SASTRA PEGON.doc

11
SASTRA PEGON 1. Pendahuluan Arab Pegon (Pego) asalnya berasal dari huruf Arab Hijaiyah, yang kemudian disesuaikan dengan aksara (abjad) Indonesia (Jawa). Kata pegon dalam kamus Bausastra mempunyai arti tidak murni Bahasa Jawa. Huruf Pegon lahir dikalangan pondok pesantren untuk memaknai atau menerjemahkan kitab – kitab berbahasa Arab kedalam bahasa Jawa/Indonesia untuk mempermudah penulisannya, karena penulisan Arab dimulai dari kanan ke kiri begitu pula menulisan Pegon, sedangkan penulisan Latin dimulai dari kiri ke kanan. Menurut satu pendapat, penemu huruf Pegon adalah Sunan Ampel 1 , sedangkan menurut pendapat lain Imam Nawawi 2 Banten, hal ini dikuatkan dari sejarah pada masa penjajahan banyak sekali terjadi penindasan, perampasan hak dan penyiksaan. Maka timbulah “Gerakan Anti Penjajah”. Pemberontakan terhadap pemerintahan penjajah terjadi dimana – mana, termasuk didalamnya kaum muslimin sampai – sampai para ‘ulama dan kyai berfatwa “haram memakai apapun dari penjajah” termasuk tulisannya. Dalam situasi ini, dengan cerdas Imam Nawawi menyesuaikan bahasa Jawa dengan huruf – huruf Arab yang dinamakan aksara Pegon (Pego). Demikianlah sedikit uraian arti, penemu dan latar belakang ditemukannya aksara Pegon. Selanjutnya akan diuraikan kaidah menulis dan

Transcript of SASTRA PEGON.doc

SASTRA PEGON1. PendahuluanArabPegon (Pego) asalnya berasal dari huruf Arab Hijaiyah, yang kemudian disesuaikan dengan aksara (abjad) Indonesia (Jawa). Kata pegon dalam kamus Bausastra mempunyai arti tidak murni Bahasa Jawa.Huruf Pegon lahir dikalangan pondok pesantren untuk memaknai atau menerjemahkan kitab kitab berbahasa Arab kedalam bahasa Jawa/Indonesia untuk mempermudah penulisannya, karena penulisan Arab dimulai dari kanan ke kiri begitu pula menulisan Pegon, sedangkan penulisan Latin dimulai dari kiri ke kanan.Menurut satu pendapat, penemu huruf Pegon adalah Sunan Ampel1, sedangkan menurut pendapat lain Imam Nawawi2Banten, hal ini dikuatkan dari sejarah pada masa penjajahan banyak sekali terjadi penindasan, perampasan hak dan penyiksaan. Maka timbulah Gerakan Anti Penjajah. Pemberontakan terhadap pemerintahan penjajah terjadi dimana mana, termasuk didalamnya kaum muslimin sampai sampai para ulama dan kyai berfatwa haram memakai apapun dari penjajah termasuk tulisannya. Dalam situasi ini, dengan cerdas Imam Nawawi menyesuaikan bahasa Jawa dengan huruf huruf Arab yang dinamakan aksara Pegon (Pego).Demikianlah sedikit uraian arti, penemu dan latar belakang ditemukannya aksara Pegon. Selanjutnya akan diuraikan kaidah menulis dan membaca aksara Pegon yang diambil dari buku Pakem Tanah Jawa Induk Ramalan dan Kisah Ekspedisi Syeikh Subakir3ke Pulau Jawa dengan sedikit perubahan. Agar penulisan Pegon kita (para SayThon) dapat diseragamkan.2. Sastra Pegon1. Huruf Hijaiyyah

........2. AksaraArab yang diambil untuk aksara Pegon 3. Transkripsi huruf Pegon kedalam huruf Jawa dan Latin (abjad)NoAksara JawaAksara LatinAksara Pegon

01HaH/A/

02NaN

03CaC

04RaR

05KaK

06DaD

07TaT

08SaS

09WaW

10LaL

11PaP

12DhaDh

13JaJ

14YaY

15NyaNy

16MaM

17GaG

18BhaB

19ThaTh

20NgaNg

HurufPegon ini merupakan huruf konsonan sebelum digandeng dengan huruf vokal dan sandangan huruf lain. Untuk menjadikan huruf vokal maka harus ditambahkan huruf vokal yaitu : Alif () : untuk bunyi A Ya () : untuk bunyi I Wawu () : untuk bunyi uSerta harus ditambah sandangan (bantu) yaitu fathah () , ppt (~) dan Hamzah ().4. Kaidah kaidah aksara Pegon1. HurufJIM () ditambah 2 titik menjadi/dibaca CA/C2. HurufFA () ditambah 2 titik menjadi/dibaca PA/P3. HurufDAL () diberi 3 titik di atas menjadi/dibaca DHA/DHket : titik diletakkan diatas untuk keseragaman dengan4. Huruf YA () ditambah 2 titik menjadi/dibaca NYA/NY5. HurufKAF () ditambah 3 titik dibawah menjadi/dibaca GA/G6. HurufAIN () ditambah 3 titik diatas menjadi/dibaca NGA/NGket : titik diletakkan diatas agar seragam denganHurufHA aksara Pegonya ada dua yaitu HA () dan alif (), karena HA dapat dibaca A contohhayudibacaayu,hanadibacaana.7. Huruf Pegon ditambah alif () berbunyi A, contoh/maka dibaca ha/aHurufPegon diberi alif () berbunyi (dalam bahasa Jawa) seperti bunyi O pada kata Gg (tanaman padi pada lahan kering) dan berbunyi A dalam bahasa Indonesia, namun di beberapa daerah Jawa sering juga dibaca A :+dibaca HO dalam bahasa JawaHA dalam bahasa Indonesia

Contoh :Suroboyo : JawaSurabaya : Indonesia.

8. Huruf Pegon ditambah YA () berbunyi I contoh+:dibaca NI+:dibaca JI+:dibaca KIContoh : NIKI ditulis9. HurufPegon diberi tambahan Wawu () berbunyi U+:dibaca U+:dibaca HU+:dibaca NUContoh : KUKU ditulis:10. Huruf Pegon di Fathah dan digandeng dengan () dibaca , seperti E pada kata nak, pd, sat.+:dibaca E+:dibaca HE+:dibaca NEContoh : Enak :Juga dibaca seperti pada kata peyek, remeh, teh, namun dalam bahasaIndonesia tetap dibaca .Contoh : Peyek :11. HurufPegon di Fathah dan digandeng dengan Wawu () untuk bunyi O, seperti pada kata ijo, bojo, loro, soto.+:dibaca O+:dibaca NO+:dibaca HOContoh :Bojo loro : SotoBabat : 12. Huruf Pegon diberi sandangan Ppt (~) atau tidak diberi sandangan apapun dibaca seperti bunyi e pada kata sejuk, seger, semar, semangka.ataudibaca Eataudibaca HEataudibaca NEContoh :Negara :atauSemangka :atau5. PenulisanSastra Pegon dengan konsonan rangkapPenulisan konsonan rangkap pengucapannya seolah olah ada bunyi E (Ppt), maka jika diucapkan perlahan lahan akan terasa bunyi E (Pptnya).Contoh :

Program, jika dibaca perlahan akan terasa perogram.

Struktur, jika dibaca perlahan akan terasa seteruktur.

Cara penulisan konsonan rangkap dengan Huruf Pegon adalah dengan mengembalikan bunyi E (Ppt) yang seolah olah ada pada konsonan rangkap tersebut.

Contoh :

Kataprogram maka jika ditulis Pegon menjadi, Praduga menjadi. Struktur menjadi.6. Kaidah Hamzah (alif) diawal kalimah1. Alifdiberi Hamzah diatas dibaca A/O contoh :onoditulis.2. Alifdiberi Hamzah dibawah dibaca I contoh : ini ditulis.3. Alifdiberi Hamzah diatas dan Wawu () dibaca U contoh : udara ditulis4. Alifdiberi Hamzah dibawah dan Ya () dibaca E, contoh : Enak ditulis5. Aliftanpa Hamzah dan Wawu dibaca O contoh : Orang ditulis :6. Aliftanpa Hamzah, tanpa Wawu dan tanpa Ya dibaca E, contoh elang ditulis7. Alifdiberi Hamzah diatas dan Ya dibaca E. Contoh : Epson ditulisCatatan:1. Kaidahmenyambung Huruf huruf Pegon sama dengan kaidah menyambung huruf huruf Hijaiyyah.2. BahasaIndonesia atau Jawa yang diserap dari bahasa Arab tetap ditulis aslinya. Contoh : kata "Islam" harus ditulisbukan, kata Batin ditulisbukan.3. PenutupDemikian kaidah kaidah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam penulisan maupun penyampaian harap segera melapor yang bersangkutan. Semoga bermanfaat apa yang kita pelajari bersama ini. Amien.1Jare-jare, beliau adalah perintis pondok pesantren di Jawa.2Jare-jare, beliau adalah murid Sunan Ampel3Karya M. Zamroji Ib. M.