Sap Perikonritis (Autosaved)

14

Click here to load reader

Transcript of Sap Perikonritis (Autosaved)

Page 1: Sap Perikonritis (Autosaved)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PERIKONDRITIS

I. Latar Belakang

Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar.

Penyebabnya bisa bermacam-macam misalnya cedera, gigitan serangga, pemecahan bisul

dengan sengaja,Perikondritis menyebabkan timbulnya nanah yang akan terkumpul

diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Terkadang

nanah dapat menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago.

Adakalanya perikondritis terjadi setelah suatu memar tanpa adanya hematoma(2).

Dalam stage awal infeksi, pinna dapat menjadi merah dan kenyal. Ini diikuti oleh

pembengkakan yang general dan membentuk abses subperikondrial dengan pus

terkumpul di antara perikondrium dan tulang rawan dibawahnya

II. Tujuan

1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan ini mahasiswa dapat memahami dan mengerti

tentang Perikondritis.

2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan mahasiswa dapat :

mengetahui pengertian Perikondritis

mengetahui pencegahan Perikondritis

mengetahui obat untuk Perikondritis

III. Pelaksanaan Kegiatan

1. Topik

Penanganan Perikondritis

2. Sasaran dan target

1

Page 2: Sap Perikonritis (Autosaved)

Sasaran : Seluruh Mahasiswa STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

Target : Mahasiswa yang terkena penyakit konjungtivitis

3. Materi

Terlampir

4. Metoda

Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

5. Media dan Alat

Leaflet dan Power point

6. Waktu dan Tempat

7. Pengorganisasian

Penanggung jawab : HAERATI S.KEP

Moderator : A.Irmayanti

Pemateri : Desi Sry Yusriani

Observer :

Fasilitator :

8. Uraian Tugas

A. Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

B. Moderator

Membuka acara.

Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing.

Menjelaskan tujuan dan topik.

Menjelaskan kontrak waktu.

Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri.

Mengarahkan alur diskusi.

Memimpin jalannya diskusi.

Menutup acara.

C. Pemateri

Mempersiapkan materi untuk penyuluhan.

D. Observer

2

Page 3: Sap Perikonritis (Autosaved)

Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.

E. Fasilitator

Memotifasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.

Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta.

III. Kegiatan Penyuluhan

No. Tahap

Kegiatan

Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta Media/Alat

Mengajar

Waktu

I. Pendahuluan Salam pembuka

Memperkenalkan

diri

Menggali

pengetahuan

peserta tentang

penyakit

Perikondritis

Menjelaskan

kontrak

Menjawab salam

Memperhatikan

Menjawab

pertanyaan

Memperhatikan

Leaflet

5 menit

II. Penyajian Ceramah

Mendengarkan

dan

Memperhatikan

20 menit

III. Evaluasi Memberi

kesempatan

kepada peserta

untuk

menanyakan hal-

hal yang belum

Bertanya 15 menit

3

Page 4: Sap Perikonritis (Autosaved)

jelas.

Menjawab

pertanyaan

Menyimpulkan

materi yang telah

disampaikan

Menyimak

penjelasan

penyuluh

Memperhatikan

IV. Penutup Memberi salam

penutup

Menjawab salam 1 menit

4

Page 5: Sap Perikonritis (Autosaved)

BAB I

MATERI PENYULUHAN

PERIKONDRITIS

A. Pengertian

Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga yang terjadi apabila suatu

trauma atau radang menyebabkan efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium dan

kartilago telinga luar. Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago)

telinga luar. Penyebabnya bisa bermacam-macam misalnya cedera, gigitan serangga,

pemecahan bisul dengan sengaja,Perikondritis menyebabkan timbulnya nanah yang akan

terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium).

Terkadang nanah dapat menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago.

B. Etiologi

Luka akibat terbakar aurikel adalah faktor predisposisi yang paling sering,

sehingga 25% dapat terjadi infeksi. Baru-baru ini juga didapatkan peningkatan infeksi yang

disebabkan oleh tindik telinga.(5). Karena menindik telinga sekarang sebagian dilakukan di

pinna, suatu daerah yang melibatkan porsi kartilago dari aurikel, dapat memberi resiko yang

besar untuk terjadinya perikondritis. Infeksi dari Pseudomonas dapat menyebabkan

deformitas kosmetik yang berat.(3). Suatu furunkel yang tidak memadai pengobatannya

merupakan sumber agen penyebab yang potensial, seperti mikrokokus jenis virulen

(Stafilokokus), Streptokokus, atau Pseudomonas aeruginosa.(1, 6). Infeksi juga dapat dapat

terjadi pada saat aspirasi dan insisi hematoma auris. Cedera pada kartilago juga dapat

disebabkan oleh frostbite.(3). perikondritis juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari

pembedahan seperti mastoidectomi atau komplikasi dari hematoma atau otitis eksterna yang

disebabkan oleh berenang di air yang terkontaminasi.

C. Patofisiologi

Penyebabnya bisa bermacam-macam misalnya cedera, gigitan serangga, pemecahan

bisul dengan sengaja. (Obat Tradisional Perikondritis) Perikondritis menyebabkan

5

Page 6: Sap Perikonritis (Autosaved)

timbulnya nanah yang akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di

sekitarnya (perikondrium), Terkadang nanah dapat menyebabkan terputusnya aliran darah

ke kartilago. Hal ini menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya

menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi

perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan.

Trauma : Laserasi atau akibat kerusakan yang tidak disengaja pada pembedahan telinga, memar.

Radang : Furunkel dengan pengobatan yang tidak adekuat

Infiltrasi perikondrium è supurasi è nekrosis tulang rawan

dapat terjadi deformitas daun telinga.

D. Tanda dan Gejala

Penderita penyakit ini biasanya mengeluhkan daun telinga yang membengkak,

merah, panas, terasa nyeri, jika ditekan terasa sakit. Pembengkakan daun telinga itu

menjalar ke bagian belakang daun telinga sehingga sangat menonjol.

E. Penatalaksanaan Medik

Berikan antibiotik parenteral dan pengobatan topikal untuk infeksi kanalis penyerta.

Pilihan obat disesuaikan dengan hasil biakan atau petunjuk lain mengenai organisme yang

terlibat. Bila kondisi ini tampaknya meluas dan terdapat adanya bukti-bukti adanya cairan di

bawah perikondrium, terdapat indikasi untuk mengeluarkan cairan. Karena tulang rawan

tidak memiliki suplai darah langsung bila dipisahkan dari perikondrium, maka dapat terjadi

nekrosis tulang rawan. Dengan demikian, tulang rawan yang nekrosis perlu dieksisi dan

drainase dipertahankan.

F. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang perikondritis dapat dilakukan biopsi pada lapisan perikondrium

dan kartilago telinga luar..

6

Page 7: Sap Perikonritis (Autosaved)

Pemeriksaan darah dapat menunjukkan infeksi okultisme

Tes darah ( CBC count, WBC count untuk mencari infeksi, sickle cell anemia, studi

fungsi tiroid dan antibody untuk tiroiditis

G. Komplikasi

Akibat perikondritis dapat terjadi deformitas aurikula yang nyata. Dapat terjadi

komplikasi, yaitu tulang rawan hancur dan menciut serta keriput, sehingga terjadi telinga

lisut (cauliflower ear).

7

Page 8: Sap Perikonritis (Autosaved)

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

PERIKONDRITIS

A. Pengkajian Fokus

1. Anamnesis

Aurikula Bengkak, Nyeri, Merah

Kadang dapat disertai demam

.

2. Pemeriksaan

a. Kriteria dx : edema luas aurikula, hyperemia, panas, nyeri palpasi

b. Suhu tubuh meningkat

c. Supuratif è fluktuasi

d. Nekrosis è deformitas

e. Pembesaran KGB regional

f. Lekosit meningkat

.

B. Diagnosis Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi

2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan ttg penyakit, penyebab infeksi dan

tindakan pencegahannya

8

Page 9: Sap Perikonritis (Autosaved)

3. Kurang pengetahuan berhubunagn dengan kurang terpaparnya informasi tentang

penyakit, pengobatan

C. Rencana Asuhan Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan rasa nyeri pasien dapat berkurang.

Kriteria hasil :

- Melaporkan nyeri berkurang/ terkontrol.

-Menunjukkan ekspresi wajah/ postur tubuh rileks.

1. Kaji tingkat nyeri ssi skala nyeri

info untuk mengkaji respon terhadap intervensi

2. Kaji dan catat respon pasien terhadap intervensi

membantu dalam memberi intervensi selanjutnya

3. Kolaborasi beri preparat analgetik

mengurangi nyeri

4. Memasang sumbu bila kanalis auditorius mengalami edema

untuk menjaga kanalis tetap terbuka

2. Ansietas b/d kurang pengetahuan ttg penyakit, penyebab infeksi dan tindakan

pencegahannya

Tujuan : mengurangi ansietas

Kriteria Hasil :

- Klien tidak menampakkan tanda- tanda gelisah

- Klien terlihat tenang

9

Page 10: Sap Perikonritis (Autosaved)

a. Dengarkan dgn cermat apa yg dikatakan klien tentang penyakit dan tindakannya

b. mendengar memungkinkan deteksi dan koreksi mengenai kesalahpahaman dan

kesalahan informasi

c. Berikan penjelasan singkat ttg organisme penyebab; sasarn penaganan; jadwal

tindak lanjut

d. pengetahuan ttg diagnosa spesifik dan tindakan dapat meningkatkan kepatuhan

e. Berikan kesempatan pada klien untuk bertanya dan berdiskusi

pertanyaan klien menandakan masalah yg perlu diklarifikasi

3. Kurang pengetahuan b.d.kurang terpaparnya informasi tentang penyakit, pengobatan

Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan, diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan

mengenai kondisi dan penanganan yang bersangkutan

Kreteria hasil :

- Melaporkan pemahaman mengenai penyakit yang dialami

- Menanyakan tentang pilihan terapi yang merupakan petunjuk kesiapan belajar

1. Kaji tingkat pengetahuan pasien.

Mengetahui tingkat pemahaman dan pengetahuan pasien tentang penyakitnya serta

indikator dalam melakukan intervensi

2. Berikan informasi pada pasien tentang perjalanan penyakitnya.

Meningkatkan pemahaman klien tentang kondisi kesehatan

3. Berikan penjelasan pada pasien tentang setiap tindakan keperawatan yang diberikan

Mengurangi tingkat kecemasan dan membantu meningkatkan kerjasama dalam

mendukung program terapi yang diberikan

10

Page 11: Sap Perikonritis (Autosaved)

11