psikologi sastra

31
“Eros dan Thanatos Dalam Novel Koella (Bersamamu dan Terluka) Karya Herlinatiens” Makalah ini dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Psikologi Sastra

Transcript of psikologi sastra

Page 1: psikologi sastra

“Eros dan Thanatos Dalam Novel Koella (Bersamamu dan Terluka)

Karya Herlinatiens”

Makalah ini

dibuat untuk memenuhi

Tugas Akhir Psikologi Sastra

Page 2: psikologi sastra

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan suatu karya yang artistik, karena karya

sastra terbentuk dari proses imajinatif dan proses realitas objektif.

Karakteristik karya sastra akan menimbulkan berbagai macam pemikiran

dan kesimpulan dari pembaca atau penikmat terhadap sebuah karya sastra.

Berhadapan dengan karya sastra, berhadapan pula dengan beragam

persoalan kehidupan, berbagai masalah yang dapat membawa manusia

kepada pemikiran yang lebih matang.

Dalam sebuah karya sastra tersurat sikap, tingkah laku, pemikiran,

pengetahuan, dan tanggapan, perasaan, imajinasi, serta spekulasi mengenai

manusia itu sendiri.

Pada novel Koella (Bersamamu dan terluka) karya Helinatiens,

menceritakan kisah Koella (Makula Kecil), anak dari seorang yang di PKI-

kan, dan dia mencintai seorang taruna Akademi Militer Esta, Smesta

Mahatvavirya. Karena latar belakang keluarga Koella, yang dianggap

sebagai PKI, jadi sulit bagi Koella untuk menjadi bagian hidup Esta.

Perjalanan kisah cinta Koella dan Esta dan segala hambatannya

terkait dengan latar belakang keluarga dan latar belakang sosial, dikemas

begitu apik dan runtut, sehingga menjadi daya tatrik tersendiri dalam novel

Koella (Bersamamu dan terluka ini).

Page 3: psikologi sastra

Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin menganalisis novel

Koella (Bersamamu dan terluka) dengan mengacu pada psikoanalisis

terkait teori Eros dan Thanatos. Sehingga judul penelitian ini adalah”Eros

dan Thanatos dalam Novel Koella (Bersamamu dan Terluka) Karya

Herlinatiens”.

2. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud psikologi?

2. Apakah yang dimaksud psikologi sastra?

3. Apakah yang dimaksud novel?

4. Apakah yang dimaksud dengan Eros dan Thanatos?

5. Bagaimanakah eros dan thanatos dalam novel Koella (Bersamamu dan

terluka) ?

3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hakikat psikologi

2. Untuk mengetahui hakikat psikologi sastra

3. Untuk mengetahui hakikat novel

4. Untuk mengetahui hakikat Eros dan Thanatos

5. Untuk mengetahui Eros dan Thanatos dalam novel Koella (Bersamamu

dan terluka)

Page 4: psikologi sastra

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Hakikat Psikologi

Psikologi dalam istilah lama disebut ilmu jiwa, berasal dari kata

bahasa Inggris “Psychology”. Kata Psychology merupakan dua akar kata

yang bersumber dari bahasa Yunani, yaitu: Psyche yang berarti “jiwa, roh,

atau sukma”, sedangkan logos berarti “ilmu”. Jadi, psikologi, secara

harfiah berarti “ilmu jiwa” atau ilmu yang objek kajiannya adalah jiwa.

Dulu ketika psikologi masih berada atau merupakan bagian dari ilmu

filsafat, definisi bahwa psikologi adalah ilmu yang mengkaji jiwa masih

bisa dipertahankan. Dalam kepustakaan kita pada tahun lima puluhan pun

ilmu jiwa lazim digunakan sebagai padanan kata psikologi. Namun, kini

istilah ilmu jiwa tidak digunakan lagi karena bidang ilmu ini memang

tidak meneliti jiwa atau roh atau sukma sehingga istilah itu kurang tepat.

Psikologi mulai timbul sebagai ilmu pengetahuan pada

pertengahan abad XIX di Jerman, yang dijadikan objek adalah kesadaran

normal, dewasa dan beradab. Tugas pikologi adalah menganalisis

kesadaran itu, kesadaran digambarkan terdiri dari unsure-unsur structural

yang sangat erat hubungannya dengan proses-proses dalam panca indera.

Psikologi berusaha mencari unsur-unsur dasar dari pada kesadaran itu dan

menentukan bagaimana unsur-unsur iru bergabung.

Freud menganggap bahwa kesadaran hanya merupakan sebagian

kecil saja dari pada seluruh kehidupan psikis; Freud memisalkan Psyche

Page 5: psikologi sastra

itu sebagai gunung es ditengah lautan, yang ada di atas permukaan air laut

itu menggambarkan kesadaran, sedangkan dibawah permukaan air laut

yang merupakan bagian terbesar menggambarkan ketidaksadaran. Dalam

ketidaksadaran itulah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong

pribadi. Selama lebih dari 40 tahun Freud menjelajah ketidaksadaran itu

dengan metode asoiasi bebas dan berhasil mengembangkan teori

kepribadian yang kemudian besar sekali pengaruhnya dalam lapangan

psikologi.

Freud berpendapat bahwa konflik-konflik seksual merupakan

sebab daripada hysteria, sedangkan Breuer dalam hal ini berpandangan

lain. Sejak perpisahan Breuer itu Freud, menempuh jalannya sendiri dan

mengemukakan gagasan-gagasannya yang akhirnya merupakan dasar

daripada teori Psikoanalisis dan memuncak dengan terbitnya karya

utamanya yang pertama: “Traumdeutung (Takbir Mimpi, The

Interpretation Of Dream, 1900)

Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu

pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada

manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya

dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang

bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan

dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir,

berkeyakinan, berperasaan, dan lain sebagainya.

Page 6: psikologi sastra

Dr. Singgih Dirgagunasa berpendapat, psikologi adalah ilmu yang

mempelajari tingkah laku manusia.

Menurut Kenneth Clark dan George Millter, psikologi biasanya

didefinisikan sebagai studi ilmiah mengenai perilaku. Lingkungan

mencakup berbagai proses perilaku yang dapat diamati, seperti gerak

tangan; cara berbicara dan perubahan kejiwaan dan proses yang hanya

dapat diartikan sebagai pikiran dan mimpi.

Menurut Bruno, psikologi dibagi dalam tiga bagian, yaitu studi

(penyelididkan) mengenai ruh, ilmu pengetahuan mengenai kehidupan

mental dan ketiga ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku organism.

Psikologi menurut Ensiklopedia Nasional Indonesia, psikologi

adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang

dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara

langsung.

Menurut Richard Mayer, psikologi merupakan analisis mengenai

proses mental dan struktur daya ingat untuk memahami perilaku manusia.

John Broadus Watson Psikologi adalah ilmu yang mempelajari

tingkah laku lahiriah dengan menggunakan metode observasi yang objektif

terhadap rangsangan.

Wilhem Wundt berpendapat, psikologi adalah ilmu yang

mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul pada diri manusia,

seperti perasaan panca indera, pikiran, feeling, dan kehendak.

Page 7: psikologi sastra

Knight and Knight, psikologi adalah ilmu yang mempelajari secara

sistematis tentang pengalaman dan tingkah laku manusia dan hewan,

normal dan abnormal, individu atau sosial

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah

laku manusia, baik sebagai individu maupun hubungannya dengan

lingkungan. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak

maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak

disadari.

B. Hakikat Psikologi Sastra

Psikologi kesusteraan adalah imaji atau gambaran atau cerita

estetik yang dibuat dan dipahami oleh kesadaran imajinatif yang

memposisikan citra atau gambarann estetik sebagai karya sastra (Hanum,

2005:13).

Tiga cara yang dapat dilakukan untuk memenuhi hubungan antara

psikologi dengan sastra adalah sebagai berikut:

1. Memahami unsur kejiwaan pengarang sebagai penulis

2. Memiliki unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksoinalis dalam karya

sastra.

3. Memahami unsur kejiwaan pembaca.

Psikologi sastra adalah ilmu yang memberikan perhatian pada

masalah kedua yaitu pembicaraan pada kaitannya dengan ‘unsur-unsur

Page 8: psikologi sastra

keiwaan tokoh-tokoh fiksionalis yang terkandung dalam suatu karya

(Ratna, 2006:343).

Psikologi sastra adalah suatu interdisiplin sastra dan psikologi

(Endraswara, 2008:107).

Dalam hubungannya dengan kejiwaan, dikenal suatu istilah yang

disebut psikoanalisis. Istilah ini diciptakan oleh Freud pada tahun 1896.

Psikoanalisis merupakan suatu pandangan baru tentang manusia dimana

ketidaksadaran memainkan perananan sentral (Bertens, 2006:3).

Pikiran dasar penelitian psikologi adalah bahwa karya sastra

merupakan suatu produk dari suatu keadaan kejiwaan dan pemikiran,

pengarang yang berada dalam keadaan bawah sadar, dan setelah mendapat

bentuk yang jelas dituangkan kedalam bentuk karya sastra.

Novel atau roman yang menggambarkan alam jiwa, perilaku, dan

perjuangan tokoh-tokoh cerita berdasarkan tinjauan psikologi atau jia

disebut novel psikologi (Zulfahnur dkk, 1966:70).

C. Hakikat Novel

Pengertian novel menurut Sumardjo (1998: 29) adalah cerita

berbentuk prosa dalam ukuran yang luas.

Semi (1993:32) mengatakan bahwa novel mengungkapkan suatu

konsentrasi kehidupan pada suatu saat yang tegang dan pemutusan

kehidupan yang tegas.

Page 9: psikologi sastra

Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek

kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:969),

novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita

kehidupan seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan

watak dan sikap setiap pelaku.

Novel terdiri dari sejumlah unsur dan setiap unsure saling

berhuungan yang menyebabkan novel tersebut menjadi sebuah karya yang

bermakna. Secara garis besar untuk pembangun novel adalah unsur

intrinsik dan ekstrinsik.

Cerita dalam novel banyak mengungkapkan kehidupan manusia

dengan segala problemnya seperti yang diungkapkan olek Wellek

(1993:282) novel adalah gambaran dari kehidupan dan perilaku yang nyata

dari zaman pada saat novel ditulis.

Unsur inrinsik novel adalah unsur yang secara langsung turut serta

membangun cerita keterkaitan antara berbagai unsure inilah yang

membuat sebuah novel terwujud. Unsure yang dimaksud adalah peristiwa,

cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang, bahasa atau gaya

bahasa.

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra,

tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau system

organism karya satra. Unsur ekstrinsik antara lain keadaan subjektivitas

Page 10: psikologi sastra

individu, pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan

hidup.

D. Teori Eros dan Thanatos

Penelitian Sigmund Freud dalam bukunya Beyond the Pleasure

Principle (1920) mengungkapkan bahwa daya kehidupan dan daya

kematian terletak didalam kejiwaan manusia itu sendiri.

Eros adalah gagasan mengenai daya yang mengikat elemen-elemen

keberadaan manusia—secara fisik melalui seks, secara emosional melalui

cinta dan secara mental melalui imajinasi--. Eros berupa naluri kehidupan

yang mengikat semua bentuk kehidupan bersama. Naluriah ini membentuk

substansi hidup kedalam kesatuan-kesatuan yang lebih besar lagi sehingga

kehidupan bisa lebih lama dan diarahkan ke peringkat yang lebih tangguh.

Dengan demikian, tampaknya, naluri ini bertujuan untuk memperumit

kehidupan dan sekaligus tentu saja bertujuan mempertahankan kehidupan.

Sigmund Freud mengamati Eros dan Thanatos memiliki aneka

hubungan yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dia beranggapan

melibatkan dua naluri ini, satu penghancuran objek yang dimakan dan

lainnya bertujuan kegiatan mempertahankan hidup.

Dalalm psikoanalisis kontemporer satu pandangan yang cukup

menyakinkan dengan memahami “naluri kehidupan” dan “naluri

kematian” sebagai dua kekuatan yang menentukan dalam jiwa manusia

Selanjutnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa gagasan tentang Eros

tampak jelas keterkaitannya dengan naluri seksual, cinta dan imajinasi.

Page 11: psikologi sastra

Salah satu cara untuk melihat apakah objek berupa disisi Eros berupa

naluri kehidupan atau Thanatos berupa naluri kematian melalui observasi

mendalam mengacu kearah naluri yang manakah perkembangannya.

Apakah terjadi disuatu pemahaman empiric, misalnya naluri mengarah

kepada pemikiran lebih lanjut atau terhenti begitu saja. dalam cinta,

apakah individu ingin mengetahui lebih banyak tentang individu yang

dicintainya, atau apakah hubungan mereka berakhir, apabila salah satu

individu yang dicintai keluar dari gambaran yang telah dipahami dalam

hubungan seksual, apakah ada kedekatan lebih lanjut diantara mereka, atau

mungkinkah tidak ada minat atau perhatian lagi.

Page 12: psikologi sastra

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sinopsis Novel

Koella, tokoh utama dalam novel, dengan nama sebenarnya

Makula. seorang perempuan dari Lembah Tidar, anak dari seorang

guru yang dituduh PKI. Esta, Smesta Mahatvavirya, adalah cinta

pertama Koella. Sejak kecil, Koella telah jatuh hati padanya. Esta anak

dari seorang polisi, dan Esta merupakan seorang taruna yang pada

akhirnya lulus menjadi tentara. Penghalang terbesar Koella karena Ia

anak seorang guru biasa yang di-PKI-kan. Koella, sejak kecil

mencintai Esta namun hanya dapat memandang Esta dari jauh, dimana

saat dewasa ternyata Esta membalas cintanya, cinta yang terlarang.

Koella, karena sejatinya ia perempuan setia melangkahi aturan demi

cintanya bahkan melakukan segalanya. Mencintai cintanya sendiri

melebihi Tuhannya. Koella yang mencintai Esta dengan hidupnya,

hidup hanya dengan memikirkan Esta, seorang cerdas dan jenius

dimatanya. Cinta yang didasarkan dusta karena ia takut kehilangan.

Karena PKI dan segala hal yang menyangkut tentangnya bahkan lebih

menjijikkan dari pelacur kala itu.

Pada akhirnya Koella menikah dengan kakak tertua Esta,

karena jika menikah dengan Esta sama saja menghancurkan karier

Esta. Namun pernikahan tersebut didasari dusta, hanya sebuah

Page 13: psikologi sastra

kamuflase dan untuk menutupi aibnya, karena tanpa suaminya tahu,

Koella dan Esta masih saling mencintai, bahkan bayi dikandungan

Koella merupakan benih dari Esta.

B. Analisis novel

1. Analisis Eros

1.1 Eros dalam emosi

a. Cinta Ideal

“ Apapun mimpi burukmu tadi, itu tak akan pernah

terjadi karena aku ada disampingmu, Sayang.” (Koella:

22)

(Esta menyakinkaan Koella bahwa semuanya akan baik-

baik saja, selama dia berada disampingnya)

“Aku juga. Hei bukankah kita akan buat hari-hari yang

indah-indah?” (Koella: 134)

(Esta merindukan Koella sebagaimana dengan Koella yang

merindukannya. Esta menyatakan ingin membuat hari

semakin indah dengan berada disamping Koella)

Page 14: psikologi sastra

“Aku mencintaimu, dan selesai, tak ada kalimat lain,

aku mencintaimu, mencintaimu, mencintaimu” (Koella:

158)

(sebelum terkatakan penjelasan dari Koella, bahwasanya ia

anak seorang dari orang yang di-PKI-kan, Esta

mengungkapkan bahwa ia mencintai Koella)

b. Cinta Kompleks

Kinilah aku anak seorang laki-laki yang di-PKI-kan,

tengah mencintai seorang laki-laki yang haram untuk

dimiliki. Karena aku sedemikian abang dan tak pantas.

Sudah tak apa. Cinta—kata orang—memang mesti

diperjuangkan.(Koella: 10)

(Koella anak seorang guru yang di PKI kan jatuh cinta pada

Esta yang merupakan anggota TNI, Koella merasa tak

pantas mencintai Esta karena latar belakang keluarganya)

Suatu saat dulu, aku sudah sangat sadar kalau aku tidak

pernah boleh berharap dan bermimpi bisa berdekatan

dengannya, berkhayal pun tidak.(Koella:12)

(Koella sadar bahwasanya dirinya tidak boleh terlalu

berharap pada Esta, karena Esta merupakan anggota TNI

sementara dirinya adalah seorang anak dari bapak yang di

PKI-kan)

Page 15: psikologi sastra

Meski sejak awal, Ibu sudah mengingatkan, “Akan sulit

bagimu menikah dengannya. Jangan, lebih baik

menikah dengan pengusaha atau maksud Ibu ya, orang

kebanyakan saja. Tidak perlu repot ini dan itu”.

(Koella: 20)

(sejak awal Ibu Koella sudah mengingatkan agar jangan

terlalu berharap dengan Esta, karena dirinya akan sulit

menikah dengan Esta. Ibu menyarankan agar Koella lebih

baik menikah dengan pengusaha atau orang biasa yang tak

mempermasalahkan latar belakang keluarganya)

Kesalahan terbesarku hanyalah membiarkan diriku

jatuh cinta pada seseorang yang berhitung sekian kali

untuk dapat hidup bersamaku. (Koella: 37)

(Koella merasa melakukan kesalahan besar karena telah

jatuh cinta pada Esta)

Akan tetapi, mungkinkah semua hal bisa bertahan

dalam diam? Tidakkah sesungguhnya aku begitu butuh

penjelasan dan bicara pada Esta? Terlalu salahkah?

Terlalu bodohkah? Apakah cinta tidak terlalu

berbahaya untuk anak seorang PKI dan TNI?

Page 16: psikologi sastra

(Koella berpikir apakah jatuh cinta dan mencintai Esta tidak

terlalu berbahaya baginya, anak seorang yang tertuduh PKI.

Ia berpikiran untuk meminta penjelasan dan bicara pada

Esta.

c. Cinta Sederhana

Melihatnya dari jauh itu juga cukup. Dia tak melarang

saat aku mencuri bayangannya itu juga lebih dari

cukup. (Koella: 12)

(dengan hanya melihat Esta dari kejauhan sudah cukup bagi

Koella, daripada harus berharap yang nantinya akan

menyakiti dirinya sendiri)

Aku tak pernah hampir lupa dimana dia tinggal. Aku

tak pernah benar-benar lupa nama-nama gadis yang

menginginkannya. Aku bahkan masih dengan kuat

mengingat cara dia menyisir rambut. Cara dia

melangkahkan kaki dan bagaimana cara tangannya

berayun saat berjalan. (Koella: 15)

(Koella yang menyukai Esta sejak kecil hingga kini masih

mengingat dengan jelas hal-hal yang berkaitan dengan

Esta)

Ada getar aneh menjalar saat nama Esta tersentuh bibir

lain. (Koella: 30)

Page 17: psikologi sastra

(hanya dengan mendengar nama Esta yang diucapkan orang

lain, lantas hati Koella merasakan getaran aneh)

“tidak perlu dimaknai. Akan panjang daftar kerinduan

yang kuceritakan.” (Koella: 31)

(dengan memaknai nama lengkap Esta: Smesta

Mahatvavirya, membuat Koella semakin rindu. Karena

namanya mewakili rasa rindunya)

Terjamah mimpi dan resah yang terjangkiti rindu. Aku

menunggumu, ditempat yang sama. Berharap kau

secepatnya muncul dari pintu itu. Aku butuh

memelukmu. Aku ingin bergelayut padamu. ( Koella:

152)

(koella merindukan Esta, Ia senantiasa menunggu dihari-

harinya)

Apakah dia menyadari keindahannya sebanyak aku

mengagumi hatinya? Esta seluruhnya? (Koella: 234)

(Koella sangat mengagumi seluruh dari diri Esta)

Page 18: psikologi sastra

2. Thanatos

Seribu Sembilan ratus dua puluh tujuh yang panas,

dalam pemberontakan-pemberontakan yang limbung

dan gagal, untuk pertama kalinya sesuatu yang dinamai

komunisme di Indonesia mengundang darah lebih

banyak lagi. Pengasingan-pengasingan. Gantung dan

human. Banyak yang mengakhiri hidupnya sebagai

pecundang. (Koella: 37)

(masuknya komunis di Indonesia menimbulkan efek yang luar

biasa, pada masa itu yang terlibat dalam komunisme diasingkan

dan dihukum)

Kematian tanpa senyum telah membunuh bapakku. (Koella:

38)

(bapak Koella ikut menjadi daftar merah operasi PKI, dan

akhirya dibunuh pada kejadian tersebut)

Malam hari terasa lebih gampang menjanjikan rasa dingin

dan kekejian. Darah murah dibeli. Mayat-mayat ditemukan

di sepanjang jalan Madiun-Ngawi. Dada si mati berlubang,

lima ruas dalam iga, selebar tiga senti yang seolah dibuat

dengan gerakan memutar. (Koella: 39)

Page 19: psikologi sastra

(orang-orang dibunuh pada malam hari, dan mayatnya

ditemukan disepanjang jalan Madiun-Ngawi. Pembunuh

membunuh mereka dengan menusuk dada mereka)

Teman-teman sepermainan bapakku juga mati dengan

kisah yang sama nyinyirnya. Mereka ditembak mati

bersama Pak Soeryo, badan mereka diseret sekian kilo

dari jalan raya, menjauh menuju sungai yang penuh

cadas dan warna tahi. (Koella: 42)

(teman-teman bapak Koella juga dibunuh pada operasi itu.

Mereka dibunuh dengan ditembak kemudian diseret menuju

sungai)

Aku tak berkeinginan membela Soekarno ataupun

Soeharto. Aku membela bapakku, lelaki ampuan yang

melayang nyawanya karena perseteruan sekelompok

manusia untuk sebuah kehormatan dan penghormatan.

(Koella: 101)

(Koella ingin membela bapaknya, ingin mengembalikan

nama baiknya)

Page 20: psikologi sastra

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian dan pembahasan

diatas, dapat diketahui bahwa eros adalah naluri kehidupan. Sedangkan

thanatos adalah teori kematian. Dalam novel Koella (Bersamamu dan

Terluka), diketahui Koella sebagai tokoh utama sangat mencintai Esta.

Namun cintanya itu terhalang oleh statusnya sebagai anak dari seorang

yang tertuduh PKI.

Dalam novel Koella (Bersamamu dan Terluka) lebih dominan

terdapat naluri kehidupan (Eros) tokoh utama, yang menceritakan

kisahnya dengan Esta. Juga sebagian terdapat Thanatos yang menceritakan

tentang PKI dan pembunuhan bapaknya.

Unsur yang lebih dominan dalam novel Koella (Bersamamu dan

Terluka) adalah unsur konflik, yang tokoh utamanya banyak sekali

mengalami konflik batin karena perasaan cintanya pada Esta.

B. Saran

Semoga penelitian saya dapat bermanfaat bagi pembaca untuk

mengetahui eros dan thanatos yang terdapat dalam novel, sehingga mampu

mendapatkan gambaran seperti apa Eros dan Thanatos.

Page 21: psikologi sastra

Daftar Pustaka

Hanum, Zulfa. 2012. Psikologi Kesusastraan. Tanggerang: Pustaka

Mandiri.

Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.