SAP Senam HT

15
SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HIPERTENSI PADA TN. A. DENGAN HIPERTENSI DI WISMA DRUPADI BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA” UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA ”WENING WARDOYO” UNGARAN Oleh : EUGENIA MARIA DA SILVA SOARES 070114b015 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

description

makalah post partum

Transcript of SAP Senam HT

Page 1: SAP Senam HT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SENAM HIPERTENSI PADA TN. A. DENGAN HIPERTENSI

DI WISMA DRUPADI

BALAI REHABILITASI SOSIAL ”WIRA ADHI KARYA”

UNIT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA

”WENING WARDOYO” UNGARAN

Oleh :

EUGENIA MARIA DA SILVA SOARES

070114b015

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2015

Page 2: SAP Senam HT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

SENAM HIPERTENSI

Pokok Bahasan : Senam Hipertensi Pada Lansia

Waktu : 20 Menit

Tempat : Wisma Drupadi

Sasaran : Tn. A. E.

Hari / Tanggal : Rabu, 26 Agustus 2015

Penyaji : Eugenia Maria da Silva Soares

A. Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan latihan senam hipertensi pada lansia, Tn. A

dapat mempraktikan secara mandiri untuk mencegah peningkatan

tekanan darah.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan latihan senam hipertensi selama 20 menit pada Tn. A

di Wisma Drupadi Balai Rehabilitasi Sosial “ WIRA ADHI KARYA” Unit

pelayanan social lanjut usia “Wening Wardoyo Ungaran” mampu :

a. Mampu menyebutkan pengertian senam hipertensi

b. Mampu menyebutkan manfaat senam hipertensi

c. Mampu melakukan senam hipertensi dengan mandiri

d. Mampu mempraktikan latihan senam hipertensi secara mandiri.

B. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

Page 3: SAP Senam HT

C. Media

Lembar balik

Leflet

Video

D. Kegiatan Penyuluhan

N

O

TAHAP KEGIATAN

PENYULUHAN

KEGIATAN

MAHASISWA

MEDIA

1. Pembukaan

5 menit

1. Mengucap salam dan

perkenalan

2. Menjelaskan kontrak

waktu yang dibutuhkan

3. Menjelaskan maksud

dan tujuan penyuluhan

4. Menggali pengetahuan

yang dimiliki lansia

tentang hipertensi

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Menyampaikan

pendapat

2. Pelaksanaan

10 menit

1. Menyebutkan macam-

macam gerakan senam

hipertensi

2. Memberikan

kesempatan penerima

manfaat untuk bertanya

3. Memberikan reward

kepada penerima

manfaat yang

menjawab pertanyaan.

4. Mendemonstrasikan

senam hipertensi

Mendengarkan

Menjawab

Pertanyaan

Mendengarkan

Flipchart

&

Leaflet

Page 4: SAP Senam HT

3. Penutup

5 menit

1. Menyimpulkan materi

yang telah

disampaikan

2. Mengevaluasi

Pemerima Manfaat

tentang materi

yang telah

diberikan

3. Meminta penerima

manfaat untuk

mendemonstrasika

n gerakan senam

hipertensi yang

benar

4. Mengklarifikasi

gerakan senam

hipertensi yang

benar

5. Mengakhiri

pertemuan

Mendengarkan

Mendengarkan

Mendemonstrasikan

Memperhatikan

Menjawab Salam

E. Evaluasi

1. Standart Persiapan

a. Menyiapkan materi penyuluhan.

b. Menyiapkan tempat.

c. Menyiapkan Lembar balik

2. Standart Proses

a. Tn. A aktif mengikuti kegiatan penyuluhan.

b. Tn. A tidak meninggalkan ruangan ketika kegiatan berlangsung sampai

dengan selesai.

3. Standar hasil

a. 80 % Tn. A mampu menyebutkan manfaat senam hipertensi.

Page 5: SAP Senam HT

b. 80% Tn. A mampu termotivasi untuk melakukan senam hipertensi

secara mandiri

c. 80 % Tn. A mampu mendemonstrasikan senam hipertensi secara

mandiri

F. Pustaka

Darmojo, Boedhi R. 1999. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut),

Edisi ke 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

G. Lampiran

1. Materi

2. Leaflet

3. lembar balik

4. Video

Page 6: SAP Senam HT

Lampiran

SENAM HIPERETENSI

A. Pengertian Senam Hipertensi

Olahraga untuk memelihara tekanan darah lansia

B. Manfaat Senam Hipertensi

1. Melancarkan peredaran darah dalam tubuh sehingga menurunkan tekanan

darah dan menghindari penyakit tekanan darah tinggi,

2. Mengurangi stres dan ketegangan pikiran

3. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga terhindar dari penyakit-

penyakit yang menyerang kaum lansia.

C. Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Penderita Hipertensi

1. Kelebihan Berat Badan

Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan

mengalami hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan

terus meningkat dengan bertambahnya bobot badan. Menurnkan bobot

badan merupakan strategi sangat efektif dalam mengatur pola hidup untuk

menormalkan tekanan darah. Bila kita berhasil menurunkan bobot badan

2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat diturunkan sebanyak 5

mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan perbaikan ini.

2. Kurangi asupan natrium (Sodium)

Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam

jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga

lebih besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300

mg (satu sendok teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui,

pengurangan konsumsi garam menjadi setengah sendok teh per hari, dapat

menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan darah

diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada para

lansia.

Page 7: SAP Senam HT

3. Usahakan cukup asupan kalium

Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini

menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang

terbuang bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-

buahan sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan

potasium yang cukup.

4. Batasi konsumsi alkohol.

Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para

peminum berat mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih

besar ketimbang mereka yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah,

kalau mereka menghilangkan kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan

turun.

D. Langkah-langkah Senam Hipertenssi

1. Berdiri atau duduk tegak kepala lurus kedepan.

Page 8: SAP Senam HT

2. Desak dagu hingga kepala terdorong kebelakang.

3. Tarik kepala hingga dagu menyentuh dada.

Page 9: SAP Senam HT

4. Tarik kepala kesamping hingga telinga menyentuh bahu secara bergantian.

5. Letakkan dagu pada bahu secara bergantian.

Page 10: SAP Senam HT

6. Mengangkat dan mendorong tangan keatas

7. Menyilangkan satu tangan di belakang kepala secara bergantian.

Page 11: SAP Senam HT

8. Menyilangkan kedua tangan di belakang kepala.

Page 12: SAP Senam HT

Daftar Pustaka

Darmojo, Boedhi R. 1999. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), Edisi ke 3.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Wahyudi Nugroho ( 2000), Keperawatan Gerontik Edisi 2 , EGC Jakarta

Kaplan, Harold I. (1997). Siopsispsikiatri (ilmupengetahuanperilakupsikiatriklinis).

Jakarta: BinaRupaAksara.

Bompa TO. (1994). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic

Performance. 2nd Edition, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.

Dede Kusmana. (2002). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit Jantung.

Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

John MF Adam. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin.