Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

12
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Pokok Bahasan : Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi Sasaran : Ibu yang memiliki bayi atau balita Target : Ibu-Ibu yang Mengunjungi Puskesmas Pauh Kambar Waktu : 08.00 WIB s/d selesai Hari/Tanggal : - Tempat : Puskesmas Pauh Kambar A. Latar Belakang Masalah Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan atau pendamping ASI. Setelah bayi berumur 6 bulan maka makanan pendamping ASI dapat mulai diberikan. Dalam pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember pada Kelurahan Tegal Gede Dusun Krajan Barat pada bulan April didapat data bahwa pemberian makanan pendamping ASI diberikan lebih awal yaitu ketika bayi baru berumur 1 hari. Hal ini merupakan

description

 

Transcript of Sap Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

Page 1: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pokok Bahasan : Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi

Sasaran : Ibu yang memiliki bayi atau balita

Target : Ibu-Ibu yang Mengunjungi Puskesmas Pauh Kambar

Waktu : 08.00 WIB s/d selesai

Hari/Tanggal : -

Tempat : Puskesmas Pauh Kambar

A. Latar Belakang Masalah

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya

umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi

yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan atau

pendamping ASI. Setelah bayi berumur 6 bulan maka makanan pendamping

ASI dapat mulai diberikan.

Dalam pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember pada Kelurahan Tegal Gede

Dusun Krajan Barat pada bulan April didapat data bahwa pemberian makanan

pendamping ASI diberikan lebih awal yaitu ketika bayi baru berumur 1 hari.

Hal ini merupakan suatu masalah kesehatan karena bayi yang baru lahir

belum siap untuk menerima makanan.

B. Tujuan intruksional umum (TIU):

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan ibu yang memiliki bayi

mampu mengerti dan menerapkan pentingnya pemberian makanan tambahan

pada bayi di waktu yang tepat.

C. Tujuan intruksional khusus:

Setelah mengikuti proses penyuluhan, ibu-ibu yang memiliki bayi atau balita

dapat memahami tentang pengertian PMT, manfaat PMT, dan macam-macam

PMT.

Page 2: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

D. Pokok Bahasan: Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi

E. Sub pokok bahasan:

1. Pengertian PMT bayi

2. Manfaat PMT pada bayi

3. Macam-macam PMT

4. Saat tepat pemberian PMT

F. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi

G. Media

1. Leaflet

2. Laptop

3. Infocus

H. Pengorganisasian

1) Moderator

Membuka acara penyuluhan, mmperkenalkan diri dan tim

kpada peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup

acara penyuluhan

2) Penyaji

Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah

dipahami.

3) Fasilitator

Mengevaluasi pserta tentang kejelasan materi penyuluhan.

4) Observer

Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan

5) Notulen

Mencatat pertanyaan yang diajukan pserta.

6) Peserta

Masyarakat di Puskesmas Pauh Kamba

Page 3: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

I. Rencana Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan

ProsesTindakan

WaktuKegiatan Pemateri Kegiatan Peserta

Pendahuluan

1. memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan.

2. menjelaskan gambaran umum tentang materi yang akan diajarkan beserta manfaatnya.

Memperhatikan dan menjawab salam

Memperhatikan

5 menit

Penyajian 1. menjelaskan pengertian PMT bayi dan balita.

a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas

b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

2. menjelaskan manfaat PMT pada bayi dan balita.

a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas

b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

3. menjelaskan macam-macam PMT

a. Menanyakan kepada peserta apabila ada yang kurang jelas

b. Menerima dan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

4. Menjelaskan saat tepat pemberian PMT

a. Menanyakan kepada peserta apabila ada

Memperhatikan

Menmberikan pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menmberikan pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menmberikan pertanyaan

Memperhatikan

Memperhatikan

Menmberikan pertanyaan

15 menit

Page 4: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

yang kurang jelasb. Menerima dan

menjawab pertanyaan yang diajukan peserta

Memperhatikan

Penutup 1. menutup pertemuan dengan membacakan kesimpulan materi yang telah dibahas bersama dengan anak.

2. membagikan leaflet3. memberi salam penutup.

Memperhatikan

Menerima leafletMemperhatikan dan menjawab salam.

10 menit

J. Setting Tempat

Puskesmas Pauh Kamba

K. Referensi:

1. Lusa. 2009. Penyakit Menular Seksual.

http://www.lusa.web.id/penyakit-menular-seksual/. [30 April 2010]

2. Anonim. 2010. Kencing Nanah. http://id.wikipedia.org/wiki/Gonore.

[30 April 2010]

3. Mansjoer, Arief M. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid II. Jakarta:

Media Aesculapius.

DENAH TEMPAT

Audien

Audien

Audien

AudienAudien

Audien

Audien

Audien

Audien Audien Audien

Page 5: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI

A. Pengertian PMT

PMT atau Pemberian Makanan Tambahan adalah pemberian makanan

pada bayi selain ASI setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan. Pemberian

makanan tambahan adalah masa saat bayi mengalami perpindahan menu dari

hanya minum susu beralih ke menu yang mengikutsertakan makanan padat.

Ini adalah bagian yang menyenangkan dan sangat penting dalam

perkembangan bayi. Susu akan terus menyuplai zat gizi yang dibutuhkan bayi

sampai saat tertentu, namun saat bayi semakin aktif, makanan padat menjadi

semakin berperan sebagai menu sehat, dan seimbang.

Makanan bayi selain Air Susu Ibu (ASI) untuk memenuhi seluruh

kebutuhan bayi terhadap zat-zat gizi yaitu untuk pertumbuhan dan kesehatan

sampai usianya enam bulan, sesudah itu ASI tidak dapat lagi memenuhi

kebutuhan bayi. Oleh karena itu, makanan tambahan mulai diberikan umur

enam bulan satu hari. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup

berkembang untuk mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik,

mulai tumbuh gigi, suka memasukkan sesuatu kedalam mulutnya dan

berminat terhadap rasa yang baru.

B. Manfaat PMT

1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam

makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi

tinggi.

Page 6: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

C. Macam-Macam PMT

Pemberian makanan bayi tambahan sesuai dengan usia :

1. Usia 0 - 6 bulan, makanan yang diberikan berupa ASI

2. Usia 6 - 8 bulan, mulai di usia ini bayi bisa diberikan ASI, bubur susu,

dan nasi tim saring

3. Usia 8 - 10 bulan, beranjak di usia ini berikanlah ASI, buah, bubur

susu, dan nasi dihaluskan

4. Usia 10 - 12 bulan, mencapai usinya hampir satu tahun berikanlah

ASI, buah, dan nasi tim

Page 7: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

5. Usia 12 - 24 bulan, di usia ini berikanlah ASI, nasi tim atau makanan,

serta makanan kecil

Macam-macam bahan makanan yang dapat dijadikan makanan tambahan untuk bayi

adalah:

1. Kentang, Umbi-Umbian

Makanan bayi tak harus berupa nasi tim saja. Bisa dimulai

pemberiannya pada usia 6 atau 7 bulanan (saat dimulainya pemberian

MPASI). Sumber karbohidrat lain seperti beras dan terigu, kentang,

ubi, jagung, roti gandum boleh saja diberikan

2. Daging Ayam

Perlu dicermati, sebagian besar sapi, ayam, dan binatang

peliharaan lain juga diternakkan dalam kondisi “factory-like” atau

dalam jumlah besar dan secara rutin diberi antibiotik dosis rendah

melalui makanan atau air minumannya. Di Amerika Serikat

diperkirakan 70% antibiotik dipergunakan untuk hewan ternak. Hal ini

potensial menyuburkan kuman yang resisten terhadap antibiotik.

Sebagian bakterinya ini bisa menyebar melalui daging yang dimasak

tidak sampai matang.

Residu bahan-bahan kimia pada daging ternak terkonsentrasi

pada lemak dan kulit. Untuk memperkecil risiko dampak buruknya,

buang lemak dan kulit dari daging ternak sebelum memasaknya.

Page 8: Sap  Pentingnya Pemberian Makanan Tambahan pada Bayi PMT

3. Ikan Air Tawar atau Ikan Laut

Selain tinggi protein, ikan memiliki kandungan lemak tak jenuh

yang sangat bermanfaat bagi pembentukan otak bayi. Baik ikan air

tawar maupun ikan laut seperti tuna, tengiri, makarel, dan kakap besar

dapat diberikan kepada bayi usia 9 bulan ke atas. Pengolahannya bisa

ditim, dipanggang, ditumis, atau dipepes.

4. Telur Ayam

Telur merupakan makanan kaya protein. Namun, pemberian telur

kepada bayi terutama bagian putihnya, sering memicu alergi. Jadi

kalaupun ingin menyajikan menu telur berikan kuning telurnya saja,

itu pun setelah bayi usia 7 bulan. Sementara putih telur umumnya

direkomendasi baru setelah usia bayi di atas 9 bulan.

5. Buah-buahan

Buah yang paling sering diberikan kepada bayi di awal

pemberian MPASI adalah pisang. Namun, bukan berarti pisang adalah

buah terbaik. Banyak alternatif buah yang dapat diberikan, seperti

pepaya, pir, apel, melon, semangka, mangga, avokad, dan jeruk.

Sampai usia 7 bulan sebaiknya buah, kecuali avokad, diberikan setelah

dikukus sebentar atau direbus dengan sedikit air, lalu dilumatkan

menjadi seperti saus dengan atau tanpa susu.

6. Keju

Keju dapat diberikan kepada bayi mulai usia 7 atau 8 bulan.

Kandungannya tidak berbeda jauh dari susu ternak, yakni protein,

lemak, vitamin, dan mineral.