SAP TB

13
“SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERKULOSIS “ ( S.A.P TUBERKULOSIS PARU ) Dosen pembimbing : Ns. Dian Anggraini, S.Kep Disusun Oleh : - Gita Aprilonia - Miza Seprina - Sarkum - Sesar Fauza Fatimah STIKes YARSI SUMATERA BARAT BUKITTINGGI PRODI S1 KEPERAWATAN

description

SAP

Transcript of SAP TB

SATUAN ACARA PENYULUHAN TUBERKULOSIS ( S.A.P TUBERKULOSIS PARU )

Dosen pembimbing :

Ns. Dian Anggraini, S.Kep

Disusun Oleh : Gita Aprilonia Miza Seprina Sarkum Sesar Fauza Fatimah

STIKes YARSI SUMATERA BARAT BUKITTINGGIPRODI S1 KEPERAWATANTAHUN 2014

SATUAN ACARA PENYULUHAN( SAP )TUBERKULOSIS PARU

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia TBC adalah salah satu penyakit yang ditakuti pada abad ke-19, TBC adalah penyebab nomor 8 kematian anak usia 1 hingga 4 tahun pada tahun 20- Berdasarkan data dari WHO tahun 1993 didapatkan fakta bahwa sepertiga penduduk Bumi telah diserang oleh penyakit TBC. Sekitar 8 juta orang dengan kematian 3 juta orang pertahun. Diperkirakan dalam tahun 2002-2020 akan ada 1 miliar manusia terinfeksi, sekitar 5-10 persen berkembang menjadi penyakit dan 40 persen yang terkena penyakit berakhir dengan kematianan.Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis paru sejenis kuman yang berbentuk batang dengan sifat yang tahan asam.(Lorraine M. Wilson, 2002)Paru merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi sebagai tempat pertukaran oksigen. Dalam kelangsungan hidup manusia, pada saat ini manusia dalam menanggapi kebutuhan hidup tidak memikirkan resiko kesehatan seperti TB paru ini.Berhubungan dengan penyuluhan ini, kami mengambil ruang interne kelas III karena pada ruangan ini banyak pasien yang menderita penyakit TB. Dan banyak pasien yang tidak memahami tentang penyakit TB, bagaimana tanda dan gejalanya, penularannya, pengobatan dan pencegahan yang sebenarnya harus diketahui oleh masyarakat agar penularan TB bisa teratasi dan tidak menular ke masyarakat lain.Oleh sebab itu kami selaku mahasiswa dari STIKes Yarsi Sumbar Bukittinggi melakukan penyuluhan di ruangan interne kelas III RSUD Prof. dr. Hanafiah SM Batusangkar untuk berbagi ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat sebagai wujud peduli kami terhadap penderita TB.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan UmumSetelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Tuberkolosis peserta dapat memahami dan mengerti secara umum tentang Tuberkolosis.

1.2.2 Tujuan KhususSetelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 30 menit diharapkan peserta mampu:a. Memahami pengertian Tuberkolosisb. Memahami tanda dan gejala Tuberkolosisc. Memahami cara penularan Tuberkolosis d. Memahami cara pengobatan Tuberkolosise. Memahami cara pencegahan Tuberkolosis

1.3 Pelaksanaan Kegiatana. Topik :Penyuluhan kesehatan tentang Tuberkolosis paru b. Sasaran : Mahasiswa keperawatan stikes yarsi sumbar tingkat 2c. Metode : Ceramah Tanya jawab

d. Media: -Flip chart - Leaflet

e. Waktu dan Tempat :

Hari / tanggal: Sabtu, 27 desember 2014Jam: 10.00 WIB s/d selesai Tempat: Ruang interne kelas III Sasaran: Keluarga dan pasien yang ada di ruang Kelas III

f. Setting TempatRuang interne kelas III

DENAH TEMPAT

Penguji PengujiModerator

Penyaji

AudienAudienAudienAudien

AudienAudien

AudienAudien

Fasilitator

Audien

AudienAudienAudien

Observer

Tugas anggota :a. Moderator : Miza Seprina Membuka acara Memperkenalkan pelaksanaan kegiatan Membuat kontrak waktu Menjelaskan tujuan penyuluhan Melaksanakan kegiatan sepenuhnya

b. Penyaji : Sarkum Mempresentasikan materi penyuluhan Menjawab pertanyaan audien

c. Fasilitator : Sesar Fauza Fatimah Memfasilitasi audiens untuk bertanya Motivasi audiens untuk menjawab pertanyaan Memberi leafleat Menjawab pertanyaan audiens

d. Observer : Gita Aprilonia Mengamati jalannya diskusi

1.4 Strategi penyuluhan

NoKegiatan Penyaji Kegiatan peserta Waktu

1Pembukaan :

- Mengucapkan salam- Memperkenalkan diri- Menjelaskan tujuan penyuluhan - kontrak waktu

- Menjawab salam- Mendengarkan- Merespon / menjawab penyaji

5 menit

2Pelaksanaan :

- Menggali pengetahuan peserta tentang pengertian Tuberkolosis- Menyebutkan pengertian Tuberkolosis - Menggali pengetahuan peserta tentang tanda dan gejala Tuberkolosis- Menyebutkan tanda dan gejala Tuberkolosis- Menggali pengetahuan peserta cara penularan Tuberkolosis - Menjelaskan cara penularan Tuberkolosis - Menyebutkan cara pengobatan Tuberkolosis- Menggali pengetahuan peserta cara pengobatan Tuberkolosis - Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan sederhana

- Menjawab pertanyaan penyaji semampunya

- Mendengarkan dan memperhatikan - Menjawab pertanyaan penyaji semampunya

- Mendengarkan dan memperhatikan- Menjawab pertanyaan penyaji semampunya

- Mendengarkan dan memperhatikan- Menjawab pertanyaan penyaji semampunya- Mendengarkan dan Memperhatikan

- Sasaran dapat menjelaskan kembali point-point yang dia ajarkan-Mampu memahami lebih terpapar-Menjawab pertanyaan dengan benar, sesuai dengan materi

20 Menit

3Penutup :.-Menyampaikan kesimpulan ringkasan Materi.

- Mengucapakan salam

- Mendengarkan kesimpulan

- Menjawab salam

5 menit

1.5 Kriteria Evaluasi1.5.1 Evaluasi struktur

Kesiapan MateriMateri yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan

Kesiapan MediaMedia yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet dan slide.

Kesiapan SAP

Kehadiran Audiens sesuai dengan rencanaSasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung

Setting tempat sesuai rencana

1.5.2 Evaluasi proses Fase dimulai sesuai dengan waktu yang di rencanakan Peserta ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Peserta dapat mengajukan pertanyaan dengan benar sesuai dengan materi Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan Audien tidak meninggalkan ruangan selama prosesPenyuluhan berlangsung. Suasana penyuluhan Tertib

1.5.3 Evaluasi hasilPeserta mampu menjawab pertanyaan secara lisan Dapat menyebutkan pengertian tuberklurosis 75% peserta dapat menyebutkan penyebab tuberklurosis 75% peserta dapat menyebutkan tanda dan gejala tuberklurosis 75% peserta dapat menyebutkan cara penularan tuberklurosis 75% peserta dapat menyebutkan pengobatan tuberklurosis

Materi penyuluhan

A. Pengertian

Tuberkulosis paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi yang menyerang paru, yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis paru sejenis kuman yang berbentuk batang dengan sifat yang tahan asam.Tuberkulosis(TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteriMikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.Tuberkulosis paru ( TB Paru ) adalah suatu penyakit radang paru menahun dan dapat menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit TB paru dapat menyerang dari segala umur, terutama pada mereka yang lemah, kekurangan gizi serta tinggal bersama orang yang terkena Penyakit TB paru . penyakit ini juga di pengaruhi oleh keadaan dan sanitasi lingkungan.

B. Tanda dan GejalaGejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.1. Gejala sistemik/umum :a. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2. Gejala khusus

a) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara mengi, suara nafas melemah yang disertai sesak.b) Kalau ada cairan dironggapleura(pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.c) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.d) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagaimeningitis(radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.e) Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasiluji tuberkulinpositif. Pada anak usia 3 bulan 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

C. Penularan

Sumber penularan adalah dahak penderita TBC yang mengandung kuman TBC. TBC menular melalui udara bila penderita batuk, bersin dan berbicara dan percikan dahaknya yang mengandung kuman TBC melayang-layang di udara dan terhirup oleh orang lain.Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

D. Pengobatan Tuberkulosis

Pengobatan TB paru di berikan dalam 2 tahap : a. Tahap awal itensive ( selama 2-3 bulan )Pada tahap itensife pasien mendapatkan obat setiap hari dan perlu di awasi secara langsung untuk mencegah terjadinya resistensi obat.Bila pengobatan tahap ini diberikan secara tepat, biasanya pasien menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu sebagian besar pasien TB BTA ( + ) menjadi BTA ( - ) b. Tahap lanjutan (selama 4-7 bulan )Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat yang di minum 3x seminggu , namun dalam waktu yang lama tahap lanjutan penting untuk membunuh kuman persister sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.Banyak kombinasi obat anti TB ( OAT yang biasa di pakai , demikian juga masa pengobatannya 6 bulan.Kemasan OAT :1) . obat tunggal yang di sajikan secara terpisah , masing-masing adalah : INH Rifampisin Pirazinamid Flambutol2). Obat kombinasi dosis tetap, yang terdiri dari : obat dalam 1 tablet

E. Pencegahan

Berkaitan dengan perjalanan alamiah dan perananAgent,Hostdan Lingkungan dari TBC, maka tahapan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain :

1. Pencegahan PrimerDengan promosi kesehatan sebagai salah satu pencegahan TBC paling efektif, walaupun hanya mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan standar kesehatan sebelumnya yang sudah tinggi.Proteksi spesifik dengan tujuan pencegahan TBC yang meliputi ; (1) Imunisasi Aktif, melalui vaksinasi BCG secara nasional dan internasional pada daerah dengan angka kejadian tinggi dan orang tua penderita atau beresiko tinggi dengan nilai proteksi yang tidak absolut dan tergantungHosttambahan dan lingkungan, (2)Chemoprophylaxis, obat anti TBC yang dinilai terbukti ketika kontak dijalankan dan tetap harus dikombinasikan dengan pasteurisasi produk ternak, (3) Pengontrolan Faktor Prediposisi, yang mengacu pada pencegahan dan pengobatan diabetes, silicosis, malnutrisi, sakit kronis dan mental.

2. Pencegahan SekunderDengan diagnosis dan pengobatan secara dini sebagai dasar pengontrolan kasus TBC yang timbul dengan 3 komponen utama ;Agent,Hostdan Lingkungan.Kontrol pasien dengan deteksi dini penting untuk kesuksesan aplikasi modern kemoterapi spesifik, walau terasa berat baik dari finansial, materi maupun tenaga. Metode tidak langsung dapat dilakukan dengan indikator anak yang terinfeksi TBC sebagai pusat, sehingga pengobatan dini dapat diberikan. Selain itu, pengetahuan tentang resistensi obat dan gejala infeksi juga penting untuk seleksi dari petunjuk yang paling efektif.Langkah kontrol kejadian kontak adalah untuk memutuskan rantai infeksi TBC, dengan imunisasi TBC negatif danChemoprophylaxispada TBC positif.Kontrol lingkungan dengan membatasi penyebaran penyakit, disinfeksi dan cermat mengungkapkan investigasi epidemiologi, sehingga ditemukan bahwa kontaminasi lingkungan memegang peranan terhadap epidemi TBC.Melalui usaha pembatasan ketidakmampuan untuk membatasi kasus baru harus dilanjutkan, dengan istirahat dan menghindari tekanan psikis.

3. Pencegahan TersierRehabilitasi merupakan tingkatan terpenting pengontrolan TBC. Dimulai dengan diagnosis kasus berupa trauma yang menyebabkan usaha penyesuaian diri secara psikis, rehabilitasi penghibur selama fase akut dan hospitalisasi awal pasien, kemudian rehabilitasi pekerjaan yang tergantung situasi individu.

Pencegahan penularan penyakit TB paru : Mengurangi kontak langsung dengan pasien TB Jika batuk mulut di tutup dengan sapu tangan. Dahak di tampung pada tempat, kemudian diberi lysol untuk membunuh kuman. Pada bayi jangan lupa di imunisasi BCGDAFTAR PUSTAKA

http://www.medicastore.com/tbc/%http://Update.Tbcindonesia.or.id/index.php www.tbcindonesia. http: www.mediamedika.com