TEORI SASTRA

download TEORI SASTRA

of 19

Transcript of TEORI SASTRA

TEORI SASTRAClick to edit Master subtitle stylePurwati Zisca Diana, M.Pd.

A.

Pengertian Istilah-Istilah dalam Sastra

Ada 3 istilah yang berkaitan dengan sastra, yaitu: Seni Sastra bersifat kreatif hasil ciptaan manusia Ilmu Sastra ciri-ciri keilmuan objek, teori, dan metode Pengetahuan Sastra bersifat informatif

B . Hakikat Kar ya Sastr aKarya sastra karya yang imajinatif Karya sastra ialah karya yang bersifat fiktif (rekaan) realitas karya sastra TIDAK SAMA dengan realitas dunia nyata

Menurut Luxemburg (dalam Noor, 2004), terdapat beberapa pendapat tentang karya sastra sebagai dunia rekaan. Karya sastra merupakan literature is an expression of society (karya sastra merupakan pencerminan masyarakat), bahwa karya sastra penggambaran kenyataan Teori Mimesis (tiruan).

Karya sastra menciptakan sebuah dunia sendiri, sebuah dunia baru yang kurang lebih lepas dari kenyataan Teori Creatio (penciptaan)

C. Fungsi SastraSecara garis besar fungsi sastra: menyenangkan dan berguna Dianggap berguna karena pengalaman jiwa yang dibeberkan dalam konkretisasi cerita, dan dikatakan menyenangkan karena pembeberannya

ILMU SASTRA3 Bidang Ilmu Sastra, yaitu: 1. Teori sastra cabang ilmu yang mempelajari teori kesusastraan, meliputi latar belakang sastra, istilah sastra, konsep (pengertian) sastra, prinsip-prinsip (dasar) umum sastra, pendekatan, dsb.

2. Sejarah sastra cabang ilmu sastra yang mempelajari/menyusun perkembangan sastra dari awal hingga yang terakhir, mencakup sejarah lahirnya sastra, jenis-jenis sastra, perkembangan aliran dalam sastra, dsb.

3. Kritik sastra cabang ilmu sastra yang mempelajari (menelaah) karya sastra dengan langsung memberikan pertimbangan baik dan buruk, kekurangan dan kelebihan, atau bernilai tidaknya sebuah karya sastra

STRUKTUR KARYA SASTRAStruktur karya sastra terdiri atas: 1. Intrinsik Unsur-unsur yang secara faktual membangun karya sastra itu sendiri, dalam hal ini bentuk dan isi karya sastra. Puisi : tema, gaya, nada, rima, dsb. Fiksi : alur, latar, tema, penokohan, sudut pandang, gaya bahasa, dsb. Drama: alur, tema, latar, penokohan, dsb.

2.

Ekstrinsik Unsur-unsur di luar karya sastra tetapi turut mempengaruhi (totalitas) bangunan atau sistem organisme karya sastra. Misal: sejarah & lingkungan tempat karya sastra itu dilahirkan, latar belakang kehidupan pengarang: keyakinan, pandangan hidup, sosial budaya, aliran politik, dan pendidikan juga mempengaruhi karya sastra yang diciptakannya(Wellek&Warren dalam Imron,2008)

PENDEKATAN DALAM ANALISIS KARYA SASTRA1.

2.

3.

4.

Abrams (dalam Noor, 2004) merumuskan pendekatan sastra menjadi empat, yaitu: Pendekatan Objektif: pengkajian karya sastra sebagai karya otonom Pendekatan Ekspresif: pengkajian karya sastra dari sisi pengarangnya Pendekatan Mimetik: pengkajian karya sastra dengan melihat hubungannya dengan kesemestaan Pendekatan Pragmatik: pengkajian karya sastra berdasarkan resepsi/tanggapan pembaca terhadap karya sastra

UNSUR-UNSUR FIKSI1. 2.

3.

Tema (Theme) Fakta Cerita (Narration Fact) a. Alur (Plot) b. Penokohan (Characterization) c. Latar (Setting) Sarana Sastra (Literature Device) a. Sudut Pandang (Point of View) b. Teknik Penceritaan (Narration Technique) c. Gaya Bahasa (Style) (Stanton, 2007)

GENRE FIKSI1.

Ditinjau dari bobot literer Fiksi Literer (sastra serius): fiksi yang memiliki keharmonisan antarunsur-unsurnya (bentuk dan isi) Ciri khas: a. Tema: masalah penting/serius bagi kehidupan manusia, misalnya kemanusiaan, agama, politik, jender, dll. b. Alur: terkadang kompleks c. Tokoh: variatif (remaja, dewasa, tua)

d. Latar tempat: variatif (kota, desa, pedalaman) e. Bahasa: relatif baku Contoh: Para Priyayi (Umar Kayam, 1992) Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari, 1982; 2003) Robohnya Surau Kami (A.A. Navis, 1971)

2.

Fiksi Populer (Hiburan, Ringan): fiksi yang lebih mengutamakan selera massa/publik, keindahan bentuk cerita lebih ditekankan daripada isi cerita Ciri khas: a. Tema: cinta/asmara b. Tokoh: remaja (siswa sekolah/mahasiswa) c. Latar tempat: sekolah/kampus (perkotaan)

d. Alur: sederhana, lancar, mudah diikuti e. Bahasa: gaul, Betawi/metropolitan Contoh: Cintaku di Kampus Biru (Ashadi Siregar, 1974) Catatan Si Boy, Lupus, dll.

TEORI-TEORI SASTRA MODERNn n n n n n n n n

Formalisme Strukturalisme Dekonstruksi (Post-Strukturalisme) Semiotik Sosiologi Sastra Psikologi Sastra Feminisme Resepsi Intertekstual

Referensil l l l l l l l l l l l l l

Noor, Redyanto,.dkk. 2004. Pengantar Pengkajian Sastra. Semarang: Universitas Diponegoro. Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Pradopo, Rachmat Djoko. 2003. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Teknik, Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjiman, Panuti. 2006. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI-Press Sugihastuti dan Suharto. 2002. Kritik Sastra Feminis: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.