Humas dengan Narasumber oleh Tim PKRS atas permintaan RSU Aminah Blitar dan RS Muhammadiyah Lamongan masing-masing Rumah Sakit mengirimkan 3 peserta Bimtek.

Tampak atas hari pertama pemberian materi oleh Kepala Instalasi PKRS & Humas Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn.KIC dan hari kedua praktek edukasi kepada pasien dengan metoda edukasi yang telah diperoleh pada hari pertama. Tampak bawah peserta

foto bersama dengan salah satu Tim PKRS Mariyatul Qibtiyah,S.Si,SpFRS,Apt dan penyerahan Sertifikat oleh Arif Bakhtiar,dr,SpP Tujuan RS tersebut mengirimkan peserta untuk mengikuti Bimtek adalah untuk meningkatkan kemampuan dan peninkatan mutu

pelayanan di RS mereka.

Penanaman Pohon Tabebuya oleh Pejabat Struktural RSUD Dr. Soetomo dipimpin oleh Direktur Penunjang Medik Dr.Hendrian Dwikoloso

Soebagjo, dr, SpM(K) dan Direktur Pelayanan Medik Dr. Anang Endaryanto, dr, SpA(K) di area Parkir Zona G.

Pohon tersebut ditanam di sepanjang area parkir bagian tengah. Pohon Tabebuya atau seringkali disebut sebagai pohon Sakura ini memiliki

banyak kelebihan, diantaranya adalah daunnya tidak mudah rontok, bunganya sangat indah dan lebat serta akarnya tidak merusak yang ada

di sekitarnya. Warna bunganya juga sangat bervariasi. Oleh karena itu, RSUD Dr. Soetomo memutuskan untuk menanam pohon tersebut untuk menghiasai lingkungan RSUD Dr. Soetomo,

semoga pohon-pohon tersebut dapat tumbuh dengan subur sehingga dapat membuat lingkungan RSUD Dr. Soetomo lebih hijau dan asri.

beritafoto

Page 27: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 25Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Acara dibuka oleh Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS (K), Patient Gathering di Gedung Bedah Pusat Terpadu dengan melakukan tanya jawab kepada keluarga pasien tentang pelayanan di Gedung Bedah Pusat Terpadu, tampak Kepala Seksi Pelayanan Rawat Darurat Intensif dan Invasif Pesta Parulian Maurid Edwar, dr, SpAn.KIC sedang menjelaskan pertanyaan dari salah satu keluarga pasien tersebut. Kepada peserta aktif patient gathering tersebut diberikan cindera mata, tampak Kepala Gedung Bedah Pusat Terpadu drg. Nining Dwi Suti Ismawati, SpBM(K) berfoto bersama penerima cinderama.

PATIENT GATHERING GEDUNG BEDAH PUSAT TERPADU"GBPT MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK DEMI KESELAMATAN PASIEN"

Rabu – 27 Pebruari 2019

Page 28: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 201926 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Dalam rangka kegiatan Student & Staff Inbound dari Javanese Red Cross Kyushu International College of Nursing dan Naresuan University Thailand di Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga melakukan kunjungan ke Poli Geriatri RSUD Dr. Soetomo. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Prof. Ogawa Sense. Sebelum acara diawali dengan kegiatan senam bersama lansia. Senam diikuti oleh 155 orang kelompok lansia IKP4 'Restu' Unit Kegiatan RSUD Dr. Soetomo, wadah pensiunan (Ikatan Keluarga Pensiun Pegawai Pemerintah Provinsi Jatim). IKP4 mempunyai kegiatan pertemuan rutin setiap 3 bulan sekali di Ruang Loka Widya RSUD Dr. Soetomo, senam rutin setiap hari Jumat, pukul 06.00 wib di Poli Geriatri. Setelah senam bersama dilanjutkan dengan kunjungan lapangan, diantaranya; melihat edukasi kepada pasien, terapi aktivitas kelompok (teka-teki silang), Terapi Okupasi Modifikasi Lansia (menggambar, membuat tas dari daur ulang kantong plastik) dan melihat pameran hasil karya lansia.

beritafoto

KUNJUNGAN PROF. OGAWA SENSE KE POLI GERIATRI RSUD DR. SOETOMOJum’at, 1 Maret 2019

Page 29: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 27Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SMF Ilmu Kesehatan Mata – RSUD Dr. Soetomo menyelenggarakan acara dengan tema “Deteksi Dini Glaukoma” yang bertempat di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Acara berlangsung mulai pukul 08:00 – 10:00 WIB dan berjalan dengan lancar.Acara tersebut merupakan rangkaian acara peringatan World Glaucoma Week yang jatuh pada tanggal 10-16 Maret 2019. Turut berpartisipasi dalam acara tersebut Dr. Nurwasis, dr., SpM (K) selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Mata, Prof. Dr. Soetojo, dr., SpU selaku Dekan FK UNAIR, segenap staf senior dan PPDS Ilmu Kesehatan Mata.“Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya glaukoma serta untuk mengurangi angka kebutaan akibat Glaukoma,” ungkap Dr. Nurwasis. Glaukoma merupakan kelainan mata yang ditandai oleh kerusakan saraf mata yang dikaitkan dengan peningkatan tekanan bola mata dan gangguan lapang penglihatan. Kerusakan ini bersifat permanen dan dapat berakhir pada kebutaan. Menurut WHO, glaukoma adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Acara semakin ramai ketika pemeriksaan diawali oleh Dekan FK UNAIR. Pemeriksaan ini ditujukan kepada masyarakat luas dan diberikan secara gratis. Tidak hanya pemeriksaan, tetapi juga dapat konsultasi mata. Panitia menargetkan sekitar 150 yang akan periksa tetapi sampai akhir acara total yang melakukan pemeriksaan sebanyak 169 orang. Jumlah tersebut melebihi dari target yang diperkirakan. Banyaknya jumlah orang yang periksa tidak menyurutkan semangat panitia, mereka lebih antusias karena semakin banyaknya masyarakat yang sadar dan peduli akan kesehatan mata. “Mata merupakan organ penting yang harus dijaga & dirawat dengan baik agar tetap berfungsi dengan normal. Salah satunya adalah dengan periksa mata secara rutin dan berkala,” ujar salah satu panitia.

PERINGATAN WORLD GLAUCOMA WEEKMinggu, 17 Maret 2019

Page 30: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 201928 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

beritafoto

RAPAT P0ARIPURNA(PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH KEPALA INSTALASI, KETUA KOMITE, KETUA SMF

DAN JABATAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN RSUD DR. SOETOMO)Senin, 25 Pebruari 2019

Page 31: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

april 2019 29Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr., SpBS (K) memimpin langsung Rapat Paripurna tersebut. Beliau melantik dan mengambil sumpah 3 Kepala Instalasi, 1 Ketua Komite, 2 Ketua SMF, 1 Kepala Unit, dan 253 Jabatan Fungsional lainnya dari berbagai profesi.

Setelah proses pelantikan dan pengambilan sumpah selesai, beliau menyampaikan kepada pejabat yang baru saja dilantik untuk menyesuaikan dengan tugas baru yang diembannya serta menyesuaikan dengan program-program dan kebijakan RSUD Dr. Soetomo. Beliau dalam sambutannya memaparkan bahwa Rumah Sakit memiliki 2 jenis program yakni Program “CETAR 99” dan Program Strategis Tahun 2019.

Program “CETAR 99” merupakan program strategis 99 hari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “CETAR” adalah singkatan dari Cepat, Efektif, Tanggap, Transparan, Responsif. Gubernur dan Wakil Gubernur yang baru berharap agar RSUD Dr. Soetomo dapat memberikan pelayanan dengan “CETAR”. Program – program tersebut meliputi :

1. Perluasan Buffer IGD dan Jaga On Side2. Unit Pengadaan Barang Jasa “CETAR SATU ATAP”3. Redesign Pengelolaan Parkir “PARKIR TERKONEKSI”

Selain program tersebut, beliau juga menyampaikan Program Strategis Tahun 2019 yaitu:1. Efisiensi seluruh Kegiatan Operasional2. Mengembangkan Pelayanan BPJS Plus3. Mengembangkan Pelatihan dan Training4. Perbaikan Sistem Rekam Medik, Clinical Guideline, Case Mix dan Digitalisasi5. Pengembangan Integrated Practice Unit (IPU)6. Pembenahan Sistem Remunerasi yang Transparan, Accountable, dan Rasional

Dengan berjalannya program-program tersebut, diharapkan akan membawa RSUD Dr. Soetomo menjadi Rumah Sakit yang lebih maju dan lebih baik lagi terutama dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat luas serta sejalan dengan Visi Rumah Sakit yakni Menjadi Rumah Sakit Tersier yang Terpercaya, Aman, Bermutu Tinggi dan Mandiri.

NO. JABATAN LAMA BARU1 Kepala Instalasi Pusat Pelayanan

Jantung TerpaduProf. Dr. Moh. Yogiarto, dr., Sp.JP (K)., FIHA

dr. Budi Bhaktijasa Dharmadjati, Sp.JP (K)., FIHA

2 Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik dr. Subagyo, Sp.KFR-K dr. Nuniek Nugraheni S, Sp.KFR-K3 Ketua Komite Medik Prof. Dr. Doddy M. Soebadi, dr.,

Sp.B., Sp.U (K)Dr. Ahmad Lefi, dr., Sp.JP (K)., FIHA

4 Ketua SMF Andrologi dr. Tjahjo Djojo Tanojo, MS., Sp.And dr. Judie Hartono, MS., Sp.And5 Ketua SMF Radiologi dr. Budi Laraswati, Sp.Rad (K) dr. Priyambodo, Sp.Rad (K)6 Kepala Unit Medical Check Up dr. Retno Anekowati Drg. Nuke Suprijani

Nama-nama Pejabat yang Dilantik (Serah Terima Jabatan) :

Page 32: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

INSTALASI RAWAT INAP MEDIK RSUD Dr. SOETOMO

TIADA HARI

Dalam menjalan tugas merawat pasien didukung oleh tenaga Dokter Spesialis Konsultan, Dokter Spesialis yang berpengalaman serta dibantu tenaga Paramedis yang terampil dan berpengalaman dalam

pelayanan kesehatan.

MOTTO IRNA MEDIK• Saya senantiasa mengutamakan kesehatan penderita• Tiada Hari Tanpa Senyum

Ruang Perawatan di Instalasi Rawat Inap Medik terdiri dari 14 Ruang Rawat Inap yaitu :

TANPA SENYUM

Instalasi Rawat Inap Medik merupakan

Instalasi yang melaksanakan

perawatan pasien Penyakit Dalam, Penyakit Saraf,

Penyakit Paru dan Penyakit Kulit &

Kelamin.

1. Ruang Pandan, PPLK Lt.32. Ruang HCU Pandan II3. Ruang Pandan Wangi4. Ruang Isolasi Palem I5. Ruang Palem II6. Ruang Rosella I7. Ruang Rosella II

8. Ruang Kemuning I9. Ruang Kemuning II10. Ruang Seruni A11. Ruang Seruni B12. Ruang Seruni13. Ruang Cendana14. Ruang Isolasi Khusus (RIK)

Kantor Instalasi Sekretariat Irna Medik

april 201930 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

sekilasinfo

Page 33: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Dan 4 Ruang Tindakan terdiri dari :1. Ruang Tindakan Endoskopi2. Ruang Tindakan Paru3. Ruang Tindakan EEG (Elektroensefalografi) / EMG

(Elektromiografi)4. Ruang Tindakan Hematologi

ALOKASI TEMPAT TIDUR PASIEN RAWAT INAPIRNA MEDIK TAHUN 2018

SESUAI SK. DIREKTUR NOMOR : 188.4/15459/301/2018

NO. NAMA RUANGANKELAS

JUMLAHVIP I II III HCU ICU ISOLASI LAIN-

LAIN

1 PANDAN I 5 12 20 372 HCU PANDAN II 30 2 323 PANDAN WANGI 5 8 32 454 ISOLASI PALEM I 2 12 2 18 345 PALEM II 4 10 16 306 ROSELLA I 2 4 11 177 ROSELLA II 2 4 12 188 KEMUNING I 4 8 18 309 KEMUNING II 4 6 24 34

10 SERUNI A 54 5411 SERUNI B 4 8 12 2412 SERUNI 4 8 4 1613 CENDANA 6 12 6 2414 R I K 6 2 4 1215 PPLK 2 4 11 17

JUMLAH 14 58 90 198 38 2 2 22 424

Instalasi Rawat Inap Medik merupakan salah satu pelayanan pada pasien melalui pengobatan da perawatan yang dilaksanakan dalam ruang rawat inap yang didukung oleh tenaga medis yang professional dibidangnya, yaitu tenaga medis yang merupakan Guru-guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Konsultan Spesialis dan dokter Spesialis yang berpengalaman dan dibantu tenaga Paramedis yang terampil dan telah teruji dalam pelayanan medik dan perawatan pasien Penyakit Dalam, Saraf, Jantung, Paru dan Kulit Kelamin yang bekerja sama dengan instalasi-instalasi lain di wilayah RSUD Dr. Soetomo.

Dalam rangka ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas di Instalasi Rawat Inap Medik RSUD Dr. Soetomo perlu dibuat suatu Pedoman Pengorganisasian, yang diharapkan dapat digunakan sebagai pengangan dan acuan bagi penyelenggaraan pelayanan medik dan pendidikan di Instalasi Rawat Inap Medik.

Kegiatan Irna Medik• Patient Gathering• Supervisi Ruangan• Rapat Koordinasi dengan SMF di jajaran IRNA Medik• Rapat Koordinasi, Informasi dan Edukasi (KIE)• Mutu IRNA Medik• Safety• PPI• K3RS

Alur Pasien Baru Masuk Rumah Sakit Dari Rawat Jalan

Alur Administrasi Rawat Inap Pasien Baru Dari Instalasi Rawat Jalan

Alur Administrasi Rawat Inap Pasien Baru Dari IGD

Ketenagaan Irna Medik

>>>

april 2019 31Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 34: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Pasien Keluar Rumah Sakit

1. Bagi pasien yang menempati sesuai haknya, setelah menyerahkan berkas persyaratan pulang boleh langsung pulang tanpa mengurus administrasi (ada petugas yang jemput bola).

2. Bagi pasien yang menempati di atas haknya / ada selisih biaya yang harus dibayarkan maka harus mengurus administrasi sendiri.

Hal – Hal Yang Dibawakan Jika Pasien Keluar Rumah Sakit (KRS)

1. Resume Medik ( Disertakan No. IGD No. Poli )2. Fotokopi hasil pemeriksaan penunjang3. Foto hasil pemeriksaan 4. Obat pasien pulang

Apakah Sasaran Keselamatan Pasien (IPSG) itu ?Adalah enam sasaran keselamatan pasien yang

ditetapkan oleh badan akreditasi internasional JCI dan

KARS sebagai salah satu standar yang dinilai dalam akreditasi RS :

1. Ketepatan identifikasi pasien 2. Peningkatan komunikasi yang efektif3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

(high-alert)4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-

pasien operasi5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan

kesehatan6. Pengurangan risiko pasien jatuh

Sasaran I : Ketepatan Identifikasi PasienApakah identifikasi pasien itu ?• Proses mengidentifikasi pasien untuk memastikan

bahwa pelayanan kesehatan akan dilakukan pada pasien yang benar.

Mengapa perlu identifikasi pasien ?• Memberikan pelayanan pada orang yang benar• Mencegah salah pasien• Meningkatkan keselamatan pasien

Kapan dilakukan dan oleh Siapa ?Kapan identifikasi dilakukan:• Sebelum tindakan terapi atau pengobatan.

1. Sebelum memberi obat2. Sebelum operasi, dll

• Sebelum tindakan diagnostik1. Sebelum mengambil sampel2. Sebelum imaging / foto

Siapa yang melakukan:• Dokter• Perawat• Farmasi• Laboratorist• Nutrisionist

Sarana apa saja yang terkait dengan identifikasi pasien di RS ?

• Rekam Medis• Kartu Berobat• Label ID• Gelang Identitas Pasien

• Biru : Laki-laki• Pink : Perempuan

april 201932 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

sekilasinfo

Page 35: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

• Jenis gelang ID yang disediakan:• Gelang Infant• Gelang Dewasa• Gelang Ibu-bayi

• Khusus untuk ibu melahirkan dan bayi baru lahir

• Terdapat no.RM ibu dan RM bayi dalam 1 gelang

Fungsi lain dari gelang ID pasien :• Gelang ID pasien dapat ditambahkan label tertentu

untuk penanda risiko / keterangan• Risiko jatuh• Alergi• DNR

Pasien seperti apakah pasien yang harus mendapat gelang ID ?

• Pasien MRS (Rawat Inap)• Pasien IGD dengan tindakan khusus dan observasi• Pasien layanan rawat jalan dengan tindakan

khusus, a.l; anestesi-sedasi, invasif & operasi, HD, intervensional pain management, dll.

• Pasien one day care

TATA TERTIBPERATURAN BAGI PENGGUNA JASA

DI RSUD DR. SOETOMO1. Jam berkunjung

• Senin s/d Jum’at : Jam 16.00 s/d 17.00 WIB• Sabtu s/d Minggu dan Hari Libur :

• Jam 10.00 s/d 11.00 WIB• Jam 16.00 s/d 17.00 WIB

2. Dilarang membawa anak kecil di bawah umur 5 tahun.

3. Bagi tamu harus menggunakan ID Card yang dapat diperoleh di pos piket Banpol PP dengan meninggalkan kartu identitas.

4. Bagi penunggu pasien maksimal 2 orang dengan menggunakan ID Card resmi yang dapat diperoleh di Sentral Admisi.

5. Dilarang berjualan dalam bentuk apapun kecuali ada izin tertulis dari pihak rumah sakit.

6. Dilarang membawa rokok, memperjual belikan rokok dan merokok di lingkungan rumah sakit

7. Dilarang membawa obat-obatan terlarang, minuman keras dan senjata tajam.

8. Dilarang membawa sarana dan prasarana antara lain :• Kasur, Bantal dan tikar• Kompor listrik dan pemanas air• Kipas angin• Kabel tambahan

9. Dilarang mencuci dan menjemur dilingkungan rumah sakit.

april 2019 33Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 36: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

sekilasinfo

Ruang Graha Aksona Departemen Neurologi dimeriahkan oleh antusiasme 54 orang rekan perawat dari seluruh ruang rawat inap RSUD

Dr. Soetomo yang hadir dalam Seminar Sehari Epilepsi pada hari Selasa, 26 Februari 2019. Seminar tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Epilepsi Internasional yang diperingati setiap Februari hari senin pekan kedua.

Epilepsi menjadi penyebab kesusahan bagi penderitanya tidak hanya sebagai kondisi klinis, namun juga label sosial atau stigma. Stigma dapat lebih membebani penderita epilepsi dibanding akibat bangkitannya. “Seringkali pasien epilepsi datang ke dokter dalam kondisi sedih atau depresi. Ketika ditanya apa yang membuat sedih, ternyata bukan karena bangkitannya, tetapi karena dikucilkan keluarga, teman, dan masyarakat sekitarnya, sehingga sulit mendapat pekerjaan maupun pasangan hidup,” ungkap Dr. Kurnia Kusumastuti, dr., SpS(K) dalam pembukaan seminar tersebut. Beliau berpesan, “Pengetahuan yang akurat dan

tepat tentang epilepsi sangat penting dimiliki oleh tenaga kesehatan agar dapat memberikan informasi yang tepat kepada penderita epilepsi, keluarganya, dan masyarakat.”

Selama ini, epilepsi dianggap penyakit turunan, kutukan, atau menular. Orang dengan epilepsi dianggap memiliki keterbelakangan mental dan tidak mampu berpretasi. Adanya stigma epilepsi di masyarakat menyebabkan orang dengan epilepsi menyembunyikan diri, bahkan merasa malu untuk berobat ke dokter. Oleh karena itu, topik aspek psikososial epilepsi yang dibawakan oleh dr. J. Ekowahono, SpS, M.Kes menjadi tema pertama dalam rangkaian acara seminar tersebut. Beliau membantah mitos dan salah persepsi tentang epilepsi. “Orang dengan epilepsi bisa menikah dan memiliki anak, bisa bekerja, berolahraga, bahkan bisa berprestasi,” papar beliau. Sederet nama terkenal seperti Isaac Newton, Alfred Nobel, Leonardo Da Vinci, Julius Caesar, bahkan Theodore Roosevelt, Presiden Amerika Serikat ke-26, adalah orang dengan epilepsi.

INTERNATIONAL

J. Ekowahono, Kurnia Kusumastuti, Wardah R. Islamiyah, Ersifa Fatimah

Staf Departemen/SMF Neurologi RSUD Dr. Soetomo – Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga

DAYEPILEPSY

Seminar sehari epilepsi bersama rekan-rekan perawat rawat inap RSUD Dr. Soetomo

april 201934 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 37: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Penderita epilepsi harus diberi kesempatan untuk bersosialisasi dan menikmati pergaulan. Saat ini terdapat komunitas orang dengan epilepsi (ODE) Jawa Timur yang difasilitasi salah satunya oleh SMF Neurologi RSUD Dr Soetomo sebagai wadah untuk berkumpul dan berbagi pengalaman. Dalam komunitas tersebut, mereka membentuk WA group dan bertemu secara periodik untuk dapat saling membantu agar tidak merasa “sendiri” dan meningkatkan kepercayaan diri.

Epilepsi merupakan penyakit otak yang memiliki kecenderungan terus-menerus untuk menimbulkan bangkitan berulang. Bangkitan adalah gejala sesaat yang timbul akibat aktivitas listrik berlebihan di otak. Bentuk bangkitan bisa bermacam-macam, sesuai dengan area otak yang terkena. Kejang tidak hanya berupa gerakan, tetapi juga sensasi rasa (panas, dingin, nyeri, kesemutan, gejala penglihatan atau pendengaran), emosi, gangguan berpikir, bengong, dan penurunan kesadaran.

Tidak semua kejang adalah epilepsi. “Kita semua, yang memiliki otak normal pun, bisa mengalami kejang,” ungkap Dr. dr. Kurnia, SpS(K). Trauma kepala, infeksi otak, stroke, demam tinggi, dan gangguan metabolik yang berat dapat menjadi penyebab atau “provokator” letupan listrik berlebihan di otak sehingga menimbulkan kejang. Namun, bila kondisi penyebab atau “provokator” dapat teratasi, kejang dapat berhenti dengan sendirinya. Sedangkan pada orang dengan epilepsi, kejang tetap muncul meski tanpa “provokator”.

Alat bantu diagnosis kasus kejang adalah elektroensefalografi (EEG). EEG merupakan alat untuk merekam gelombang listrik otak. Dengan EEG, kita dapat mengetahui apakah gejala yang dikeluhkan oleh pasien benar-benar merupakan kejang akibat listrik di otak. Selain untuk kejang, EEG juga digunakan untuk mengevaluasi pasien dengan gangguan tumbuh kembang, perubahan perilaku atau status mental,

penurunan kesadaran, dan ensefalopati. Gelombang listrik yang dihasilkan oleh otak memiliki

voltase sangat kecil, yang diukur dalam satuan mikrovolt. Listrik otak tersebut harus melewati lapisan selaput otak, cairan otak, tulang, dan kulit agar dapat tertangkap oleh elektroda/ sadapan yang dipasang di permukaan. “Oleh karena itu, agar gelombang listrik otak dapat tertangkap dengan baik, pasien perlu disiapkan sebelum perekaman EEG,” pesan Sri Ulis, S.Kep. Persiapan tersebut meliputi keramas sebelum perekaman dan tidak menggunakan produk rambut lain setelahnya (hair spray, krim, gel, minyak rambut). Pasien juga disarankan makan secukupnya sebelum perekaman. Pasien diharapkan dalam kondisi relaks saat perekaman.

EEG merupakan prosedur yang aman, bebas nyeri, dan minim risiko. EEG hanya menangkap gelombang listrik otak. EEG tidak mengalirkan listrik kepada pasien. Panjang perekaman EEG setidaknya 30 menit. Untuk pasien yang kurang kooperatif, gelisah, dan anak-anak dapat diperlukan obat sedatif yang efeknya bisa berlangsung hingga beberapa jam. Selama perekaman dapat terjadi kejang, namun terdapat dokter, teknisi, atau perawat di lab EEG yang siap menangani.

Kejang dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Apabila menemui orang yang sedang mengalami kejang, segera berikan pertolongan pertama. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain mengamankan penderita, berikan bantalan agar kepala dan tubuh tidak terbentur benda keras atau tajam di sekitarnya. Longgarkan pakaian penderita agar mudah bernafas. Miringkan kepala/tubuh penderita untuk mencegah aspirasi/tersedak. Jangan menahan gerakan penderita ataupun memasukkan benda (seperti sendok atau air) ke dalam mulut penderita saat kejang atau tidak sadar penuh. Perhatikan waktu terjadinya kejang, dampingi penderita hingga pulih, dan segera minta bantuan bila kejang berlangsung lebih dari 5 menit. (*)

“Orang dengan epilepsi bisa menikah dan memiliki anak, bisa bekerja, berolahraga, bahkan bisa berprestasi,” papar dr. J. Ekowahono, SpS, M.Kes.

Sederet nama terkenal seperti Isaac Newton, Alfred Nobel, Leonardo Da Vinci, Julius Caesar, bahkan Theodore Roosevelt, Presiden Amerika Serikat

ke-26, adalah orang dengan epilepsi.

april 2019 35Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 38: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

sekilasinfo

Dalam rangka memperingati Hari AIDS Dunia, yang jatuh pada tanggal 1 Desember, Departemen/SMF Kesehatan Kulitdan

Kelamin FKUA/ RSUD Dr. Soetomo bekerja sama dengan PERDOSKI Cabang Surabaya serta Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia (KSIMSI), dan Kelompok Studi Herpes Indonesia (KSHI) menyelenggarakan acara Talkshow dengan tema “Hidup Sehat Bebas Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS” yang dilanjutkan dengan nonton bareng film “Bohemian Rhapsody”. Acara tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk mensosialisasikan tentang infeksi menular seksual (IMS) dan HIV AIDS kepada masyarakat awam terutama dari kalangan mahasiswa, memberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai IMS dan HIV AIDS kepada masyarakat awam, merangkul mahasiswa (Center of Indonesian Medical Student’s Activities/CIMSA) dalam kegiatan sosial seperti kegiatan edukasi tentang IMS dan HIV AIDS, serta untuk meningkatkan peran serta aktif PERDOSKI sebagai organisasi profesi yang menangani IMS dan HIV AIDS dalam meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Acara tersebut diselenggarakan di CGV Blitz Marvell City Mall Jl. Ngagel Jaya No 123, Surabaya pada Hari Sabtu tanggal 1 Desember 2018, mulai pukul 09.30 sampai dengan selesai. Acara Talkshow dan Nobar dihadiri oleh sejumlah 150 peserta dan undangan, yang terdiri dari Ketua PP PERDOSKI sekaligus Ketua Departemen/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr. Soetomo (Dr.M.Yulianto Listiawan, dr.,SpKK(K)), Ketua PERDOSKI Cabang Surabaya (dr. Ary Widhiasti Bandem, SpKK), anggota PERDOSKI Cabang Surabaya, mahasiswa perwakilan CIMSA Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, mahasiswa perwakilan dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Surabaya (FE dan Farmasi Unair, ITS, Unesha, Ubaya) serta beberapa perwakilan media lokal dan nasional.

Acara diawali dengan sambutan dari Ketua PP PERDOSKI sekaligus Ketua Departemen/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr. Soetomo Dr. M. Yulianto Listiawan, dr., SpKK(K), yang pada sambutannya beliau menyampaikan dukungannya terhadap acara peringatan World AIDS Day dengan mengajak mahasiswa dan

Peringatan Hari AIDS Sedunia

HIDUP SEHAT BEBAS INFEKSI MENULAR SEKSUAL & HIV-AIDS

Oleh : PERDOSKI Cabang Surabaya bekerja sama dengan Departemen/SMF Kesehatan Kulit dan Kelamin

FKUA/RSUD Dr. Soetomo

masyarakat awam berperan serta dalam pencegahan penularan IMS dan HIV AIDS dengan meningkatkan pengetahuan tentang bahaya pergaulan bebas, infeksi menular seksual dan perilaku berisiko tinggi. Selain itu dengan Nobar film ”Bohemian Rhapsody” diharapkan mahasiswa dapat mengambil hikmah dari film tersebut.

Setelah acara secara resmi dibuka oleh Ketua Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr.Setomo dilanjutkan dengan pemutaran Video Edukasi tentang HIV AIDS dan Video Edukasi IMS. Setelah pemutaran video edukasi tersebut, maka masuk ke acara inti, yakni Talkshow dengan tema “Hidup Sehat Bebas Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS” yang menghadirkan 3 narasumber yang terdiri dari Dr.Afif Nurul Hidayati, dr.,SpKK (Anggota Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Indonesia), ODHA dari komunitas Gay dan ODHA dari komunitas IDU (Injecting Drug User).

Dalam acara talkshow Dr.Afif menjelaskan mengenai apa itu HIV AIDS, insidensi HIV AIDS di Indonesia, penyebabnya, gejalanya, dan apa saja yang harus dilakukan bila curiga atau telah terbukti HIV positif, bagaimana pengobatannya, dan upaya pencegahannya. Dr. Afif juga menjelaskan bahwa pasien HIV AIDS pun berhak untuk berbahagia, dan hidup normal.

Penyuluhan dari Dr. Afif Nurul Hidayati, dr. Sp.KK (Staf Medik Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr. Soetomo)

april 201936 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 39: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Para ODHA yang telah diundang sebagai narasumber juga diberi kesempatan untuk melakukan testimoni, menceritakan bagaimana mereka tertular HIV AIDS, upaya apa saja yang mereka lakukan untuk mengetahui status mereka dan mendapatkan pengobatan serta perawatan yang dibutuhkan, dan bagaimana kehidupan social mereka saat ini. Mereka juga diberi kesempatan untuk menyampaikan pesan kepada peserta talkshow dan nobar untuk menghindari perilaku berisiko tinggi agar tidak tertular HIV AIDS seperti yang mereka alami.

Acara talkshow dilanjutkan dengan sesi Nonton Bareng Film “Bohemian Rhapsody” yang selanjutnya diberikan kuis bagi para peserta seputar IMS dan HIV AIDS. Para peserta talkshow dan nobar sangat antusias sekali berebut menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Setelah acara kuiss elesai, maka berakhir pula acara Talkshowdan Nobar.

Setelah acara Talkshow ditutup, acara dilanjutkan dengan Press Conference, yang menghadirkan narasumber Dr. Afif Nurul Hidayati, dr., SpKK. Press Conference dihadiri dan diliput oleh sejumlah media lokal dan nasional.

Pada press conference, Dr Afif menyatakan bahwa penderita HIV di Jatim mulai April-Juni 2018 meningkat. Tercatat dari data yang dirilis Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Jatim sebanyak 1.636 orang. Namun Jawa Timur masih masuk dalam katergori terkonsentrasi. “Artinya tinggi di populasi kunci atau populasi berisi kotinggi. Tetapi populasi umum masih di bawah 1 persen. Kalau di Papua itu lebih tinggi lebih dari 5 persen, “ungkap Dr. Afif. Sementara data yang dirilis pada Oktober 2018 oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, jumlah penderita HIV pada bulan April hinggaJuni 2018 dilaporkan sebanyak 10.830 orang, sedangkan AIDS sebanyak 1.864 orang,” tambahnya. Dr. Afif menyebutkan bahwa ibu rumah tangga di Indonesia juga beresiko tinggi tertular HIV/AIDS. Untuk itu, beliau menyarankan sebelum melakukan pernikahan harus melakukan pengecekan sejak dini.  (*)

Suasana Talkshow “Hidup Sehat Bebas Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS” Oleh Dr.Afif Nurul Hidayati, dr.,SpKK

Antusiasme Staf Medik Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin FKUA/RSUD Dr. Soetomo)

Dr. Afif Nurul Hidayati, dr., SpKK pada saat Press Conference

"... penderita HIV di Jatim mulai April-Juni 2018 meningkat. Tercatat

dari data yang dirilis Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Jatim sebanyak 1.636 orang. Namun Jawa Timur masih masuk dalam katergori terkonsentrasi," kata Dr. Afif.

april 2019 37Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 40: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

ruang wanita

Tim Gizi GRIU Graha AmertaRSUD Dr. Soetomo Surabaya

TERONG BALADOBAHAN4 buah terong ungu

BUMBU HALUS- 4 siung bawang merah- 2 siung bawang putih- 10 cabe keriting- 10 cabai merah besar- 2 bh tomat- Garam dan gula secukupnya

CARA MEMBUAT1. Iris terong ungu masing-masing menjadi 4 bagian

kira-kira 10 cm, tiap bagian potong memanjang menjadi empat bagian.

2. Rendam irisan terong ke dalam air agar terong tidak berubah warna. Kemudian di goreng hingga matang.

3. Kupas bawang merah dan bawang putih. Siapkan cabai keriting, cabai merah besar, dan tomat. Ulek sampai halus kemudian tambahkan gula dan garam sesuai selera

4. Setelah bumbu halus dan terong sudah matang, tumis bumbu dengan minyak yang sudah dipanaskan hingga wangi. Kemudian masukan terong dan aduk hingga merata.

NILAI GIZIEnergi = 42.93 kkalProtein = 1.03 grLemak = 0.28 grKarbohidrat = 10.25 gr

( untuk 4 porsi )

( untuk 10 porsi )TUNA BUMBU SARDEN

MENU UNTUK PASIEN PENCEGAHAN STROKE

april 201938 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

BAHAN- 1 ekor ikan tuna ukuran kecil (1 kg)- 10 Bawang merah- 4 bawang putih- 10 cabai merah keriting- 4 buah tomat merah besar- 3 cm laos- 1 sendok kecil merica- 1 sendok kecil ketumbar- Garam dan gula secukupnya

CARA MEMBUAT1. Ikan Tuna dipotong dengan ukuran 5 cm. 2. Semua bumbu dihaluskan hingga lembut.3. Panaskan minyak dan tumis bumbu hingga harum.

tambahkan air 200cc dan masukkan ikan tuna.4. Tunggu hingga air menjadi tersisa 1/2 – nya dan

tuna menjadi lunak.5. Sajikan selagi panas dengan nasi yang panas pula.

NILAI GIZIEnergi = 106.07 kkalProtein = 18.28 grLemak = 2.46 grKarbohidrat = 1.92 gr

Page 41: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

PLASENTA KUCING

Waktu itu kami sedang jaga sore ada seorang DM bingung mencari pasien hamil diruang merpati.

DM : "Mbak ada pasien hamil diruangan?"Bidan : "Ndak ada mas DM, kebetulan dua hari ini

pasien post partum semua"DM : "Kok ada plasenta tergeletak di depan kamar

mandi ya mbak"Bidan : "Lhoooo...." (ekspresi kaget dan langsung

mengecek ke kamar mandi)Setelah mengecek ternyata yang dilihat memang

plasenta persis didepan kamar mandi. Bidan dan DM bingung dan bertanya-tanya plasenta siapa yang disitu. Tiba-tiba ada petugas kesehatan datang.

Petugas : "Ada apa buk kok rame"Bidan : "Ini lo mbak ada plasenta tergeletak didepan

kamar mandi, tapi kebetulan dua hari ini ndak ada pasien yang hamil"

Petugas : "Lho alaa... itu barusan ada kucing melahirkan diruang sebelah buk... kemungkinan itu ari-ari kucing bu..."

Semua langsung tertawa dan kerja bakti membersihkan ari-ari kucing yang masih tercecer darah tersebut.

Tim Klomca – Ruang Merpati

ruang unik & lucu

TERKECOH DENGAN PENAMPILAN

Saya pulang kerja seperti biasa saya sering dijemput bapak. Ketika bapak sudah melihat saya berjalan melewati IPS, bapak bersiap menghidupkan sepeda motor. Saya melihat ada orang minta bonceng bapak & ketika saya mau mendekati bapak, bapak malah pergi dengan orang tersebut. Awalnya saya kesal dan menggerutu, tapi tiba-tiba tidak berselang lama ada beberapa perawat lari-lari dan berteriak kepada perawat lain menyuruh membawa tali. Sontak saya kaget dan mengira apa yang dibonceng bapak saya tadi itu pasien jiwa atau bukan. Tapi saya akhirnya lengah karena bapak menjemput saya lagi. Diperjalanan saya mengobrol dengan bapak tentang kejadian tadi.

Saya : pak tadi saya dibonceng siapa ???Bapak : tadi perawat jiwa yang minta tolong diantar ke pintu gerbang karena pasiennya kabur.Saya : pasiennya ketangkep pak ???Bapak : ndak tahu pas dikejar dia melihat aku dan

berjalan cepat-cepat. Pasiennya pinter.Saya : maksudnya pasiennya pintar ???Bapak : ya pinter pasiennya dihadang didepan pintu gerbang tapi malah menggok masuk ke BPOM.Saya : ha ...... ha ...... ha ......Bapak : tapi sebelum pasiennya kabur, dia lewat di depanku dan menyapa, ”monggo pak”, aku ya bingung siapa ??? ya tak jawab ”monggo” nggak tahu aku kalau itu tadi pasien jiwa karena dilihat dari penampilannya rapi orangnya gagah nggak kelihatan kalau sakit.Saya : mungkin pak tadi pasiennya sudah agak

sembuh lalu bosen di RS pingin jalan-jalan malah jenengan kejar mau ditangkap.

Bapak : isok ae awakmu (bisa saja kamu)Saya dan Bapak : ha ...... ha ...... ha ......

Rini Agustinah – Instalasi Kerjasama Pembiayaan Kesehatan

”SAKIT PERUT, SAKIT MATA”Di Unit Stroke RSUD Dr. Soetomo, terjadi percakapan antara pasien dan dokter saat visite :Dokter : Siang pak.Pasien : Siang juga dokDokter : Ada keluhan pak ?Pasien : Ini dok, perut saya sakit sekali setelah makan jagung mentah pemberian Saudara sayaDokter : Oh begitu, tunggu sebentar ya pak, saya ambil peralatan saya sebentar (tidak beberapa lama, dokter kembali dengan membawa alat periksanya)Dokter : Mari pak, saya periksa matanyaPasien : Yang sakit kan perut saya, kenapa yang diperiksa mata saya, dokter tahu penyakit gak sih (dengan nada kesal)

Dokter : Ya jelaslah saya periksa mata bapak, sudah tahu jagung mentah, kenapa dimakan ! Siapa tahu mata bapak yang sedang gangguan dan bermasalah ...Pasien : (terdiam dan malu, lalu tertawa) hahahaha....

Wahyu Dwi Saputra, A.Md.Kep – Ruang Seruni

TERLANJUUURRR .......

Menjelang persiapan JCI, kami yang bekerja

di Instalasi Gizi, baik yang dinas diruang produksi

pengolahan makanan maupun di ruang rawat inap harus

menjalani serangkaian pemerinksaan kesehatan sebagai

salah satu persyaratan kesehatan karyawan penjamah

makanan yang telah ditentukan oleh JCI.

Seluruh karyawan Instalasi Gizi telah didata dan

pemeriksaan kesehatan dilakukan secara bergantian

dengan hari dan tanggal yang berbeda. Sebenarnya

pemeriksaan yang dilakukan adalah yang umum

dilakukan, seperti pemeriksaan darah lengkap dan foto

rongent, hanya satu pemeriksaan yang membuat kami

sangat galau, yaitu ”rectal swab” dan hanya karyawan

Instalasi Gizi saja yang dilakukan pemeriksaan ini.

Berbagai komentar muncul sehubungan pemeriksaan

ini, mulai yang malu, kuatir saat diperiksa kentut dan

sebagainya, tapi kami semua akhirnya pasrah dengan

ketentuan yang ada, hingga tibalah hari pemeriksaan itu

dan inilah percakapan antara dua orang A dan B :

A : "Bagaimana, apa kamu jadi ”swab” hari ini ?"

B : "Sudah tadi"A : "Trus, gimana posisinya saat ambil sample ?"

B : "Nyesel aku ikut periksa tadi, aku tadi yang

terakhir dipanggil"A : "Lho memangnya kenapa, apa enak kalau yang

pertama dipanggil?"B : "Bukan begitu"A : "Trus kenapa ?"B : "Aku tadi yang terakhir dipanggil dan baru

diberitahu dapat info"A : "Info tentang apa ?"B : "Aku nyesel, sudah njengking, miring, malu di

swab, ternyata ......"A : "Ternyata apa?"B : "Ternyata pemeriksaan ini dilakukan tapi

tidak diproses dengan alasan yang aku belum tahu

kebenarannya, padahal aku terlanjur ..... terlanjur

membuka aurotku, salah satu bagian berharga dari

tubuhku"A : "Walaaahhh ...... la terus gimana, udah

terlanjur......" (padahal dalam hatiku, ”Alhamdulillah,

aku belum diperiksa”)

Suci Purwati, S.Gz.- Instalasi Gizi

april 2019 39Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 42: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

?Su Doku Teka-Teki abad ini :Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta di dalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.

Pemenang Su Doku :Pemenangnya :• Finadini Rosida Subag Penerimaan Bagian

Keuangan RSUD Dr. Soetomo Surabaya• Titik Widarti, A.Md.Kep. RR GBPT Lantai III RSUD Dr. Soetomo Surabaya

?Ketentuan menebak :• Jawaban terakhir sampai dimeja redaksi paling lambat 6 minggu

setelah terbit.• Pemenang diumumkan pada majalah “Mimbar” terbitan

berikutnya.• Keputusan juri mutlak tidak dapat di ganggu gugat.

• Pemenang harus mengambil hadiah sendiri dengan menunjukkan

kartu identitas.

• Hadiah dapat diambil di kantor Instalasi PKRS Telp. 1086-1088

pada Jam kerja.

Hadiah sebesar Rp. 75.000,-

Tebak Siapa Dia Tulis nama lengkapdan unit kerjanya !!!

?

3 1 2 91 6

5 4 8 16 1 3

2 9 5 38 4 2

1 9 3 54 8

4 2 8 7

1 7 8 6 5 9 4 3 23 9 6 4 8 2 5 7 15 2 4 3 7 1 9 8 67 4 3 2 9 6 8 1 56 8 2 7 1 5 3 9 49 1 5 8 3 4 2 6 74 5 9 1 6 3 7 2 88 3 1 5 2 7 6 4 92 6 7 9 4 8 1 5 3

Angket Berhadiah

Jawaban Su Doku

Tebak Siapa Dia: Fikri Setijawan Komite Mutu & Keselamatan PasienRSUD Dr. Soetomo Surabaya

Pemenangnya :1. Anik Purwanti Sekretariat GBPT RSUD Dr. Soetomo Surabaya 2. Anis Indriyani Instalasi Invasif Minimal

Urogenital RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Jawaban “KuIS MIMbaR” Vol. 23, no. 1 :

Artikel apa yang paling Anda senangi pada Mimbar edisi ini :1. ......................................................................2. ......................................................................

Pemenang Angket Berhadiah :1. Mochammad Eka Primadani Bagian Perencanaan Program (Artikel Kesehatan)2. Ika Fitriana, A.Md.Kep. RR GBPT Lantai III (Artikel Kesehatan)

kuis mimbar

april 201940 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Page 43: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan
Page 44: Saya Senant MimbarIaSa MengutaMakan keSehatan PendeRItarsudrsoetomo.jatimprov.go.id/.../uploads/2019/08/MIMBAR-APRIL-2019.pdf · tentang Pelayanan yang dilakukan. Kegiatan yang dilakukan

Peresmian dan pembukaan ditandai dengan pengguntingan bunga melati oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, S.Pd.,S.S, M.Si dan Deputi Bidang Pelayanan Publik Prof. Dr. Diah Natalisa, MBA didampingi oleh Sekdaprov

Jatim Dr. Ir. Heru Tjahjono, MM. Pada Simposium Inovasi Pelayanan Publik RSUD Dr. Soetomo menampilkan peragaan penanganan Basic Live Support yang diperagakan oleh para dokter spesialis Anestesi dan penjelasan langsung oleh Dirut RSUD Dr. Soetomo Dr. Joni Wahyuhadi, dr,SpBS(K), beliau menjelask

penting kemampuan BLS, bukan hanya petugas medis saja yang mampu tapi masyarakat juga harus mampu, karena banyak kejadian gangguan pernafasan dimasyarakat, jika kebetulan petugas kesehatan tidak ada, maka masyarakatpun bisa melakukan dan korban bisa tertolong. Setelah menyampaikan materi

BLS beliau memberikan leaflet Alur BLS di Soeromo kepada Wakil Gubernur Jatim dan Bupati Sidoarjo yang menempai kursi depan.Pada kesempatan Pemeran kali ini RSUD Dr. Soetomo menampilkan 6 pelayanan unggulan yaitu, Basic Life Support Citizen Community, Medical Check Up

(MCU, Poli Rawat Jalan Eksekutif, Product Biomaterial Instalasi Bank Jaringan & Sel, Comel (Community Comprehensive Linkage)-Eliminasi TB, Mengeliminasi TB dengan System Jaringan serta pemeriksaan darah acak.

GELAR PAMERAN & SIMPOSIUM PELAYANAN PUBLIK JAWA TIMUR TAHUN 2019Taman Blambangan, Jl. Diponegoro no. 2 Kab. Banyuwangi, 24-26 April 2019