Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

32
EDISI DESEMBER 2011 Mimb ar Leg islatif Anggaran Jamkesta Rp 28 Miliar Kemendagri Minta Anggaran Perjalan Dinas Dipangkas Dilema UMP Setara KHL Solusi Permanen untuk KASUS MESUJI EDISI DESEMBER 2011 APBD LAMPUNG 2012 MAKIN BERKUALITAS APBD LAMPUNG 2012 MAKIN BERKUALITAS

description

Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung

Transcript of Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

Page 1: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif

Anggaran JamkestaRp 28 Miliar

Kemendagri MintaAnggaran Perjalan DinasDipangkas

Dilema UMP Setara KHL

Solusi Permanen untukKASUS MESUJI

EDISI DESEMBER 2011

APBD LAMPUNG 2012MAKIN BERKUALITASAPBD LAMPUNG 2012MAKIN BERKUALITAS

Page 2: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif

DITERBITKAN OLEH:Sekretariat DPRD Provinsi Lampung

PELINDUNG:Gubernur Lampung

Sjachroedin ZP.Wakil Gubernur Lampung

Ir. MS. Joko Umar Said, MM.

PEMBINA:Ketua DPRD Provinsi Lampung

Ir. Marwan Cik Asan, MM.Wakil Ketua DPRD Provinsi Lampung

Hj. Nurhasanah, SH. MM.Ir. Hi. Indra S. Ismail, MM.Ir. Hi. Hantoni Hasan, M.Si.

PENASEHAT:Seketaris Daerah Provinsi Lampung:

Ir. Barlian Tihang, M.M.

PENANGGUNG JAWAB:Sekretaris DPRD Provinsi Lampung:

Sutoto, S.H., M.H.

PIMPINAN REDAKSI:Hargo Prasetyo Widi, SH.Kabag Perundang-undangan

DEWAN REDAKSI:Kabag Umum:

Drs. Budi Heriyanto MM.Kabag Keuangan:

Dra. Tina Malinda MM.Kabag Persidangan:

Drs. Pohan AlamKasubag Humas:

Edy Nefo Irianto, S. Sos, MM.Kasubag Publikasi:Jamaluddin, S.Sos.

REDAKTUR PELAKSANA:Kassubag Dokumentasi Informasi

dan Perpustakaan:Cakrawala Umar, S.Sos.

KONTRIBUTOR:Antoni, S.E.

Ana Ekawati Adam, S.H.Arianto R. Nugroho, S.H.

Ahmad MustajabAdi Supriadi

M. Rizal Nasution, S.E.

STAF TATA USAHA:Dra. Neli Yuniar

ALAMAT REDAKSI:Gedung DPRD Provinsi Lampung Lantai IIJl. Wolter Monginsidi No. 69 Telukbetung

Telp. (0721) 481166, 482166,Fax (0721) 482166

nggaran Penda-patan dan Be-lanja Daerah(APBD) adalah

rencana keuangan tahunanpemerintah daerah yangdibahas dan disetujuibersama oleh pemerintahdaerah dan DPRD danditetapkan menjadi peraturandaerah. APBD merupakandokumen perencanaan pem-bangunan yang paling kong-kret yang menunjukkanprioritas dan arah kebijakanpemerintah daerah dalamsatu tahun anggaran.

Disebut paling kong-kret karena anggaran adalah kebijakan opera-sional sebagai turunan dari strategi pem-bangunan pemerintah sesuai visi, misi, dan pro-gram pembangunan yang ditetapkan. Padahakikatnya APBD dapat dikatakan sebagaianggaran untuk sektor publik untuk mencapaitujuan dalam rangka memberikan pelayanan danorientasinya tidak lain menuju terciptanyapeningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam konteks penyelenggaraan peme-rintahan daerah, anggaran untuk sektor publikini pengelolaannya dimandatkan kepadapemerintah daerah. Melihat hakikat tersebut,secara otomatis publik mempunyai hak danwajib mengawasi pelaksanaan APBD, selainpengawasan yang dilakukan DPRD sebegairepresentasi rakyat. Bahkan tidak hanyamengawasi pelaksanaannya, tetapi sejakpenyusunan, publik wajib berpartisipasi aktifdalam prosesnya.

Lalu apa kepentingan dan manfaatnya bagipublik sehingga perlu mengawasi pelaksanaanAPBD? Mengetahui konsistensi antara peren-canaan dan penganggaran dengan realisasinyasangat penting, termasuk memastikan bahwaalokasi anggaran untuk publik sudah dilak-sanakan secara efisien dan efektif, dalampelaksanaan APBD tidak terjadi pemborosan,tepat sasaran, dan memberikan dampak positifserta manfaat bagi kepentingan publik.

Kemudian yang terpenting adalah me-mastikan bahwa APBD yang sudah ditetapkandalam pelaksanaannya tidak diselewengkan ataudimanfaatkan bagi kepentingan pribadi oknumpejabat publik. Dengan pengawasan yang intens,praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme dalampemanfaatan anggaran publik dapat dicegahsehingga dapat mewujudkan penyelenggaraanpemerintahan yang baik atau good governance.

Agar publik bisa melakukan pengawasanAPBD, memerlukan ketersediaan dan akses-bilitas berbagai dokumen yang berkaitan dengananggaran, seperti Kebijakan Umum Anggaran(KUA), Prioritas dan Plafon Anggran (PPA),Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) APBD,serta Rencana Kerja Anggaran Satuan KerjaPerangkat Daerah (RKA SKPD).

Ketersediaan dan aksesbilitas dokumen-

Dari Redaksi

dokumen inilah yang selama ini menjaditantangan, karena adanya paradigma di kalangantertentu yang menyatakan bahwa berbagaidokumen tersebut merupakan dokumen yangbersifat rahasia dan tidak dapat diakses olehpublik. Padahal, dengan telah diterbitakannyaUU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KeterbukaanInformasi Publik atau UU KIP, yang secara efektifmulai berlaku pada tanggal 30 April tahun 2010lalu, secara legal formal sudah ada jaminan bagipublik untuk bisa mengakses atau mendapatkanberbagai dokumen yang berkaitan dengananggaran.

Kemudian yang lebih penting lagi adalahdengan adanya UU KIP, dokumen-dokumen yangterkait dengan anggaran seperti yang telahdisebutkan di atas merupakan dokumen yangwajib disediakan dan dapat diakses publik.Sehingga apabila ada pejabat yang menolakmemberikan akses tersebut, publik dapatmengadukannya ke Komisi Infomasi, baik yangada di daerah maupun di pusat.

Kemudian apabila ada keputusan KomisiInfomasi yang menyatakan bahwa permohonaninformasi tersebut diterima tetapi tidak dilak-sanakan oleh aparat pemerintah atau pejabatpublik, mereka dapat digugat ke pengadilankarena dianggap menghalangi atau mengabaikankeputusan Komisi Informasi yang dalam UU KIPtindakan tersebut disebut sebagai perbuatanpidana.

Informasi yang kami sajikan dalam majalahini juga sebagai salah satu media untuk mengaksesinformasi dan dokumen anggaran tersebut.Dengan mengetahui sejak proses penyusunan,pembahasan, hingga penetapan APBD, publikbisa mengawasi apakah semua anggaran tersebutnantinya direalisasikan dengan tepat dan benar.Selain itu, dengan dapat diaksesnya dokumenyang terkait dengan anggaran, upaya pengawasanAPBD oleh publik dapat dilaksanakan denganterencana, terarah, dan efektif. Sehinggapartisipasi publik dalam proses penyelenggaraanpemerintahan guna mewujudkan suatu pe-merintahan yang baik, bersih, dan peduli dalampeningkatan kesejahteraan rakyat, dapat dilak-sanakan dengan baik serta sesuai dengan hak dankewajibannya. Redaksi

MENGAWASI APBDA

Page 3: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 1

LAPORAN UTAMA

DPRD dan Pemprov Lampung telah mampu menyusun APBD Tahun Anggaran 2012yang mandiri, sehat, dan berkualitas. Pendapatan asli daerah (PAD) persentasenyamelebihi dana perimbangan, defisit anggaran relatif kecil, dan belanja langsung ataubelanja publik rasionya lebih besar dibandingkan dengan belanja tak langsung atau

belanja aparatur.

Mandiri, Sehat, dan

Berkualitas

APBD Lampung Tahun 2012

etua DPRD Lampung MarwanCik Asan, pada rapatparipurna pengesahan APBD,Selasa (6 Desember 2011),

menuturkan Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah (APBD) Lampung 2012dapat disebut mandiri karena pendapatanasli daerah (PAD) mencapai 56,95 persendari total pendapatan.

Selain itu, defisit anggaran hanyasebesar 1,7 persen atau jauh di bawah

dengan batas toleransi hingga 6 persenyang ditetapkan Kementerian DalamNegeri (Kemendagri). APBD TahunAnggaran 2012 juga masuk kategoriberkualitas karena belanja publik (belanjalangsung) mencapai 62 persen lebih daritotal belanja, sementara belanja taklangsung hanya sekitar 38 persen.

“APBD tahun ini merupakan prestasiyang bagus dan terjadi peningkatan yangbaik bagi Provinsi Lampung, karena PAD

tinggi dan defisit kecil. Alokasi anggaranpun prorakyat dan propertumbuhan danmemberikan stimulus yang besar bagipertumbuhan perekonomian,” kataMarwan, usai penandatanganan APBD2012 di Gedung DPRD Lampung.

Seperti tahun sebelumnya, strukturAPBD 2012 juga mengalami defisit Rp28,5miliar. Rencananya defisit itu ditutupidengan sisa lebih penggunaan anggaran(silpa) yang diproyeksikan Rp43,5 miliar.

K

Page 4: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif2

LAPORAN UTAMA

Anggota Badan Anggaran, EllyWahyuni, saat membacakan laporanBadan Anggaran mengatakan adabeberapa rekomendasi yang disampaikanuntuk satuan kerja perangkat daerah(SKPD). Di antaranya agar seluruh SKPDmembuat grand design program kegiatandi bidang masing-masing sehingga pem-bangunan lebih fokus.

Selain itu, audit terhadap PD Wa-hana Raharja pada 2012 karena peru-sahaan tersebut tidak dapat menyam-paikan neraca dan laporan keuangannya.Padahal, BUMD merupakan salah satusumber pendapatan bagi PAD. Tanpa adalaporan yang jelas, Pemprov tidak bisamemperhitungkan berapa kontribusiperusahaan daerah itu.

Wakil Gubernur Lampung M.S. JokoUmar Said yang membacakan sambutanGubernur Lampung Sjachroedin Z.P.mengatakan ada peningkatan kurang lebihRp313,34 miliar atau 12,5% lebih padaAPBD 2012 dibandingkan dengan APBDPerubahan 2011. Peningkatan ini terjadipada PAD senilai Rp328,31 miliar atau25,8% lebih, yakni dari Rp1,27 triliunmenjadi Rp1,6 triliun.

Demikian pula dana perimbanganmeningkat Rp72,67 miliar (6,49%), dariRp1,12 triliun menjadi Rp1,19 triliun. Jokomenjelaskan adanya berbagai penajamanindikator kinerja dan target sasaran pro-gram pada SKPD.

Hal ini agar pengalokasian anggaranlebih efektif dan efisien. “Ini bukti tingginyakomitmen pemerintah dan DPRD untukmeningkatkan pelayanan kepada ma-syarakat,” kata dia. Dengan anggaran yangprorakyat diharapkan pembangunan di

Lampung bisa mempercepat pertum-buhan yang pada akhirnya memberikankesejahteraan kepada rakyat.

Sementara belanja infrastrukturdalam APBD Lampung 2012 sebesarRp1,133 triliun atau 40,19 persen darirencana total belanja daerah. Belanjainfrastruktur tersebut di antaranya terdiribelanja infrastruktur jalan dan jembatanpada Dinas Bina Marga. Kemudianinfrastruktur pendidikan dan pengadaanlahan. Lalu infrastruktur permukiman danpengairan, serta belanja infrastrukturkewenangan kabupaten/kota.

Wakil Gubernur Joko Umar Saidmengatakan plafon dana yang sudahdianggarkan tersebut diharapkan dapatmenjawab persoalan dan kebutuhan yangpaling mendesak akan pelayanan infra-stuktur di Lampung. “Kita berharap kondisiinfrastruktur tidak lagi menjadi faktorpenghambat percepatan ekonomi dankegiatan masyarakat,” kata Joko.

Ia juga berharap belanja infrastrukturini akan ikut mengungkit indeks pem-bangunan manusia (IPM) Lampung ditahun-tahun yang akan datang. Joko jugamengapresiasi masukan DPRD untukmeningkatkan infrastruktur menuju objekwisata dan daerah otonomi baru (DOB).Saat ini, Pemprov Lampung telah me-nganggarkan pembangunan jalan ke tigaobjek wisata, yakni Teluk Kiluan diTanggamus, dan Tanjung Setia sertaDanau Ranau di Lampung Barat. Jugapembangunan ruas jalan Simpangpe-matang-Kantor Bupati Mesuji.

Joko mengatakan pembangunantersebut untuk meningkatkan infrastrukturmenuju objek wisata. Meskipun de-

mikian, program tersebut belum dapat me-menuhi seluruh kebutuhan pembang-unan infrastruktur yang ada. “Sebabpembangunan infrastrukttur, khususnyajalan, merupakan salah satu syarat utamaguna meningkatkan investasi serta dayasaing daerah, termasuk memperlancardistribusi barang dan komoditas hasilpertanian,” kata dia.

Peningkatan PAD dalam APBD2012, menurut Sekretaris Provinsi (Sek-prov) Lampung Berlian Tihang, antara laindari sektor pajak kendaraan bermotor(PKB) dan bea balik nama kendaraanbermotor (BBNKB). Kenaikan itu ber-pegang pada Perda Nomor 2 Tahun 2011tentang Pajak Daerah yang berlaku efektifpada 1 Januari 2012.

Turunkan Angka KemiskinanPenanggulangan kemiskinan di

Lampung menunjukkan peningkatan.Indikatornya adalah berkurangnya 181 ribuorang miskin sepanjang tahun ini. Padatahun 2011, jumlah orang miskin sebesar1,298 juta jiwa atau 16,93% dari totalpenduduk Lampung. Angka ini menurundibandingkan tahun 2010 yang sebesar1,479 juta jiwa atau 18,94% dari penduduk.

Memang, data penurunan itu tidakberbanding lurus dengan kualitas indekspembangunan manusia (IPM) di Lam-pung. Pada tahun 2010, IPM Lampungsebesar 71,4 persen, tetapi tahun inimasih dalam proses pencapaian targetsebesar 71,7. Meskipun demikian, Gu-bernur Lampung Sjachroedin Z.P. optimis-tis target itu bisa dicapai, mengingat trenpertumbuhan IPM tahun-tahun sebe-lumnya lebih besar.

Page 5: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 3

LAPORAN UTAMA

“Pertumbuhannya sekitar 0,5 poin,”kata Gubernur saat konferensi persRefleksi Akhir Tahun 2011 PemprovLampung di Hotel Sheraton (22 Desember2011). Untuk ukuran Pulau Sumatera,Gubernur mengakui Lampung masihtertinggal. “Saya optimistis IPM Lampungke depan sejajar bahkan lebih baik dariprovinsi lain di Sumatera,” ujarnya.

Target itu bukan tidak mungkintercapai. Sebab jika melihat reduksi short-fall atau ukuran untuk melihat kecepatanperkembangan IPM, Lampung terlihat tinggisetelah Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau.Sementara untuk pengangguran, PemprovLampung juga berhasil mengurangi denganpenurunan dari 6,6 persen pada tahun2009 menjadi 5,6 persen pada 2010, danturun lagi menjadi 5,24 persen pada tahun2011. Hal tersebut menunjukkan bahwaiklim usaha dan investasi semakin kondusif,yang menyebabkan terjadinya penyerapantenaga kerja.

Menurut Gubernur, upaya per-baikan kesejahteraan tenaga kerja terusdilakukan. Ini dapat terlihat dari semakinmeningkatnya upah minimum provinsi(UMP) sebesar Rp617 ribu pada tahun2008, menjadi Rp691 ribu tahun 2009,dan Rp767.500 pada 2010, kemudiannaik lagi menjadi Rp975 ribu tahun 2011.

“Tetapi untuk 2012 masih perlupengkajian yang mendalam agar nantinyadapat diterima oleh semua komponen, baikpengusaha maupun buruh. PeningkatanUMP ini diharapkan dapat meningkatkanpendapatan bagi pekerja,” kata dia.

Ia juga memaparkan, salah satu upayauntuk mengurangi pengangguran adalahmemberikan kesempatan magang 158

calon tenaga kerja ke Jepang dan 700 or-ang magang di 35 perusahaan dalamnegeri di Lampung. Upaya lain denganmelatih 96 calon TKI pekerja rumah tangga.“Sementara pelatihan melalui Balai LatihanKerja diikuti 1.658 orang,” ujarnya.

Sebagai upaya menekan tingkatpengangguran, pemprov mengirimkantenaga kerja ke luar negeri. Hingga No-vember 2011, jumlah TKI yang dikirim keluar negeri sebanyak 13.546 orang.Rinciannya, 3.653 tenaga kerja formal dan9.893 informal.

Daerah yang terbesar mengirimadalah Lampung Timur (5.334), diikutiLampung Selatan (2.318) dan LampungTengah (1.616). Sementara jumlah TKIbermasalah pada 2011 sebanyak 44 or-ang. Negara tujuan utama TKI dari

Lampung adalah Taiwan dengan 4.907orang. Diikuti Singapura (2.387), Malay-sia (1.859), Arab Saudi (1.668), danHongkong (1.618).

Dalam bidang transmigrasi, pada2011 Lampung mengirimkan 95 kepalakeluarga (KK) transmigran ke KalimantanTengah dan 45 KK ke Kalimantan Barat.Untuk menjamin kepastian hukum tanahtransmigran di Lampung, telah dise-lesaikan sertifikat sebanyak 47.866bidang.

Gubernur juga memaparkan pem-bangunan di sektor pendidikan me-nunjukkan prestasi yang positif. Pen-capaian angka partisipasi berjenjangpendidikan sudah menunjukkan per-baikan dari tahun 2010. Angka partisipasimurni (APM) SD sebesar 96,6 persen(2010) menjadi 96,94 persen (2011).

Lalu APM SMP 78,2 persen (2010)menjadi 79,02 persen tahun ini. Hanyapada pendidikan SMA angka partisipasikasar (APK) masih sebesar 64,5 persen(2010) menjadi 67,2 persen (2011).Tingkat partisipasi sekolah pada semuajenjang terus meningkat hingga mencapai98,7 persen jenjang SD; 86,62 persenjenjang SMP; dan 51,34 persen (SMA).

Di bidang kesehatan, untuk me-ningkatkan pelayanan kepada masyarakatmiskin, pada 2011 dialokasikan dana shar-ing untuk jamkesmas melalui APBDkabupaten/kota sebesar Rp27,6 miliar.Serta alokasi APBD Lampung sebesarRp2,5 miliar untuk meng-cover rujukandari RSUD kabupaten/kota ke RSUDAMserta ke RS pusat.

Sedangkan, salah satu permasalahan

Page 6: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif4

LAPORAN UTAMA

elayanan jaminan kesehatanmasyarakat semesta (jam-kesta) yang mulai dilun-curkan 1 Januari 2012 men-

datang hanya bisa diberikan mak-simal sampai tingkat Rumah SakitUmum Daerah dr. H. Abdul Moeloek(RSUDAM). Jamkesta tidak menjaminbiaya pelayanan rujuk lanjutan keluar Lampung.

Kepala Dinas Kesehatan Lam-pung Reihana mengatakan kebijakantersebut dilakukan karena dana jam-kesta masih sangat terbatas. Anggaranyang dialokasikan untuk kebutuhanjamkesta dari APBD 2012 hanya Rp28miliar. Namun, khusus untuk kasus-kasus tertentu yang memerlukandispensasi biaya pelayanan rujuklanjutan dari RSUDAM, Dinas Ke-sehatan tetap memberikan porsikebijakan. Untuk itu, yang bersang-kutan harus mendapatkan surat reko-mendasi kepala Diskes.

“Alur pelayanan jamkesta,pasien harus berobat secara ber-jenjang. Mulai pelayanan dasar, yaitupuskesmas, puskesmas rawat inap,atau puskesmas poned, rumah sakitkabupaten/kota, rumah sakit pro-vinsi atau rumah sakit jiwa provinsi,”jelas Reihana.

Menurutnya, jumlah dana yangtersedia untuk program jamkestamasih jauh dari perhitungan asuransikesehatan. Secara prinsip, pesertajamkesta memiliki hak yang samadengan program jamkesmas. “Karenadana terbatas, pelayanan hanyasampai tingkat RSUDAM dan untukhemodialisis diperuntukkan khususpasien pascaoperasi,” katanya.

Reihana melanjutkan pasienyang dijamin oleh jakmkesta adalahpelayanan kesehatan di puskesmasdan jaringannya, yaitu rawat jalan

Anggaran Jamkesta Rp28 Miliar

tingkat pertama (RJTP) meliputipelayanan konsultasi medis danpemeriksaan fisik; laboratoriumsederhana untuk darah, urine, danfeces rutin; tindakan medis kecil;pemeriksaan dan pengobatan gigi,termasuk cabut atau tambal; sertapemberian obat.

Kemudian rawat inap tingkatpertama (RITP) di puskesmas meliputipelayanan akomodasi rawat inap;konsultasi medis dan pemeriksaanfisik; laboratorium sederhana; tin-dakan medis kecil; pemberian obat;dan pelayanan gawat darurat.

Jaminan lain adalah pelayanankesehatan di fasilitas kesehatanlanjutan, yaitu RJTL di rumah sakitdan balai kesehatan masyarakatyang meliputi konsultasi medis danpemeriksaan fisik oleh dokter umumatau spesialis; rehabilitasi medik, danpenunjang diagnostik seperti labo-ratorium klinik, radiologi, dan elek-tromedik; tindakan medis; sertapemberian obat mengacu padaformularium.

Lalu RITL dilaksanakan di ruangperawatan kelas III rumah sakit, meliputipelayanan akomodasi rawat inap kelasIII; konsultasi medis dan pemeriksaan

fisik; serta penun-jang diagnostikseperti patologiklinik, patologianatomi, labo-ratorium mikropatologi, patologiradiologi, danelektromedik.

Selanjutnyatindakan medis;operasi sedang,besar, dan khu-sus; perawatanintensif seperti

ICU, ICCU, PICU, NICU, PACU;pemberian obat mengacu padaformularium; dan bahan dana alatkesehatan habis pakai. Jamkesta jugatidak menjamin sejumlah pelayanan.

Reihana melanjutkan jamkestadiberikan kepada seluruh masyara-kat Lampung yang belum memilikijaminan kesehatan seperti askes,jamsostek, asabri, dan jamkesmasatau jaminan kesehatan lainnyatermasuk asuransi mandiri ataupribadi. “Di Lampung, sebanyak 49persen masyarakat belum dikoverasuransi. Itulah yang akan menjadipeserta jamkesta,” papar dia.

Program jamkesta tidak terma-suk ibu hamil dan melahirkan,karena sudah dijamin oleh jam-persal. Persyaratan yang harusdibawa oleh warga untuk rawatjalan, yaitu pasien menyerahkanfotokopi KTP. Sementara untukpelayanan rawat inap, pasien me-nyerahkan fotokopi KTP dan KK;surat rujukan berjenjang dari pe-layanan tingkat dasar sampai dengantingkat lanjutan; serta surat per-nyataan tidak memiliki asuransikesehatan apa pun.

(tim)

yang menonjol pada 2011 adalah relatifmasih adanya keluhan masyarakat ter-hadap kondisi jalan yang rusak dankebutuhan air bersih di perkotaan. Olehkarena itu, upaya-upaya yang dilakukanoleh pemprov adalah meningkatkankemampuan pendanaan dalam pem-bangunan jalan dan jembatan di Lampung.

Seluruh pendanaan ditujukan untukmenangani jalan provinsi sepanjang1.707 kilometer, baik melalui rehabberkala, rehab rutin, dan pembangunanjalan. Selanjutnya, alokasi APBD untukjalan sebesar Rp481 miliar, maka didapatikondisi kemantapan jalan untuk provinsi52,83 persen dari tahun sebelumnya

44,09 persen.“Pemprov menyampaikan permo-

honan maaf kepada seluruh masyarakatkarena belum mampu memperbaikiseluruh kerusakan jalan karena dana yangtersedia hanya 14,34 persen dari totalkebutuhan ideal untuk perbaikan seluruhjalan yaitu Rp3,105 miliar,” jelasnya. (tim)

P

Page 7: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 5

LAPORAN UTAMA

Laporan dan RekomendasiBadan Anggaran DPRD

Raperda APBD yang kita setujui dan tetapkan saat ini secara teknis penyusunan,pembahasan, dan penetapannya berpedoman kepada Permendagri Nomor 13Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; sebagaimana

telah direvisi melalui Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, dan terakhir dirivisimelalui Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua AtasPeraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah serta Permendagri Nomor 22 Tahun 2011 tentang PedomanPenyusunan APBD TA 2012.

Laporan dan RekomendasiBadan Anggaran DPRD

Page 8: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif6

LAPORAN UTAMA

APBD Provinsi LampungTahun 2012 merupakan ba-gian yang tak terpisahkan daridokumen perencanaan mulai

dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD), Kebijakan Umum Anggaran(KUA), dan Prioritas dan PlafonAnggaran Sementara Tahun 2012 yangdisusun dengan memperhatikan prose-dur dan mekanisme yang berlaku.

Raperda APBD yang disampaikanoleh Gubernur Lampung sesuai dengansuratnya Nomor 903/3607/09/2011tanggal 21 November 2011 dan secararesmi pula dalam forum rapat paripurnapada tanggal 21 November 2011, telahdibahas dan ditelaah secara seksamaoleh Badan Anggaran DPRD ProvinsiLampung bersama Tim AnggaranPemerintah Daerah Provinsi Lampungsesuai dengan tahapan dan mekanismeyang telah diatur oleh peraturan danperundang-undangan.

Muatan APBD disusun berdasar-kan nota kesepahaman antara Peme-rintah Provinsi dan DPRD ProvinsiLampung tentang Kebijakan KUA-PPASyang telah disepakati pada tanggal 21November 2011 lalu. Kesepahamantersebut dicapai melalui kajian danpembahasan yang mendalam antaraTim Anggaran Pemprov beserta SKPDdan Badan Anggaran DPRD agar pro-gram dan kegiatan yang akan kitajalankan benar-benar memberikanmanfaat kepada masyarakat dan daerahsecara keseluruhan selama periode satutahun ke depan (tahun 2012).

Berikut kami hasil pembahasanyang dilakukan oleh Badan AnggaranDPRD Lampung atas Rancangan APBDTahun Anggaran 2012.

Proses PembahasanPada tanggal 28 November s/d 2

Desember 2011, telah dilakukan RapatPembahasan Tingkat Komisi denganmitra kerja masing-masing. Kemudiansetiap Komisi menyampaikan inven-tarisasi permasalahan/materi-materikepada Badan Anggaran. Inventarisasipermasalahan tersebut disepakati dandijadikan bahan dalam Rapat BadanAnggaran dengan Tim Anggaran Peme-rintah Daerah Provinsi Lampung.

Pada tanggal 5 Desember 2011,telah dilakukan Rapat Badan Anggaran

A. Pendapatan Daerah1. Pendapatan asli daerah Rp 1.600.273.135.553

1.1. Pajak daerah Rp 1.434.507.000.0001.2. Retribusi daerah Rp 6.636.335.5001.3. Hasil peng aset yg dipisahkan Rp 18.035.480.0531.4. Lain-lain pendapatan yg sah Rp 141.094.320.000

2. Dana perimbangan Rp 1.192.114.809.4782.1. Bagi hasil pajak/bukan pajak Rp 130.598.888.0542.2. Bagi hasil bukan pajak/sda Rp 91.288.994.4242.3. Dana alokasi umum Rp 939.139.287.0002.4. Dana alokasi khusus Rp 31.087.640.000

3. Lain-lain pendapatan yang sah Rp 17.362.000.000Total pendapatan daerah Rp 2.809.749.945.031

B. Belanja Daerah1. Belanja tak langsung Rp 1.065.731.070.6312. Belanja langsung Rp 1.772.518.874.400Total belanja daerah Rp 2.838.249.945.031Defisit Rp (28.500.000.000)

C. Pembiayaan Daerah1. Penerimaan Rp 43.500.000.000

1.1. Sisa lebih anggaran Rp 43.500.000.0002. Pengeluaran Rp 15.000.000.000

2.1. Penyertaan modal (investasi) Rp 15.000.000.000Pembiayaan netto Rp 28.500.000.000

dengan ketua-ketua Komisi yangdilanjutkan dengan Tim AnggaranPemerintah Daerah Provinsi Lampungpada 5 Desember 2011. Kemudianpada 6 Desember 2011, dilakukanRapat Badan Anggaran dengan ketua-ketua DPRD Provinsi Lampung.

Materi BahasanAdapun materi bahasan adalah

Rancangan Peraturan Daerah tentangAPBD Provinsi Lampung TahunAnggaran 2012 beserta lampirannya yangterdiri atas: ringkasan APBD; ringkasanAPBD menurut urusan pemerintahandaerah dan organisasi; rincian APBDmenurut urusan pemerintahan daerah,organisasi SKPD, pendapatan, belanja,dan pembiayaan; dan rekapitulasi belanjamenurut urusan pemerintahan daerah,organisasi, program, dan kegiatan.

Selain itu, juga rekapitulasibelanja daerah untuk keselarasan danketerpaduan urusan pemerintahandaerah dan fungsi dalam kerangkapengelolaan keuangan negara; daftarjumlah pegawai per golongan danjabatan; daftar piutang daerah; daftarpenyertaan modal (investasi) daerah;daftar perkiraan penambahan danpengurangan aset lain-lain; daftarkegiatan tahun anggaran sebelumnyayang belum diselesaikan dan diang-garkan kembali dalam tahun anggaranini; dan daftar pinjaman daerah sertaobligasi daerah.

Hasil PembahasanSetelah melalui proses pem-

bahasan maka diperoleh komposisiRancangan APBD Provinsi LampungTahun Aanggaran 2012 sebagai berikut.

R

Page 9: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 7

LAPORAN UTAMA

KesimpulanSetelah mempertimbangkan selu-

ruh rangkaian pembahasan terhadapRancangan APBD Provinsi LampungTahun Anggaran 2012 dapat disim-pulkan bahwa pendapatan Rp2.809.749.945.031 dan belanja Rp2.838.249.945.031, sehingga defisitanggaran Rp 28.500.000.000.Sementara pembiayaan daerah terdiriatas penerimaan Rp 43.500.000.000dan pengeluaran Rp15.000.000.000,sehingga pembiayaan netto Rp28.500.000.000.

Berdasarkan hasil pembahasantersebut, Badan Anggaran DPRDProvinsi Lampung merekomendasikankepada Rapat Paripurna DPRD Lam-pung agar RAPBD Tahun Anggaran2012 dimaksud dapat disetujui untukditetapkan dengan keputusan Dewan,menjadi Rancangan Peraturan Daerahtentang APBD Provinsi LampungTahun Anggaran 2012. Untuk selanjut-nya diproses menjadi peraturan daerahtentang APBD Provinsi LampungTahun Anggaran 2012.

RekomendasiBerdasarkan hasil pembahasan,

Badan Anggaran merekomendasikan:1. Kepada seluruh SKPD Provinsi Lampung

Dengan anggaran yang sudahtersedia dapat lebih meningkatkankinerja sesuai dengan tupoksi masing-masing dan dapat membuat terobosanbaru guna lebih mengoptimalkanpelayanan kepada masyarakat sertapenggunaan anggaran tersebut harussesuai dengan peraturan dan perundang-undangan.

Kepada SKPD penghasil PAD agardalam menetapkan target PAD ber-dasarkan hasil rapat dengar pendapatdengan DPRD Provinsi Lampung.Kemudian dalam menetapkan targettersebut harus mengacu pada PerdaNomor 2 Tahun 2011 tentang PajakDaerah Provinsi Lampung dan PerdaNomor 3 Tahun 2011 tentang RetribusiDaerah Provinsi Lampung, terkait didalamnya jenis item retribusi dan tarif.

Seluruh SKPD hendaknya mem-buat grand design program atau kegiatandi bidangnya masing-masing, sehinggaprogram pembangunan melalui APBDdapat menjadi lebih fokus dan terencana,bukan sekadar menghabiskan anggarandan pengulangan program/kegiatan,sehingga hasilnya dapat bermanfaatbagi masyarakat banyak.2. Bappeda Provinsi Lampung

Harus mempunyai databaseyang terorganisasi dengan baik,sehingga memudahkan peman-tauan dan perencanaan kegiatanyang terdapat setiap dinas/intansisatuan kerja.

3. BPLHD Provinsi LampungUntuk dapat melakukan penga-

wasan terhadap kelestarian lingkunganhidup, termasuk masalah limbah,sampah, dan kerusakan lingkunganlainnya serta peningkatan mutu penge-lolaan laboratorium lingkungan hidupBPLHD Provinsi Lampung, baik sarana,prasarana, maupun SDM sehinggadapat mengatasi permasalahan limbahdan permasalahan lingkungan hidupagar berdayaguna dan berhasil guna.4. Biro Administrasi Pembangunan Setda

Untuk memantau program adminis-tasi pembangunan sesuai dengan tugaspokok, kemudian mengkaji, merumuskan,menata, dan menyempurnakan adminis-tarsi pembangunan daerah, prioritas pro-gram, pelaporan dan evaluasi pelaksanaanprogram pembangunan serta pembinaanterkait administarsi pembangunan daerah,terutama dalam penggunaan APBDProvinsi, termasuk juga program yangdilaksanakan oleh Sekretariat DaerahProvinsi Lampung.5. Dinas Bina Marga Provinsi Lampung

Pembangunan dan pemeliharaanjalan hendaknya dikaitkan denganupaya peningkatan pertumbuhanekonomi dan memperhatikan kualitaspekerjaan, kemudian perlu ditingkatkansecara berkesinambungan dan terusmenerus. Juga melibatkan pihak swastadalam melakukan perbaikan infra-struktur jalan yang ada di Lampung.6. Dinas Pengairan dan Pemukiman

Untuk pembangunan fasilitasumum pada pengairan dan pemukimandiharapkan mengkover seluruh programyang menjadi aspirasi masyarakat yangdisepakati bersama DPRD, disampingmengkover usulan-usulan sebelumnya,baik yang disampaikan masyarakatsecara langsung maupun melalui DPRD.7. Dinas Perhubungan

Perlu penambahan pembangunanpalang pintu perlintasan kereta api padatahun 2012, dikoordinasikan dengan PTKAI guna terciptanya keselamatanpengguna jalan. Pada tahun yang akandatang program/kegiatan harus benar-benar menyentuh pada kepentinganmasyarakat (prorakyat).8. Dinas Pendapatan Daerah

Dalam menentukan besaran pajakkendaraan bermotor roda dua dan rodaempat, baik PKB maupun BBNKB,

Page 10: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif8

LAPORAN UTAMA

harus berdasarkan perda dan tidakbertentangan dengan peraturan danperundang-undangan.9. Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Merekomendasikan untuk memasuk-kan kegiatan yang merupakan hasilrasionalisasi anggaran usulan Dinas Per-tanian Tanaman Pangan dan Holtikultura,antara lain pengembangan kluster agro-bisnis cabai merah untuk menjaga kesta-bilan harga dan kesejahteraan petani dankajian penyusunan struktur insentif dalampengelolaan lahan abadi untuk swasem-bada pangan berkelanjutan di Lampung.

Kemudian pengembangan pupukorganomineral melalui pemanfaatansumberdaya lokal di 14 kelompok taniyang mengelola tanaman padi, jagung,cabai, dan kakao (Kabupaten Tang-gamus, Lampung Selatan, LampungTimur, dan Pringsewu), bekerja samadengan perguruan tinggi negeri.

Juga penerapan teknologi mesinperontok padi (theser) yang berfungsisebagai pencacah jerami dalam rangkapeningkatan pendapatan petani, sertapengembangan kemitraan dengan pabrikpupuk organik di delapan kelompok tani(Kabupaten Pringsewu dan LampungSelatan). Tak kalah penting adalahmelaksanakan pelatihan pengembangansistem usaha tani terpadu berkelanjutan

untuk masyarakat petani se Lampungsebanyak dua angkatan, bekerja samadengan perguruan tinggi negeri.10. Dinas Pendidikan

Guna terwujudnya tertib administrasidalam penatausahaan kelembagaan yangefektif, efisien, dan akuntabel di ling-kungan Pemerintah Provinsi Lampung,bersama ini disampaikan rekomendasiuntuk pengalokasian anggaran sebesarRp78,8 miliar yang terlebih dahulu dibuatmemorandum of understanding (MoU)yang melampirkan penentuan lokus sertastandar kualitas pekerjaan denganmembuat petunjuk teknis yang jelas.11. Kantor Perwakilan Lampung

Kantor Perwakilan Lampung diJakarta pada tahun anggaran 2012 agarmenggunakan sistem badan layananumum daerah (BLUD) guna tercapainyapelayanan yang baik dan tarif yang sesuaisehingga memberikan kontribusi kepadaPAD. Pada pembahasan anggaran yangakan datang (RAPBD Perubahan TahunAnggaran 2012) supaya dianggarkankembali (lanjutan) perbaikan kamar-kamar,fasilitas gedung, terutama sarana danprasarana yang ada di Wisma Lampung,sehingga pelayanan menjadi lebih baik danpengenaan tarif menjadi optimal.12. PD Wahana Raharja

Direksi PD Wahana Raharja pada

inas Tenaga Kerja dan Trans-migrasi Lampung mengang-garkan dana revitalisasi untukempat balai latihan kerja (BLK)

senilai Rp2,6 miliar. Pelaksana TugasKepala Disnakertrans Lampung SumiartiSomad mengatakan ada penambahananggaran sebesar Rp2,91 miliar untukDisnakertrans pada APBD 2012.

Jika pada 2011 Disnakertransmendapat alokasi anggaran Rp6,94miliar pada tahun 2012 menjadiRp9,85 miliar. Penambahan anggaranitu untuk merevitalisasi BLK di Ban-darlampung, Metro, Kalianda, danWayabung. “Untuk tahun 2012, kamimemiliki dua program baru, yaknirevitalisasi BLK dan pendataan TKI asalLampung,” kata Sumiarti.

Ketua Komisi V DPRD LampungYandri Nazir mengatakan penambahan

Disnaker Rehabilitasi 4 BLK

saat rapat dengar pendapat tidak dapatmenyampaikan neraca dan laporankeuangan sehingga tidak dapat mem-perhitungkan kontribusi terhadap PADProvinsi Lampung. Pada tahun 2012akan dilakukan audit kepada PDWahana Raharja.13. Biro Perlengkapan dan Aset

Untuk belanja langsung, kegunaananggaran pembebasan lahan untuk pro-gram unggulan Pemerintah ProvinsiLampung sejumlah Rp132,400 miliar,Badan Anggaran DPRD Provinsi Lampungmenyarankan agar dalam menentukan nilaipembebasan lahan tersebut mengacu padaNJOP yang berlaku pada setiap lokasi dantidak bertentangan dengan peraturan danperundang-undangan.14. Tim Anggaran Pemprov

Dalam pembahasan RAPBD yangakan datang jadwal pembahasan agar tepatwaktu mengacu pada peraturan danperundang-undangan. Khusus RAPBDPerubahan TA 2012 agar mengacu kepadaPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor22 Tahun 2011 tentang Pedoman Pe-nyusunan APBD TA 2012 denganmenyajikan data yang akurat dan terbaru,sehingga pelaksanaan pembahasanberjalan efektif dan efisien. (Ketua: Ir. H.Marwan Cik Asan, M.M.; Plt. Sekretaris:Ir. Hanan A. Rozak, M.S.)

D anggaran sekitar Rp2 miliarkepada BLK sengaja diberikanmengingat pentingnya latihankerja bagi calon-calon pe-kerja. Empat BLK yang ada diLampung membutuhkan re-habilitasi secara fisik.

Yandri menambahkanperalatan latihan kerja akandisediakan Pemerintah Pusat, sementaraperbaikan sarana berupa gedungmenjadi tanggung jawab daerah.“Gedung BLK yang ada sekarangmembutuhkan rehabilitasi. Jadi, selainprogram pelatihan yang ditingkatkan,sarana berupa gedung juga harusmemadai,” kata Yandri.

Sementara anggota Komisi VDPRD Lampung, Jusni Sofyan, me-ngatakan salah satu anggota Komisi Vpernah menawarkan kepada Dis-

nakertrans untuk meminta bantuanKementerian Tenaga Kerja terkaitpengadaan alat-alat sebagai saranalatihan.

Menurut Jusni, saat ini zamansemakin maju sehingga calon tenagakerja harus mampu menggunakan alat-alat canggih. “Kami akan membantuproses pengajuannya. Dulu salah satuanggota Komisi V, Okta Rijaya, pernahmenawarkan bantuan mencari jalanagar sampai ke Kementerian TenagaKerja,” kata dia. (tim)

Page 11: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 9

LAPORAN UTAMA

eskipun demikian, SekretarisDaerah Lampung BarlianTihang menjelaskan pihaknyasudah menggelar rapat rapat

bersama Badan Anggaran DPRD Lam-pung, Rabu (21 Desember 2011), gunamerumuskan penjelasan kepada Ke-mendagri terkait beberapa item dalamRaperda APBD 2012 yang diajukanbeberapa waktu lalu.

Salah satu yang dipertanyakanKemendagri soal anggaran perjalanandinas yang dinilai terlalu besar. “Kami akanmenjawab hasil evaluasi itu dan men-jelaskan dasar hukum item-item yangdisebutkan Kemendagri,” kata Barlian.

Dia menjelaskan anggaran perja-lanan dinas merupakan satu kesatuandengan anggaran pengadaan barang danjasa. Untuk tahun 2012 anggaran tersebutsudah turun sekitar 10% dari tahun 2011.Penyusunan anggaran, termasuk perja-lanan dinas sudah dilakukan sesuaiketentuan.

Penjelasan itulah yang akan disam-paikan ke Kemendagri sebagai jawabanhasil evaluasi. Menurut dia, jika Ke-mendagri menerima jawaban itu, makaAPBD dapat disahkan. Sebaliknya jikatidak aka nada perubahan-perubahan.“Sesuai instruksi Gubernur jumlah ang-garan untuk perjalanan dinas sudah jauhberkurang,” kata dia.

Selain perjalanan dinas, anggaranpendidikan juga mendapat sorotan.Berdasarkan catatan Kemendagri, ang-garan pendidikan yang tersebar di seluruhsatker belum mencapai 20%. MenurutBarlian, masalah ini juga akan dijawab,dana BOS yang sebelumnya masuk

Kemendagri Minta AnggaranPerjalanan Dinas Dipangkas

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menilai anggaran perjalanandinas dalam APBD Provinsi Lampung Tahun 2012 masih terlalu besar.Berdasarkan hasil evaluasi Kemendagri, anggaran perjalanan dinaspada APBD 2012 perlu dikurangi.

kabupaten/kota kini beralih di provinsi.Jika ditambah dengan dana BOS, anggaranpendidikan Pemprov Lampung padaAPBD 2012 mencapai 30%. “Dana BOSitu cukup banyak. Bisa melebihi ketentuanyang diatur UU kalau ditambahkan.Karena itu semua belum masuk hitungan,”kata dia.

Dalam APBD Lampung Tahun 2012dana yang dialokasikan untuk pendidikansebesar Rp283 miliar. Dari jumlah itu,Pendidikan mengelola sekitar Rp222miliar, sisanya tersebar pada sembilansatuan kerja yang lain.

Ketua Komisi V DPRD Lampungyang membidangi pendidikan, YandriNazir, mengatakan memang sudah adapeningkatan pengalokasian anggaranpendidikan dibandingkan dengan tahunlalu. APBD murni 2011 hanya me-nganggarkan 9% dari total APBD atausekitar Rp202 miliar. “Kami mengu-payakan setiap tahun bisa meningkat,”kata dia.

Menurut Yandri, penyebab utamabelum terpenuhinya anggaran pendidikan20% sebagaimana amanat UU karenaketerbatasan anggaran daerah. Selain itu,bidang-bidang yang lain juga mem-butuhkan anggaran yang besar. Me-nurutnya, dana pendidikan yang ada akandialokasikan untuk pembangunan infra-struktur berupa unit sekolah baru, ruangkelas baru, laboratorium, dan perpusta-kaan. Selain itu, juga untuk peningkatankapasitas guru. “Itu memang harus dise-suaikan dengan kondisi keuangan da-erah,” kata dia.

Sementara Gubernur LampungSjachroedin Z.P. mengingatkan satuankerja perangkat daerah (SKPD) agarmembatasi studi banding pada 2012.Studi banding hanya boleh dilakukanuntuk hal-hal penting. Yang tidak pentingharus dihapus, diganti dengan peru-musan konsep pembangunan yang jelasagar bisa lebih bermanfaat.

“Otak-atik APBD ujung-ujungnya

studi banding. Mulai awal 2012 janganbanyak kegiatan studi banding,” kataGubernur saat bersilaturahmi dengan PNSPemprov di GSG Universitas Lampung,Jumat (30 Desember 2011).

Selain menyoroti studi banding,Gubernur juga meminta SKPD membelialat tulis kantor (ATK) seperlunya saja. Halini harus dilakukan agar APBD 2012 bisadihemat dan lebih banyak digunakankepentingan umum. (tim)

Barlian Tihang

adan Perencanaan Pembang-unan Daerah (Bappeda) Lampungmembutuhkan bantuan 17 te-naga ahli untuk menyusun pro-

gram pembangunan. Hal ini terungkappada saat rapat dengar pendapat BappedaLampung dengan Komisi IV DPRD Lam-pung, Kamis (1 Desember 2011), dalamrangka pembahasan APBD 2012.

Kepala Bappeda Fahrizal Darmintomengatakan para tenaga ahli yang terdiridari akademisi dan mantan pejabat(pensiunan PNS) akan membantu me-nyusun program pembangunan. Bebe-rapa tenaga ahli yang direkrut merupakanPNS yang sudah memasuki usia pensiuntetapi pemikirannya masih sangat dibu-tuhkan Lampung.

Pada APBD 2012, Bappeda me-ngajukan anggaran Rp250 juta untukhonor dan biaya operasional para tenagaahli itu setahun. Fahrizal menyebut diantara tenaga ahli yang direkrut adalahAri Damastuti.

Selain itu, Irwan Effendi, Asrian HendiCaya dari kalangan akademisi, Hanafi S.dan Suyono dari kalangan pejabat yangtelah pensiun. “Kami merekrut kembalimantan pejabat yang potensial untukmembantu dalam merencanakan pem-bangunan Lampung,” kata dia. (tim)

MBappeda Butuh17 Tenaga Ahli

B

Page 12: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif10

WARTA

APBN 2012 untuk LampungRp18,3 Triliun

IPA tersebut diserahkan Gu-bernur Lampung SjachroedinZ.P. ke pemerintah kabupaten/kota dan instansi vertikal 22

Desember 2011. “Dibandingkan tahunlalu, DIPA Lampung naik 11,2%. Tahunlalu DIPA Lampung Rp5,5 triliun lebih.Jadi, naik Rp621 miliar,” kata KepalaBappeda Lampung Fahrizal Darminto.

Alokasi DIPA Lampung paling besaruntuk infrastruktur jalan dan jembatan,yakni Rp1,2 triliun lebih, yang diang-garkan Kementerian Pekerjaan Umum.Selain itu, anggaran Kementerian AgamaRp980 miliar dan Polri masing-masingRp601 miliar.

Di bidang pertanian, KementerianPertanian menggelontorkan Rp369,7miliar untuk peningkatan produksi hasilpertanian. Fahrizal menambahkan mulai2012 Lampung menerima dana pe-nyesuaian bantuan operasional sekolah(BOS) Rp785,2 miliar.

Dana yang sebelumnya disalurkanpemerintah kabupaten/kota itu dikirim kerekening sekolah pada pekan keduaJanuari 2012 untuk diberikan kepadasiswa. “Menteri Pendidikan mengeluarkaninstruksi menyalurkan dana BOS triwulanI pada pekan kedua Januari atau 9—6

Januari 2012,” ujar Fahrizal.Sedangkan untuk alokasi sementara

dana transfer ke daerah yang berjumlahRp12,1 triliun, paling tinggi didapatkanBandar Lampung sebesar Rp1,9 triliun.Diikuti Lampung Tengah Rp1,3 triliun, sertaLampung Timur dan Bandarlampungmasing-masing Rp1 triliun. Sedangkan yangpaling sedikit adalah Mesuji Rp381,8 miliar.

“Alokasi ini termasuk dana bagi hasil(DBH) cukai hasil tembakau, DBH sumberdaya alam perikanan, dan DBH pertam-bangan umum serta dana bantuanoperasional sekolah (BOS),” katanya.

Realisasi Penyerapan APBNSementara realisasi penyerapan

APBN Provinsi Lampung juga melampauirata-rata secara nasional. Hingga Novem-ber 2011 realisasi penyerapan APBNtahun 2011 di Lampung sudah mencapai78,21 persen dan diperkirakan sampaiakhir Desember 95 persen.

“Sedangkan untuk penyerapananggaran APBD Lampung per November2011 mencapai 73,49 persen. Diper-kirakan sampai akhir Desember mencapai94 persen,’’ tutur Gubernur LampungSjachroedin Z.P. saat penyerahan daftarisian pelaksanaan anggaran (DIPA) APBNdan dokumen pelaksanaan anggaran

(DPA) APBD 2012 di Balai Keratun.Menurut Sjachroedin, penyerahan

DIPA dan DPA 2012 dapat dilaksanakanlebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya.Untuk itu, ia meminta awal Januari 2012semua kegiatan pembangunan dan peme-rintahan harus dilaksanakan secara efektif.

Dijelaskan target-target pembangunannasional yang telah digariskan dalamrencana kerja pemerintah (RKP) 2012,antara lain tercapainya kondisi infrastrukturyang dapat meningkatkan pertumbuhanekonomi dan menciptakan lapangan kerja.Lalu, meningkatnya ketahanan pangannasional, pelayanan pendidikan dankesehatan, kesejahteraan sosial, sertamenurunnya tingkat kemiskinan.

Dari total belanja APBN 2012,alokasi untuk Lampung sebesar Rp6,165triliun. Dana itu terdiri atas dekonsentrasiRp700,687 miliar, tugas pembantuanRp370,944 miliar, kantor pusat dandaerah Rp4,749 triliun, dan urusanbersama Rp344,229 miliar.

Gubernur menguraikan APBN yangdialokasikan ke Lampung akan digunakanuntuk mendukung tiga hal penting, yaitubidang pelayanan publik Rp3,956 triliun(64,17 persen) yang digunakan untukmendukung pelayanan pendidikan,

Total dana APBN 2012yang masuk ke Lampungmencapai Rp18,3 triliun

lebih. Dana tersebut terdiridari daftar isian

pelaksanaan anggaran(DIPA) APBN 2012 senilaiRp6,165 triliun lebih, danaperimbangan dari APBN

yang masuk APBDLampung 2012 senilai

Rp10,2 triliun lebih, dandana penyesuaian Rp1,9

triliun.

D

Page 13: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 11

WARTA

Satuan kerja setiap daerah diminta mengambillangkah persiapan lelang atau tender proyek yang akanberjalan pada 2012. Hal ini dilakukan agar pada awaltahun 2012 sejumlah proyek dapat segera dilelang danproyek tersebut bisa langsung dikerjakan.

Ketua Asosiasi Pelaksanan Konstruksi Nasional(Aspeknas) Lampung Aprozi Alam mengatakan belanjainfrastruktur dalam APBD Lampung 2012 sebesarRp1,133 triliun atau 40,19% dari rencana total belanjadaerah tahun depan ini sudah cukup baik.

Belanja infrastruktur tersebut di antaranya terdiribelanja infrastruktur jalan dan jembatan pada DinasBina Marga. Kemudian infrastruktur pendidikan danpengadaan lahan. Lalu infrastruktur permukiman danpengairan, serta belanja infrastruktur kewenangankabupaten atau kota.

“Agar lebih fokus dan efisien, sebaiknya anggarandialokasikan untuk proyek infrastruktur yang benar-benarmendesak diperbaiki,” kata Aprozi. Seperti diketahui,ujar dia, tingkat kerusakan jalan di Lampung harusmendapat perhatian lebih. Hanya 40% kondisi jalanyang baik, sedangkan sisanya masih memerlukanperbaikan. Dengan adanya anggaran yang cukup besarini, diharapkan kondisi infrastruktur semakin baik,sehingga dapat mendorong perekonomian daerah.

Anggaran infrastruktur ini, kata Aprozi, tidakterbatas pada infrastruktur jalan, tapi infrastrukturpendidikan dan kesehatan di daerah terpencil juga perlumendapat perhatian pemerintah.

Selaku masyarakat jasa konstruksi, ujar Aprozi,pihaknya juga mengharapkan kepada satuan kerja agarbekerja sama dengan bagian perencanaan danmenentukan kegiatan dengan memanfaatkan anggaranyang sudah ditetapkan.

“Kami juga mengingatkan agar penetapan hargadasar bahan baku material infrastruktur yang ditetapkandalam lelang sesuai dengan kondisi pasar dan harga yangberlaku di daerah,” kata Aprozi. (tim)

Siapkan Tender Proyek

kesehatan, keagamaan, pertahanan dan keamanan sebesar 49,50persen; dan mendukung sektor tenaga kerja, perdagangan, keluargaberencana, lingkungan hidup, koperasi dan UKM sebesar 50,50 persen.

Kemudian bidang infrastruktur Rp1,465 triliun (23,76 persen)yang penggunaannya melalui Kementerian Pekerjaan Umum danKementerian Perhubungan. Terakhir untuk bidang produksi Rp0,743triliun (12,06 persen), yang dimanfaatkan untuk belanja bidangpertanian, perindustrian, kehutanan, Kelautan dan perikanan, sertaenergi dan sumber daya mineral.

Selain alokasi dana APBN dalam bentuk dana dekonsentrasi,tugas pembantuan, urusan bersama, serta instansi kantor pusat dandaerah yang meningkat, alokasi dana perimbangan untuk Lampungjuga meningkat Rp3,016 triliun atau 32,96 persen.

“Dengan pelaksanaan anggaran ini, kami mintakan agar semuasatuan kerja dapat bergerak mulai awal Januari 2012. Sehingga, tidakakan terjadi keterlambatan pelaksanaan kegiatan yang akhirnyaberakibat rendahnya tingkat penyerapan anggaran,” tutur dia.

Dia juga meminta peningkatan koordinasi antarsatuan kerja perangkatdaerah (SKPD) maupun dengan pemerintah kabupaten/kota. Ini untuksinergisitas pelaksanaan program pembangunan yang bersumber dari APBNdan APBD. Sehingga, efektivitas program dapat tercapai.

Gubernur juga meminta SKPD dan pemerintah kabupaten/kotasegera memanfaatkan anggaran secara efektif serta efisien sesuairencana dan prioritas program yang telah ditetapkan. “Dengandemikian, manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Gubernur juga meminta pengelola program untuk mengantisipasidampak perubahan iklim, terutama untuk bidang konstruksi danproduksi. SKPD dan pemerintah kabupaten/kota juga harusmempersiapkan administrasi untuk penetapan pengelola kegiatan.Kemudian dalam proses pengadaan barang dan jasa, para penggunaanggaran atau kuasa pengguna anggaran supaya mengadakan prosespelelangan pengadaan barang dan jasa lebih awal.

“Laksanakan proses ini sesuai ketentuan tanpa ragu-ragu, namuntetap penuh kehati-hatian. Sehingga, pelaksanaan kegiatan dapatdilaksanakan sesegera mungkin pada awal tahun anggaran. Jangansampai pelaksanaannya tidak berhasil, karena kegagalan prosespengadaan barang dan jasa,” katanya. (tim)

No. Jenis Dana/Kewenangan Total1. Dekonsentrasi Rp 707.687.626.0002. Tugas pembantuan Rp 370.944.305.0003. Kantor daerah/kantor pusat Rp 4.749.171.421.0004. Urusan bersama Rp 344.229.477.000

Jumlah Rp 6.165.032.829.000

5. Perimbangana. Bagi hasil pajak Rp 637.631.646.275

b. Bagi hasil SDA Rp 11.499.323.088 c. Alokasi umum Rp 8.517.087.668.000 d. Alokasi khusus Rp 1.070.149.930.000

Jumlah Rp 10.236.368.567.363

6 Lain-lain (dana otsus dan penyesuaian)a. Dana penyesuaian Rp 1.931.285.753.000

Jumlah Rp 1.931.285.753.000

Total APBN Rp 18.332.787.149.363Sumber: Bappeda Lampung

Dana APBN 212 untuk Lampung

Page 14: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif12

WARTA

etua DPRD Lampung Marwan CikAsan mengatakan Gubernurberhak menetapkan angka UMPyang berbeda dengan kesepakat-

an Dewan Pengupahan karena DewanPengupahan hanya mengusulkan. JikaGubernur merasa usulan UMP DewanPengupahan belum cukup untuk men-yejahterakan masyarakatnya, Gubernurberhak mengambil sikap dengan mene-tapkan UMP yang sesuai dengan KHL.

“Sekarang ketetapan UMP belumditandatangani. Kami sangat berharap adakebijakan Gubernur yang berpihakkepada masyarakat pekerja denganmenaikkan sedikit nilai UMP agar bisasetara dengan KHL. Usulan DewanPengupahan sifatnya hanya masukan.Tetap Gubernur yang menetapkan,” kataMarwan, Sabtu (17 Desember 2011).

Apalagi, Gubernur juga bisa menja-dikan usulan anggota Dewan Pengupahandari pemerintah, yakni Dinas Tenaga Kerjadan Transmigrasi, yaitu UMP setara KHLsenilai Rp1.008.109 sebagai dasar pene-tapan keputusan nilai UMP. DPRD, ujardia, tidak ingin upah buruh Lampungmenjadi paling rendah di Sumatera, sepertihasil survei Bappenas tahun lalu.

Gubernur Lampung tampaknyabakal menyetujui nilai UMP Lampung2012 yang berada di bawah KHL, yakniRp975 ribu. Menurut Gubernur, kepu-tusan Dewan Pengupahan merupakankeputusan yang disepakati tiga pihak, yaituperwakilan pengusaha yang tergabung

Dilema UMP Setara KHL

dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia(Apindo), perwakilan pekerja dalamserikat buruh dan serikat pekerja, sertaperwakilan pemerintah di Dinas TenagaKerja dan Transmigrasi.

Dengan demikian, keputusan akhiryang akan diambil menurut Gubernurtetap berdasarkan keputusan tripartit.“Kalau saya maunya upah minimum itudi atas Rp2 juta. Tapi kan enggak bisasemau saya. Sudah ada lembaga tripartityang membahas dan menyepakati. Jadisaya ikut bagaimana Dewan Pengupahansaja,” kata Gubernur di Batuputu, Jumat(16 Desember 2011).

Gubernur juga meminta seluruhburuh di Lampung menerima nilai UMPyang nanti diputuskan karena nilainyasudah disepakati seluruh perwakilan buruhyang duduk di Dewan Pengupahan.

Kalau memang tidak setuju denganangka yang di bawah KHL, seharusnyaperwakilan Gubernur tidak memberikanpersetujuan. Dengan demikian, jika angkaUMP tetap diputuskan, pekerja bisamenggugatnya di Pengadilan Tata UsahaNegara (PTUN).

Sementara ribuan buruh dan pe-kerja sendiri siap turun ke jalan menagihpenyataan Gubernur beberapa waktu laluyang meminta penetapan UMP setaraKHL. Ketua DPC Serikat Pekerja SeluruhIndonesia (SPSI) Bandarlampung HasanNur Em Rasyid mengatakan SPSI konsistendengan KHL Rp1.008.109.

“Kami menagih konsistensi Guber-

nur atas pernyataannya itu. Kami unjukrasa bukan untuk memaksakan kehendak,melainkan mendukung Gubernur dalampenetapan UMP sesuai dengan KHL,” kataHasan.

Efek DominoKetua Apindo Provinsi Lampung

Yusuf Kohar beberapa waktu lalu men-jelaskan kenaikan UMP akan sangatberpengaruh pada kinerja perusahaan.Sebab, ketika UMP naik berarti seluruh gajipekerja harus ikut dinaikkan, dari mulai levelbawah sampai atas. “Pengusaha khawatirefek dominonya akan mengganggu likuiditasperusahaan,” katanya.

Dia mencontohkan, jika ada peru-sahaan yang memiliki tenaga kerja 1.000orang yang komposisinya 500 pekerja saatini upahnya sesuai UMP 2011. Ketika UMP2012 naik, katakanlah 10 persen, perusahaantidak hanya menaikkan upah bagi 500pekerja yang posisinya di bawah UMP.

“Perusahaan harus menaikkan upahseluruh pekerja mulai level paling bawahhingga paling atas setara dengan kenaikanUMP itu. Kalau tidak, tentu akan munculprotes. Jadi, jangan menganggap kenaikanUMP tidak berpengaruh besar terhadapkeberlangsungan usaha,” tegasnya. Ka-rena itu, dia meminta pemerintah sangatberhati-hati dalam menetapkan UMP danhendaknya sesuai dengan usulan DewanPengupahan yang sudah memperhitung-kan dari berbagai sisi.

Berdasarkan kesepakatan tripartit

DPRD Lampung memintaGubernur Lampung untuk

menetapkan upahminimum provinsi (UMP)

2012 setara dengankebutuhan hidup layak

(KHL) senilai Rp1,08 juta.Namun, Ketua ApindoLampung Yusuf Kohar

mengingatkan kenaikanUMP akan mempengaruhi

likuiditas perusahaankarena memiliki efek

domino yang panjang.

K

Page 15: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 13

WARTA

esepakatan dalam revisi Un-dang-Undang (UU) Nomor 32/2004 tentang PemerintahanDaerah (Pemda) yang di dalam-

nya juga mengatur mekanisme pemilihangubernur dan wakil gubernur (pilgub)oleh DPRD telah mencapai 90%. Salahsatu perubahan penting adalah adanyausulan pemilihan gubernur tidak lagidipilih langsung oleh rakyat, tetapidilakukan oleh DPRD.

Karena itu, DPRD Lampung kinimempersiapkan diri untuk menggelarpilgub Lampung yang akan dilaksanakanpada 2013 mendatang. Kesiapan DPRDLampung dalam menggelar pilgub itudisampaikan Ketua Komisi I DPRD Lam-pung Ismet Roni (Partai Golkar) dananggota Komisi I Watoni Nurdin (PDIP),ketika ditemui Selasa (13 Desember 2011).

“Sekarang perubahan undang-un-dang itu masih dalam pembahasan olehDPR RI. Tetapi secara pribadi saya menilaipilgub itu lebih baik dilakukan di Dewan,”kata Ismet. Sebab, pemilihan oleh DPRDbisa dilaksanakan lebih sederhana danbiayanya tidak terlalu besar.

Watoni Nurdin dalam kesempatanitu juga mengatakan Kementerian DalamNegeri hampir memastikan gubernur danwakil gubernur tidak lagi dipilih secaralangsung oleh masyarakat melalui pe-nyelenggaraan oleh KPU (Komisi Pe-milihan Umum). “Hampir 90%, penye-

DPRD Lampung Siap Gelar Pilgub

lenggaraan pilgub itu dilakukan diDewan,” ujar Watoni.

Terkait wakil gubernur, Watoni me-ngatakan wacana yang berkembang akanditunjuk oleh Pemerintah Pusat dan harusseorang pegawai negeri sipil. “Ini untukmenghindari ketidakharmonisan antaragubernur dengan wakil gubernur,” kata dia.

Senada dengan itu, Ketua DPRDLampung Marwan Cik Asan yang ditemuiterpisah mengatakan pilgub oleh DPRDbaru sebatas wacana yang belum tentudisepakati. Kajian mengenai hal itu jugamasih panjang. “Tetapi kalau memangterjadi pilgub oleh DPRD, kami sudahsiap. Sebab, tidak ada hal istimewa yangperlu disiapkan,” kata politisi dari PartaiDemokrat itu.

Terkait hubungan DPRD dengangubernur, Marwan mengatakan tetapmengacu pada ketentuan yang berlaku.

(serikat buruh, Asosiasi Pengusaha Indo-nesia, dan pemerintah daerah) UMPLampung pada 2012 sebesar Rp975.000atau naik 14,04 persen dari 2011. “Adakenaikan nominal sekitar Rp120 ribudibandingkan tahun lalu. Itulah angkayang kami usulkan ke Pemerintah Pro-vinsi,” kata Mulyadi, perwakilan SerikatBuruh Seluruh Indonesia (SBSI).

Ia mengatakan UMP Lampung itutidak mencapai 100 persen kebutuhanhidup layak (KHL) sebesar Rp1.008.109.Menurutnya, KHL merupakan salah satupertimbangan dalam menetapkan UMP.

“KHL tidak semata-mata sebagaiproses tawar-menawar untuk menentukanUMP, tetapi ada faktor lain yang menjadipertimbangan dalam menentukan upahminimum tersebut seperti inflasi, PDRB

“Tidak ada yang istimewa. Kami tidakperlu persiapan khusus. Hubungandengan gubernur setelah pemilihan olehDewan juga tetap sama sepanjang tidakada aturan yang berubah,” ujar Marwan.

Sementara anggota KPU Lampung,Firman Seponada, mengatakanberdasarkan revisi tersebut KPU masihberperan dalam memilih gubernurmeskipun dilakukan DPRD. “KPUberperan sampai proses pencalonan.Saat pemilihan baru dilakukan olehanggota DPRD,” kata Firman.Karena itu, Firman mengatakan KPU

tetap berperan sebagai penyelenggaradalam pilgub. “Persiapan pemilihansampai ada calon-calon masih di KPU.DPRD hanya memilih. Penyelengga-raannya tetap KPU,” ujar Firman.

Firman menilai rencana pilgub olehDPRD itu sebagai kemunduran berdemo-krasi. “Apalagi alasannya hanya karenapragmatisme. Biaya pilkada yang mahal tetapimalah memundurkan demokrasi,” kata dia.

Berdasarkan draf materi bimtek dariKementerian Dalam Negeri, pemilihankepala daerah oleh DPRD menjadi salahsatu dari 22 isu yang berkaitan dengan revisiUU 32 Tahun 2004 tentang Pemda. Usulanperubahan UU tersebut memuat duaalternatif, yakni pilkada hanya untuk kepaladaerah, sedangkan wakil diusulkan kepaladerah jika menghendaki adanya wakil.Jumlah calon wakil maksimal 4 orang. (tim)

dan pertumbuhan ekonomi,” katanya.Selain itu, faktor kemampuan peru-

sahaan terutama untuk perusahaan yangdigolongkan kurang mampu atau peru-sahaan marginal. Mulyadi menjelaskan,nilai UMP sebesar Rp975 ribu itu dite-tapkan untuk pekerja dengan masa kerja0 tahun. “Pekerja dengan masa kerja 0tahun tidak boleh menerima UMP kurangdari Rp975 ribu,” kata dia.

Menurutnya, batasan nilai UMP itutidak bisa disamaratakan dengan pekerjayang telah bekerja lebih dari setahun.Pekerja yang bekerja lebih dari setahun nilai upahnya harus lebih besar dari UMP.“UMP hanya sebagai jaring pengaman.Artinya pekerja dengan masa kerja 0 tahunmendapatkan gaji minimum Rp975 ribu,”ujarnya.

UMP Lampung setiap tahun me-ngalami kenaikan. Pada 2009 UMP sebesarRp693.000 atau naik 11,99 persen(Rp74.000) dibandingkan 2008. Pada2010 UMP sebesar Rp767.500 atau naik11,07 persen (Rp74.000) dibandingkandengan tahun 2009, sementara tahun2011 nilai UMP Lampung Rp855.000 ataunaik 11,45 persen (Rp87.500).

Pengamat perburuhan di LampungOki Ajimasyah Wahab mengatakan upahlayak adalah upah yang sesuai denganKHL dan mengacu pada peraturan menteriterkait dan UU Ketenagakerjaan. “Namunsayangnya dalam lima tahun terakhirupah minimum yang diberlakukan selaludi bawah angka KHL. Kalau demikianuntuk apa diadakan survei KHL setiaptahun,” ujarnya. (tim)

K

Page 16: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif14

SOSOK

arena itu, ketaika menapaki dunia politikmelalui Partai Demokrat, lekaki yang akrabdisapa Mas Bambang initidak kesulitan meraih suara

dan terpilih menjadi anggota DPRDLampung. Bahkan, Bambang ImanSantoso juga meraih suara signifikanpada Pilkada Lampung Timur 2010ketika berpasangan dengan YusranAmirullah, meskipun kalah dengansuara pansangan Satono-Erwin Arifin.

Pria kelahiran Metrokibang, 8Februari 1972 dan telah berangkat hajiyang ke-10 kalinya ini ini lagi berpikirdan ancang-ancang untuk maju padaPilgub Lampung pada 2014. “Tahun inisaya berangkat haji yang kesepuluh. Dijalan ketika pulang dari Mekah, terlintasdi benak saya, kenapa tidak majumencalonkan sebagai wakil gubernursaja,” kata Bambang sambil tertawa.

Bambang Iman Santoso

Dari Dai MenjadiPolitisi

“Kepalang tanggung, dulu sayajadi ketua sementara DPRDLampung. Lalu mencalonkan dirisebagai wakil bupati Lampung Timursehingga tidak bisa menjadi ketuadefinitif,” kata Bambang yangmengaku modalnya hanya cukupuntuk mencalonkan pada posisiwakil.

Dulu juga, kata Bambang, iatidak berpikir mau menjadi anggotaDPRD Lampung. Ia mengakunyaman dengan profesinya sebagai

dai yang dilakoninya sejak 1997. Sebagai dai dan politisi,Bambang tetap berupaya mengedepankan etika dalamberpolitik. Ia percaya politik tidak selamanya kotor. “Kitatetap bisa santun dan beretika jika mau dan memilikikomitmen itu,” ujarnya.

Ibarat pisau, bisa memberi manfaat kepada setiaporang jika tidak disalahgunakan. Kalau pisau untukmembunuh orang, sebenarnya bukan pisaunya yangkotor, tetapi orang yang manyalahgunakannya. Begitujuga politik. Kalau pelakunya menyalahgunakan,misalnya menghalalkan segala cara untuk merebutkekuasaan, bukan berarti politiknya yang kotor, tetapiperilaku manusianya. (tim)

Pada mulanya Bambang ImanSantoso dikenal masyarakat LampungTimur dan Kota Metro sebagai mubalig,penceramah yang sering memberikan

tausiah dari kampong ke kampung. Takheran jika politisi muda ini mempunyai

sedikitnya 1.000 jemaah yang berada dibawah binaannya pada saat ini.

K

Page 17: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 15

AKTIVITAS

ara pejabat yang menonton di kursi barisan depanantara lain Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P.bersama istri, Sekprov Barlian Tihang, WalikotaBandarlampung Herman H.N., dan anggota DPRD

Lampung yang juga Ketua Dewan Kesenian LampungSyafariah Widianti atau yang biasa disapa Atu Ayi.

Selain mengocok perut warga Lampung, Andre dkk.Juga mendaulat Gubernur Lampung Sjachroedin danWalikota Bandarlampung Herman H.N. untuk naik kepanggung. Ternyata Sjachroedin Z.P. dan Herman H.N.juga bisa membalas plesetan para pelawak itu.

Misalnya, Gubernur Sjachroedin malah balik meng-kick Andre dan bintang tamu Wendy Cagur yang memintaagar kru OVJ sering-sering diundang ke Lampung. “Kalaubisa kita sering diundang ke sini,” kata Andre. Wendy Cagurpun menimpali dengan mengajukan pertanyaan nyeleneh.“Kalau memang bapak gubernur, saya mau tanya, berapa

Nonton OVJ Bersama Gubernur

jumlah penduduk Lampung dan siapa saja namanya?”.Ternyata, Sjachroedin sudah menyiapkan jawaban

untuk “memukul” balik kru OVJ. “Saya berterima kasihdengan OVJ. Yang jelas, penduduk Lampung semuanyasudah datang ke sini. Bagaimana kalau kita tahan OVJtampil di sini sampai mati,” kata Sjachroedin yang disambuttepuk tangan ribuan penonton di Lapangan Saburai.

Penampilan OVJ yang disiarkan live di Trans 7 itumampu menyihir ribuan warga Lampung yang relamengantre sejak siang hari. Para pelawak itu tak henti-hentinya mengocok perut penonton. Bahkan, untuk jumlahpenonton, kru OVJ memberikan apresiasi positif. “Lampungmemecahkan rekor penonton terbanyak,” ujar Andre.

Sebelum tampil live, pada pagi harinya para pemainOVJ mengdakan pawai berkeliling Kota Bandarlampung.Mereka menyusuri ruas jalan Kota Tapis Berseri mulaidari Jl. Raden Intan, kemudian melewati Jl. Kartini, danberakhir di Jl. Sriwijaya.

Animo masyarakat terhadap pawai OVJ sangattinggi. Di sepanjang perjalanan, sisi kanan dan kiri jalandipenuhi warga. Mereka pun sampai turun ke jalan untukmelihat pelawak yang sangat diidolakannya itu. Dengandiarak 25 motor dari Yamaha dan 50 orang dari KukuBima Ener-G, pawai berjalan lancar meski membuatkemacetan. (tim)

Para pelakon OperaVan Java (OVJ)

menggebrak panggungkomedi di Lapangan

Saburai, Enggal,Bandarlampung, Sabtu

(3 Desember 2011).Sejumlah pejabat dan

anggota DPRDLampung menonton

para pelawak denganartis utama Sule,

Parto, Andre, AzisGagap, dan Nunung,

yang setiap malamshow di telivisi itu.

P

Page 18: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif16

PEMBANGUNAN

etujuh raperda inisiatif Dewanyang dibahas itu adalah ten-tang Penyelenggaraan Pela-yanan Terpadu Satu Pintu;

Raperda tentang Rencana Induk Pe-ngembangan Pariwisata DaerahLampung; Raperda tentang PenambahanPenyertaan Modal Pemprov Lampungkepada PT Bank Lampung; dan Raperdatentang Pengelolaan Tanah Hutan RayaWan Abdurahman, Register 19 Gu-nungbetung, Berbasis Kemasyarakatan.

Juga Raperda tentang Pengen-dalian dan Pengawasan Mobil Ang-kutan Penumpang dan Angkutan Baranguntuk Angkutan Umum Tanpa Izin;Raperda tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan Berbasis

Raperda Kota BaruMulai Dibahas

Agama dan Budaya; dan Raperdatentang pencabutan atas beberapaperda.

Pemberlakuan payung hukumuntuk kota baru tersebut seiring dengananggaran Rp50 miliar untuk empatbangunan utama di kota baru, Jati-agung, Lampung Selatan, dalam APBDLampung 2012. Bangunan utama ituadalah kantor gubernur, kantor DPRD,Masjid Agung, dan gedung adat.Keempatnya ditargetkan selesai 2014.

Secara resmi, payung hukum iniberubah nama menjadi Raperda tentangPembangunan Kota Baru Lampung,sebagai pengembangan pusat peme-rintahan Provinsi Lampung. Sebelum-nya raperda itu dinamai Pengikatan

Anggaran Dana PembangunanTahun Jamak (Multiyears)untuk Pembangunan PusatPemerintahan Provinsi Lam-pung 2012-2014.

“Raperda ini dibuat ber-tujuan untuk memberikandasar hukum bagi PemprovLampung dalam pelaksanaandan penganggaran pembang-unan kota baru sebagai pe-ngembangan pusat PemprovLampung,” kata juru bicaraBadan Legislasi (Banleg)DPRD Provinsi Soleh Bajuri.

Soleh mengatakan pengembangankota baru merupakan program prioritaspembangunan Provinsi Lampungsebagai langkah antisipasi terhadap lajupertumbuhan dan perkembangan KotaBandarlampung yang begitu cepat, baikfisik, perekonomian, sosial budaya,maupun jumlah penduduk.

Oleh karena itu, pengembangankota baru Lampung sudah sesuai denganarah strategi dan perkembangan ke-bijakan dalam pemanfaatan ruang yangmemiliki fungsi sebagai kawasanperkotaan, permukiman, serta distribusipelayanan jasa pemerintahan, pelayanansosial, dan kegiatan ekonomi lainnya.

“Sebagaimana telah ditetapkandalam rencana tata ruang wilayahdaerah 2009-2029, pengembanganpusat pemerintahan Provinsi Lampungdimaksudkan sebagai upaya mem-percepat pertumbuhan ekonomi danpembangunan di Lampung,” katapolitisi asal PKB ini.

Pengembangan kota baru jugabertujuan penataan pembangunan KotaBandarlampung dan Jatiagung yangselanjutnya memudahkan pelaksanaankoordinasi antara satuan kerja perangkatdaerah (SKPD) dan instansi vertikallainnya. Juga membuka peluanginvestasi sekaligus menekan angkapengangguran. “Pengembangan kotabaru juga sebagai solusi untuk menekanangka kepadatan penduduk, sertakemacetan lalu lintas yang melintasiBandarlampung,” urainya.

Payung hukum pelaksanaan danpenganggaran pembangunan kota baru diJatiagung sebagai pusat pemerintahanProvinsi Lampung mulai dibahas.Pembahasan dilaksanakan bersamaandengan tujuh rancangan peraturan daerah(raperda) inisiatif DPRD Lampung lainnya,Selasa, 20 Desember 2011.

K

Page 19: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 17

PEMBANGUNAN

Dia menjelaskan substansi delapan raperda yangdibahas juga untuk memberikan kepastiankesinambungan program dan ketersediaan pendanaanpembangunan, serta kepastian pencapaian kinerja yangdiharapkan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Sementara Wakil Gubernur Lampung Joko UmarSaid mengatakan pembahasan delapan raperda inisiatifdan 16 raperda usulan eksekutif ini tentunya untukmenciptakan good government, karena, semua langkahkebijakan memang harus dipayungi dengan dasarhukum yang kuat berupa perda.

“Perda ini merupakan pijakan hukum untukmelakukan kebijakan pemerintah dan pembangunandi daerah, sehingga kita punya dasar yang kuat. Jadiapa saja yang dilakukan ada dasar hukumnya, bukanasal kewenangan, tapi betul-betul karena sudahdiputuskan bersama dengan wakil rakyat,” katanya.

Ketua DPRD Lampung Marwan Cik Asan usaimemimpin rapat Banmus mengatakan tiga sampaiempat bulan pertama di tahun 2012 pihaknya akanmengupayakan pembahasan raperda. Bulan-bulanpertama di awal tahun merupakan waktu paling efektifpembahasan perda, karena mulai pertengahan tahunsudah disibukkan dengan pembahasan LKPJ, APBDP,dan pengawasan APBD. “Pembahasan raperda kamimaksimalkan di awal-awal tahun . Nanti mulaipertengahan kami sudah disibukkan dengan agendarutin,” kata Marwan.

Ketua Badan Legislasi Daerah (Banlegda) FaroukDanial menjelaskan dari 13 raperda inisiatif legislatifyang diproyeksikan pada 2011, baru selesai limaraperda. Sementara dari 11 raperda inisiatif eksekutifyang diproyeksikan, masih tersisa tiga raperda yangbelum digodok. Total kekurangan raperda yang belumselesai pembahasan ada 11.

Tiga raperda usul eksekutif yang menggantung diKomisi III adalah Raperda tentang Pengelolaan Min-eral dan Batu Bara, Pengelolaan Panas Bumi, danPengelolaan Air Tanah. Raperda yang tersisa di 2011akan diupayakan diselesaikan di 2012 bersama target19 raperda 2012. Sehingga, pada 2012 DPRD Lampungmenyelesaikan setidaknya 30 perda. (tim)

BOKS

emerintah Provinsi (Pemprov) dan DPRD Lampungditargetkan bisa menempati kantor baru di kota baru,Jatiagung, Lampung Selatan, pada 2014. KepalaBappeda Lampung Fahrizal Darminto mengatakan

mulai tahun depan Pemprov akan membangun fisik kotabaru dengan anggaran Rp50 miliar dari APBD 2012.

Dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan empatgedung utama dan infrastruktur penunjang, seperti jalanmenuju kota baru dan jalan di dalam areal kota baru, sertapembangunan gerbang masuk. Pada 2014, kantor gubernurdan DPRD Lampung ditargetkan selesai dibangun dandilengkapi sarana prasarana, seperti air, perlengkapan mebel,dan listrik sehingga bisa mulai ditempati. Selain kantorgubernur, balai adat dan masjid agung juga akan dibangun.

“Mudah-mudahan penyelesaiannya tepat waktu dansudah lengkap di tahun 2014,” kata Fahrizal. Masterplanpusat pemerintahan ini telah diselesaikan oleh PT GubahLaras. Sementara masterplan pusat bisnis digarap olehkonsultan dan calon investor asal Malaysia, Great ColourInvestment Limited (GCI-L).

Untuk menyempurnakan masterplan ini, beberapa waktulalu 13 pejabat Pemprov mengadakan studi banding ke Canberra,Australia, untuk melihat penataan kota di sana. “Informasinyatata kota di sana sangat cantik sekali. Karakteristiknya juga tidakjauh berbeda dengan Lampung. Oleh sebab itu kita lihatbagaimana konsepnya. Bila cocok bisa menjadi referensipembangunan kota baru,” kata Kepala Dinas Komunikasi danInformatika Lampung Sutoto, Jumat (8 Desember 2011).

Sutoto menjelaskan selain melihat tata kota, selama diAustralia pejabat Pemprov juga melihat dan mempelajaribagaimana sistem transportasi massal di sana bisa berjalandengan baik, pengelolaan dampak lingkungan dan limbahindustri yang baik, serta hal-hal lain yang mungkin bisa ditirudi kota baru Lampung. (tim)

Ditargetkan RampungTahun 2014

P

Page 20: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif18

ata-data yang masih berupaasumsi itu harus dibuktikankebenarannya. Hal ini me-nyusul keterangan Lampung

mengalami surplus, tetapi beras hasilproduksi petani Lampung didistribusikanke daerah lain,” kata anggota Komisi IIDPRD Lampung, Tulus Purnomo, Rabu(28 Desember 2011).

Ia mengungkapkan kebijakan impormerupakan kebijakan pemerintah pusatsehingga Lampung tidak bisa menolak.Tetapi, pihaknya mengharapkan Pem-prov menyiapkan kebijakan perberasanagar beras petani Lampung dapat diserapdan memperoleh prioritas dibandingkandengan beras impor.

Selama ini, Bulog beralasan beraspetani Lampung habis karena didistri-busikan ke daerah lain. Dari wilayahLampung Selatan ke Banten dan dariwilayah lain ke Sumsel. Data posisi berasyang ada saat ini masih menunjukkanLampung surplus dan tidak membutuh-kan beras impor. Hal ini harus dicekkebenarannya. Jika memang Lampungsurplus seharusnya untuk raskin tidakmemerlukan beras impor.

“Kalau memang beras kita cukup,kenapa beras untuk masyarakat miskinharus impor. Kalau datanya yang salahnanti dibentuk pansus atau panja,” kataTulus yang membenarkan adanya ang-garan di 2012 untuk memantau lalu lintasberas dari dan ke luar Lampung.

Sementara itu, anggota Komisi IV DPR,Sudin, ketika menghadiri panen raya di lokasidemfarm Pekon Mulangmaya, KotaagungTimur, Tanggamus, Rabu (28/12), mera-gukan Indonesia bakal menghentikan keranimpor beras dari negara lain.

“Impor beras sudah menjadi

WARTA

Komisi II Validasi Data Kuota Impor Beras

kepentingan Perum Bulog yang seringmengejar profit, bukan kepentingan petani,”katanya. Komisi IV DPR-RI pun sudah seringmeminta Bulog dapat menyerap beraspetani agar tidak mengimpor untukmemenuhi kebutuhan pangan nasional.

Sebelumnya, Asisten II Bidang EkonomiPembangunan Sekprov Lampung ArinalDjunaidi, di ruang kerjanya, Selasa (27-12),mengatakan dari informasi yang diterimanyaBulog berencana menambah 10 ribu sampai15 ribu ton beras. “Sebelum dilaksanakan,saya akan minta Bulog menjelaskan dulusecara detail kenapa kita harus menambahkuota impor beras itu,” kata

Menurut Arinal, kemungkinan kuotaimpor beras di Lampung akan ditambah

karena Bulog memprediksi penyerapanberas petani hingga dua atau tiga bulanpertama 2012 hanya sedikit. Sementarastok di gudang Bulog harus tersedia mini-mal tiga bulan penyaluran atau 33 ribu ton.

Penyerapan beras yang sedikit diawal tahun depan itu, kata Arinal, memangsangat memungkinkan karena sebagianbesar musim tanam di Lampung mundurkarena musim hujannya juga mundur.

Mantan Kepala Dinas KehutananLampung itu menjelaskan normalnyapada Oktober sampai November petanisudah mulai menanam. Namun, karenabanyak daerah yang hingga kini hujannyabelum turun secara merata, musim tanampun dimundurkan sampai kondisi hujancukup normal.

“Bahkan sekarang masih banyakyang belum menanam. Untuk itu sayaminta kepala Dinas Pertanian menghitungberapa produksi beras di Lampung di awal2012. Dengan demikian, bisa kita lihatlayak atau tidak Bulog menambah imporberas. Kalau memang harus, ya kita jugaharus mendukung agar penyaluran raskintidak terlambat,” ujarnya. (tim)

enyaluran beras untuk keluarga miskin (raskin) di Provinsi Lampung sejakJanuari hingga November 2011 mencapai 126.540 ton atau terealisasi 95persen. “Pagu raskin tahun 2011 sebanyak 133.199 ton, dan diperkirakanterealisasi 100 persen penyaluran raskin dapat terpenuhi pada Desember,”

kata Kepala Perum Bulog Divre Lampung, Bakrie, Jumat (22 Desember 2011).Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) pagu raskin Lampung 2011 itu

diperuntukkan bagi 739.994 rumah tangga sasara penerima manfaat (RTSPM)di 14 kabupaten/kota se-provinsi. Ke-14 kabupaten/kota itu adalah KotaBandarlampung, Kota Metro, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur,Lampung Utara, Lampung Barat, Lampung Tengah, Waykanan, Tulangbawang,Tulangbawang Barat, Mesuji, Tanggamus, Pringsewu, dan Pesawaran.

Jumlah tersebut sama dengan kuota raskin pada 2010, dan setiap wargapenerima raskin 15 kg beras per bulan dengan nilai tebus Rp1.600/kg di titik distribusi.“Bulog Lampung menyalurkan raskin sebanyak 11.009 ton/bulan,” kata dia.

Menurutnya, Perum Bulog Lampung dalam penyaluran raskin itu, tetapmemperhatikan kualitas beras dengan mutu beras untuk keluarga miskin itukualitas medium dengan kadar broken (pecah) 15 persen. Kepala Bulog Lampungitu menjelaskan untuk memenuhi raskin bagi warga miskin, Bulog juga telahmendatangkan beras dari Vietnam mengingat stok beras di gudang menipis.

Impor beras itu merupakan kebijakan nasional untuk menjaga ketahananpangan regional maupun nasional. “Mutu beras impor itu kualitas mediumdengan kadar broken 15 persen,” katanya. Di sisi lain, untuk memenuhikebutuhan pangan di daerah Bulog Lampung juga telah melakukan penyerapanberas petani. Prognosis penyerapan beras petani di Lampung pada tahun inisebanyak 125 ribu ton. (tim)

Masalah impor berasmencuat lagi. Kali ini, Komisi

II DPRD Lampung akanmemvalidasi data kondisiberas, menyusul rencana

Perum Bulog Lampungmenambah kuota impor

beras dari Vietnam sebanyak10 ribu—15 ribu ton pada

awal 2012.

D“

Penyaluran Raskin Capai 126.540 Ton

P

Page 21: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 19

WARTA

Solusi Permanen untukKasus Mesuji

ami sangat berharap TGPFdapat memberikan solusi kom-prehensif dan permanen ter-hadap akar persoalan Mesuji

itu,” kata dia. Harapan besar itu digan-tungkan kepada TGPF karena upaya yangPemerintah Provinsi dan DPRD Lampungselama ini belum berhasil.

“Pemprov dan DPRD Lampungselama ini terkendala dengan kewenanganpemerintah pusat terkait investasi,” katadia. TGPF yang terdiri dari KementerianHukum dan HAM, Kementerian Kehu-tanan, Polri, Komnas HAM dan peme-rintah daerah sudah sangat lengkap untukmengambil suatu solusi permanen dankomprehensif.

Jika TGPF berhasil melahirkan solusiyang permanen terhadap persoalanMesuji maka bisa dijadikan referensipenyelesaian persoalan agraria yangbanyak terjadi di lokasi lainnya diLampung. Dia berharap solusi yang akandiambil dapat mengutamakan kepen-tingan semua pihak, terutama kepentinganpara petani. “DPRD Lampung mendukungpenuh TGPF untuk mengambil solusiyang permanen, bahkan saya bersediamenemani tim TGPF ke lapangan jikadiperlukan” kata dia.

Sementara Komisi III DPR RI me-nyayangkan BPN yang tidak mampumelakukan pengukuran terhadap ka-

wasan hutan industri yang dikelola PTSilva Inhutani sehingga menimbulkankonflik agraria di Kabupaten MesujiProvinsi Lampung.

“Masa iya, lahan hanya 7.000hektare saja BPN tidak bisa mengukurnya.BPN harus bertanggung jawab terhadapkonflik di sana, karena kelalaian BPNmaka konflik itu terus berkembang,” kataanggota Komisi III DPR RI asal PartaiPersatuan Pembangunan Ahmad Yani,dalam dengar pendapat dengan PoldaLampung.

“Mengapa BPN dan KementerianKehutanan tidak sensitif dengan perkem-bangan isu yang sudah menyebar secarainternasional,” ujarnya. Persoalan tersebutdimulai dari keluarnya surat keputusan yangdikeluarkan oleh Kementerian Kehutanandan BPN secara tidak transparan.

Ahmad Yani juga mengharap Peme-rintah Provinsi Lampung tidak bolehmenganggap masalah itu sepele. “Pe-merintah itu harus memberi pengayoman,tidak mungkin kami mau turun ke la-pangan hanya untuk persoalan sepele. Inipermasalahan yang menyangkut per-soalan kemanusiaan, tidak bisa Andamenganggap ini sederhana,” katanya.

Sementara Komisi I DPRD Lampungjuga turun ke Mesuji untuk mengeceklokasi sengketa lahan register, sebagaitindak lanjut permintaan Ketua DPRDLampung agar Komisi I mendukungpengumpulan data yang dilakukan TimPencari Fakta (TPF) dan Komisi III DPR.

Ketua Komisi I DPRD Lampung IsmetRoni mengatakan sudah berkoordinasidengan anggota Komisi III DPR, AzisSyamsudin, beberapa waktu lalu. MenurutIsmet, Komisi I DPRD Lampung sudahmenyiapkan data sengketa lahan dan hasilpenelusuran Tim Pengawas (Timwas) Reg-ister. Data tersebut pun diserahkan kepadaKomisi III DPR sebagai data pendukung.

Anggota Komisi I DPRD Lampungyang juga mantan Ketua DPRD Lampung,Indra Karyadi, mengatakan potensipelanggaran hak asasi manusia (HAM)bukan hanya di Mesuji. Dia menyebut diRegister 42, 44, dan 46 (wilayah Way-kanan) juga berpotensi besar terjadipelanggaran HAM. Indra mengaku padasaat menjadi Ketua Dewan pernah me-nyampaikan rekomendasi penyelesaiansengketa lahan di register-register se-Lampung, tapi belum ditindaklanjuti.

“Di daerah-daerah lain juga bisa

Ketua DPRD ProvinsiLampung Marwan Cik

Hasan berharap kepadaTim Gabungan Pencari

Fakta (TGPF) dapatmemberikan solusi

permanen dankomprehensif terhadappersoalan Mesuji. Akar

persoalan tersebutadalah konflik agraria

antara masyarakat danperusahaan kehutanan

dan perkebunan.

K“

Page 22: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif20

WARTA

menyusul ikut meledak kalau tidaklangsung diselesaikan juga. Seperti Regis-ter 42, 44, dan 46 juga sudah puluhantahun didiami warga,” kata Indra.

Sementara Sekdaprov Lampung,Berlian Tihang, dalam dengar pendapatdengan Komisi III

DPR di Bandarlampung, Sabtu 18Desember 2011 malam, meminta pe-merintah pusat mengusut tuntas kasuskekerasan di Kabupaten Mesuji. “Kamiminta pemerintah pusat melalui Komisi IIIDPR yang datang ke Lampung untukmengusut tuntas, dan memberi sanksiseberat-beratnya terhadap oknum apabilahal itu tidak benar,” kata dia.

Menurutnya, pihaknya juga terkejutdengan pemberitaan secara nasional yangmengungkapkan kasus pembantaian telahterjadi di Kabupaten Mesuji Lampung.“Secara umum, kondisi Lampung kon-dusif, kami pastikan tidak ada konflik besaryang menimbulkan keresahan di ma-syarakat,” katanya.

Sementara Kapolda Lampung Brig-jen Pol Joodie Rooeto menegaskanberdasarkan hasil pantauan langsung kelokasi tidak ada ditemukan pembantaiandi Mesuji Lampung. Terkait pembekalansenjata bagi Pamswakarsa, Joodie jugamenegaskan tidak ada pembekalansenjata pada petugas itu.

Joodie menegaskan bahwa lokasipembantaian dan pemenggalan yangmenewaskan 30 orang itu tidak terjadi diwilayah Polda Lampung. “Sejak video ituberedar luas, kami langsung turun kelapangan dan hasilnya sampai sekarangkami belum menemukan dan dapatdipastikan kejadian itu tidak di Lampung,”ujarnya.

Joodie menyebutkan kemungkinanpembantaian tersebut terjadi di DesaSodong, Kecamatan Mesuji, KabupatenOKI, Sumatera Selatan, karena Mesuji danMesuji OKI hanya berdekatan jaraknyahanya dipisahkan oleh sungai. Terkaitpemberitaan yang menyebutkan bahwavideo itu akumulasi pembantaian di Thai-land dan digabungkan dengan pem-bakaran di kawasan PT Selatan BaratMakmur Investindo dan kawasan hutanproduksi PT Silva Inhutani, Joodie engganberkomentar perkembangan

isu tersebut.Kapolda juga menyebut di daerah

yang dinilai rawan konflik itu, jumlah polisiyang bertugas di sana tidak sebanding,

okoh masyarakat Mesuji AgusHarahap dalam pertemuandengan Muspida dan KomisiIII DPR-RI, mengungkapkan

tidak ada pembantaian hingga me-nyebabkan 30 warga tewas di Mesuji,dan minta informasi tentang hal ter-sebut diralat.

“Tidak benar ada pembantaianyang menewaskan 30 warga di Mesuji,karena hanya dua orang yang tewas,”kata dia, di Balai Kecamatan Simpang Pematang, Minggu, 18 Desember 2011.Menurut dia, isu pembantaian terhadap 30 warga tersebut telah memberi kesanburuk terhadap pencitraan Kabupaten Mesuji.

“Semua orang menganggap Mesuji tempat yang menyeramkan karenapemberitaan tidak akurat tersebut, dan saya meminta semua media meralatpemberitaan tersebut,” kata dia.

Sedangkan perwakilan tokoh masyarakat lainnya, Andri, meminta semuapihak melihat permasalahan di Mesuji secara menyeluruh, yaitu konflik agraria.“Warga hanya meminta keadilan, yaitu diizinkan mengelola lahan di Mesujisebagaimana pihak ketiga,” kata dia.

Usai melakukan dialog dengan Muspida dan perwakilan warga, Komisi IIIDPR-RI juga melakukan kunjungan ke lahan register 45 di Desa Tuguroda,Pekatraya, Kecamatan Simpangpematang, Kabupaten Mesuji. Lokasi tersebuttempat yang diduduki kembali para petani pascapenertiban oleh aparat danPamswakarsa PT Silva Inhutani pada awal September 2011 lalu. Para petanikembali pada Kamis (15 Desember 2011) lalu, untuk memperjuangkan tanahnya.

Setiba di lokasi, rombongan anggota Komisi III DPR meminta kepada seluruhpetani mempercayakan hal itu untuk diperjuangkan dan tidak berbuat anarkis.Setelah mengunjungi lokasi eks penggusuran, rombongan Komisi III DPRmelanjutkan ke Kecamatan Mesuji, Sumatera Selatan, juga untuk kepentinganpengumpulan fakta di lapangan.

Sementara Polda Lampung meminta Tim Pencari Fakta (TPF) Komisi III DPRagar segera melakukan klarifikasi atas beredarnya isu pelanggaran HAM beratyang terjadi di Lampung. “Kondisi Lampung yang aman dan kondusif tiba-tibadihebohkan dengan panayangan video pembantaian yang menewaskan 30 or-ang jiwa. Sungguh isu tersebut menurunkan kredibilitas Lampung di mata dunia,”kata Kapolda Lampung Brigjenpol Joodie Rooseto.

Berkali-kali Brigjen Polisi Joodie menegaskan, pihaknya telah melakukan“penyisiran” di sejumlah tempat yang disebutkan warga yang melakukanpengaduan kepada Komisi III DPR. “Hasilnya, kami sama sekali tidak menemukanfakta itu di lapangan. Karena itu, kami berharap TPF seusainya turun ke Mesujiguna melakukan peninjauan lokasi, segera umumkan hasil temuan itu kepadapublik,” ujarnya. (tim)

yaitu hanya 600-an orang. “Anggota kamidi sana harus memegang tiga wilayah,yakni Tulangbawang Induk, Tulangba-wang Barat dan Mesuji, yang jang-kauannya cukup luas mencapai 10 ribukilometer persegi,” katanya.

Kondisi yang tidak sebanding itu,

menurutnya, tidak mungkin mampumengatasi semua persoalan keamanan dimasyarakat. Mendengar paparan kondisipersonel kepolisian tersebut, Tim PencariFakta (TPF) Komisi III DPR-RI mengapresiasikepolisian yang telah menjalankan tugasmengayomi masyarakat dengan baik. (tim)

Tokoh Masyarakat: Tak AdaPembantaian

T

Page 23: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 21

WARTA

Konflik Gajah vs Manusiadi Way Kambas

epala Bagian Humas Balai Ta-man Nasional Way Kambas(TNWK) Sukatmoko, di Suka-dana, baru-baru ini menga-

takan, pihaknya berupaya untuk me-minimalisasi terjadinya konflik itu padatahun 2012 dengan melibatkan semuapihak terkait.

Ia mengatakan penduduk di daerahpenyangga, yakni Kecamatan Sukadana,Waybungur, Brajaselebah, Wayjepara,Labuhanratu, dan Purbolinggo sebagianbesar adalah petani dan pekebun. Ta-naman merekalah yang menjadi sasarankawanan gajah dan satwa liar lain darihutan. “Kelompok hewan tersebut lebihmemilih tanaman pertanian pendudukkarena tersedia untuk dikonsumsi dalamjumlah besar dibandingkan denganmencari pakan di dalam hutan,” katanya.

Ia menyebutkan telah terjadi be-berapa kali “konflik” antara gajah danmanusia, meskipun satu tahun lalupihaknya membuat kanal di sepanjang

perbatasan antara hutan dengan perke-bunan warga. Konflik ini menimbulkankerugian besar bagi petani karena ka-wanan gajah merusak tanaman per-kebunan dan pertanian warga sementaratanaman itu tumpuan pendapatan dankesejahteraan penduduk.

Penduduk setempat mengalamikerugian besar saat “konflik” yang terjadiselama ini karena kawanan gajah berkali-kali ke luar kawasan hutan. Selain konflikitu, kawasan hutan yang berbatasanperladangan penduduk daerah penyang-ga juga kerap terbakar terutama pada saatsaat musim kemarau seperti beberapabulan lalu.

Terbakarnya, kawasan hutan dise-babkan titik api dari perladangan karenapetani banyak yang membakar lahanhingga merambat ke dalam kawasan hutansementara kondisi hutan kondisi hutanbanyak semak belukar dan daun kering.“Kebakaran terjadi berkali-kali yangmenghanguskan ratusan hektare kawasanhutan di perbatasan pada musim kemaraulalu,” katanya.

Selain pembakaran lahan, katanya,pemicu titik api berasal dari para pe-mancing atau penggembala serta pe-rambah hutan yang dengan sengajamembuat titik api, sehingga percikan apimerambat ke kawasan hutan.

Para pemburu juga dengan sengajamembakar padang ilalang agar tumbuhilalang muda untuk titik perburuan karenabiasanya kijang atau rusa suka merumputdi padang ilalang muda. “Pemburu lebih

mudah memburu satwadilindungi tanpa harusmencari ke dalam hutan,”katanya.

Menurut Sukatmoko,pihaknya akan berupayamelakukan pencegahansekaligus tetap melindungihutan dan satwa dilin-dungi bersama pihak di-nas kehutanan dan masya-rakat untuk saling mem-bantu dalam meredakankonflik antara gajah danmanusia itu.

Salah satu upaya paling efektifmeredam konflik adalah perubahan polatanam petani di daerah penyangga tamankarena sebagian besar petani menanamtanaman semusim yang disukai olehkawanan gajah. “Keberadaan tanamanpertanian tidak mustahil selalu menjadisasaran kawanan gajah liar,” katanya.

Petani di daerah penyangga masihmengandalkan tanaman semusim untukmeningkatkan pendapatan seperti jagung,padi, umbi-umbian, sayuran, dengan luasmencapai ribuan hektare. Kemudian,selama ini hal ini menjadi salah satu pemicukonflik karena di hutan kawanan gajahharus mencari makan, sementara di lahanpertanian penduduk tersedia dalam jumlahbesar untuk dikonsumsi gajah.

“Kawanan gajah yang sudah terbiasamanja dengan makanan itu dan kembaliterus-menerus meskipun selalu dihalaukembali ke hutan,” jelasnya. Karena itu,dia berharap petani beralih pola tanamdengan menanam menanam tanamanyang tidak disukai oleh kawanan gajahsehingga konflik gajah dengan manusiadapat diminimalkan.

Selain itu, pihaknya akan mem-bentuk pam swakarsa atau pengamanandari kalangan masyarakat yang tinggal didaerah penyangga agar berperan aktifmenjaga dan melindungi satwa liar langkaitu. “Masyarakat yang terlibat ini jugamenjaga agar kawanan gajah tidak masukke lahan pertanian dan permukimanwarga,” katanya.

Selanjutnya pam swakarsa sangat

Taman Nasional WayKambas merupakankawasan hutan suaka

margasatwa bagian dariwilayah Kabupaten LampungTimur, yang kerap menjadi

salah satu daerah terjadinya“konflik” antara gajah danmanusia. Kawasan yang

berjarak sekitar 115 kilometerdari Kota Bandarlampung,

dengan luas 125.621,3kilometer persegi itu,

bersinggungan langsungdengan ribuan hektare lahanpertanian dan perkebunan

penduduk di enamkecamatan penyangga yangmerupakan lokasi “konflik”

selama ini.

K

Page 24: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif22

WARTA

efektif dan efisien untuk membantumencegah konflik gajah dengan manusiadan menjaga kelestarian ekositem didalam kawasan hutan tersebut. Ia meng-harap masyarakat itu juga ikut ber-partisipasi menjaga kawasan hutan daripara perambah hutan dan juga pemburusatwa dilindungi agar tetap terjaga kelesta-riannya. Kemudian mereka akan diperkuatdengan petugas patroli gajah yang akanberpatroli rutin terutama jalur-jalurkawanan gajah liar keluar kawasan hutan.

Sementara Kepala Dinas Perke-bunan dan Kehutanan Kabupaten Lam-pung Timur, Edwin Bangsaratoe, me-ngatakan untuk membantu mengatasikonflik gajah dengan manusia pihaknyabekerja sama dengan investor dari Jepangmenanam jarak kepyar atau jarak rambutdi daerah penyangga taman nasional itu.

“Petani setempat lebih banyakmenanam tanaman semusim sehinggasering menjadi sasaran pengrusakan olehkawanan gajah liar yang mencari makankeluar hutan,” terangnya. Penanamanjarak tersebut akan melibatkan petani di22 desa di enam kecamatan penyanggataman nasional bersama pam swakarsadan forum petani rembug setempat.

Edwin mengharapkan upaya ini

berminat menanamkan modal untukmengembangkan Way Kambas gunameningkatkan kunjungan wisatawan ketempat itu. “Pengembangan ini untukmeningkatkan daya tarik terhadap parawisatawan dalam dan luar negeri,” katanya.

Pemkab membutuhkan campurtangan investor atau pihak ketiga gunamenambah sejumlah aktivitas pendukungagar wisatawan lebih nyaman dan amanberada berkunjung ke daerah itu. “Fasilitasyang dibutuhkan berupa kemudahanakses transportasi, hotel atau penginapandan berbagai wahana kreasi agar lebihmenarik,” ujar dia.

Menurutnya, taman nasional itusangat potensial dikembangkan agarjumlah wisatawan yang berkunjung terus

dapat membantu menekan atau memi-nimalisasi terjadinya konflik antar gajahdengan menusia sekaligus meningkatkankesejahteraan penduruk. Untuk melin-dungi kawasan hutan dari perburuan dankebakaran pihaknya bekerja sama denganmasyarakat. Selain itu, juga memeriksasemua orang yang keluar masuk hutandan jika gerak-geriknya mencurigakankarena dikhawatirkan pemburu liar danyang sering membakar kawasan hutan.

Ia menambahkan di sekitar TNWKterdapat perkebunan atau lahan pertanianwarga sehingga aktivitas keluar masuk disekitar hutan sangat tinggi. “Semua yangkeluar masuk TNWK harus dengan alasandan tujuan jelas,” tegasnya.

Menjadi Objek WisataKepala Kantor Penanaman Modal

Lampung Timur Mulayanda mengatakanTaman Nasional Way Kambas merupakansalah satu lokomotif pembangunan sektorpariwisata Lampung Timur. Karena itu,semua pihak perlu berpartisipasi men-dukung kelestarian dan pengembangankawasan wisata alam itu agar dapatmenjadi salah satu pemacu peningkatanroda perekonomian penduduk.

Pemkab membutuhkan investor yang

epala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK)Awen Pranata menyebutkan telah terjadi tiga kalikonflik antara gajah dan manusia di area pe-nyangga hutan lindung itu selama tahun 2011.

“Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namunkeluarnya gajah dari kawasan membuat warga mengalamikerugian besar, karena perkebunan mereka dirusak olehhewan itu,” katanya.

Menurutnya, gajah keluar dari kawasan karena hewanitu memiliki indra penciuman yang tajam. Setiap musimpanen, hewan besar itu turun ke pemukiman pendudukdan melewati tanaman warga yang telah siap panen.

Untuk mengantisipasi konflik lebih meluas lagi, tahundepan pihaknya akan menambah personel pamswakarsasebanyak 200 orang, yang sebelumnya hanya berjumlah60 orang. “Diharapkan dari penambahan personelpamswakarsa itu, mampu menghalau gajah-gajah liar yanghendak turun ke pemukiman warga,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan normalisasi kanaldan membuat pronjongan atau tanggul-tanggul besar yangmembatasi areal gajah dan pemukiman warga. “Tahun depan,pemerintah melalui Kementerian Kehutanan akan mengucurkan

bantuan sosial bagi warga penyangga kawasan tersebut, sebagaiupaya peningkatan ekonomi warga,” kata Awen.

Sebelumnya, diberitakan 16 ekor gajah liar keluar darihutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan(TNBBS) dan kembali pengusik kenyamanan warga DesaPemerihan, Kecamatan Bengkunan

Belimbing, Lampung Barat. Akibat turunnya gajah-gajahliar tersebut dari kawasan, warga setempat merasa ketakutankarena di kawasan tersebut konflik gajah dengan manusiakerap terjadi.

Tim patrol gajah, Ali, mengatakan pihaknya me-nurunkan empat gajah jinak untuk menggiring gajah-gajahliar kembali masuk ke dalam kawasan lindung. “Denganhadirnya empat gajah jinak tersebut, konflik manusia dengangajah mulai kurang,” katanya. Sementara terkait populasigajah di Lampung, Awen menyebutkan sampai saat inijumlah gajah di provinsi itu mencapai 250-300 ekor.

“Kalau dilihat saat gajah-gajah keluar, sepertinya telahterjadi penambahkan jumlah, karena gajah induk nampakterlihat sering berjalan dengan gajah anakan,” ujarnya.Namun demikian, pihaknya belum bisa memprediksikanjumlah penambahan gajah. (tim)

Tercatat 3 Kali selama 2011K

Page 25: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 23

WARTA

meningkat karena sudah dikenal sampaimancanegara. Selain itu, semakin mening-katnya kunjungan wisatawan juga akanberdampak signifikan terhadap pereko-nomian masyarakat terutama yang tinggaldi sekitar kawasan taman nasional tersebut.

“Kami harap taman nasional itu dapatmenjadi salah satu tempat tujuan wisata diProvinsi Lampung,” katanya. Kemudian diluar kawasan konservasi itu terdapat berbagaiobjek wisata pendukung yang menarik,seperti pusat latihan gajah, penangkaran

Investasi Lampung 2011 CapaiRp4,98 Triliun

ngka itu mengalami pening-katan bila dibanding denganinvestasi di tahun 2010,” kata-nya. Investasi di Lampung pada

2010 tercatat sebesar Rp2,289 triliundengan komposisi investasi PMA sebesarRp1,431 triliun dengan 14 proyek daninvestasi PMDN sejumlah Rp857,5 miliardengan delapan proyek.

Peningkatan angka investasi secarakeseluruhan itu ditunjang oleh angkainvestasi PMDN tahun 2011 yang naiksebesar 333,70 persen dibandingkantahun sebelumnya. Kenaikan tersebutdidukung pula dengan terbitnya Peraturan

Gubernur Lampung Nomor 15 Tahun2011 tentang Pelimpahan Kewenangandi Bidang Perizinan dan Non-Perizinan,yang semakin memberikan kemudahankepada calon investor untuk melakukaninvestasi di Provinsi Lampung.

Selain itu, Lampung sebagai salahsatu tujuan investasi di Indonesia perluadanya terobosan terutama dari BadanPenanaman Modal dan Pelayanan Pe-rizinan Terpadu (BPMPPT) untuk meng-gaet investasi masuk ke daerah. Sementarainvestasi yang masuk ke Lampung pada2010 dapat menyerap tenaga kerjasebanyak 6.398 orang.

Angka itu mengalami penurunandibandingkan dengan 2009 denganpenyerapan tenaga kerja sebanyak 2009sebanyak 4.802 orang. Gubernur Lam-pung itu juga mengharapkan, investasi diLampung lebih baik dibandingkan tahunini. Karena itu perlu upaya semua pihakuntuk menggaet investor yang akanmenanamkan modalnya di Lampung.

Selain memberikan kemudahan untukberinvestasi, faktor lainnya yang cukuppenting agar investor ingin menanamkanmodalnya di Lampung adalah ketersediaaninfrastruktur dasar yang memadai, stabilitaskeamanan, dan kepastian hukum.

badak Sumatera, dan Kawasan Resort SuakaRhino Way Kanan serta satwa liar lain.

Ia mengharapkan pemkab terusmenggencarkan promosi wisata ini, untukmeningkatkan minat investor yang inginmenanamkan modalnya di sekitar tamannasional itu. Di kawasan taman nasionalterdapat puluhan gajah jinak yang telahdilatih untuk berbagai atraksi dan dapatdipergunakan untuk bersafari melihatberbagai jenis satwa liar.

Selain itu, sekitar kawasan ini juga

akan dijadikan sebagai kawasan agro-wisata atau wisata pertanian karenaterdapat berbagai jenis buahan-buahanseperti pisang cavendish dan durianmontong dengan produksi melimpah.Jikakawasan wisata Way Kambas ber-kembang pesat dengan meningkatnyakunjungan wisatawan yang akan ber-dampak pada kesejahteraan penduduksekitar dan memacu percepatan pem-bangunan di Kabupaten Lampung Timur.

(Kristian Ali, antara)

Investasi di Lampung dariPenanaman Modal Asing

(PMA) dan PenanamanModal Dalam Negeri

(PMDA) selama 2011tercatat Rp4,986 triliun.

Gubernur LampungSjachroedin Z.P.

mengatakan jumlah investasiitu komposisinya untuk PMA

senilai Rp1,408 triliundengan delapan proyek dan

investasi PMDN sebesarRp3,719 triliun.

A“

Page 26: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif24

WARTA

Jadi Lumbung TernakGubernur juga menjelaskan Provinsi

Lampung secara nasional hingga 2011masih menjadi lumbung ternak menyusulproduksi sektor peternakan menujukkankinerja positif pada tahun ini. “Produksipeternakan Lampung seperti daging kerbau,sapi, kambing, dan domba menunjukkantren meningkat,” kata Gubernur.

Produksi daging sapi potong sertakerbau meningkat dari 980 ribu ton tahun2010 menjadi 107 ribu ton pada tahun2011. Sementara produksi daging kam-bing dan domba pada tahun 2011sebanyak 1,6 juta ton. “Produksi ternakdi Lampung tidak hanya memenuhikebutuhan masyarakat Lampung, tetapijuga daerah lain,” katanya.

Kemudian produksi ayam pedagingtahun 2011 sebanyak 27,3 juta tonmeningkat sebesar dua persen diban-dingkan dengan produksi tahun 2010.Produksi telur juga mengalami pening-katan pesat sebesar 15,5 persen darikondisi 2010. Di tahun 2011 totalproduksi telur adalah 61,687 juta ton.

Gubernur juga mengatakan Lam-pung termasuk diantara 10 besar provinsipenyumbang produk-produk perikananseluruh Indonesia. Produksi sementarapada tahun 2011 adalah sebesar161.892,24 ton. Selain itu sekitar 65persen potensi produksi udang nasionalberasal dari Provinsi Lampung.

Nilai ekspor produk laut mencapai98,197 juta dolar AS tahun 2010 keberbagai negara tujuan, antara lainAmerikan Serikat (52 persen), Jepang (15persen), Inggris (24 persen), dan beberapa

dan meningkatkan pendapatan di sektorkelautan dan perikanan tidak semudahmembalikkan telapak tangan. Diperlukankomitmen dan kerja sama antara peme-rintah, masyarakat, dan stakeholder terkaitdalam bentuk pola kemitraan.

Tujuan pembinaan dan pengem-bangan usaha kemitraan adalah untukmenciptakan kerja sama yang saling me-nguntungkan antara pengusaha lembagausaha perikanan dan masyarakat yangtergabung dalam kelompok atau koperasiyang berorientasi kepada keuntunganekonomi secara adil dan berkesinam-bungan untuk meningkatkan pendapatandan kesejahteraan masyarakat sepertinelayan, pembudidaya dan pengeloladengan tetap mengindahkan kelestariansumber daya perikanan.

Hal itu diperkuat dengan landasanhukum tentang pengembangan danpembinaan kemitraan sebagaimana diaturdi dalam undang-undang, antara lain,Pasal 63 Undang-Undang Perikanan No.31 Tahun 2004 yang menyebutkanpengusaha perikanan mendorong ke-mitraan yang saling menguntungkandengan kelompok nelayan kecil ataupembudi daya ikan kecil dalam kegiatanusaha perikanan.

Juga Undang-Undang RI Nomor 9tahun 1995 tentang Usaha Kecil; PeraturanPemerintah No. 44 tahun 1997 tentangKemitraan; Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 127 tahun 2004 tentangBidang/Jenis usaha yang dicadangkanuntuk usaha kecil dan bidang/jenis usahayang terbuka untuk usaha menengah ataubesar dengan sarat kemitraan.

Di sisi lain, Pemerintah ProvinsiLampung melalui Dinas Kelautan danPerikanan telah melakukan pola-polakemitraan antara lain dengan; PT Dipa-sena Citra Darmaja (DCD) pada tahun1987-2001; PT Central Pertiwi Bahari(CPB) pada tahun 1990- sekarang; dan PTAruna Wijaya Sakti (AWS) pada tahun 24Mei 2007-7 Mei 2011.

Kemudian, kemitraan usaha peri-kanan yang akan dilakukan PemerintahProvinsi Lampung, antara lain bidangperikanan budi daya, meliputi, budidayarumput laut, budi daya jaring apung diwaduk atau danau, dan lain-lain. Peri-kanan tangkap meliputi, penangkapanikan di laut. Bidang pemasaran danpengelolaan hasil meliputi; pengelolaanteri asin, pembekuan ikan, pemasaran ikandan lain-lain.

negara Eropa lainnya. Namun demikian,secara agregat produksi perikanan tang-kap Provinsi Lampung mengalami penu-runan pertumbuhan produksi selamaempat tahun terakhir, dengan penurunanrata-rata per tahunnya sebesar 5,5 persen.

“Kondisi itu tengah diperbaiki olehPemerintah Provinsi Lampung denganbeberapa program terintegrasi sepertipengembangan minapolitan dan mina-pedesaan,” ujarnya. Selain itu, bantuanberupa sarana dan prasarana perikananyang modern untuk kelompok taninelayan juga diberikan.

Sjachroedin menjelaskan penyebabturunnya produktivitas sektor perikanankarena serangan hama dan penyakit perikanan budidaya; belum optimalnyarevitalisasi tambak udang; perubahankondisi alam laut yaitu cuaca buruk,pemanfaatan sumber daya ikan lautbelum optimal. Kemudian sebagian ar-mada kapal penangkap ikan berukurankecil dengan alat tangkap tradisional danposisi nelayan atau pembudidaya ikandalam rantai tata niaga perikanan tidakdiuntungkan.

Wakil Gubernur Lampung M.S. JokoUmar Said mengatakan sektor kelautandan perikanan Lampung pada tahunmendatang menghadapi tantangan yangcukup berat terutama dalam hal daya saingdi tengah krisis finansial global.

“Selain itu, menjaga kelestariansumber daya alam dan lingkungan hidupdi tengah ancaman perubahan iklim glo-bal juga menjadi tantangan daerah iniuntuk memajukan sektor perikanan,” katadia. Pembangunan infrastruktur kelautandan perikanan juga masih minim di tengahalokasi anggaran yang relatif rendah serta

mengembangkan sumber daya ma-nusia untuk mampu mengelola sum-

ber daya kelautan dan perikanansecara optimal.

Pengelolaan sumberdayakelautan dan perikanan yangbelum optimal juga mempe-ngaruhi kemajuan sektor ter-sebut. Kemudian usaha peri-kanan yang didominasi olehnelayan masih menggunakancara yang tradisional, sehinggatingkat produktivitasnya masihrendah. “Usaha tradisionalbelum dikelola secara kom-prehensif dari hulu hinggahilir,” kata dia.

Untuk mewujudkan

Page 27: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 25

WARTA

Joko mengharapkan kemitraan usaha perikanan diProvinsi Lampung dapat terwujud dan bersinergi sehinggadapat tercipta hubungan yang saling memerlukan, salingmemperkuat dan saling menguntungkan.

Perkebunan PositifGubernur Sjachroedin juga menjelaskan bahwa

komoditas unggulan sektor perkebunan Provinsi Lampungseperti kakao, karet, dan kelapa sawit menunjukkanpertumbuhan yang positif pada 2011. “Hanya komoditaskopi terjadi penurunan produksi dari 150 ribu ton pada2010 menjadi 145 ribu ton perkiraan tahun ini,” katanya.

Keberhasilan kinerja sektor perkebunan terlihat padaproduksi kakao tahun 2011 sebesar 27 ribu ton, danmemberikan kontribusi secara nasional sebesar tiga persen.Komoditas tersebut menunjukkan kenaikan produksiselama lima tahun terakhir sebesar 0,91 persen per tahun.

Produksi karet tahun 2011 lanjutnya, sebesar 67.389ton atau mengalami kenaikan kurang lebih sebesar limapersen dari produksi 2010. Produksi kelapa sawit sebesar379.697 ton dan menunjukkan

kenaikan produksi selama lima tahun terakhir sebesar0,33 persen per tahun.

“Mengingat banyaknya pembukaan areal barutanaman kelapa sawit, diprediksi produksi kelapa sawitakan terus meningkat. Hal itu ditandai dengan kenaikanproduksi di tahun 2011 sebesar 2 persen dari produksi2010,” ujarnya.

Sementara produksi gula hingga dengan triwulan III-2011 sebesar 991 ribu ton, semakin mendekati angkaproduksi tahun 2010 sebesar 1,017 juta ton. Iamengharapkan pada akhir tahun produksinya akanmencapai 1,143 juta ton. Kontribusi produksi gula ProvinsiLampung secara nasional hingga kini tetap terbesar yaitu37 persen.

Komoditas lain yang menunjukkan pertumbuhanpesat adalah tembakau. Produksi tembakau ProvinsiLampung (angka sementara) tahun 2011 sebesar 392 tondengan pertumbuhan produksi tahun 2010 ke 2011sebesar 189 persen. Sementara produksi padi ProvinsiLampung naik tujuh persen dari 2,80 juta ton tahun 2010menjadi 2,97 ton pada 2011.

“Produksi padi pada 2011 mengalami surplus kuranglebih sebesar 800.000 ton atau berada pada peringkattujuh secara nasional,” kata dia. Sementara itu, produksitanaman pangan seperti kedelai dan ubi kayu jugamenunjukkan tren meningkat.

Produksi kedelai mengalami kenaikan yang fantastissebesar 44,23 persen. Pada 2010 produksi kedelai diProvinsi Lampung sebanyak 7,325 juta ton dan padatahun 2011 total produksi kedelai mencapai 10,565 jutaton. “Dengan laju produktivitas tersebut, diharapkan tar-get swasembada kedelai 2014 optimis dapat tercapai,”ujar Gubernur.

Sementara poduksi ubi kayu menduduki peringkatpertama secara nasional, mengalami peningkatan sebesar8,7 persen sehingga produksi tahun 2011 meningkatmenjadi 9,02 juta ton dari tahun sebelumnya sebesar 8,3juta ton. (tim)

===

a k i lGubernurLampungM.S. Joko

Umar Said mengatakanperempuan memilikiperanan yang sangatpenting dalam mem-bangun ketahananekonomi.

“Hal itu sejalandengan program Pe-merintah Provinsi Lam-pung, yaitu meningkat-kan perekonomianmasyarakat diberbagaisektor, baik pertanian,perkebunan, perikan-an, jasa, dan lain-lain,”kata Joko di sela-selamemperingati Hari Ibudi Bandarlampung,Jumat (22 Desember 2011).

Karena itu, pemerintah daerah memiliki komitmen untukbersama-sama meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jikamasyarakat sejahtera secara otomatis predikat Provinsi Lampungsebagai daerah termiskin ketiga di Sumatera dapat berubahmenjadi provinsi yang lebih baik dan sejahtera.

Ia mengatakan wacana tersebut bukanlah hal yang mustahil,jika seluruh elemen masyarakat Lampung tanpa terkecuali peranperempuan bersama mendukung program perekonomian sesuaidengan profesinya. Sehingga, Lampung menjadi provinsi yangunggul dan berdaya saing serta sebagai daerah percontohanterbaik dalam hal mensejahterakan masyarakat.

Peringatan ke-83 Hari Ibu tahun 2011 bertema “Peranperempuan dan laki-laki dalam membangun

ketahanan ekonomi menuju kesejahteraan bangsa.”Menurut dia, tema tersebut sangatlah tepat dan relevan mengingatdi era modernisasi dan globalisasi kaum perempuan dituntutuntuk membangun ketahanan ekonomi, baik yang berprofesisebagai elit politik, PNS, pengusaha, petani, pedagang hinggaibu rumah tangga.

Menyikapi pemberitaan oleh media massa terkait tindakkriminalitas pemerkosaan dan lain-lain yang dialami kaumperempuan di angkutan umum, Joko meminta kaum perempuankhususnya pengguna angkutan umum untuk lebih waspada.

“Tidaklah mustahil kejadian tersebut dapat juga terjadi didaerah ini, dan saya meminta kepada pihak terkait untukmelakukan sosialisasi khususnya kaum perempuan untukmenghindari korban tindak kriminalitas,” kata dia. PeringatanHari Ibu diharapkan menjadi “starting point” bagi perempuanuntuk terus meningkatkan kiprah dalam berbagai aspekkehidupan. (tim)

Peran Kaum Perempuandi Bidang Ekonomi

W

Page 28: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif26

WARTA

epala Seksi Pengendalian Pe-nyakit Dinas Kesehatan ProvinsiLampung, Anita Andriyani,mengatakan keempat daerah

yang mendapat bantuan dengan jumlahkasus tertinggi, yaitu Bandarlampung,Lampung Tengah, Lampung Utara, danLampung Selatan.

Sepanjang tahun 2002 hingga 2011,jumlah kasus HIV/AIDS di Bandarlampungsebanyak 412, Lampung Tengah 24,Lampung Utara 38, dan Lampung Selatan30. Total kasus HIV/AIDS di seluruhLampung sepanjang 2002-2011 sedikit-nya berjumlah 545 kasus dengan jumlahkematian sebanyak 64 kasus.

Sementara keempat daerah lainnyayang juga mendapat bantuan untuk pe-nanggulangan HIV/AIDS adalah Tulang-bawang Barat, Mesuji, dan Tulang-bawang, dan Kota Metro. Untuk Ka-bupaten Tulangbawang Barat, Mesuji, danTulangbawang, Dinas Kesehatan me-nemukan sedikitnya 13 kasus hilangnyakekebalan tubuh, sedangkan di KotaMetro ditemukan 9 kasus.

Selain itu, Dinas Kesehatan Lampungjuga memprioritaskan Kabupaten LampungBarat untuk mendapatkan dana ekspansibantuan penanggulangan HIV/AIDS dariGlobal Fund, dengan alasan yang sama.Dinas Kesehatan menemukan sedikitnya 7kasus baru HIV/AIDS di Lampung Baratselama tiga tahun terakhir. “Dugaan kamiapabila ada 7 kasus yang ditemukan,sedikitnya ada seratusan kasus HIV/AIDS yangbelum terungkap di daerah itu,” kata dia.

Pemerintah Provinsi Lampung me-nargetkan daerah-daerah tersebut me-miliki peraturan daerah (perda) penang-gulangan HIV dan perlindungan terhadap

Bantuan untuk Cegah HIV/AIDS

orang terinfeksi HIV pada tahun 2012.Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Saidmengatakan Pemprov akan membica-rakan hal itu dengan instansi terkait,seperti Komisi Penanggulangan AIDS(KPA) Provinsi Lampung.

Anita Andriyani juga menyebut DinasKesehatan Provinsi Lampung mengupa-yakan di setiap rumah sakit kabupaten padatahun 2012 memiliki klinik voluntary coun-seling and testing (VCT) yang tujuannyauntuk memudahkan orang yang terinfeksiHIV memeriksakan diri dan mendapatkanlayanan pengobatan.

Saat ini, klinik VCT baru ada diempat kabupaten/kota di Lampung, yaituBandarlampung, Lampung Tengah,Lampung Utara, dan Lampung Selatan.Lampung memiliki lima klinik VCT de-ngan tenaga medis dan paramedis yangmengimbau seseorang memeriksakandarahnya secara sukarela.

Kelima klinik VCT itu adalah di Ru-mah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek(RSUDAM), RSUD Bandarlampung, RSRyacudu Lampung Utara, RS DemangSepulauraya Lampung Tengah, dan RSKalianda Lampung Selatan.

Dia menjelaskan VCT merupakan en-try point untuk memberikan perawatan,dukungan, dan pengobatan bagi orangdengan HIV/AIDS (ODHA). VCT juga me-rupakan salah satu model untuk memberikaninformasi secara menyeluruh dan dukunganuntuk mengubah perilaku berisiko sertamencegah penularan HIV/AIDS.

“Kalau dinyatakan positif maka akandiberikan antiretroviral therapy (ARV) untukmenekan virus dalam darah, dan untukpengadaan ARV kita didukung pemerintahpusat langsung ke rumah sakit,” kata dia.Hal itu sesuai Keputusan Menteri KesehatanNomor 1507 Tahun 2005 tentang Pe-doman Pelayanan Konseling dan TestingHIV/AIDS secara sukarela.

“Dalam surat keputusan itu dise-butkan seseorang yang dites secara

sukarela harus dijamin dan dilindungikerahasiaannya, sebab masih ada stigmadalam masyarakat yang mendiskriminasimereka,” kata dia.

Selain itu, Pemprov Lampung jugamendorong semua pihak di level kabu-paten/kota melalui Komisi Penang-gulangan AIDS (KPA) untuk memobilisasipeningkatan anggaran dana penangananHIV/AIDS. Asisten I Bidang PemerintahanPemrpov Lampung Tarmizi Nawawimengatakan hal itu merupakan bagian dariperbaikan sistem reformasi penang-gulangan HIV/AIDS di daerah itu.

Beberapa instruksi Pemprov Lam-pung terhadap Komisi PenanggulanganAIDS di seluruh kabupaten/kota tersebutadalah memperluas jaringan fasilitaspelayanan bagi orang yang terinfeksi HIV.“Peningkatan keikutsertaan masyarakatdalam penanggulangan serta melakukanperbaikan koordinasi dan tata kelolasemua pihak dalam penanggulangan,”kata dia dalam Rapat Koordinasi Pe-nanggulangan HIV/AIDS dan pember-dayaan masyarakat dalam rangka pe-nanggulangan HIV/AIDS 2011.

Menurut dia, hal itu penting me-nindaklanjuti rekomendasi PertemuanNasional (Pernas) AIDS 2011 di Yogyakartauntuk menekan penyebaran HIV di masamendatang. Selain itu, instruksi tersebutsangat penting untuk mencapai targetMDG’s pada 2015 yang menargetkanpenurunan jumlah orang terinfeksi HIVsecara signifikan.

Plt. Kepala Badan PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan DesaPemprov Lampung Wisanggono me-ngatakan acara yang diadakan instansinyaitu diikuti oleh 40 peserta dari seluruhinstansi pemerintahan dan masyarakatyang terkait langsung dengan penang-gulangan HIV. Acara tersebut bertujuanuntuk menyamakan persepsi tentangpenanggulangan HIV melalui pem-berdayaan masyarakat sesuai kebijakan,serta mengkoordinasikan pelaksanaantugas dan fungsi setiap instansi.

Dalam acara tersebut hadir empatpembicara, yaitu Dirjen PemberdayaanMasyarakat dan Pemerintahan Desa(PMD) Kemendagri Lies Kurniawati, StafBappeda Provinsi Lampung EvieFatmawati, Staf Dinas Kesehatan ProvinsiLampung Anita Andriyani, dan Staf BadanNarkotika Nasional Provinsi LampungAhmad Alamsyah. (tim)

Global Fund memberikanbantuan kepada delapan

kabupaten/kota di Lampunguntuk menanggulangi danmencegah pesersebaran

HIV/AIDS. Bantuan tersebutsangat penting, karena Dinas

Kesehatan Lampungmenemukan peningkatan

kasus HIV/AIDS yangsignifikan.

K

Page 29: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif 27

WARTA

emecahan rekor Muri untuktabuh gamolan terlama denganpeserta terbanyak tersebut di-mainkan secara terus-menerus

sejak Rabu hingga Kamis (7—8 De-sember 2011) di Lapangan Korpri,Pemprov Lampung. Bukan hanya itu,Gubernur Lampung Sjachroedin jugamenyerahkan gelar adat dari MajelisPenyimbang Adat Lampung (MPAL)kepada Prof. Dr. Margaret J. Kartomi.

Alat musik tradisional Lampungini sudah diteliti oleh ilmuwan budayaasal Australia, Prof. Dr. Margaret J.Kartomi. Karena itu, Pemprov Lampungdan Majelis Penyimbang Adat Lam-pung (MPAL) memberikan gelar adatLampung kepadanya. Penghargaan itudiberikan MPAL tidak dalam sebuahkedudukan (muari atau pengangkonan),tetapi lebih kepada prestasi dankepeduliannya terhadap budaya Lam-pung, yaitu berupa penemuan alatmusik gamolan.

Untuk pemecahan rekor selama 25jam tersebut para pemain alat musiktradisional Lampung ini berasal dari 25grup dengan masing-masing 25 pena-

Tabuh Gamolan Pecahkan Rekor Muri

buh. Setiap grup penabuh dibagi dalamtiga kelompok, masing-masing untukmelodi 15 orang dan untuk ritme tinggiserta ritme rendah sebanyak 5 orang.

Selain itu, kegiatan tersebut jugadirangkai dengan pemberian peng-hargaan kepada tokoh budaya Lampungdan digelar pawai budaya berupa arak-arakan kendaraan hias dan nikah massalbagi 50 pasangan. Pawai budaya diikutiberbagai perwakilan, seperti DinasPerhubungan; Dinas Kebudayaan danPariwisata; Pemkot Metro; PemkabPringsewu; Pemkab Waykanan; danlainnya.

Dari hipotesis Margaret J. Kartomi,gamolan Lampung merupakan cikal-bakal dari gamelan di seluruh dunia.“Dari hasil penelitian saya, di Jawatidak ditemukan alat musik tunggalyang bernama gamelan. Karena ternyatagamelan atau gamolon yang tunggal ituditemukan di Lampung Barat dan alatmusik tersebut sama dengan alat musikyang ada pada relief Candi Borobudur,”kata Margaret J. Kartomi.

Selain ditemukan di Lambar,gamolan juga terdapat di Waykanan.Jenisnya sama dengan yang ada diLambar, yakni pertemuan antara kebu-dayaan besar India dan Tiongkok padamasa lampau. “Gamolan Lambar danpegamolan Waykanan sama-sama berasaldari kata begamol yang artinya ber-

kumpul,” ujarnya. Dengan bukti inilah,masyarakat Lampung diketahui turutmembangun Candi Borobudur yangberupakan salah satu keajaiban dunia.

Gubernur Sjachroedin Z.P. me-ngatakan bahwa pemberian gelar adatkepada Prof. Dr. Margaret J. Kartomidiharapkan dapat bermakna sertabermanfaat bagi kemajuan budayamasyarakat Lampung. “Saya juga mintapenemuan alat musik gamolan iniditindaklanjuti dengan melestarikannyadan dipertunjukkan kepada masyarakat,baik dalam bentuk lomba, festival, mau-pun pertunjukan di setiap even,”katanya.

Ketua Panitia Pemecahan RekorMuri dr. Relliyani mengatakan peme-cahan rekor akan dilakukan mulai pukul12.00 WIB Rabu (7/12) hingga pukul13.00 WIB Kamis (8/12) di LapanganKorpri. “Kegiatan ini merupakan kebang-gaan Lampung atas gamolan,” ujarnya.

Sebelumnya, Program Studi SeniTari Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan (FKIP) Unila pernahmenggelar seminar dan konser untukmengungkap sejarah asal alat musikcetik atau gsamolan Lampung itu.Hasyimkan, pemateri dalam seminaritu, memaparkan alat musik tradisionaltersebut berasal dari Lampung Barat.

Dulu sebutannya bukan cetik,melainkan gamolan. “Alat musik ini

PERTUNJUKAN alatmusik musik asli Lampung

dari bambu, gamolan,selama 25 jam nonstop

oleh para pemuda, pelajar,dan masyarakat umum se-Lampung berhasil meraihpenghargaan dan tercatat

di Museum RekorIndonesia (Muri).

P

Page 30: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif28

WARTA

diperkirakan sudah ada sejak abad ke-4Masehi. Kemudian puncak perkem-bangannya pada abad ke-5 Masehi,”terangnya. Kala itu, lanjut dosen ProdiSeni Tari FKIP Unila itu, di Lampungsendiri telah ada Kerajaan Kedali yangbercorak Tiongkok dan beragama Budha.

“Gamolan berasal dari kata bega-mol yang dalam bahasa Lampungnya

begumul atau bahasa Melayunyaberkumpul,” jelasnya. Pada kalipertama gamolan diciptakan hanyadengan satu nada, bukan seperti saatini yang terdiri banyak nada.

Alat musik terbuat dari kayu ataubambu ini sebagai alat komunikasi bagipenduduk setempat. Seperti untukmemanggil atau mengumpulkan pen-

emprov dan DPRD Lam-pung berupaya keras agarInstitut Teknologi Sumaterabisa dibangun di Lampung.

Menurut Ketua DPRD LampungMarwan Cik Asan, KementerianPendidikan dan Kebudayaanberencana membangun dua ins-titut teknologi baru di Tanah Air.Satu institut akan dibangun diKalimantan dan satu lagi diSumatera.

Untuk di Sumatera, Lampungharus bersaing dengan SumateraSelatan yang juga berupaya men-jadi lokasi pembangunan InstitutTeknologi Sumatera. “Nah, kamisebagai wakil rakyat dan Pemprovakan terus berupaya denganmelobi Pemerintah Pusat agarinstitut teknologi itu bisa di-bangun di Lampung. Secarageografis, Lampung lebih layakkarena lebih dekat dengan Jawa,”kata Marwan, di ruang kerjanya,Kamis (8 Desember 2011).

Menurut Marwan, Kemen-terian Pendidikan hanya memintapemerintah daerah menyiapkanlahan 100 ha sebagai calon lokasipembangunan institut teknologiSumatera. Jika lahan siap dan di-anggap cocok, pembangunan segeradimulai karena anggarannya sudahdisiapkan melalui APBN 2012.

Pemprov sendiri memilikibanyak lahan yang bisa dijadikanlokasi pembangunan InstitutTeknolgi Sumatera. Tiga alternatifyang paling strategis, di antaranya,di lokasi kota baru di Jatiagung,Lampung Selatan (1.300 ha), diSukarame (300 ha), dan di

duduk sebagai pertanda ada pengu-muman, bahaya, atau keadaan darurat.

“Nah, karena fungsinya sebagaibunyi untuk mengumpulkan pendudukmaka masyarakat pun menamainyadengan istilah begamol yang berartiberkumpul. Kemudian berganti lagimenjadi gamolan atau saat ini lebihdikenal dengan cetik,” ujarnya. (tim)

Menanti Institut Teknologi SumateraSulusuban, LampungTengah (500 ha).

“Namun jikaboleh memilih, Pem-prov dan DPRD akanmengarahkan pem-bangunan institutteknologi itu di kotabaru, Jatiagung, Lam-pung Selatan,” katadia. Pasalnya, de-ngan adanya pusatpendidikan di kotabaru, secara perlahankota baru akan semakin ramai danpertumbuhan kota bisa lebihcepat.

Apalagi Kemendikbud me-nargetkan pada 2015 ada 50 ribumahasiswa yang kuliah di InstitutTeknologi Sumatera itu. “Kalaumembangun gedung saja kanmudah. Tapi membangun pusatkeramaian yang susah. Denganadanya kampus di kota baru,masyarakat pasti tertarik mem-bangun rumah makan, pertokoan,perumahan, dan pusat ekonomilainnya di sekitar kampus. Hal inisangat baik untuk pertumbuhanekonomi di kota baru,” kata dia.

Pada 8 Desember 2011 TimKementerian Pendidikan Nasionaldan Kebudayaan (Kemendiknas-bud) menyambangi kantor DPRDdan sekretaris Provinsi Lampung.Ketua DPRD Lampung MarwanCik Asan mengatakan, kedatangantim ini untuk menawarkan se-kaligus melihat kesiapan Lampungmenjadi lokasi dibangunnyainstitut teknologi setara InstitutTeknologi Bandung (ITB).

Sementara Asisten BidangEkonomi Pembangunan Pemerin-tah Kabupaten Lampung Selatan,Toni Ol Tobing, mengatakanPemkab Lampung Selatan beru-paya keras untuk mengambilpeluang menjadi lokasi InstitutTeknologi Sumatera guna me-majukan sektor pendidikan, karenasaat ini sekolah tinggi di Lamselmasih sedikit.

“Kita sudah menyiapkan lokasiseluas 100 hektare untuk pendiriansekolah perguruan tinggi negeritersebut,” kata dia. Bahkan,pemkab telah mengajukan proposalkepada Kementerian Pendidikanterkait potensi yang ada di LampungSelatan sebagai pertimbangankelayakan untuk pendiriannya.

Mantan Kepala Bappeda Lam-pung Selatan itu menyebutkan lokasiyang rencananya akan menjadi lokasipendirian berada di KecamatanJatiagung. “Potensi wilayah masihluas dan berdekatan dengan PulauJawa serta sebagai kebutuhansumberdaya manusia untuk pem-bangunan daerah terutama bidangteknologi,” katanya. (tim)

P

Page 31: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif

WARTA

adir pula dalam dialogtersebut Kepala DinasPerhubungan ProvinsiLampung M. Ishak, GM

PT Pelindo II Panjang Doso Agung,dan Plt. Adpel Panjang Jhonny P.Simbolon. Para sopir dan buruh itumenuntut agar sistem bongkar danmuat di Pelabuhan Panjang diubahdari sistem curah ke cara kemasan.

Dalam rapat bersama di KomisiIV DPRD Lampung itu akhirnyaditandatangani surat keputusan yangisinya tuntutan para sopir dan buruhakan dibahas di tingkat pengusaha.Selain itu, pihak terkait juga harusmenembuskan surat keputusankepada Menteri Perindustrian danPerdagangan.

Poin lain yang harus diturutiA2P3 adalah sopir dan buruh dimin-ta bekerja sebagaimana biasanya.Usai menandatangani surat kepu-tusan bersama, ratusan demonstranmeninggalkan Lapangan Korpri yangmenjadi tempat berunjuk rasa.

Namun, usai penandatanganansurat keputusan, para sopir tetap padatuntutannya. Jika AdministraturPelabuhan (Adpel) Panjang tidak jugamengundang pengusaha untukmembicarakan tuntutan mereka, sopirakan kembali ke Lapangan Korpri. “Kitaakan lihat apakah Adpel menepati janjiatau tidak. Bila tidak, kami akankembali berdemo,” ujar KoordinatorLapangan A2P3 Agus Saprudin usaipertemuan.

Menindaklanjuti surat kepu-

Sopir dan Buruh Mengadu ke Dewan

tusan itu, Plt. Adpel PanjangJhonny P. Simbolon mengata-kan pihaknya segera me-ngundang kepada para pe-ngusaha dan asosiasi yangterkait kepelabuhan. Semen-tara Asisten Ekubang ArinalJunaisi meminta para sopirdan buruh untuk kembalibekerja selama proses pe-menuhan tuntutan ini ber-jalan. Bahkan jika perlu, pemprovakan memfasilitasi sopir dan buruhuntuk menghadap Menhub.

Sementara Gubernur LampungSjachroedin Z.P. mengatakan kiniPelabuhan Panjang tengah mela-kukan peningkatan dengan teknologisemakin maju dengan volume eks-por semakin tinggi. “Masa mauditangani seperti zaman Majapahit,nggak bisa dong. Kita mesti me-ngikuti kemajuan zaman. Buruhikuti dulu dong,” ujar Gubernur.

Ia mengatakan pemprov akanmencarikan solusi untuk sopir danburuh. “Jangan paksakan kehendak.Kita akan carikan jalan. Kalau inimenghambat padahal volume eks-por semakin tinggi, kita ketinggalandengan provinsi lain,” katanya.

Sebelumnya, para sopir dalamaksinya menuntut bahwa komoditastertentu seperti pupuk, garam, ja-gung, kacang kedelai, arang, bungkil/kernel, dan pakan ternak yangdiimpor dari luar negeri yang akandibongkar di Pelabuhan Panjangakan dikemas dalam bentuk karung,

bukan dengan sistem curah.Sementara General Manager

PT Pelindo II Pelabuhan PanjangDoso Agung menuturkan aksi mogokyang dilakukan para sopir tidak adahubungannya dengan rumah tanggaPelindo. “Kami di sini hanya me-mastikan bongkar muat berjalanlancar. Kami telah memodifikasi trukuntuk mengangkut barang-barangbongkar muat tersebut,” katanya.

Apa yang dilakukan Pelindo,kata Doso, sesuai dengan SK Gu-bernur No. 270/3544/II.03/2011pada 15 November 2011 tentangFasilitas Penyelesaian PermasalahanPengemudi Angkutan Bongkar MuatBarang Pelabuhan Panjang.

Jika pelaksanaan bongkar ko-moditas curah harus dilaksanakandalam bentuk kemasan, pada ko-moditas tertentu dapat menghambatkelancaran kegiatan kepelabuhandan pelemahan daya saing jasakepelabuhan. Selain itu, berimplikasike kondusivitas iklim perekonomiannasional di Lampung. (tim)

Ratusan sopir dan buruh yang tergabungdalam Asosiasi Angkutan Pengemudi

Pelabuhan Panjang (A2P3) mengadu keDPRD Lampung, Senin 5 Desember2011. Mereka diterima dan berdialog

dengan Ketua Komisi IV DPRD DarwinRuslinur, Ketua Komisi V Yandri Nazir,

Asisten Gubernur Bidang Ekubang ArinalJunaidi, dan Kabiro Ops Polda Lampung

Sahimin Zainudin.

H

Page 32: Mimbar Legislatif DPRD Provinsi Lampung | Edisi Desember 2011

EDISI DESEMBER 2011Mimbar Legislatif

Segenap Pimpinan, Anggota, dan StafDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD)

PROVINSI LAMPUNG